Anda di halaman 1dari 14

PERAN PERAWAT DALAM

KESELAMATAN PASIEN

Syaifudin-2020
Ingat Kembali ttg 6 sasaran KS
IPSG 1 : Melakukan identifikasi pasien secara benar
IPSG 2 : Meningkatkan komunikasi yang efektif
IPSG 2.1 : Pelaporan hasil kritis
IPSG 2.2 : Komunikasi saat serah terima (handover)
IPSG 3 & 3.1 : Meningkatkan keamanan penggunaan obat yang
membutuhkan kewaspadaan tinggi
(High Alert Medication / HAM)
IPSG 4 & 4.1 : Memastikan operasi dengan lokasi yang benar,
prosedur yang benar, dan pasien yang benar.
IPSG 5 : Mengurangi risiko infeksi akibat pelayanan
di Rumah Sakit
IPSG 6 : Mengurangi risiko pasien cedera karena
jatuh
1. Identifikasi Pasien
 Identifikasi yg benar merupakan landasan KP
 Ditingkatkan melalui minimal 2
pengidentifikasi pasien (Nama, tanggal lahir
dan No RM)
 Identifikasi dg tepat saat pemberian obat,
transfusi darah, pemeriksaan Lab, Prosedur
diagnostik dan operasi.
Perawat Harus:
1. Verifikasi gelang nama dan warna setiap serah
terima pasien
2. Memberi label spesimen dihadapan pasien
3. Mencocokkan gelang nama ke label darah,
permintaan darah dan kadaluwarsa komponen
darah
Strategi:
 Pelaksanaan praktik KP yg berkualitas secara
rutin
 Pemantaun indikator secara terus-menerus
 Penggunaan Bar_Code
 Kerjasama Interdisipliner
 Monitoring berkelanjutan Perawat baru dan
masa orientasi
2. Komunikasi Efektif
 Komunikasi yg buruk berdampak pada banyak
hal
 Salah pengobatan, transfusi dan alergi, salah
prosedur operasi, salah sisi bagian yg dioperasi
Hand Off Bedside
 Menyediakan informasi yg akurat & tepat
waktu
 Bertukar informasi secara real time
 Visualisasi pasien & bertanya langsung bila
kurang jelas
 Pasien turut terlibat aktif dan mungkin
mengkoreksi kesalahan
3. Kewaspadaan Obat
 Ketat dlm prinsip 6 benar (obat, dosis, rute,
waktu, pasien, dokumentasi)
 Verifikasi ulang (resep hrs terbaca, lingkungan
kondusif)
 Staf Perawat memadai
 Pelatihan memadai
 Stress tempat kerja harus minimal
 Konsentrasi
 Jangan banyak tugas
3.
 Bekerja sesuai SOP
 Mengecek alergi obat
 Mengecek reaksi obat
 Mengecek integritas kulit
 Menjelaskan tujuan dan kemungkinan efek
obat
 Memisah obat yg mirip/wadah yg mirip
 Penkes ttg obat ke pasien
4. Ketepatan operasi dan prosedur
 Pastikan 5 tahapan dilaksanakan (briefing, sign in (sblm
anestesi), time out (sblm insisi), sign out (sebelum
meninggalkan ruang operasi), dan debriefing.
1. Identifikasi dan pemecahan masalah
2. konfirmasi identitas Pasien
3. benar Prosedur
4. Benar Sisi
5. Alergi dan Penyakit Menular

 Kontribusi terbesar saat TIME OUT (86%)


5. Pengendalian Infeksi
 Kebersihan tangan
 Profilaksis antibiotika
 Pemeliharaan kateter urin, vena central dan
vena perifer
 Perawatan luka operasi
Perawat harus:
1. Menyadari tindakan yg beresiko infeksi
2. Mengurangi dan meminimalkan kemungkinan
infeksi
3. Menilai resiko infeksi (usia, penggunaan
imunosup, intgritas kulit, immobilitas, alat
invasif, penggunaan antibiotik)
6. Pengurangan Resiko jatuh
 Menyadari faktor resiko jatuh (usia, jenis
kelamin, efek obat, status mental, penyakit
kronis, kekuatan, ketinggian tempat tidur)
 Memastikan bel mudah dijangkau
 Mengunci Roda bed
 Posisikan bed terendah
 Menaikkan pagar pengaman
 Kunjungi dan monitor tiap jam
 Bed paling dekat dg Nurse Station
6. lanjut…
 Orientasi ruangan
 Supervisi ketat pasien baru
 Cahaya adequat
 Alas kaki tidak licin
 Lantai kamar mandi tdk licin
(Perry & Potter)

Anda mungkin juga menyukai