Disusun oleh :
Bintang Vidhiansyah (119090070)
Salsabila Anindita Hady (119090031)
Shofa Mumtazah (119090117)
Ilmu Administrasi Negara
Tingkat 1 (A)
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah menurunkan Nabi Muhammad SAW. untuk
umatnya di dunia ini sebagai petunjuk untuk menggapai kehidupan di dunia ini menuju
kehidupan abadi. Sholawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang, yakni
dengan tersiarnya agama Islam.
Dengan Hidayah, Rahmat dan Anugrah Allah SWT. Makalah Fiqh Ushul Fiqh dengan
judul Madzhab Fiqh ini dapat diselesaikan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung atas terselesaikannya makalah ini dan juga sangat
mengharapkan kepada semua pihak untuk memberi saran perbaikan makalah ini, karena
makalah ini masih jauh akan kesempurnaan. Adapun harapan kami, semoga makalah ini dapat
memberikan manfa’at kepada kita semua, Amin.
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Pengertian Mazhab.......................................................................................................3
A. Madzhab Sunni.............................................................................................................3
B. Madzhab Syi'ah............................................................................................................7
A. Persamaan...................................................................................................................11
B. Perbedaan...................................................................................................................11
C. Sujud Syahwi..............................................................................................................13
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan hukum islam setelah wafatnya Rasulullah SAW berkembang sangat pesat.
Hal ini dikarenakan muncul mutjahid yang terus bekerja keras untuk mengetahui hukum-
hukum syariat untuk disejalankan dengan kebutuhan-kebutuhan peradaban yang terus
tumbuh. Sejak kira-kira abad pertengahan abad pertama Hijiriah sampai pada awal abad
keempat, tidak kurang dari sembilan belas aliran hukum sudah tumbuh dalam Islam.
Dalam berijtihad, tentu para mutjahid memiliki metode ijtihad masing-masing sehingga
menimbulkan perbedaan pendapat tentang suatu hukum. Walaupun para mutjahid dalam
menentukan suatu hukum sama-sama berdasarkan apa yang dijelaskan dalam Al-Quran dan
Hadits, tetapi memang Al-Quran dan Hadis itu sendiri bersifat multi interpretasi.
Dari perbedaan pendapat ini terbentuklah kelompok-kelompok fiqh yang mulanya terdiri
dari murid-murid para Imam Mutjahid. Kelompok-kelompok ini berkembang dan tersebar.
Selain itu, kelompok-kelompok ini pun mempertahankan pendapat Imamnya, kemudian
akhirnya terbentuklah madzhab-madzhab seperti yang lihat sekarang ini.
Sebenarnya para Imam mutjahid sendiri tidaklah menganjurkan untuk mengikuti mereka.
Yang dianjurkan oleh para imam madzhab justru kembali kepada dalil-dalil dalam berijtihad,
meskipun dengan cara itu ada kemungkinan hukum yang dihasilkan berbeda dengan pendapat
mereka. Dengan kata lain para imam mutjahid mendorong untuk berijtihad. Namun jika kita
tidak mampu berijtihad karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan kita, maka kita harus
mengikuti salah satu madzhab yang kita percayai.
Dalam agama islam terutama dalam hal Fiqh kita mengenal adanya Mazhab, namun tokoh
mazhab yang paling kita kenal adalah 4 tokoh mazhab yang juga kita kenal sebagai mazhab
Ahlussunnah. 4 mazhab tersebut adalah Mazhab Syafi’i, Maliki, Hambali, Hanafi. Sebenarnya
mazhab ini ada banyak jenisnya, seperti mazhab ahlussunnah, syi’ah, Zaidiyah, Ibadhiyah,
dan masih banyak lagi. Mazhab sendiri menurut para ulama fiqh merupakan sebuh
metodologi khusus yang digunakan untuk memilih berbagai jenis hukum dalam islam.
Mazhab bisa juga diartikan sebagai teori maupun akidah yang dirumuskan oleh para imam
mazhab. Sejarah munculnya mazhab inipun berawal dari adanya peristwa tahkim. Mazhab
sendiri terbagi ke dalam beberapa ruang lingkup yaitu mazhab dalam lingkup plitik (mazhab
syisiyah), mazhab dalam lingkup akidah(mazhab i’tiqadiyah), dan yang terakhir mazhab fikih
atau hukum (mazhab fiqhiyah). Dan yang kali ini akan kita bahas adalah tokoh mazhab fiqh
serta perbedaan mazhab fiqh.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa mazhab merupakan sebuah metode yang
dibentuk oleh ulama melalui ebrbagai penelitian maupun pemikiran. Dan dalam mazhab fiqh
kita mengenal yang namanya mazhab 4 atau mazhab Ahlus-Sunnah wal jama’ah. Mazhab ini
merupakan mazhab yang paling banyak dianut oleh umat islam terutama di Indonesia.
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Mazhab menurut ulama fiqih, adalah sebuah metodologi fiqih khusus yang dijalani
oleh seorang ahli fiqih mujtahid, yang berbeda dengan ahli fiqih lain, yang
menghantarkannya memilih sejumlah hukum dalam kawasan ilmu furu'. Ini adalah
pengertian mazhab secara umum, bukan suatu mazhab khusus. Jadi bisa disimpulkan
bahwa yang dimaksud madzhab meliputi dua pengertian :
Madzhab adalah jalan pikiran atau metode yang ditempuh seorang Imam Mutjahid
dalam menetapkan hukum suatu peristiwa berdasarkan Al-Quran dan Hadits.
Madzhab adalah fatwa atau pendapat seorang Imam Mutjahid tentang hukum suatu
peristiwa yang diambil dari Al-Quran dan Hadits.
A. Sunni
5
1. Hanafi
Didirikan oleh Imam Abu Hanafi, Mazhab Hanafi adalah yang paling dominan di
dunia Islam (sekitar 45%), penganutnya banyak terdapat di Asia Selatan (Pakistan, India,
Bangladesh, Srilanka, dan ), Mesir bagian Utara, separuh Iraq, Syiria, Libanon dan
Palestina (campuran Syafi'i dan Hanafi), Kaukasia (Chechnya, Dagestan).
Abu Hanifah dalam menetapkan hukum fiqh terdiri dari tujuh pokok, yaitu : Al Kitab,
As Sunnah, Perkataan para Sahabat, Al Qiyas, Al Istihsan, Ijma’ dan Uruf. Murid-murid
Abu Hanifah adalah sebagai berikut :a.Abu Yusuf bin Ibrahim Al Anshari b.Zufar bin
Hujail bin Qais al Kufi c.Muhammad bin Hasn bin Farqad as Syaibani d.Hasan bin Ziyad
Al Lu’lu Al Kufi Maulana Al Anshari .
2. Maliki
Didirikan oleh Imam Malik, diikuti oleh sekitar 25% muslim di seluruh dunia. Mazhab
ini dominan di negara-negara Afrika Barat dan Utara. Mazhab ini memiliki keunikan
dengan menyodorkan tatacara hidup penduduk Madinah sebagai sumber hukum karena
Nabi Muhammad Hijrah, hidup, dan meninggal di sana; dan kadang-kadang kedudukannya
dianggap lebih tinggi dari hadits.
Dasar-dasar mazhab Maliki diperinci dan diperjelas sampai tujuh belas pokok yaitu :
6
Sahabat-sahabat Imam Maliki dan Pengembangan Mazhabnya
Di antara ulama-ulama Mesir yang berkunjung ke Medinah dan belajar pada Imam
Malik ialah :
Fuqaha-fuqaha Malikiyah yang terkenal sesudah generasi tersebut di atas adalah sebagai
berikut :
Awal mulanya tersebar di daerah Medinah, kemudian tersebar sampai saat ini di
Marokko, Aljazair, Tunisi, Libia, Bahrain, dan Kuwait.
3. Syafi'i
7
Dasar-dasar atau sumber hukum yang dipakai Imam Syafi’i dalam mengistinbat hukum
sysra’ adalah :
- Al Qiyas.
- Al Istishab.
- Al Kitab.
- Sunnah Mutawatirah.
- Al Ijma’.
- Khabar Ahad.
Mazhab Syafi’i sampai sekarang dianut oleh umat Islam di : Libia, Mesir, Indonesia,
Pilipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak,
Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo China, Sunni-Rusia dan Yaman.
4. Hambali
Dimulai oleh para murid Imam Ahmad bin Hambal. Mazhab ini diikuti oleh sekitar
5% muslim di dunia dan dominan di daerah Semenanjung Arab. Mazhab ini merupakan
mazhab yang saat ini dianut di Arab Saudi.
Dasar-dasar Mazhabnya.
Dalam menjelaskan dasar-dasar fatwa Ahmad bin Hanbal ini di dalam kitabnya
I’laamul Muwaaqi’in. Pengembang-pengembang Mazhabnya.. Adapun ulama-ulama yang
mengembangkan mazhab Ahmad bin Hanbal adalah sebagai berikut :
- Ahmad bin Muhammad bin Hajjaj al Marwazi yang mengarang kitab As Sunan
Bisyawaahidil Hadis.
- Ishaq bin Ibrahim yang terkenal dengan nama Ibnu Ruhawaih al Marwazi dan
termasuk ashab Ahmad terbesar yang mengarang kitab As Sunan Fil Fiqhi.
- Abu Bakar Ahmad bin Muhammad bin Hani yang terkenal dengan nama Al
Atsram; dia telah mengarang Assunan Fil Fiqhi ‘Alaa Mazhabi Ahamd.
Ada beberapa ulama yang mengikuti jejak langkah Imam Ahmad yang menyebarkan
mazhab Hambali, diantaranya :
B. Madzhab Syi'ah
Syi'ah merupakan firkah resmi di Iran. Pada perkembangannya hanya tiga mazhab fikih
yang masih ada sampai sekarang, yaitu Itsna 'Asyariah (paling banyak diikuti), Ismailiyah
dan Zaidiyah. Di dalam akidah Syi'ah, Ahlulbait dan keturunannya dianggap berhak untuk
memegang tampuk kepemimpinan sebagai khalifah dan imam bagi kaum muslimin
pengganti Rasulullah.
1. Mazhab Ja'fari
Mazhab Ja'fari atau Mazhab Dua Belas Imam (Itsna 'Asyariah) adalah mazhab dengan
penganut yang terbesar dalam aliran Syi'ah. Dinisbatkan kepada Imam ke-6, yaitu Ja'far
9
ash Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. Keimaman
kemudian berlanjut yaitu sampai Muhammad al-Mahdi bin Hasan al-Asykari bin Ali al-
Hadi bin Muhammad al-Jawad bin Ali ar-Ridha bin Musa al-Kadzim bin Ja'far ash-
Shadiq. Mazhab ini menjadi mazhab resmi dari Negara Republik Iran.
2. Ismailiyah
Mazhab Ismaili atau Mazhab Tujuh Imam berpendapat bahwa Ismail bin Ja'far adalah
Imam pengganti ayahnya Jafar as-Sadiq, bukan saudaranya Musa al-Kadzim. Dinisbatkan
kepada Ismail bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi
Thalib. Garis Imam Ismailiyah sampai ke Imam-imam Aga Khan, yang mengklaim
sebagai keturunannya.
3. Zaidiyah
Mazhab Zaidi atau Mazhab Lima Imam berpendapat bahwa Zaid bin Ali merupakan
pengganti yang berhak atas keimaman dari ayahnya Ali Zainal Abidin, ketimbang saudara
tirinya, Muhammad al-Baqir. Dinisbatkan kepada Zaid bin Ali bin Husain bin Ali bin Abi
Thalib. Setelah kematian imam ke-4, Ali Zainal Abidin, yang ditunjuk sebagai imam
selanjutnya adalah anak sulung dia yang bernama Muhammad al-Baqir, yang kemudian
diteruskan oleh Ja'far ash-Shadiq. Zaid bin Ali menyatakan bahwa imam itu wajib
melawan penguasa dengan pedang. Setelah Zaid bin Ali syahid pada masa Bani Umayyah,
ia digantikan anaknya Yahya bin Zaid.
1. Imam Hanafi
Imam Abu Hanifah merupakan salah satu imam dari mazhab Ahlus-sunnah wal
Jama’ah yang juga dikenal sebagai Imam Hanafi. Imam Hanafi dikenal sering
menggunakan istihsan, qiyas, dan juga ra’yu. Ketiga metode tersebut sering digunakan
untuk memperoleh berbagai hukum yang tidak terdapat dalam Al Qur’an. Imam Hanafi
menggunakan Al Qur’an dan sunnah sebagai pedoman utama, dan pedoman lainnya
adalah fatwa dari para sahabat, qiyas, istihsan, dan juga ijma’. Metode dan ajaran imam
hanafi ini akhirnya mulai dilestarikan oleh muridnya yaitu Zufar bin Hudail bin Qais al-
Kuhfi hingga akhirnya dikenal sebagai mazhab Hanafi.
Dinamakan Hanafi, karena pendirinya Imam Abu Hanifah An-Nu’man bin Tsabit.
Beliau lahir pada tahun 80 H di Kufah dan wafat pada tahun 150 H. Madzhab ini dikenal
madzhab Ahli Qiyas (akal) karena hadits yang sampai ke Irak sedikit, sehingga beliau
banyak mempergunakan Qiyas. Beliau termasuk ulama yang cerdas, pengasih dan ahli
tahajud dan fasih membaca Al-Qur’an. Beliau ditawari untuk menjadi hakim pada zaman
10
bani Umayyah yang terakhir, tetapi beliau menolak. Madzhab ini berkembang karena
menjadi madzhab pemerintah pada saat Khalifah Harun Al-Rasyid. Kemudian pada masa
pemerintahan Abu Ja’far Al-Manshur beliau diminta kembali untuk menjadi Hakim tetapi
beliau menolak, dan memilih berdagang.
2. Imam Maliki
Imam Malik dikenal sebagai seorang ahli fiqh dan hadits terkemuka di zamannya. Jika
ingin melihat hasil pemikiran mengenai fiqh oleh imam Malik bisa kita lihat pada kita Al-
Muwaththa’. Kitab yang disusun pada masa pemerintahan khalifah Harun Ar Rasyid ini
disebut-sebut sebagai kitab fiqh. Prinsip dasar dari Mazhab Maliki ini merupakan
penulisan para murid imam Maliki yang juga berpedoman dengan kitab Al
Muwaththa’.beberapa murid imam Maliki yang berperan besar dalam menyebarkan
mazhab Maliki ini diantaranya adalah Abu Muhammad Abdullah bin Wahab bin Muslim,
Abu Abdillah Abdurrahman bin Kasim, dan beberapa murid lainnya.
3. Imam Safi’i
Imam ketiga dari 4 mazhab adalah Imam Syafi’i yang merupakan seorang ulama’ fiqh
dan hadits masyhur pada zamannya. Bahkan Murid dari Imam Syafi’i ini datang dari
berbagai penjuru wilayah seperti Basra, Hedjzaz, Tunis, dan juga Irak. Bahkan tak sedikit
orang Spanyol dan Afrika yang juga mempelajari dan menganut mazhab Syafi’i ini.
Tokoh utamanya adalah Al-Imam Muhammad bin Idris As-Syafi’i Al-Quraisyi. Beliau
dilahirkan di Ghuzzah pada tahun 150 H dan wafat di Mesir pada tahun 204 H. Beliau
belajar kepada Imam Malik yang dikenal dengan madzhabul hadits, kemudian beliau pergi
ke Irak dan belajar dari ulama Irak yang dikenal sebagai madzhabul qiyas. Beliau
berikhtiar menyatukan madzhab terpadu yaitu madzhab hadits dan madzhab qiyas. Itulah
keistimewaan madzhab Syafi’i. Di antara kelebihan asy-Syafi’i adalah beliau hafal Al-
Qur’an umur 7 tahun, pandai diskusi dan selalu menonjol. Madzhab ini lahir di Mesir
kemudian berkembang ke negeri-negeri lain.
