Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN

Topik kegiatan : penanganan demam pada anak


Hari / Tanggal : Selasa, 18 September 2018
Pukul : 10.00 – 10.30 WI
Waktu : 30 menit
Sasaran : Keluarga anak pada anak usia 1-3 tahun
Tempat : Ruang Cempaka 1, RSUD Karanganyar

A. LATAR BELAKANG
Demam merupakan kondisi dimana suhu badan berada di atas angka suhu
normal rata-rata, yakni lebih dari 37,8°C. Dalam dunia kesehatan, adanya demam
dipercaya sebagai suatu pertanda kondisi kesehatan yang sedang terganggu, baik
pada anak maupun orang dewasa. (Sowden, 2011)
demam yang terjadi baik pada orang dewasa maupun anak-anak biasanya
merupakan suatu pertanda bahwa tubuh sedang bermasalah. Keadaan ini terjadi
karena beberapa hal diantaranya infeksi virus, infeksi bakteri, peradangan maupun
infeksi tropis. (Ngastiyah, 2010)
Kondisi ini sebisa mungkin mendapatkan perawatan yang tepat dan segera
agar orang yang sedang mengalami demam suhu tubuhnya mampu turun. Ada
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menangani demam diantaranya :
memperbanyak minum air putih, menggunakan pakaian yang tipis, mengompres
dengan air hangat, memerikan obat penurun panas ( Sinarty, 2012)
Bangsal Cempaka 1 merupakan bangsal perawatan khusus anak, Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan di bangsal Cempaka 1 RSUD Karanganyar pada
tanggal 12-16 September 2018, rata-rata anak yang sedang dirawat merupakan anak
yang sedang mengalami demam. Saat dilakukan wawancara pada 7 orang tua pasien
tersebut mengatakan kurang memahami mengenai cara penanganan anak yang
sedang demam pada saat dirumah. Orangtua mengatakan biasanya mereka langsung
panik saat anaknya mulai mengalami demam. Oleh karena itu dibutuhkan
pendidikan kesehatan mengenai penanganan demam pada anak agar orang tua
pasien mendapatkan informasi yang benar, serta dapat memberikan penanganan
yang tepat saat anaknya mengalami demam baik saat dirumah sakit maupun saat
dirumah.

STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 1


PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit para orang tua
anak/pasien diruang Cempaka 1 RSUD Karanganyar mengetahui dan memahami
tentang penanganan demam pada anak.
2. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan orang
tua anak/ pasien mampu :
a. Menjelaskan pengertian demam.
b. Menjelaskan penyebab terjadinya demam
c. Menjelaskan tanda dan gejala pada anak yang mengalami demam.
d. Menjelaskan penanganan pada anak yang sedang mengalami demam.
C. TOPIK
Topik : penanganan demam pada anak
Subtopik :
1. pengertian demam.
2. Penyebab terjadinya demam.
3. tanda dan gejala pada anak yang mengalami demam.
4. penanganan pada anak yang sedang mengalami demam.

D. KARAKTERISTIK PESERTA
Keluarga anak yang sedang mengalami demam di Ruang Cemapaka 1 RSUD
Karanganyar.

E. MEDIA DAN ALAT


Media dan alat yang digunakan:
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet

STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 2


PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

F. SETTING TEMPAT

Keterangan gambar :
: Pembawa Materi : Peserta

: Fasilitator : Moderator

A. METODE
Metode yang digunakan adalah:
1. Ceramah
2. Diskusi / tanya jawab
3. Demonstrasi cara mengompres hangat pada anak yang sedang demam.

B. PENGORGANISASIAN
Penanggung Jawab : Dian Nur Hudiyawati S.Kep, Ns, M.Kep
Penyaji : Dewi Puranama Sari, S.Kep.
Moderator/MC : Ridho Hidayatullah, S.Kep.
Observer dan Fasilitator : Rizki Febriyansyah, S.Kep

C. KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta
1 Pendahuluan 5’
 Memberi salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan petugas penyuluhan  Menyimak
 Mengkomunikasikan pokok bahasan  Menyimak
 Mengkomunikasikan tujuan  Menyimak
2 Kegiatan Inti 20’
a. Menyampaikan materi  Menyimak
tentang:  Memperhatikan
b. Apa itu demam.  Memperhatikan

STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 3


PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

c. Menjelaskan penyebab  Mengikuti


demam.
d. Menjelaskan ciri-ciri pada
anak yang sedang
mengalami demam.
e. Menjelaskan penanganan
pada anak yang sedang
mengalami demam
 Memberikan kesempatan peserta untuk  Bertanya
bertanya
 Menjawab pertanyaan peserta  Menjawab
3 Penutup 5’
 Menyimpulkan materi penyuluhan  Memperhatikan
bersama peserta
 Memberikan evaluasi secara lisan  Menyimak
 Memberikan salam penutup  Menjawab salam

D. MATERI DAN LEAFLET


Terlampir

E. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Mahasiswa
4. Evaluasi Hasil

LAMPIRAN MATERI
STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 4
PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

PENANGANAN DEMAM PADA ANAK

A. Pengertian Demam
Demam merupakan kondisi dimana suhu badan berada di atas angka suhu normal
rata-rata, yakni lebih dari 37,8°C. Dalam dunia kesehatan, adanya demam dipercaya
sebagai suatu pertanda kondisi kesehatan yang sedang terganggu, baik pada anak
maupun orang dewasa. (Suriadi, 2013)
Demam (Febris) adalah meningkatnya suhu tubuh yang tidak normal yang
merupakan tanda klinis terjadinya gangguan fisiologi tubuh ( Ratna S, 2014)

B. Macam-macam demam
Menurut Suriadi (2013), demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara
abnormal. Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :
1. Demam septik
Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam hari dan
turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan
menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang
normal dinamakan juga demam hektik.
2. Demam remiten
Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai suhu badan
normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua derajat dan
tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.
3. Demam intermiten
Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam dalam satu hari.
Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan bila
terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
4. Demam kontinyu
Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat. Pada tingkat
demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.
5. Demam siklik
Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh beberapa
periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh kenaikan
suhu seperti semula. Suatu tipe demam kadang-kadang dikaitkan dengan suatu
penyakit tertentu misalnya tipe demam intermiten untuk malaria. Seorang pasien
STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 5
PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

dengan keluhan demam mungkin dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab
yang jela seperti : abses, pneumonia, infeksi saluran kencing, malaria, tetapi
kadang sama sekali tidak dapat dihubungkan segera dengan suatu sebab yang
jelas. Dalam praktek 90% dari para pasien dengan demam yang baru saja dialami,
pada dasarnya merupakan suatu penyakit yang self-limiting seperti influensa atau
penyakit virus sejenis lainnya. Namun hal ini tidak berarti kita tidak harus tetap
waspada terhadap inveksi bakterial.

C. Penyebab Demam Febris

Demam febris atau yang akrab disapa febris dapat terjadi jika terdapat toksik (bahan
racun) yang mampu mempengaruhi sistem syaraf pusat dan kemudian mengirimkan
reaksi demam. Selain itu, demam pada febris juga dipicu oleh munculnya zat pirogen.
Zat pirogen ini  bisa mempengaruhi sistem syaraf ketika terjadi infeksi ataupun
peradangan pada tubuh anda. Febris merupaka istilah dalam dunia kedokteran yang lebih
dikenal dengan Demam di masyarakat awam, yakni suhu tubuh yang lebih dari 37°C
(lebih dari suhu normal). Menurut Price (2010), Ada beberapa penyebab yang memicu
terjadinya febris, diantaranya:

1. Infeksi virus

Virus dapat menyebabkan seseorang (yang terinfeksi) bait itu anak-anak maupun
dewasa, mengalami demam tinggi. Namun, anak-anak dan bayi memang lebih rentan
terhadap infeksi virus dibandingkan orang dewasa. Ketika kekebalan tubuh lemah,
maka virus akan semakin mudah dalam menyerang.

2. Infeksi bakteri

Bakteri juga dapat menimbulkan infeksi dan memicu demam pada tubuh yang
terinfeksi. Bakteri dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Penyakit serius
yang merupakan dampak dari infeksi bakteri diantaranya seperti penyakit pneumonia,
infeksi sendi, infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, septikemia, meningitis dan jenis
bakteri lain.

STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 6


PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

3. Peradangan

Ketika tubuh mengalami peradangan, maka dengan bersamaan demam juga akan
muncul. Misalnya seperti penyakit radang tenggorokan, demam seringkali muncul
ketika penyakit ini menyerang.

4. Infeksi tropis

Infeksi tropis yang dimaksud adalah infeksi oleh virus yang sebagian besar hanya
terjadi di daerah tropis dan subtropis, seperti penyakit malaria maupun demam
berdarah. Ini merupakan salah satu penyebab demam tinggi pada orang
dewasa maupun anak-anak. Jika anda memiliki bayi, maka perhatikan pula ciri ciri
demam berdarah pada bayi untuk menanggulanginya.

5. Heat stroke

Heat stroke terjadi ketika suhu udara luar sangat panas sehingga memiu tubuh
memberikan reaksi rasa panas tersebut. Biasanya heat stroke bisa sembuh sendiri dan
terjadi secara alami. Tapi ketika sistem kekebalan tubuh anak sangat lemah maka heat
stroke bisa menyebabkan febris pada anak.

D. Tanda dan gejala demam

1. Demam tinggi

Kondisi tubuh saat suhu menjadi lebih dari suhu normal rata-rata (yaitu 36°C-37°C)
anak-anak yang terkena demam bisa dirasakan dengan suhu panas dari dalam tubuh
mereka. Demam yang memicu febris biasanya lebih dari 38°C, dan cenderung
membuat tubuh menjadi lemah. Jika hal ini dialami anak-anak, mereka akan lebih
sering rewel karena merasa tidak nyaman dengan kondisi tubuhnya yang dirasakan.

2. Menggigil

Ini adalah keadaan dimana suhu tubuh sudah sangat tinggi sehingga menimbulkan
menggigil. Menggigil dapat dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak, penderita
yang merasakan menggigil justru akan terasa sangat panas jika disentuh oleh orang
lain yang dalam keadaan sehat. Menggigil yang dirasakan oleh penderita febris dapat
STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 7
PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

membuat tubuhnya bergetar karena kedinginan. Hal lain yang dapat terjadi ialah
seperti sakit kepala.

3. Tubuh mengeluarkan keringan

Tidak jarang ketika kita demam, semakin lama kita akan merasa kelelahan dan bahkan
berkeringat. Begitu juga jika anak-anak yang mengalaminya.

4. Menjadi gelisah

anak-anak yang mengalami febris mereka menjadi rewel serta susah untuk dirayu.
Meski penderita febris bisa tidur, namun sebenarnya mereka mengalami menggigil
dan rasa sakit dibagian tubuhnya seperti kelelahan.

5. Sulit makan dan minum

Penderita febrisa biasanya akan merasakan lidah yang tidak nyaman pula.
Akibatnya,sulit untuk memakan atau minum sesuatu. Jika yang mengalaminya adalah
orang dewasa, mungkin mereka akan lebih berusaha untuk mau makan dan minum.
Namun jika penderitanya anak-anak, orang tua harus membujuknya untuk mau makan
dan minum meski ia tidak menginginkan, agar tubuhnya tidak menjadi semakin lemas
yang dapat menyebabkan febris semakin parah.
6. Denyut jantung sangat cepat

Jangan heran jika anda menggigil dan jantung berdenyut dengan cepat, itulah gejala
febris.

E. Penanganan pada anak yang sedang demam


Penatalaksanaan Demam menurut ( Soegeng Soegijanto, 2013) :
1. Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6
jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau. Perhatikan
pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak mengalami
kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan berbahaya bagi
perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak. Terputusnya suplai

STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 8


PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam keadaan demikian, cacat
seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi intelektual tertentu.
2. Bukalah pakaian dan selimut yang berlebihan.
3. Memperhatikan aliran udara di dalam ruangan
4. Jalan nafas harus terbuka untuk mencegah terputusnya suplai oksigen ke otak yang
akan berakibat rusaknya sel – sel otak.
5. Berikan cairan melalui mulut, minum sebanyak –banyaknya
Minuman yang diberikan dapat berupa air putih, susu (anak diare menyesuaikan), air
buah atau air teh. Tujuannnya adalah agar cairan tubuh yang menguap akibat naiknya
suhu tubuh memperoleh gantinya.
6. Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang.
7. Kompres dengan air hangat dengan cara :
 Larutan kompres berupa air hangat 40 °C dalam wadahnya ( dalam kom)
 Handuk / kain / wash lap untuk kompres ·
 Handuk pengering
 Sarung tangan
 Termometer Prosedur : · Beri tahu klien, dan siapkan alat, klien, dan lingkungan.
 Cuci tangan
 Ukur suhu tubuh
 Basahi kain pengompres dengan air, peras kain sehingga tidak terlalu basah. ·
 Letakkan kain pada daerah yang akan dikompres ( dahi, ketiak, perut, leher
belakang ).
 Tutup kain kompres dengan handuk kering
 Apabila kain telah kering atau suhu kain relative menjadi dingin, masukkan
kembali kain kompres ke dalam cairan kompres dan letakkan kembali di daerah
kompres, lakukan berulang-ulang hingga efek yang diinginkan dicapai.
 Evaluasi hasil dengan mengukur suhu tubuh klien setelah 20 menit · Setelah
selesai, keringkan daerah kompres atau bagian tubuh yang basah dan rapikan alat ·
 Cuci tangan
8. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-suam kuku.
Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di luar terasa hangat dan tubuh
akan menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh
akan menurunkan kontrol pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur
STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 9
PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

suhu tubuh lagi. Di samping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat
pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga akan
membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah pengeluaran panas dari
tubuh.
9. Obat-obatan Antipiretik
Antipiretik bekerja secara sentral menurunkan suhu di pusat pengatur suhu di
hipotalamus. Antipiretik berguna untuk mencegah pembentukan prostaglandin dengan
jalan menghambat enzim cyclooxygenase sehinga set point hipotalamus direndahkan
kembali menjadi normal yang mana diperintah memproduksi panas diatas normal dan
mengurangi pengeluaran panas tidak ada lagi.
Petunjuk pemberian antipiretik:
1. Bayi 6 – 12 bulan : ½ – 1 sendok the sirup parasetamol
2. Anak 1 – 6 tahun : ¼ – ½ parasetamol 500 mg atau 1 – 1 ½ sendokteh sirup
parasetamol
3. Anak 6 – 12 tahun : ½ 1 tablet parasetamol 500 mg atau 2 sendok the sirup
parasetamol. Tablet parasetamol dapat diberikan dengan digerus lalu dilarutkan
dengan air atau teh manis. Obat penurun panas in diberikan 3 kali sehari.
Gunakan sendok takaran obat dengan ukuran 5 ml setiap sendoknya. (Mansoer
arif, 2014)

STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 10


PENDIDIKAN KESEHATAN Kelompok 2

DAFTAR PUSTAKA

Betz, Sowden. (2011). Buku Saku Keperawatan Pediatrik, Edisi 5. Jakarta, EGC.
Engel, Joyce. (2012). Pengkajian Pediatrik. Ed. 5. Jakarta, EGC
Soegeng Soegijanto. (2013). Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksanaan. Salemba
Medika. Jakarta.
Mansoer. S. Arif (2014). Kapikta Selekta kedokteran. edisi VI. EGC: Jakarta
Ngastiyah. (2010). Perawatan Anak Sakit, Edisi 4. Jakarta, EGC.
Sinarty hartanto. (2012). Kompres Hangat Pada Anak Demam. Jakarta. Sinar Pustaka
Suriadi & Rita Yuliani. (2013). Buku Pegangan Praktek Klinik Asuhan Keperawatan pada
Anak. Edisi V.Jakarta: CV Sagung Seto.

STASE ANAK PROFESI NERS ANGKATAN XIX UMS 2018 11

Anda mungkin juga menyukai