PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ada banyak aspek yang menjadikan al-Quran sebagai suatu mukjizat. Aspek
tersebut antara lain dari segi bahasa, isyarat-isyarat ilmu pengetahuan dan
teknologi pemberitaan yang gaib. Disamping aspek tersebut, banyak aspek lain
yang menunjukan kemukjizatan al-Quran antara lain tentang al-qur‟an sebagai
petunjuk bagi umat manusia dan juga pengaruh terhadap psikologis dan jiwa
manusia baik yang mendengar, membaca atau memahaminya.
Alqur‟an adalah mukjizat abadi nabi Muhammad saw yang dengannya seluruh
umat manusia dan jin ditantang untuk membuat yang serupa alqur‟an, sebuah atau
sepuluh surah yang sama dengan surah yang yang ada didalamnya.1 Banyak
orang-orang yang ragu terhadap kebenaran dan kemukjizatan alquran dari zaman
dahulu hingga sekarang. Banyak diantara mereka yang mengira bahwa Al- quran
hanyalah bikinan nabi Muhammad saw bukan sebagai wahyu Allah swt. Oleh
karenanya itulah Allah swt memberikan tantangan terhadap orang yang yang
meragukan al-Qur‟an
1
Abu Zahra An- Najdi, Al quran dan Rahasia Angka-Angka, Bandung, Pustaka
Hidayah,1996. hlm 17
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Pengertian Mukjizat Al-Qur’an
2. Untuk mengetahui bukti kemukjizatan Al-Qur’an
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Bentuk Mukjizat Al-Qur’an.
4. Untuk mengetahui pendapata para ulama tentang kemukjizatan Al-Qur’an
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
WJS Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),
h. 395.
3
M. Qurais Shihab, Mukjizat al-Qur an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah
dan Pemberitaan Gaib, cet II, (Bandung: Mizan, 2007), h. 25.
4
Ibnu Mansur Jamaluddin Muhammad bin Mukarram al-Ansari, Lisan al-Arab, (Beirut:
al-Dar al-Misriyah, 1990), Juz IV, h. 236.
5
M. Qurais Shihab, Op Cit.
6
Jalaluddin al-Sayuti, al-Itqan fi Ulum al-Qur an, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
2000), h. 228.
3
“Suatu hal atau peristiwa luar biasa yang disertai tantangan dan selamat
(tidak ada yang sanggup) menjawab tantangan tersebut.”
Maka mukjizat adalah sebuah peristiwa, urusan, perkara yang luar biasa
yang dibarengi dengan tantangan dan tidak bisa dikalahkan. Al-Quran menantang
orang-orang Arab, mereka tidak kuasa melawan meskipun mereka merupakan
orang-orang yang fasih, hal ini tiada lain karena al-Quran adalah mukjizat.8
7
Manna’ al-Qattan, Mabahis fi Ulum al-Quran, cet. XIII, (Kairo: Maktabah Wahbah,
2004), h. 258.
8
Ibid., h. 259.
9
Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-Ilmu al-Quran 3, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004),
h. 38-40.
4
1. Hal atau peristiwa yang luar biasa.
Yang dimaksud luar biasa adalah sesuatu yang berada diluar jangkauan sebab
akibat yang diketahui secara umum hukum-hukumnya.
Apabila hal-hal yang luar biasa terjadi bukan dari seseorang yang mengaku
nabi, ia tidak dinamai mukjizat.
Bila yang ditantang berhasil melakukan hal yang serupa, maka ini berarti
bahwa pengakuan sang penantang tidak terbukti.10
10
Shihab, Mukjizat…, h. 26-27.
5
sepanjang malam dan siang. Dengannya ia dapat menghidupkan semangat
generasi dari bahaya kemusnahan, dari generasi yang sudah punah menjadi
generasi yang hidup kembali dengan pancaran sinar Al-Qur'an dan menunjukinya
dengan jalan yang teramat lurus serta membangkitkannya kembali, dari lembah
kenistaan menjadi ummat yang terbaik yang ditampilkan untuk ikatan seluruh
manusia. Allah menegaskan dengan firmannya:
Dan apakah orang sudah mati kemudian dia kami hidupkan dan kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat
berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap-gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar
daripadanya? Demikianlah kami jadikan orang yang kafir itu memandang
baik apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-An'âm: 122)
Al-Qur'an telah membangkitkan ummat memperbaharui masyarakat, dan
menyusun generasi yang belum pernah tampil dalam sejarah, ia menampilkan
orang Arab dari kehidupan sebagai penggembala unta dan kambing menjadi
pemimpin bangsa-bangsa, yang dapat menguasai dunia bahkan sampai kepada
negeri-negeri yang begitu jauh mengenalnya. Kesemuanya itu berkat Al-Qur'an
sebagai mu'jizat (Muhammad) penutup para Nabi dan Rasul11.
