Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

I. Latar Belakang
Penyakit sindrom kandung kemih dalam bahasa medis dikenal sebagai sistitis interstisial
adalah gangguan kompleks kronis yang ditandai oleh dinding kandung kemih meradang atau
mengalami iritasi., rasa sakit pada panggul dan tidak nyaman akibat tekanan pada kandung
kemih.
Penelitian terbaru telah mengungkapkan bahwa sistitis interstisial adalah kondisi kronis
yang mempengaruhi sekitar 1 juta orang Amerika setiap tahun. Meskipun penyakit ini biasanya
mempengaruhi wanita, tetapi dapat mempengaruhi anak-anak dan laki-laki juga. Hal terburuk
dari penyakit ini adalah bahwa hal itu dapat berdampak buruk jangka panjang pada kualitas
hidup masyarakat yang terkena penyakit ini.

II. Tujuan Umum


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan peserta
penyuluhan mampu memahami tentang penyakit Sistitis Interstisial

III. Tujuan Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, peserta penyuluhan diharapkan mampu:
1. Menjelaskan pengertian Sistitis Interstisial
2. Menjelaskan Penyebab penyakit Sistitis Interstisial
3. Menjelaskan Gejala penyakit Sistitis Interstisial
4. Menjelaskan pengobatan penyakit Sistitis Interstisial
5. Menjelaskan pencegahan penyakit Sistitis Interstisial

1
IV. Metode
Ceramah dan tanya jawab

V. Media
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet

VI. Kisi-kisi Materi


1. Pengertian Sistitis Interstisial
2. Penyebab penyakit Sistitis Interstisial
3. Gejala penyakit Sistitis Interstisial
4. Pencegahan penyakit Sistitis Interstisial
5. Pengobatan penyakit Sistitis Interstisial

VII. Proses Pelaksanaan

No KEGIATAN RESPON KELUARGA WAKTU

1. Pendahuluan
- Menyampaikan salam - Membalas salam 5 menit
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan

2
- Apersepsi - Memberikan respon

2. Penyampaian materi

a. Menjelaskan materi tentang : -Memperhatikan 15 menit


1. Pengertian Sistitis Interstisial penjelasan dan
2. Penyebab penyakit Sistitis Interstisial demonstrasi dengan
3. Gejala penyakit Sistitis Interstisial cermat
4. Pencegahan penyakit Sistitis
Interstisial
5. Pengobatan penyakit Sistitis
Interstisial

3. Penutup - Menanyakan hasil 10 menit


- Tanya jawab (Evaluasi) yang belum jelas
- Fadback dan menjawab
- Menyimpulkan hasil materi pertanyaan
- Kontrak waktu selanjutnya - Menjawab salam
- Mengakhiri kegiatan (Salam) penutup
VIII. Setting Tempat

Penyuluhan dilaksanakan di Balai Banjar Sengguan, Tonja. Gatot Subroto Timur-Denpasar.

M PAPAN
PENYAJI
O
D
E
R
A LAPTOP LCD
T 3
O
R
F
A
S
I
L
I
T
A
T
O
R

IX. Pengorganisasian
1. Moderator :
2. Penyaji :
3. Observer :
4. Fasilitator :

X. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
 SAP sudah siap 2 hari sebelum penyuluhan.
 Pengorganisasian sudah tersusun.
 Penyaji sudah menyiapkan materi.
 Moderator dan sekretaris sudah siap.
 Peserta siap mengikuti penyuluhan.

4
 Media (Laptop, LCD, Leaflet) sudah disiapkan sesuai rencana.
 Tempat siap dan disusun sesuai dengan setting tempat yang telah direncanakan.

2. Evaluasi Proses
 Penyaji,moderator, sekretaris dan peserta siap mengikuti penyuluha
 75 % peserta dapat mengikuti penyuluhan

3. Evaluasi Hasil
 Penyuluhan berjalan sesuai rencana dan tepat waktu.
 Masalah yang muncul saat pelaksanaan penyuluhan dapat diatasi dengan baik.
 Tujuan penyuluhan tercapai yaitu peserta penyuluhan dapat memahami tentang isi
penyuluhan dan diharapkan akan terjadi perubahan perilaku.

