Anda di halaman 1dari 35

PENGKAJIAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

RUANGAN RAWAT : Abimanyu


TANGGAL DIRAWAT : 11 Desember 2019

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Tn. F
(L/P) Tanggal Pengkajian : (L) 14 Desember 2019
Umur : 26 tahun
RM No. : 0412xx
Informan : Klien

II. ALASAN MASUK


Pasien mengatakan ia tidak tau alasan mengapa pasien dimasukan ke
rumah sakit. Pasien hanya tau bahwa ia dirawat untuk berobat mencari
kesembuhannya.
Pasien mengatakan sebelumnya saat dirumah pasien marah dengan
ayahnya dan memukul ayahnya karena pasien merasa ia iri dengan sikap orang
tua nya yang beda kasih antara pasien dan adik pasien. Lalu pada tanggal 11
Desember 2019 keluarga pasien membawa pasien ke IGD RSJD dr. Arif
Zainuddin untuk mendapatkan penanganan tenaga medis. Dari IGD pasien di
transfer ke bangsal Puntadewa dan pada tanggal 12 Desember 2019 pasien
ditransfer ke bangsal Abimanyu.
Saat pengkajian, pasien mengatakan ia tidak mengetahui tentang
penyakitnya karena pasien merasa bahwa dia tidak sakit jiwa.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu. Pasien
mengatakan bahwa pada tahun 2011 pasien pernah jatuh dari pohon hingga
menyebabkan cedera kepala sedang.
2. Pengobatan sebelumnya
Pasien belum pernah menjalani pengobatan di masalalu
3. Pengalaman
a. Aniaya fisik
Klien mengatakan pernah menjadi penganiayaan fisik berupa
pemukulan terhadap ayahnya.
b. Aniaya seksual
Klien mengatakan ia tidak pernah menjadi pelaku maupun korban
aniaya seksual
c. Penolakan
Klien mengatakan ia tidak pernah mengalami penolakan dari keluarga
dan lingkungan masyarakat
d. Kekerasan dalam keluarga
Klien mengatakan pernah menjadi pelaku kekerasan dalam keluarga
yaitu melakukan pemukulan terhadap ayahnya
e. Tindakan kriminal
Klien mengatakan ia tidak pernah melakukan tindakan kriminal
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami ganguan jiwa?
Klien mengatakan bahwa ia mempunyai sepupu yang mengalami
gangguan jiwa sama seperti yang ia alami
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan ia memiliki riwayat masa lalu yang kurang
menyenangkan yaitu karena pasien merasa sikap orang tua nya yang beda
kasih antara pasien dan adiknya. Pasien merasa iri karena adiknya
dibelikan motor baru sedangkan pasien tidak. Pasien mengatakan bahwa
ia tidak menyayangi adiknya.
IV. FISIK
1. Tanda Vital : TD : 120/80 mmHg N : 84x/menit
S : 36,5º C P : 22x/menit
2. Ukur : TB : 58 kg BB : 166 cm
3. Keluhan fisik :
Pasien tidak mempunyai keluhan fisik.