Di satu sisi al-Quran adalah mukjizat terpenting bagi Nabi saw dan dalil
terbaik bagi kenabian beliau. Mukjizat agung ini memiliki keistimewaan atas
seluruh mukjizat karena memiliki:
11
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/ulumul-quran/tafsir-quran/31/al-quran-
adalah-mujizat-muhammad-yang-abadi.html,Rabu,Pukul:08.16
6
3. Di samping sebagai mukjizat dan bukti kenabian, al-Quran juga merupakan
program hidup dan sumber petunjuk. Sedangkan semua mukjizat selainnya
tidak memiliki keistimewaan ini.
Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu
maka (katakanlah olehmu): “Ketahuilah, sesungguhnya al-Quran itu diturunkan
dengan ilmu Allah dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah
kamu berserah diri (kepada Allah)?” (QS. Hud:13-14).
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolong selain Allah, jika kamu
orang-orang yang memang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan
pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang
8
bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir (QS.
al-Baqarah:23-24).
Sebagai suatu mukjizat, Al-qur’an tentu terdapat berbagai bukti yang dapat
kita lihat dan perhatikan. Syeikh Muhammad Ali al-Shabuniy dalam tulisan
Usman menyebutkan segi-segi kemukjizatan al-Quran, yaitu:
- Keindahan sastranya yang sama sekali berbeda dengan keindahan sastra yang
dimiliki oleh orang-orang Arab
- Gaya bahasanya yang unik yang sama sekali berbeda dengan semua gaya
bahasa yang dimiliki oleh bangsa Arab
- Kefasihan bahasanya yang tidak mungkin dapat ditandingi dan dilakukan oleh
semua makhluk termasuk jenis manusia
12
http://www.ibrahimamini.com/id/node/2162
9
- Kesempurnaan syariat yang dibawanya yang mengungguli semua syariat dan
aturan-aturan lainnya
- Menampilkan berita-berita yang bersifat eskatologis yang tidak mungkin dapat
dijangkau oleh otak manusia kecuali melalui pemberitaan wahyu al-Quran itu
sendiri
- Tidak adanya pertentangan antara konsep-konsep yang dibawakannya dengan
kenyataan kebenaran hasil penemuan dan penyelidikan ilmu pengetahuan
- Terpenuhinya setiap janji dan ancaman yang diberitakan al-Quran
- Ilmu pengetahuan yang dibawanya mencakup ilmu pengetahuan syariat dan
ilmu pengetahaun alam (tentang jagat raya).
- Dapat memenuhi kebutuhan manusia
- Dapat memberikan pengaruh yang mendalam dan besar pada hati para
pengikut dan musuh-musuhnya
- Susunan kalimat dan gaya bahasanya terpelihara dari paradoksi dan
kerancuan. [21]
10
- Al-Quran mengandung khabar-khabar yang belum terjadi, kemudian terjadi
persis sebagaimana yang dikhabarkan.
- Al-Quran menerangkan isi-isi hati yang tidak dapat diketahui melainkan oleh
Allah sendiri.
- Lafadz-lafadz al-Quran melengkapi jazal mustarghab dan sahl al-mustaqrab.
Dalam pada itu, tidak dipandang sukar jazal-nya dan tidak dipandang mudah
sahl-nya.
- Pembacaan al-Quran mempunyai khushusiyah dengan kelima penggerak yang
tidak didapatkan pada selainnya. Pertama, kelembutan tempat keluarnya.
Kedua, keindahan dan kecantikannya. Ketiga, mudah dibaca nadzam-nya dan
saling berkaitan satu sama lain.Keempat, enak didengar, dan kelima,
pembacanya tidak jemu membacanya dan pendengarnya pun tidak bosan
mendengarnya.
- Al-Quran dinukilkan dengan lafad-lafad yang diturunkan. Jibril
menyampaikannya dengan lafad dan nazham-nya. Rasul pun meneruskan
kepada umat persis sebagaimana yang diterima dari Jibril.
