Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al Quran al karim memilki kedudukan yang fundamental dalam agama Islam.


Al-Qur,an merupakan sumber hukum pertama dan yang paling utama bagi umat
islam. Semua hukum yang berlaku dalam islam tidak boleh bertentangn dengan
Al-Qu‟an untuk menurunkan hukum yang lainnya.

Di samping Al-quran sumber hukum islam, alquran juga merupakan mukjizat


nabi Muhammad saw yang terbesar dibandingkan dengan kemukjizatan nabi
Muhammad yang lainnya atau juga bila dibandinkan dengan kemukjizatan nabi-
nabi yang lain. Kemukjizatan Al-quran belaku sepanjan zaman tanpa dibatasi oleh
ruang dan waktu. Ini tentu berbeda dengan mukjizat-mukjizat yang lainnya.

Ada banyak aspek yang menjadikan al-Quran sebagai suatu mukjizat. Aspek
tersebut antara lain dari segi bahasa, isyarat-isyarat ilmu pengetahuan dan
teknologi pemberitaan yang gaib. Disamping aspek tersebut, banyak aspek lain
yang menunjukan kemukjizatan al-Quran antara lain tentang al-qur‟an sebagai
petunjuk bagi umat manusia dan juga pengaruh terhadap psikologis dan jiwa
manusia baik yang mendengar, membaca atau memahaminya.

Alqur‟an adalah mukjizat abadi nabi Muhammad saw yang dengannya seluruh
umat manusia dan jin ditantang untuk membuat yang serupa alqur‟an, sebuah atau
sepuluh surah yang sama dengan surah yang yang ada didalamnya.1 Banyak
orang-orang yang ragu terhadap kebenaran dan kemukjizatan alquran dari zaman
dahulu hingga sekarang. Banyak diantara mereka yang mengira bahwa Al- quran
hanyalah bikinan nabi Muhammad saw bukan sebagai wahyu Allah swt. Oleh
karenanya itulah Allah swt memberikan tantangan terhadap orang yang yang
meragukan al-Qur‟an

1
Abu Zahra An- Najdi, Al quran dan Rahasia Angka-Angka, Bandung, Pustaka
Hidayah,1996. hlm 17

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dalam pembahasan makalah


kali akan dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa Pengertian Mukjizat Al-Qur’an?


2. Apa bukti kemukjizatan Al-Qur’an?
3. Bagaimana Bentuk Mukjizat Al-Qur’an?
4. Bagaimana Pendapat Ulama tentang Kemukjizatan Al-Qur’an?

C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui Pengertian Mukjizat Al-Qur’an
2. Untuk mengetahui bukti kemukjizatan Al-Qur’an
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Bentuk Mukjizat Al-Qur’an.
4. Untuk mengetahui pendapata para ulama tentang kemukjizatan Al-Qur’an

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mukjizat Al-Qur’an

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa kata mukjizat


diartikan sebagai kejadian (peristiwa) yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal
manusia2. Kata mukjizat terambil dari bahasa Arab ‫( أﻋﺠﺰ‬a’jaza) yang berarti
melemahkan atau menjadikan tidak mampu3. Sedangkan kata ‫( أﻋﺠﺰ‬a’jaza) itu
sendiri berasal dari kata ‫‘( ﻋﺠﺰ‬ajaza) yang berarti tidak mempunyai kekuatan
(lemah)4. Pelakunya (yang melemahkan) dinamai mukjiz, dan bila
kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol sehingga mampu
membungkam lawan, maka dinamai‫( ﻣﻌﺠﺰة‬mu’jizat). Tambahan ta marbuthah
pada akhir kata itu mengandung makna mubalaghah (superlatif)5.

Dalam Kamus al-Mu’jam al-Washith, mukjizat diartikan:

‫ﮫﺗﻮﻨﺒﻟ اﺪﺑﺎﺗ ﻲﺒﻧ ﯾﺪ ﻠﻰﻋ ﷲ هﺮﮭﻈﯾ ةدﺎﻌﻠﻟ قرﺎﺧ ﺮﻣأ‬

“Sesuatu (hal atau urusan) yang menyalahi adat kebiasaan yang


ditampakkan Allah diatas kekuasaan seorang nabi untuk memperkuat
kenabiannya.”
Imam Jalaluddin al-Sayuti menjelaskan bahwa mukjizat itu adalah6:

‫ةدﺎﻌﻠﻟ قرﺎﺧ ﺮﻣأ‬, ‫ىﺪﺤﺘﻟﺎﺑ نوﺮﻘﻣ‬, ‫ﺔﺿرﺎﻌﻤﻟا ﻦﻣ ﻢﻟﺎﺳ‬

2
WJS Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976),
h. 395.
3
M. Qurais Shihab, Mukjizat al-Qur an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah
dan Pemberitaan Gaib, cet II, (Bandung: Mizan, 2007), h. 25.
4
Ibnu Mansur Jamaluddin Muhammad bin Mukarram al-Ansari, Lisan al-Arab, (Beirut:
al-Dar al-Misriyah, 1990), Juz IV, h. 236.
5
M. Qurais Shihab, Op Cit.
6
Jalaluddin al-Sayuti, al-Itqan fi Ulum al-Qur an, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
2000), h. 228.