V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

26

Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki – laki meninggal
: Perempuan meninggal
52 : Klien
-------- : Tinggal dalam satu rumah
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
Penjelasan :
Klien adalah anak pertama, klien sudah menikah dan masih tinggal dengan
kedua orang tuanya. Klien belum mempunyai anak. Klien dan keluarga
jarang berkomunikasi. Hubungan klien dan ayahnya tidak harmonis karena
klien merasa ayahnya bersikap tidak adil antara klien dengan adiknya.
Pengambilan keputusan dalam keluarga diambil dengan musyawarah.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : klien mengatakan tidak ada bagian anggota
tubuhnya yang dibenci, klien mengatakan bersyukur dengan anggota
tubuhnya yang dapat berfungsi dengan baik
b. Identitas : klien mengatakan umurnya 26 tahun dan berjenis
kelamin laki-laki, klien mengatakan merasa puas dengan pekerjaannya
dan merasa pekerjaannya bisa memenuhi kebutuhannya
c. Peran : klien mengatakan mempunai peran sebagai suami
atau kepala keluarga Ideal diri : klien mengatakan ingin
segera sembuh dari sakitnya dan berkumpul dengan keluarganya
d. Harga diri : klien mengatakan tidak menyangka jika dirinya
sakit, klien tidak ada perasaan minder atau putus asa
Masalah keperawatan : Tidak ditemukan adanya masalah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Istri
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/ masyarakat :
Klien mengatakan kurang akrab dengan tetangga, klien lebih suka
dirumah menyendiri dan mengobrol dengan istrinya.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan mengalami hambatan berkomunikasi dengan orang
lain karena klien merasa orang lain tidak mengerti dengan apa yang
dimaksud.
Masalah keperawatan : Menarik diri (isolasi sosial)
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : klien beragama islam, klien mengatakan
bahwa gangguan jiwa adalah cobaan dari Allah SWT dan percaya
bahwa sakitnya dapat disembuhkan.
b. Kegiatan ibadah : klien mengatakan bahwa saat dirawat
menjalankan sholat hanya kadang-kadang, belum bisa sholat 5 waktu
selama dirumah sakit.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan yang muncul
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Penampilan rapi, rambut tidak acak-acakan, baju dan celana dipakai
sebagai mana mestinya
2. Pembicaraan
Pembicaraan klien kurang jelas dan terlalu cepat, meloncat dari satu topik
ke topik lainnya (inkoheren)
3. Aktivitas Motorik
Klien sering mondar-mandir, tidak bisa tenang dan duduk dalam waktu
yang lama
4. Alam Perasaan
Klien merasa bahagia dan terlihat sering tertawa
5. Afek
Klien labil karena sering tertawa namun bisa juga diam dan merenung
6. Interaksi selama wawancara
Interaksi selama wawancara baik, klien menjawab apa yang ditanyakan
dan kontak mata (+)
7. Persepsi
Klien mengatakan mendengar suara yang mirip dengan suara adik
sepupunya yang sudah meninggal
Masalah keperawatan : Gangguan sensori persepsi (halusinasi
pendengaran)
8. Proses pikir
Pembicaraan yang dikatakan berbelit-belit, tidak jelas dan tidak sampai
pada tujuan pembicaraan serta pembicaraan meloncat-loncat dari 1 topik
ke topik lainnya atau disebut dengan flight of ideas
9. Isi piker
Klien mengatakan tidak mempunyai phobia atau obsesi terhadap sesuatu
10. Tingkat kesadaran
Klien tampak kacau dan bingung.
Disorientasi
Klien mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang disekitarnya.
11. Memori
Pembicaraan yang disampaikan klien tidak sesuai dengan kenyataan dan
terlalu mengarang cerita.
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mudah beralih, tidak bisa fokus, dapat berhitung namun
pertanyannya harus diulangi terlebih dahulu baru bisa menjawab
13. Kemampuan penilaian
Klien tidak mengalami gangguan penilaian, terbukti ketika klien ditanya:
dipel atau disapu dulu ? klien menjawab disapu dulu baru dipel biar
bersih.
14. Daya tilik diri
Klien tidak menyadari jika mengalami gangguan jiwa.
VII.KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Pasien makan sehari 3x dengan makanan yang diberikan oleh rumah sakit
dengan porsi penuh. Pasien mendapatkan bubur kacang hijau sehari sekali
pada pagi hari pukul 10.00 WIB .
2. BAB/BAK
Pasien BAB sehari 1x pada pagi hari dan BAK 5-6 x per hari.
3. Mandi
Pasien mandi 2x sehari, saat pagi dan sore hari
4. Berpakaian/Berhias
Klien mampu berpakaian sendiri, mengganti pakaian 1x sehari dan cara
berpakaian rapi tidak terbalik.
5. Istirahat/Tidur
Klien mengatakan tidak pernah tidur siang, pada malam hari tidur jam
20.00 dengan frekuensi tidur dengan nyenyak. Aktivitas sebelum tidur
biasanya menonton tv.
6. Penggunaan Obat
Klien mengatakan selama di Rumah Sakit minum obat teratur, diminum
secara mandiri tetapi dengan pengawasan perawat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Tidak terkaji
8. Kegiatan di dalam rumah
Klien mengatakan saat dirumah dapat mencuci piring, mencuci pakaian,
nyepu dan mengepel tanpa bantuan orang lain.
VIII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien mengatakan tidak ada masalah dengan lingkungan, pendidikan,
pekerjaan, perumahan, ekonomi maupun pelayanan kesehatan.
IX. PENGETAHUAN KURANG TENTANG
Klien mengatakan kurang pengetahuan tentang penyakit jiwa.
X. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : F.20.3 (Skizofrenia Tidak Terinci)

Terapi medik :
Risp 2 x 2 mg
Thp 2 x 2 mg
Cpt 1 x 100 mg
ANALISA DATA
Nama : Tn. F Dx. Medis : F. 20.3
Umur : 26 tahun Ruang : Abimanyu
No Hari/Tanggal Data Fokus Masalah TTD
1 Jumat, 14 Ds :
Desember Pasien mengatakan bahwa dia
2019 sering mendengar suara adik
Gangguan
keponakannya yang sudah
Sensori
meninggal
Persepsi :Halu ¥
Do :
sinasi
Pasien tampak bingung
Pendengaran
Pasien tampak bicara sendiri
dan sering melamun
Pasien tampak tertawa sendiri
2 Jumat, 14 Ds :
Desember Pasien mengatakan bahwa dia
2019 pernah memukul ayahnya
karena merasa iri dengan
Resiko
perbedaan perlakuan antara dia
Perilaku ¥
dan adiknya
Kekerasan
Do :
Pasien tampak tidak tenang
Pasien sering mondar-mandir
tidak jelas
3 Jumat, 14 Ds :
Desember Pasien mengatakan bahwa dia
2019 tidak dekat dengan siapapun di
rumah sakit selama di rawat
Pasien mengatakan bahwa dia
jarang berhubungan dengan
pasien lain karena dia merasa Menarik diri :
¥
pasien lain tidak mengerti apa Isolasi diri
yang dia bicarakan
Do :
Pasien tampak sering
menyendiri dan tidak
berkumpul dengan pasien yang
lain
POHON MASALAH
Risiko Perilaku Kekerasan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran

Menarik diri : Isolasi Sosial

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi pendengaran
2. Risiko Perilaku Kekerasan
3. Menarik diri : Isolasi Sosial
INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Tn. F Dx Medik : F.20.3
Usia : 26 tahun Ruang : Abimanyu
Dx.Keperawat Intervensi Keperawatan
Hari/Tgl Rasional TTD
an Tujuan Intervensi
Jumat, Gangguan Setelah diberikan Komunikasi terapeutik : Dengan membina hubungan ¥
14-12- Sensori asuhan keperawatan 1. Bina hubungan saling saling percaya dan memahami
2019 Persepsi : jiwa selama 4 x percaya kondisi klien, komunikasi
Halusinasi pertemuan 2. Panggil klien dengan nama terapeutik akan sangat membantu
Pendengaran diharapkan pasien yang disukai dalam kelancaran berkomunikasi
dengan gangguan 3. Bicara dengan sikap yang dengan membangkitkan percaya
sensori persepsi : tenang diri klien kembali ( Hanika dkk,
halusinasi 2018 dalam Jurnal Komunikasi
pendengaran dapat SP 1 : Terapeutik Perawat Pada Pasien
teratasi dengan 1. Identifikasi jenis Gangguan Jiwa)
kriteria hasil : halusinasi
1. Klien dapat 2. Identifikasi isi halusinasi
membina 3. Identifikasi waktu
hubungan saling halusinasi
percaya 4. Identifikasi frekuensi
2. Klien dapat halusinasi
mengenal 5. Identifikasi respon klien
halusinasinya 6. Identifikasi situasi
3. Klien dapat halusinasi
mengontrol 7. Ajarkan cara mengontrol
halusinasinya halusinasi dengan cara
dengan cara menghardik
menghardik 8. Ajarkan untuk
4. Klien dapat memasukkan ke jadwal
mengontrol harian
halusinasinya
dengan cara SP 2 :
bercakap-cakap 1. Evaluasi cara menghardik
dengan orang 2. Berikan pendkes tentang
lain minum obat
5. Klien dapat 3. Berikan pujian jika dapat
mengontrol menyebutkan dengan
halusinasinya benar
dengan cara 4. Ajarkan untuk
patuh minum memasukkan ke jadwal
obat harian
6. Klien dapat
mengontrol SP 3 :
halusinasinya 1. Evaluasi tentang
dengan cara kepatuhan minum obat
melakukan atau SP 2
aktivitas 2. Latih mengontrol
halusinasi dengan cara
bercakap-cakap dengan
perawat atau pasien lain
3. Ajarkan untuk
memasukkan ke jadwal
harian
SP 4 :
1. Evaluasi tentang bercakap-
cakap dengan perawat atau
pasien lain (SP 3)
2. Latih mengontrol
halusinasi dengan cara
melakukan aktivitas yang
bisa dilakukan oleh pasien
3. Ajarkan untuk
memasukkan ke jadwal
harian
Jumat, Risiko Setelah diberikan Komunikasi Terapeutik: Dengan teknik relaksasi nafas
14-12- Perilaku asuhan keperawatan 1. BHSP dalam, dapat menurunkan keluhan
2019 Kekerasan jiwa selama 5 x 2. Panggil klien dengan nama fisik klien dengan perilaku
pertemuan panggilan yang disukai kekerasan, selain itu relaksasi
diharapkan pasien 3. Bicara dengan sikap nafas dalam dapat mengatur
dengan risiko tenang emosi dan menjaga keseimbangan
perilaku kekerasan emosi, sehingga emosi marah
dapat teratasi SP 1: tidak berlebihan dan tidak terjadi
dengan kriteria hasil 1. BHSP pada tingkat intensitas yang tinggi
Klien dapat 2. Identifikasi penyebab (Sumirta dkk, 2018 dalam jurnal
membina hubungan perasaan marah Relaksasi Nafas Dalam terhadap
saling percaya 3. Identifikasi tanda dan Pengendalian Marah Klien
1. Klien dapat gejala yang dirasakan dengan Perilaku Kekerasan)
mengidentifikasi 4. Identifikasi perilaku
penyebab kekerasan yang dilakukan
perilaku 5. Identifikasi akibat perilaku
kekerasan kekerasan
2. Klien dapat 6. Ajarkan cara mengontrol
mengidentifikasi perilaku kekerasan dengan
tanda-tanda cara fisik I: tarik nafas
perilaku dalam
kekerasan
3. Klien dapat SP 2
mengidentifikasi 1. Evaluasi jadwal harian
perilaku 2. Latihan mengontrol
kekerasan yang perilaku kekerasan dengan
dilakukan obat
4. Klien dapat
mengidentifikasi SP 3
akibat perilaku 1. Evaluasi jadwal harian
kekerasan 2. Ajarkan cara mengontrol
5. Klien dapat perilaku kekerasan dengan
mengidentifikasi cara fisik II: pukul bantal
cara konstruktif kasur
dalam berperan
terhadap SP 4
kemarahan 1. Evaluasi jadwal harian
6. Klien dapat 2. Latihan mengontrol
mengidentifikasi perilaku kekerasan dengan
cara mengontrol cara verbal
perilaku - Meminta yang baik
kekerasan tanpa marah dengan
7. Klien mendapat nada suara yang
dukungan dari rendah serta tidak
keluarga menggunakan kata-
kata kasar
1. - Menolak dengan baik,
2 jika ada yang
menyuruh dan klien
tidak ingin
melakukannya
- Mengungkapkan
perasaan kesal, jika
ada perlakuan orang
lain yang membuatnya
kesal bisa diutarakan
SP 5
1. Evaluasi jadwal harian
2. Latihan mengontrol
perilaku kekerasan secara
spiritual

Jumat, Isolasi sosial : Setelah diberikan Komunikasi Terapeutik: Bercakap-cakap dengan klien
14-12- Menarik diri asuhan keperawatan 1. Sapa klien dengan ramah yang memiliki isolasi sosial dapat
2019 jiwa selama 3 x 2. Memperkenalkan diri menurunkan tanda dan gejala
pertemuan 3. Menjelaskan tujuan serta meningkatkan kemampuan
diharapkan pasien SP 1 pasien isolasi sosial (Zakiyah,
dengan isolasi sosial 1. BHSP: salam terapeutik, 2018 dalam jurnal Penerapan
dapat teratasi memperkenalkan diri, Interaksi Bercakap-cakap pada
dengan kriteria jelaskan tujuan interaksi, Pasien dengan Isolasi Sosial)
hasil: ciptakan lingkungan yang
1. Klien mampu tenang, buat kesepakatan
membina dengan jelas tentang
hubungan saling topik, tempat dan waktu.
percaya 2. Beri perhatian dan
2. Klien dapat penghargaan : temani
menyadari klien walau tidak
penyebab isolasi menjawab.
sosial 3. Dengarkan dengan
3. Klien menyadari empati : beri kesempatan
keuntungan dan bicara, jangan terburu-
kerugian buru, tunjukkan bahwa
berinteraksi perawat mengikuti
dengan orang pembicaraan klien
lain
4. Klien mampu SP 2
melakukan 1. Evaluasi kegiatan yang lalu
interaksi dengan (SP1)
orang lain 2. Latih berhubungan sosial
secara bertahap secara bertahap
5. Klien mampu (berkenalan dengan 1
melakukan orang perawat)
interaksi dengan 3. Masukkan dalam jadwal
2 orang atau kegiatan pasien
lebih

