Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KEPEMIMPINAN

Muhammad Yunus Anis dan Kiprahnya

Kelas : B

Kelompok : 5

1. M. Husni Mubarak (1400029043)


2. Ejelina Afri Nur Hidayati (1500029226)
3. Rika Nuraini (1500029153)
4. Emi Susan (1500029261)
5. M. Gede Wibawa (1500029076)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah
tentang Muhammad Yunus Anis dan Kiprahnya.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Muhammad
Yunus Anis dan Kiprahnya ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

Yogyakarta 17 Desember 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. 1


KATA PENGANTAR ........................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5
C. Tujuan ............................................................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Pembahasan......................................................................................................................6
1. Biografi Muhammad Yunus Anis .............................................................................6
2. Masa Kepemimpinan Muhammad Yunus Anis ........................................................ 7

BAB III HASIL KEGIATAN


A. Kesimpulan .....................................................................................................................10
B. Daftar Pustaka .................................................................................................................10

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan Islam di Indonesia mengalami hambatan yang cukup berarti, bukan


saja dari warisan budaya agama Hindu-Budha, tetapi secara politis disebabkan oleh
tekanan penjajah. Dua hambatan itu tetap ada setelah Indonesia bebas dari penjajahan,
sekalipun bentuk dan situasinya sudah berbeda. Namun di saat seperti itu umat Islam di
Indonesia tetap bertahan dengan munculnya gerakan-gerakan Islam, salah satunya yaitu
persyarikatan Muhammadiyah yang telah banyak melahirkan tokoh-tokoh pembaharu.
Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi ke-Islaman di Indonesia, dalam menghadapi
zaman yang serba modern ini, tentunya memerlukan pemimpin-pemimpin yang
berkualitas yang bisa memahami Islam secara baik. Sebagai gerakan Islam, gerakan
dakwah amar ma'ruf nahi munkar serta gerakan tajdid merupakan hasil pemikiran K.H.
Ahmad Dahlan dalam memahami agama Islam dan menghayati serta mengamalkannya
(termasuk dalam mengamalkan adalah merealisasikan ajaran-ajaran dan perjuangan
Islam).

M. Yunus Anis merupakan salah satu dari sekian banyak pemimpin dan tokoh
Islam yang berjuang dalam agama dan mensukseskan pemerintahan bangsa Indonesia. Dia
tidak saja aktif dalam dunia pendidikan, keagamaan, sosial, dan politik, namun juga
sebagai pembaharu. Dia memiliki peranan yang sangat berarti dalam sejarah perjuangan
bangsa Indonesia. M. Yunus Anis dilahirkan di kampung Kauman Yogyakarta, pada
tanggal 30 Mei 1903 dari keluarga Islam yang taat beribadah. Ayahnya seorang Abdi
Dalem Punakawan Haji Yogyakarta yang bernama Muhammad Anis, sedang ibunya
bernama Siti Saudah. Dalam latar belakang keluarga yang berkecukupan dan santri, M.
Yunus Anis tumbuh dan berkembang menjadi pemuda yang cerdas dan memiliki
kebiasaan bekerja keras. M. Yunus Anis adalah seorang ulama yang cerdas, rajin belajar,
gemar membaca dan menghafal ilmu agama. Dia juga seorang ulama yang mendalam dan
luas ilmu agamanya, berfikiran maju, khusu' dan tawadhu' dalam memenuhi tuntutan
Islam. Hal ini terlihat dalam sikap dan perbuatannya serta perilaku hidup dan
kehidupannya. M. Yunus Anis mendapatkan pendidikan agamanya di rumah, kemudian
melanjutkan ke Madrasah al-Irsyad di Tanah Abang Batavia.