3
“Suatu hal atau peristiwa luar biasa yang disertai tantangan dan selamat
(tidak ada yang sanggup) menjawab tantangan tersebut.”

Sedangkan menurut Manna al-Qattan, I’jaz (kemukjizatan) adalah


menetapkan kelemahan. Kelemahan menurut pengertian umum adalah ketidak
mampuan mengerjakan sesuatu, lawan dari qudrah (potensi, power, kemampuan).
Apabila kemukjizatan muncul, maka nampaklah kemampuan mu’jiz (sesuatu
yang melemahkan. Yang dimaksud dengan i’jaz dalam pembahasan ini ialah
menampakkan kebenaran nabi dalam pengakuannya sebagai seorang rasul, dengan
menampakkan kelemahan orang Arab dalam melawan mukjizat yang kekal yakni
al-Quran.7

Maka mukjizat adalah sebuah peristiwa, urusan, perkara yang luar biasa
yang dibarengi dengan tantangan dan tidak bisa dikalahkan. Al-Quran menantang
orang-orang Arab, mereka tidak kuasa melawan meskipun mereka merupakan
orang-orang yang fasih, hal ini tiada lain karena al-Quran adalah mukjizat.8

Berdasarkan defenisi diatas maka dapat dikemukakan tiga unsur pokok


mukjizat, yaitu:

1. Mukjizat harus menyalahi tradisi atau adat kebiasaan.

2. Mukjizat harus dibarengi dengan perlawanan, dan

3. Mukjizat tidak terkalahkan.9

Sedangkan menurut M. Qurais Shihab ada empat unsur yang harus


menyertai sesuatu sehingga ia dinamakan mukjizat. Keeempat unsur itu adalah:

7
Manna’ al-Qattan, Mabahis fi Ulum al-Quran, cet. XIII, (Kairo: Maktabah Wahbah,
2004), h. 258.
8
Ibid., h. 259.
9
Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-Ilmu al-Quran 3, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2004),
h. 38-40.

4
1. Hal atau peristiwa yang luar biasa.

Yang dimaksud luar biasa adalah sesuatu yang berada diluar jangkauan sebab
akibat yang diketahui secara umum hukum-hukumnya.

2. Terjadi atau dipaparkan oleh seorang yang mengaku nabi.

Apabila hal-hal yang luar biasa terjadi bukan dari seseorang yang mengaku
nabi, ia tidak dinamai mukjizat.

3. Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian.

Tantangan ini harus berbarengan dengan pengakuannya sebagai nabi, bukan


sebelumnya.

4. Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani.

Bila yang ditantang berhasil melakukan hal yang serupa, maka ini berarti
bahwa pengakuan sang penantang tidak terbukti.10

Al-Qur’an Sebagai Mukjizat Nabi Muhammad SAW yang Abadi

Beberapa Nabi mendapatkan mu'jizat yang spesial. Tapi dari semua


mu'jizat yang turun ke bumi, hanya mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang paling
spesial. Hikmah Allah yang azali telah berjalan untuk menguatkan para Nabi dan
Rasul-Nya yaitu dengan beberapa mu'zijat yang nampak, dalil-dalil tanda-tanda
yang nyata, serta hujjah dan alasan rasional, yang menyatakan bahwa mereka
adalah benar dan mereka adalah para Nabi dan Rasul Allah SWT.

Allah SWT mengistimewakan Nabi kita Muhammad SAW dengan bekal


mu'jizat yang luar biasa yaitu Al-Qur'anul Karim, ia adalah nur ilahi dan wahyu
samawy yang diletakkan ke dalam lubuk hati Nabi-Nya sebagai Qurânan
'Arabiyyan (bacaan berbahasa Arab) yang mulus dan lempang, ia membacanya

10
Shihab, Mukjizat…, h. 26-27.

5
sepanjang malam dan siang. Dengannya ia dapat menghidupkan semangat
generasi dari bahaya kemusnahan, dari generasi yang sudah punah menjadi
generasi yang hidup kembali dengan pancaran sinar Al-Qur'an dan menunjukinya
dengan jalan yang teramat lurus serta membangkitkannya kembali, dari lembah
kenistaan menjadi ummat yang terbaik yang ditampilkan untuk ikatan seluruh
manusia. Allah menegaskan dengan firmannya:

Dan apakah orang sudah mati kemudian dia kami hidupkan dan kami
berikan kepadanya cahaya yang terang, yang dengan cahaya itu dia dapat
berjalan di tengah-tengah masyarakat manusia serupa dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap-gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar
daripadanya? Demikianlah kami jadikan orang yang kafir itu memandang
baik apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-An'âm: 122)
Al-Qur'an telah membangkitkan ummat memperbaharui masyarakat, dan
menyusun generasi yang belum pernah tampil dalam sejarah, ia menampilkan
orang Arab dari kehidupan sebagai penggembala unta dan kambing menjadi
pemimpin bangsa-bangsa, yang dapat menguasai dunia bahkan sampai kepada
negeri-negeri yang begitu jauh mengenalnya. Kesemuanya itu berkat Al-Qur'an
sebagai mu'jizat (Muhammad) penutup para Nabi dan Rasul11.

Di satu sisi al-Quran adalah mukjizat terpenting bagi Nabi saw dan dalil
terbaik bagi kenabian beliau. Mukjizat agung ini memiliki keistimewaan atas
seluruh mukjizat karena memiliki:

1. Keabadian dan kesinambungan. Selalu hadir di tengah umat manusia dan di


sepanjang sejarah mereka (manusia) menjadi saksi kemukjizatan al-Quran.
Hal ini berbeda dengan seluruh mukjizat lain yang diturunkan untuk zaman
tertentu saja (terbatas oleh zaman).
2. Tidak terbatas oleh tempat. Dimana pun dan kapan pun al-Quran ada akan
tampak kemukjizatannya bagi semua orang. Berbeda dengan semua mukjizat
lain yang terjadi di tempat tertentu dan disaksikan oleh orang-orang tertentu.

11
http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/ulumul-quran/tafsir-quran/31/al-quran-
adalah-mujizat-muhammad-yang-abadi.html,Rabu,Pukul:08.16

6
3. Di samping sebagai mukjizat dan bukti kenabian, al-Quran juga merupakan
program hidup dan sumber petunjuk. Sedangkan semua mukjizat selainnya
tidak memiliki keistimewaan ini.

Al-Quran adalah kalam Tuhan dan mukjizat yang makhluk selain-Nya


tidak mampu mendatangkan kalam seperti ini. Al-Quran mengenalkan dirinya
sebagai sebuah mukjizat dan melemparkan tantangan kepada semua makhluk,

‫ﻻﻮُ ﺗ ْ ﺄ ﯾ ِ َ ﻮْ َﻟو‬ َُ ‫ﱡﻦ َْ ﺄﯾﻰنَ ﺑ اﺬَ ھ‬ ‫ﻦ َ ﱠﺌ ﻟ ﻞَُ ﻤَ ﺖ ﻧﺲ ﻹْا‬


َ‫ن ﺑ ﮫ‬ َ‫اء‬ َْ‫ﻋََ أ َُ ﺗ اﻮ ﻞَﻤﺜ‬
‫ِﺠ ﻠ‬ َ‫ﻗ ا ﺘﺟﻌ‬
َْ‫ﻤﺜﻠ‬ َ‫ﻘﻟا ﺮن‬ ‫وِاﻟ‬
‫ﻌْ ﺑ نﺎﻛ ﻌْ ﺒ ﻟﻢَْ ً اﺮﯿﮭ ظ‬
‫ﺾ‬
‫ﻀ‬
‫َُﮭ‬

Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk


membuat yang serupa al-Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat
membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi
pembantu bagi sebagian yang lain.” (QS. al-Isra:88).

Bahkan mereka mengatakan, “Muhammad telah membuat-buat al-Quran


itu.” Katakanlah: “(Kalau demikian), maka datangkanlah sepuluh surat-surat yang
dibuat-buat yang menyamainya, dan panggillah orang-orang yang kamu sanggup
(memanggilnya) selain Allah, jika kamu memang orang-orang yang benar.”

Jika mereka yang kamu seru itu tidak menerima seruanmu (ajakanmu) itu
maka (katakanlah olehmu): “Ketahuilah, sesungguhnya al-Quran itu diturunkan
dengan ilmu Allah dan bahwasanya tidak ada Tuhan selain Dia, maka maukah
kamu berserah diri (kepada Allah)?” (QS. Hud:13-14).