4. Imam Hambali
11
Mazhab Hambali atau ajaran yang berawal dari Imam hambali atau Ahmad bin
Hanbal. Seorang ahli hadits dan teologi islam yang memiliki nama lengkap Ahmad bin
Muhammad bin Hambal bin Hilal bin Asad Al Marwazi Al Baghdadi. Imam Hambali ini
sebelum menjadi tokoh besar telah mulai belajar ilmu hadits sejak berusia 15 tahun. Salah
satu kitab hasil karyanya adalah kitab al-Musnad al-Kabir dimana terdapat sekitar 25.000
hadist di dalamnya. Kitab-kitabnya banyak dijadikan rujukan bagi para ulama dalam
memilih hukum.
12
2.4 PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SHOLAT 4 MAZHAB
Setelah mengenal keempat tokoh 4 mazhab, mari kita mengenal beberapa perbedaan
maupun persamaan akidah keempat 4 tersebut. Kita kenali dulu yang berkaitan dengan
ibadah wajib bagi umat islam yaitu sholat. Berikut beberapa perbedaan mazhab fiqh dalam
perkara sholat.
A. Persamaan
Keempat imam mazhab memiliki pendapat yang sama dalam hal hukum
meninggalkan sholat wajib lima waktu. Hanya saja dalam masalah hukuman, ketiga
mazhab yaitu Syafi’i, Hambali, dan Maliki berpendapat bahwa seharusnya orang yang
meninggalkan sholat hanya karena alasan meremehkan atau malas, harus dibunuh.
Sedangkan menurut Imam Hanafi, orang yang meninggalkan sholat wajib sebaiknya
ditahan selama-lamanya. Persamaan lainnya terdapat pada hal niat dimana keempat
mazhab sepakat bahwa niat sholat tidak perlu di ungkapkan dengan kata-kata.
B. Perbedaan
Untuk perbedaan pendapat dalam hal sholat terdapat pada bagian bacaan Al Fatihah.
Menurut Imam Hanafi, membaca sholat Al-Fatihah tidakdi setiap raka’at diharuskan.
Sedangkan menurut Imam Syafi’i membaca Al Fatihah dalam sholat wajib dalam setiap
raka’at. Imam Maliki juga berpendapat sama dengan Imam Syafi’i, bahwa Al Fatihah
wajib dibaca pada setiap raka’at. Untuk mazhab Hambali, imam Hambali berpendapat
bahwa membaca Al Fatihah diwajibkan pada setiap raka’at. Seperti pembacaan sholat Al
Qur’an setelah Al Fatihah juga keempat mazhab memiliki perbedaan pendapat.
Perbedaan pendapat dari para mazhab itu hal yang lumrah. Namun, yang terpenting
adalah bagaimana menyikapinya. Jika kita sudah memilih sebuah mazhab, maka
sebaiknya ketahui segala akidahnya agar dapat menerapkannya dengan benar. Selain
dalam hal sholat, dalam hal berwudhu maupun ibadah lainnya, jika telah mengikuti
mazhab tersebut, maka tidaklah boleh mencampurnya dengan akidah dari mazhab lain
dalam satu jenis ibadah. Bagaimanapun Allah telah menjelaskan dalam Al Qur’an, bahwa
umat islam akan terbagi menjadi berbagai golongan, namun hanya satu golongan saja
yang akan masuk surga. Jadi, mengetahui perbedaan mazhab fiqh itu juga penting agar
tidak salah memilih pedoman dalam menjalankan ibadah seperti doa qunut.
