Anda di halaman 1dari 15

Nabi Muhammad SAW Menerima Wahyu Pertama

Cerita Nabi Muhammad (Sumber: Pixabay)


Nabi Muhammad SAW selalu berdoa kepada Allah SWT agar
menemukan sesuatu yang bisa mencerahkan dirinya dan kaumnya. Hal
ini disebabkan karena keruntuhan moral yang sangat mengkhawatirkan
terjadi di Makkah saat itu. Sampai tibalah waktunya saat Nabi
Muhammad SAW sedang menyendiri di Gua Hira pada suatu malam di
bulan Ramadan. Beliau dikejutkan dengan turunyaa wahyu pertama dari
Allah SWT. Sebagaimana hadits berikut:

Dari Aisyah Ummul Mukminin radliyallahu ‘anha, ia berkata: “Permulaan


wahyu yang diterima oleh Rasulullah adalah ar-ru’ya ash-shalihah
(mimpi yang baik) dalam tidur. Biasanya mimpi yang dilihatnya itu jelas
laksana cuaca pagi. Kemudian beliau jadi senang menyendiri; lalu
menyendiri di gua Hira untuk bertahannuts. Beliau bertahannuts, yaitu
beribadah di sana beberapa malam, dan tidak pulang ke rumah
isterinya. Dan untuk itu beliau membawa bekal. Kemudian beliau pulang
kepada Khadijah, dan di bawahnya pula perbekalan untuk keperluan itu,
sehingga datang kepada beliau Al-Haqq (kebenaran, wahyu) pada
waktu beliau berada di gua Hira. Maka datanglah kepada beliau
malaikat dan berkata, “Bacalah!” Jawab beliau, “Aku tidak bisa
membaca.” Nabi bercerita, “Lalu malaikat itu menarikku dan memelukku
erat-erat sehingga aku kepayahan. Kemudian ia melepaskanku dan
berkata lagi, “Bacalah!” dan aku menjawab, “Aku tidak bisa membaca.”
Aku lalu ditarik dan dipeluknya kembali kuat-kuat hingga habislah
tenagaku. Seraya melepaskanku, ia berkata lagi, “Bacalah!” Aku kembali
menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Kemudian untuk ketiga kalinya ia
menarik dan memelukku sekuat-kuatnya, lalu seraya melepaskanku ia
berkata,

“iqra` bismi rabbikallażī khalaq. khalaqal-insāna min 'alaq. iqra` wa


rabbukal-akram. allażī 'allama bil-qalam. 'allamal-insāna mā lam
ya'lam.”

Yang artinya: (1) Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang


Menciptakan; (2) Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah;
(3) Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah; (4) Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran qalam (pena); (5) Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. al-Alaq, 96:1-5)

Setelah itu, Nabi Muhammad SAW dengan ketakutan pulang ke rumah


dan menemui istrinya Khadijah binti Khuwailid. Lalu Khadijah membawa
Nabi Muhammad untuk menemui Waraqah, anak paman Khadijah.
Waraqah mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW telah bertemu
dengan Malaikat Jibril yang pernah diutus Allah kepada Nabi Musa.

3 dari 4 halaman

Nabi Muhammad SAW diangkat Menjadi Rasul


Cerita Nabi Muhammad (Sumber: Pixabay)
Menurut Ibnu Syihab dari Abu Salamah bin Abdirrahman, Jabir bin Abdillah al-
Anshari menceritakan tentang terhentinya wahyu dan bahwa Rasulullah
bersabda:

“Ketika aku sedang berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara dari atas, maka aku
lihat ada malaikat yang pernah datang kepadaku di gua Hira, sedang duduk di
atas kursi di antara langit dan bumi, maka takutlah aku padanya. Lalu aku
pulang seraya berkata, “Selimutilah aku!”

Lalu turunlah wahyu:

Wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah (manusia) peringatan,


dan Tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu sucikanlah, dan perbuatan dosa
tinggalkanlah!” (QS. al-Muddatsir, 74 :1-5).