‫ن إو ﻓ ﻢْ َُ ﯾْر ﺐ ﻧ ﱠﻤﺎﻣﺰَْ ﻓ ﺎ َﻧﺪَﺒَْﻋَ ﺑ ٍة رﻮ‬


‫ﺴ ﻦْﻣ َ دْاو اﻋﻮ ﻢْ ُﻛءآﺪَﮭ‬
‫ﺷ‬
َْ َ‫ﮫ‬ ‫ﻨﻟ ﻠﻋ َُ ﺗ َْ ﺄَ اﻮ‬ َ‫ﻨﺘْﻛ ﻰ‬
َْ‫ﻣﺜﻠ‬ َ‫ﻰ‬ َ
‫ﺎ‬
َُ‫ﱠﺘ ﻟا ﺎھدُ ﻮ‬ ‫ﷲ ﻨﺘْﻛ ﺻ ُ ﻌﻠ ﻔْ ﺗ ﻢْ ﱠ ﻟ نَ ُ ﻌﻠ ﻔْﺗ ﻦَ ﱠﻘ ﺎﺗَ ﺎﱠ ﻨﻟا‬َ‫إ‬ ‫ن ود ﻣﻦ‬
‫ﻗو‬ َ‫ﻟواﻮ ﻓﻮا َُ اﻮ ر ﻰ‬ َ‫ﺪ‬/‫ﻦﺈَ َﻓﯿَﻗ‬ َُ ْ َ‫ن‬
‫ﻢ‬
َُ
‫ﺠ ﱠﺪﻋ ﺮﯾﻦ ﻜﻔ ﻠْ ﻟت‬
‫أ َُةرﺎ‬ ‫وﺤَ ﻟا‬
7
‫سﺎﱠ ﻨﻟا‬

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang al-Quran yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal al-Quran itu dan ajaklah penolong-penolong selain Allah, jika kamu
orang-orang yang memang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan
pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang

8
bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir (QS.
al-Baqarah:23-24).

Ayat-ayat di atas menerangkan bahwa al-Quran adalah mukjizat dan dalil


bagi kebenaran pengakuan kenabian Muhammad saw serta menegaskan kepada
orang-orang bahwa jika mereka meragukan kemukjizatan al-Quran atau risalah
Nabi Muhammad saw, maka datangkan seperti al-Quran atau sepuluh surah atau
satu surah sepertinya12.

B. Pembuktian Kemukjizatan Al-Qur’an

Mukjizat Al-Qur’an sungguh tiada tandingannya. Kitab suci umat Islam


ini adalah kitab yang diturunkan dari langit dan menyempurnakan kitab-kitab
sebelumnya. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam diturunkan kepada
Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur melalui perantara malaikat Jibril.

Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diberikan Allah kepada nabi


Muhammad SAW. Mukjizat ini menjadi tuntunan hidup umat Islam dalam
menjalankan kehidupan di dunia. Segala permasalahan dan solusi hidup manusia
tercantum dalam Al-Qur’an.

Sebagai suatu mukjizat, Al-qur’an tentu terdapat berbagai bukti yang dapat
kita lihat dan perhatikan. Syeikh Muhammad Ali al-Shabuniy dalam tulisan
Usman menyebutkan segi-segi kemukjizatan al-Quran, yaitu:

- Keindahan sastranya yang sama sekali berbeda dengan keindahan sastra yang
dimiliki oleh orang-orang Arab
- Gaya bahasanya yang unik yang sama sekali berbeda dengan semua gaya
bahasa yang dimiliki oleh bangsa Arab
- Kefasihan bahasanya yang tidak mungkin dapat ditandingi dan dilakukan oleh
semua makhluk termasuk jenis manusia

12
http://www.ibrahimamini.com/id/node/2162

9
- Kesempurnaan syariat yang dibawanya yang mengungguli semua syariat dan
aturan-aturan lainnya
- Menampilkan berita-berita yang bersifat eskatologis yang tidak mungkin dapat
dijangkau oleh otak manusia kecuali melalui pemberitaan wahyu al-Quran itu
sendiri
- Tidak adanya pertentangan antara konsep-konsep yang dibawakannya dengan
kenyataan kebenaran hasil penemuan dan penyelidikan ilmu pengetahuan
- Terpenuhinya setiap janji dan ancaman yang diberitakan al-Quran
- Ilmu pengetahuan yang dibawanya mencakup ilmu pengetahuan syariat dan
ilmu pengetahaun alam (tentang jagat raya).
- Dapat memenuhi kebutuhan manusia
- Dapat memberikan pengaruh yang mendalam dan besar pada hati para
pengikut dan musuh-musuhnya
- Susunan kalimat dan gaya bahasanya terpelihara dari paradoksi dan
kerancuan. [21]

Al-Mawardi dalam tulisan Hasbi ash-Shiddiqie menerangkan dua puluh


hal yang menunjukan kemukjizatan al-Quran.[22]

- Kefashahan al-Quran dan cara penjelasannya


- Keringkasan lapadz Al-Quran, tapi sempurna maknanya
- Nazham uslub-nya yang unik. Ia tidak termasuk ke dalam kalam yang ber-
nadzam, tidak termasuk ke dalam syi’ar atau rajaz, tidak bersajak dan bukan
pula bersifat khatbah.
- Banyak makna-maknanya yang tidak dapat dikumpulkan oleh oleh
pembicaraan manusia.
- Al-Quran mengumpulkan ilmu-ilmu yang tidak dapat diliputi oleh manusia
dan tidak dapat berkumpul pada seseorang.
- Al-Quran mengandung berbagai hujjah dan keterangan untuk menetapkan
ketauhidan dan menolak i’tiqad-i’tiqad yang salah
- Al-Quran mengandung khabar-khabar orang yang telah lalu dan umat-umat
purbakala.