SP 3
1. Evaluasi kegiatan yang
lalu (SP 1 dan 2)
2. Latih klien cara
berkenalan 2 orang atau
lebih (berkenalan dengan
pasien lain)
3. Masukkan dalam jadwal
kegiatan pasien
CATATAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.F Dx. Medis : F.20.3
Usia : 26 tahun Ruang : Abimanyu
TGL DX. SP IMPLEMENTASI EVALUASI
14/12/201 SP1 Data subyektif : S:
9 Gangguan Klien mengatakan Klien - Klien
Jam : persepsi mengatakan sering mengatakan saat
09.00 sensori : mendengar bisikan ini perasaannya
halusinasi suara-suara seperti suara biasa saja, klien
pendegaran adik sepupunya yang menyatakan
sudah meninggal yang bersedia
berkata seperti berbincang –
memanggilnya. bincang.
Klien mengatakan - Klien
dirinya bisa melakukan mengatakan
kontak batin dengan bernama Tn. F,
istrinya dirumah dan senang dipangil
mendengar istrinya Tn.F, alamat
dapat menjawab Sragen
pertanyaannya. - Klien
Hal ini dirasakan klien menyatakan
saat klien sedang sering mendegar
melamun sendiri, klien bisikan suara –
seolah olah berbicara suara yang mirip
dan mendegarkan suatu dengan suara
tersebut. adik sepupunya
yang sudah
Data Obyektif : meninggal
1. Klien tampak - Klien
bingung dan gelisah menyatakan
2. Klien sering bisikan – bisikan
melamun sendiri sering terdengar
kadang tampak saat klien sendiri
seperti mengobrol dan melamun.
dengan orang lain - Klien
3. Klien kadang bicara menyatakan
sendiri. bisikan tersebut
4. Klien tampak terdengar sering
mengengam serta waktunya tidak
memukul bantal dan tentu terkandang
kasur pada pagi, siang
5. Klien tampak lebih dan sore hari.
nyaman setelah - Klien
diajarkan mengatakan mau
menghardik mempraktikkan
cara menghardik.
- Klien
Diagnosa keperawatan menyatakan
Halusinasi pendegaran merasa sedikit
lega dan nyaman
Tindakan yang apabila terdengar
dilakukan : halusinasi dia
SP1 : Halusinasi bisa menghardik
1. Melakukan BHSP suara
dengan  klien O:
2. Menanyakan tentang - Klien sulit
perasan klien dan kooperatif saat 
restrukturisasi diajak  interaksi.
kognitif. - Klien sering
3. Mengidentifikasi melamun kadang
masalah berdasarkan respon dengan
problem solving pertanyaan
4. Mengidentifikasi dan terkadang tidak
mendiskusikan berespon.
halusinasi yang
dialami klien (jenis, A:
isi, frekuensi, waktu, Halusinasi
situasi, dan respon). pendengaran masih
5. Melatih dan ada
memberikan cara P:
mengontrol - Anjurkan klien
halusinasi dengan untuk latihan
cara menghardik. menghardik 2 x
6. Melatih relaksasi sehari jam 14.00
nafas dalam ketika dan jam 19.00
halusinasi terjadi
untuk menyuruh ke
hal buruk dan
diajarkan untuk tidak
merespon terhadap
halusinasi
7. Masukkan kegiatan
menghardik ke dalam
jadwal kegiatan
harian pasien.
Rencana tindak
lanjut :
1. Mengevaluasi
SP 1
(menghardik)
2. Ajarkan SP 2
mengontrol
halusinasi
dengan obat ( 6
benar : jenis,
guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas
minum obat.
3. Masukkan pada
jadwal kegiatan
untuk
menghardik.

15/12/201 SP2 Data Subyektif : S:


9 Gangguan Klien mengatakan sering - Klien
Jam : persepsi mendengar bisikan mengatakan
09.00 sensori : suara-suara seperti suara mau diajak
Halusinasi adik sepupunya yang berbincang –
pendengara sudah meninggal yang bincang
n berkata seperti - Klien
memanggilnya menyatakan
Klien mengatakan masih ingat
dirinya bisa melakukan dengan cara
kontak batin dengan menghardik
istrinya dirumah dan yang telah
mendengar istrinya diajarkan dan
dapat menjawab klien bersedia
pertanyaannya. melakukan
Hal ini dirasakan klien kegiatan
saat klien sedang menghardik
melamun sendiri, klien setiap hari.
seolah olah berbicara - Klien
dan mendegarkan suatu menyatakan
tersebut. mau melakukan
Jenis: Halusinasi dan
Pendengaran membiasakan
Isi: Mendengar suara kegiatan
adik sepupunya yang menghardik
sudah meninggal seperti saat mendegar
memanggilnya dan bisikan
mendengar suara sang - Klien
istri yang diangap menyatakan
sebagai bentuk kontak mau diajarkan
batin antara dia dan sang cara meminum
istri obat dengan 6
Frekuensi: Sering benar
Waktu: Tidak tentu, - Klien
hampir setiap saat menyatakan
Situasi: saat klien mau
sendiri atau melamun memasukkan
Respon: menjawab cara minum
panggilan dan sering obat ke dalam
melakukan kontak batin. jadwal harian
klien dan
Data Obyektif : mengulang
1. Klien tampak kegiatan setiap
bingung dan gelisah hari
2. Klien sering
melamun sendiri O :
kadang tampak - Klien sudah
seperti mengobrol kooperatif saat
dengan orang lain diajak interaksi
3. Klien kadang bicara - Klien tampak
sendiri. lebih tenang
Diagnosa keperawatan - Klien mau
Halusinasi pendegaran diajak
berbincang –
Tindakan yang bincang
dilakukan: - Klien sudah
SP2 : Halusinasi melakukan
1. Melakukan BHSP kegiatan
dengan  klien mengahardik
menggunakan salam dan mengulang
terapeutik kegiatan setiap
2. Menanyakan hari .
perasaan klien hari
ini A:
3. Evaluasi kegiatan Gangguan persepsi
latihan menghardik sensori : Halusinasi
dalam pengulangan pendengaran masih
tingkah laku setiap ada
hari
4. Menjelaskan cara P:
mengontrol - Anjurkan klien
halusinasi dengan untuk
cara meminum obat mengahardik
6 benar saat mendengar
5. Memberikan pujian suara dan
6. Memasukkan minum obat
kegiatan menghardik dengan 6 benar
dan minum obat -
dengan cara 6 benar
pada jadwal kegiatan
pasien setiap hari
serta meminta klien
untuk terus
mengulangi kegiatan
tersebut setiap hari

