THAHARAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Syariah Islamiah Jurusan
Manajemen
Dosen pengampu : Dr. Amir Mahrudin M.Pd.I
FAKULTAS EKONOMI
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas “THAHARAH SYARIAH ISLAMIAH ” .
Semoga tulisan ini dapat memenuhi kewajiban kami dalam tugas
“THAHARAH SYARIAH ISLAMIAH” semester II dengan kategori Syariah
islamiah. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaikinya.
ۡيض ۡ َو ََل
ۡ ِ سا ٓ َۡء ۡفِي ۡٱل َم ِح َ ِيض ۡقُل ۡهُ َو ۡأ َ ٗذى ۡۡفَٱعت َ ِزلُواۡ ۡٱلنۡ ِ َك ۡ َع ِن ۡٱل َم ِح َۡ َويَسۡلُون
ۡث ۡأ َ َم َر ُك ُم ۡ َّه
َّۡ ۡ ٱللُ ۡ ِإ َّن
َۡٱلل ُ ۡمن ۡ َحي ِ ط َّهرنَ ۡفَأتُوهُ َّن َ َ تَق َربُو ُه َّن ۡ َحت َّ ٰى ۡ َيط ُهرنَ ۡفَإِذَاۡت
َ َ يُ ِحبُّ ۡٱلت َّ ٰ َّوبِينَۡۡ َويُ ِحبُّ ۡٱل ُمت
ۡ ۡ٢٢٢ۡ َط ِۡه ِرين
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh
itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari
wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka
suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang
diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” (QS. Al-Baqarah:
222).
Ayat ayat yang mulia tersebut menunjukan kepada kita kewajiban untuk
bersuci segala bentuk hadist baik besar maupun kecil. Selain itu juga
memerintahkan kita untuk senantiasa menjaga kebersihan diri kita dan di
lingkungan sekitar kita. Selain ayat ayat tersebut terdapat banyak hadist yang
menjadi dasar hukum tentang thaharah di antaranya adalah sebagai berikut:
“Jagalah kebersihan mungkin yang dapat kamu laksanakan sebab ALLAH
SWT mendirikan agama islam atas dasar kebersihan. Dan tidak akan masuk surga
kecuali orang yang selalu menjaga kebersihan. HR AD-DHALANI.
Itulah diantara hadist yang ada hubungannya dengan dasar hukum tentang
thaharah dan masih banyak lainnya.adapun beberapa jenis thaharah adalah bersuci
dan berhadast besar dan berhadast kecil. Hadast adalah setiap hal yang tejadi
karena sesuatu keluar dari tubuh kita seperti buang air besar dan buang air
kecil,kentut di setiap keluar dari qubul dan dubur.
2.2.WUDHU
2.2.1. Pengertian dan dasar hukum wudhu
Wudhu menurut bahasa yaitu kebersihan dan nadzofah,sedangkan wudhu
menurut istilah syar’i adalah ibadah khusus yang beberapa menghilangkan segala
bentuk najis dari anggota tubuh.beberapa ahli hukum islam mengidentifikasikan
wudhu dengan pengertian yang hampir serupa. Di antara mereka adalah kamil
musa yang menyebutkan bahwa wudhu adalah “sifat yang nyata atau suatu
perbuatan yang dilakukan dengan anggota badan yang dapat menghilangkan
hadast kecil yang ada hubungannya dengan sholat”.
Wudhu menurut wahbah zahaily adalah “memakai air yang suci pada
anggota badan yang empat(muka,dua tangan,kepala dan dua kaki).berdasarkan
sifat yang di tentukan oleh syara.sedangkan menurut sahman abidin bin moh
suyono wudhu adalah” membasuh sebagian anggota badan dengan syarat dan
rukun tertentu setiap akan melakukan ibadah terutama sholat dan ibadah lainya
yang mwajibkan wudhu.dengan wudhu kodisi badan akan mengandung hadast
kecil menjadi suci.dalam islam wudhu mempunyai kedudukan yang tinggi karena
merupakan syarat sah nya seseorang melakukan ibadah khususnya sholat.
MANDI
1) PENGERTIAN DAN SEBAB YANG MEWAJIBKAN
MANDI
Mandi menurut bahasa adalah: perbuatan yang dilakukan manusia dengan cara
mengalirkan air keseluruh tubuhnya dan dalam bahasa arab di sebut al-ghusla.
Mandi menurut istilah adalah menggunakan atau mengalirkan air yang suci untuk
seluruh badan dengan yang telah di tentukan oleh syaraa.
Yang mewajibkan mandi jima atau besetubuh menghasilkan sperma atau tidak
masuknya sebagian atau seluruh dzakar baik pada qubur atau dubur,keluar mani
diluar persetubuhan baik disengaja atau tidak ada darah atau haid nifas meninggal
dunia kecuali mati syahid baik melahirkan sudah cukup umur kandungan atau
karena keguguran.
2) RUKUN DAN SUNAH MANDI
Niat dan mengalirkan air keseluruh tubuh.