4
Pada saat muktamar muhammadiyah tahun 1927 dan 1933 di Yogyakarta, namanya
selalu muncul sebagai tokoh muda yang potensial menjadi calon pemimpin di jajaran
pengurus Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sejak saat itulah M. Yunus Anis selalu
mendapat kepercayaan sebagai Sekretaris P.P Muhammadiyah. periode kepemimpinan Ki
Bagus Hadikusuma tahun 1942 sampai dengan periode kepemimpinan Buya Haji A.R.
Sultan Mansur tahun 1956-1959. Pada Muktamar Muhammadiyah ke-34 di Yogyakarta
tahun 1959 dia terpilih menjadi Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah ke-VII Periode
1959-1962 menggantikan Buya Haji A.R.Sutan Mansur Pimpinan Pusat Muhammadiyah
sebelumnya.

B. Rumusan Masalah

Kiprah M.Yunus Anis dalam mengembangkan agama Islam, pendidikan,


administrasi dan politik. Secara temporal, masalah yang dibahas adalah antara tahun 1925
sampai dengan tahun 1979. Tahun 1925 adalah tahun permulaan M. Yunus Anis aktif di
organisasi keagamaan Muhammadiyah dan tahun 1979, akhir kehidupannya sistematis,
maka perlu dikaji masalah-masalah yang berkaitan dengan :

1. Bagaimana Biografi Muhammad Yunus Anis?


2. Bagaimana Masa Kepemimpinan Muhammad Yunus Anis?

C. Tujuan

1. Mendeskripsikan Bagaimana Biografi Muhammad Yunus Anis


2. Mendeskripsikan Bagaimana Masa Kepemimpinan Muhammad Yunus Anis

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Muhammad Yunus Anis

Muhammad Yunus Anis adalah Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat


Muhammadiyah (1959-1962). Ia dilahirkan di kampung Kauman pada tanggal 3 Mei
1903. Ayahnya bernama Haji Muhammad Anis, seorang Abdi Dalem Kraton
Ngayogyakarta dan masih ada hubungan kekerabatan dengan Sultan Mataram. Hal ini
berdasarkan surat kekancingan dari Swadana tepas Dwara Putera Kraton
Ngayogyakarta tahun 1961. Masa kecil Yunus Anis banyak mendapatkan pelajaran
teladan dari ayahnya, yang tidak lain tidak bukan adalah teman seperjuangan K.H.
Ahmad Dahlan. Bahkan nama sang ayah tercatat dalam retch person Muhammadiyah.
Membaca al-Qur’an dan pendidikan akhlak adalah ilmu pertama dan utama yang
diperoleh dari kakek dan ayahnya. Pendidikan formalnya dimulai dari Sekolah
Rakyat, kemudian dilanjutkan di Sekolah al-Atas dan Sekolah al-Irsyad, Batavia
(Jakarta) yang dibimbing oleh Syekh Ahmad Syurkati, kawan karib K.H. Ahmad
Dahlan. Pendidikan yang didapat di sekolah itu membawa dirinya sebagai mubaligh
yang tangguh. Setelah tamat dari pendidikan formalnya, Yunus Anis mengaktifkan
diri sebagai mubaligh untuk menyalurkan pengetahuan agama yang sudah
diperolehnya. Yunus Anis terjun ke tengah-tengah masyarakat di berbagai daerah
Tanah Air untuk mengembangkan misi dakwahnya sekaligus menyebar luaskan
gerakan Muhammadiyah. Selama rentang pengabdiannya sebagai mubaligh, beliau
pernah bermukim di berbagai daerah seperti di Sigli, Nangroe Aceh Darussalam
hingga ke Pandang Panjang, Sumatera Barat, serta pernah pula bermukim di Makassar
dan Alabio, Kalimantan Selatan.

Yunus Anis kembali ke Yogyakarta karena diminta membina bagian pemuda


Hizbul Wathan. Tugas itu diterimanya dengan penuh gairah, lalu bekiprah sungguh-
sungguh dalam membina pemuda yang berjiwa agresif dan kreatif bersendikan nilai-
nilai Islam. Dan di kemudian hari diharapkan menjadi generasi-generasi penerus yang
cakap serta cerdas dari segi ilmu dan agama, trampil dan dilandasi dengan iman yang
teguh. Diberbagai daerah yang disinggahi dan dimukimnya, Yunus Anis selalu
membuka jalan baru bagi berkembangnya Muhammadiyah. Beliaulah yang telah

