Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah KMB III

Oleh :

Mukhlis Hidayat C.0105.20.

Siti Hafsah Intan Sari C.0105.20.

Tasya Tamara C.0105.20.

PROGRAM STUDI S1 NON REGULER KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BUDI LUHUR CIMAHI


SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Pencegahan Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)

Tema : Pencegahan Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)


Pokok Bahasan : Upaya Pencegahan terjadinya Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
Sub pokok : 1. Pengertian OMSK
2. Etiologi OMSK
3. Tanda dan gejala OMSK
4. Cara pencegahan OMSK
5. Cara perawatan telinga di rumah
6. Cara menggunakan obat tetes telinga
7. Empat langkah merawat radang telinga
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Hari, tanggal :
Waktu :
Tempat : RSU Kasih Bunda Cimahi

A. Latar Belakang
Otitis media akut (OMA) adalah peradangan pada sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid. OMA terjadi karena
faktor pertahanan tubuh terganggu/ sumbatan tuba eustachius (Efiaty, 2007). Jika terapi
terlambat, terapi tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh pasien rendah, dan
higiene pasien yang buruk, maka OMA akan berubah menjadi Otitis media supuratif kronik
(OMSK), bila infeksi lebih dari 2 bulan.

Otitis media supuratif kronik (OMSK) adalah suatu kondisi inflamasi pada telinga
tengah yang disebabkan oleh perforasi gendang telinga dan mengakibatkan pengeluaran
sekret telinga yang berulang. Penyakit OMSK sendiri biasanya dimulai dari usia anak-anak
hingga dewasa yang disebabkan oleh perforasi membran timpani yang spontan dari infeksi
akut telinga tengah yang dikenal dengan sebutan Otitis media akut (OMA) atau sebagai
gejala sisa dari otitis media yang lebih ringan yaitu otitis media dengan efusi (WHO, 2004).
Prevalensi OMSK di dunia berkisar 65 - 330 juta penderita, 60 % diantaranya (39
- 200 juta) mengalami gangguan pendengaran yang signifikan (WHO, 2004). OMSK
terjadi secara perlahan-lahan namun dalam jangka waktu yang lama. Dengan demikian,
dalam penangananya memerlukan suatu kecermatan dan ketepatan agar dapat dicapai
penyembuhan yang maksimal.

B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 1x15 menit diharapkan pasien otitis
media akut memahami pentingnya merawat telinga agar tidak terjadi otitis media
supuratif kronik.

C. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian OMSK
b. Mengetahui etiologi OMSK
c. Mengetahui tanda dan gejala OMSK
d. Mengetahui dan memahami cara pencegahan OMSK
e. Mengetahui dan memahami cara perawatan telinga di rumah
f. Mengetahui dan memahami cara menggunakan obat tetes telinga
g. Mengetahui dan memahami empat langkah merawat radang telinga

D. Metode
Metode yang digunakan adalah Ceramah dan Tanya jawab.

E. Media dan Alat


Leaflet dan Flipchart.
F. Proses Pelaksanaan

Kegiatan Media dan


Waktu Kegiatan Pembicara
Pendengar Alat
Pendahuluan/pembukaan:
Memberikan salam Menjawab salam
Menanyakan perasaan peserta Mengungkapkan
perasaannya
2 menit Memperkenalkan diri Memperhatikan

Menjelaskan kontrak waktu, Menyutujui


pokok pembahasan dan tujuan kontrak
dari penyuluhan
Penyajian materi:
Pengertian dan manfaat insulin Memperhatikan
Jenis-jenis insulin Memperhatikan
Cara menghitung insulin yang Memperhatikan
akan diberikan Leaflet
15 Cara menentukan area atau Memperhatikan Dan
menit lokasi penyuntikan insulin Flipchart
Indikasi dan kontraindikasi dari Memperhatikan
pemberian insulin
Simulasi cara penyuntikan Memperhatikan
insulin
Diskusi Tanya-jawab
Penutup:
Menyampaikan kesimpulan Menyimak
3 menit
Memberikan evaluasi Menjawab
Salam penutupan Menjawab salam

G. Setiing Tempat
Membentuk setengah lingkaran yang dibagi menjadi tiga

Keterangan:

Papan flipchart Moderator

Penyaji

Peserta
H. Struktur Organisasi
1. Sekretaris : Tasya
2. Moderator : Mukhlis
3. Penyaji : Siti Hafsah
4. Fasilitator :

