Pendidikan Pancasila
Dosen Pengampu
Anggota :
BANJARMASIN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat hidup sehat wal afiat dan
dapat merasakan seluruh nikmat yang Ia berikan. Shalawat serta salam tak lupa
kita junjungkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari
zaman kegelapan ke zaman yang terang-benderang.
Kami harap makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan seluruh pembaca
mengenai pendidikan pancasila, khususnya tentang aktualisasi pancasila dalam
kepribadian muhammadiyah.
Akhir kata, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini lebih baik lagi ke depannya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
2.1 Pancasila 3
2.2 Aktualisasi Pancasila a
2.3 Muhammadiyah b
2.4 Kepribadian Muhammadiyah c
BAB 3 PEMBAHASAN d
BAB 4 PENUTUP a
4.1 Kesimpulan b
4.2 Saran c
DAFTAR PUSTAKA b
BAB 1
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pancasila
Menurut ketetapan MPR No.III /MPR/2000, pancasila adalah sumber
dasar hukum nasional. Jadi, bisa dikatakan bahwa pancasila sebagai dasar
mengatur penyelenggaraan dalam pemerintahan negara indonesia.
Pancasila sebagai ideologi artinya pancasila merupakan dasar hukum
di dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Pancasila merupakan
dasar hukum dalam penyelenggaraan NKRI. Sebagai dasar hukum,
pancasila dijadikan norma-norma yang mengatur kehidupan bersama
rakyat Indonesia dalam semua bidang kehidupan, baik kehidupan
ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, pendidikan dan kegiatan-kegiatan
bermasyarakat lainnya. Pancasila sebagai Weltanschauung berarti nilai-
nilai pancasila merupakan etika kehidupan bersama bangsa Indonesia.
Nilai-nilai tersebut atau praksis kehidupan di dalam masyarakat bangsa
Indonesia diatur oleh nilai-nilai pencasila. Dengan kata lain setiap anggota
masyarakat Indonesia mewujudkan di dalam kehidupan sehati-harinya
nilai-nlai pancasila seperti di dalam kegiatan berketuhanan yang maha esa
yang meminta toleransi serta menghargai sesama yang berbeda keyakinan
agamanya (Seminar Nasional Hukum Volume 2 Nomor 1 Tahun 2016,
421-436. Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Palembang
Sumatera Selatan.).
Selain itu, pancasila juga merupakan falsafah hidup dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai pancasila
sebagai falsafah hidup bangsa perlu diimplementasi untuk membangkitkan
semangat juang bangsa. Semangat juang itu bukan saja untuk
menyelesaikan permasalahan keterpurukan ekonomi, tetapi juga untuk
meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Kualitas itu akan lahir dari
manusia yang berkarakter religius, percaya diri, dan memiliki etos kerja
yang tinggi (Poespowardojo dan Hardjatno, 2010).
3.2 Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi Pancasila adalah mengaplikasikan atau mewujudkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.3 Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan
Islam. Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma’ruf nahi
munkar” yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan
masyarakat.
Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama
terbagi kepada dua golongan:
1. kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu
mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni.
2. kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk
memeluk agama Islam.
Adapun da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar yang kedua, ialah
kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan.
Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar
taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.
Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar
dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah
menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.(Febrian, dkk, 2014)
Muhammadiyah sebagai komponen strategis umat dan bangsa di
Negara Republik Indonesia memiliki kewajiban kolektif dan telah
berkiprah lebih satu abad untuk mendakwahkan Islam mengajak pada
kebaikan, menyuruh pada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar
sebagaimana misi awal kelahirannya yang terkandung dalam Al-Quran
Surat Ali Imran 104.
Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadikan umat Islam
sebagai khayra ummah atau umat terbaik (QS Ali Imran: 110) yang tampil
sebagai golongam tengahan (ummatan wasatha) dan berperan sebagai
syuhada ‘ala al-nas atau saksi bagi kehidupan umat manusia (QS Al-
Baqarah: 143), sehingga kehadirannya menjadi rahmat bagi semesta alam
(QS Al-Anbiya: 107).(Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Disampaikan pada
MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-47 MAKASSAR 16-22 Syawal
1436 H / 3-7 Agustus 2015 M)
3.4 Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian muhammadiyah merupakan sifat-sifat yang dimiliki dan
tumbuh dalam setiap pribadi muhammadiyah. Berikut merupakan
beberapa sifat-sifat muhammadiyah.
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran
Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta
falsafah Negara yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi
contoh teladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dan pembangunan sesuai
dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan ajaran Islam serta membela
kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain
dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat
adil dan makmur yang diridhai Allah.
10. Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana.
PEMBAHASAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aktualisasi pancasila dalam kepribadian muhammadiyah
merupakan kegiatan merealisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara
Indonesia yang termasuk dalam organisasi muhammadiyah yang
menjadikan pancasila sebagai dasar negara serta pedoman hidup dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kegiatan tersebut sangat penting untuk dilakukan dan dijadikan
kebiasaan yang tumbuh dalam diri masing-masing warga negara, baik
anggota muhammadiyah maupun bukan. Jika warga negaranya
menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan menjadikan nilai-nilai
tersebut sebagai dasar perilaku dalam setiap tindakan yang dilakukan
dalam berbagai aspek kehidupan di negara Indonesia maka mereka
akan sadar bahwa nilai-nilai tersebut sangat penting demi tercipta
negara yang aman dan damai.
Sifat-sifat yang mencerminkan seseorang sebagai warga negara
Indonesia yang baik dan berpedoman kepada pancasila yaitu
jujur,adil,memiliki rasa toleransi yang tinggi, bertanggungjawab,
saling gotong-royong, membantu sesama, tidak meninggikan diri atau
tinggi hati (sombong), dan tentunya mempercayai adanya tuhan yang
maha esa serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
4.2 Saran
Anggota muhammadiyah dan warga negara Indonesia yang lainnya
harus lebih sadar dan lebih kritis di era globalisasi ini. Kita harus ingat
bahwa pedoman hidup warga negara Indonesia adalah Pancasila.
Dalam pancasila terkandung nilai-nilai yang baik untuk diterapkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, negara yang
kaya akan perbedaan. Ditambah lagi, kita harus bisa memilih budaya
asing mana yang boleh kita terapkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia dan budaya asing mana yang tidak seharusnya
kita terapkan karena tidak semua budaya dan karakter bangsa asing
baik untuk dijadikan karakter diri kita.
DAFTAR PUSTAKA
Wa Syahadah.