Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Aktualisasi Pancasila dalam Kepribadian Muhammadiyah

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah Mata Kuliah

Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu

Dr.Hj. Rabiatul Adawiyah, M.Si

Disusun Oleh Kelompok 6

Anggota :

Sufi Inayati 1814201310018

Vanya Amalia Assabil 1814201310019

Wafa Nurfatimah Shalihah 1814201310020

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN BILINGUAL

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

BANJARMASIN

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat hidup sehat wal afiat dan
dapat merasakan seluruh nikmat yang Ia berikan. Shalawat serta salam tak lupa
kita junjungkan kepada nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari
zaman kegelapan ke zaman yang terang-benderang.

Makalah ini ditujukan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan


Pancasila. Dengan judul makalah :

Aktualisasi Pancasila dalam Kepribadian Muhammadiyah

Terima kasih kami ucapkan kepada Dr.Hj.Rabiatul Adawiyah, M.Si, dosen


pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila program studi S1 Keperawatan
Bilingual Semester 1 Tahun Akademik 2018/2019, yang telah membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dalam waktu yang
telah ditentukan. Selain itu, terima kasih juga kami ucapkan untuk pihak-pihak
lain yang membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini baik secara lahiriah
maupun batiniah.

Kami harap makalah ini dapat menambah ilmu dan pengetahuan seluruh pembaca
mengenai pendidikan pancasila, khususnya tentang aktualisasi pancasila dalam
kepribadian muhammadiyah.

Akhir kata, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini lebih baik lagi ke depannya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Banjarmasin, 8 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

KATA PENGANTAR ii

BAB 1 PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Manfaat Penulisan 2
1.4 Tujuan Penulisan 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 3

2.1 Pancasila 3
2.2 Aktualisasi Pancasila a
2.3 Muhammadiyah b
2.4 Kepribadian Muhammadiyah c

BAB 3 PEMBAHASAN d

3.1 Aktualisasi Pancasila dalam Kepribadian Muhammadiyah e

BAB 4 PENUTUP a

4.1 Kesimpulan b
4.2 Saran c

DAFTAR PUSTAKA b
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sekali
pulau di dalamnya. Banyak pulau tersebut membuat banyak keragaman
yang tercipta, mulai dari cara berbicara, bahasa daerah, suku, adat istiadat,
ras, agama, dan lain-lain. Kekayaan perbedaan di Indonesia tidak berarti
warganya harus saling memisahkan diri karena merasa berbeda. Perbedaan
yang tercipta haruslah menjadi alasan untuk terus berhubungan harmonis
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Perbedaan seharusnya dapat meningkatkan rasa toleransi yang tinggi
antarwarga. Warga negara Indonesia memiliki dasar negara yang mengatur
serta menjadi pedoman hidup untuk hidup di Indonesia. Dasar negara itu
disebut Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara mengandung 5 sila yang masing-
masingnya mengandung nilai-nilai yang penting dalam kehidupan di
Indonesia. Namun, beberapa tahun ini mulai terjadi globalisasi. Di era
globalisasi banyak terjadi hal-hal yang positif seperti kemajuan teknologi
di berbagai bidang yang dapat mempermudah manusia untuk melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu. Saat ada suatu hal yang positif pastinya ada
juga hal negatif yang muncul. Di era globalisasi saat ini pun terjadi hal-hal
negatif, salah satunya mulai rentannya kepribadian warga negara Indonesia
sehingga dapat dengan mudah berubah mengikuti tingkah laku yang tidak
mencerminkan dirinya sebagai warga negara Indonesia. Masyarakat
Indonesia yang terbiasa santun dalam berperilaku sopan, melaksanakan
musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah, mempunyai kearifan
lokal yang kaya dan pluralis, serta bersikap toleran dan gotong – royong
mulai cenderung berubah menjadi hegemoni kelompok yang saling
mengalahkan dan berperilaku tidak jujur. Semua ini menegaskan bahwa
terjadi ketidakpastian jati diri dan karakter bangsa yang bermuara pada
disorientasi dan belum dihayatinya nilai – nilai pancasila sebagi filosofi
dan ideologi bangsa ini, memudarnya kesadaran terhadap nilai – nilai
budaya bangsa, serta bergesernya nilai etika dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara. Maka dari itu dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai aktualisasi pancasila dalam kepribadian muhammadiyah pada
khususnya, serta aktualisasi pancasila dalam kepribadian seluruh warga
negara Indonesia pada umumnya. Kami berharap agar semua warga negara
Indonesia baik yang muhammadiyah maupun bukan, dapat memahami
pentingnya menjunjung tinggi karakter bangsa dan menolak keras karakter
bangsa lain yang tidak sesuai dan dapat memecah-belah kesatuan dan
persatuan serta norma-norma yang telah tumbuh di Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana aktualisasi pancasila dalam kepribadian muhammadiyah?
2. Bagaimana aktualisasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara di Indonesia?
3. Bagaimana kepribadian muhammadiyah?