Rencana tindak
lanjut :
1. Mengevaluasi SP 1
(menghardik) , dan
minum obat secara 6
benar, dan bercakap
– cakap dengan
orang lain.
2. Menjelaskan cara
mengontrol
halusinasi dengan
bercakap – cakap
dan melakukan
kegiatan untuk
mengontrol
halusinasi
3. Latih dan sediakan
waktu bercakap –
cakap dengan pasien
terutama halusinasi
4. Anjurkan membantu
pasien sesuai jadwal
dan berikan pujian

17/12/201 SP 3 Data Subyektif : S:


9 Gangguan Klien mengatakan sering - Klien
Jam : persepsi mendengar bisikan mengatakan
09.30 sensori suara-suara seperti suara mau diajak
halusianasi adik sepupunya yang berbincang –
sudah meninggal yang bincang
berkata seperti - Klien
memanggilnya menyatakan
Klien mengatakan masih ingat
dirinya bisa melakukan dengan cara
kontak batin dengan menghardik
istrinya dirumah dan yang telah
mendengar istrinya diajarkan dan
dapat menjawab klien bersedia
pertanyaannya. melakukan
Hal ini dirasakan klien kegiatan
saat klien sedang menghardik
melamun sendiri, klien setiap hari.
seolah olah berbicara - Klien
dan mendegarkan suatu menyatakan
tersebut. mau melakukan
Jenis: Halusinasi dan
Pendengaran membiasakan
Isi: Mendengar suara kegiatan
adik sepupunya yang menghardik
sudah meninggal seperti saat mendegar
memanggilnya dan suara
mendengar suara sang - Klien
istri yang diangap menyatakan
sebagai bentuk kontak mau diajarkan
batin antara dia dan sang cara meminum
istri obat dengan 6
Frekuensi: Sering benar
Waktu: Tidak tentu, - Klien
hampir setiap saat menyatakan
Situasi: saat klien mau
sendiri atau melamun memasukkan
Respon: menjawab cara minum
panggilan dan sering obat ke dalam
melakukan kontak batin. jadwal harian
klien dan
Data Obyektif : mengulang
1. Klien tampak kegiatan setiap
bingung dan gelisah hari
2. Klien sering O :
melamun sendiri - Klien sudah
kadang tampak kooperatif saat
seperti mengobrol diajak interaksi
dengan orang lain - Klien tampak
3. Klien kadang bicara lebih tenang
sendiri. - Klien mau
diajak
Diagnosa keperawatan berbincang –
Halusinasi pendegaran bincang
- Klien sudah
Tindakan yang melkukan
dilakukan : kegiatan
SP3: Halusinasi mengahardik
1. Melakukan BHSP dan mengulang
dengan  klien kegiatan setiap
menggunakan salam hari .
terapeutik - Klien tampak
2. Menanyakan bingung
perasaan klien hari
ini A:
3. Evaluasi kegiatan Gangguan persepsi
latihan menghardik sensori : Halusinasi
dalam pengulangan pendengaran masih
tingkah laku setiap ada
hari
4. Menjelaskan cara
mengontrol P:
halusinasi dengan - Anjurkan klien
cara bercakap-cakap untuk berlatih
5. Memberikan pujian bercakap-cakap
6. Memasukkan sebanyak 2 x
kegiatan sehari yaitu jam
menghardik, minum 12.00 dam jam
obat dengan cara 6 19.00
benar dan bercakap- .
cakap pada jadwal
kegiatan pasien
setiap hari serta
meminta klien untuk
terus mengulangi
kegiatan tersebut
setiap hari

