Disusun Oleh :
NIM : 111711035
Dosen Pembimbing :
TA. 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Cystitisadalah inflamasi kandung kemih yang paling sering disebabkan oleh
penyebaran infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urin
dariuretra ke dalam kandung kemih. (Prabowo & Pranata, 2014).Cystitis terjadi di
seluruh dunia dan mempengaruhi Negara yang sedangberkembang danNegara miskin.
Cystitis ini merupakan penyebab utamakematian dan meningkatnya morbiditas pasien
yang di rawat di rumah sakit.Survey prevelensi yang di lakukan WHO(World Health
Organization)di 55rumah sakit dari 14 negara yang mewakili 4 kawasan (Eropa,
Timur Tengah,Asia Tenggara Dan Pasifik Barat)menunjukkan rata-rata 8,7 % pasien
rumahsakit yang mengalami cystitis. Setiap saat, lebih dari 1,4 juta orang di
seluruhdunia menderita komplikasi dari cystitis yang di peroleh dari rumah
sakit.Frekuensi tertinggi dilaporkan dari rumah sakit di kawasanTimur
TengahdanAsia Tenggara(11,8 % dan10,0 % masing-masing), dengan prevelensi 7,7
%dan 9,0 % masing-masing di kawasanEropadan pasifikbarat. Penelitian laindi
laporkan rata-rata sekitar 3,5 % (Jerman) menjadi 5 % (Amerika) dariseluruh pasien
rawat inap, di perawatan rumah sakit tersier sekitar dan ICUsekitar 15 %-20 %
kasus.Dari berbagai peneliti epidemiologis di Indonesia di dapatkanprevelensi cystitis
sebesar 1,5-2,3% pada penduduk usia lebih dari 15 tahun,bahkan pada suatu
penelitian epidemuologis di Manado di dapatkanprevelensi cystitis 5,2%. Peneliti
yang di lakukan di Jakarta membuktikanadanya kenaikan prevelensi yaitu
meningkat1,5% menjadi 5,0% pada tahun2011.Data kesehatantahun 2013 penderita
cystitis di Indonesia adalah 2 jutajiwa, sedangkan penderita cystitis diJawa
Tengahtahun2013 adalah 1,2 jutajiwa (DinasKesehatanJawa Tengah, 2013).
Meskipun beban cystitismengkhawatirkan, kebanyakan beban darimasalah
kesehatan masyarakat utama ini dapat dicegah dengan deteksi dini,peningkatan
pemberian pelayanan, dan edukasi yang lebih baik untukpenatalaksanaan mandiri
cystitis.Dampak dari penyakit cystitis adalahgagalginjal pada orang dewasa usia 20-
74 tahun dan gagal kronis, terhitung kira-kira 40% kasus baru.(Purnomo, 2011).Peran
perawatsebagai pemberi Asuhan Keperawatan yang harus bisamemberikan Asuhan
Keperawatan Profesional yang bisa memandirikanpasien dan memberikan tindakan
yangprofesional terhadap pasien.Denganmelihat peran perawat sebagai fungsi
pelayanan asuhan keperawatancystitisterhadap pasien dan dampak yang di timbulkan
bilacystitis tidak segera diatasi, makapenulis tertarik untuk membuatkarya tulis ilmiah
dengan judulasuhan keperawatan pada Nn.I dengancystitisdi ruang Baittussalam
2RSISA.(Black & Hawks, 2010).