1.3 Manfaat Penulisan


1. Memahami aktualisasi pancasila dalam kepribadian muhammadiyah.
2. Memahami aktualisasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
3. Memahami kepribadian muhammadiyah.

1.4 Tujuan Penulisan


1. Mengerti dan menjalankan aktualisasi pancasila dalam kepribadian
muhammadiyah pada kehidupan sehari-hari baik sebagai mahasiswa
muhammadiyah maupun masyarakat umum yang menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.
2. Menambah wawasan mengenai kepribadian muhammadiyah dan
aktualisasi nilai-nilai pancasila sebagai dasar negara dalam kepribadian
muhammadiyah.
3. Memahami pentingnya merealisasikan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia sebagai pencerminan
sikap warga negara Indonesia yang baik serta untuk menciptakan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang
jujur,damai,harmonis dan saling memahami satu sama lainnya.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pancasila
Menurut ketetapan MPR No.III /MPR/2000, pancasila adalah sumber
dasar hukum nasional. Jadi, bisa dikatakan bahwa pancasila sebagai dasar
mengatur penyelenggaraan dalam pemerintahan negara indonesia.
Pancasila sebagai ideologi artinya pancasila merupakan dasar hukum
di dalam penyelenggaraan kehidupan bernegara. Pancasila merupakan
dasar hukum dalam penyelenggaraan NKRI. Sebagai dasar hukum,
pancasila dijadikan norma-norma yang mengatur kehidupan bersama
rakyat Indonesia dalam semua bidang kehidupan, baik kehidupan
ekonomi, politik, sosial, budaya, hukum, pendidikan dan kegiatan-kegiatan
bermasyarakat lainnya. Pancasila sebagai Weltanschauung berarti nilai-
nilai pancasila merupakan etika kehidupan bersama bangsa Indonesia.
Nilai-nilai tersebut atau praksis kehidupan di dalam masyarakat bangsa
Indonesia diatur oleh nilai-nilai pencasila. Dengan kata lain setiap anggota
masyarakat Indonesia mewujudkan di dalam kehidupan sehati-harinya
nilai-nlai pancasila seperti di dalam kegiatan berketuhanan yang maha esa
yang meminta toleransi serta menghargai sesama yang berbeda keyakinan
agamanya (Seminar Nasional Hukum Volume 2 Nomor 1 Tahun 2016,
421-436. Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Palembang
Sumatera Selatan.).
Selain itu, pancasila juga merupakan falsafah hidup dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Nilai-nilai pancasila
sebagai falsafah hidup bangsa perlu diimplementasi untuk membangkitkan
semangat juang bangsa. Semangat juang itu bukan saja untuk
menyelesaikan permasalahan keterpurukan ekonomi, tetapi juga untuk
meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Kualitas itu akan lahir dari
manusia yang berkarakter religius, percaya diri, dan memiliki etos kerja
yang tinggi (Poespowardojo dan Hardjatno, 2010).
3.2 Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi Pancasila adalah mengaplikasikan atau mewujudkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.3 Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan
Islam. Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma’ruf nahi
munkar” yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan
masyarakat.
Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang yang pertama
terbagi kepada dua golongan:
1. kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu
mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni.
2. kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk
memeluk agama Islam.
Adapun da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar yang kedua, ialah
kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan.
Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar
taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.
Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar
dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah
menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.(Febrian, dkk, 2014)
Muhammadiyah sebagai komponen strategis umat dan bangsa di
Negara Republik Indonesia memiliki kewajiban kolektif dan telah
berkiprah lebih satu abad untuk mendakwahkan Islam mengajak pada
kebaikan, menyuruh pada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar
sebagaimana misi awal kelahirannya yang terkandung dalam Al-Quran
Surat Ali Imran 104.
Muhammadiyah berkomitmen untuk menjadikan umat Islam
sebagai khayra ummah atau umat terbaik (QS Ali Imran: 110) yang tampil
sebagai golongam tengahan (ummatan wasatha) dan berperan sebagai
syuhada ‘ala al-nas atau saksi bagi kehidupan umat manusia (QS Al-
Baqarah: 143), sehingga kehadirannya menjadi rahmat bagi semesta alam
(QS Al-Anbiya: 107).(Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Disampaikan pada
MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-47 MAKASSAR 16-22 Syawal
1436 H / 3-7 Agustus 2015 M)
3.4 Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian muhammadiyah merupakan sifat-sifat yang dimiliki dan
tumbuh dalam setiap pribadi muhammadiyah. Berikut merupakan
beberapa sifat-sifat muhammadiyah.
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran
Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta
falsafah Negara yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi
contoh teladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dan pembangunan sesuai
dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan ajaran Islam serta membela
kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain
dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat
adil dan makmur yang diridhai Allah.
10. Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana.