Rencana tindak
lanjut :
1. Mengevaluasi SP 1
(menghardik) , dan
minum obat secara 6
benar, dan bercakap
– cakap dengan
orang lain.
2. Menjelaskan cara
mengontrol
halusinasi dengan
bercakap – cakap
dan melakukan
kegiatan untuk
mengontrol
halusinasi.
3. Latih dan sediakan
waktu bercakap –
cakap dengan pasien
terutama halusinasi
4. Melatih cara
mengontrol
halusinasi dengan
melakukan kegiatan
harian (mulai 2
kegiatan)
5. Anjurkan membantu
pasien sesuai jadwal
dan berikan pujian
18/12/201 SP 4 Data Subyektif : S:
9 Gangguan Klien mengatakan Klien - Klien
Jam : persepsi mengatakan sudah mengatakan
08.30 sensori jarang mendengar mau diajak
halusianasi bisikan suara-suara yang berbincang –
pendegaran menyuruh untuk bincang
kebaikan kadang juga - Klien
suara itu menyuruhnya menyatakan
untuk melakukan suatu masih ingat
tindakan yang buruk dengan cara
namun klien hanya menghardik
memilih untuk yang telah
melakukan tindakan diajarkan dan
yang baik saja. Hal ini klien bersedia
dirasakan klien saat melakukan
klien sedang melamun kegiatan
sendiri, klien seolah olah menghardik
berbicara dan setiap hari.
mendegarkan suatu - Klien
tersebut. menyatakan
Jenis : Halusinasi mau melakukan
pendengaran dan
(suara-suara) membiasakan
Isi : Menyuruh kegiatan
melakukan suatu menghardik
tindakan saat mendegar
Frekuensi : jarang bisikan
Waktu : tidak tentu - Klien
Situasi : saat sendiri menyatakan
Respon : mengikuti mau diajarkan
bisikan yang cara meminum
dianggapnya itu obat dengan 6
merupakan tindaka benar
- Klien
Data Obyektif: menyatakan
- klien tampak tenang mau
dan mau diajak memasukkan
komunikasi cara minum
obat ke dalam
- klien sudah jadwal harian
melakukan klien dan
Diagnosa keperawatan mengulang
Halusinasi pendegaran kegiatan setiap
hari
Tindakan yang - klien
dilakukan : menyatakan
SP4 : Halusinasi mau diajari cara
1. Melakukan BHSP melakukan
dengan  klien aktivitas
menggunakan salam merapikan
terapeutik tempat tidur
2. Menanyakan dan melipat
perasaan klien hari pakaian
ini - klien
3. Evaluasi kegiatan mengatakan
latihan menghardik bersedia untuk
dan cara minum obat memasukkan
dengan 6 benar, dan kegiatan
bercakap – cakap menghardik,
dengan orang lain ke minum obat
dalam pengulangan dengan cara 6
tingkah laku setiap benar, bercakap
hari – cakap dengan
4. Mengajarkan klien orang lain serta
untuk melakukan aktivitas pada
aktivitas seperti jadwal kegiatan
merapikan tempat pasien. klien
tidur dan melipat juga
pakaian. Berikan mengatakan
pujian. bersedia untuk
5. Memasukkan mengulangi
kegiatan kegiatan
menghardik, minum tersebut secara
obat dengan cara 6 rutin setiap
benar, bercakap – hari.
cakap dengan orang - Klien
lain serta aktivitas mengatakan
pada jadwal kegiatan bersedia untuk
pasien setiap hari mengontrol
serta meminta klien halusinasinya
untuk terus secara mandiri
mengulangi kegiatan - klien
tersebut setiap hari mengatakan
6. Memotivasi klien bersemangat
untuk mengulang untuk selalu
kegiatan setiap hari mengulang
dan monitor diri kegiatan
dalam proses O:
halusinasi - Klien sudah
7. Motivasi klien dalam kooperatif saat
pengulangan diajak interaksi
kegiatan setiap hari - Klien tampak
8. Motivasi klien dalam lebih tenang
penguatan diri - Klien mau
Rencana tindak lanjut : diajak
1. Mengevaluasi berbincang –
kegiatan meng bincang
hardik, minum obat - Klien tampak
6 benar, bercakap – mampu
cakap dan mengulang
melakukan aktivitas kegiatan
dalam kegiatan mengahardik,
setiap hari yang minum obat,
harus dilakukan. dan bercakap-
2. Berikan pujian cakap, serta
3. Bantu klien untuk melakukan
melakukan kegiatan kegiatan
harian sesuai jadwal tersebut setiap
kegiatan yang telah hari.
dibuat . - klien tampak
4. Latih klien dengan mampu
SP 1 dengan melakukan
masalah isolasi kegiatan
sosial merapikan
tempat tidur
dan melipat
pakaian
- klien tampak
menuliskan
kegiatan
menghardik,
minum obat
dengan cara 6
benar, bercakap
– cakap dengan
orang lain serta
aktivitas pada
jadwal kegiatan
hariannya.
- Klien tampak
mengerti dan
bersemangat
A:
Gangguan persepsi
sensori : Halusinasi
pendengaran sudah
tidak ada

P:
- Anjurkan
pasien untuk
berlatih cara
menghardik,
minum obat
dengan benar,
bercakap-cakap
dan melakukan
aktivitas

19/12/201 SP 1 Data Subyektik: S:


9 Isolasi 1. Klien mengatakan suka 1. Klien menjawab
Jam : Sosial menyendiri salam
09.00 2. Klien mengatakan 2. Klien dapat
hubungan dengan menyebutkan
lingkungan tidak begitu minimal satu
baik penyebab isolasi
3. Klien mengatakan tidak sosial dari diri
pernah mengikuti kegiatan sendiri, orang lain
di lingkungannya dan lingkungan.
3. klien mengatakan
Data Obyektif: keuntungan
1. Klien tampak menyendiri, berhubungan sosial
banyak diam, tidak pernah misalnya: banyak
memulai pembicaraan teman, tidak
2. Klien tidak mau berbicara kesepian, bisa
3. Klien tidak ada kontak diskusi, bisa saling
mata menolong
4. Klien selalu menghindar 4. klien mengatakan
kerugian tidak
DX Keperawatan: Isolasi berinteraksi dengan
sosial menarik diri
orang lain
Tindakan keperawatan: misalnya: sendiri,
SP 1 kesepian, tidak bisa
1. Membina hubungan diskusi
saling percaya 5. Klien mengatakan
2. Mengidentifikasi tau bagaimana
penyebab isolasi sosial caranya memulai
3. Berdiskusi dengan klien berkenalan dengan
tentang keuntungan orang lain yaitu
berinteraksi dengan orang dengan menyapa
lain terlebih dahulu
4. Berdiskusi dengan klien 6. Klien mengatakan
tentang kerugian tidak memasukkan
berinteraksi dengan orang latihan berkenalan
lain ke jadwal harian
5. Mengajarkan klien cara klien
berkenalan dengan orang
lain O:
6. Menganjurkan klien untuk 1. Klien
memasukkan latihan menunjukkan
berkenalan dengan orang tanda- tanda
lain kedalam jadwal percaya kepada
harian klien perawat; menjawab
salam, wajah cerah
RTL: mau berkenalan,
1. Evaluasi SP 1 ada kontak mata,
2. Melatih SP 2 Isos (latih bersedia
berkenalan dengan 2-3 menceritakan
orang) perasaan
2. klien dapat
menyebutkan
keuntungan
berhubungan sosial
misalnya: banyak
teman, tidak
kesepian, bisa
diskusi, bisa saling
menolong
3. klien dapat
menyebutkan
kerugian tidak
berinteraksi dengan
orang lain
misalnya: sendiri,
kesepian, tidak bisa
diskusi
4. klien menyapa
teman tidur sebelah
kasur klien
5. klien memasukkan
latihan berkenalan
kedalam jadwal
harian klien

