Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda
Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu
agama

Islam,

sehingga

kami

dapat

menyelesaikan

makalah

yang

berjudul

MENJALANKAN PERINTAH DAN MENJAUHI LARANGAN ALLAH ini dengan


lancar.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang kami peroleh dari
berbagai sumber yang berkaitan dengan agama islam serta infomasi dari media massa yang
berhubungan dengan agama islam, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pengajar
matakuliah Pendidikan Agama Islam Pak Mawahib

atas bimbingan dan arahan dalam

penulisan makalah ini.


Kami harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai menjalankan perintah dan menjauhi
larangan Allah dalam kehidupan modern, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ....................................................................................................

Daftar Isi .............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ...............................................................................................

1.2 Tujuan ...........................................................................................................

1.3 Rumusan masalah .........................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Menjalankan Perintah Allah dan Menjauhi Larangannya ...........

2.2 Pelaksanaan Dalam Kehidupan Sehari-hari ..................................................

2.3 Hadist tentang taqwa .....................................................................................

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Taqwa adalah sikap abstrak yang tertanam dalam hati setiap muslim, yang aplikasinya
berhubungan dengan syariat agama dan kehidupan sosial. Seorang muslim yang bertaqwa
pasti selalu berusaha melaksanakan perintah Tuhannya dan menjauhi segala laranganNya
dalam kehidupan ini.
Yang menjadi permasalahan sekarang adalah bahwa umat islam berada dalam
kehidupan modern yang serba mudah, serba bisa bahkan cenderung serba boleh. Setiap detik
dalam kehidupan umat islam selalu berhadapan dengan hal-hal yang dilarang agamanya akan
tetapi sangat menarik naluri kemanusiaanya, ditambah lagi kondisi religius yang kurang
mendukung. Keadaan seperti ini sangat berbeda dengan kondisi umat islam terdahulu yang
kental dalam kehidupan beragama dan situasi zaman pada waktu itu yang cukup mendukung
kualitas iman seseorang. Olah karenanya dirasa perlu mewujudkan satu konsep khusus
mengenai pelatihan individu muslim menuju sikap taqwa sebagai tongkat penuntun yang
dapat digunakan (dipahami) muslim siapapun. Karena realitas membuktikan bahwa
sosialisasi taqwa sekarang, baik yang berbentuk syariat seperti puasa dan lain-lain atau
bentuk normatif seperti himbauan khatib dan lain-lain terlihat kurang mengena, ini
dikarenakan beberapa faktor, diantaranya yang pertama muslim yang bersangkutan belum
paham betul makna dari taqwa itu sendiri, sehingga membuatnya enggan untuk memulai, dan
yang kedua ketidaktahuannya tentang bagaimana, darimana dan kapan dia harus mulai
merilis sikap taqwa, kemudian yang ketiga kondisi sosial dimana dia hidup tidak mendukung
dirinya dalam membangun sikap taqwa, seperti saat sekarang kehidupan yang serba bisa dan
cenderung serba boleh. Oleh karenanya setiap individu muslim harus paham pos pos
alternatif yang harus dilaluinya, diantaranya yang paling awal dan utama adalah gadhul
bashar (memalingkan pandangan), karena pandangan (dalam arti mata dan telinga) adalah
awal dari segala tindakan, penglihatan atau pendengaran yang ditangkap oleh panca indera
kemudian diteruskan ke otak lalu direfleksikan oleh anggota tubuh dan akhirnya berimbas ke
hati sebagai tempat bersemayam taqwa, jika penglihatan atau pendengaran tersebut bersifat
negatif dalam arti sesuatu yang dilarang agama maka akan membuat hati menjadi kotor, jika
hati sudah kotor maka pikiran (akal) juga ikut kotor, dan ini berakibat pada aktualisasi

