Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PROMOSI KESEHATAN PADA KELOMPOK KHUSUS


Dosen Pengampu : Fitriani, S.Kep.,M.Kes

Disusun Oleh :

1. Atika Rahmah (2001006)


2. Dwi Indriyani (2001011)
3. Ida Fatmasari (2001017)
4. Ilyas Ulul Azmi (2001019)
5. Ni Kadek Ayu Trisna (2001024)
6. Nurul Fajriana N (2001028)
7. Rizna Septiana U (2001032)
8. Septi Marcelia (2001036)
9. Triyas Arun C (2001041)
10. Yanik Pratika Sari (2001044)
11. Putri Ulfah Rahayu (2001050)

UNIVERSITAS AN-NUUR PURWODADI

Prodi D3 KEPRAWATAN

TAHUN 2021/2022
DAFTAR ISI

Cover................................................................................................................1
Daftar isi...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar belakang...........................................................................................................3
b. Tujuan.......................................................................................................................4
c. Manfaat.....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
a. Pengertian..................................................................................................................5
b. Tujuan Keperawatan Kelompok Khusus...................................................................5
c. Sasaran Keperawatan Keompok Khusus...................................................................6
1. Pelayanan Kelompok Khusus di Institusi............................................................6
2. Pelayanan Kelompok Khusus di masyarakat.......................................................6
d. Prinsip Dasar Tindakan Keperawatan.......................................................................7
e. Proses pemenuhan kebutuhan keperawatan kemlompok khusus..............................8
1. Tahap persiapan....................................................................................................8
2. Tahap perencanaan................................................................................................8
3. Tahap pelaksanaan................................................................................................8
4. Tahap Evaluasi......................................................................................................9

BAB III PENUTUP


a. Kesimpulan..............................................................................................................10
b. Saran........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1992


tentang Kesehatan menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat Kesehatan yang
optimal bagi masyarakat diadakan upaya kesehatan mencakup upaya peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakn secara menyeluruh,
terpadu dan berkesinambungan dan dilaksanakan bersama antara pemerintah dan
masyarakat yang didukung oleh sumber daya kesehatan termasuk tenaga kesehatan.
Peningkatan derajat kesehatan harus dilakukan untuk semua lapisan masyarakat.
Lapisan atau anggota masyarakat yang perlu mendapat perhatian khusu adalah
masyarakat yang digolongkan pada kelompok khusus. Kelompok khusus meliputi Ibu
hamil, anak-anak, dan lansia. Kelompok tersebut adalah kelompok-kelompok yang
dianggap rentan terhadap terjangkitnya penyakit karena ketidakmampuan merawat
dirinya atau karna sedang menagalami suatu kondisi yang tidak memungkinkan.

Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang larena keadaan fisik,
mental, maupun sosialnya budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan,
bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri. Perawatan kelompok khusus adalah suatu upaya
dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada kelompok-
kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan
kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang dilaksanakan
secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok dan derajat
kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan
upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang tinggal dipanti
dan kepada kelompok-kelompok yang ada di amsyarakat, diberikan oleh tenaga
keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses keperawatan.
Dilakukan melalui kelompok-kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran
serta aktif masyarakat, melalui pembentukan kader kesehatan diantara kelompok
tersebut yang telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas , selain itu
lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat dilakukan melalui posyandu
terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok lainnya yang
mungkin dapat dilakukan. (Nasrul Effendy:1998)

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mempelajari pendidikan kesehatan pada kelompok khusus
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengertian kelompok khusus
b. Untuk mengetahui tujuan keperawatan kelompok khusus
c. Untuk mengetahui sasaran keperawatan kelompok khusus
C. Manfaat

