Disusun Oleh :
KELOMPOK 5
Puji dan syukur kami kirimkan kehadirt Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-nya kami dapat membuat dan menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Komunikasi Pada Lansia”.
Pada makalah ini kami tampilkan hasil diskusi dari kelompok kami, kami
juga mengambil beberapa kesimpulan dari hasil diskusi yang kami lakukan.
Kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membanu kami dalam
menyelesaikan laporan ini serta kepada ibu Sulistyarini, S.Kep.,Ns.,M.H selaku dosen
mata kuliah komunikasi.
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menmbah pengetahuan bagi
para pembaca dan dapat digunakan sebagai salah satu pedoman dalam proses
pembelajaran.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................i
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
1. Pengertian........................................................................................ 3
2. Permasalahan dan Perkembangan
Komunikasi Orang Dewasa…………………………….………….3
3. Sikap Komunikasi Pada Orang Dewasa……………………….…..3
4. Suasana Komuniksi Pada Orang Dewasa Dan Lansia……….….....4
5. Teknik Komunikasi Pada Orang Dewasa
Dan Lansia Beserta Penerapannya……………………….……..….5
6. Karakteristik Lansia……………………………………….….……5
7. Perkembangan Komunikasi Pada Lansia…………………………..6
8. Faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi pada lansia……………………………………,,,,……6
9. Hambatan komunikasi pada lansia…………………………,,,,,…..6
10. Teknik komunikasi pada lansia………………………………,,,,,…7
Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
pada Klien Lansia Dengan Konstipasi……………………………………..8
Bab III Penutup
1. Kesimpulan………………………………………………………,,,.11
2. Saran………………………………………………………………,,11
Daftar Pustaka ……………………………………………………………,…12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan orang lain agar dapat
bertahan hidup. Untuk dapat membina hubungan dengan orang lain, maka butuh
komunikasi sebagai alat untuk berinteraksi. Komunikasi dapat mempengaruhi
perilaku dan sikap seseorang. Pada proses keperawatan, komunikasi menjadi sangat
penting karena merupakan faktor penentu dalam keberhasilan memberikan asuhan
keperawatan kepada klien. Oleh karena itu, seorang perawat perlu mempelajari
konsep dasar komunikasi sebagai dasar ilmu bagi perawat. Komunikasi merupakan
proses yang sangat penting dan berarti dalam hubungan antar manusia. Pada profesi
keperawatan, komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan metode utama
dalam mengimplementasikan proses keperawatan (Purba, 2012). Setiap makhluk
hidup didunia ini akan mengalami proses menua,hal ini dikarenakan proses menua
merupakan hukum alam (sunarianidkk 2007).
Proses menua akibat dari kehilangan yang bersifat bertahap (gradual loss)
yang terkait banyaknya perubahan yang terjadi pada lansia, perubahan seperti
kemunduran pada sistem sensorinya yang dapat menyebabkan terjadinya masalah
komunikasi pada lansia. Terdapat banyak bukti bahwa kesehatan yang optimal pada
pasien lanjut usia tidak hanya bergantung pada kebutuhan biomedis akan tetapi juga
tergantung dari perhatian terhadap keadaan sosial,ekonomi,kultural dan
psikologis.walaupun pelayanan kesehatan secara medis pada pasien lanjut usia telah
cukup baik tetapi mereka tetap memerlukan komunikasi yang baik serta empati
sebagai bagian penting dalam penanganan persoalan kesehatan lansia.komunikasi
yang baik ini akan sangat membantu dalam keterbatasan kapasitas fungsional, sosial,
ekonomi, perilaku emosi yang labil pada pasien lanjut usia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengetian Komunikasi ?
2. Apa saja permasalahan dan perkembangan komunikasi orang dewasa?
3. Bagaimana sikap komunikasi pada orang dewasa?
4. Bagaimana suasana komunikasi pada orang dewasa dan lansia?
5. Apa saja teknik komunikasi pada orang dewasa dan penerapanya?
6. Bagaimana karakteristik lansia?
7. Bagaimana perkembangan komunikasi pada lansia?
8. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi pada lansia?
