MAKALAH
TAFSIR QUR’AN KARIM MAHMUD YUNUS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Tafsir Nusantara
Dosen Pengampu : Dr. Taufiqurrahman M.Ag.
Disusun Oleh :
WISNU GAUTAMA
FAKULTAS USHULUDDIN
PROGRAM STUDI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR
INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN
SUMENEP MADURA
2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................iii
BAB I...........................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................1
BAB II.........................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Biografi Prof. DR. H. Mahmud Yunus........................................3
1. Profil Mahmud Yunus....................................................................3
2. Karya-karya Mahmud Yunus.........................................................5
B. Sekilas Tentang Tafsir al-Qur’an al-Karim...............................6
1. Motivasi penulisan Tafsir..............................................................8
2. Sistematika Penulisan Tafsir.........................................................9
3. Metode dan corak Penafsiran al-Qur’an al-Karim......................10
4. Contoh Penafsiran.......................................................................10
BAB III......................................................................................................12
PENUTUP.................................................................................................12
Kesimpulan............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................13
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mahmud Yunus merupakan salah seorang Mufassir Indonesia yang
mampu menafsirkan al-Qur’an 30 Juz lengkap. Ia tumbuh pada saat penerjemahan
al-Qur’an ke dalam bahasa Indonesia merupakan hal yang diharamkan pada
Ulama’ semasanya. Tindakannya yang progresif ini terbukti menyadarkan kita
bahwa Tafsir bukanlah karya yang mustahil jika umat Islam benar-benar mengkaji
keilmuan dan persyaratan penafsiran. Islam menjadi semakin difahami dengan
adanya Tafsir-tafsir bahasa Indonesia yang bermunculan di abad 20-an. Karnanya
agama merupakan salah satu upaya agar mampu meningkatkan moralitas ummat
yang kini menurun. Lahirnya Tafsir masakini juga tidak luput dari upaya ulama
masa lalu yang turut mengkaji dan menafsirkan al-Qur’an meskipun masih
tergolong penafsiran yang gobal. Namun sejarah membuktikan bahwa eksistensi
dari progresifitas ummat yang berkembang dan maju harus sebenarnya telah
ddimulai dari sejarah. Karenanya tiap dekade dan periode hendaknya menciptakan
sejarahnya sendiri khususnya Umat Islam dalam bidang terpenting yakni
penafsiran al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana biografi Mahmud Yunus ?
2. Apa saja karya-karya Mahmud Yunus ?
3. Apa Motivasi Mahmud Yunus dalam menafsrikan Al Quran ?
4. Bagaimana metode, corak, sistematika, dan contoh penafsirannya. ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui biografi mahmud yunus
2. Untuk mengetahui karya- karya mahmud yunus
1
3. Untuk mengetahui motivasi penulisan tafsir quran karim
4. Untuk memahami metode, corak, sistematika serta contoh penafsirannya
2
BAB II
PEMBAHASAN
1 Herry Mohammad, dkk. Tokoh-tokoh Islam Yang Berpengaruh Abad 20, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2006). Hal. 85-86
2 Saiful Amin Ghofur, Profil Para Mufassir, (Yogyajarta: Pustaka Insan Madani, 2008), hal: 197
3
4
K. Bakry, pada bulan april 1938 beliau menyelesaikan tiga puluh juz dan di sebar
luaskan keseluruh Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1950 dengan persetujuan menteri
agama almarhum Wahid Hasyim, salah satu penerbit Indonesia hendak
menerbitkan tafsir al-Qur’an al-Karim itu dengan mendapat fasilitas kertas dari
menteri agama dan dicetak sebanyak 200.000 eksemplar.
Kabarnya ada bantahan dari ulama Yagyakarta, supaya diberhentikan
mencetak tafsir al-Qur’an itu, bantahan itu dikirimnya kepada menteri agama R.I.
hingga membuat percetakan tidak lagi mau menerbitkan Tafsir al-Qur’anul
Karim. Akhirnya di ambil alih oleh M.Baharta direktur percetahan Ma’arif
Bandung, lalu dicetak dan diterbitkan sebanyak 200.000 eksemplar dan dijualnya
dengan harga Rp. 21.00 per eksemplar.
Pada tahun 1953 M seorang ulama dari Jatinegara membantah pula,
bantahan itu dikirimnya pada Presiden R.I. dan menteri Agama. Salinannya
disampaikan kepada beliau (Mahmud Yunus) oleh kementerian agama, kemudian
beliau membalas suratnya dengan panjang lebar dan mengukuhkan pendiriannya
untuk tetap menerbitan Terjemah alQur’an yang merupakan Tafsir Bahasa
Indonesia pertama tersebut. Tembusannya beliau kirimkan kepada Presiden R.I.
dan menteri agama, akhirnya tidak ada yang mengganggu gugat lagi.
Kemudian setelah menyelesaikan percetakan itu, beliau bersama istrinya
(Darisah binti Ibrahim) meneruskan usahanya dalam menerbitkan tafsir al-Qur’an
al-Karim itu. Terjadi beberapa kali revisi, diantaranya ialah merevisi dari
penulisan arab melayu menjadi bahasa Indonesia dengan penulisan latin sebelum
kemudian tafsir al-Qur’an al-Karim diterbitkan oleh CV. Al-Hidayah.
populer sampai saat ini. Selain itu kebutuhan untuk mengajar dan menjadikan al-
Qur’an aar lebih mudah dipahami oleh umat Islam di Nusantara.
Penulisan tafsir ini dimulai pada November 1922 yang dilakukan secara
berangsur-angsur juz demi juz sampai dengan selesai juz ke-tiga puluh. Perlu di
garis bawahi disini bahwa upaya penulisan Mahmud Yunus ketika itu, merupakan
tindakan yang cukup berani disaat masih maraknya pandangan yang mengatakan
bahwa haram menterjemahkan al-Quran.
4) Fajrul Islam
5) Dhuhal Islam12
4. Contoh Penafsiran
Contoh Tafsir Mahmud Yunus dalam surat An-Nisa’ ayat 9:
Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang
mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah
PENUTUP
Kesimpulan
1. Mahmud Yunus merupakan salah satu mufassir dan penulis produktif yang
menulis sejak usia 21 tahun dan mengajar sejak dini. Minat dalam dunia
pendidikan ini tidak hanya mengantarkannya ke berbagai daerah dan
belahan dunia namun juga mempengaruhi sistem pendidikan agama Islam
dimasanya hingga sekarang. Beliau adalah alah satu tokoh yang
berpengaruh di Indonesia karena produktivitas tulisannya dan juga
progresfitas pemikirannya.
2. Tafsir al-Qur’an al-karim merupakan penafsiran dengan corak umum dan
global. Metode yang digunakannya juga tergolong tahlily. Penafsirannya
masih sebatas penjelasan Al-Qur’an secara global dan belum sampai pada
taraf yang khas dan khusus.
12
DAFTAR PUSTAKA
13