DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3 :
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Junizar Suratman, M.Ag
PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunianya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajemen Sakaratul Maut”
dengan baik dan lancar.
Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,
maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat dibutuhkan untuk
penyempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan.....................................................................................13
B. Saran ...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
PENDAHULIAN
A. Latar Belakang
Syariat Islam mengajarkan bahwa setiap manusia pasti akan
mengalamikematian yang tidak pernah diketahui kapan waktunya.Sebagai makhluk
sebaik- baik ciptaan Allah SWT dan ditempatkan pada derajat yang tinggi, maka I
slamsangat menghormati orang muslim yang telah meninggal dunia. Oleh sebab
itu,menjelang menghadapi kehariban Allah SWT orang yang telah meninggal
duniamendapatkan perhatian khusus dari muslim lainnya yang masih hidup.Dalam
ketentuan hukum Islam jika seorang muslim meninggal dunia makahukumnya
fardhu kifayah atas orang-orang muslim yang masih hidup untukmenyelenggarakan
4 perkara, yaitu memandikan, mengkafani, menshalatkan danmenguburkan orang
yang telah meninggal tersebut.
B. Rumusan Masalah
A. Menjelaskan pengertian sakaratul maut?
B. Menjelaskan tanda-tanda sakaratul maut?
C. Menjelaskan cara menuntun pasien menghadapi sakaratul maut
D. Menjelaskan tahapan-tahapan malaikat maut mencabut nyawa dalam
Alquran dan hadis
C. Tujuan
A. Dapat menjelaskan pengertian sakaratul maut
B. Dapat menjelaskan tanda-tanda sakaratul maut
C. Dapat menjelaskan cara menuntun pasian menghadapi sakaratul maut
D. Dapat menjelaskan tahapan-tahapan malaikat maut mencabut nyawa
dalam Alquran dan hadis
1
BAB II
PEMBAHASAN
Adapun kematian berasal dari kata “mati” yang berarti berpisahnya ruh dari
jasad dialam dunia untuk selamanya, dan ruh tersebut akan melanjutkan
perjalanannya menuju alam akhirat. Kematian merupakan suatu keniscayaan yang
tidak bisa dihindari dalam kehidupan. Kematian adalah salah satu fase yang akan
dialami manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. Hal ini disampaikan oleh
Allah dalam QS. Ali-Imrān ayat 185, yaitu :
2
Hal-hal yang dirasakan selama proses tersebut tidak hanya dirasakan atau
terdeteksi oleh jiwa saja, melainkan oleh jasad atau kondisi biologis manusia itu
sendiri. Berikut ayat tentang dahsyatnya sakaratul maut yang disampaikan Allah
SWT dalam Al Quran
Manusia memiliki 3 elemen di dalam dirinya, yaitu jasad, ruh, dan nafs.
Jasad merupakan aspek bilogis atau fisik manusia, ruh adalah aspek psikologis atau
psikis manusia, sedangkan napas merupakan aspek psikofisik manusia yang
merupakan sinergi antara jasad dan ruh. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran
bahwa manusia diciptakan dalam bentuk sebaik-baiknya yang kemudian ditiupkan
ruh kepadanya. Sebagaimana dalam QS. Shād ayat 71-72 :
َ َ ئِ ث ِ ُ ُك ِ َخ َ َىِخ إ
َ َ ُز ٗ عُ ِ ٖ فَئ ِ ِغَ َ ٗششا ف خ ُذ فِ َ ِ ِ ٗ ِ س ِد فَ َم َرا َع
َ ََ َ
ََلب َي َسث َه ِ ِر إ َ ٗ عُ ُعا ِ ِجذََ َع
3
Artinya : “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat.
Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah‟. Maka apabila telah
Kusempurnakan kejadiaannya dan Kutiupkan ruh (ciptaan)Ku, maka hendaklah
kamu tersungkur dengan bersujud kepadaNya.”
Seperti yang telah diketahui, pada saat sakaratul maut, manusia tidak hanya
akan berhadapan dengan malaikat, melainkan juga setan yang akan menggoyahkan
imannya. Jika orang yang sakaratul maut tersebut tidak iman kepada Allah SWT,
maka setan akan mudah menghasutnya untuk masuk ke dalam golongan orang-
orang yang ingkar terhadap Allah.
Pada saat sakaratul maut, orang sakit tesebut sangat lemah imannya. Supaya
orang sakaratul maut itu tetap bertahan keimanannya, maka orang-orang di
sekitarnya wajib untuk memberikan talqin agar kalimat terakhir yang terucap dari
lisan. Setelah kematian, semua perbuatan manusia akan dicatat dalam catatan
amalannya masing-masing. Itu akan selalu bersama manusia tersebut di lehernya
hingga ia dikubur sampai datangnya hari kiamat untuk dihisab (timbang). Ketika
manusia meninggal semua amalannya akan terputus kecuali tiga perkara, yaitu:
4
1. Sedekah jariyah.
Jika kamu termasuk salah satu orang beriman, kematian sudah tentu tidak
membuat kamu merasa takut.