- Terdapat makna-makna yang berlainan di dalam sesuatu. Yakni di dalam
sesuatu surat itu kita mendapatkan berbagai rupa masalah. Kemudian masalah-
masalah itu kita temukan di dalam surat-surat lain
- Perbedaan ayat-ayatnya, ada yang panjang dan ada yang pendek, tidak
mengeluarkan al-Quran dari uslub-nya.
- Walaupun kita sering sekali membacanya, namun kita tidak dapat mencapai
kepashahannya, karena al-Quran itu di luar tabi’at manusia.
- Al-Quran mudah dihapal oleh segala lidah.
- Al-Quran itu lebih tinggi dari segala martabat pembicaraan. Martabat
pembicaraan terbagi tiga:
o Mantsur yang dapat dibuat oleh segenap manusia.
o Syi’ir yang hanya dapat disusun oleh sebagaian manusia
o Al-Quran melampaui kedua martabat itu. Martabatnya tidak
sanggup dicapai oleh golongan a dan b.
11
o Tambahan yang disisipkan atau pengubahan lafad-lafadnya dapat
diketahui.
o Tidak ada umat yang sanggup menentang al-Quran.
o Allah memalingkan manusia dari menentangnya.
Syarat-syarat mukjizat menurut penjelasa ulama ada lima, dan bila kelima-
limanya tidak terpenuhi,maka tidak dinamakan mukjizat yaitu:
1. Mukjizat adalah sesuatu yang tidak sanggup dilakukan siapapun selain Allah
Tuhan sekalian alam.
2. Tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan hukum alam.
3. Mukjizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seseorang yang mengaku
membawa risalah ilahi sebagai bukti atas kebenaran pengakuannya.
4. Terjadi bertempatan dengan pengakuan Nabi yang mengajak bertanding
menggunakan mukjizat tersebut.
5. Tidak ada seorangpun yang dapat membuktikan dan membandingkan dalam
pertandingan tersebut.
Kelimanya syarat di atas bila terpenuhi, maka suatu yang timbul di luar
kebiasaan adalah merupakan mukjizat yang menyatakan atas kenabian orang yang
mengemukakannya dan mukjizat akan muncul dari tangannya. Bila kelima
peryaratan tersebut tidak tercapai, maka tidak disebut mukjizat dan bukan pula
sebagai dalil kebenaran seorang yang mengakunya.13
13
http://umanalhakim.blogspot.co.id/2014/05/mukjizat-al-quran.html
12
aktratif,pemilihan bahasanya yang bagus-bagus,serta penempatan kosakatanya
yang terdapat berimbang. Abu Hasan an-Nadwi melihat bahwa kemukjizatan al-
quran tidak hanya terletak pada segi kebahasaannya,tetapi juga aspek cakupan
informasi-informasi keagamaannya yang utuh menyeluruh, dan mengungkapkan
kisah-kisah lama yang tidak hidup dalam cerita-cerita rakyat. Bahkan tidak semua
dapat terungkap dalam penelitian sejarah.sementara itu, Musthafa Mahmud
melihat bahwa kemukjizatan al-quran terletak pada pengaruh bacaannya dalam
lubuk hati para pendengarnya14.
a. Gaya Bahasa
Gaya bahasa Al-Qur’an banyak membuat orang arab saat itu kagum
dan terpesona. Kehalusan ungkapan bahasanya membuat banyak manusia
masuk islam. Bahkan, Umar bin Khatab pun yang mulanya dikenal sebagai
seorang yang paling memusuhi Nabi Muhammad SAW. dan bahkan berusaha
untuk membunuhnya, ternyata masuk islam dan beriman kepada kerasulan
Muhammad hanya karena mendengar petikan Al-Qur’an.. susunan Al-Qur’an
tidakdapat disamaioleh karya sebaik apapun.
b. Susunan Kalimat
14
Ahmad Izzan,Ulumul Qur’an,(Bandung:Tatakut (kel humaniora),2011,)hlm.147
15
Rosihan Anwar,Ulumul Al-Qur’an,(Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm.193
13
c. Hukum Ilahi yang Sempurna
e. Isyarat-isyarat ilmiah
16
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy,ilmu-ilmu Al-Qur’an,(Semarang: Pustaka
Rizki Putra,2010 ),hlm.296
13
125. Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya
petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)
Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya
Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang
mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang
yang tidak beriman.
