Anda di halaman 1dari 9

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA Ny. U DENGAN MASALAH


KEPERAWATAN RESIKO PRILAKU KEKERASAN (RPK)
DIRUANG DRUPADI RUMAH SAKIT JIWA GRAHASIA
YOGYAKARTA

A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.U
Umur : 50 Tahun
Tanggal masuk : 21 Oktober 2017
Tanggal Pengkajian : 31 Oktober 2017
Alamat : Dobangan 014/007 Giripeni Wates, Kulonprogo
Informasi : Pasien dan RM

B. ALASAN MASUK
Pasien menggangu lingkungan, berbicara sendiri, bicara dengan kata-kata
yang kotor, keluyuran, bingung.

C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Pasien tidak pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu, pasien baru
kali ini dirawat di rumah sakit jiwa grhasia
2. Terdapat anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa yaitu
kakak kandung dari pasien.
3. Pasien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang kurang
menyenangkan didalam hidupnya.
4. Tidak ada aniaya fisik yang dilakukan oleh pasien.
D. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital : TD: 113/77 mmHg, N : 76x/menit, R: 18x/menit,
S : 36,90C
2. Ukur : TB : 164 cm, BB : 51 Kg
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah keperawatan : tidak ada masalah keperawatan.

31
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan :
= Laki- laki = Tinggal Serumah

= Perempuan = Meninggal

= Menikah = Pasien

= Garis Keturunan

2. Konsep Diri
a. Gambaran diri :Bagian tubuh klien tidak terdapat kecacatan
sehingga klien menyukai semua bagian tubuhnya.
b. Identitas : Klien adalah seorang wanita. Klien anak kedua
dari tujuh bersaudara.
c. Peran :Klien mengatakan seorang ibu rumah tangga,
seorang istri dan seorang ibu dari enam orang
anak.

32
d. Ideal diri :Klien mengatakan ingin sembuh dan ingin
berkumpul dengan keluarganya kembali.
e. Harga diri :Klien merasa sedih, karena dikira gila atau sakit
jiwa.
3. Hubungan Sosial
a. Orag yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti adalah suami dan anaknya.
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat
Klien mengatakan selama dirumah jarang mengikuti kegiatan
dimasyarakat atau kegiatan-kegiatan kelompok.
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan lebih senang duduk sendiri daripada berbicara
dengan orang lain karena tidak suka keramaian dan jika ada masalah
dipendam sendiri.
Masalah keperawatan : Menarik Diri (Isolasi Sosial)
4. Spiritual
a. Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang muslim dan tahu
bahwa allah SWT adalah Tuhannya.
b. Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan selama dirumah sering shalat, sedangkan selama
dirumah sakit klien tidak melakukan shalat lagi.

F. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Klien terlihat rapi, rambut bersih, tubuh bersih dan tidak bau, cara
berpakaian klien sesuai.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan

33
Klien berbicara dengan intonasi keras, klien menjawab pertanyaan yang
diberikan seperlunya, klien berbicara apabila ditanya, dan klien jarang
berbicara dengan temannya.
Masalah Keperawatan : Resiko perilaku kekerasan dan Isolasi sosial.
3. Aktivitas Motorik
Wajah klien terlihat tegang dan gelisah, tatapan mata tajam, kontak mata
kurang dan sering beralih.
Masalah keperawatan : Resiko perilaku kekerasan.
4. Alam Perasaan
Klien mengatakan sedih dan ingin cepat pulang, klien juga merindukan
keluarganya, klien selalu kepikiran orang-orang dirumah dan sedih harus
dirawat dirumah sakit jiwa grhasia.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
5. Afek
Afek klien labil, klien berinteraksi bila ada stimulus emosi dan emosi
yang ditampilkan terkadang berubah-ubah.
6. Interaksi dan Wawancara
Selama wawancara klien koopratif, dapat menjawab pertanyaan akan
tetapi terkadang tidak sesuai. kontak mata kurang dan pandangan klien
tajam, wajah klien tampak tegang, intonasi suara klien keras dan cepat.
7. Persepsi
Klien tampak bicara dan marah-marah sendiri. Klien mendengar suara-
suara, yang menyuruh klien melakukan sesuatu. Klien tidakau menjlaskan
apa yang di katakan oleh suara yang didearkannya.
Masalah keperawatan : Halusinasi Pendengaran
8. Proses Fikir
Saat berbicaa klien menjawab denan cepat dan keras dalam menanggapi
pembicaraan
Masalah Keperawaan : Tidak Ada Masalah Keperawatan
9. Isi Fikiran
Isi fikiran klien realistis, tidak mengalami gangguan isi fikir.

