Disusun oleh :
Airazahwa Fanisa
Kelas VII b
Riau, baik Riau daratan maupun Riau kepulauan, mempunyai latar belakang
sejarah yang cukup panjang. Berbagai tinggalan budaya masa lampau banyak
ditemukan di wilayah provinsi itu. Riau Kepulauan pernah berjaya dengan Kerajaan
Riau-Lingga dengan pusatnya di Pulau Penyengat. Tinggalan-tinggalan budaya itu ada
yang berupa benda bergerak maupun benda tak bergerak seperti bangunan masjid,
istana, benteng, dan makam raja-raja Riau-Lingga.
Suku Melayu merupakan etnis yang termasuk ke dalam rumpun ras
Austronesia. Suku Melayu dalam pengertian ini, berbeda dengan konsep Bangsa
Melayu yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Suku
Melayu bermukim di sebagian besar Malaysia, pesisir timur Sumatera, sekeliling pesisir
Kalimantan, Thailand Selatan, Mindanao, Myanmar Selatan, serta pulau-pulau kecil
yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. Di Indonesia, jumlah
Suku Melayu sekitar 3,4% dari seluruh populasi, yang sebagian besar mendiami
propinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka
Belitung, dan Kalimantan Barat.
Dalam buku Sejarah Melayu disebut bahwa Melayu adalah nama sungai di
Sumatera Selatan yang mengalir disekitar bukit Si Guntang dekat Palembang. Si
Guntang merupakan tempat pemunculan pertama tiga orang raja yang datang ke alam
Melayu. Mereka adalah asal dari keturunan raja-raja Melayu di Palembang (Singapura,
Malaka dan Johor), Minangkabau dan Tanjung Pura.
Pada waktu itu sebutan Melayu merujuk pada keturunan sekelompok kecil
orang Sumatera pilihan. Seiring dengan berjalannya waktu definisi Melayu
berdasarkan ras ini mulai ditinggalkan. Berdasarkan dari uraian diatas maka kami ingin
lebih memperluas kembali suku Melayu khususnya yang berada di Provinsi Riau dan
Kepulauan Riau.
RAGAM SENI BUDAYA MELAYU RIAU
A. RUMAH ADAT
Ciri khas rumah adat ini adalah memiliki kolong atau yang biasa kita sebut
dengan rumah panggung. Terdiri dari beberapa tiang dengan bentuk bangunan
persegi panjang. Selain itu rumah adat selaso jatuh kembar mempunyai ukiran melayu
seperti lebah bergayut, selembayung, pucuk rebung dan lain-lain.
Selaso jatuh kembar sendiri mempunyai makna rumah yang memiliki dua
selaso yang artinya lantai rumah lebih rendah dari pada ruang tengah.
B. TARIAN
Tari Persembahan adalah Sebuah tari Melayu yang khusus untuk menyambut
tamu-tamu, Tak lengkap rasanya bila suatu acara khusus tidak menampilkan tari
persembahan ini.
Tari persembahan bisa dibilang tari sekapur sirih. bila rentak irama gendangnya
dipercepat,ini menandakan acara pemberian sirih kepada tamu undangan dimulai,
Begitulah sampai para penari beranjak pergi.
C. NYANYIAN
Kumpulan Lagu-lagu daerah RiauLagu Daerah Riau – Riau sebagai daerah kaya
budaya dan seni sudah pasti memiliki lagu daerah sendiri. Ada banyak lagu-lagu
daerah Riau, mulai dari lagu berbahasa Melayu,
1. Lagu Seroja
2. Lagu Tuanku Tambusai
3. Lagu Lancang Kuning
4. Lagu Tanjung Katung
5. Lagu Selayang Pandang
6. Lagu Hangtuah
7. Lagu Bunga Tanjung
8. Lagu Soleram
9. Kutang Barendo, Lagu daerah Kampar
10. Moncik Badasi, Lagu daerah Kampar
11. Randai Lomak Diurang Katuju di Awak, Lagu daerah Taluk Kuantan, Kuansing
D. MUSIK TRADISIONAL
Gambus Melayu Riau, Seni Musik TradisionalGambus Melayu Riau adalah salah
satu jenis instrumental musik tradisional yang terdapat hampir di seluruh kawasan
Melayu. Pergeseran nilai spiritual dan kebersamaan dalam masyarakat Melayu di
Pekanbaru yang terjadi pada waktu ke waktu menyebabkan perubahan pandangan
masyarakat terhadap kesenian Gambus dan Zapin.
KOMPANG
TALEMPONG
E. KERAJINAN TRADISIONAL
Kerajinan dari kota pekanbaru adalah perabotan yang terbuat dari rotan
F. UPACARA TRADISIONAL
Para ibu-ibu dan tetangga dekat sedang memasak untuk acara Resepsi
Pernikahan, biasanya diadakan di rumah mempelai perempuan.
Di Kabupaten pekanbaru dari zaman ninik mamak terdahulu, apa bila ada
saudara sekampung yang hendak menikah, maka keluarga dari mempelai yang
hendak menikah harus memanggil para tetangga kampung untuk membantu
kegiatan memasak yang dilakukan 3 hari ataupun sehari sebelum acara resepsi
pernikahan berlangsung (hitungan ini tergantung dari keluarga mempelai),
karena masyarakat kampar sejak dulu dikenal dengan cara bergotong royong
ini pula, maka di kampar jarang sekali yang melakukan “catering” untuk acara
pernikahan.
Badiqiu merupakan suatu acara Budaya sakral yang dilakukan oleh para tokoh-
tokoh dan sesepuh adat pada malam hari sebelum acara resepsi pernikahan
dilakukan, agar acara pernikahan ini berlangsung dengan hikmat dan keluarga
yang baru menjadi keluarga yang utuh hingga akhir hayat.
Acara Pengantaran Pihak Lelaki ke rumah Pihak Perempuan (Ba’aghak)
Dengan dentuman Rebana dari para tokoh adat ini, menambah kehikmatan
nilai budaya yang sakral pada acara pengantaran Pihak Lelaki ke rumah Pihak
Perempuan, biasanya shalawatan selalu di kumandang kan hingga akhirnya
Pihak Lelaki sampai kerumah Pihak Perempuan.
G. PERMAINAN RAKYAT
Gasing adalah Permainan Tradisonal Riau. Tidak jelas kapan pertama kalinya
orang-orang memainkan gasing. Memang permainan tradisional di daerah Riau tidak
hanya gasing, namun nyatanya gasinglah yang paling populer.
H. MAKANAN
I. BAHASA
Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga
yang menggunakan bahasa Melayu. Bahasa Melayu Riau mempunyai sejarah yang
cukup panjang, karena pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.
Pada Zaman Kerajaan Sriwijaya, Bahasa Melayu sudah menjadi Bahasa internasional
Lingua franca di kepulauan Nusantara, atau sekurang-kurangnyasebagai bahasa
perdagangan di Kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu, semenjak termasuk pusat
kerajaan berada di Malaka kemudian pindah ke Johor, akhirnya pindah ke Riau
mendapat predikat pula sesuai dengan nama pusat kerajaan Melayu itu.Karena itu
bahasa Melayu zaman Melaka terkenal dengan Melayu Melaka, bahasa
Melayu zaman Johor terkenal dengan Melayu Johor dan bahasa Melayu zaman Riau
terkenal dengan bahasa Melayu Riau.