A: Isolasi sosial masih


ada

P:
1. Lakukan kembali
memulai menyapa
terlebih dahulu 2 x
sehari jam 10.00
dan jam 16.00

20/12/201 SP 2 Data Subyektik: S:


8 Isolasi 1. Klien mengatakan hanya 1. Klien mengatakan
Jam : Sosial berkenalan dengan teman berkenalan dengan
09.00 sebelah tidurnya teman sebelah
2. Klien mengatakan masih tidurnya dan mulai
malu memulai berbincang saat
komunikasi dengan orang duduk di kursi
lain 2. Klien mengatakan
Data Obyektif: dapat
1. Klien tampak tidak membersihkan
memulai pembicaraan tempat tidur dan
terlebih dahulu olahraga pagi
2. Klien sudah mulai ada 3. Klien mengatakan
kontak mata memasukkan
DX Keperawatan: Isolasi kedalam jadwal
sosial menarik diri harian
4. Klien mengatakan
Tindakan keperawatan: mau belajar cara
SP 2 bersosialisasi yang
1. Mengevaluasi kegiatan kedua yaitu
berkenalan (beberapa berkenalan dengan
orang) beri pujian 2-3 orang
2. Latih berbicara saat
melakukan kegiatan harian O:
(latih 2 kegiatan) 1. Klien memulai
3. Masukkan pada jadwal berkenalan
kegiatan untuk latihan dengan teman
berkenalan 2-3 orang sebelah bad
pasien, perawat dan tamu, tidurnya
berbicara saat melakukan 2. Klien berkenalan
kegiatan harian dengan perawat
dan teman
RTL: sebelahnya
1. Evaluasi SP1 dan SP 2 ketika makan
2. Melatih SP 3 Isos 3. Ketika olahraga
(latih berkenalan klien kadang
dengan 4-5 orang) berbicara dengan
temannya

A: Isolasi sosial masih


ada
P:
1. Lakukan kembali
memulai menyapa
terlebih dahulu
2. Lakukan berbicara
saat sedang
kegiatan
3. Ajarkan kembali
cara memulai
berbincang dengan
2-3 orang

21/12/201 SP 3 Data Subyektif: S:


9 Isolasi 1. Klien mengatakan 1. Klien mengatakan
Jam : Sosial berkenalan dengan teman berbincang bincang
08.30 temannya saat duduk saat mau tidur saat
dikursi duduk di kursi dan
2. Klien mengatakan kadang saat
berbincang bincang olahraga
dengan perawat 2. Klien mengatakan
dapat
Data Obyektif: membersihkan
1. Klien tampak memulai tempat tidur,
pembicaraan terlebih olahraga pagi, dapat
dahulu mandi
2. Klien ada kontak mata 3. Klien mengatakan
3. Klien tampak lebih ceria memasukkan
kedalam jadwal
DX Keperawatan: Isolasi harian
sosial menarik diri 4. Klien mengatakan
mau belajar cara
Tindakan keperawatan: bersosialisasi yang
SP 3 ketiga yaitu
1. Mengevaluasi kegiatan berkenalan dengan
berkenalan (beberapa 4-5 orang
orang) dan bicara saat O:
melakukan dua kegiatan 1. Klien berbincang-
harian serta beri pujian bincang dengan
2. Latih berbicara saat teman temannya
melakukan kegiatan 2. Klien memulai
harian (latih 2 kegiatan) menyapa terlebih
3. Masukkan pada jadwal dahulu
kegiatan untuk latihan 3. Klien berbincang
berkenalan 4-5 orang saat duduk di kursi
pasien, perawat dan tamu, dengan perawat
berbicara saat melakukan maupun pasien
4 kegiatan harian lainnya
4. Klien berbincang
RTL: saat olahraga
1. Evaluasi SP1, SP 2 dan dengan temannya
Sp 3 5. Klien dapat
2. Berbincang setiap merapikan tempat
kegiatan klien tidurnya, klien
dapat mengikuti
olahraga

A: Isolasi sosial sudah


tidak ada

P:
1. Lakukan kembali
memulai menyapa
terlebih dahulu
2. Lakukan berbicara
dengan 4-5 orang
saat sedang
kegiatan
3. Ajarkan kembali
cara memulai
berbincang dengan
orang lain

23/12/201 SP 1 DS : S:
9 RPK Pasien mengatakan 1. Pasien mengatakan
Jam : bisikan yang ada bisikan yang
09.00 didengarnya terkadang menyuruhnya untuk
menyuruhnya untuk marah saat suasana
marah-marah, sehingga hatinya tidak enak
apabila bisikan datang dan saat ingin
disaat suasana hati sesuatu tapi tidak
pasien tidak enak atau dituruti, pasien
situasi dimana pasien mengatakan tidak
ingin sesuatu tapi tidak sadar membanting
dituruti, pasien barang yang ada
mengatakan tidak sadar disekitarnya. Pasien
sampai membanting mengatakan
barang yang ada mengetahui akibat
disekitarnya. dari perilakunya
DO : membuat lingkungan
- Pasien tampak sekitarnya berantakan
terdiam, lalu tiba-tiba dan barang-barang
pandangan mata jadi rusak.
tajam 2. Pasien mengatakan
- Pasien tampak mengerti cara tarik
gelisah napas dalam dan
- Pasien tampak pukul bantal dan
mondar-mandir tidak kasur yang telah
tenang diajarkan dan
- Wajah pasien tampak bersedia untuk

memerah melakukannya.