I. Evaluasi
1. Sturktur :
Pasien dan keluarga pasien (peserta) hadir saat diberikan penyuluhan di Ruang
Poliklinik RSU Kasih Bunda Cimahi
2. Proses :
a. Peserta penyuluhan antusias terdadap materi yang disampaikan
b. Peserta penyuluhan mengikuti rangkaian acara hingga selesai
c. Peserta mengajukan pertanyan dan pertanyaannya dijawab dengan benar

3. Hasil :
a. Peserta mampu memahami pengertian OMSK
b. Peserta mampu memahami etiologi OMSK
c. Peserta mampu memahami tanda dan gejala OMSK
d. Peserta menyebutkan cara pencegahan OMSK
e. Peserta menyebutkan cara merawat telinga di rumah
f. Peserta menyebutkan cara menggunakan obat tetes telinga
g. Peserta menyebutkan empat langkah merawat radang telinga
J. Referensi

1. World Health Organization. CSOM [Internet]. 2015 [cited 2015 Jun 23].
Available from: http://www.who.int/neglected_diseases/diseases/otitis/en/
2. https://www.academia.edu/29313467/SATUAN_ACARA_PEMBELAJARAN_SAP_OMSK
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian OMSK
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau yang biasa disebut congek adalah
peradangan yang terjadi dibagian telinga tengah disertai adanya lubang (perforasi)
pada gendang telinga (membran timpani) dan keluarnya cairan (sekret) dari telinga
baik terus menerus atau hilang timbul selama lebih dari 2 bulan. Karakteristik cairan
yang keluar umumnya encer/kental, dan bening /bernanah. Menurut WHO dalam
Arvina (2011), pada ± 50% penderita OMSK dapat menyebabkan ketulian atau
kekurang pendengaran.
B. Etiologi OMSK
Bakteri piogenik merupakan penyebab OMA yang tersering. Menurut penelitian,
65-75% kasus OMA dapat ditentukan jenis bakteri piogeniknya melalui isolasi bakteri
terhadap kultur cairan atau efusi telinga tengah. Kasus lain tergolong sebagai
nonpatogenik karena tidak ditemukan mikroorganisme penyebabnya. Tiga jenis
bakteri penyebab otitis media tersering adalah Streptococcus pneumoniae (40%),
diikuti oleh Haemophilus influenzae (25-30%) dan Moraxella catarhalis (10-15%).
Kirakira 5% kasus dijumpai patogen-patogen yang lain seperti Streptococcus
pyogenes (group A beta-hemolytic), Staphylococcus aureus, dan organisme gram
negatif. Staphylococcus aureus dan organisme gram negatif banyak ditemukan pada
anak dan neonatus yang menjalani rawat inap di rumah sakit. Haemophilus influenzae
sering dijumpai pada anak balita. Jenis mikroorganisme yang dijumpai pada orang
dewasa juga sama dengan yang dijumpai pada anak-anak