9. Apa saja hambatan komunikasi pada lansia dan cara mengatasinya?
10. Bagaimana teknik komunikasi pada lansia?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui dan memahami pembaca tentang materi-materi yang sudah
dijelaskan dalam makalah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare–communicatio
dan communicatus yang berarti suatu alat yang berhubungan dengan sistem
penyampaian dan penerimaan berita, seperti telepon, telegraf, radio, dan sebagainya.
Jadi komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran, penyampaian, dan
penerimaan berita, ide, atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Ada beberapa pengertian komunikasi menurut para ahli : 1) Menurut
McCubbin dan Dahl (dalam Sarfika, Rika. dkk.2018), “komunikasi merupakan suatu
proses tukar menukar perasaan, keinginan, kebutuhan dan pendapat”. 2) Menurut
Yuwono (dalam Sarfika, Rika. dkk.2018), “komunikasi merupakan kegiatan
mengajukan pengertian yang dikirimkan dari pengirim pesan kepada penerima pesan
dan menimbulkan respon tingkah laku yang diinginkan dari penerima pesan”. 3)
Burgerss (dalam Sarfika, Rika. dkk.2018), “ komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, makna dan pemahaman dari pengirim pesan kepada penerima pesan”. 4)
Taylo (dalam Sarfika, Rika. dkk.2018), “komunikasi adalah proses pertukaran
informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti”.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkam bahwa
komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi yang dari pengirim pesan
kepada penerima pesan sehingga menimbulkan respon tingkah laku sesuai dengan
informasi yang diterima oleh penerima pesan.
B. Permasalahan dan Perkembangan Komunikasi Orang Dewasa
Menurut Eriksons (dalam Sarfika, Rika. dkk.2018), menjelaskan bahwa pada
orang dewasa terjadi perkembangan psikososial yaitu intimasi vs isolasi. Orang
dewasa sudah mempunyai sikap-sikap tertentu, pengetahuan tertentu, bahkan tidak
jarang sikap itu sudah sangat lama menetap dalam dirinya, sehingga tidak mudah
untuk merubahnya. Orang dewasa bukan seperti gelas kosong yang dapat diisikan
sesuatu. Oleh karena itu dikatakan bahwa kepada orang dewasa tidak dapat diajarkan
sesuatu yang baru untuk merubah tingkah lakunya dengan cepat. Orang dewasa
kalau ia sendiri yang ingin belajar hal baru maka dia akan terdorong mengambil
langkah untuk mencapai sesuatu yang baru itu.
C. Sikap Komunikasi Pada Orang Dewasa
Sikap Komunikasi Pada Orang Dewasa Berdasarkan perkembangan komunikasi
pada orang dewasa dari permasalahan yang terjadi maka agar tercapai komunikasi
efektif terutama dalam melaksanakan pelayanan keperawatan perlu menunjukkan dan
menerapkan sikap-sikap terapeutik dan mengetahui sikap-sikap psikologi pada orang
dewasa. Dalam berkomunikasi dengan dewasa sampai lansia diperlukan pengetahuan
tentang sikap-sikap yang khas. Berikut sikap-sikap psikologi spesifik pada orang
dewasa terhadap komunikasinya :
a. Teknik asertif : Asertif adalah menyatakan dengan sesungguhnya, terima klien apa
adanya. Perawat bersikap menerima yang menunjukkan sikap peduli dan sabar
untuk mendengarkan dan memperhatikan klien serta berusaha untuk
mengerti/memahami klien. Sikap ini membantu perawat untuk menjaga hubungan
terapeutik dengan lansia.
b. Responsif : Reaksi spontan perawat terhadap perubahan yang terjadi pada klien dan
segera melakukan klarifikasi tentang perubahan tersebut. Teknik ini merupakan
bentuk perhatian perawat kepada klien yang dilakukan secara aktif untuk
memberikan ketenangan klien. Berespon berarti bersikap aktif tidak menunggu
permintaan dari klien. Contoh : “apa yang ibu fikirkan saat ini? Apa yang bisa saya
bantu untuk ibu?
c. Fokus Dalam berkomunikasi sering kita jumpai lansia berbicara panjang lebar dan
mengungkapkan pernyataan-pernyataan di luar materi dan tidak relevan dengan
tujuan terapi. Sehubungan dengan hal tersebut maka perawat harus tetap fokus
pada topik pembicaraan dan mengarahkan kembali komunikasi lansia pada topik
untuk mencapai tujuan terapi. Sikap ini merupakan upaya perawat untuk tetap
konsisten terhadap materi komunikasi yang diinginkan.
d. Supportif Lansia sering menunjukkan sikap labil atau berubah-ubah. Perubahan ini
perlu disikapi dengan menjaga kestabilan emosi klien lansia dengan cara
memberikan dukungan (suppotif) contoh supportif Tersenyum dan mengangguk
ketika lansia mengungkapkan perasaannya sebagai sikap hormat dan menghargai
lansia berbicara. Contoh ungkapan yang bisa memberi suppor/motivasi kepada
lansia adalah: “saya yakin bapak mampu melakukan tugas bapak dengan baik”.
Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik
pada Klien Lansia Dengan Konstipasi
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi klien
Ibu S, umur 60 tahun di rawat di ruang Nusa Indah karena Hypertensi,
perawatan hari ke 5, klien cemas karena sejak dirawat tidak tidak buang air
besar, klien tidak suka makan sayur dan jarang makan buah, aktivitas klien
hanya berbaring saja
2. Diagnosa Keperawatan
Konstipasi
3. Tujuan Khusus
klien mau mengungkapkan perasaan dan keluhannya
4. Intervensi keperawatan
a. Membina hubungan saling percaya dengan teknik komunikasi terapeutik.
b. Diskusikan dengan klien penyebab dari konstipasi
c. Pemeriksaan fisik
Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan ibu hari ini ? apa yang dirasa saat ini
Kontrak
• Topik : baiklah bolehkah kita berbincang-bincang tentang keluhan Ibu hari ini
• waktu : untuk waktunya kurang lebih 15 menit saja bu, apakah ibu bersedia?
2. Tahap Kerja
Sekarang Ibu, Saya ajak Ngobrol-ngobrol ya!, Ibu bisa ungkapkan saja apa
yang Ibu rasakan?
Sejak kapan ibu tidak bisa buang air besar?
Apakah ibu tahu penyebab dari ibu tidak bisa buang air besar?
Boleh saya periksa perut ibu dan mengukur tekanan darah dan nadi ibu?
Bagaimana pola buang air besar Ibu di rumah?
Bagaimana pola makan ibu?
Dalam sehari ibu minum air putih berapa gelas?
Apakah ibu suka berolah raga setiap pagi?
3. Tahap Terminasi
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
1) Evaluasi Subyektif
klien sudah mengetahui penyebab dari konstipasi
b. Evaluasi Obyektif
- klien masih tampak tidak nyaman
Kontrak
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita lanjutkan membahas
lebih lanjut tentang pola hidup sehat, di sini ataupun ditempat lain. Menurut Ibu
kita berbincang-bincang jam berapa ? bagaimana kalau jam 10 besok. sampai
berjumpa besok ya bu, selamat pagi.................
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sarfika, Rika. dkk.2018. Buku Ajar Keperawatan Dasar 2 Komunikasi Terapeutik Dalam
Keperawatan. Padang : Andalas University Press Anjaswarni,Tri. 2013 . Komunikasi
Keperawatan Modul 2 Penerapan Komunikasi Berdasarkan Tingkat Usia: Badan PPSDM
Kesehatan, Kemenkes RI. Nugroho. 2010. Komunikasi dalam Keperawatan gerontik.
Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC Moh.Reza Pradiaksa 2013
(http://docplayer.info/61839186-Makalah-komunikasi-terapeutik-pada-lansia-dari-moh-reza-
pradiaksa.html)
https://jom.unri.ac.id Andr486.2016.
https://www.scrib.com/document/325442022/HambatanBerkomunikasi-Dengan-Lansia