Sesudah itu, wahyu pun turun terus-menerus.” (HR. Bukhari: 02, Muslim: 232).
Pada wahyu yang kedua inilah, di usianya yang keempat puluh tahun,
Muhammad diangkat sebagai Rasul, utusan Tuhan untuk membenahi tatanan
umat manusia secara keseluruhan.

Orang-orang yang pertama kali masuk Islam (as-sabiqun al-awwalun); Dari


kalangan perempuan adalah istri Nabi sendiri yaitu Khadijah binti Khuwailid,
dari kalangan pemuda yaitu Ali bin Abi Thalib, sedangkan dari kalangan pria
dewasa adalah Abu Bakar bin Abi Quhafa, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin
Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqqash, Zubair bin Awwam, Abu
Ubaidah bin al-Jarrah, dan masih banyak lagi yang lain. Namun saat itu,
penyebaran agama islam masih dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

4 dari 4 halaman

Perkembangan Awal Agama Islam

Dengan semakin pesatnya perkembangan agama islam tiga tahun setelah


kerasulannya, Nabi Muhammad SAW diperintahkan Allah SWT untuk
menyebarkan ajaran islam secara terang-terangan. Ditandai dengan turunya
wahyu:

“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, dan


rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-
orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah:
"Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu
kerjakan”. (QS. al-Syu’ara, 26: 214-216)

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang


diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”
(QS. al-Hijr, 15: 94)

Agama Islam begitu pesat perkembangannya terutama karena keteladanan dari


Nabi Muhammad SAW. Semua perbuatan beliau tidak pernah melanggar hak
orang lain dan selalu bijaksana. Hal inilah yang membuat pengikut beliau
menjadikan Nabi Muhammad SAW benar-benar sebagai pemimpin sekaligus
panutan dalam kehidupan mereka
Sejarah Singkat Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus ke muka bumi
untuk membawa umatnya ke jalan yang benar. Beliau terlahir dari
seorang ibu yang bernama Siti Aminah dan Ayah yang
bernama Abdullah, yang dilahirkan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal atau
22 April 571 M di kota Mekkah pada tahun Fiil (gajah) dan wafat pada
tanggal 8 Juni 632 M di Madinah dalam usia 63 tahun. Nabi Muhammad
dilahirkan dalam keadaan yatim, karena ketika nabi Muhammad masih
dalam kandungan, Abdullah telah meninggal dunia. Nama lengkap
Muhammad bin Abdullāh ini merupakan seorang yang terlahir dari
keluarga Bani Quraisy yang membawa ajaran agama Islam. Nama
Muhammad artinya orang yang terpuji. Nama ini diberikan oleh kakek
tercintanya yaitu Abdul Muthalib.
Masa Kelahiran Nabi Muhammad
Sebelum kelahiran Nabi Muhammad, ada banyak hal yang terlihat jauh
berbeda jika dibandingkan dengan kelahirannya dan ditandai dengan
perisitiwa yang terjadi sangat luar biasa pada saat itu.
Masa Jahiliyah
Zaman jahiliyah yaitu zaman kebodohan, sebelum kelahiran nabi.
Dimana umat nabi ketika itu terbiasa menyembah patung-patung
berhala. Mereka terbiasa juga dengan mabuk-mabukan, main judi,
maksiat dan merendahkan derajat kaum wanita. Hidupnya berpindah-
pindah dan terpecah kedalam beberapa suku yang disebut dengan
“kabilah“. Hidup yang penuh dengan kebebasan dan tidak memiliki
aturan dalam bermasyarakat, Sehingga kehidupannya pada saat itu
sangat kacau.
Peristiwa “Tahun Gajah”
Peristiwa “Tahun Gajah” merupakan peristiwa terjadinya penyerbuan
kota Makkah oleh Pasukan Abrahah, pada masa kelahiran Nabi
Muhammad. Tahun Gajah ini ialah tahun terjadinya penyerangan
Ka’bah oleh pasukan atau tentara Raja Abrahah yaitu Gubernur Habsyi
di Yaman. Serombongan pasukan Gajah yang dipimpinnya ini hendak
menghancurkan Ka’bah karena bangsa Quraisy akan semakin terhormat
dan pada setiap tahunnya selalu ramai umat manusia untuk melakukan
ibadah haji. Ini yang membuat Abrahah ingin membuat umat manusia
agar tidak lagi datang ke Makkah. Lalu Abrahah mendirikan gereja besar
yang bernama Al-Qulles. Namun usahanya itu gagal , tak seorang pun
mau datang ke gerejanya itu. Abrahah sangat marah sekalir dan pada
akhirnya menyuruh tentara bergajah untuk menyerang Ka’bah

Didekat Makkah pasukan bergajah merampas harta benda penduduk


termasuk 100 ekor Unta milik Abdul Muthalib kakek nabi Muhamad.
Ketika ka’bah hendak dihancurkan, Allah SWT mengutus
burung Ababil untuk membawa kerikil Sijjil dengan paruhnya. Kerikil-
kerkil itu dijatuhkan tepat mengenai kepala masing-masing pasukan
bergajah tersebut hingga tembus ke badan mereka sampai mati.
Peristiwa ini diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al Fiil ayat 1-5. (QS 105
:1-5). Pasukan bergajah ini hancur lebur mendapat adzab dari Allah
SWT. Dimasa inilah kemudian lahir seorang nabi akhiruzzaman
yaitu Muhammad dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah. Peristiwa
inilah yang menandai tahun kelahiran Muhammad dan pada akhirnya
disebut Tahun Gajah.
Masa Kecil Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad sejak kecilnya telah diberikan kehidupan layaknya
manusia biasa, padahal beliau sangat dimuliakan oleh Allah SWT,
bahkan sejak dikandunganpun beliau telah ditinggalkan oleh Ayahnya.
Beliau terlahir dalam keadaan yatim, dan pada usia 6 tahun beliau
ditinggal oleh ibunya. Sehingga beliau menjadi seorang yatim piatu,.
Dan di usianya yang ke 8 tahun, beliau ditinggal oleh kakeknya Abdul
Muthalib.
Nabi Muhammad disusui oleh Tsuaibah selama 3 hari dan kemudiaan
disusukan juga kepada Halimah As-Sa’diyah berada dalam asuhannya
kurang lebih 6 tahun. Dalam usia 5 bulan beliau sudah bisa berjalan dan
pada usia 9 bulan sudah lancar berbicara. Semasa kecilnya beliau juga
telah menggembalakan kambing. Abu Thalib (paman nabi) mengajak
berdagang ketika usianya 12 tahun ke negri Syam. Beliau diasuh
pamannya setekllah ditinggal wafat kakeknya,i sampai pada usia lebih
dari 40 tahun.
Dibelahnya Dada Muhammad
Malaikat Jibril menelentangkan nabi Muhammad di usianya ke 4 tahun,
lalu membelah dadanya dan mengeluarkan hati serta segumpal darah
dari dada nabi Muhammad SAW kemudian malaikat Jibril mencucinya
dan menatanya kembali ke tempatnya dan nabi Muhammad tetap dalam
keadaan sehat bugar.
PROMOTED CONTENT

Wart
Gadis terkaya Indonesia mengungkap skemanyaabisnis

Rahasia untuk hilangkan nafas bau, hanya butuh 2 menit sehari


Detocline
Kerja hanya 1 jam sehari tapi berpenghasilan 80 Juta perbulan
Wartabisnis

Oleskan ini sebelum mulai dan hubungan sex akan bertahan 2 jam
Trueasia
Dakwah Nabi Muhammad SAW
Rasulullah SAW menerima wahyu untuk menyampaikan dan
menyiarkan ajaran agama Islam dan mengajak umat manusia untuk
menyembah Allah SWT. Beliau menyampaikan dakwahnya secara
sembunyi-sembunyi. Adapun orang-orang yang pertama masuk Agama
Islam atau disebut dengan Assabiqunal Awwwalun yaitu keluarga dan
para sahabatnya, yaitu: istrinya Siti Khadijah, sahabatnya Ali bin Abi
Thalib, Abu Bakar As-Shiddiq, anak angkatnya Zaid bin Haritsah,
Utsman bin Affan, Zubair dan masih banyak lagi keluarga dan para
sahabat Rasul yang lainnya.
Baca Juga: √ Persamaan dan Perbedaan Antara Mukjizat,
Karomah, Maunah & Irhas