10
- Al-Quran mengandung khabar-khabar yang belum terjadi, kemudian terjadi
persis sebagaimana yang dikhabarkan.
- Al-Quran menerangkan isi-isi hati yang tidak dapat diketahui melainkan oleh
Allah sendiri.
- Lafadz-lafadz al-Quran melengkapi jazal mustarghab dan sahl al-mustaqrab.
Dalam pada itu, tidak dipandang sukar jazal-nya dan tidak dipandang mudah
sahl-nya.
- Pembacaan al-Quran mempunyai khushusiyah dengan kelima penggerak yang
tidak didapatkan pada selainnya. Pertama, kelembutan tempat keluarnya.
Kedua, keindahan dan kecantikannya. Ketiga, mudah dibaca nadzam-nya dan
saling berkaitan satu sama lain.Keempat, enak didengar, dan kelima,
pembacanya tidak jemu membacanya dan pendengarnya pun tidak bosan
mendengarnya.
- Al-Quran dinukilkan dengan lafad-lafad yang diturunkan. Jibril
menyampaikannya dengan lafad dan nazham-nya. Rasul pun meneruskan
kepada umat persis sebagaimana yang diterima dari Jibril.
- Terdapat makna-makna yang berlainan di dalam sesuatu. Yakni di dalam
sesuatu surat itu kita mendapatkan berbagai rupa masalah. Kemudian masalah-
masalah itu kita temukan di dalam surat-surat lain
- Perbedaan ayat-ayatnya, ada yang panjang dan ada yang pendek, tidak
mengeluarkan al-Quran dari uslub-nya.
- Walaupun kita sering sekali membacanya, namun kita tidak dapat mencapai
kepashahannya, karena al-Quran itu di luar tabi’at manusia.
- Al-Quran mudah dihapal oleh segala lidah.
- Al-Quran itu lebih tinggi dari segala martabat pembicaraan. Martabat
pembicaraan terbagi tiga:
o Mantsur yang dapat dibuat oleh segenap manusia.
o Syi’ir yang hanya dapat disusun oleh sebagaian manusia
o Al-Quran melampaui kedua martabat itu. Martabatnya tidak
sanggup dicapai oleh golongan a dan b.

11
o Tambahan yang disisipkan atau pengubahan lafad-lafadnya dapat
diketahui.
o Tidak ada umat yang sanggup menentang al-Quran.
o Allah memalingkan manusia dari menentangnya.

Syarat-Syarat Mukjizat Al-Qur’an

Syarat-syarat mukjizat menurut penjelasa ulama ada lima, dan bila kelima-
limanya tidak terpenuhi,maka tidak dinamakan mukjizat yaitu:

1. Mukjizat adalah sesuatu yang tidak sanggup dilakukan siapapun selain Allah
Tuhan sekalian alam.
2. Tidak sesuai dengan kebiasaan dan berlawanan dengan hukum alam.
3. Mukjizat harus berupa hal yang dijadikan saksi oleh seseorang yang mengaku
membawa risalah ilahi sebagai bukti atas kebenaran pengakuannya.
4. Terjadi bertempatan dengan pengakuan Nabi yang mengajak bertanding
menggunakan mukjizat tersebut.
5. Tidak ada seorangpun yang dapat membuktikan dan membandingkan dalam
pertandingan tersebut.

Kelimanya syarat di atas bila terpenuhi, maka suatu yang timbul di luar
kebiasaan adalah merupakan mukjizat yang menyatakan atas kenabian orang yang
mengemukakannya dan mukjizat akan muncul dari tangannya. Bila kelima
peryaratan tersebut tidak tercapai, maka tidak disebut mukjizat dan bukan pula
sebagai dalil kebenaran seorang yang mengakunya.13

C. Bentuk Mukjizat Al-Qur’an

Para penulis ilmu-ilmu Al-quran, pada umumnya melihat bahwa


kemukjizatan Al-quran terletak pada susunan kalimatnya yang sangat indah dan

13
http://umanalhakim.blogspot.co.id/2014/05/mukjizat-al-quran.html

12
aktratif,pemilihan bahasanya yang bagus-bagus,serta penempatan kosakatanya
yang terdapat berimbang. Abu Hasan an-Nadwi melihat bahwa kemukjizatan al-
quran tidak hanya terletak pada segi kebahasaannya,tetapi juga aspek cakupan
informasi-informasi keagamaannya yang utuh menyeluruh, dan mengungkapkan
kisah-kisah lama yang tidak hidup dalam cerita-cerita rakyat. Bahkan tidak semua
dapat terungkap dalam penelitian sejarah.sementara itu, Musthafa Mahmud
melihat bahwa kemukjizatan al-quran terletak pada pengaruh bacaannya dalam
lubuk hati para pendengarnya14.

