Makalah:
Disusun untuk Memenuhi salah satu tugas perkuliahan
Studi Hadis Nusantara
Disusun Oleh:
M. Darul Huda Al-Avif (E95217060)
Maulida Ulinuha (E95217062)
Jaudatul Firdausiyah ( E95217058)
Dosen Pengampu:
H. Ah. Nasich Hidayatulloh, MHI
SURABAYA
2019
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat
dan hidayahnya sehingga membekali manusia dengan rasa ingin tahu yang tinggi.
Serta memberi kami kesempatan untuk menyelesaikan tugas Studi Hadis
Nusantara ini dengan judul “Kontribusi Mahmud Yunus Dalam Perkembangan
Hadis Dan Ilmu Hadis Di Indonesia”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masuknya Islam di Nusantara diiringi dengan dua komponen penting
dalam Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis. Al-Qur’an merupakan sumber ajaran
agama Islam yang pertama. Sedangkan hadis merupakan sumber ajaran agama
Islam yang kedua setelah al-Qur’an. Hadis adalah segala perkataan, perbuatan,
sifat atau ketetapan Nabi Muhammad Saw. Sedangkan Ilmu Hadis adalah ilmu
yang berkaitan dengan hadis Nabi Saw.
Kajian terhadap hadis merupakan hal yang penting untuk dapat
mengetahui ilmunya. Hal ini disebabkan karena validitas dan otentisitas hadis
yang masih perlu dikaji secara mendalam. Namun kenyataannya, penyebaran
kajian hadis di Indonesia masih dapat dibilang lambat. Butuh waktu sekitar tiga
abad untuk dapat menarik perhatian masyarakat Indonesia agar tertarik pada
kajian hadis. Secara historis, kajian hadis di Indonesia baru dimulai pada abad ke-
17 M, padahal penyebaran Islam diduga sudah mulai masuk wilayah nusantara
sejak abad ke-13 M.
Keilmuan hadis di Indonesia berkembang dengan pesat ketika semakin
banyaknya tokoh-tokoh dalam bidang hadis yang bermunculan salah satunya yaitu
Mahmud Yunus. Mahmud Yunus merupakan seorang ulama yang dikenal sebagai
tokoh pendidikan. Meskipun begitu, Mahmud Yunus juga memiliki karangan
dalam bidang hadis.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi dan profil Mahmud Yunus?
2. Apa saja karya-karya Mahmud Yunus dalam bidang Hadis?
3. Bagaimana kontribusi Mahmud Yunus dalam menyebarkan hadis dan ilmu
hadis?
1
BAB II
KONTRIBUSI MAHMUD YUNUS DALAM PERKEMBANGAN HADIS
DAN ILMU HADIS DI INDONESIA
1
Edi Iskandar, Jurnal Kependidikan Islam, Vol. 3 No. 1 (Riau: STAI Al Azhar Pekanbaru, 2017),
30.
2
3
2
Millati, Journal of Islamic Studies and Humanities, Vol. 2 No. 2 (Kalsel: STAI RAKHA, 2017),
282-283.
3
Munirah, Al-Risalah Vol. 13 No. 2 (T.K: STAI RAKHA, 2017), 223.
4
Ibid., 223.
5
Fauza Masyhudi, Jurnal Tarbiya, Vol. 21 No. 1 (Padang: T.T, 2014), 98.
4
(ADIA) Jakarta (1975-1980), menjadi dekan dan guru besar di fakultas tarbiyah
IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1960-1963), rektor UIN Imam Bonjol Padang
(1960-1971).6
Akhirnya pada usia 83 tahun yang bertepat pada tanggal 16 Januari 1983
Mahmud Yunus meninggal dunia di kediamannya Kelurahan Kebon Kosong
Kemayoran, Jakarta Pusat dan di makamkan di pemakaman IAIN Syarif
Hidayatullah.7
ي ِ ِ َّ َيا يُّها الَّ ِذين امنُ و االتَّ ُقوهللا وُكونُوا مع
الصدق ْا
10
ا ا ْ ْ اا ْ ا ا ْا ا
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah
kamu dengan orang-orang yang benar.11
8
Febriyeni, Skripsi: “Studi Pemikiran Tokoh Hadis Sumatera Barat: Prof. H. Mahmud Yunus dan
H. Mawardi” (Padang: IAIN Imam Bonjol, 2015), 63-68
9
Munirah, Al-Risalah…, 226.