Selama 3 tahun lamanya Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi


sembunyi dari satu rumah ke rumah lainnya. Kemudian turunlah surat Al
Hijr: 94 (QS 15 ayat 94). Yang artinya “Maka sampaikanlah secara
terang-terangan segala apa yang telah diperintahkan kepadamu dan
berpalinglah dari orang-orang musyrik (QS Al Hijr : 15)”. Dengan
turunnya ayat ini maka Rasulullah SAW menyiarkan dakwahnya secara
terang-terangan. Tanggapan orang-orang Quraisy pada saat itu sangat
marah dan melarang penyiaran islam yang dibawa oleh nabi bahkan
nyawa nabi Muhammad sangat terancam. Namun Nabi dan para
sahabatnya semakin kuat dan tangguh menghadapi tantangan dan
hambatan yang dihadapi dengan ketabahan serta sabar walau ejekan,
caci maki, olok-olokan dan menentang seluruh ajaran Nabi.

Masa Kerasulan Nabi


Pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW tahun ke 10 pada saat
“Amul Huzni” yaitu tahun duka cita dimana pamannya Abu Thalib dan
istrinya Siti Khadijah wafat serta umat Islam dalam keadaan sengsara.
Ditengah-tengah kesedihannya, beliau dijemput Malaikat Jibril
untuk Isra’ Mi’raj yaitu melakukan perjalanan dari masjidil Aqsha ke
Masjidil Haram sampai ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah
SWT dan untuk menerima perintah shalat lima waktu. Pada tahun 10 H
nabi melakukan haji wada’ atau haji terakhir. Dalam wukufnya di Arafah,
beliau menyampaikan khutbahnya yang berisi kan tentang larangan
melakukan penumpahan darah kecuali dengan cara yang benar,
larangan mengambil harta orang lain dengan cara yang tidak benar,
larangan memakan harta riba, hamba sahaya harus diperlakukan
dengan cara yang baik, dan agar umatnya selalu berpegang teguh
kepada Al Qur’an dan Sunah Nabi SAW. Setelah berdakwah selama 23
tahun, beliau wafat pada usia 63 tahun.

Kisah Nabi Muhammad SAW Lengkap dari Lahir hingga Wafat


JANUARY 5, 2017 BY INSPIRALOKA
Sebagai umat Islam, tentu saja kita wajib mengetahui tentang kisah Nabi
Muhammad Saw. Kisah kehidupan beliau bukan hanya untuk dibaca atau
didengarkan saja, tetapi dapat dijadikan contoh dalam kehidupan kita sehari-
hari.

Kisah hidup Rasulullah Saw. memang penuh dengan hikmah. Meskipun beliau
seorang nabi dan rasul pilihan Allah, hidupnya tidak lantas selalu bahagia dan
mudah. Beliau juga tetap menerima cobaan dan tantangan dalam berdakwah
menyebarkan agama Islam.
Kesabaran, kegigihan, dan semangat beliaulah yang harus kita jadikan inspirasi
dalam menjalani kehidupan yang lebih baik, kehidupan yang diridai oleh Allah
Swt..

Meskipun kisah hidup beliau sudah banyak kita dengar, tetapi masih ada juga
beberapa di antara kita yang belum pernah mengetahui kisah Rasulullah secara
lengkap.

Oleh karena itu, marilah kita kembali membaca kisah Nabi Muhammad Saw.,
sang rasul penuntun umat, dari beliau dilahirkan hingga wafat.

Kisah Kelahiran dan Masa Kecil Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad Saw. dilahirkan di Mekkah pada tahun 570 M, yaitu pada
tahun yang sama ketika Raja Abrahah dari Yaman melakukan penyerbuan ke
Mekkah dengan maksud untuk menghancurkan Kakbah. Tahun tersebut juga
dinamakan sebagai Tahun Gajah karena pasukan penyerang Raja Abrahah
menggunakan gajah sebagai tunggangannya. Para ulama menyepakati
bahwa tanggal lahir Nabi Muhammad Saw. jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal.

