D
DENGAN GANGGUAN ANSIETAS
DI RS YARSI JAKARTA
Oleh :
Dwi Ananda
(204291517034)
1. IDENTITAS PASIEN
1. Identitas Pasien : Nn. D
2. Identitas Keluarga : Tn. H
2. KELUHAN UTAMA
Pada saat pengkajian, klien mengatakan sangat cemas dan takut dengan
kondisinya. Klien mengatakan perasaannya gelisah, tidak bisa tidur, klien juga
mengatakan nyeri di bagian kepala.
4. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital
TD: 124/68mm/Hg N: 98x/mnt S: 36,7ºC P: 22x/mnt
2. Ukur BB: 55 kg TB: 160 cm
5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram
Jelaskan
: Laki-Laki
: Perempuan
: Klien
: Garis Menikah
: Garis Keturunan
: Serumah
b. Konsep diri
1) Citra Tubuh : klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
2) Identitas : selama sakit, klien dibantu oleh kedua adiknya karena merantau
jauh dari kedua orangtuanya
3) Peran : klien berperan sebagai anak pertama dan kakak tertua dari kedua
adiknya
4) Ideal diri : klien memiliki kemauan untuk sembuh dan bisa beraktivitas seperti
biasa
5) Harga diri : klien merasa gagal sebagai salah satu tenaga kesehatan yang tidak
dapat menjaga kesehatannya
c. Hubungan social
1) Orang yang berarti : orang yang berarti bagi klien yaitu kedua orangtuanya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien berhubungan baik
dengan keluarga, teman dan tetangganya.
3) Hambatan dlm berhubungan dengan orang lain : tidak ada hambatan dalam
berhubungan
4) Spiritual
• Nilai dan keyakinan : klien beragama Kristen dan dalam kehidupan sehari-
hari klien melakukan aktivitas sesuai dengan ajaran agama dari
keyakinannya
• Kegiatan Ibadah : klien melakukan ibadah sesuai ajaran dan keyakinannya
yaitu berdoa di pagi dan malam hari.
6. STATUS MENTAL
a. Penampilan
* Tidak rapi
* Penggunaan pakaian tidak sesuai
* Cara berpakaian tidak sesuai
Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan
b. Pembicaraan
* Cepat
* Keras
* Gagap
* Inkoherensi
* Apatis
* Lambat
* Membisu
* tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : klien terkadang berbicara dengan gagap.
c. Aktivitas motorik
* Lesu
* Tegang
* Gelisah
* Agitasi
* TIK
* Grimasen
* Tremor
* kompulsif
Jelaskan : klien merasa gelisah dan nyeri di kepala terkadang menghambat
aktivitasnya.
d. Alam Perasaan
* Sedih
* Ketakutan
* Putus asa
* Kuatir
* Gembira berlebihan
Jelaskan: kien mengatakan khawatir penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan
takut gagal bila menjalani operasi hingga membuat klien sering menangis.
e. Afek
* Datar
* Tumpul
* Labil
* Tidak sesuai
Jelaskan: klien terlihat bingung dan bimbang untuk memberitahu kabar
penyakitnya kepada keluarga besarnya.
g. Persepsi
Halusinasi : Pendengaran, penglihatan, Perabaan, pengecapan, penghidu
h. Isi Pikir
* Obsesi, Phobia, Hipokondria, Depersonalisasi, Ide yang terkait, pikiran magis
* Waham : agama, somatic, kebesaran, curiga, nihilistic, sisip pikir, siar pikir,
kontrol pikir
Jelaskan: klien tidak menderita waham
i. Arus pikir
* Sirkumstansial
* Tangensial
* kehilangan asosiasi
* Flight of idea
* blocking Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan: klien selalu mengulang pertanyaan yang sama namun begitu mendengar
jawabannya kembali ragu untuk mengambil keputusan.
j. Tingkat Kesadaran
* Bingung
* Sedasi
* Stupor
* Disorientasi waktu-orang-tempat
Jelaskan: klien tidak memiliki gangguan
k. Memori
* Gangguan daya ingat jangka panjang
* Gangguan daya ingat jangka pendek
* Gangguan daya ingat saat ini
* Konfabulasi
Jelaskan : klien tidak memiliki gangguan
l. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
* Mudah beralih
* Tidak mampu berkonsentrasi
* Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien terlihat bimbang dan ragu sehingga tidak mampu berkonsentrasi
m. Kemampuan penilaian
* Gangguan ringan
* Gangguan bermakna
Jelaskan : tidak memiliki gangguan
2. BAB/BAK
Kemampuan BAB/BAK klien dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Mandi
Klien mampu mandi sendiri dengan diarahkan petugas, dan mengganti pakaian
setelah mandi. Klien mampu mengenakan pakaian sendiri setelah mandi.
4. Berpakaian
Klien dapat berpakaian denga rapi
6. Penggunaan Obat
Klien mampu minum obat sendiri dengan memerlukan bantuan dalam
mengetahui nama obat, dosis, manfaat dan efek yang ditimbulkan.
DS :
- klien mengatakan sangat cemas dan
takut dengan kondisinya
- klien mengatakan perasaannya gelisah,
tidak bisa tidur
- kien mengatakan khawatir penyakitnya
tidak dapat disembuhkan dan takut
gagal bila menjalani operasi hingga
membuat klien sering menangis.
2. DO : Kehilangan Berduka
- gelisah fungsi
- tidak mampu berkonsentrasi
- alam perasaan : sedih, ketakutan, dan
khawatir
DS :
- klien mengatakan sebagai salah satu
dokter tidak dapat menjaga pola
makannya selama ini sehingga
menerima akibatnya.
- klien merasa gagal sebagai salah satu
tenaga kesehatan yang tidak dapat
menjaga kesehatannya
Edukasi P:
15.00 - Menganjurkan mengekspresikan perasaan tentang Dukungan Proses Berduka (I.09274)
kehilangan Observasi
RH : klien mengatakan sedih - Identifikasi kehilangan yang
15.00 - Menganjurkan melewati proses berduka secara dihadapi
bertahap - Identifikasi proses berduka yang
RH : klien mengatakan pasrah dengan keadaannya dialami
Terapeutik
Dukungan Emosional (I.09256) - Tunjukkan sikap menerima dan
Observasi empati
15.30 - Mengidentifikasi hal yang telah memicu emosi - Motivasi agar mau megungkapkan
RH : klien terlihat sedih bila mengingat aktivitasnya perasaan kehilangan
sebelum sakit - Fasilitasi mengekspresikan perasaan
dengan cara yang nyaman
Terapeutik Edukasi
15.30 - Memfasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah - Anjurkan mengekspresikan perasaan
atau sedih tentang kehilangan
RH : klien mengatakan sedih dan cemas bila tidak - Anjurkan melewati proses berduka
dapat sembuh dari penyakitnya secara bertahap
15.30 - Membuat pernyataan suportif atau empati selama fase
berduka
RH : klien mengatakan sedikit tenang karena selalu
disemangati oleh perawat dan dokter selama dirawat
15.00 - Melakukan sentuhan untuk memberikan dukungan
RH : klien merasa sedikit tenang
15.30 - Mengurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah
RH : klien terkadang ditemani oleh keluarga untuk
mengalihkan rasa sedihnya
Edukasi
15.00 - Menganjurkan mengungkapkan perasaan yang
dialami
RH : klien mengatakan sedih dengan keadaannya saat
ini
peran sosial
Terapeutik O:
15.00 - Membatasi pengunjung - klien terlihat sering melamun dan
RH : keluarga berkunjung secara bergantian selalu menghindari kontak mata
15.00 - Berbicara dengan nada tenang dan rendah saat berkomunikasi
RH : klien terlihat rileks dan tenang - klien terlihat rileks dan tenang
15.00 - Memberi penguatan positif terhadap keberhasilan
mengendalikan perilaku A : Masalah harga diri rendah
RH : klien mengatakan ingin sembuh situasional belum teratasi
Edukasi P:
16.00 - Menginformasikan keluarga bahwa keluarga sebagai Promosi Harga Diri (I.09308)
dasar pembentukan kognitif Observasi
RH : keluarga mengatakan mengerti - monitor verbalisasi yang
merendahkan diri sendiri
Promosi Harga Diri (I.09308) - monitor tingkat harga diri setiap
Observasi waktu
15.00 - Memonitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri Terapeutik
RH : klien mengatakan merasa bersalah pada diri - motivasi terlibat dalam verbalisasi
sendiri karena gagal menjaga kesehatannya positif untuk diri sendiri
15.30 - Memonitor tingkat harga diri setiap waktu - diskusikan kepercayaan terhadap
RH : klien terlihat sering melamun dan selalu penilaian diri
menghindari kontak mata saat berkomunikasi - diskusikan pengalaman yang
meningkatkan harga diri
Terapeutik - diskusikan pengalaman yang
15.30 - Memotivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk meningkatkan harga diri
diri sendiri - diskusikan alasan mengkritik diri
RH : klien mengatakan bila sembuh ingin melanjutkan sendiri atau rasa bersalah
mimpinya - diskusikan penetapan tujuan
15.30 - Mendiskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri realiistis untuk mencapai harga diri
RH : klien mengatakan telah gagal menjaga kesehatan yang lebih tinggi
15.30 - Mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan harga Edukasi
diri - jelaskan kepada keluarga
RH : klien mengatakan paling senang bila berhasil pentingnya dukungan dalam
menyelamatkan nyawa orang lain sebagai seorang perkembangan konsep positif diri
dokter pasien
15.30 - Mendiskusikan alasan mengkritik diri sendiri atau - anjurkan mempertahankan kontak
rasa bersalah mata saat berkomunikasi dengan
RH : klien mengatakan gagal dan malu untuk menjaga orang lain
kesehatannya sebagai tenaga medis - latih pernyataan/kemampuan positif
15.30 - Mendiskusikan penetapan tujuan realistis untuk diri
mencapai harga diri yang lebih tinggi - latih meningkatkan kepercayaan
RH : klien mengatakan optimis ingin sembuh pada kemampuan dalam menangani
situasi
Edukasi
16.00 - Menjelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan
dalam perkembangan konsep positif diri pasien
RH : keluarga mengatakan mengerti
16.00 - Menganjurkan mempertahankan kontak mata saat
berkomunikasi dengan orang lain
RH : klien terkadang mengalihkan pandangan atau
menunduk
16.00 - Melatih pernyataan/kemampuan positif diri
RH : klien terlihat bersemangat bila menceritakan
pengalamannya dulu
16.00 - Melatih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan
dalam menangani situasi
RH : klien mengatakan percaya dia dapat sembuh dan
melwati masa-masa sedihnya.