Oleh :
A. Latar Belakang
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. OMA terjadi karena
faktor pertahanan tubuh terganggu/ sumbatan tuba eustachius (Efiaty, 2007). Jika terapi
terlambat, terapi tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah, dan
higiene pasien yang buruk, maka OMA akan berubah menjadi Otitis media supuratif kronik
(OMSK), bila infeksi lebih dari 2 bulan.
Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah suatu kondisi inflamasi pada telinga
tengah yang disebabkan oleh perforasi gendang telinga dan mengakibatkan pengeluaran
sekret telinga yang berulang. Penyakit OMSK sendiri biasanya dimulai dari usia anak-anak
hingga dewasa yang disebabkan oleh perforasi membran timpani yang spontan dari infeksi
akut telinga tengah yang dikenal dengan sebutan Otitis media akut (OMA) atau sebagai
gejala sisa dari otitis media yang lebih ringan yaitu otitis media dengan efusi (WHO, 2004).
Prevalensi OMSK di dunia berkisar 65 - 330 juta penderita, 60 % diantaranya (39
- 200 juta) mengalami gangguan pendengaran yang signifikan (WHO, 2004). OMSK
terjadi secara perlahan-lahan namun dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian,
dalam penangananya memerlukan suatu kecermatan dan ketepatan agar dapat dicapai
penyembuhan yang maksimal.
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 1x15 menit diharapkan pasien otitis
media akut memahami pentingnya merawat telinga agar tidak terjadi otitis media
supuratif kronik.
C. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian OMSK
b. Mengetahui etiologi OMSK
c. Mengetahui tanda dan gejala OMSK
d. Mengetahui dan memahami cara pencegahan OMSK
e. Mengetahui dan memahami cara perawatan telinga di rumah
f. Mengetahui dan memahami cara menggunakan obat tetes telinga
g. Mengetahui dan memahami empat langkah merawat radang telinga
D. Metode
Metode yang digunakan adalah Ceramah dan Tanya jawab.
G. Setiing Tempat
Membentuk setengah lingkaran yang dibagi menjadi tiga
Keterangan:
Penyaji
Peserta
H. Struktur Organisasi
1. Sekretaris : Tasya
2. Moderator : Mukhlis
3. Penyaji : Siti Hafsah
4. Fasilitator :
I. Evaluasi
1. Sturktur :
Pasien dan keluarga pasien (peserta) hadir saat diberikan penyuluhan di Ruang
Poliklinik RSU Kasih Bunda Cimahi
2. Proses :
a. Peserta penyuluhan antusias terdadap materi yang disampaikan
b. Peserta penyuluhan mengikuti rangkaian acara hingga selesai
c. Peserta mengajukan pertanyan dan pertanyaannya dijawab dengan benar
3. Hasil :
a. Peserta mampu memahami pengertian OMSK
b. Peserta mampu memahami etiologi OMSK
c. Peserta mampu memahami tanda dan gejala OMSK
d. Peserta menyebutkan cara pencegahan OMSK
e. Peserta menyebutkan cara merawat telinga di rumah
f. Peserta menyebutkan cara menggunakan obat tetes telinga
g. Peserta menyebutkan empat langkah merawat radang telinga
J. Referensi
1. World Health Organization. CSOM [Internet]. 2015 [cited 2015 Jun 23].
Available from: http://www.who.int/neglected_diseases/diseases/otitis/en/
2. https://www.academia.edu/29313467/SATUAN_ACARA_PEMBELAJARAN_SAP_OMSK
MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian OMSK
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau yang biasa disebut congek adalah
peradangan yang terjadi dibagian telinga tengah disertai adanya lubang (perforasi)
pada gendang telinga (membran timpani) dan keluarnya cairan (sekret) dari telinga
baik terus menerus atau hilang timbul selama lebih dari 2 bulan. Karakteristik cairan
yang keluar umumnya encer/kental, dan bening /bernanah. Menurut WHO dalam
Arvina (2011), pada ± 50% penderita OMSK dapat menyebabkan ketulian atau
kekurang pendengaran.
B. Etiologi OMSK
Bakteri piogenik merupakan penyebab OMA yang tersering. Menurut penelitian,
65-75% kasus OMA dapat ditentukan jenis bakteri piogeniknya melalui isolasi bakteri
terhadap kultur cairan atau efusi telinga tengah. Kasus lain tergolong sebagai
nonpatogenik karena tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya. Tiga jenis
bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae (40%),
diikuti oleh Haemophilus influenzae (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-15%).
Kirakira 5% kasus dijumpai patogen-patogen yang lain seperti Streptococcus
pyogenes (group A beta-hemolytic), Staphylococcus aureus, dan organisme gram
negatif. Staphylococcus aureus dan organisme gram negatif banyak ditemukan pada
anak dan neonatus yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Haemophilus influenzae
sering dijumpai pada anak balita. Jenis mikroorganisme yang dijumpai pada orang
dewasa juga sama dengan yang dijumpai pada anak-anak
3. Bersihkan telinga bagian luar dengan menggunakan air hangat atau kain
lembab dengan hati-hati, kemudian dikeringkan.
7. Pasang kembali tutup botol tetes telinga dengan rapat, jangan menyeka atau
membilas ujung botol tetes.
8. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang
mungkin menempel.