Anda di halaman 1dari 3

4 Kisah dalam Surat Al-Kahfi dan Pelajarannya

 writer:Abdullah
 source:Kisahislami

FacebookTwitterWhatsAppPinterestSimpanShare

KISAH 1

Kisah Ashabul Kahfi. Kisah ini diawali dari ayat ke-9 sampai ayat ke 26. Yaitu kisah
sekumpulan pemuda muslim yang hidup di negeri kafir. Mereka bertekad hijrah untuk
mempertahankan agama. Ini dilakukan setelah mereka mendakwahi kaumnya lalu
mendapatkan penolakan, tekanan, dan intimidasi.

Mereka menghadapi Fitnah Din (agama) dalam dakwah dan perjuangan dari kaumnya. Lalu
Allah melindungi dan mejaga mereka melalui gua dan sinar matahari. Maka saat mereka
terbangun dari tidur panjangnya, mereka mendapati kaumnya telah berubah. Negeri tempat
tinggal mereka dahulu menjadi negeri yang penduduknya beriman kepada Allah.

Apa yang bisa membuat mereka teguh dan istiqomah sehingga datang pertolongan Allah
tanpa mereka duga-duga sebelumnya? Setelah iman, mereka memiliki sahabat atau teman
seperjuangan yang shalih. Allah berkahi dakwah mereka dengan keimanan generasi
berikutnya.

KISAH 2

Kisah Pemilik dua kebun. Tertera pada ayat 32 – 44. Ini kisah tentang seseorang yang Allah
karuniakan kebun. Ia lupa dengan pemberi nikmat. Sehingga dirinya melampaui batas. Ia
tanggalkan prinsip-rinsip keimanan dengan celaan dan keraguan. Ia tidak pandai bersyukur
kepada nikmat Allah. Ujung dari kekufuran dan kesyirikannya tersebut, hancurlah tanaman
dan buah-buahan di kebunnya. Ia diliputi penyesalan mendalam saat tak berguna
penyesalannya tersebut.
Kisah ini menerangkan tentang bahaya Fitnah Dunia berupa harta dan anak. Sehingga
membuatnya berbangga diri dan terus mengejar dunia untuk memperbanyak kekayaan dan
keturunan.

Solusi dari fitnah ini adalah dengan memahami hakikat dunia yang diterangkan diawal surat,
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya,
agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (QS. Al-
Kahfi: 7)

KISAH 3

Kisah Nabi Musa dan Khidzir. Diawali dari ayat 60 sampai 82. Ini berbicara tentang Fitnah
Ilmu(Keunggulan Diri). Yani saat Musa ditanya, “Siapa penduduk bumi yang paling ‘alim
(pandai)? Lalu ia jawab, “Saya”. Kemudian Allah mengabarkan kepadanya, di sana ada
manusia yang lebih ‘alim dari dirinya.

Kemudian Musa pergi untuk belajar kepadanya. Dan ternyata Nabi Musa benar-benar
paham ada hikmah Ilahiyah yang Allah berikan kepada selainnya. Sehingga dirinya
kemudian tersadar. Ini merupakan penyakit orang yang berilmu, terlalu bangga dengan
ilmunya dan merasa paling ‘alim sedunia. Solusinya, dengan menanamkan sikap tawadhu’
dalam diri.

[Kisah Musa dan Khidzir ini juga memberi pelajaran bahwa Ilmu Allah itu tiada
bandingannya. Juga bahwa ada hikmah dibalik segala sesuatu]

KISAH 4

Kisah Dzulqornain. Kisah yang berbicara tentang raja mulia yang menguasai ilmu dan
kekuatan ini dimulai dari ayat ke 83 sampai 101. Ia mengelilingi dunia ini dan menebarkan
kebaikan di muka bumi. Ia menolong manusia di atasnya. Ia mampu membendung
kejahatan Ya’juj dan Ma’juj dengan membangun tembok raksasa (benteng) yg mengurung
makhluk perusak tersebut. Kemampuan istimewanya yang lain, Dzulqornain verkomunikasi
dan mengorganisi kekuatan kaum yg hampir-hampir mereka tak kuasa memahami
perkataan manusia lain dan tak bisa memahamankan mereka dengan tutur katanya.

Kisah ini mengabarkan Fitnah (ujian) Kekuasaan. Sehingga tidak sewenang-wenang, berbuat
aniaya, dan membuat kerusakan di muka bumi.

Dzulqornain sosok penguasa yang tidak terfitnah dengan kekuasaan dan kekuatannya. Ia
gunakan karunia Allah tersebut untuk mencari akhirat dengan membuat perbaikan di muka
bumi, menegakkan agama Allah dan menolong manusia-manusia lemah di atasnya.

Anda mungkin juga menyukai