Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Tn.

T Dengan Masalah Resiko Perilaku


Kekerasan
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas early exposure keperawatan kesehatan jiwa II

Disusun Oleh :
Arif Ruslan ( KHGC18062 )

3B S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT
2021
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Resiko Perilaku Kekerasan
Prodi S1 Keperawatan STIKes Karsa Husada Garut

Nama Mahasiswa : Arif Ruslan


NIM : KHGC18062
Kelas/Tk : 3B S1 Keperawatan

i. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
1. Nama : Tn. T
2. Umur : 40 Tahun
3. Tgl Pengkajian : 15 Januari 2021
4. No Register : 233582347
5. Alamat : Kp. Cipedes Desa Cipedes Kec. Paseh Kab. Bandung
6. Tgl Masuk : 24 November 2020

II. ALASAN MASUK


2 minggu sebelum masuk pasien tidak minum obat, pasien sering marah marah,
terutama saat ada tetangga yang memegang bunga ditanam di halaman rumahnya, dan
selalu berteriak ” jangan sentuh bunga-bunga itu, karena sebentar lagi bunga itu akan
berubah menjadi emas dan berlian ”

III. FAKTOR PREDIPOSISI


1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu : YA
2. Pengobatan sebelumnya : Belum berhasil
3. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : YA
Hubungan keluarga: Kakak Kandung Pasien
4. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien seorang Duda karena ditinggal meninggal oleh istrinya

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda Vital : TD: 130/80 mmHg, HR: 95 x/mnt, S: 36.8 ºC, RR: 18 x/mnt
2. Ukur : TB: 164 cm, BB 50 kg,
3. Keluhan Fisik : Tidak
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:

: Perempuan

: Laki-Laki

: Klien

: Kakak Klien

2. Konsep Diri
a. Cirta Tubuh :
Klien berkata ”Saya suka semua bagian tubuh saya”
b. Identitas :
Klien berkata ”Saya laki – laki. Tulen. Normal”
c. Peran :
Pasien mangatakan semenjak istrinya meninggal, pasien merasa kurang puas
dengan peran nya sebagai kepala keluarga dan anak dari kedua orang tuanya.
d. Ideal Diri :
Klien mengatakan ingin cepat sembuh supaya bisa bertemu keluarganya
e. Harga Diri :
Klien berkata ”Saya ingin membahagiakan keluarga saya”

Masalah keperawatan : tidak ada masalah


3. Hubungan Sosial
a. Orang Terdekat : Klien mengatakan dekat dengan anak pertamanya. Ia ingin
segera bertemu dengan anaknya
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok : Klien mengatakan karena kesibukan
klien, klien jarangberinteraksi atau ikut daam kegiatan kelompok/masyarakat
disekitar rumahnya
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain
Klien mengatakan tidak bisa mengontrol cara bicara nya yang kasar. Kepada
orang yang mengganggu klien
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan bahwa dia seorang muslim.
b. Kegiatan ibadah :
Di Rumah Taat beribadah. Di RS tampak sering duduk dzikir. Sholat.

VI. STATUS MENTAL


1. Penampilan : Selama dirumah sakit penampilan klien cukup rapi, klien mengganti
bajunya 2x sehari dan mandi 2x sehari.
2. Pembicaraan : Klien berbicara dengan tenang dan mampu menjawab semua
pertanyaan yang diberikan
3. Aktivitas motorik : Klien mampu melakukan aktivitas mandiri seperti makan,
mandi, dan beribadah.
4. Alam perasaan : Klien terlihat kesal, ditandai dengan bicara yang tinggi dan
juga malas. Mata sedikit melotot
5. Afek : afek sesuai
6. Interaksi selama wawancara : Selama proses berinteraksi kontak mata klien
ada, klien mampu menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
7. Persepsi : Persepsi klien sesuai
8. Proses pikir : pikiran deristik ( klien mengatakan alasan marah marah ketika
ada tetangga yang memegang tanamannya, klien beranggapan tanaman tersebut
akan menjadi emas dan berlian
9. Isi pikir : timbul waham ketika ada seseorang yang memegang tanaman di
rumahnya
10. Tingkat kesadaran : Klien mengetahui orientasi tempat, waktu, dan orang.
11. Memori : Klien mampu mengingat semua kejadian dimasa lalu, tidak ada yang
terganggu dari memori klien.

12. Tingkat kosentrasi dan berhitung : klien dapat berkonsentrasi dalam berhitung.
13. Kemampuan penilaian : klien masih mampu melakukan penilaian akan hal
yang sederhana
14. Daya tilik diri : klien menerima dan mengakui penyakitnya dan tidak
menyalahhkan siapapun atas penyakit yang dideritanya.

VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan : Klien makan 3 kali/hari, hanya habis
satu porsi, klien tidak ada riwayat alergi makanan
2. BAB/BAK : Klien BAK/BAB pada
tempatnya, klien bisa membersihkan setelah BAB/BAK.
3. Mandi : Klien mandi 2 kali/hari, klien mandiri
tanpa diarahkan.
4. Berpakaian/ berhias : Klien menganti pakaian 2x sehari,
rambut acak-acakan.
5. Istirahat tidur : Klien mengatakan selama dirumah
susah tidur, selama dirawat klien mengaku tidur cukup dan teratur.
6. Penggunaan obat : Klien minum obat 3 kali sehari
dengan pengawasan perawat.
7. Pemeliharaan kesehatan : Klien mengatakan merawat
dirinya sendiri, Klien mengatakan jika sudah pulang nanti klien akan melanjutkan
obat secara teratur dan jika habis akan melanjutkannya.
8. Aktifitas dirumah : Klien mampu merencanakan,
mengelola dan menyajikan makanan, merapikan tempat tidur, mencuci pakaian
sendiri dan mengatur biaya sehari-hari sendiri.
9. Aktifitas di luar rumah : karena kesibukan pekerjaan,
klien jarang berinteraksi dengan masyarakat sekitar.

VIII. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif
□ Berbicara dengan orla □ Minum alkohol
□ Mampu menyelesaikan Mslh □ Reaksi lambat
□ Teknik relokasi □ Bekerja berlebihani
□ Aktifitas konstruktif □ Menghindar
□ Olah raga □ Mencederai diri
□ Lainnya □ Lainnya
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DN LINGKUNGAN :
1. Masalah dengan dukungan kelompok : Klien tidak ada masalah dalam dukungan
kelompok.
2. Masalah dengan lingkungan : Klien mengatakan hanya bergaul dengan orang yang
dikenal nya saja.
3. Masalah dengan Pendidikan : Klien tidak ada masalah dengan pendidikan.
4. Masalah dengan Pekerjaan : Klien mengatakan sering putus dari pekerjaannya, oleh
karna itu klien sering merasa bingung dan stress.
5. Masalah dengan perumahan : Klien tidak ada masalah dengan perumahan. Klien
tinggal bersama keluarganya.
6. Masalah dengan Ekonomi : sebelum istrinya meninggal, klien mengatakan putus
bekerja klien merasa bingung untuk membiayai keluarganya dan pengobatan
istrinya . Klien bekerja sebagai petani.
7. Masalah dengan pelayanan Kesehatan : Klien mengaku tidak mau dirawat dirumah
sakit.
X. KURANG PENGETAHUAN TENTANG :
□ Penyakit jiwa □ Faktor predisposisi
□ Koping □ Sistem pendukung
□ Penyakit fisik □ Obat-obatan
□ Lainnya
XI. ASPEK PENUNJANG
Diagnosa medis : Skizofrenia Ytt
Terapi medis : ladomer 5 mg (IM) Risperidon 2x1 mg Merlopam 1x1 mg.
Laboratorium : -
ii. ANALISA DATA

Data maladaptif Etiologi Masalah


DO : Alam perasaan : Klien terlihat kesal, Faktor predisposisi Resiko Perilaku Kekerasan
ditandai dengan bicara yang tinggi dan juga
malas. Mata sedikit melorot Stimulus stresor
TD: 130/80 mmHg, HR: 95 x/mnt
DS : Koping stres andekuat
1. pasien sering marah marah, terutama
saat ada tetangga yang memegang HDR
bunga ditanam di halaman rumahnya.
2. Pernah mengalami gangguan jiwa di Resiko Prilaku Kekerasan
masa lalu
3. Klien mengatakan tidak bisa
mengontrol cara bicara nya yang kasar.
Kepada orang yang mengganggu klien
4. Klien sering marah dan mengatakan
“jangan sentuh bunga-bunga itu, karena
sebentar lagi bunga itu akan berubah
menjadi emas dan berlian”
DO : berkata terkadang tidak sesuai dengan Faktor predisposisi Waham
realita
DS : Simulasi stressor
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di
masa lalu Koping stress anadekuat
2. Klien marah dan mengatakan “ jangan
sentuh bunga-bunga itu, karena sebentar HDR
lagi bunga itu akan berubah menjadi
emas dan berlian “ Waham

iii. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Resiko Perilaku kekerasan terhadap orang lain b.d gangguan psikosis d.d
DO :
Alam perasaan : Klien terlihat kesal, ditandai dengan bicara yang tinggi dan juga malas. Mata sedikit melorot
TD: 130/80 mmHg, HR: 95 x/mnt
DS :
1. pasien sering marah marah, terutama saat ada tetangga yang memegang bunga ditanam di halaman rumahnya.
2. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
3. Klien mengatakan tidak bisa mengontrol cara bicara nya yang kasar. Kepada orang yang mengganggu klien
4. Klien sering marah dan mengatakan “jangan sentuh bunga-bunga itu, karena sebentar lagi bunga itu akan berubah menjadi
emas dan berlian”