Beberapa bentuk kemukjizatan Al-Qur’an adalah sebagai berikut15:

a. Gaya Bahasa

Gaya bahasa Al-Qur’an banyak membuat orang arab saat itu kagum
dan terpesona. Kehalusan ungkapan bahasanya membuat banyak manusia
masuk islam. Bahkan, Umar bin Khatab pun yang mulanya dikenal sebagai
seorang yang paling memusuhi Nabi Muhammad SAW. dan bahkan berusaha
untuk membunuhnya, ternyata masuk islam dan beriman kepada kerasulan
Muhammad hanya karena mendengar petikan Al-Qur’an.. susunan Al-Qur’an
tidakdapat disamaioleh karya sebaik apapun.

b. Susunan Kalimat

Kendatipun Al-Qur’an, Hadis qudsi,hadis nabawi sama-sama keluar


dari mulut nabi, uslub (style) atau susunan bahasanya sanat jauh berbeda.
Ushub bahasa Al-Qur'anjauh lebih tinggi kualitasnya bila dibandingkan
dengan dua yang lainnya. Al-Qur’an muncul dengan uslub yang begitu
indah.uslub tersebut terkandung nilai-nilai istimewa dan tidak akan pernahada
pada ucapan manusia.

14
Ahmad Izzan,Ulumul Qur’an,(Bandung:Tatakut (kel humaniora),2011,)hlm.147
15
Rosihan Anwar,Ulumul Al-Qur’an,(Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm.193

13
c. Hukum Ilahi yang Sempurna

Al-Qur’an menjelaskan pokok-pokok akidah, norma-norma


keutamaan, sopan santun, undang-undang ekonomi politik, sosial dan
kemasyarakatan, serta hukum-hukum ibadah. Kalau pokok-pokok ibadah
wajib diperhatikan,akan diperoleh bahwa islam telah memperluasnya dan
menganekaragamkannya serta meramunya menjadi ibadah maliyah, seperti
zakat dan sedekah.

d. Menceritakan yang ghaib

Segolongan ulama yang lain menyatakan bahwa kei’jazan Al-Qur’an


ialah dalam mengabarkan hal-hal yang gaib yang hanya diperoleh dengan
jalan wahyu urusan-urusan yang telah lalu yang tidak diterangkan oleh
seorang ummi yang tidak mempelajari kitab-kitab yanag telah diturunkan
kepada umat-umat yang telah lalu dan tidak pula bergaul dengan ahli kitab16.

e. Isyarat-isyarat ilmiah

Banyak sekali isyarat-isyarat ilmiah yang ditemukan dalam Al-Qur’an,


misalnya:

- Cahaya matahari bersumber daru dirinya senduri

Cahaya matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan merupakan


pantulan. Sebagaimana yang dijelaskan irman Allah yang artinya:

“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan


ditetapkannya manzilah-manzilah (tempat-tempat bagi perjalanan itu,
supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu) Allah
tidak menciptakan yang demikian itu, melainkan dengan hak. Dia
menjelaskan (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
mengetahuan”(Q.S.Yunus[10]:5)
- Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakkan napas. Hal itu
diisyaratkan oleh Allah dalam surat Al-An’am:125:

16
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy,ilmu-ilmu Al-Qur’an,(Semarang: Pustaka
Rizki Putra,2010 ),hlm.296

13
125. Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya
petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama)
Islam. dan Barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya
Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang
mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang
yang tidak beriman.

[503] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung


keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam
ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya
Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu
menjadi sesat.

- Perbedaan sidik jari manusia, sebagaimana diisyaratkan oleh Allah:


Artinya : bukan demikian, sebenarnya Kami Kuasa menyusun (kembali)
jari jemarinya dengan sempurna (Q.S. Al-Qiyamah[75]:4 ).

- aroma/bau manusia berbeda-beda, sebagaimana diisyaratkan oleh Allah:

Artinya: tatkala kafilah itu telah ke luar (dari negeri Mesir) berkata ayah
mereka: "Sesungguhnya aku mencium bau Yusuf, Sekiranya kamu tidak
menuduhku lemah akal (tentu kamu membenarkan aku)".(Q.S. yusuf:94)
- masa penyusutan ideal dan masa kehamilan minimal, sebagaimana
diisyaratkan oleh Allah:

233. Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun


penuh, Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. dan kewajiban
ayah memberi Makan dan pakaian kepada Para ibu dengan cara ma'ruf.
seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.
janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan
seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian.
apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan
keduanya dan permusyawaratan, Maka tidak ada dosa atas keduanya. dan
jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, Maka tidak ada dosa
bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut patut.
bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha
melihat apa yang kamu kerjakan.(Q.S. Al-Baqarah[2]:233)