5
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Sistitis Interstisial


Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu
keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001)
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu keadaan adanya infeksi bakteri pada
saluran kemih. (Enggram, Barbara, 1998)
Sistitis (CYSTITIS) adalah infeksi pada kandung kemih yang disebabkan oleh
penyebaran infeksi bakteri. Kuman penyebab infeksi ini terutama adalah
Escherichia colli, Enterococci, Proteus, dan Stafilokokus aureus yang masuk ke
uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urin dari uretra ke dalam kandung
kemih (refulks urtrovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop.
Sistitis sangat mudah terjadi jika pertahanan lokal tubuh menurun, yaitu pada
diabetes melitus atau trauma lokal minor pada saat sanggama. Infeksi kandung
kemih umumnya terjadi pada wanita, terutama pada masa reproduktif. Beberapa
wanita menderita infeksi kandung kemih secara berulang.

2. Penyebab penyakit Sistitis Interstisial


1. Jenis-jenis mikroorganisme yang menyebabkan ISK, antara lain:
a. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK uncomplicated (simple)
b. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : penyebab ISK complicated
c. Enterobacter, staphylococcus epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
2. Prevalensi penyebab ISK pada usia lanjut, antara lain:
a. Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih
yang kurang efektif
b. Mobilitas menurun
c. Nutrisi yang sering kurang baik
d. Sistem imunitas menurun, baik seluler maupun humoral

6
e. Adanya hambatan pada aliran urin
f. Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat

3. Gejala penyakit Sistitis Interstisial


Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah (sistitis):
 Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
 Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
 Hematuria
 Nyeri punggung dapat terjadi
Tanda dan gejala ISK bagian atas (pielonefritis)
 Demam
 Menggigil
 Nyeri panggul dan pinggang
 Nyeri ketika berkemih
 Malaise
 Pusing
 Mual dan muntah

4. Pencegahan penyakit Sistitis Interstisial


Adapun berbagai cara utuk mencegah penyakit sistitis interstisial diantaranya :
1) Usahakan segera buang air kecil setelah berhubungan seks
2) Bersihkan kelamin dengan air dari arah depan ke belakang
3) Jangan menunggu sampai kantug kemih terlalu penuh (kebelet) untuk buang air kecil
4) Hindari mandi berendam terlalu lama dan sering agar daerah kemaluan tidak tercemar bakteri,
hati-hati menggunakan produk pewangi atau produk antiseptik
5) Pakai celana dalam katun dan hindari celana ketat
6) Banyak minum

7
5. Pengobatan penyakit Sistitis Interstisial
Penanganan Infeksi Saluran Kemih (ISK) yang ideal adalah agens antibacterial yang
secara efektif menghilangkan bakteri dari traktus urinarius dengan efek minimal terhaap flora
fekal dan vagina.
Terapi Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut dapat dibedakan atas:
 Terapi antibiotika dosis tunggal
 Terapi antibiotika konvensional: 5-14 hari
 Terapi antibiotika jangka lama: 4-6 minggu
 Terapi dosis rendah untuk supresi
Pemakaian antimicrobial jangka panjang menurunkan resiko kekambuhan infeksi. Jika
kekambuhan disebabkan oleh bakteri persisten di awal infeksi, factor kausatif (mis: batu,
abses), jika muncul salah satu, harus segera ditangani. Setelah penanganan dan sterilisasi urin,
terapi preventif dosis rendah.
Penggunaan medikasi yang umum mencakup: sulfisoxazole (gastrisin),
trimethoprim/sulfamethoxazole (TMP/SMZ, bactrim, septra), kadang ampicillin atau
amoksisilin digunakan, tetapi E. Coli telah resisten terhadap bakteri ini. Pyridium, suatu
analgesic urinarius jug dapat digunakan untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat infeksi.

Anda mungkin juga menyukai