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat :
a. Memahami apa itu Interstisial Cystitis
b. Memahami penyebab Interstisial Cystitis
c. Memahami gejala Interstisial Cystitis
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan klien mampu :
a. Menyebutkan pengertian Interstisial Cystitis
b. Menyebutkan gejala Interstisial Cystitis
c. Menyebutkan penyebab
C. Pelaksanaan kegiatan
1. Materi terlampir
a. pengertian Interstisial Cystitis
b. gejala Interstisial Cystitis
c. etiologi Interstisial Cystitis
2. Sasaran / target
Sasaran : Seluruh Mahasiswa / i prodi S1 tingkat 1
Target : Seluruh Mahasiswa / i prodi S1 tingkat 1
Metoda :
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
3. Media / alat :
a. Leaflet
b. Power Point
4. Waktu dan Tempat
Hari / Tanggal : senin/ 2 mei 2019
Jam : 08.00-09.30
Tempat : Kelas prodi S1 tingkat 1
5. Penorganisasian
Moderator : Wantoro
Presenter : Widyawati putri lestari
Observer : Zulaihatin
Fasililator : Wirdah Biladi
D. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Respon klien Waktu
1 Pendahuluan : o Membalas
a. Salam pembuka salam 3 menit
b. Menjelaskan topik penyuluhan o Mendengarkan
o Memberikan
respon
2 Penjelasan materi : o Mendengarkan
Menjelaskan mengenai isi materi o Memperhatikan 15 menit
yaitu apa itu Interstisial Cystitis (IC),
gejala Interstisial Cystitis (IC),
penyebab Interstisial Cystitis (IC)
3 Penutup : Menanyakan hal-hal 5 menit
a. Tanya jawab yang belum jelas
b. Feed back seputar penanganan dan
c. Menyimpulkan hasil penyuluhan pencegahan Interstisial
d. Memberikan salam Cystitis (IC)
Menanyakan kembali
mengenai isi materi
yang telah disampaikan
oleh penyaji
Aktif bersama dalam
menyimpulkan isi
materi penyuluhan
Membalas salam
E. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Seluruhpenyuluhan menghadiri penyuluhan
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
Power Point dan Leaflet telah tersedia
peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
Keluarga masyarakat dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai
selesai.
mahasiswa berperan aktif selama kegiatan berjalan
3. Evaluasi Hasil
Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian
Interstisial Cystitis (IC)
Minimal 60% yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan penyebab
Interstisial Cystitis (IC)
Lampiran Materi
Rasa sakit pada kandung kemih yang dirasakan penderita interstitial cystitis bisa
berupa nyeri ringan hingga rasa sakit yang menusuk. Buang air kecil bisa terasa
menyengat atau bahkan panas.Semua penderita interstitial cystitis akan mengalami
peradangan pada kandung kemih, dan 5-10% penderita akan mengalami luka di kandung
kemih.Mungkin ada gejala yang tidak disebutkan di atas. Konsultasikan pada dokter
untuk informasi tentang gejala lainnya.
C. Penyebab Interstisial Cystitis (IC)
Penyebab interstitial cystitis belum diketahui secara pasti, tapi ada banyak faktor yang
bisa memicunya. Misalnya, orang yang mengalami gangguan atau kelainan di lapisan
pelindung (epithelium) kandung kemih biasanya akan mengalami interstitial cystitis juga.
Kebocoran pada epithelium bisa membuat bahan beracun dari air kencing mengiritasi
dinding kandung kemih.
Kemungkinan penyebab lain namun belum terbukti adalah: reaksi autoimun, faktor
keturunan, infeksi, atau alergi.
D. faktor Pemicu
Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko seseorang terkena interstitial cystitis,
contohnya:
1. Jenis kelamin. Perempuan lebih sering terkena interstitial cystitis dibandingkan laki-
laki. Banyak pria yang mengalami gejala yang mirip dengan interstitial cystitis, tapi
seringnya itu adalah peradangan kelenjar prostat (prostatitis).
2. Warna kulit dan rambut. Orang-orang dengan kulit putih atau rambut merah lebih
sering terkena interstitial cystitis.
3. Usia. Pada kebanyakan kasus, interstitial cystitis didiagnosis pada orang usia 30 tahun
atau lebih.
4. Memiliki gangguan nyeri kronis. Interstitial cystitis biasanya terjadi pada penderita
irritable bowel syndrome (IBS) alias sindrom iritasi usus, atau penderita fibromyalgia.