34
10. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien baik, tidak ada gangguan disorentas terhadap waktu,
tempat, dan orang.
11. Memori `
Klien tidak menglami gangguan daya ingat jangka panjang dan jagka
pendek. Klien menceritakan hal-hal yag pernah dialaminya
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien dapat melakukan perhitungan yang sederhana dengan benar, dan
klien sering mengalihkan pembicaraan.
13. Kemampuaan Penilaian
Klien mengalami gangguan penilaian ringan, klien dapat mengambil
keputusan yang sederhana akan tetapi dengan bantuan orang lain seperti
mandi, ganti pakaian dan maka.
14. Daya Tilik Diri
Klien mengatakan tidak sakit jiwa, klien menyalahkan orang dan hal-hal
lain yang membuat kondisinya seperti saat ini.

G. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien mampu menyiapakan makanan secara mandiri, membersihkan alat-
alat makanan dengan mandiri.
2. BAB/ BAK
Klien mampu mengotrol BAB dan BAK di wc, dan tidak mempbutuhkan
bantuan orang lai.
3. Mandi
Klien mandi secara mandiri 2 kali sehari
4. Berpakaian atau Berhias
Klien dapat menggunakan pakaian sendiri dengan rapi, klien menyisir
rambutnya dan memakai sendal, klien tidak membutuhkan bantuan.

35
5. Istirahat da tidur
Klien mengatakan istirahat dan tidurnya nyenyak. Klien istirahat siang 2-
3 jam, dan tidur malam 7-8 jam.
6. Penggunaan Obat
Klien minum obat secara mandiri dengan bimbingan perawat dan tidak
membutuhkan bantuaan saat minum obat.
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien memiliki sistem pendukung yaitu ketika dirumah adalah
keluarganya dan perawatan lanjutan yaitu dengan minum obat secara rutin
8. Kegiatan didalam Rumah
Klien mampu menyiapkan makanan, menjaga kerapian rumah, dan
mencuci pakaian
9. Kegiatan diluar Rumah
Selama saakit klien hanya mengikuti kegiatan didalam ruangan dan klien
belum melakukan kegiatan di luar ruangan rumah sakit, seperti
rehabilitasi.

H. MEKANISME KOPING
Pasien mengatakan apabila memliki masalah pasien serig memendamnya
(tidak mau menceritakan dengan orang lain).
Masalah Keperawatan : Koping individu tidak efektif.

I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


Selama dirawat di rumah sakit klien tidak memiliki masalah dengan
lingkungan ruangan dimanapun pasien dirawat.

J. PENGETAHUAN
Klien mengatakan tidak tau tentang prilaku kekerasan, penyakit jiwa dan cara
mengontrolnya. Klien kurang bisa mnggunakan kopingnya

36
K. Aspek Medik
1. Diagnosa Medik
Aksis I : F.20.0
Aksis II : BAD
Aksis III : BAD
Aksis IV : Psikososial
Aksis V : GAF Scale 50-40
2. Terapi Medik
Ttihexyphenidyl 2mg 2x1
Clozapin 25mg 1x1
Heloperidol 5mg 2x1

L. ANALISA DATA

NO
DATA PROBLEM
.
Ds :
- Pasien mengganggu lingkungan
- Pasien berbicara dengan kata-
kata yang kotor.
Do :
- Klien tampakn tegang
1. Resiko perilaku kekerasan
- Emosi klien labil
- Klien tampak gelisah
- Intonasi suara keras jika
berbicara dan menjawab
pertanyaan dengan seperlunya
- Tatapan mata klien tajam
- Komunikasi klien cukup koheren
- Kontak mata kurang dan sering
beralih
2. Ds : Isolasi sosial
- Klien mengatakan lebih senang
duduk sendiri daripada berbicara
dengan orang lain.
- Klien mengatakan tidak suka

37
keramaian

Do :
- Klien sering dikamar
- Klien berbicara apabila ditanya
- Klien jarang berbicara dengan
temannya
- Klien suka menyendiri
Ds :
- Klien mengatakan terkadang
suka mendengar suara bisikan-
bisikan untuk melakukan
sesuatu.

Do : Perubahan persepsi sensori :


3.
- Klien sering terlihat berbicara Halusinasi Pendengaran
sendiri
- Klien tidak mau menceritakan
suara apa yang didengarnya.
- Klien suka menyendiri
- Klien suka melamun
- Klien jarang berinteraksi dengan
orang lain
Ds :
- Klien mengatakan jika ada
masalah klien diam dan
dipendam sendiri
4. - Klien mengatakan tidak mau Koping individu tidak efektif
bercerita kepada siapapun
Do :
- Klien tampak sedih
- Kontak mata kurang
- Klien lebih banyak diam

M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perilaku kekerasan
2. Isolasi sosial
3. Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran
4. Koping individu tidak efektif

38
N. POHON MASALAH

Resiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan

Halusinasi pendegaran Resiko prilaku kekerassan

Isolasi sosial

39

Anda mungkin juga menyukai