Makalah ini dibuat untuk menambah wawasan kepada mahasiswa untuk


mengetahui mengenai pendidikan kesehatan pada kelompok khusus serta mendorong
mahasiswa untuk berpikir kritis terhadap pendidikan kesehatan pada kelompok
khusus
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Kelompok khusus adalah masyarakat atau individu yang karena keadaan fisi,
mental, maupun sosial budaya dan ekonominya perlu mendapatkan bantuan,
bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan, karena
ketidakmampuan dan ketidaktahuan mereka dalam memelihara kesehatan dan
keperawatan terhadap dirinya sendiri.
Menurut Nasrul Effendy (1998) Keperawatan kelompok khusus adalah suatu
upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada
kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelami, umur,
permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang
dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok
dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang
tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di amsyarakat, diberikan
oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan
Pelayanan kelompok khusus di masyarakat, dilakukan melalui kelompok-
kelompok yang terorganisir dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat, melalui
pembentukan kader kesehatan diantara kelompok tersebut yang telah mendapatkan
pendidikan dan pelatihan oleh puskesmas, yang telah berjalan dewasa ini kita kenal
dengan sebutan Dasa Wisma, KPKIA (Kelompok Persepuluhan Kesehatan Ibu dan
Anak). Selain itu lahan pembinaan kelompok khusus masyarakat dapat dilakukan
melalui posyandu terhadap kelompok ibu hamil, bayi dan anak balita serta kelompok
lainnya yang mungkin dapat dilakukan.
B. Tujuan Keperawatan Kelompok Khusus

Tujuan umum pendidikan kesehatan pada kelompok khusus menurut Nasrul


Effendy (1998) adalah untuk meningkatkan kemampuan dan derajat kesehatan
kelompok, serta untuk dapat menolong diri mereka sendiri (self care) dan tidak terlalu
tergantung kepada pihak lain. Sementara tujuan khusus dari pendidikan kesehatan
pada kelompok khusus adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan kelompok khusus
sesuai dengan macam, jenis, dan tipe kelompok
b. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan/ kesehatan yang mereka
hadapi
c. Penanggulangan masalah kesehatan dan keperawatan
d. Meningkatkan kemampuan kelompok khusus dalam pemeliharaan
kesehatan mereka sendiri
e. Mengurangi ketergantungan kelompok khusus dari pihak lain dalam
pemeliharaan dan perawatan diri sendiri
f. Meningkatkan produktivitas kelompok khusus
g. Memperluas jangkauan pelayanan kesehatan dan keperawatan
C. Sasaran Keperawatan Keompok Khusus
a. Pelayanan Kelompok Khusus di Institusi
1. Pelayanan terhadap lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan yang
menyelenggarakan pemeliharaan dan pembinaan kelompok-kelompok khusus
tertentu:
a) Panti Wreda
b) Panti Asuhan
c) Pusat Rehabilitasi Anak cacat
d) Penitipan Balita
2. Yang menjadi sasaran pembinaan dan pelayanan kelompok khusus di institusi
adalah meliputi:
a) Penghuni panti
b) Petugas panti
c) Lingkungan panti
b. Pelayanan Kelompok Khusus di masyarakat

Dilakukan melalui kelompok-kelompok yang terorganisir dengan


melibatkan peran serta aktif masyarakat. Klasifikasi akibat pertumbuhan dengan
perkembangannya:

1. Kelompok ibu hamil


2. Kelompok ibu bersalin
3. Kelompok ibu nifas
4. Kelompok bayi dan anak balita
5. Kelompok anak usia sekolah
6. Kelompok usia lanjut

Kelompok khusus dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan


dan bimbingan diantaranya adalah:

1. Penderita penyakit menular


a) Kelompok penderita penyakit kusta
b) Kelompok penderita penyakit TBC
c) Kelompok penderita Aids
d) Kelompok penderita penyakit kelamin (GO,Sypilis)
2. Penderita penyakit tidak menular
a) Kelompok penderita penyakit DM
b) Kelompok penderita penyakit jantung
c) Kelompok penderita penyakit stroke
3. Kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi
a) Kelompok cacat fisik
b) Kelompok cacat mental
c) Kelompok cacat sosial
4. Kelompok khusus yang mempunyai resiko terserang penyakit
a) Kelompok wanita tuna susila
b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
c) Kelompok pekerja tertentu
c. Prinsip Dasar Tindakan Keperawatan
1. Meningkatkan kemampuan dan kemandirian kelompok khusus
2. Menekankan kepada upaya preventif dan promotif
3. Pendekatan yang menyeluruh menggunakan proses keperawatan secara
konsisten dan berkesinambungan
4. Melibatkan peran serta aktif petugas panti, kader kesehatan dan kelompok
sebagai subjek maupun objek pelayanan
5. Dilakukan di institusi pelayanan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
kelompok khusus
6. Ditekankan kepada pembinaan perilaku penghuni panti, petugas panti,
lingkungan panti bagi yang diinstitusi dan masyarakat yang mempunyai
masalah yang sama ke arah perilaku sehat.
d. Proses pemenuhan kebutuhan keperawatan kemlompok khusus

Proses pemenuhan kebutuhan kesehatan pada kelompok khusus harus


melalui empat tahap, meliputi persiapan, perencanaan, penatalaksanaan, dan
penilaian(evaluasi)