Fungsi kepribadian muhammadiyah adalah untuk menjadi


landasan, pedoman dan pegangan para pemimpin, aktivis dan anggota
muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal
usaha agar tidak terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap
istiqomah kepada cita-cita dan perjuangan muhammadiyah serta cara
memperjuangkan cita-citanya. Artinya tidak terpengaruh oleh paham
paham agama lain, ideologi-ideologi lain, aliran-aliran agama lain, isme-
isme, gerakan-gerakan politik, gaya hidup, kebudayaan dan peradaban
non-muslim serta cara berpikir non-muslim (sekuler, liberal dsb).(Febrian,
dkk, 2014)
BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila


Aktualisasi merupakan suatu bentuk kegiatan melakukan realisasi
antara pemahaman akan nilai dan norma dengan tindakan dan perbuatan
yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan, aktualisasi
pancasila berarti penjabaran nilai-nilai pancasila dalam bentuk norma-
norma, serta merealisasikannya dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dalam aktualisasi pancasila, penjabaran nilai-nilai pancasila
dalam bentuk norma-norma, dijumpai dalam bentuk norma hukum,
kenegaraan, dan norma-norma moral. Sedangkan realisasinya dikaitkan
dengan tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, berbangsa
dan bernegara, serta seluruh aspek penyelenggaraan negara.
Aktualisasi Pancasila merupakan kegiatan merealisasikan setiap
nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasila untuk kemudian
diterapkan dan ditanamkan dalam kepribadian dan tingkah laku masing-
masing warga negara Indonesia untuk menjalani kehidupan yang damai
dan harmonis serta menciptakan hubungan yang baik dalam setiap aspek
kehidupan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
sebagai warga negara Indonesia di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Berikut merupakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
serta contoh tingkah laku yang tepat sebagai realisasi dari nilai-nilai
tersebut dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
1. Nilai Agama
a. Saling toleransi antarumat beragama
b. Memberikan kebebasan setiap warga untuk menganut agama
sesuai kepercayaan masing-masing
c. Tidak melakukan kekerasan kepada umat agama lain
d. Saling berbuat adil dengan agama yang lain
e. Tidak menganggu umat agama lain saat sedang melakukan ibadah.
2. Nilai Sosial
a. Menumbuhkan rasa gotong-royong antarwarga
b. Saling membantu satu sama lain
c. Menumbuhkan rasa peduli
d. Menumbuhkan rasa kebersamaan agar tidak menjadi makhluk yang
individualis.
e. Mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
3. Nilai Hukum
a. Bertindak adil dalam memutuskan perkara hukuman
b. Tidak membeda-bedakan seseorang di depan hukum
c. Tidak menerima suap dan tidak melakukan korupsi
d. Menjunjung tinggi sifat jujur dan tidak membolak-balikan fakta
hanya untuk urusan politik