kehidupan nyata, dan jika prilaku, pikiran dan hati sudah kotor tentu akan sulit mencapai
sikap taqwa. Oleh karenanya dalam situasi yang serba bisa dan sangat plural ini dirasa perlu
menjaga pandangan (dalam arti mata dan telinga) dari hal hal yang dilarang agama sebagai
cara awal dan utama dalam mendidik diri menjadi muslim yang bertaqwa. Menjaga mata,
telinga, pikiran, hati dan perbuatan dari hal-hal yang dilarang agama, menjadikan seorang
muslim memiliki kesempatan besar dalam memperoleh taqwa. Karena taqwa adalah sebaik
baik bekal yang harus kita peroleh dalam mengarungi kehidupan dunia yang fana dan pasti
hancur ini, untuk dibawa kepada kehidupan akhirat yang kekal dan pasti adanya.
Adanya kematian sebagai sesuatu yang pasti dan tidak dapat dikira-kirakan serta
adanya kehidupan setelah kematian menjadikan taqwa sebagai obyek vital yang harus digapai
dalam kehidupan manusia yang sangat singkat ini. Memulai untuk bertaqwa adalah dengan
mulai melakukan hal-hal yang terkecil seperti menjaga pandangan, serta melatih diri untuk
terbiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya, karena arti taqwa itu
sendiri sebagaimana dikatakan oleh Imam Jalaluddin Al-Mahally dalam tafsirnya bahwa arti
taqwa adalah imtitsalu awamrillahi wajtinabinnawahih, menjalankan segala perintah Allah
dan menjauhi segala laranganya.
Meninggalkan perintah-perintah Allah adalah hal yang sangat tidak baik. Seorang
yang beriman hendaknya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Bila
seorang muslim menjalankan perintah Allah ia hanya di perintah menurut kemampuannya
masing-masing karna manusia itu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda maka perintah
yang dilaksanakan pun sesuai dengan kemampuan masing-masing, tetapi bila ia menjauhi
larangan-Nya maka ia harus menjauhi semua larangan-Nya bukan hanya yang ia mampu.
Hanya mininggalkan, orang tidak perlu melaksanakan apapun ia hanya berdiam dari larangan
tersebut.
Hal ini memang sulit karna surga itu ditutup-tutupi dengan sesuatu yang tidak disukai
serta seseatu yang membosankan, sedangkan neraka itu ditutup-tutupi dengan sesuatu yang
disukai dan hal-hal yang indah. Seandainya tidak ditutup-tutupi maka neraka tidak akan ada
penguninya karna semua makhluk mungkin tidak ada yang senang berada di neraka. Memang
berat meninggalkan larangan-larangan Allah tetapi jika mau berusaha maka hal itu bisa
diwujudkan dan Allah akan membantu orang yang sungguh-sungguh ingin menjauhi
larangannya agar orang yang benar-benar ingin menjauhi larangan-larangan-Nya tersebut
meninggalkannya. Sesungguhnya setelah kesulitan itu terdapat kemudahan. Sehubungan
dengan beberapa hal diatas, penulis mengangkat judul Menjalankan Perintah dan

Menjauhi Larangan Allah. Hal ini dimaksudkan agar pembaca mengetahui tentang taqwa
kepada Allah.

1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini di buat yaitu:
a) Menambah pengetahuan penulis dan pembaca

b)

Agar pembaca mengetahui tentang menjalankan perintah Allah dan menjauhi


larangan-Nya

c)

Menyelesaikan tugas mata kuliah agama.

1.3 Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan Menjalankan perintah Allah dan menjauhin laranganNya?
b) Bagaimana pelaksanaannya dalam kehidupan sehari?
c) Bagaimana hadist tentang menjalankan perintah Allah dan menjauhin laranganNya?

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Menjalankan Perintah Allah dan Menjauhi Larangannya
Taqwa kepada Allah berarti menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi laranganlarangan-Nya. Taqwa juga berarti berhati-hati dalam hidup, yakin menjaga diri dari semua aturan
yang diberikan Allah sebagai penciptanya

Seorang yang beriman hendaknya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi


larangan-Nya. Bila seorang muslim menjalankan perintah Allah ia hanya di perintah menurut
kemampuannya masing-masing karna manusia itu mempunyai kemampuan yang berbedabeda maka perintah yang dilaksanakan pun sesuai dengan kemampuan masing-masing, tetapi
bila ia menjauhi larangan-Nya maka ia harus menjauhi semua larangan-Nya bukan hanya
yang ia mampu. Hanya mininggalkan, orang tidak perlu melaksanakan apapun ia hanya
berdiam dari larangan tersebut.
Imam Ghozali berkata bahwa Islam itu terdiri dari dua bagian. Yang pertama yaitu
meninggalkan larangan Allah dan yang kedua yaitu menjalankan perintah Allah. Tetapi
meninggalkan larangan-Nya itu lebih berat dari pada menjalankan perintah-Nya karena
menjalankan perintah-Nya itu mungkin setiap orang itu mudah untuk melaksanakannya dari
pada meninggalkan larangan-Nya.(Bidayah al-hidayah)

2.2 Pelaksanaan Dalam Kehidupan Sehari-hari


Allah akan memberikan jalan keluar dari berbagai masalah, dan akan memberikan rizki dari arah
yang tidak disangka-sangka, kepada orang yang bertaqwa kepada Allah. Bertaqwa adalah
menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan petunjuk-Nya.
Menjalankan perintah Allah seperti:

1. bertaubat.
2. beribadah hanya kepada Allah saja, contohnya berdoa hanya kepada Allah.
6

3. beribadah kepada Allah sesuai dengan petunjuk nabi.


4. sholat 5 waktu, bagi laki-laki di masjid.
5. membayar zakat.
6. puasa Romadhon.
7. berbakti kepada orang tua.
8. berakhlaq yang baik, baik dalam berbicara maupun perbuatan.
9. berpakaian yang baik, wajib menutup aurat; berjilbab bagi perempuan.
10. belajar ilmu agama Islam.
11. bekerja mencari rizki yang halal.
12. dan perintah Allah yang lainnya.

Menjauhi larangan Allah seperti:


1. Tidak berbuat syirik/ beribadah kepada selain Allah, contohnya, tidak berdoa kepada nabi,
wali, orang sholeh, dll; tidak ngalap berkah di kuburan, pohon yang dikeramatkan; tidak
meminta bantuan dukun/paranormal; dan lain sebagainya.
2. tidak beribadah yang tidak dicontohkan oleh nabi.
3. tidak bekerja yang haram.
4. tidak mabuk, judi, zina maupun maksiat lainnya.
5. tidak berbicara yang buruk, dusta, mencela, ngerasani dan sebagainya.
6. dan tidak melakukan larangan Allah yang lainnya.

2.3 Hadist tentang taqwa


Firman Allah

(18: )
Hai orang-orang yang beriman, taqwalah kamu kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akherat). Bertaqwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Hasyr: 18)


(102 : )
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa
kepada-Nya dan janganlah sekali-kali engkau mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam. (QS. Ali Imran: 102)

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Meninggalkan perintah-perintah Allah adalah hal yang sangat tidak baik.
Seorang yang beriman hendaknya melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Bila seorang muslim menjalankan perintah Allah ia hanya di perintah menurut
kemampuannya masing-masing karna manusia itu mempunyai kemampuan yang berbedabeda maka perintah yang dilaksanakan pun sesuai dengan kemampuan masing-masing, tetapi
bila ia menjauhi larangan-Nya maka ia harus menjauhi semua larangan-Nya bukan hanya
yang ia mampu. Hanya mininggalkan, orang tidak perlu melaksanakan apapun ia hanya
berdiam dari larangan tersebut. Allah akan memberikan jalan keluar dari berbagai
masalah, dan akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka,
kepada orang yang bertaqwa kepada Allah. Bertaqwa adalah menjalankan
perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan petunjuk-Nya.Banyak
hadist yang menerangkan tentang menjalankan perintah Allah dan Menjauhi
larangan-Nya.

DAFTAR PUSTAKA
Imtihana,aida.dkk.2009.Buku Ajar Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Pendidikan
Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum.Palembang:Universitas Sriwijaya.
Labay,Mawardi.2000.Zikir dan Doa Iman Pengaman Dunia.Jakarta:Al Mawardi Prima
http://google.search./implementasi.imandantaqwa .com

10

Anda mungkin juga menyukai