Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA NN.

D
DENGAN GANGGUAN ANSIETAS
DI RS YARSI JAKARTA

Oleh :
Dwi Ananda
(204291517034)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2021
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

Tanggal Pengkajian : 25/08/2021


Pengkaji : Dwi Ananda
Sumber Informasi : Klien dan Keluarga

1. IDENTITAS PASIEN
1. Identitas Pasien : Nn. D
2. Identitas Keluarga : Tn. H

2. KELUHAN UTAMA
Pada saat pengkajian, klien mengatakan sangat cemas dan takut dengan
kondisinya. Klien mengatakan perasaannya gelisah, tidak bisa tidur, klien juga
mengatakan nyeri di bagian kepala.

3. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT DAN FAKTOR PRESIPITASI


Klien mengatakan cemas muncul akibat mengetahui bahwa klien menderita
tumor otak setelah 2 tahun mengalami gejala sakit kepala.

a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ? Ya/Tidak


b. Pengobatan sebelumnya ? Berhasil/kurang berhasil/tidak berhasil
c. Trauma
Usia Pelaku Korban Saksi
Aniaya fisik
Aniaya
seksual
Penolakan
Kekerasan
Tindakan
Kriminal

Jelaskan : klien tidak menderita trauma.

d. Anggota keluarga yang gangguan jiwa ? Ada/tidak


Hubungan keluarga :
Gejala :
Riwayat pengobatan :

e. Pengalaman masa lalu yg tidak menyenangkan ? klien mengatakan saat


mengetahui ternyata klien menderita tumor otak yang tidak diketahui penyebab
pastinya.

f. Apakah pernah mengalami sakit/sakit berat, kecelakaan/trauma


Ya / tidak
Jelaskan : klien menderita intracranial neoplasm

4. PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda vital
TD: 124/68mm/Hg N: 98x/mnt S: 36,7ºC P: 22x/mnt
2. Ukur BB: 55 kg TB: 160 cm

3. Keluhan Fisik : klien terkadang mengeluh nyeri kepala di


sebelah kanan atau kiri.

5. PSIKOSOSIAL
a. Genogram

Jelaskan
: Laki-Laki

: Perempuan

: Klien

: Garis Menikah

: Garis Keturunan

: Serumah

b. Konsep diri
1) Citra Tubuh : klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya
2) Identitas : selama sakit, klien dibantu oleh kedua adiknya karena merantau
jauh dari kedua orangtuanya
3) Peran : klien berperan sebagai anak pertama dan kakak tertua dari kedua
adiknya
4) Ideal diri : klien memiliki kemauan untuk sembuh dan bisa beraktivitas seperti
biasa
5) Harga diri : klien merasa gagal sebagai salah satu tenaga kesehatan yang tidak
dapat menjaga kesehatannya

c. Hubungan social
1) Orang yang berarti : orang yang berarti bagi klien yaitu kedua orangtuanya
2) Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : klien berhubungan baik
dengan keluarga, teman dan tetangganya.
3) Hambatan dlm berhubungan dengan orang lain : tidak ada hambatan dalam
berhubungan
4) Spiritual
• Nilai dan keyakinan : klien beragama Kristen dan dalam kehidupan sehari-
hari klien melakukan aktivitas sesuai dengan ajaran agama dari
keyakinannya
• Kegiatan Ibadah : klien melakukan ibadah sesuai ajaran dan keyakinannya
yaitu berdoa di pagi dan malam hari.

6. STATUS MENTAL
a. Penampilan
* Tidak rapi
* Penggunaan pakaian tidak sesuai
* Cara berpakaian tidak sesuai
Jelaskan : klien tidak mengalami gangguan

b. Pembicaraan
* Cepat
* Keras
* Gagap
* Inkoherensi
* Apatis
* Lambat
* Membisu
* tidak mampu memulai pembicaraan
Jelaskan : klien terkadang berbicara dengan gagap.

c. Aktivitas motorik
* Lesu
* Tegang
* Gelisah
* Agitasi
* TIK
* Grimasen
* Tremor
* kompulsif
Jelaskan : klien merasa gelisah dan nyeri di kepala terkadang menghambat
aktivitasnya.

d. Alam Perasaan
* Sedih
* Ketakutan
* Putus asa
* Kuatir
* Gembira berlebihan
Jelaskan: kien mengatakan khawatir penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan
takut gagal bila menjalani operasi hingga membuat klien sering menangis.

e. Afek
* Datar
* Tumpul
* Labil
* Tidak sesuai
Jelaskan: klien terlihat bingung dan bimbang untuk memberitahu kabar
penyakitnya kepada keluarga besarnya.

f. Interaksi selama wawancara


* Bermusuhan
* Tidak kooperatif
* Mudah tersinggung
* Kontak mata kurang
* Defensif
* Curiga
Jelaskan : klien terlihat sering ragu dan melamun.

g. Persepsi
Halusinasi : Pendengaran, penglihatan, Perabaan, pengecapan, penghidu
h. Isi Pikir
* Obsesi, Phobia, Hipokondria, Depersonalisasi, Ide yang terkait, pikiran magis
* Waham : agama, somatic, kebesaran, curiga, nihilistic, sisip pikir, siar pikir,
kontrol pikir
Jelaskan: klien tidak menderita waham

i. Arus pikir
* Sirkumstansial
* Tangensial
* kehilangan asosiasi
* Flight of idea
* blocking Pengulangan pembicaraan/perseverasi
Jelaskan: klien selalu mengulang pertanyaan yang sama namun begitu mendengar
jawabannya kembali ragu untuk mengambil keputusan.

j. Tingkat Kesadaran
* Bingung
* Sedasi
* Stupor
* Disorientasi waktu-orang-tempat
Jelaskan: klien tidak memiliki gangguan

k. Memori
* Gangguan daya ingat jangka panjang
* Gangguan daya ingat jangka pendek
* Gangguan daya ingat saat ini
* Konfabulasi
Jelaskan : klien tidak memiliki gangguan
l. Tingkat Konsentrasi dan berhitung
* Mudah beralih
* Tidak mampu berkonsentrasi
* Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien terlihat bimbang dan ragu sehingga tidak mampu berkonsentrasi

m. Kemampuan penilaian
* Gangguan ringan
* Gangguan bermakna
Jelaskan : tidak memiliki gangguan

n. Daya Tilik Diri


* mengingkari penyakit yang diderita
* Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Jelaskan: klien mengatakan sebagai salah satu dokter tidak dapat menjaga pola
makannya selama ini sehingga menerima akibatnya.

VIII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1. Makan
Klien makan 3x sehari, klien dapat makan dengan sendiri tanpa bantuan orang
lain

2. BAB/BAK
Kemampuan BAB/BAK klien dapat melakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.

3. Mandi
Klien mampu mandi sendiri dengan diarahkan petugas, dan mengganti pakaian
setelah mandi. Klien mampu mengenakan pakaian sendiri setelah mandi.

4. Berpakaian
Klien dapat berpakaian denga rapi

5. Istirahat dan tidur


Klien tidak dapat tidur dengan tenang.

6. Penggunaan Obat
Klien mampu minum obat sendiri dengan memerlukan bantuan dalam
mengetahui nama obat, dosis, manfaat dan efek yang ditimbulkan.

7. Aktivitas di dalam rumah


Klien tidak pernah melakukan kegiatan di dalam rumah seperti mempersiapkan
makanan, menjaga kerapian rumah, mencuci pakaian, ataupun mengatur
keuangan.

8. Aktivitas di luar rumah


Klien bekerja di RS dan jarang pulang ke rumah.
7. ANALISA DATA
NO. DATA ETIOLOGI DIAGNOSA
1. DO : Ancaman Ansietas
- alam perasaan : sedih, ketakutan, dan terhadap
khawatir kematian
- klien terkadang berbicara dengan gagap
- klien terlihat bimbang dan ragu
sehingga tidak mampu berkonsentrasi
- gelisah
-

DS :
- klien mengatakan sangat cemas dan
takut dengan kondisinya
- klien mengatakan perasaannya gelisah,
tidak bisa tidur
- kien mengatakan khawatir penyakitnya
tidak dapat disembuhkan dan takut
gagal bila menjalani operasi hingga
membuat klien sering menangis.

2. DO : Kehilangan Berduka
- gelisah fungsi
- tidak mampu berkonsentrasi
- alam perasaan : sedih, ketakutan, dan
khawatir

DS :
- klien mengatakan sebagai salah satu
dokter tidak dapat menjaga pola
makannya selama ini sehingga
menerima akibatnya.
- klien merasa gagal sebagai salah satu
tenaga kesehatan yang tidak dapat
menjaga kesehatannya

3. DO : Perubahan peran Harga diri


- klien terlihat sering ragu dan melamun sosial rendah
- tidak mampu berkonsentrasi situsional
- kontak mata kurang
- klien selalu mengulang pertanyaan yang
sama namun begitu mendengar
jawabannya kembali ragu untuk
mengambil keputusan
DS :
- klien mengatakan sebagai salah satu
dokter tidak dapat menjaga pola
makannya selama ini sehingga
menerima akibatnya.
8. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Luaran Intervensi
1. Ansietas b.d Setelah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas (I.09314)
Ancaman terhadap keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
maka tingkat ansietas menurun - Identifikasi saat tingkat ansietas berubah
kematian
(L.09093) dengan kriteria - Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
hasil : - Monitor tanda-tanda ansietas
- Verbalisasi kebingungan Terapeutik
menurun - Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
- Verbalisasi khawatir akibat kepercayaan
kondisi yang dihadapi - Temani pasien untuk mengurangi kecemasan
menurun - Pahami situasi yang membuat ansietas dengarkan dengan
- Perilaku gelisah menurun penuh pengertian
- Konsentrasi membaik Edukasi
- Pola tidur membaik - Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
- Kontak mata membaik - Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
- Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
- Latih teknik relaksasi

Terapi Relaksasi (I.09326)


Observasi
- Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
- Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Terapeutik
- Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman
- Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
berirama
Edukasi
- Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
- Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang dipilih
- Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi

2. Berduka b.d Setelah dilakukan tindakan Dukungan Proses Berduka (I.09274)


Kehilangan fungsi keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
maka tingkat berduka membaik - Identifikasi kehilangan yang dihadapi
(L.09082) dengan kriteria - Identifikasi proses berduka yang dialami
hasil : Terapeutik
- Verbalisasi menerima - Tunjukkan sikap menerima dan empati
kehilangan menurun - Motivasi agar mau megungkapkan perasaan kehilangan
- Verbalisasi perasaan - Fasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara yang
berguna menurun nyaman
- Verbalisasi perasaan sedih Edukasi
menurun - Anjurkan mengekspresikan perasaan tentang kehilangan
- Verbalisasi perasaan - Anjurkan melewati proses berduka secara bertahap
bersalah amenurun
- Menangis menurun Dukungan Emosional (I.09256)
- Pola tidur membaik Observasi
- Konsentrasi membaik - Identifikasi hal yang telah memicu emosi
Terapeutik
- Fasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah atau sedih
- Buat pernyataan suportif atau empati selama fase berduka
- Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan
- Kurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah
Edukasi
- Anjurkan mengungkapkan perasaan yang dialami

3. Harga diri rendah Setelah dilakukan tindakan Manajemen Perilaku (I.12463)


situsional b.d keperawatan selama 3 x 24 jam, Observasi
maka harga diri meningkat - identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
Perubahan peran
(L.09069) dengan kriteria Terapeutik
sosial hasil : - batasi pengunjung
- penilaian diri positif - bicara dengan nada tenang dan rendah
meningkat - beri penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan
- konsentrasi meningkat perilaku
- perasaan malu menurun Edukasi
- perasaan bersalah menurun - informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar
pembentukan kognitif

Promosi Harga Diri (I.09308)


Observasi
- monitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri
- monitor tingkat harga diri setiap waktu
Terapeutik
- motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
- diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
- diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
- diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
- diskusikan alasan mengkritik diri sendiri atau rasa bersalah
- diskusikan penetapan tujuan realiistis untuk mencapai harga
diri yang lebih tinggi
Edukasi
- jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam
perkembangan konsep positif diri pasien
- anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi
dengan orang lain
- latih pernyataan/kemampuan positif diri
- latih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan dalam
menangani situasi
9. IMPLEMENTASI
Diagnosa Tanggal/waktu Implementasi Evaluasi
Ansietas b.d Jum’at, Reduksi Ansietas (I.09314) S:
Ancaman 27/08/2021 Observasi - klien mengatakan cemas dan takut
15.00 - Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah bila penyakitnya semakin parah
terhadap
RH : klien merasa cemas bila memikirkan - klien mengatakan saat ini masih
kematian 15.00 penyakitnya ragu untuk memberitahu
- Mengidentifikasi kemampuan mengambil keputusan keluarganya tentang penyakit yang
RH : klien terlihat bingung dan ragu untuk mengambil dideritanya
15.00 keputusan - klien mengatakan dapat tidur
- Memonitor tanda-tanda ansietas dengan nyaman dan nyenyak
RH : klien mengatakan cemas dan takut bila - klien mengatakan nyaman dengan
penyakitnya semakin parah posisi semifowler
- klien mengatakan lebih tenang dari
15.00 Terapeutik sebelumnya
- Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan O:
RH : klien menceritakan pengalamannya selama - klien terlihat bingung dan ragu
15.00-17.00 mengalami penyakitnya untuk mengambil keputusan
- Menemani pasien untuk mengurangi kecemasan - klien terlihat sedikit tenang
15.00 RH : klien terlihat sedikit tenang - klien terlihat rileks daripada
- Memahami situasi yang membuat ansietas dengarkan sebelumnya
dengan penuh pengertian
RH : klien terlihat sedikit tenang dan rileks setelah A : Masalah ansietas belum teratasi
menceritakan kecemasannya selama dirawat
P:
15.30 Edukasi Terapi Relaksasi (I.09326)
- Menjelaskan prosedur, termasuk sensasi yang Observasi
mungkin dialami - Identifikasi teknik relaksasi yang
RH : klien mengatakan saat ini masih ragu untuk pernah efektif digunakan
memberitahu keluarganya tentang penyakit yang - Monitor respon terhadap terapi
15.30 dideritanya relaksasi
- Melatih kegiatan pengalihan untuk mengurangi Terapeutik
ketegangan - Ciptakan lingkungan tenang dan
16.00 RH : klien terlihat sedikit tenang tanpa gangguan dengan
- Melatih teknik relaksasi pencahayaan dan suhu ruang
RH : klien mengatakan sedikit tenang setelah nyaman
melakukan teknik relaksasi - Gunakan nada suara lembut dengan
irama lambat dan berirama
Terapi Relaksasi (I.09326) Edukasi
15.45 Observasi - Anjurkan mengambil posisi nyaman
- Mengidentifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif - Anjurkan rileks dan merasakan
digunakan sensasi relaksasi
RH : klien belum pernah melakukan teknik - Anjurkan sering mengulangi atau
16.30 relaksasiselama sakit melatih teknik yang dipilih
- Memonitor respon terhadap terapi relaksasi - Demonstrasikan dan latih teknik
RH : klien terlihat rileks daripada sebelumnya relaksasi
15.00 Terapeutik
- Menciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan
dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman
RH : klien mengatakan dapat tidur dengan nyaman
15.00 dan nyenyak
- Menggunakan nada suara lembut dengan irama lambat
dan berirama
RH : klien mengatakan merasa nyaman selama
dirawat
15.00
Edukasi
- Menganjurkan mengambil posisi nyaman
16.00 RH : klien mengatakan nyaman dengan posisi
semifowler
16.00 - Menganjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
RH : klien mengatakan lebih tenang dari sebelumnya
- Menganjurkan sering mengulangi atau melatih teknik
yang dipilih
16.00 RH : klien melakukan relaksasi saat perasaan cemas
mulai datang
- Mendemonstrasikan dan latih teknik relaksasi
RH : klien dapat mengikuti arahan dengan baik

Berduka b.d Jum’at, Dukungan Proses Berduka (I.09274) S:


27/08/2021 Observasi - klien mengatakan telah gagal
Kehilangan 15.00 - Mengidentifikasi kehilangan yang dihadapi menjaga kesehatannya
fungsi RH : klien mengatakan telah gagal menjaga - klien mengatakan sedih dengan
kesehatannya keadaannya yang sakit
15.00 - Megidentifikasi proses berduka yang dialami - klien mengatakan pasrah dengan
RH : klien mengatakan sedih dengan keadaannya dirinya namun masih menangis
yang sakit - klien mengatakan sejak sakit dia
merasa dirnya bersalah karena
Terapeutik mengabaikan kesehatan dan
15.00 - Menunjukkan sikap menerima daan empati kehilangan aktivitasnya dulu
RH : klien mengatakan pasrah dengan dirinya namun
masih menangis O:
15.00 - Memotivasi agar mau megungkapkan perasaan - klien terlihat sedikit tenang
kehilangan - klien terkadang ditemani oleh
RH : klien mengatakan sejak sakit dia merasa dirnya keluarga untuk mengalihkan rasa
bersalah karena mengabaikan kesehatan dan sedihnya
kehilangan aktivitasnya dulu - klien terlihat sedih bila mengingat
15.00 - Menfasilitasi mengekspresikan perasaan dengan cara aktivitasnya sebelum sakit
yang nyaman
RH : klien terkadang masih menangis A : Masalah berduka belum teratasi

Edukasi P:
15.00 - Menganjurkan mengekspresikan perasaan tentang Dukungan Proses Berduka (I.09274)
kehilangan Observasi
RH : klien mengatakan sedih - Identifikasi kehilangan yang
15.00 - Menganjurkan melewati proses berduka secara dihadapi
bertahap - Identifikasi proses berduka yang
RH : klien mengatakan pasrah dengan keadaannya dialami
Terapeutik
Dukungan Emosional (I.09256) - Tunjukkan sikap menerima dan
Observasi empati
15.30 - Mengidentifikasi hal yang telah memicu emosi - Motivasi agar mau megungkapkan
RH : klien terlihat sedih bila mengingat aktivitasnya perasaan kehilangan
sebelum sakit - Fasilitasi mengekspresikan perasaan
dengan cara yang nyaman
Terapeutik Edukasi
15.30 - Memfasilitasi mengungkapkan perasaan cemas, marah - Anjurkan mengekspresikan perasaan
atau sedih tentang kehilangan
RH : klien mengatakan sedih dan cemas bila tidak - Anjurkan melewati proses berduka
dapat sembuh dari penyakitnya secara bertahap
15.30 - Membuat pernyataan suportif atau empati selama fase
berduka
RH : klien mengatakan sedikit tenang karena selalu
disemangati oleh perawat dan dokter selama dirawat
15.00 - Melakukan sentuhan untuk memberikan dukungan
RH : klien merasa sedikit tenang
15.30 - Mengurangi tuntutan berpikir saat sakit atau lelah
RH : klien terkadang ditemani oleh keluarga untuk
mengalihkan rasa sedihnya

Edukasi
15.00 - Menganjurkan mengungkapkan perasaan yang
dialami
RH : klien mengatakan sedih dengan keadaannya saat
ini

Harga diri Juma’at, Manajemen Perilaku (I.12463) S:


rendah 27/08/2021 Observasi - klien mengatakan memiliki
15.00 - Mengidentifikasi harapan untuk mengendalikan harapan ingin hidup seperti dulu
situsional
perilaku - klien mengatakan merasa bersalah
b.d RH : klien mengatakan memiliki harapan ingin hidup pada diri sendiri karena gagal
Perubahan seperti dulu menjaga kesehatannya

peran sosial
Terapeutik O:
15.00 - Membatasi pengunjung - klien terlihat sering melamun dan
RH : keluarga berkunjung secara bergantian selalu menghindari kontak mata
15.00 - Berbicara dengan nada tenang dan rendah saat berkomunikasi
RH : klien terlihat rileks dan tenang - klien terlihat rileks dan tenang
15.00 - Memberi penguatan positif terhadap keberhasilan
mengendalikan perilaku A : Masalah harga diri rendah
RH : klien mengatakan ingin sembuh situasional belum teratasi

Edukasi P:
16.00 - Menginformasikan keluarga bahwa keluarga sebagai Promosi Harga Diri (I.09308)
dasar pembentukan kognitif Observasi
RH : keluarga mengatakan mengerti - monitor verbalisasi yang
merendahkan diri sendiri
Promosi Harga Diri (I.09308) - monitor tingkat harga diri setiap
Observasi waktu
15.00 - Memonitor verbalisasi yang merendahkan diri sendiri Terapeutik
RH : klien mengatakan merasa bersalah pada diri - motivasi terlibat dalam verbalisasi
sendiri karena gagal menjaga kesehatannya positif untuk diri sendiri
15.30 - Memonitor tingkat harga diri setiap waktu - diskusikan kepercayaan terhadap
RH : klien terlihat sering melamun dan selalu penilaian diri
menghindari kontak mata saat berkomunikasi - diskusikan pengalaman yang
meningkatkan harga diri
Terapeutik - diskusikan pengalaman yang
15.30 - Memotivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk meningkatkan harga diri
diri sendiri - diskusikan alasan mengkritik diri
RH : klien mengatakan bila sembuh ingin melanjutkan sendiri atau rasa bersalah
mimpinya - diskusikan penetapan tujuan
15.30 - Mendiskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri realiistis untuk mencapai harga diri
RH : klien mengatakan telah gagal menjaga kesehatan yang lebih tinggi
15.30 - Mendiskusikan pengalaman yang meningkatkan harga Edukasi
diri - jelaskan kepada keluarga
RH : klien mengatakan paling senang bila berhasil pentingnya dukungan dalam
menyelamatkan nyawa orang lain sebagai seorang perkembangan konsep positif diri
dokter pasien
15.30 - Mendiskusikan alasan mengkritik diri sendiri atau - anjurkan mempertahankan kontak
rasa bersalah mata saat berkomunikasi dengan
RH : klien mengatakan gagal dan malu untuk menjaga orang lain
kesehatannya sebagai tenaga medis - latih pernyataan/kemampuan positif
15.30 - Mendiskusikan penetapan tujuan realistis untuk diri
mencapai harga diri yang lebih tinggi - latih meningkatkan kepercayaan
RH : klien mengatakan optimis ingin sembuh pada kemampuan dalam menangani
situasi
Edukasi
16.00 - Menjelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan
dalam perkembangan konsep positif diri pasien
RH : keluarga mengatakan mengerti
16.00 - Menganjurkan mempertahankan kontak mata saat
berkomunikasi dengan orang lain
RH : klien terkadang mengalihkan pandangan atau
menunduk
16.00 - Melatih pernyataan/kemampuan positif diri
RH : klien terlihat bersemangat bila menceritakan
pengalamannya dulu
16.00 - Melatih meningkatkan kepercayaan pada kemampuan
dalam menangani situasi
RH : klien mengatakan percaya dia dapat sembuh dan
melwati masa-masa sedihnya.

Anda mungkin juga menyukai