10
Al quran Surah At-Taubah: 119.
6
Setelah itu Mahmud menyebutkan hadis yang terkait sabda Nabi sebagai
berikut:
Mahmud Yunus menjelaskan bahwa jujur adalah sifat utama yang setiap
muslim wajib mengamalkannya. Kalau semua manusia berdusta, maka akan kacau
seluruh masyarakat. Dengan demikian hukum berdusta adalah haram kecuali pada
tiga tempat sebagaimana hadis Nabi SAW yang artinya:
Tidak boleh berdusta kecuali pada tiga hal: laki-laki yang berdusta terhadap
istrinya untuk menyenangkan hatinya, laki-laki yang berdusta dalam peperangan karena
peperangan itu tipu muslihat, dan laki-laki yang berdusta terhadap dua orang muslim
untuk mendamaikan antara keduanya.14
11
Muh{ammad S{a>h{ib T{ahir, Al-quran dan Terjemah Al-rasyid, (Surabaya: Fajar Mulya, 2009), 206.
12
Munirah, Al-Risalah…, 227.
13
Ibid., 227.
14
Ibid., 227.
15
Ibid., 227.
7
Ini adalah teks asli hadis yang di kutip oleh Mahmud Yunus yang
diriwayatkan oleh Muslim dan Abu Dawud:
ِ اع ِن اب ِن ا ْْلا، اعن اَنفِ ٍع ي ْع ِِن ابن ي ِزي اد، حدَّثاناا أابو ْالاسو ِد،ي ِ
،ادي ْ ا ْا ا ْ ُ ْا يع بْ ُن ُسلاْي اما ان ا ْْلي ِز ُّ ا ُ ِالربَّ احدَّثاناا
اع ْن أ ُِم ِه أُِم،الر ُْحا ِن
َّ اع ْن ُُحاْي ِد بْ ِن اعْب ِد،اب ٍ اح َّدثاهُ اع ِن ابْ ِن ِش اه،َّاب بْ ان أِاِب با ْك ٍر ِ ان اعْب اد ال اْوه َّ أ
ص ِِف اش ْي ٍء ِم ان ِ ِ َِّ ول ٍ ُكلْث
ُ صلَّى هللاُ اعلاْيه او اسلَّ ام يُ ارخ اَّلل ا ت ار ُس ا ُ اما اِْس ْع:ات ْ قاال،ت ُع ْقباةا ِ وم بِْن ُ
الر ُج ُل
َّ ،اذ ًَب ِ اعدُّهُ اك
ُ " اَل أ:ول ُ صلَّى هللاُ اعلاْي ِه او اسلَّ ام يا ُق َِّ ول ٍ ب إََِّل ِِف ثااَل ِ الْ اك ِذ
اَّلل ا ُ اكا ان ار ُس،ث
اوال َّر ُج ُل،ب ِ ِِف ا ْْلاْر:ولُ الر ُج ُل يا ُق
َّ او،ص اَل اح ِْ الْ اق ْو ال اواَل يُ ِري ُد بِ ِه إََِّل:ول ِ ي الن ِ ي
ْ اْل ُ يا ُق،َّاس صل ُح باْا ُْ
ث ازْو اج اها ُ اوال اْم ْرأاةُ ُُتا ِد،ُث ْام ارأاتاهُ َُيا ِد
18
16
Muslim bin Al h}aja>j Abu> al H{asan al Qushairi> al Naisa>bu>ri>, al Musnad al S{ah{i>h al Mukhtas}ar,
Juz 1 No. Indeks 6799 (Bairut: Da>r Ih}ya> al Tura>th al ‘Arabi>, T.T), 78.
17
Ensiklopedia Hadis, Versi Syarah Muslim: 59, Kitab Iman Bab Penjelasan tentang sifat munafik.
18
Abu> Da>wud Sulaima>n bin al Ash’ab bin Ish}a>q bin Bashi>r bin Sha>da>d bin ‘Amru> al Azdi> al
Sijista>ni>, Sunan Abi> Da>wud, Juz 4 No. Indeks 4275 (Bairut: al Maktabah al ‘As}riyyah, T.T), 281.
8
Telah menceritakan kepada Kami Arrabi>’ bin Sulaima>n Al Jiziyyu berkata, telah
menceritakan kepada Kami Abu> Al aswad dari Na>fi’ maksudnya Na>fi’ bin Yazi>d dari
Ibnu Al Ha>di> bahwa ‘Abdu Al wahha>b bin Abi> Bakr menceritakan kepadanya, dari Ibnu>
Shiha>b dari H{umaid bin ‘Abdirrah}man dari Ibunya Ummu Kulthu>m binti ‘Uqbah ia
berkata, “Aku tidak pernah mendengar Rasu>lulla>h SAW memberi keringanan untuk
berbohong kecuali pada tiga tempat. Rasu>lulla>h SAW mengatakan: “Aku tidak
menganggapnya sebagai seorang pembohong; seorang laki-laki yang memperbaiki
hubungan antara manusia. Ia mengatakan suatu perkataan (bohong), namun ia tidak
bermaksud dengan perkataan itu kecuali untuk mendamaikan. Seorang laki-laki yang
berbohong kepada istri atau seorang istri yang berbohong kepada suami (untuk
kebaikan).19
Pada hadis ini, Mahmud tidak menyebutkan riwayatnya siapa, yaitu pada
hadis yang membahas tentang sederhana. Sabda Nabi SAW :
19
Ensiklopedia hadis, Versi Baitul Afkar Ad dauliah: 4921, Kitab Iman Bab memperbaiki
perselisihan.
20
Millati, Journal of Islamic…, 287.
21
Ibid., 287.
9
sebagai asas atau dalil bukan pembahasan khusus tetang hadis. Sebab Mahmud
sebagai seorang pendidik lebih menyukai hal-hal yang praktis agar apa yang ia
sampaikan kepada murid mudah untuk dipahami. Selain itu Mahmud lebih
mementingkan metode belajar daripada materi yang akan disampaikan.
Menurutnya materi pelajaran itu tergantung pada guru yang mengajarnya artinya
meskipun materi pelajaran itu baik akan tetapi guru yang menyampaikannya itu
kurang baik, maka hasilnya tidak akan baik. Jadi sebagai seorang guru harus
menyesuaikan dengan tingkat perkembangan usia dan kecerdasan anak tersebut.
Seperti apa yang telah dikatakan oleh Mahmud Yunus: “Guru yang pandai bukanlah
guru yang memompa ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya kepada peserta didik dalam
waktu singkat. Namun guru yang handal adalah guru yang dapat menguasai peserta
didiknya dengan sepenuh hati dan mmenolong mereka untuk memperoleh ilmu
pengetahuan sekaligus mempraktikkannya, serta peserta didik dapat mengambil
intisarinya dalam waktu yang singkat penuh konsentrasi.”22
Ibid., 288-289.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Mahmud Yunus
merupakan seorang ulama yang banyak menguasai berbagai ilmu baik itu ilmu
pengetahuan umum ataupun ilmu pengetahuan agama termasuk hadis dan ilmu
hadis. Ia memiliki karya dalam bidang ilmu hadis di antaranya yaitu Ilmu
Musthalah al-Hadis dan Ilmu Musthalah Hadis. Keduanya sama-sama membahas
tentang ilmu hadis.
Dalam menyebarkan ilmu hadis, Mahmud Yunus mencantumkan beberapa
hadis dalam kitabnya salah satunya yaitu dalam buku yang berjudul Akhlak
Menurut al-Qur’an dan Hadis Nabi SAW. Hadis-hadis yang ditulis dalam buku ini
tidak disertai dengan sanadnya secara lengkap dan tidak menjelaskan kualitas
hadisnya, ia tetap mencantumkan perawinya namun tidak lengkap. Tiap-tiap hadis
yang ia kutip diberi penjelasan baik berupa pendapat para ulama’ ataupun
pendapatnya sendiri.
10
DAFTAR PUSTAKA
11