1. Tahap persiapan
Sebelum perawat melakukan proses keperawatan pada kelompok tertentu,
perawat harus mengetahui otonomi klien/masyarakat, tidak memaksakan
dalam melakukan tindakan. Tahapan persiapan tersebut diantaranya:
a. Mengidentifikasi jumlah kelompok khusus yanga da dimasyarakat dan
jumlah panti atau pusat-pusat rehabilitasi yang ada disuatu wilayah
binaan.
b. Menegakkan pendekatan sebagai penjagaan awal pembinaan kelompok
khusus yanga da di masyarakat
c. Identifikasi masalah kelompok khusus yang ada di masyarakat dan di
panti/institusi melalui pengumpulan data.
d. Menganalisa data kelompok khusus di mayarakat dan institusi
e. Merumuskan masalah dan prioritas masalah kesehatan dan
keperawatan kelompok khusus di masyarakat dan institusi
f. Mulai dari tahap mengidentifikasi masalah, analisa data, perumusan
masalah dan prioritas masalah kesehatan/keperawatan kelompok
khusus kelibatkan kader kesehatan dan petugas panti.
2. Tahap perencanaan
Perawat melakukan perencanaan terhadap apa yang akan dilakukan dalam
kelompok tertentu, menjaga tidak menimbulkan cedera/bahaya bagi
masyarakat. Tahap perencanaan meliputi:
a. Jadwal kegiatan
b. Jadwal kunjungan
c. Tenaga pelaksana pengorganisasian kegiatan
3. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, perawat menggenggam penuh prinsip kejujuran,
dan keadilan dalam memberikan sebuah tindakan keperawatan kepada
kelompok khusus. Perawat berkomitmen bahwa tindakannya adalah penuh
demi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tapi, tekadang
beberapa produk kesehatan yang dipromosikan perawat atau petugas
kesehatan ada yang bertentangan dengan norma dan budaya masyarakat
tertentu. Seperti permasalahan KB. Tahap pelaksanaan diantaranya:
a. Pendidikan dan pelatihan kader dan petugas panti
b. Pelayanan kesehatan dan keperawatan
c. Penyuluhan kesehatan
d. Imunisasi
e. Penemuan kasus dini
f. Rujukan bila dianggap perlu
g. Pencatatan dan pelaporan
4. Tahap Evaluasi
Pada tahap ini perawat melakukan evaluasi sebagai prinsip akuntabilitas
yang dimilikinya. Perawat bertanggung jawab atas setiap yang
dilakukannya, agar tidak terjadinya kesalahan atau malefisiensi terhadap
kelompok tertentu. Penilaian terhadap hasil asuhan keperawatan dan
kesehatan dilaukan berdasarkan c=kriteria yang telah ditetapkan
sebeumnya dalam perencanaan melalui:
a. Membandingkan hasil asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian,
perencanaan dan pelaksanaan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut Nasrul Effendy (1998) Keperawatan kelompok khusus adalah suatu
upaya dibidang keperawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan kepada
kelompok-kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelami, umur,
permasalahan kesehatan dan kesehatan serta rawan terhadap masalah tersebut, yang
dilaksanakan secara terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kemampuan kelompok
dan derajat kesehatannya, mengutamakan upaya promotif dan preventif dengan tidak
melupakan upaya kuratif dan rehabilitative, yang ditujukan kepada mereka yang
tinggal dipanti dan kepada kelompok-kelompok yang ada di amsyarakat, diberikan
oleh tenaga keperawatan dengan pendekatan pemecahan masalah melalui proses
keperawatan
B. Saran

Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari makalah yang kelompok


buat, hendaknya pembaca memberikan kritik dan saran serta melakukan pengkajian
ulang/diskusi terhadap penulisan sehingga kelompok terhindar dari kekeliruan.
DAFTAR PUSTAKA

 Departemen Kesehatan RI (1990), Perawatan kesehatan Masyarakat, Seri A :


Petunjuk Pelaksanaan Kelompok Di Puskesmas, Ditjen Binkesmas, Jakarta.
 Departemen Kesehatan RI (1993), Perawatan Kesehatn Masyarakat II, Petunjuk
Pembinaan Kelompok Sosial/Khusus, Jakarta.
 Munandar Soelaeman (1989), Teori Dan Konsep Ilmu sosial, PT Eresco, Jakarta.
 F.J Bennet (1987), Diagnosa Komunitas dan Program Kesehatan, Yayasan Essensia
medika, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai