OLEH
KELOMPOK 5
DOSEN PENGAMPU
STIKES MERCUBAKTIJAYA
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada kita semua, sehingga berkat karunianya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Simulasi Komunikasi Pada Keluarga”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada ibu
dosen pembimbing yaitu Ns. Yola Yolanda, M.Kep dan semua pihak yang telah membantu
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini,
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih
luas bagi pembacanya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan
kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk
penulisan makalah selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
2.10 Penerapan Strategi Komunikasi Terapeutik Perawat pada Keluarga dan Kelompok 7
2.11 Jenis Informasi yang dikomunikasikan kepada Pasien dan Keluarga ...................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan salah satu dari kegiatan sehari-hari yang benar-benar terhubung
dengan semua kehidupan kemanusiaan dan tidak dapat dipisahkan oleh kehidupan manusia.
Setiap aspek kehidupan kita dipengaruhi oleh komunikasi dengan orang lain. Manusia sebagai
makhluk sosial akan selalu berusaha menjalin hubungan dengan individu yang lainnya. Jalinan
hubungan individu satu dengan yang lain tentu tidak terlepas dari suatu kegiatan yang disebut
“komunikasi”. Hubungan yang baik akan membantu individu dalam menjalankan perannya
dengan baik pula.
Menurut Davis (1981 dalam Monica, 1986) menyatakan komunikasi adalah pemindahan
informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain.Komunikasi yang baik akan sangat
membantu terbinanya hubungan antar manusia yang serasi, dalam penelitian ini adalah keluarga
pasien rawat inap dengan penolong, yang dimaksud penolong dalam penelitian ini adalah
perawat. Keserasian hubungan keluarga pasien dan perawat dalam memperoleh rasa saling
percaya dan menimbulkan kepuasan bagi keluarga pasien dalam pelayanan informasi yang
diberikan oleh perawat.Informasi sangat dibutuhkan oleh keluarga pasien untuk mengetahui
keadaan pasien dan langkah-langkah yang akan diambil keputusan oleh keluarga pasien.
Informasi yang diperoleh oleh keluarga pasien sangat pengambilan keputusan, keadaan pasien
yang sedang dirawat, langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil dan melakukan evaluasi
hasil pengobatan.
Penetapan keluarga sebagai klien atau sasaran asuhan keperawatan adalah hal yang tepat.
Keluarga dalam hal ini tidak dipandang berapa banyak anggotanya, tetapi kesatuannya yang unik
dalam menghadapi masalah.Keunikan dilihat dari cara berkomunikasi, mengambil keputusan,
sikap, nilai, cita-cita, hubungan dengan masyarakat luas, dan gaya hidup yang tidak sama atar
satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh lingkungan,
zaman, dan geografis ; keluarga di desa sangat berbeda dengan keluarga di kota dalam besarnya
anggota keluarga, struktur, nilai, dan juga gaya hidupnya.Maka dari itu kami akan memaparkan
makalah tentang komunikasi perawat dan keluarga.
B. Rumusan Masalah
1
5. Apa pengertian dari keluarga dan kelompok?
10.Bagaimana penerapan strategi komunikasi terapeutik perawat pada keluarga dan kelompok?
11. Apa saja jenis-jenis informasi yang dikomunikasikan kepada pasien dan keluarga
C. Tujuan
10.Untuk mengetahui penerapan strategi komunikadsi terapeutik perawat pada keluarga dan
kelompok
11. Untuk mengetahui jenis-jenis informasi yang dikomunikasikan kepada pasien dan keluarga
2
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau informasi dari seseorang kepada
orang lain melalui cara tertentu sehingga orang lain tersebut mengerti apa yang dimaksud oleh
penyampai informasi. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat
dan klien yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan
memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah klien
serta memperbaiki pengalaman emosional klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan
klien.
Berdasarkan definisi komunikasi terapeutik, berikut ini tujuan dari komunikasi terapeutik.
a. Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan dan pikiran.
Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi oleh kualitas
hubungan perawat-klien. Apabila perawat tidak memperhatikan hal ini, hubungan perawat-klien
tersebut bukanlah hubungan yang memberikan dampak terapeutik yang mempercepat
kesembuhan klien, tetapi hubungan sosial biasa.
a. Merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan tenaga kesehatan.
3
2.4 Faktor-faktor yang Memengaruhi Komunikasi Terapeutik
Berhasilnya pencapaian tujuan dari suatu komunikasi sangat tergantung dari faktor-faktor
memengaruhi sebagai berikut.
Komunikasi akan berhasil jika tujuan telah direncanakan dengan jelas. Misalnya,
tujuan komunikasi adalah mengubah perilaku klien, maka komunikasi diarahkan untuk
mengubah perilaku dari yang malaadaptif ke adaptif.
b. Lingkungan nyaman
d. Percaya diri
Stimulus yang optimal adalah penggunaan dan pemilihan komunikasi yang tepat
sebagai stimulus untuk tercapainya komunikasi terapeutik.
4
g. Mempertahankan jarak personal
Jarak komunikasi yang nyaman untuk terjalinnya komunikasi yang efektif harus
diperhatikan perawat. Jarak untuk terjalinnya komunikasi terapeutik adalah satu lengan
(± 40 cm). Jarak komunikasi ini berbeda-beda tergantung pada keyakinan (agama),
budaya, dan strata sosia
Menjelaskan pengertian keluarga ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu keluarga secara
struktural, fungsional, dan transaksional. Pengertian keluarga secara struktural didasarkan pada
kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya.
Definisi ini memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini,
dijelaskan bahwa keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation),
sebaga asal usul (families of origin), dan keluarga batih (extended family).Pengertian keluarga
secara fungsional menekankan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial
meliputi perawatan, sosialisasi pada anak,dukungan emosi dan materi, serta pemenuhan peran-
peran tertentu.Pengertian keluarga secara transaksional menekankan bahwa keluarga sebagai
kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa
identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun
cita-cita masa depan.
Menurut teori R.M. Iver dan C.H. Page dalam Lestari (2012), karakteristik dan ciri-ciri
suatu lembaga disebut sebagai keluarga sebagai berikut.
5
f. Mempunyai tempat tinggal bersama sebagai tempat berkumpulnya anggota keluarga.
Berdasarkan pengertian dan karakteristik keluarga dan kelompok, merujuk dari DeVeto
(1997), dapat dijelaskan fungsi komunikasi dalam keluarga/kelompok sebagai berikut:
a. Pengembangan diri
c. Pengambilan keputusan
4. Perawat melibatkan serta aktif seluruh keluarga dalam merumuskan masalah dan
kebutuhan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatannnya.
6
2.9 Hal-hal yang perlu dikaji perawat
a. Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah
b. Apakah keluarga merasakan adanya masalah kesehatan
c. Apakah keluarga merasakan menyerah terhadap masalah yang dialami
d. Apakah keluarga merasa takut akan akibat penyakit
e. Apakah keluarga mempunyai sikap negatie terhadap masalah kesehatan
f. Apakah kelurga kurang percaya terhadap petugas kesehatan
a. Saling memahami agar dapat diketahui komunikasi seperti apa yang harus ia lakukan
demi lancarnya komunikasi tersebut
b. Perawat harus berkomunikasi yang jelas, sopan, dan sesuai etika yang berlaku agar
tidak terjadi salah paham dan saling menyinggung ketika berkomunikasi dengan keluarga
f. Perawat harus memberikan respons yang baik, mendukung, dan tidak menyinggung
ketika berkomunikasi dengan keluarga.
a. Perawat memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang asuhan dan
pelayanan yang akan diberikan, serta tata cara bagaimana pasien dan keluarga dapat
mengakses pelayanan di rumah sakit.
b. Pasien dan keluarga akan diberi informasi mengenai sumber rujukan atau alternatif,
apabila rumah sakit tidak dapat melakukan atau menyediakan asuhan dan pelayanan.
7
c. Format dokumen untuk kepentingan komunikasi, informasi dan edukasi kepada pasien
menggunakan bahasa Indonesia yang baku.
d. Perawat dan tenaga kesehatan lainnnya memberikan kewenangan kepada keluarga
atau wali pasien untuk menjadi penerjemah, apabila pasien mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi atau menerima informasi.
e. Perawat memberikan hak kepada pasien dan keluarga untuk bertanyajawab ataupun
berdiskusi setelah mendapatkan informasi.
f. Perawat menyediakan penerjemah sesuai dengan kebutuhan dan bila di rumah sakit
tidak ada petugas penerjemah maka diperlukan kerja sama dengan pihak terkait.
g. Perawat memberikan edukasi mengenai pendidikan kesehatan kepada keluarga.
8
BAB III
SKENARIO SIMULASI KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA KELUARGA
Dipagi hari Perawat Ice dan Igha datang kerumah Ibu Bunga dan Bapak Yodi untuk melakukan
edukasi terkait dengan penyakit hipertensi
Perawat Ice dan Igha : Assalamualaikum
Bapak Yodi : Waalaikumussalam, buk ada orang bukain pintu bu!
Ibuk Bunga : Iya pak,tunggu bentar…..
Ibuk Bunga pun segera membukakan pintu dan melihat siapa yang datang
Ibuk Bunga : Silahkan masuk buk!
Perawat Ice dan Igha pun masuk ke dalam rumah
Ibuk Bunga : Ada apa ya buk?
Perawat Igha : Begini buk, saya dan rekan saya dari siswa Mercubaktijaya akan
melakukan edukasi terkait penyakit hipertensi, izin saya memperkenalkan diri buk.
Ibuk Bunga : Baik buk
Perawat Igha : Perkenalkan nama saya Igha Zahara Putri dan rekan saya (sambil
menengok ke perawat Ice)
Perawat Ice : Perkenalkan nama saya Miche Yuldaniati, sebelumya di keluarga bapak
dan ibu ada berapa orang?
Bapak Yodi : Kami cuma berdua baru buk…
Perawat Ice : Tujuan kami datang kesini untuk memberikan edukasi kepada keluarga
ibuk terkait dengan Hipertensi, apakah ibuk bersedia memberikan kami
waktu untuk mengecek tekanan darah ibuk?
Ibuk Bunga : Iya buk,bersedia buk…
Perawat Ice mengukur tekanan darah, perawat Igha pun mengidentifikasi indetitas dan
menanyakan riwayat kesehatan keluarga
Perawat Igha : Sebelumya ibu dan keluarga ibuk apakah ada memiliki riwayat
hipertensi?
Ibuk Bunga : Iya, suami saya buk…
Perawat Igha : Ada keturunan dari orang tua bapak ya pak?
Bapak Yodi : Iya buk, orang tua saya buk…
Setelah Perawat Ice mengukur tekanan darah di dapatkan tekanan darah bapak yodi 140/90
mmHg dan Perawat Ice menanyakan kebiasaan Bapak Yodi
Perawat Ice : Bapak ada memakan makan berkolestrol seperti daging atau merokok?
Bapak Yodi : Iya buk, saya suka sekali makan daging buk,setiap hari saya menyuruh
istri saya memasak daging buk..
9
Bapak Yodi : Iya saya perokok buk…
Perawat Ice dan Igha memberikan edukasi kepada Ibuk bunga dan Bapak Yodi
Perawat Igha : Apakah sebelumya Ibuk dan Bapak mengetahui apa itu hipertensi?
Bapak Yodi : Hipertensi itu menurut saya tekanan darah tinggi buk..
Perawat Igha : Bapak benar, untuk lebih jelaskan rekan saya akan menjelaskan…
Perawat Ice : Hipertensi atau biasa yang dikenal dengan istilah tekanan darah tinggi
merupakan suatu penyakit dengan keadaan dimana tekanan darah sistolik
≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolic ≥ 90 mmHg. Penyakit ini
sering disebut “The Silent Killer” karena sering muncul tanpa adanya
keluhan yang membuat penderitanya tidak tahu jika dirinya sudah
mengidap hipertensi.
Perawat Igha : Bapak benar. Akan tetapi stres, merokok, usia, faktor keturunan, factor
lingkungan bias juga mengakibatkan hipertensi ibuk.. bapak candu ya
merokok?
Perawat Ice : Bapak dan ibu tahu gak siapa saja yang mengalami resiko hipertensi?
Perawat Igha : Tanda tanda hipertensi apakah ibuk dan bapak mengetahui nya?
Bapak Yodi : Saya sering pusing buk, lagi kerja sering pusing buk…
10
Perawat Ice : Salah satu gejala hipertensi itu memang sering pusing
buk,jantungberdebar, gelisah. Faktor dari hipertensi apakah ibuk juga
mengetahui nya?
Perawat Ice : merokok, diet dengan rendah serat seperti itu buk… Bapak dan ibuk tahu
cara mengatasi hipertensi?
Ibuk Bunga : Sepertinya mengurangi memakan daging buk, megurangi merokok, dan
stres.
Perawa Ice : Ibu benar,batasi juga mengkonsumsi gula, batasi makanan yang
berlemak seperti daging yang di goreng, makan ikan sedikitnya 3 kali
permimggu, batasi garam,dan serimg mengkonsumsi buah buahan.
Perawat bertanya kepada Ibuk Bunga dan Bapak Yodi kesimpulan dari penjelasan hipertensi
Perawat Ice : Bisakah ibuk dan bapak menyimpulkan dari penjelasan tadi?
Bapak Yodi : Menurut saya karena saya menderita hipertensi saya akan mengurangi
makan daging, merokok, makanan yang berlemak, megurangi garam
dalam masakan seperti itu menurut saya buk.
Perawat Ice : Benar bagus sekali pak, mungkin saran kami untuk bapak dan ibuk
jangan terlalu banyak memberi garam pada makanan merokok bapak di
kurangi istirahat yang cukup jangan stress banyak memkan buah…
Perawat Ice dan Igha pun meminta izin berpaitan dan mengakhiri edukasi terhadap penyakit
hipertensi
Perawat Igha : Baiklah ibuk dan bapak hanya sekian edukasi dari kami berdua
terimakasih atas waktunya, nanti kalau ibu butuh bantuan bias hungi
kami di lewa nomor yang kami sediakan.
Ibuk Bunga dan Bapak Yodi: terimakasih atas edukasinya berkat ibu saya mengetahui apa itu
penyakik hipertensi ini.
Perawat Ice dan Igha : Iya sama sama ibuk dan bapak, mumgkin kami pamit dulu ibuk bapak
terimakasih assalamuaikum
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pasien dan keluarga adalah orang sakit beserta penanggung/pengantar yang
berkunjung/menggunakan fasilitas atau yang sedang dirawat dirumah sakit mulai masuk sampai
keluar rumah sakit.Fungsi komunikasi perawat dalam keluarga adalah untuk pengembanagn
diri,penyelesaian masalah,pengambilan keputusan,dan pencapaian tujuan keluarga.Upaya yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan komunikasi terapeutik perawat dengan keluarga yaitu
saling memahami,berkomunikasi yang jelas dan sesuai etika,saling menghargai,jangan menyela
pembicaraan,selalu memperhatkan ketika berbicara,dan memberikan rspon yang mendukung
kepada kleluarga pasien.Salah satu jenis informasi yang dikomunikasikan perawat kepada
keluarga pasien adalah mengenai asuhan dan pelayanan keperawatan yang akan
diberikan.Komunikasi terapeutik antara perawat dan keluarga sangat penting dilakukan guna
mencapai kesembuhan pasien.Selain itu perawat juga memberikan edukasi atau pendidikan
kesehatan lewat komunikasi terapeutik yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
keluarga tersebut.
4.2 Saran
Saran dari kami, Sebaiknya kita sebagai perawat nantinya harus dapat menjalin
komunikasi terapeutik tidak hanya dengan pasien saja namun juga kepada keluarga karena ini
sangat pengting untuk kesembuhan pasien.Serta diharapkan komunikasi terapeutik pada keluarga
ini dapat terbangun dengan baik diseluruh tempat pelayanan kesehatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Penky,Arif. 2017. Komunikasi Terapeutik pada Keluarga. Diakses pada 10 Oktober 2022,dari
http://arippenky.blogspot.com/2015/04/komunikasi-terapeutik-pada-keluarga.html?m=1
Koer,chiwong. 2018. Panduan Komunikasi Kepada Pasien dan Keluarga. Diakses pada 10
Oktober 2022,dari https://id.scribd.com/document/390460191/Panduan-Komunikasi-
Kepada-Pasien-Dan-Keluarga
13