Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DiSusun Oleh :

Kelompok II

1. Bella Zahra F (1901003)

2. Dian Novita Sari (1901006)

3. Fita Purnama Sari (1901010)

4. Indah Purnama Sari (1901012)

5. Shaifut Nikma (1901023)

6. Wahyu Hendra (1901026)

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG

2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Teknik Batuk Efektif

Sasaran : Keluarga dan pasien

Hari / Tanggal : Sabtu, 9 Oktober 2021

Tempat : Rumah Keluarga Tn. H

A. Tujuan Intruksional Umum


Pada akhirnya proses penyuluhan pasien dan keluarga mampu memahami teknik
betuk efektif serta dapat memahaminya.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat
1. Menjelaskan definisi batuk efektif
2. Menjelaskan tujuan batuk efektif
3. Menjelaskan cara batuk efektif
4. Menyebutkan alat yang digunakan
5. Mengetahui etika batuk
C. Sasaran
Keluarga dan Pasien
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
F. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1. 5 menit Pembukaan Menjawab salam
Salam pembuka Memperhatikan
Menjelaskan tujuan penyuluhan memperhatikan
Menyebutkan materi yang diberikan
2. 10 menit Penatalaksanaan memperhatikan
Definisi batuk efektif
Tujuan batuk efektif
Cara batuk efektif
Alat yang digunakan
Etika batuk
3. 5 menit Evaluasi Bertanya dan
Memberi kesempatan bertanya menjawab.
Meminta pasien mempraktikkan batuk Mempraktekkan
efektif
4. 5 menit Terminasi Memperhatikan
Mengucapkan terima kasih Menjawab salam
Perhatikan yang diperhatikan
Mengucapkan salam

G. Pengorganisasian
Perawat : Shaifut
Ibu : Indah Purnama
Moderator : Dian Novita
H. Evaluasi
1. Menjelaskan definisi batuk efektif
2. Menjelaskan tujuan batuk efektif
3. Menjelaskan cara batuk efektif
4. Menyebutkan alat yang digunakan
5. Mengetahui etika batuk
6. Materi penyuluhan

MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian batuk efektif
Latihan batuk efektif adalah cara untuk melatih pasien yang tidak memiliki
kemampuan batuk efektif dengan tujuan membersihkan laring, trachea, dan
bronkiolus dari secret atau benda asing dijalan nafas.
2. Tujuan batuk efektif
Tujuan batuk efektif menurut (Muttaqin, 2008) adalah meningkatkan mobilisasi
sekresi dan mencegah resiko tinggi retensi sekresi (pneumonia, atelectasis, demam).
Menurut (Somantri, 2012) batuk efeltif sangat penting karena dapat meningkatkan
mekanisme pembersihan jalan nafas.
3. Indikasi Batuk efektif
Indikasi klien dilakukan batuk efektif adalah
a. Jalan nafas tidak efektif
b. Pre dan post operasi
c. Klien imobilisasi
4. Kontraindikasi batuk efektif
Kontra indikasi batuk efektif adalah
a. Klien yang menggalami peningkatan tekanan intra kranial (TIK) gangguan fungsi
otak
b. Gangguan kardiovaskuler : hipertensi berat, aneurisma, gagal jantung.
c. Emphysema karena dapat menyebabkan ruputure dinding alveolar.
5. Prosedur pelaksanaan batuk efektif
Prosedur tindakan yang dilakukan pada batuk efektif adalah:
1) Alat dan bahan
a. Tissu
b. Pengalas dada
c. Bengkok atau pot sputum
2) Prosedur tindakan batuk efektif
a. Beritahu pasien, minta persetujuan klien dan cuci tanggan
b. Atur pasien dalam posisi duduk tegak atau duduk setengah membungkuk
c. Letakkan pengalas pada dada klien,letakkan bengkok pada pangkuan an
anjurkan klien memegang tisu
d. Ajarkan pasien untuk menarik nafas secara perlahan, tahan 1 – 3 detik dan
embuskan perlahan dengan mulut. Lakukan prosedur ini beberapa kali.
e. Anjurkan untuk menarik nafas 1- 3 detik batukkan dengan kuat
f. Tarik nafas kembali selama 1 – 2 kali dan ulang prosedur diatas hingga 2 - 6
kali.
g. Jika diperlukan ulang prosedur diatas
h. Bersihkan mulut klien, instruksikan klien untuk membuang sputum pada
bengkok.
i. Beri penguatan, bereskan alat, cuci tangan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


Pokok Bahasan : Edukasi ISPA
Sasaran : Keluarga Tn. A

Hari/Tanggal : Senin, 11 Oktober 2021

Waktu : Jam 14.30-15.30


Tempat : Rumah Kelurga Tn. A
Penyuluh : Kelompok 2 D3 Keperawatan Universitas Karya Husada
Semester 5

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan ini, diharapkan Kelurga Tn. A mengetahui dan
memahami kondisi lingkungan polusi yang tercemar agar tidak terserang ISPA, dan
bisa mencegah dari penyakit tersebut dengan upaya kuratif dan preventif agar
keluarga sehat sejahtera.

