1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al kitab (Al-Quran) dan Dia tidak
Mengadakan kebengkokan di dalamnya
109. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan
itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".
Artinya, kehendak Allah SWT dan hikmah-Nya tidak dapat dibatasi oleh apapun. Oleh
karena itu, penolong utama untuk selamat dan terjaga dari fitnah adalah Kitab Al
Qur'an. Inilah sebab Allah SWT menyebutkannya sebelum menceritakan fitnah dan
kembali mengungkapkannya setelah menceritakan fitnah.
Dakwah dan Penjagaan dari Fitnah
Di antara catatan kecil yang tersirat dalam surat adalah bahwa empat kisah dalam surat
mencakup seluruh kelompok dakwah kepada Allah SWT
1. Pemuda yang menyeru penguasa (Ashabul Kahfi)
2. Seorang laki-laki yang mengingatkan sahabatnya (Pemilik dua kebun)
3. Guru mengajak muridnya (Khidhir dan Musa AS)
4. Pemimpin yang menyeru rakyatnya (Dzul Qarnain)
Ini semua memberikan makna yang amat penting, bahwa dakwah (menyeru) manusia
kepada Allah SWT. Merupakan faktor utama, yaitu berpegang teguh pada Al-Qur'an.
Beriman Kepada Hal Ghaib
Keghaiban adalah masalah yang menyelimuti sebagian besar kisah-kisah dalam Al
Qur'an. Masih ada sekian banyak teka teki dalam kisah Ashabul Kahfi, yaitu berapa
lama nereka tinggal di goa? Di mana letak goa yang menjadi persembunyian mereka?
Berapa jumlah mereka? Sehingga satu ayat penuh mengungkap perbedaan pendapat
mengenai jumlah personil mereka, yaituayat ke-20. Mengapa?
Juga masih ada teka-teki mengenai tindakan Khidhir dan pertanyaan-pertanyaan Nabi
Musa AS tentang tindakan tersebut.
Lalu pelajaran apa yang dapat diambil dari semua teka-teki diatas? Seolah-olah Surat
ini mengatakan kepada kita, "Pahamilah, bahwa hal ghaib itu hanya milik Allah SWT.
Terkadang Allah menampakkan sebagian dari hal ghaib itu dalam realita yang bertolak
belakang dengan hakikatnya. Oleh karena itu, serahkanlah urusan kepada Allah SWT
dan percayalah kepada-Nya. Dengan begitu kita akan terhindar dari fitnah, insya Allah
SWT.
Goa Dakwah
Tinggal satu pertanyaan, "Mengapa surat ini dinamakan Al Kahfi?". Pada dasarnya,
ketika kita mendengar kata "Goa", yang terbayang adalah ketakutan, kegelapan, dan
kengerian. Dan, ketika ia mendengar seseorang berkata kepadanya, "Berlindunglah ke
goa!" maka ia akan merasakan ketakutan terhadap sesuatu yang belum diketahui dan
kegelapan yang menyelimuti goa. Akan tetapi Allah SWT menjadikan goa ini aman dan
penuh rahmat.
gW
16. carilah tempat berlindung ke dalam gua itu, niscaya Tuhanmu akan melimpahkan sebagian rahmat-Nya
kepadamu dan menyediakan sesuatu yang berguna bagimu dalam urusan kamu
Allah SWT menetapkan urusan ghaib yang tidak diketahui manusia, (seperti goa yang
dimasuki oleh para pemuda). Karena itu, surat ini dinamai Al Kahfi untuk
menyadarkan manusia tentang ketidak-tahuannya terhadap masalah ghaib kepada
Allah SWT dan bertawakkallah kepada-Nya. Apabila mereka berlindung ke goa dan
Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya untuk mereka, hendaklah Anda berlindung ke
pangkuan dakwah dan pasrahkan segala urusan kepada Allah SWT. Dia akan
melimpahkan sebagian rahmat-Nya kepada Anda dan menyediakan sesuatu yang
berguna bagi urusan anda.