14
- Yang merasasakan nyeri adalah kulit

56. Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak


akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka
merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.(Q.S.An-Nissa:56)

D. Pendapat Ulamat Tentang Kemukjizatan Al-Qur’an

Dalam ilmu kalam, terjadi perbedaan pandangan para ulama tentang


apakah al-Qur’an itu merupakan makhluk atau bukan. Hal itu juga mendasari
perbedaan pendapat mengenai mukjizat al-Qur’an. Pendapat mereka terbagi
menjadi beberapa ragam, antara lain:

1. Abu Ishaq Ibrahim al-Nizam dan pengikutnya dari kaum Syiah berpendapat
bahwa kemukjizatan al-Qur’an adalah dengan cara shirfah. Maksudnya ialah
bahwa Allah memalingkah orang-orang arab yang menentang al-Qur’an,
padahal sebenarnya mereka mampu untuk menghadapinya. Pendapat ini
merupakan pendapat yang salah.
2. Imam al-Qurtubi dalam tafsirnya al-Jami’i Ahkamil Quran menyebutkan
sepuluh segi kemukjizatan al-Quran, sementara al-Zarkani dalam kitabnya
Manahilul Irfan mencatat empat belas segi kemukjizatan al-Quran17.
3. Satu golongan ulama berpendapat bahwa al-Qurr’an itu bermukjizat dengan
balaghahnya yang mencapai tingkat tinggi dan tidak ada bandingannya dan ini
adalah pendapat ahli bahasa.
4. Sebagian yang lain berpendapat bahwa segi kemukjizatan al-Quran itu
terkandung dalam lafal-lafalnya yang jelas, redaksinya yang bernilai sastra
dan susunannya yang indah, karena nilai sastra yang terkandung dalam al-
Quran itu sangat tinggi dan tidak ada bandingannya.

17
Muhammad Abdul ‘Azim al-Zarkani, Manahilul Irfan fi Ulum al-Quran, Juz II, (Beirut:
Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1988), h. 355.

15
5. Sebagian yang lain berpendapat bahwa segi kemukjizatan al-Qur’an adalah
sesuatu yang terkandung dalam al-Quran itu sendiri, yaitu susunan yang
tersendiri dan berbeda dengan bentuk puisi orang Arab maupun bentuk
prosanya, baik dalam permulaannya, maupun suku kalimatnya. Karena
mengandung badi’ yang sangat unik dan berbeda dengan apa yang dikenal
dalam perkataan orang arab pada umumnya.
6. Golongan yang lain berpendapat bahwa al-Qur’an itu kemukjizatannya
terletak pada pemberitaannya tentang hal-hal yang ghaib, yang telah lalu dan
yang akan datang yang tidak ada seorang pun yang tahu.
7. Ulama lain berpendapat bahwa kemukjizatan itu karena al-Quran terhindar
dari adanya pertentangan, dan mengandung arti yang lembut dan memuat hal-
hal ghaib diluar kemampuan manusia dan diluar kekuasaan mereka untuk
mengetahuinya.
8. Satu golongan berpendapat bahwa mukjizat al-Qur’an itu terjadi karena ia
mengandung berbagai macam ilmu hikmah yang dalam.
9. Ada lagi ulama yang berpendapat bahwa segi kemukjizatan al-Quran adalah
keistimewaan-keistimewaan yang nampak dan keindahan-keindahan yang
terkandung dalam al-Quran, baik dalam permulaan, tujuan maupun dalam
menutup setiap surat18.

Perbedaan pendapat ulama diatas diketahui sesuai dengan kemampuan


mereka masing-masing. Jadi bukan berbeda dalam menentukan batasan-batasan
kemukjizatan al-Quran, karena aspek-aspek kemukjizatan al-Quran tidak hanya
terbatas pada aspek-aspek tertentu yang mereka sebutkan.19

Demikian berbagai pandangan ulama mengenai kemukjizatan al-Qur’an.


Sebenarnya peninjauan hal itu hanya berdasarkan keilmuan yang mereka miliki.
Perbedaan itu disebabkan oleh keilmuan yang mereka miliki berbeda-beda antara
satu ulama dengan ulama yang lain.

18
Muhammad Ali al-Shabuniy, Studi Ilmu al-Quran, terj. Aminuddin, (Bandung: Pustaka
Setia, 1999), h. 137-138.
19
M. Hasbi Al-Shiddiqiey, Mu’djizat al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h. 33.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mukjizat adalah sebuah peristiwa, urusan, perkara yang luar biasa yang
dibarengi dengan tantangan dan tidak bisa dikalahkan. Al-Quran menantang
orang-orang Arab, mereka tidak kuasa melawan meskipun mereka merupakan
orang-orang yang fasih, hal ini tiada lain karena al-Quran adalah mukjizat.