Artinya: tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah
mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, Sekiranya kamu tidak
menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".(Q.S. yusuf:94)
- masa penyusutan ideal dan masa kehamilan minimal, sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah:
14
- Yang merasasakan nyeri adalah kulit
1. Abu Ishaq Ibrahim al-Nizam dan pengikutnya dari kaum Syiah berpendapat
bahwa kemukjizatan al-Qur’an adalah dengan cara shirfah. Maksudnya ialah
bahwa Allah memalingkah orang-orang arab yang menentang al-Qur’an,
padahal sebenarnya mereka mampu untuk menghadapinya. Pendapat ini
merupakan pendapat yang salah.
2. Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya al-Jami’i Ahkamil Quran menyebutkan
sepuluh segi kemukjizatan al-Quran, sementara al-Zarkani dalam kitabnya
Manahilul Irfan mencatat empat belas segi kemukjizatan al-Quran17.
3. Satu golongan ulama berpendapat bahwa al-Qurr’an itu bermukjizat dengan
balaghahnya yang mencapai tingkat tinggi dan tidak ada bandingannya dan ini
adalah pendapat ahli bahasa.
4. Sebagian yang lain berpendapat bahwa segi kemukjizatan al-Quran itu
terkandung dalam lafal-lafalnya yang jelas, redaksinya yang bernilai sastra
dan susunannya yang indah, karena nilai sastra yang terkandung dalam al-
Quran itu sangat tinggi dan tidak ada bandingannya.
17
Muhammad Abdul ‘Azim al-Zarkani, Manahilul Irfan fi Ulum al-Quran, Juz II, (Beirut:
Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1988), h. 355.
15
5. Sebagian yang lain berpendapat bahwa segi kemukjizatan al-Qur’an adalah
sesuatu yang terkandung dalam al-Quran itu sendiri, yaitu susunan yang
tersendiri dan berbeda dengan bentuk puisi orang Arab maupun bentuk
prosanya, baik dalam permulaannya, maupun suku kalimatnya. Karena
mengandung badi’ yang sangat unik dan berbeda dengan apa yang dikenal
dalam perkataan orang arab pada umumnya.
6. Golongan yang lain berpendapat bahwa al-Qur’an itu kemukjizatannya
terletak pada pemberitaannya tentang hal-hal yang ghaib, yang telah lalu dan
yang akan datang yang tidak ada seorang pun yang tahu.
7. Ulama lain berpendapat bahwa kemukjizatan itu karena al-Quran terhindar
dari adanya pertentangan, dan mengandung arti yang lembut dan memuat hal-
hal ghaib diluar kemampuan manusia dan diluar kekuasaan mereka untuk
mengetahuinya.
8. Satu golongan berpendapat bahwa mukjizat al-Qur’an itu terjadi karena ia
mengandung berbagai macam ilmu hikmah yang dalam.
9. Ada lagi ulama yang berpendapat bahwa segi kemukjizatan al-Quran adalah
keistimewaan-keistimewaan yang nampak dan keindahan-keindahan yang
terkandung dalam al-Quran, baik dalam permulaan, tujuan maupun dalam
menutup setiap surat18.
18
Muhammad Ali al-Shabuniy, Studi Ilmu al-Quran, terj. Aminuddin, (Bandung: Pustaka
Setia, 1999), h. 137-138.
19
M. Hasbi Al-Shiddiqiey, Mu’djizat al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h. 33.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mukjizat adalah sebuah peristiwa, urusan, perkara yang luar biasa yang
dibarengi dengan tantangan dan tidak bisa dikalahkan. Al-Quran menantang
orang-orang Arab, mereka tidak kuasa melawan meskipun mereka merupakan
orang-orang yang fasih, hal ini tiada lain karena al-Quran adalah mukjizat.
17
kemukjizatan al-quran terletak pada pengaruh bacaannya dalam lubuk hati para
pendengarnya
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Abu Zahra An- Najdi, Al quran dan Rahasia Angka-Angka, Bandung, Pustaka
Hidayah,1996. hlm 17
Jalaluddin al-Sayuti, al-Itqan fi Ulum al-Qur an, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
2000), h. 228.
Muhammad Abdul ‘Azim al-Zarkani, Manahilul Irfan fi Ulum al-Quran, Juz II,
(Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1988), h. 355.
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/ulumul-quran/tafsir-quran/31/al-quran-
adalah-mujizat-muhammad-yang-abadi.html,Rabu,Pukul:08.16
http://www.ibrahimamini.com/id/node/2162
http://umanalhakim.blogspot.co.id/2014/05/mukjizat-al-quran.html
19