6
banyak berjasa dalam mendirikan cabang-cabang Persyarikatan Muhammadiyah.
Besar andilnya dalam mengembangkan misi dakwah dan gerakan Muhammadiyah
yang pada akhirnya membawanya sebagai Pengurus Besar Muhammadiyah. Selain
itu, Yunus Anis dikenal pula sebagai organisator dan administrator. Bakat itu pernah
mengantarkannya sebagai Pengurus Cabang Muhammadiyah Batavia (Jakarta), dan
disanalah kepemimpinannya semakin terlihat menonjol hingga memperoleh
kepercayaan dari pihak-pihak petinggi di Muhammadiyah. Maka tahun 1934 hingga
tahun 1936 serta tahun 1953 hingga 1958, beliau ini dipercaya sebagai Sekertaris
Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan kemudian seiring berjalannya waktu
beliau dipercaya sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiah tahun periode
1959 hingga 1962.

B. Masa Kepemimpinan Muhammad Yunus Anis

Setelah menamatkan pendidikannya, Yunus Anis mengaktifkan diri sebagai


muballigh. Ia banyak terjun ke masyarakat di berbagai daerah di Indonesia untuk
mengembangkan misi dakwah dan Muhammadiyah. Ia juga banyak mendirikan
cabang Muhammadiyah di berbagai daerah di Indonesia, ia dikenal juga sebagai
organisator dan administrator. Tahun 1924-1926 ia menjabat sebagai Pengurus
Cabang Muhammadiyah di Batavia. Kepemimpinannya semakin menonjol dan
memperoleh kepercayaan dari keluarga besar Muhammadiyah. Pada tahun 1934-1936
dan 1953-1958 ia dipercaya sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah. Kepiawaiannya dalam pengetahuan agama menyebabkan banyak
orang percaya kepadanya, termasuk tentara. TNI pada tahun 1954 mengangkatnya
sebagai Kepala Pusroh Angkatan Darat Republik Indonesia (Imam Tentara).
Berkaitan dengan tanggung jawabnya sebagai imam tentara, ia banyak memberikan
pembinaan mental bagi tentara saat itu.

Pembubaran Masyumi membawa implikasi yang buruk terhadap ummat Islam,


karena ummat Islam nyaris tidak terwakili di parlemen saat itu (DPRGR). Dalam
kondisi seperti itu, ia diminta oleh beberapa orang, termasuk oleh AH. Nasution,
untuk bersedia menjadi anggota DPRGR yang sedang disusun oleh Presiden Soekarno
sendiri. Kesediaannya menjadi anggota DPRGR sebenarnya mengundang banyak
kritikan dari para tokoh Muhammadiyah saat itu, karena Muhammadiyah saat itu
tidak mendukung kebijakan Presiden Soekarno yang membubarkan Masyumi dan
7
bertindak secara otoriter menyusun anggota parlemen. Namun kritik itu dijawab
bahwa keterlibatannya dalam DPRGR bukanlah untuk kepentingan politik jangka
pendek, tetapi untuk kepentingan jangka panjang, yaitu mewakili ummat Islam yang
nyaris tidak terwakili dalam parlemen saat itu.

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang menandai era berlakunya kembali UUD 45
dalam negara kesatuan republik Indonesia menimbulkan berbagai macam peristiwa
politik yang tidak sehat. Manuver dan intrik yang dilakukan oleh partai politik,
terutama Partai Komunis Indonesia, sangat membahayakan bagi kondisi politik yang
sehat di negeri ini. Dalam situasi seperti itulah Yunus Anis terpilih sebagai Ketua
Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1959-1962 dalam Muktamar
Muhammadiyah ke-34 di Yogyakarta. Pada periode kepemimpinannya diusahakan
melahirkan Rumusan Keperibadian Muhammadiyah. Perumusan tersebut digarap oleh
sebuah team yang diketuai oleh KH. Faqih Usman, dan akan diputuskan dalam
Muktamar Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 yang bertepatan dengan setengah abad
Muhammadiyah.