Enam bulan sebelum dilahirkan, ayah Nabi Muhammad Saw. yang


bernama Abdullah wafat. Setelah dilahirkan, sesuai dengan tradisi bangsa
Quraisy pada masa itu, Muhammad kecil kemudian diasuh dan disusui oleh
Halimah binti Dzuaib As-Sa’diyah hingga beliau berumur dua tahun.

Setelah selesai masa pengasuhan Halimah, ibunda sang nabi, yaitu Aminah,
kembali menjemput dan membawa beliau ke Madinnah. Pengasuh nabi yang
baru bernama Ummu Aiman. Sayangnya, nabi kemudian menjadi seorang yatim
piatu saat dirinya berusia 6 tahun setelah ibu Nabi Muhammad Saw. meninggal
karena sakit.

Nabi kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib hingga usianya 8 tahun.
Sepeninggal kakeknya, nabi dibesarkan oleh pamannya, Abu Thalib. Pada usia
9 tahun, nabi sudah diajak berdagang oleh pamannya hingga ke negeri Syam
(Suriah).

Ketika sedang berada di kota Basrah, rombongan pedagang Abu Thalib


berjumpa dengan pendeta Nasrani yang bernama Buhaira. Pendeta tersebut lalu
memberitahukan kepada Abu Thalib bahwa keponakannya itu memiliki tanda-
tanda kenabian. Buhaira berpesan kepada Abu Thalib untuk senantiasa menjaga
Muhammad, karena kelak, dia akan menjadi rasul terakhir yang sudah
ditakdirkan oleh Allah Swt.

Kisah Pernikahan Nabi Muhammad dengan Khadijah

Sejak usia belia, Nabi Muhammad terkenal dengan julukan Al-Amin. Al-Amin
artinya adalah orang yang dapat dipercaya. Gelar ini diperoleh karena beliau
selalu jujur dalam berdagang. Beliau tidak pernah menutup-nutupi dagangannya
yang rusak, kondisi barang dagangannya selalu beliau tunjukkan kepada para
pembelinya tanpa berbohong.

Karena gelar inilah, Khadijah binti Khuwailid yang merupakan seorang janda
dan saudagar kaya raya tertarik untuk mempekerjakan beliau. Khadijah
kemudian memercayakan pengaturan bisnisnya kepada Nabi Muhammad Saw..
Khadijah sangat terkesan ketika baginda nabi membawakan keuntungan
berdagang yang berkali lipat jumlahnya.

Kedekatan di antara keduanya kemudian terus berlanjut. Bukan hanya terkait


masalah berniaga saja, tetapi keduanya juga jatuh hati. Meskipun Khadijah
merupakan seorang janda berusia 40 tahun, Nabi Muhammad Saw. yang pada
waktu itu berusia 25 tahun tidak keberatan untuk menikahi Khadijah.

Kerasulan dan Kisah Turunnya Wahyu Pertama


Menginjak usia 40 tahun, Muhammad ditetapkan oleh Allah Swt. sebagai
seorang nabi dan rasul. Hal ini ditandai dengan diturunkannya wahyu pertama
oleh Allah Swt. lewat perantara Malaikat Jibril ketika sang nabi sedang berada
di Gua Hira.

Wahyu pertama yang turun kepada nabi adalah surah Al-Alaq ayat 1-4 yang
berbunyi:

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Dengan turunya wahyu tersebut, Muhammad telah resmi menjadi seorang nabi
dan rasul. Maka dari itu, beliau juga berkewajiban untuk berdakwah dan
menyampaikan kebenaran dari Allah Swt kepada seluruh umatnya.
Beliau kemudian melakukan dakwah pertamanya secara sembunyi-sembunyi.
Adapun orang-orang yang pertama kali menjadi pengikut baginda Rasullah
dalam dakwah secara sembunyi-sembunyi ini adalah istri beliau, Khadijah,
sahabat beliau, Abu Bakar Al-Shiddiq dan Zaid bin Haritsah, pengasuh beliau,
Ummu Aiman, sepupu beliau, Ali bin Abu Thalib, dan seorang budak, Bilal bin
Rabah. Orang-orang yang pertama kali memeluk Islam ini juga sering disebut
sebagai As-Sabiqun al-Awwalun.