B. Tujuan Instruksional Khusus


1. Mengetahui dan memahami penyebab dari infeksi saluran pernapasan akut.
2. Mengetahui dan memahami tanda dan gejala dari seseorang yang terinfeksi
saluran pernapasannya akut dan dapat menyebutkan upaya pencegahan dari
infeksi saluran pernapasan akut.
3. Mengetahui kegunaan dari masker dan cara serta waktu menggunakannya.
C. Metode
Ceramah dan tanya jawab
D. Media/alat bantu
Leaflet

E. Alokasi Waktu
a. Pembukaan/Apersepsi : 3 menit
b. Penjelasan/uraian materi/Tanya Jawab : 15 menit
c. Rangkuman akhir/penutup (closure) : 2 menit

F. Strategi Instruksional
a. Menjelaskan materi-materi pelajaran.
b. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya.
d. Mengadakan tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta.
G. Kegiatan Belajar Mengajar
No Waktu Kegiatan pemateri Sasaran
1. 10 menit Menyampaikan salam Membalas salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan
Kontrak waktu Memberi respon

2. 20 menit 1. Menjelaskan pengertian dan penyebab dari 1. Mendengarkan


infeksi saluran pernafasan, tanda dan dan menyimak
gejala dari infeksi saluran pernafasan, 2. Mengajukan
upaya pencegahan dan pengobatan dari pertanyaan
infeksi saluran pernapasan. 3. Mendengarkan
2. Memberikan kesempatan bertanya
3. Memberi pertanyaan
3. 30 menit Terminasi Memperhatikan
Mengucapkan terima kasih Menjawab salam
Mengucapkan salam

H. Pengorganisasian
Perawat : Fita
Keluarga : Indah
Anak : Bella
I. Evaluasi
1. Menyebutkan kembali pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
2. Menyebutkan kembali penyebab Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
4. Menyebutkan kembali upaya pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut.
5. Menyebutkan kembali penatalaksanaan ISPA

MATERI PENYULUHAN ISPA

A. Defenisi
Infeksi sluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi saluran pernapasan akut
yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih
14 hari, ISPA mengenai struktur saluran di atas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini
mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulant atau berurutan. (Nurrijal,
2009).
Istilah ISPA meliputi tiga unsur penting yaitu infeksi, saluran pernapasan, dan
akut. Dengan pengertian sebagai berikut: infeksi adalah masuknya kuman atau
mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga
menimbulkan gejala penyakit. Saluran pernapasan adalah organ yang mulai dari
hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga
tengah dan pleura. Dengan demikian ISPA secara otomatis mencakup saluran
pernapasan bagian atas, saluran pernapasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-
paru) dan organ adneksa saluran pernapasan. Sesuai dengan batasan ini maka jaringan
paru-paru termasuk saluran pernapasan. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung
sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun
untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat
berlangsung lebih dari 14 hari. (Depkes, 2010).

B. Penyebab
Depkes (2004) menyatakan penyakit ispa dapat disebabkan oleh berbagai
penyebab seperti bakteri, virus, mycoplasma, jamur dan lain- lainnya. Ispa bagian atas
umumnya disebabkan oleh virus, sedangkan ispa bagian bawah dapat disebabkan oleh
bakteri, umumnya mempunyai manifestasi klinis yang berat sehingga menimbulkan
beberapa masalah dalam penanganannya Bakteri penyebab ispa antara lain adalah
genus streptococcus, stapilococus, pneumococus, haemophyllus, bordetella dan
corynobacterium. Virus penyebab ispa antara lain golongan paramykovirus (termasuk
didalamnya virus influenza, virus parainfluenza dan virus campak), adenovirus,
coronavirus, picornavirus, herpesvirus, dan lain-lain. Di Negara-negara berkembang
umumnya kuman penyebab ispa adalah streptococcus pneumonia dan haemopylus
influenza.

C. Tahapan ISPA
Perjalanan klinis penyekit ispa ini dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu:

1. Tahap prepatogenesis, penyebab telah ada tetapi penderita belum menunjukkan


reaksi apa-apa
2. Tahap inkubasi, virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi
lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan tubuh sebelumnya memang sudah
rendah
3. Tahap dini penyakit, dimulai dari munculnya gejala penyakit, timbul gejala
demam dan batuk
4. Tahap lanjut penyakit, dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna,
sembuh dengan atelektasis, menjadi kronis dan dapat meninggal akibat
pneumonia
D. Manifestasi Klinik
Ispa merupakan proses inflamasi yang terjadi pada setiap bagian saluran
pernapasan atas maupun bawah, yang meliputi infiltrate peradangan dan edema
mukosa, kongestif vaskuler, bertambahnya sekresi mucus serta perubahan struktur
fungsi siliare. (Muttaqim, 2008) .
Depkes RI membagi tanda dan gejala ISPA menjadi tiga yaitu :
1. Gejala Ringan sebagai berikut:
a. Batuk
b. Serak
c. Pilek
d. Panas atau demam
2. Gejala Sedang sebagai berikut:
a. Pernapasan cepat ( fast breathing)
b. Suhu tubuh lebih dari 39C
c. Tenggorokan berwarna merah
d. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak
e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
f. Pernapasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)
3. Gejala Berat sebagai berikut:
a. Bibir atau kulit membiru
b. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun
c. Pernapasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah
d. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernapas
e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
f. Tenggorokan berwarna merah

Anda mungkin juga menyukai