Yunus Anis pernah mukim di berbagai daerah seperti di Sigli, Nangro Aceh
Darussalam hingga ke Padang Panjang, Sumatera Barat. Serta pernah pula mukim di
Makassar dan Alabio, Kalimantan Selatan. Yunus Anis dikenal pula sebagai
organisator dan administrator. Bakat itu, Yunus Anis diminta membina bagian
pemuda Hizbul Wathan. Ia pernah mengantarnya sebagai Pengurus Cabang
Muhammadiyah Batavia, hingga kepemimpinannya semakin terlihat menonjol dan
memperoleh kepercayaan dari keluarga besar Muhammadiyah. Maka tahun 1934-
1936 dan 1953-1958, Yunus Anis dipercaya sebagai Sekretaris Umum Pimpinan
Pusat Muhammadiyah.

Pembubaran Masyumi membawa implikasi buruk terhadap ummat Islam.


Ummat Islam nyaris tidak terwakili di parlemen (DPR GR). Dalam kondisi demikian
itu, Yunus Anis kemudian diminta oleh berbagai kalangan, termasuk A.H. Nasution,
agar bersedia menjadi anggota DPR GR yang sedang disusun Presiden Soekarno.
Kesediaannya menjadi anggota DPR GR sebenarnya mengundang banyak kritik dari
tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya, sebab disadari Muhammadiyah saat itu tidak
mendukung kebijakan Presiden Soekarno yang membubarkan Masyumi, serta
bertindak secara otoriter menyusun anggota parlemen. Namun, kritik itu dijawabnya
8
dengan ungkapan sederhana: bahwa keterlibatannya dalam DPR GR bukanlah untuk
kepentingan politik jangka pendek, melainkan untuk kepentingan jangka panjang.
Yakni, mewakili ummat Islam yang nyaris tidak terwakili dalam parlemen. Yunus
Anis sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1959-1962.
Selama periode kepemimpinannya, Yunus Anis mengawal gagasan tentang
Kepribadian Muhammadiyah. Perumusan tersebut digarap oleh sebuah tim yang
dipimpin oleh K.H. Faqih Usman, dan akan diputuskan dalam Muktamar
Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 yang bertepatan dengan setengah abad
Muhammadiyah.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Muhammad Yunus Anis adalah Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat
Muhammadiyah (1959-1962). Ia dilahirkan di kampung Kauman pada tanggal 3
Mei 1903. Yunus Anis pernah mukim di berbagai daerah seperti di Sigli, Nangro
Aceh Darussalam hingga ke Padang Panjang, Sumatera Barat. Serta pernah pula
mukim di Makassar dan Alabio, Kalimantan Selatan. Pendidikan formalnya
dimulai dari Sekolah Rakyat, kemudian dilanjutkan di Sekolah al-Atas dan Sekolah
al-Irsyad, Batavia (Jakarta) yang dibimbing oleh Syekh Ahmad Syurkati, kawan
karib K.H. Ahmad Dahlan.

2. Yunus Anis sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 1959-
1962. Selama periode kepemimpinannya, Yunus Anis mengawal gagasan tentang
Kepribadian Muhammadiyah. Perumusan tersebut digarap oleh sebuah tim yang
dipimpin oleh K.H. Faqih Usman, dan akan diputuskan dalam Muktamar
Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 yang bertepatan dengan setengah abad
Muhammadiyah.

B. Daftar Pustaka
Jamaluddin Anis dan Yunus Anis. Riwayat Hidup: H.M. Anis dan Sitti Saudah.
Yogyakarta: diterbitkan oleh Keluarga, Jl. Ahmad Dahlan No. 53.
Kuntowijoyo. 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Benteng Budaya, Yogyakarta.
Muhammad Yunus Anis, dkk. Kenalilah Pemimpin Anda. Yogyakarta: PP.
Muhammadiyah Majlis Pustaka.
Suratmin. 1993. H.M. Yunus Anis Amal Pengabdian dan Perjuangannya. Majelis
Pustaka Pimpinan Pusat Muhammadiyah,

10

Anda mungkin juga menyukai