Lain halnya dengan orang kafir yang tidak mempersiapkan diri akan
kematian, serta selalu berusaha menghindari kematian. Maka orang kafir sering kali
tidak menyadari tanda-tanda kematian yang sejatinya telah ditunjukkan oleh Allah
SWT.
1. Tanda 100 hari menjelang kematian, seringkali luput dari perhatian manusia
Tanda yang muncul dalam 100 hari menjelang hari kematian akan
menghampiri umat manusia, namun sering kali manusia tersebut tidak sadar bahwa
5
ini adalah pertanda menjelang kematian.
Adapun tanda yang muncul ini umumnya berlaku setelah waktu Asar,
dimana manusia akan merasakan getaran hingga menggigil pada seluruh tubuhnya.
Dari ujung rambut sampai ujung kaki manusia akan terasa bergetar.
Dikisahkan bahwa tanda ini terasa nikmat dan akan berhenti atau hilang saat
manusia telah menyadarinya. Namun bila tidak merasakannya, maka tanda ini akan
lenyap begitu saja tanpa manfaat.
Dalam 40 hari sebelum hari kematian, akan muncul tanda dari Allah SWT
yang juga terjadi pada waktu setelah Asar. Ditandai dengan rasa berdenyut-denyut
di bagian pusat tubuh manusia.
Tanda yang muncul 7 hari sebelum hari kematian akan dirasakan oleh
orang-orang yang diuji oleh Allah SWT. Bentuk ujian tersebut adalah diberi
musibah jatuh sakit, tidak berselera makan hingga tidak makan sama sekali.
Pada tanda yang muncul 3 hari menjelang hari kematian, manusia akan
merasakan denyutan yang terasa di bagian tengah dahi, mata tidak akan bersinar
lagi, bagi orang yang sakit hidungnya akan perlahan-lahan turun, telinga menjadi
laju, dan telapak kaki menjadi sulit ditegakkan.
Semua tanda yang muncul sejatinya dapat dilihat dan dirasakan, maka bagi
orang-orang yang mampu memahami kemunculan tanda tersebut, disarankan untuk
berpuasa guna menghindari masuknya najis ke dalam perut.
6
5. Tanda 1 hari menjelang kematian, diiringi firasat kematian
Sehari menjelang hari kematian juga akan berlaku sesudah waktu Asar.
Tanda ini dapat dirasakan dengan denyutan di bagian ubun-ubun manusia.
Dikisahkan apabila telah merasakan tanda ini, manusia diberi firasat bahwa tidak
akan sempat menemui Asar esok hari.
Terdapat juga tanda menjelang sakaratul maut dalam islam. Manusia yang
merasakan tanda-tanda ini dianjurkan untuk terus mengucapkan kalimat syahadat.
Diiringi dengan berdiam diri menantikan kehadiran malaikat maut yang akan
menjemput manusia, dan membawanya kembali ke hadapan Allah SWT.
7
kematiannya tanpa dapat diduga-duga.
Kematian tidak lebih dekat kepada orang tua dari pada anak muda, pun
tidak lebih dekat kepada orang yang sakit dari pada orang yang sehat. Berapa
banyak kematian menghampiri seorang anak muda ketika ia sedang tenggelam di
dalam mimpi-mimpinya. Dan berapa banyak pula orang tua yang sudah begitu renta
justru masih panjang masa hidupnya padahal setiap harinya ia selalu berjaga-jaga
jikalau datang ajalnya.
Orang yang dalam keadaan sakit anjuran untuk mengingat kematian dan
menyiapkan diri untuknya menjadi lebih kuat baginya. Sedangkan bagi keluarga
atau orang yang berada di sekeliling orang yang telah terlihat adanya tanda-tanda
datangnya ajal ada beberapa hal yang mesti dilakukan. Dr. Musthafa Al-Khin dalam
kitabnya Al-Fiqhul Manhajî menyebutkan ada 4 (empat) hal yang semestinya
dilakukan seseorang terhadap anggota keluarga yang sedang mengalami naza’ atau
sakaratul maut. Keempat hal itu adalah:
Artinya: “Ajarilah orang yang mau meninggal di antara kalian dengan kalimat lâ
ilâha illallâh.”
8
Ketiga, disunahkan membacakan surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat.
Berdasarkan sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Ibnu Hiban:
Artinya: “Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang sedang sekarat di antara
kalian.”
Keempat, orang yang sedang mengalami sakit dan merasakan sudah adanya tanda-
tanda kematian ia dianjurkan untuk berbaik sangka (husnu dhan) kepada Allah.
Dalam keadaan seperti ini yang terbaik ia lakukan adalah membuang jauh-jauh
bayangan dosa dan kemaksiatan yang telah ia perbuat. Sebaliknya ia dianjurkan
untuk membayangkan bahwa Allah akan menerimanya dan mengampuni semua
dosa-dosanya. Dalam sebuah hadis qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
dan Imam Muslim Allah berfirman:
Para ulama mengajarkan ketika seseorang dalam keadaan sehat maka rasa takutnya
terhadap siksa Allah (khauf) dan harapannya terhadap rahmat Allah (rajâ) mesti
seimbang ada di dalam dirinya. Ada yang mengatakan rasa takutnya harus lebih
banyak dari pada harapannya. Namun ketika seseorang dalam keadaan sakit dan
telah dekat kematiannya maka harapan pada rahmat Allah mesti harus lebih besar
dari rasa takutnya atau bahkan hanya ada harapan saja di dalam dirinya kepada
rahmat Allah. Ia mesti yakin bahwa Allah akan mengampuninya dan melimpahkan
kasih sayang kepadanya. Wallâhu a’lam. (Yazid Muttaqin).
Salah satu malaikat utama yang lainnya selain jibril, mikail, dan israfil adalh
malikat maut. Malaikat ini memang selalu dikaitkan dengan kematian, semua orang
9
bakal berurusan dengan malaikat yang satu ini. Sehingga nampaknya kaum
muslimin perlu mengenal lebih lanjut tentang figur malaikat ini, sebelum dia
bertemu kepada kita, sehingga kita siap secara mental manakala malaikat maut
mendatangi kita dan bersiap pula dengan bekal terbaik yang harus kita bawa.
Dengan malaikat lain mungkin kita tidak akan bertemu, tetapi dengan malaikat
maut semua manusia pasti akan bertemu, dengan pasrah maupun dengan
keterpaksaan.
Tentang Namanya
10
malaikat antara langit dan bumi melaknatnya juga semua malaikat yang ada di
langit, maka dikunci seluruh pintu langit dan setiap penjaga pintu langit berdoa
kepada Allah agar ruh itu tidak melewati pintu yang dijaganya. Maka diambillah
ruhnya dan tidak dibiarkan ditangannya walaupun sebentar segera dimasukkan ke
dalam gombal(kain jelek) neraka.
Dan keluarnya ruh dari badannya berbau busuk seperti bau bangkai yang
ada di muka bumi. Maka ruhnya dibawa naik dan tidak melewati sekelompok
malaikat kecuali mereka berkata; “Ruhnya siapa yang jelek ini?” Malaikat
mengatakan; “Ruhnya si fulan bin fulan” dengan menyebutkan nama yang jelek
yang dinamakan di dunia, sampai berhenti di langit dunia dan meminta dibukakan
pintunya, maka tidak dibukakan pintunya. Dan beliau membaca: ‘mereka tidak
dibukakan pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga sampai unta masuk ke
lubang jarum.’ Maka Allah berfirman: “Tulislah catatannya di sijjin yaitu di bumi
yang paling bawah” kemudain dikatakan: “Kembalikanlah dia ke bumi. Karena aku
telah menjanjikan pada mereka, sesungguhnya dari tanah mereka diciptakan, ke
dalam tanah mereka dikembalikan dan dari dalam tanah mereka akan dibangkitkan
sekali lagi.” Maka dilemparlah ruhnya dari langit dengan keras sampai kembali ke
jasadnya, kemudian beliau membaca ayat “Barangsiapa yang syirik kepada Allah
maka mereka seperti terlempar dari langit dan disambar burung atau dibawa angin
ke tempat yang jauh.” Kemudian dikembalikan ruhnya ke jasadnya. Beliau
bersabda: ‘Sesungguhnya mereka bisa mendengar hentakan kaki saudaranya yang
mengantarnya ketika mereka berpaling hendak pulang.” (HR. An-Nasai)
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Memandikan
b. Mengkafani
c. Menshalatkan
d. Menguburkan
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.idntimes.com/news/indonesia/felia-putri-dewinta/6-tanda-
menjelang-sakaratul-maut-dalam-islam
https://islam.nu.or.id/post/read/84383/lakukan-empat-hal-ini-saat-
menghadapi-orang-sakaratul-maut
https://umma.id/post/beginilah-cara-malaikat-maut-mencabut-nyawa-
281077?lang=id