By
Achmad Syaifudin
PENGERTIAN PERIOPERATIF:
praoperasi intraoperasi
postoperasi
Fase Pra bedah :
Dimulai sejak tjd ketentuan dari intervensi bedah
mjd kepastian dan berakhir bila pasien ditransfer
ke meja bedah
1. Darurat
Klien membutuhkan perhatian dengan
segera, mengancam jiwa (kematian atau
kecacatan fisik), tidak dapat ditunda.
Contoh:
◦ perdarahan hebat
◦ luka tembak atau tusuk
◦ luka bakar luas
Tingkat Urgensi…
2. Urgen
Klien membutuhkan perhatian segera,
dilaksanakan dalam 24 jam.
Contoh:
gigitan ular, Infeksi kandung kemih akut ,
batu ginjal, batu pada uretra
Tingkat Urgensi…
3. Diperlukan
Klien harus menjalani pembedahan,
direncanakan dalam beberapa minggu
atau bulan.
Contoh:
Membuat Rileks
Mengurangi cemas
Tidur
Mengurangi nyeri
b. Bahan valogetik
Mengurangi sekresi
Mencegah laringospasmus
Mengurangi lendir
Obat-obat pra anesthesi
1. Golongan Sedatif — Hipnotika
Pentobarbital sodium (Nembutal)
Secorbarbital sodium (seconal)
Flurazepam hydrochloride (Dakmane)
Choloral hidrat
2. Golongan NARKOTIK
Morphine sulfate
Morperidine hidrochlorida (Demerol)
a. mati rasa
b. tetap sadar
Keuntungan anestesi regional
1. alat minimal dan teknik relatif sederhana
2. Aman untuk pasien puasa
3. Tidak ada komplikasi jln napas
4. Tidak ada polusi kamar operasi
5. Perawatan postop lebih ringan
Kerugian anestesi regional
Tidak semua Pasien bersedia
Sulit pada anak-anak
Tidak semua ahli bedah menyukai
Terdapat kemungkinan kegagalan.
3. Anestesi Lokal
Ex : lidokain (xilokain)
Legal Aspek Pembedahan
prosedur invasif
menggunakan anesthesia
prosedur non-bedah yang resikonya lebih dari sekedar resiko ringan
terapi radiasi dan kobalt.
Yang dapat memberikan IC:
bebas tanpa
tekanan
Subjek
Tertulis
IC tidak
kompeten
hrs diwakili
Bahasa
mudah
dipahami,
info jelas
ASKEP PASIEN SEBELUM OPERASI / PRE
OPERASI
Psikologis Fisik
Fisik Psikologis (Cemas)
• Status nutrisi dan keseimbangan cairan • Cerita dari orang lain yang pernah
elektrolit dioperasi yang sama.
• Eliminasi • Takut mati pada saat dianesthesi dan
• Kulit, rambut dan kuku dioperasi.
• Kosmetika, perhiasan dan protesa • Takut sakit dan nyeri setelah dioperasi.
• Puasa • Takut keganasan bila diagnosanya belum
• Pendidikan kesehatan pasti.
• Istirahat, rasa aman dan nyaman • Kurang mendapatkan informasi yang
jelas dan benar tentang penyakit dan
prosedur operasi.
• Perlu dipersiapkan secara mental
.
PENGKAJIAN PRAOP
DS:
1.Pengetahuan dan pengalaman dahulu
2. Kesiapan
psikologis:ketakutan,penyesuaian,agama,budaya
klg dekat,pola tidur,eliminasi
3.Status fisiologis
obat,alergi,pengidraan,nutrisi,motorik,protesa,
tidur,nyeri
DO:
1. Pola bicara
2. Tingkat interaksi dg orla
3. Perilaku
4.TB,BB,gejala vital, pengindraan, kulit,
mulut,thorax,extremitas,kemampuan motorik
Masalah keperawatan :
1.Cemas b/d kurang pemahaman ps/klg ttg
prosedur op
2. Resiko infeksi b/d kurang persiapan sbl op
Pemberian premedikasi
Posisi tepat
Pipa udara buatan
3. Mengatur posisi
miring / setengah telungkup dg kepala ditengadahkan
kebelakang dan rahang didorong ke depan-----
sampai reflek pelindung pulih
4. Saluran napas buatan
saluran napas orofaring----- mengusahakan saluran
napas tetap terbuka dan lidah ke depan sampai reflek
faring pulih.
diangkat jika pasien bangun , reflek menelan pulih
5. Membuang sekret
Penyedotan daerah faring dan intra tracheal dengan
suction
6. Kesempurnan ventilasi
oksigen dan ventilasi
Mencegah Hipoventilasi
ASKEP POST OP