Terdapat tiga unsur pokok mukjizat, yaitu: Mukjizat harus menyalahi


tradisi atau adat kebiasaan; Mukjizat harus dibarengi dengan perlawanan, dan
Mukjizat tidak terkalahkan.

Allah SWT mengistimewakan Nabi kita Muhammad SAW dengan bekal


mu'jizat yang luar biasa yaitu Al-Qur'anul Karim. Al-Quran adalah mukjizat
terpenting bagi Nabi saw dan dalil terbaik bagi kenabian beliau. Mukjizat agung
ini memiliki keistimewaan atas seluruh mukjizat karena memiliki Keabadian dan
kesinambungan, tidak terbatas oleh tempat, merupakan program hidup dan
sumber petunjuk.

Mukjizat Al-Qur’an sungguh tiada tandingannya. Kitab suci umat Islam


ini adalah kitab yang diturunkan dari langit dan menyempurnakan kitab-kitab
sebelumnya. Mukjizat ini menjadi tuntunan hidup umat Islam dalam menjalankan
kehidupan di dunia. Segala permasalahan dan solusi hidup manusia tercantum
dalam Al-Qur’an.

Abu Hasan an-Nadwi melihat bahwa kemukjizatan al-quran tidak hanya


terletak pada segi kebahasaannya,tetapi juga aspek cakupan informasi-informasi
keagamaannya yang utuh menyeluruh, dan mengungkapkan kisah-kisah lama
yang tidak hidup dalam cerita-cerita rakyat. Musthafa Mahmud melihat bahwa

17
kemukjizatan al-quran terletak pada pengaruh bacaannya dalam lubuk hati para
pendengarnya

Sebagian Ulama berpendapat bahwa segi kemukjizatan al-Quran itu


terkandung dalam lafal-lafalnya yang jelas, redaksinya yang bernilai sastra dan
susunannya yang indah, karena nilai sastra yang terkandung dalam al-Quran itu
sangat tinggi dan tidak ada bandingannya. Ulama lain berpendapat bahwa
kemukjizatan itu karena al-Quran terhindar dari adanya pertentangan, dan
mengandung arti yang lembut dan memuat hal-hal ghaib diluar kemampuan
manusia dan diluar kekuasaan mereka untuk mengetahuinya.

B. Saran

Demikian tugas pembuatan makalah ini meskipun jauh dari


kesempurnaan, harapan kami dengan adanya makalah ini kita dapat mengetahui
tentang kemukjizatan al-quran yang sangat luar biasa tersebut. Dan semoga
dengan adanya pembuatan makalah ini kita dapat mengambil manfaatnya
khususnya bagi para pembaca sekalian.

18
DAFTAR PUSTAKA

Abu Zahra An- Najdi, Al quran dan Rahasia Angka-Angka, Bandung, Pustaka
Hidayah,1996. hlm 17

Ahmad Izzan,Ulumul Qur’an,(Bandung:Tatakut (kel humaniora),2011,)hlm.147

Ibnu Mansur Jamaluddin Muhammad bin Mukarram al-Ansari, Lisan al-Arab,


(Beirut: al-Dar al-Misriyah, 1990), Juz IV, h. 236.

Jalaluddin al-Sayuti, al-Itqan fi Ulum al-Qur an, (Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah,
2000), h. 228.

Manna’ al-Qattan, Mabahis fi Ulum al-Quran, cet. XIII, (Kairo: Maktabah


Wahbah, 2004), h. 258.

Muhammad Abdul ‘Azim al-Zarkani, Manahilul Irfan fi Ulum al-Quran, Juz II,
(Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 1988), h. 355.

Muhammad Ali al-Shabuniy, Studi Ilmu al-Quran, terj. Aminuddin, (Bandung:


Pustaka Setia, 1999), h. 137-138.

Muhammad Amin Suma, Studi Ilmu-Ilmu al-Quran 3, (Jakarta: Pustaka Firdaus,


2004), h. 38-40.

M. Hasbi Al-Shiddiqiey, Mu’djizat al-Qur’an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h.


33.

M. Qurais Shihab, Mukjizat al-Qur an Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat


Ilmiah dan Pemberitaan Gaib, cet II, (Bandung: Mizan, 2007), h.
25.

Rosihan Anwar,Ulumul Al-Qur’an,(Bandung: Pustaka Setia,2008),hlm.193

Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy,ilmu-ilmu Al-Qur’an,(Semarang:


Pustaka Rizki Putra,2010 ),hlm.296

WJS Poerwodarminto, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,


1976), h. 395.

http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/ulumul-quran/tafsir-quran/31/al-quran-
adalah-mujizat-muhammad-yang-abadi.html,Rabu,Pukul:08.16

http://www.ibrahimamini.com/id/node/2162

http://umanalhakim.blogspot.co.id/2014/05/mukjizat-al-quran.html

19

Anda mungkin juga menyukai