- Pasien terlihat seperti 3. Pasien mengatakan

ingin bersedia untuk

memukul/membantin memasukkan

g sesuatu kegiatan latihan fisik


kedalam jadwal
kegiatan hariannya.
Tindakan : O:
SP 1 (RPK) - Pasien tampak
1. Identifikasi kooperatif
penyebab, tanda & - Pandangan mata
gejala, PK yang pasien tampak tajam
dilakukan, akibat PK - Pasien tampak
2. Jelaskan dan ajarkan jengkel dan gelisah
cara mengontrol PK - Pasien tampak
secara fisik : tarik mengerti
napas dalam dan - Pasien tampak
pukul bantal dan mempraktikkan
kasur. latihan fisik: tarik
3. Memasukkan napas dalam dan
kegiatan latihan fisik pukul bantal dan
kedalam jadwal kasur
kegiatan harian A :
pasien RPK masih ada
RTL : P:
1. Mengevaluasi 1. Anjurkan pasien
kegiatan latihan fisik untuk latihan fisik
yang telah diajarkan setiap hari,
2. Mengajarkan SP 2 khususnya disaat
Mengontrol PK bisikan untuk marah
dengan obat muncul
(jelaskan 6 benar:
jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara,
kontinuitas minum
obat)
24/12/201 SP 2 DS : S:
9 RPK Pasien mengatakan 1. Pasien mengatakan
Jam : masih merasa ingin masih ingat dengan
08.00 marah-marah disaat cara latihan fisik
suasana hati pasien untuk mengontrol
tidak enak, karena PK yang telah
bisikan untuk marah diajarkan, dan
juga terkadang masih pasien bersedia
muncul. untuk
DO : mengulanginya.
- Pandangan mata 2. Pasien mengatakan
pasien tampak tajam mengerti cara
- Pasien tampak mengontrol PK
gelisah dengan obat dan
- Wajah pasien tampak mampu menjelaskan
memerah 6 benar: jenis, guna,
- Pasien terlihat seperti dosis, frekuensi,

ingin cara, kontinuitas

memukul/membantin minum obat dari

g sesuatu obat yang


didapatnya.

Tindakan : 3. Pasien mengatakan

SP 2 (RPK) bersedia untuk

1. Evaluasi kegiatan memasukkan

latihan fisik yang kegiatan latihan

telah diajarkan. Beri fisik dan minum

reinforcement positif. obat kedalam jadwal

2. Latih cara kegiatan hariannya.

mengontrol PK O :
dengan obat - Pasien tampak
(jelaskan 6 benar: kooperatif
jenis, guna, dosis, - Pasien tampak
frekuensi, cara,
kontinuitas minum gelisah
obat) - Pasien tampak
3. Memasukkan mengerti dan teratur
kegiatan latihan fisik minum obat
dan minum obat - Pasien tampak
kedalam jadwal mampu menjelaskan
kegiatan harian 6 benar: jenis, guna,
pasien dosis, frekuensi,
cara, kontinuitas
RTL : minum obat dari
1. Mengevaluasi obat yang
kegiatan latihan fisik didapatnya.
dan minum obat A :
yang telah diajarkan RPK masih ada
2. Mengajarkan SP 3 P :
Mengontrol PK 1. Anjurkan pasien
secara verbal (3 cara, untuk minum obat
yaitu: setiap hari secara
mengungkapkan, teratur.
meminta, menolak
dengan benar)
25/12/201 SP 3 DS : S:
9 Jam : RPK Pasien mengatakan 1. Pasien mengatakan
08.30 merasa agak tenang, masih ingat dengan
pasien mengatakan cara latihan fisik
sudah menggunakan dan minum obat
cara-cara yang telah untuk mengontrol
diajarkan untuk PK yang telah
mengontrol marah, diajarkan, dan
walaupun bisikan untuk pasien bersedia
marah terkadang masih untuk
muncul. mengulanginya.
DO : 2. Pasien mengatakan
- Pasien tampak mengerti cara
gelisah mengontrol PK
- Pandangan mata secara verbal (3
tajam cara, yaitu:
- Pasien tampak mengungkapkan,
jengkel dan ingin meminta, menolak
marah dengan benar) dan
pasien bersedia
Tindakan : untuk
SP 3 (RPK) mempraktikannya.
1. Evaluasi kegiatan 3. Pasien mengatakan
latihan fisik dan bersedia untuk
minum obat yang memasukkan
telah diajarkan. Beri kegiatan latihan
reinforcement positif. fisik, minum obat,
2. Latih cara dan verbal kedalam
mengontrol PK jadwal kegiatan
secara verbal (3 cara, hariannya.
yaitu: O:
mengungkapkan, - Pasien tampak
meminta, menolak kooperatif
dengan benar) - Pasien tampak
3. Memasukkan mengerti
kegiatan latihan fisik, - Pasien tampak
minum obat, dan mempraktikkan 3
verbal kedalam cara verbal, yaitu:
jadwal kegiatan mengungkapkan,
harian pasien meminta, menolak
dengan benar)
RTL : A:
1. Mengevaluasi Risiko Perilaku
kegiatan latihan fisik, Kekerasan Masih ada
minum obat, verbal P :
yang telah diajarka 1. Anjurkan pasien
2. Mengajarkan SP 4 untuk
Mengontrol PK mengulang/berlatih
secara spiritual (2 cara verbal
kegiatan) mengontrol PK
setiap hari.

Anda mungkin juga menyukai