C. Tanda Gejala OMSK


Tanda dan gejala yang umumnya timbul di bawah ini selama 2 bulan berturut-
turut ataupun berulang selama lebih dari 2 bulan :
1. Telinga berair (otore)
Cairan yang keluar dari telinga dapat cair, berisi nanah, berwarna kuning –
kehijauan , berbau busuk, atau ada bercak darah. Keluarnya sekret dapat terus
menerus ataupun hilang timbul
2. Gangguan pendengaran
Infeksi pada telinga tengah hampir selalu menyebabkan gangguan pendengaran.
Gangguan pendengaran yang biasa dikeluhkan berupa bunyi mendenging,
menderu, mendesis atau berbagai bunyi yang lain, rasa penuh dalam telinga serta
tuli. Jika rangkaian tulang pendengaran di telinga tengah terputus akan
menyebabkan tuli konduktif yang berat.
3. Nyeri (otalgia)
Nyeri pada OMSK jarang terjadi tetapi dapat terjadi akibat masuknya air ke
telinga tengah, adanya ancaman komplikasi, terpaparnya duramater atau dinding
sinus lateralis atau pembentukan nanah sampai ke jaringan otak ( abses) otak.
4. Vertigo
Vertigo adalah suatu sensasi abnormal mengenai adanya gerakan keadaan sekitar
terhadap penderita atau penderita terhadap keadaan sekitarnya.Biasanya penderita
OMSK akan merasakan lingkungan sekitarnya berputar sehingga akan kehilangan
keseimbangan.
D. Cara Pencegahan OMSK
1. Pencegahan Primer
Pencegahan tingkat pertama merupakan upaya untuk mempertahankan orang yang
sehat agar tetap sehat atau mencegah orang yang sehat agar tidak sakit.
Pencegahan primer OMSK dapat dilakukan dengan cara :
 Mencegah terjadinya pencetus OMSK yaitu infeksi saluran pernapasan
atas.
dengan meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
yang bergizi dan menjalankan pola hidup sehat
 Meningkatkan hygiene perorangan terutama membiasakan cuci tangan
sebelum makan , setelah BAB , sebelum dan setelah menyentuh area
telinga serta menjaga keberihan sanitasi lingkungan.
 Menjaga kesehatan telinga dengan benar, tidak membersihkan telinga
dengan benda yang berujung keras, termasuk cotton buds , karena
penggunaan cotton buds malah mendorong kotoran lebih dalam ke telinga
dan bisa melukai gendang telinga dan menyebabkan radang. Cukup
bersihkan bagian muara telinga dan daun telinga,kotoran telinga pada
dasarnya dapat keluar sendiri dengan bantuan bulu-bulu halus yang secara
alami tumbuh di dalam telinga.Untuk mencegah terjadinya penumpukan
kotoran di dalam telinga, lakukan pembersihan atau “toilet telinga” secara
rutin 6 bulan sekali ke dokter spesialis THT (Telinga, hidung, tenggrokan)
 Tidak membiasakan mengorek- ngorek telinga
 Tidak terlalu lama berada dalam air ketika berenang jika tidak
menggunakan pelindung telinga
2. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder merupakan upaya untuk membantu orang yang telah
sakit agar sembuh, menghambat progresifitas penyakit, menghindarkan
komplikasi, dan mengurangi ketidakmampuan.Pencegahan ini dapat dilakukan
dengan :
 Mengobati secara teratur dan tuntas jika mengalami infeksi di bagian THT
(Telinga, hidung , tenggorokan)
 Melakukan konsultasi ke pelayanan kesehatan, jika mengalami keluhan
tanda gejala yang telah dijelaskan diatas.
 Istirahat yang cukup untuk mengembalikan kondisi tubuh
 Mengkonsumsi makanan yang bergizi serta makanan yang terjaga
kebersihannya
 Menghindari kontak dengan seseorang yang sedang mengalami penyakit
ISPA atau penyakit infeksi lainnya.

E. Cara perawatan telinga di rumah meliputi:


1. Bersihkan bagian luar telinga
2. Jangan dikorek
3. Tak perlu terlalu bersih
4. Perawatan rutin  
5. Bersihkan telinga jika merasa ada yang tak beres dengan telinga seperti
terdengar bunyi-bunyi atau benda yang bergerak di dalam telinga saat
menggerakkan kepala, sebaiknya segera berkunjung ke dokter spesialis THT
6. Kunyah makanan dengan baik
7. Sebelum tidur, ada baiknya memperhatikan kebersihan bantal dan kasur,     
terutama keberadaan serangga atau semut
8. Kompres hangat atau dingin ditelinga bagian luar.

F. Cara Menggunakan Obat Tetes Telinga, yaitu:

1. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun.

2. Pastikan kondisi ujung botol atau pipet tetes tidak rusak.

3. Bersihkan telinga bagian luar dengan menggunakan air hangat atau kain
lembab dengan hati-hati, kemudian dikeringkan.

4. Hangatkan obat tetes telinga dengan memegang botolnya menggunakan tangan


selama beberapa menit. Kocok botol obat tetes.

5. Miringkan kepala sehingga telinga yang akan diberikan obat menghadap ke


atas. Tarik daun telinga ke atas dan ke belakang untuk meluruskan saluran
telinganya.

6. Teteskan obat sesuai dengan dosis pemakaian pada lubang telinga.


Pertahankan posisi kepala 2-3 menit. Tekan secara lembut kulit penutup kecil
telinga atau gunakan kapas steril untuk menyumbat lubang telinga agar obat
dapat mencapai dasar saluran telinga.

7. Pasang kembali tutup botol tetes telinga dengan rapat, jangan menyeka atau
membilas ujung botol tetes.

8. Cucilah tangan anda dengan air dan sabun untuk membersihkan sisa obat yang
mungkin menempel.

G. Empat Langkah Merawat Otitis / radang Telinga, yaitu:


1. Kompres hangat untuk mengurangi nyeri pada telinga yang terinfeksi
2. Hindari cuaca atau udara panas, seperti terik matahari, (gunakan topi atau
payung)
3. Penderita dilarang berenang
4. Konsumsi makanan yang banyak mengandung vit.C untuk peradangan,
contohnya seperti, bayam, jeruk, dan kacang- kacangan.

Anda mungkin juga menyukai