Setelah tiga tahun menjalankan dakwah secara diam-diam, turun perintah dari
Allah SWT lewat surah Al-Hijr ayat 94 yang memerintahkan nabi untuk
berdakwah secara terang-terangan. Ayat tersebut berbunyi:

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang


diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.”

Kisah Nabi Muhammad Saw. Melakukan Isra Mi’raj dan Mendapat

Perintah Salat
Peristiwa luar biasa ini terjadi di tahun kesebelas kenabian Muhammad Saw..
Tahun ini juga biasa disebut sebagai tahun kesedihan, karena pada tahun ini,
Abu Thalib dan Khadijah wafat.

Untuk menghibur nabi Muhammad Saw. yang sedang bersedih, Allah kemudian
mengutus malaikat Jibril untuk mendampingi nabi melakukan perjalanan Isra
Mi’raj. Isra adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa,
sedangkan Mi’raj merupakan perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsa naik ke
langit ketujuh.

Di langit ketujuh inilah, Rasulullah mendapatkan perintah salat 5 waktu yang


wajib dikerjakan oleh seluruh umat Islam.

Kisah Nabi Muhammad Saw. Hijrah ke Madinnah


Akibat perlakuan para penduduk Mekkah yang kasar terhadap para pemeluk
Islam, timbullah gagasan untuk hijrah. Hijrah ini juga sebagai langkah awal
Rasulullah dalam menyebarluaskan agama Islam ke seluruh jazirah Arab.

Umat Islam dari kota Mekkah, termasuk Nabi Muhammad Saw. kemudian
hijrah ke kota Yastrib pada tahun 622 M. Kota tersebut kemudian dikenal
sebagai Madinnah atau Madinatun Nabi yang berarti Kota Nabi. Di Madinnah
pula, Rasulullah mewujudkan sistem pemerintahan Islam atau kekhalifahan.
Wafatnya Nabi Muhammad SAW

Baginda Nabi Muhammad Saw. wafat pada bulan Juni 632 M atau pada tanggal
12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriyah dalam usia 63 tahun karena sakit demam
yang dideritanya. Makam Nabi Muhammad Saw. saat ini dapat ditemukan di
kompleks Masjid Nabawi, Arab Saudi. Nabi Muhammad Saw. menjalankan
masa dakwahnya selama kurang lebih 23 tahun.

Keturunan Nabi Muhammad SAW


Anak Nabi Muhammad Saw. berjumlah 7 orang, 3 di antaranya laki-laki dan 4
merupakan perempuan. Mereka adalah Al Qasim, Zainab, Ruqaiyah, Fatimah
Az Zahra, Ummu Kultsum, Abdullah dan Ibrahim.

Mukjizat Nabi Muhammad SAW


Mukjizat terbesar dari Nabi Muhammad Saw. adalah Al Quran. Mukjizat
lainnya yang terdapat pada Nabi Muhammad adalah perjalanan Isra Mi’raj dan
dapat membuat bulan terbelah hanya dengan menggunakan jari tangannya saja.
Mukjizat-mukjizat ini tentu saja wajib kita percayai sebagai umat Islam.

Itulah ringkasan kisah Nabi Muhammad Saw. yang sudah sepatutnya kita
ketahui dan selalu kita ingat. Semoga, dengan mengetahui sejarah Rasulullah,
kita dapat lebih banyak belajar lagi untuk dapat menjadikan beliau sebagai
pedoman dalam hidup.

Mengapa kita wajib menjadikan Nabi Muhammad Saw. sebagai pedoman?


Karena kelak, ketika di padang Mahsyar, beliau hanya akan menolong umat-
umatnya yang taat kepada ajarannya.

Share this:

Anda mungkin juga menyukai