3.2 Aktualisasi Pancasila dalam Kepribadian Muhammadiyah


Selaku organisasi yang anggota dan pimpinannya terdiri dari
manusia-manusia yang sadar sebagai warga Negara Hukum,
Muhammadiyah memandang segala hukum, undang-undang dan
peraturan-peraturan negara sebagai suatu kenyataan yang berkekuatan
hukum. Demikian Muhammadiyah menerima falsafah Negara Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan pengertian yang
mendalam.(Febrian, dkk, 2014)
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang menjadi
visi dan misi oleh bangsa ini. Pancasila merupakan dasar dalam
pembentukan karakter diri kita, warga negara Indonesia, baik yang
merupakan anggota muhammadiyah maupun warga lainnya, dalam
melakukan berbagai kegiatan sehari – hari serta dalam berperilaku. Jika
kita sebagai warga Indonesia menanamkan nilai – nilai Pancasila dalam
diri kita masing – masing maka negara ini pasti akan mengalami
perkembangan yang baik. Berikut sifat-sifat yang dapat ditumbuhkan
sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
1. Jujur
2. Adil
3. Memiliki rasa toleransi yang tinggi
4. Bertanggungjawab
5. Gotong-royong
6. Menumbuhkan rasa peduli dan berusaha membantu sesama
warga tanpa melihat perbedaan.
7. Tidak meninggikan diri atau tinggi hati (sombong).
8. Mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan
ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Aktualisasi pancasila dalam kepribadian muhammadiyah
merupakan kegiatan merealisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga negara
Indonesia yang termasuk dalam organisasi muhammadiyah yang
menjadikan pancasila sebagai dasar negara serta pedoman hidup dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Kegiatan tersebut sangat penting untuk dilakukan dan dijadikan
kebiasaan yang tumbuh dalam diri masing-masing warga negara, baik
anggota muhammadiyah maupun bukan. Jika warga negaranya
menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dan menjadikan nilai-nilai
tersebut sebagai dasar perilaku dalam setiap tindakan yang dilakukan
dalam berbagai aspek kehidupan di negara Indonesia maka mereka
akan sadar bahwa nilai-nilai tersebut sangat penting demi tercipta
negara yang aman dan damai.
Sifat-sifat yang mencerminkan seseorang sebagai warga negara
Indonesia yang baik dan berpedoman kepada pancasila yaitu
jujur,adil,memiliki rasa toleransi yang tinggi, bertanggungjawab,
saling gotong-royong, membantu sesama, tidak meninggikan diri atau
tinggi hati (sombong), dan tentunya mempercayai adanya tuhan yang
maha esa serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut.
4.2 Saran
Anggota muhammadiyah dan warga negara Indonesia yang lainnya
harus lebih sadar dan lebih kritis di era globalisasi ini. Kita harus ingat
bahwa pedoman hidup warga negara Indonesia adalah Pancasila.
Dalam pancasila terkandung nilai-nilai yang baik untuk diterapkan
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, negara yang
kaya akan perbedaan. Ditambah lagi, kita harus bisa memilih budaya
asing mana yang boleh kita terapkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara di Indonesia dan budaya asing mana yang tidak seharusnya
kita terapkan karena tidak semua budaya dan karakter bangsa asing
baik untuk dijadikan karakter diri kita.
DAFTAR PUSTAKA

Febrian, Demes, dkk. 2014. Kepribadian Muhammadiyah. Makalah Al-Islam dan

Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Malang.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 2015. Negara Pancasila Sebagai Darul Ahdi

Wa Syahadah.

Poespowardojo dan Hardjatno. 2010. Pancasila Sebagai Dasar Negara dan

Pandangan Hidup Bangsa. Jakarta: Pokja Ideologi Lemhamnas.

Anda mungkin juga menyukai