Sunah mandi
Membaca basmalah pada permulaan mandi sesuai hadist
Membasuh kedua tangan farak qubur dubur.
Berwudhu seperti orang yang mau shalat
Menyiram dengan tangan ketempat tempat yang sulit di jangkau
Menggosok gosok seluruh badan dengan tangan
Mendahului yang kanan dari pada yang kiri
Tertib
Mandi yang di sunahkan
Mandi sebelum melakukan shalat jumat.
Mandi untuk shalat dua hari raya (idul fitri dan idul adha)
Mandinya orang gila apabila ia sembuh gilanya
Mandi ketika akan melakukan ihram haji atau umrah,wukuf di arrofah
bermalam di muzdalifah dan thawaf hal ini sesuai dengan hadist dari zaid
bin tsabit sesungguhnya rasulullah SAW membuka pakaian.beliau ketika
hendak ihram dan beliau mandi.HR TRAMIZI
Mandi sehabis memandikan mayat.
Mandinya seorang non muslim ketika masuk islam.
Mandinya wanita yang istihihadhah.
3. TAYAMUM
1. PENGERTIAN TAYAMUM
Tayamum menurut bahasa adalah menyengaja atau mengusap sedangkan menurut
istilah ‘menyengaja”menggunakan tanah untuk mengusap muka dan kedua tangan
sampai kesiku dengan syarat syarat tertentu.tayamum adalah pengganti wudhu
dan mandi,ini merupakan rukhsah (kemudahan)dari ALLAH SWT untuk umatnya
hal ini bisa dilakukan apabila memenuhi syarat ketentuannya.
2. SEBAB SEBAB YANG MEMBOLEHKAN
TAYAMUM
Jika tidak ada air,tidak ada kemampuan untuk memakai air karena sakit atau di
penjara dan sebagainya. Membutuhkan air untuk seperti memasak minum dan
sebagainya. Takut kehilangan harta jika keluar untuk mencari air. Keadaan sangat
dingin. Tidak adanya air dan khawatir kehabisan waktu shalat untuk mencarinya.
3. Syarat syarat dan rukun tayamum
Dilakukan jika mudah masuk waktu shalat.sudah di usahakan mencari air tapi
tidak dapat.sedangkan waktu shalat sudah masuk,dengan tanah yang suci dan
berdebu,menurut syafi’i harus tanah,sedangkan ulama lain boleh dengan
pasir,batu dan sebagainya.harus menghilangkan najis sebelumnya.
4. RUKUN TAYAMUM
Niat ketika menyapu muka dalam hal ini ulama berbeda pendapat ada yang
menyatakan wajib dan ada yang menyatakan (hanafi dan hambali).menyapu muka
dan kedua tangan sesuai dengan menertibkan rukun atau fardhu. Berturut turut
dan tanahnya suci.
5. KAIFIYAH TAYAMUM DAN SUNAHNYA
Tatacara melakukan tayamum adalah memukulkan atau mengusap tangan ketanah
yang sudah di persiapkan untuk tayamum dua kali.yaitu satu pukulan untuk muka
dan satu pukulan untuk tangan
6. SUNAH SUNAH TAYAMUM
Membaca basmalah. Mengembuskan tanah dan dua telapak tangan supaya tipis.
Membaca dua kalimat syahadat sesudah selesai tayamum seperti sudah wudhu.
Meregakan anak jari supaya tanah masuk kesela selanya.tertib berturut turut.
7. HAL HAL YANG MEMBATALKAN TAYAMUM
Semua yang membatalkan wudhu dan mandi. Hilangnya kesulitan yang
membolehkan tayamum seperti sakit. Dingin dan sebagainya. Melihat air atau
sanggup memakai air yang cukup untuk tayamum habis waktu menutur hambali
tayamum batal dengan habis waktu shalat karena tayamum untuk shalat.
4. HAIDH DAN ISTIHADAH
1) JENIS DARAH DAN HAL YANG DILARANG KARENA HAIDH
Darah haidh ada tiga,masa keluar kolil,ghoib dan aksar(banyak). Darah nifas
(yang keluar setelah melahirkan)kolil ghoib dan aksar.darah penyakit(darah yang
keluar dari rahim wanita karena sakit).
2) Hal yang dilarang karena haidh dan berhadas kecil
Mengerjakan shalat baik fardhu maupun sunah.dilarang untuk tawaf baik yang
fardhu maupun yang sunat.adapun yang menjadi dasar dari kedua hal tersebut
diatas yaitu sebuah hadist yang diriwayatkan oleh imam bukhari muslim “
ALLAH tidak akan menerima shalat seseorang apabila berhadast sehingga ia
berwudhu. Menyentuh,membawa,mengangkat alquran”.