13
2.5 PANDANGAN ISLAM TERHADAP PERBEDAAN MADZHAB
Akan tetapi, perbedaan kedua organisasi ini kerap terjadi, karena cara
dan manhaj yang digunakan keduanya juga berbeda. Seperti Muhamadiyyah
menggunakan Majlis Tarjih, dan beberapa Masail al-Fiqhiyyah diambil dari madzhab
Hambali, dikenal dengan Imam Hambali. Sedangkan NU menganut paham Ahlussunah
Waljamaah,dalam bidang fiqhnya lebih cenderung mengikuti madzhab Syafi'I dikenal
dengan sebutan Imam Syafi'i.
14
2.6 CONTOH PERBANDINGAN MADZHAB
1. Madzhab Hanafi
Menurut pendapat madzhab ini membaca di belakang Imam baik Al – Fatihah atau surat
yang lain hukumnya makruh yang mendekati haram, baik shalat jahr ataupun sirri.
2. Madzhab Maliki
Menurut pendapat madzhab ini membaca di belakang Imam bagi makmum adalah sunnah
hukumnya pada shalat sirri. Dan pada shalat jahr makruh hukumnya.
3. Madzhab Syafi’i
Menurut madzhab Syafi’i membaca Al – Fatihah hukumnya adalah wajib bagi setiap
makmu di belakang Imam kecuali pada shalat jahr, maka diam mendengarkan bacaan
shalat Imam lebih wajib.
4. Madzhab Hambali
Pendapat madzhab ini tentang bacaan surat Al – Fatihah sama hukumnya seperti madzhab
Maliki
1. Madzhab Hanafi
Menurut madzhab Hanafi, bersentuhan kulit antara laki – laki dan perermpuan tidak
membatalkan wudlu, kecuali apabila bersentuhan itu menyebabkan laki – laki terangsang.
Apabila bersentuhan itu menimbulkan syahwat maka membatalkan wudlu, tapi apabila
tidak menimbulkan syahwat maka tidak membatalkan wudlu.
3. Madzhab Syafi’i
Apabila bersentuhan itu tidak ada penghalang (aling – aling) maka membatalkan wudlu,
kecuali dengan mahram sendiri. Tapi, apabila ada penghalang maka tidak membatalkan
wudlu.
C. Sujud Syahwi
1. Madzhab Hanafi
Menurut madzhab Hanafi, apabila seseorang lupa dalanm jumlah raka’at shalat
umapamanya, maka sujud syahwi itu dikerjakan setelah salam.
2. Madzhab Maliki
15
Sujud syahwi itu dilakukan melihat jumlah raka’at yang lupa. Apabila sujud syahwi itu
karena kekurangan raka’at, maka sujud syahwi harus dikerjakan sebelum salam. Apabila
kelebihan raka’at, maka sujud syahwi dikerjakan setelah salam.
3. Madzhab Syafi’i
Sujud syahwi dengan alasan apapun, lupa jumlah raka’at atau yang lainnya, maka
dikerjakan sebelum salam.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Madzhab menurut istilah adalah jalan yang dilalui dan dilewati. Menurut para ulama dan ahli
agama Islam, yang dinamakan mazhab adalah metode (manhaj) yang dibentuk setelah melalui
pemikiran dan penelitian, kemudian orang yang menjalaninya menjadikannya sebagai
pedoman yang jelas batasan-batasannya, bagian-bagiannya, dibangun di atas prinsip-prinsip
dan kaidah-kaidah.
Tokoh madzhab yang terkenal ada 4 yaitu Imam Hambali (80-150 H), Imam Malik (93-179
H), Imam Syafi’i (150-204 H), Imam Ahmad ibn Hanbal (164-241 H).
17
DAFTAR PUSTAKA
18
1. Penomoran di benerin
4. Daftar pustaka ada yang dibenerin nama nya ada yang salah. Kalau sumber nya dari
internet ditulis diambilnya tanggal berapa.
BAB I
A. ……………………………
1. ……………………………
a. ……………………………
1). ……………………………
a). ……………………………
BAB II
A. ……………………………
1. ……………………………
a. ……………………………
1). ……………………………
a). ……………………………
19