Disusun oleh :
Ibnu Tsabit AJ 201010700066
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Definisi Gurindam...........................................................................................................................2
B. Deskripsi Gurindam 12....................................................................................................................2
C. Nilai Religius Pasal Kedua Gurindam 12........................................................................................3
BAB III
PENUTUP...................................................................................................................................................6
A. Kesimpulan......................................................................................................................................6
B. Daftar Pustaka.................................................................................................................................7
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan karya sastra lama. Karya sastra ini meliputi
beragam jenis dan bentuk, baik syair maupun prosa, contohnya hikayat, beragam pantun,
dongeng, legenda, dan mitos. Gurindam merupakan satu diantara karya sastra lama. Gurindam
adalah puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima
yang sama dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia
(KBBI), Gurindam adalah sebuah bentuk karya sastra yang berupa sajak, satu baitnya ada dua
baris. Isinya adalah berupa nasihat atau petuah.
Gurindam Dua Belas merupakan gurindam, salah satu puisi Melayu lama, hasil karya
Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi
Kepulauan Riau. Gurindam ini ditulis dan diselesaikan di Pulau Penyengat pada tanggal 23
Rajab 1264 Hijriyah atau 1847 Masehi pada saat Raja Ali Haji berusia 38 tahun. Karya ini terdiri
dari 12 Fasal dan dikategorikan sebagai Syi'r al-Irsyadi atau puisi didaktik, karena berisikan
nasihat dan petunjuk menuju hidup yang diridai oleh Allah swt.
Berdasarkan pendahuluan yang sudah dipaparkan, makalah yang disusun dengan segala
kekurangan penulis ini berjudul “Nilai Religius Pasal Kedua Gurindam 12 Karya Raja Ali Haji”
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Gurindam
2. Apa itu Gurindam 12?
3. Apa saja nilai religuis yang terkandung dalam pasal kedua gurindam 12?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Gurindam
Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) “kirindam” yang diartikan sebagai
perumpamaan. Gurindam adalah bagian dari kekayaan sastra. Karya pendek ini dibawa
oleh orang India yang tentunya juga diilhami oleh pengaruh kesusastraan Hindu.
Gurindam merupakan bentuk puisi lama yang ditandai dengan dua baris kalimat ber-rima
sama namun dalam satu kesatuan. Secara definisi, gurindam diartikan sebagai karya
sastra lama yang berbentuk seperti puisi dan terdiri dari dua baris kalimat dengan sajak
(rima) yang sama. Biasanya gurindam terdiri lebih dari satu bait. Pada baris pertama,
gurindam berisi sebuah persoalan atau syarat, sedangkan pada baris kedua gurindam
menjawab persoalan pada baris pertama. Gurindam diidentikan dengan pantun nasehat.
Padahal, pada dasarnya kedua karya sastra ini berbeda. Gurindam terdiri dari dua larik
saja dalam satu bait, sedangkan pantun bisa lebih dari empat larik. Berikut ini adalah
beberapa ciri khas gurindam yang dapat membedakannya dari karya sastra yang lain.
B. Deskripsi Gurindam 12
Gurindam secara sederhana memiliki arti sebagai sebuah puisi. Gurindam 12
adalah sekumpulan syair yang diciptakan oleh Raja Ali Haji di Pulau Penyengat. Adapun
beliau adalah seorang sastrawan di Kepulauan Riau pada masanya dan diakui sebagai
salah satu Pahlawan Nasional.
Mengenai sebab-sebab Raja Ali Haji menciptakan gurindam adalah sebagai mas kawin
yang diberikan kepada Engku Puteri Hamidah yang tinggal di Pulau Penyengat. Mas
kawin ini dipahatkan di batu marmer sebagai bukti rasa cintanya.
Dalam kata-kata yang termaktub di gurindam tersebut sangat kental sekali nuansa
keislaman, dikarenakan gurindam tersebut memang berisi wejangan maupun nasehat
yang sangat berguna dan bersifat universal bagi masyarakat, khususnya masyarakat
dimana Raja Ali Haji itu tinggal, yaitu masyarakat Melayu. Hal ini dimungkinkan karena
dominannya unsur Islam dalam kehidupan bermasyarakat di kebudayaan Melayu sebagai
dampak dari lancarnya proses Islamisasi di wilayah tersebut, khususnya kepulauan Riau.
2
C. Nilai Religius Pasal Kedua Gurindam 12
Ini Gurindam pasal yang kedua:
3
Pasal yang bermakna sangat dalam ini, keberadaannya diilhami oleh Hadist Nabi
Muhammad yang berbunyi Ashshalatu ‘imaduddin, yang berarti, salat itu tiang agama.
Ya, karena sejatinya, salatlah tiang agama, maka mereka yang sepenuh jiwa menegakkan
salat, sungguh-sungguh lebih meningkatkan bangunan agamanya, membuatnya berdiri
megah. Sebaliknya, mereka yang melalaikan tanpa sedikitpun rasa berdosa, berarti telah
merobohkan agamanya sendiri. Tanpa tiang yang kokoh, hanya tersisa sebagai pondasi
atau sebongkah tembok yang rawan roboh. Tanpa tiang penyangga, apalagi sakaguru,
tidak ada yang bernama rumah agama.
4
perintah zakat, masih kurang kalau hanya sebatas nisab. Ia ingin lebih longgar lagi, ingin
sebanyak banyaknya dan sebaik-baiknya menyantuni sesama dan hatinya menjadi sangat
bahagia jika melaksanakan hal itu. Demikianlah, jika dengan kasih sayang dan
kepedulian sesama, zakat yang dibayarkan melebihi nisab, dua, tiga, empat, atau sepuluh
kali lipat atau lebih, akan menjadi poin pahala sedekah. Hadist Rasulullah S.A.W
berbunyi, ‘tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah’. Dengan Hadist ini,
manusia selalu dimotivasi untuk mengamalkan dan mengembangkan tabiat beramal solih
untuk meraih ukhuwah dan hasanah atau kebaikan dunia akhirat.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Gurindam 12 karya Raja Ali Haji ini memiliki makna religius yang banyak. Dalam
baitnya, karya ini memberikan nasehat kepada para pembaca. Karya ini juga
merepresentasikan salah satu hadits Rasul yang menjelaskan tentang asas atau landasan
tegaknya agama islam. Bait dalam karya Raja Ali Haji ini jua mengingatkan kita untuk terus
menegakkan Asas-asas Agama Islam; menunaikan sholat, mengeluarkan zakat, puasa di
bulan Ramadhan dan Berhaji yang merupakan nilai-nilai religius.
6
B. Daftar Pustaka
Ulul Azmi, Rusli Zainal (2016). “ Nilai Akidah Dalam Gurindam 12 Karya Ali Haji ”.
Jurnal Ilmu Budaya, Vol. 13 No. 1, Agustus Tahun 2016
Perpustakaan Unpam. (2021) “ Materi Belajar Mata Kuliah Sastra Lama : Pertemuan 6 -
Gurindam ”
Haji, Raja Ali. (2007). “Gurindam 12” Bandung : Penerbit Kiblat Buku.
https://id.wikipedia.org/wiki/Gurindam_Dua_Belas