3) HAL HAL YANG DILARANG KARENA JUNUB,HAIDH DAN
NIFAS
Shalat fardhu maupun shalat sunat.tawaf fardhu maupun sunah,menyentuh
maupun membawa dan mengangkat mushaf alquran.membaca alquran.maka
seseorang perempuan yang haidh dilarang untuk menyentuh mushaf
alquran.walapun demikian sebagian ulama mazhab memperbolehkan secara
khusus.
4) HAL HAL YANG DILARANG KARENA HAIDH ATAUPUN
NIFAS
Mengajarkan shalat,menyentuh atau membaca alquran.diam didalam mesjid.puasa
fardhu sunah.haram menceraikan istri sedang haidh atapun nifas.suami istri haram
besetubuh.
Hal hal yang harus di hindari suami ketika istrinya sedang haidh dalam hal ini
ulama berbeda pendapat yaitu:
Semua badan istri harus di hindari,karena dalam ayat berlaku umum harus di
jauhi.hanya tempat keluar darah itulah,karena ayat tersebut hanya berbicara
tentang darah yang harus di hindari dari bagian pusat dan lurut karena
dikhwatirkan tidak sabar.
5) MENGGAULI WANITA SETELAH HAIDH
Harus sudah mandi
Boleh walaupun sebelum mandi asal sudah selesai haidh dan nifasnya.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
“Thaharah adalah mengerjakan sesuatu, yang mana ibadah shalat tidak akan sah
tanpa melaksanakan hal tersebut”. alat untuk bersesuci titu sendiri ada beberapa
macam diantaranya yaitu air, debu, batu, disamak. Melalui macam-macam alat
bersesuci itu sendiri maka telah dijelaskan oleh ulama bahwasanya alat bersesuci
air itu sendiri terbagi menjadi tiga bagian. Yaitu air thahhir muthahhir (air
mutlak), air thahhir ghairu muthahhir, dan air mutanajjis. Namun di dalam kitab
lain di jelaskan pula bahwa air itu terbagi menjadi empat bagian yaitu air thahhir
muthahhir, air thahhir ghairu muthahhir, air mutanajjis, dan air musyammas.
Wudu’ merupakan bagian dari pada thaharah. Dalam wudu’ ini memiliki beberapa
rukun diantara rukun-rukun berwudu’ yaitu :
1. Niat wudu’.
Yaitu berniat menunaikan kefarduan wudu’, menghilangkan hadas bagi orang
yang selalu hadas, niat thaharah dari hadas atau thaharah untuk menunaikan
semacam ibadah shalat.
2. Membasuh kulit muka.
Batasan bujur muka yaitu antara tempat-tempat tumbuh rambut kepala yang wajar
sampai bawah pertemuan dua rahang. Sedangkan batas lintang muka sendiri yaitu
antara dua telinga.
3. Membasuh dua tangan.
Yaitu dari telapak tangan sampai siku.
4. Mengusap sebagian kepala.
5. Membasuh kedua kaki.
6. Tertib.
Yaitu sebagaimana yang disebuykan di atas, yaitu mendahulukan basuhan muka,
kedua tangan, kepala, lalu kedua kaki.
Tayamum yaitu mengusap wajah dan kedua tangan dengan debu yang suci atas
bagian yang ditentukan sebagai pengganti dari wudu’.
rukun-rukun tayamum yaitu :
1. Berniat memperoleh kewenangan shalat fardu, secara bersamaan memindahkan
debu ke muka.mengusap wajah.
2. Mengusap wajah dengan debu.
3. Mengusap kedua tangan.
4. Tertib.
Mandi merupakan bagian dari pada thaharah.
Diantara sebab-sebab diwajibkannya mandi yaitu
: haidh, nifas, wiladah(melahirkan), meninggal dunia, bersetebuh dengan catatan
sampai bertemunya duakhitan, dan junub.
Sedangkan rukun-rukunnya mandi yaitu :
1. Niat
2. Menyampaikan air keseluruh bagian tubuh.
B. SARAN
Setelah penulis mencoba sedikit menguraikan hal-hal yang berkaitan dengan
thaharah maka dengan itu penulis sangat berharap dengan adanya makalah ini
para pembaca yang budiman selalu diberikan hidayah oleh Allah SWT. Karena
pada dasarnya hidayah tidak akan pernah diberikan oleh Allah SWT. Kepada
hambnya jika hambanya tidak mau memiliki sifat kesadaran. Melalui kesadaran
itulah seseorang akan diberikan hidayah oleh Allah SWT.
Semoga para pembaca juga sadar akan pentingnya thaharah. Sehingga jika umat
islam sudah sadar akan pentingnya thaharah sudah barang tentu mereka semua
akan hidup sehat. Serta tidak asal-asalan dalam thaharah. Karena jika penulis lihat
di zaman ini masih banyak orang yang berwudu’ namun masih belum benar cara
mereka mengerjakannya. Masih ada yang berwudu’ seperti capung mandi. Dalam
artian dalam berwudu’ mereka asal bagian anggota wudu’nya terkena air saja
tanpa memperhatikan apakah wudu’nya sudah sah atau belum menurut kaca mata
islam.