2. Waham kebesaran b.d faktor psikodinamik ( hipersentivitas ) d.d


DO : berkata terkadang tidak sesuai dengan realita
DS :
1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu
2. Klien marah dan mengatakan “ jangan sentuh bunga-bunga itu, karena sebentar lagi bunga itu akan berubah menjadi emas dan
berlian “
iv. INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1. Resiko Perilaku Setelah dilakukan tindakan keperawatan SP 1 Pasien : Mengidentifikasi Perilaku Kekerasan
Kekerasan selama 4-6 x pertemuan, diharapkan resiko dan Latihan Fisik 1 dan 2
perilaku kekerasan pada klien dapat teratasi
dengan kriteria hasil : 1. Mengidentifikasi tanda dan gejala, penyebab dan
1. Klien bisa Mengidentifikasi penyebab, akibat perilaku kekerasan
tanda dan gejala, serta akibat dari 2. Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
perilaku kekerasan dengan cara fisik 1: tarik nafas dalam dan fisik 2:
2. Klien bisa Mengontrol perilaku pukul kasur/bantal
kekerasan dengan cara fisik 1 tarik 3. Melatih klien cara mengontrol perilaku kekerasan
nafas dalam dan cara fisik 2: pukul dengan cara fisik 1: tarik nafas dalam dan fisik 2:
kasu/bantal pukul kasur/bantal
3. Klien bisa Mengontrol perilaku 4. Melatih klien memasukkan latihan tarik nafas dalam
kekerasan dengan cara minum obat dan pukul kasur/bantal ke dalam jadwal kegiatan
secara teratur harian.
4. Klien bisa Mengontrol perilakuk
kekerasan dengan cara verbal/bicara SP 2 Pasien : Mengontrol perilaku kekerasan dengan
baik-baik cara minum obat secara teratur
5. Klien bisa Mengontrol perilaku
kekerasan dengan cara spiritual 1. Menjelaskan tentang obat yang diminum (6 benar:
jenis, dosis, frekuensi, cara, orang dan kontinuitas
minum obat).
2. Mendiskusikan manfaat minum obat dan kerugian
tidak minum obat dengan klien
3. Melatih klien cara minum obat secara teratur
4. Melatih klien memasukkan kegiatan minum obat
secara teratur ke dalam jadwal kegiatan harian

SP 3 Pasien : Mengontrol perilakuk kekerasan


dengan cara verbal/bicara baik-baik
1. Menjelaskan cara menontrol perilaku kekerasan
dengan verbal/bicara baik-baik
2. Melatih klien cara verbal/bicara baik-baik
3. Melatih klien memasukkan kegiatan verbal /bicara
baik-baik minum obat ke dalam jadwal kegiatan
harian.

SP 4 Pasien : Mengontrol perilaku kekerasan dengan


cara spiritual
1. Menjelaskan cara mengontrol perilaku kekerasan
dengan spiritual
2. Melatih klien cara spiritual
3. Melatih klien memasukkan kegiatan spiritual ke
dalam jadwal kegiatan harian.
2. Waham Setelah dilakukan tindakan keperawatan SP 4 Pasien : membina hubungan saling percaya dan
selama 4-6 x pertemuan, diharapkan perilaku mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki klien
Waham pada klien dapat teratasi dengan
kriteria hasil : 1. Memperkenalkan diri dengan baik, tunjukan rasa
1. Bisa membina hubungan saling percaya empati, jelaskan tujuan pertemuan dan yakinkan
dan dapat mengidentifikasi kemampuan bahwa klien dalam keadaan terlindungi.
yang dimiliki 2. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki.
2. Klien dapat berhubungan dengan 3. Tanyakan apa yang yang bisa dilakukan dalam
realistis aktivitas sehari hari
3. Klien dapat dukungan dari keluarga 4. Anjurkan klien melakukan aktivitas yang klien bisa
4. Klien dapat mengontrol waham dengan
minum obat sesuai dengan prinsip 6 SP 2 Pasien : bisa berhubungan dengan realistis
benar minum obat
1. Berbicara dengan klien dalam konteks realita ( Diri
sendiri, orang lain, tempat dan waktu )
2. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok
3. Berikan pujian setiap kegiatan positif yang dilakukan.

SP 3 Pasien : klien dapat dukungan dari keluarga

1. Diskusikan dengan keluarga tentang : gejala, cara


mearawat, lingkungan keluarga terkait gangguan
waham ini
2. Diskusikan dengan keluarga terkait follow up
kesehatan dan juga konsumsi obat.

SP 4 Pasien : mengontrol waham dengan minum obat


sesuai dengan prinsip 6 benar minum obat

1. Diskusikan denga klien dan keluarga tentang obat,


dosis dan efek samping sesuai dengan prinsip 6 benar
obat
2. Diskusikan perasaan klien setelah minum obat
3. Beri kesempatan bagi klien untuk mempraktekan
minum obat sesuai prinsip 6 benar obat
4. Berikan apresiasi atas kemajuan yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai