Anda di halaman 1dari 46

PERAWATAN PERIOPERATIF

By
Achmad Syaifudin
PENGERTIAN PERIOPERATIF:

Kondisi yang menggambarkan keragaman fungsi


keperawatan yang berkaitan dengan pembedahan

Perawatan pre operasi, intra operasi dan post operasi.


Poliklinik/RS Meja RR Icu/rawat
bedah inap/rumah

praoperasi intraoperasi
postoperasi
Fase Pra bedah :
Dimulai sejak tjd ketentuan dari intervensi bedah
mjd kepastian dan berakhir bila pasien ditransfer
ke meja bedah

Fase intra bedah:


Dimulai sejak pasien ditransfer ke meja bedah dan
berakhir bila ps ditransfer ke wilayah RR

Fase paska bedah :


dimulai sejak pasien memasuki wilayah RR dan
berakhir sampai evaluasi untuk selanjutnya
Pembedahan Menurut Fungsinya

 Diagnostik : biopsi, laparotomi eksplorasi


 Kuratif : tumor, appendiktomi
 Reparatif : memperbaiki luka multiple
 Rekonstruktif/kosmetik : mammoplasti, perbaikan wajah
 Transplantasi : penanaman organ tubuh untuk menggantikan
organ atau struktur tubuh yang malfungsi (cangkok ginjal, kornea).
Pembedahan menurut tingkat Urgensinya

1. Darurat
Klien membutuhkan perhatian dengan
segera, mengancam jiwa (kematian atau
kecacatan fisik), tidak dapat ditunda.
Contoh:
◦ perdarahan hebat
◦ luka tembak atau tusuk
◦ luka bakar luas
Tingkat Urgensi…
2. Urgen
Klien membutuhkan perhatian segera,
dilaksanakan dalam 24 jam.
Contoh:
gigitan ular, Infeksi kandung kemih akut ,
batu ginjal, batu pada uretra
Tingkat Urgensi…
3. Diperlukan
Klien harus menjalani pembedahan,
direncanakan dalam beberapa minggu
atau bulan.
Contoh:

katarak, hiperplasia prostat tanpa


obstruksi kandung kemih
Tingkat Urgensi…
4. Elektif
Klien harus dioperasi ketika diperlukan,
tidak terlalu membahayakan jika tidak
dilakukan.
Contoh:
hernia simpel, perbaikan
skar/cikatrik/jaringan parut, varikokel,
bedah kosmetik
Menurut Luas/Tingkat Resiko

1. Mayor : melibatkan organ tubuh secara luas


dan mempunyai tingkat resiko yang tinggi thd
kelangsungan hidup ex bypass arteri koroner
2. Minor : operasi bagian kecil dari tubuh yang
mempunyai resiko komplikasi kecil ex
katarak
Anestesi

Tindakan menghilangkan rasa sakit ketika


melakukan pembedahan
Oliver Wendel Holmes Sr pada tahun
1846
diberikan oleh expert/Dokter Anestesi
PREMEDIKASI
Obat premedikasi
a. Sedatif hipnotika , Narkotika, analgesik,
antikolinergik

Membuat Rileks
Mengurangi cemas
Tidur
Mengurangi nyeri
b. Bahan valogetik

Mengurangi sekresi
Mencegah laringospasmus
Mengurangi lendir
Obat-obat pra anesthesi
1. Golongan Sedatif — Hipnotika
Pentobarbital sodium (Nembutal)
Secorbarbital sodium (seconal)
Flurazepam hydrochloride (Dakmane)
Choloral hidrat

2. Golongan NARKOTIK
Morphine sulfate
Morperidine hidrochlorida (Demerol)

3. Golongan anti ansietas


Prometazine hidrochlorida (Phenergan)
Clilorpomazine (Thorazine)
Tugas Individu:

Pelajari lebih detail obat2 tersebut diatas


tentang indikasi, dosis pemberian,
kontraindikasi dan efek samping pada mata
kuliah Farmakologi yang sedang Saudara
pelajari
Pilih salah satu obat dan tuliskan dalam kolom
komentar di g.classroom
MACAM ANESTESI
1. Umum/ total/ general : ps tidak sadarkan diri
dan tidak merasakan nyeri, masih bisa
mengatur pernapasan sendiri scr normal

memblok pusat kesadaran pada otak


Menghilangkan kesadaran
relaksasi
Hilang perasaan
Efek samping
1. mengiritasi aliran udara----batuk dan spasme
laring ( gol halogen)
2. Depresi napas
4. Depresi susunan syaraf pusat
5.Aspirasi
6. Nyeri tenggorokan
7. Sakit kepala
8.Perasaa lelah, bingung
Contoh anestesi umum

N2O, halotan, enfluran, isofluran,


sevofluran, desfluran
2. Regional : hambatan impuls nyeri suatu
bagian tubuh sementara, dengan hambatan
sensorik maka fungsi motorik terpengaruh
sebgian /seluruhnya

a. mati rasa
b. tetap sadar
Keuntungan anestesi regional
1. alat minimal dan teknik relatif sederhana
2. Aman untuk pasien puasa
3. Tidak ada komplikasi jln napas
4. Tidak ada polusi kamar operasi
5. Perawatan postop lebih ringan
Kerugian anestesi regional
Tidak semua Pasien bersedia
Sulit pada anak-anak
Tidak semua ahli bedah menyukai
Terdapat kemungkinan kegagalan.
3. Anestesi Lokal

Memblok tranmisi impuls saraf ---- daerah


operasi

Hilang perasaan pada daerah operasi


Tetap sadar

Ex : lidokain (xilokain)
Legal Aspek Pembedahan

Kesadaran Pentingnya perlindungan hak-hak pasien

Pentingnya Perlindungan Hukum Tenaga Kesehatan terhadap


Tuntutan & sanksi hukum yg terus meningkat

Perlu adanya Informed Consent/ Persetujuan


Tindakan Medis (PTM)

Perawat Bertanggungjawab dalam memastikan bahwa


IC telah didapat secara sukarela dari klien oleh dokter.
IC diperlukan pada saat:

 prosedur invasif
 menggunakan anesthesia
 prosedur non-bedah yang resikonya lebih dari sekedar resiko ringan
 terapi radiasi dan kobalt.
Yang dapat memberikan IC:

Klien yang sudah cukup umur


Anggota keluarga yang
bertanggungjawab atau wali sah apabila
klien belum cukup umur, tidak sadar, atau
tidak kompeten
Individu di bawah umur dengan kondisi
khusus (menikah).
KRITERIA UNTUK IC YANG SAH

bebas tanpa
tekanan

Subjek
Tertulis
IC tidak
kompeten
hrs diwakili

Bahasa
mudah
dipahami,
info jelas
ASKEP PASIEN SEBELUM OPERASI / PRE
OPERASI

Perawatan sebelum operasi adalah tindakan


perawatan yang dilakukan pada pasien yang akan
dilakukan operasi/tindakan khusus yang menggunakan
anesthesia /narcose.
Tujuannya adalah:
Mempersiapkan pasien seoptimal mungkin baik fisik
maupun mental.
Melakukan tindakan dengan baik dan benar, untuk
mengurangi/mencegah terjadinya komplikasi dan
rasa tidak nyaman pada keadaan pasca operasi.
PERSIAPAN DI RUANG PERAWATAN

Psikologis Fisik
Fisik Psikologis (Cemas)
• Status nutrisi dan keseimbangan cairan • Cerita dari orang lain yang pernah
elektrolit dioperasi yang sama.
• Eliminasi • Takut mati pada saat dianesthesi dan
• Kulit, rambut dan kuku dioperasi.
• Kosmetika, perhiasan dan protesa • Takut sakit dan nyeri setelah dioperasi.
• Puasa • Takut keganasan bila diagnosanya belum
• Pendidikan kesehatan pasti.
• Istirahat, rasa aman dan nyaman • Kurang mendapatkan informasi yang
jelas dan benar tentang penyakit dan
prosedur operasi.
• Perlu dipersiapkan secara mental
.
PENGKAJIAN PRAOP
DS:
1.Pengetahuan dan pengalaman dahulu
2. Kesiapan
psikologis:ketakutan,penyesuaian,agama,budaya
klg dekat,pola tidur,eliminasi
3.Status fisiologis
obat,alergi,pengidraan,nutrisi,motorik,protesa,
tidur,nyeri
DO:
1. Pola bicara
2. Tingkat interaksi dg orla
3. Perilaku
4.TB,BB,gejala vital, pengindraan, kulit,
mulut,thorax,extremitas,kemampuan motorik

Masalah keperawatan :
1.Cemas b/d kurang pemahaman ps/klg ttg
prosedur op
2. Resiko infeksi b/d kurang persiapan sbl op
Pemberian premedikasi

Sedatif biasanya diberikan pada malam hari


sebelum operasi agar pasien dapat tidur dan
istirahat cukup. Serta untuk mengurangi rasa
cemas, sebaiknya disertai pendekatan
psikologis.
Persetujuan operasi/IC

Surat ijin operasi harus ditandatangani dan


disetujui oleh keluarga dan pasien.
Pengecekan Ulang

persiapan kulit (area operasi)


vital signs
pemberian premedikasi
pemberian obat-obat rutin
tinggi dan berat badan
surat ijin operasi
seluruh hasil pemeriksaan laboratorium, foto
rontgen dan tes diagnostik lainnya.
kelengkapan administrasi (BPJS, Asuransi lain)
Transfer ke OR
pasien dikenakan baju operasi
pasang tutup kepala
pasien dibawa kekamar operasi dengan
menggunakan brankar
serah terima dengan petugas OR.
Keluarga pasien dijelaskan untuk
menunggu sampai operasi selesai
Intraoperasi
Pasca anestesi→periode gawat
Tanggung jawab yang terbesar dari
perawat adalah memberi asuhan kepada
pasien pada saat ini (Perawat OR)
1.Mempertahankan ventilasi pulmonari
anestesi tdk sempurnanya pertukaran paru
2. Kepatenan saluran napas
lidah relax tumpukan sekresi

tersumbatnya saluran napas

Posisi tepat
Pipa udara buatan
3. Mengatur posisi
miring / setengah telungkup dg kepala ditengadahkan
kebelakang dan rahang didorong ke depan-----
sampai reflek pelindung pulih
4. Saluran napas buatan
saluran napas orofaring----- mengusahakan saluran
napas tetap terbuka dan lidah ke depan sampai reflek
faring pulih.
diangkat jika pasien bangun , reflek menelan pulih
5. Membuang sekret
Penyedotan daerah faring dan intra tracheal dengan
suction
6. Kesempurnan ventilasi
oksigen dan ventilasi

oksigen dan latihan pernapasan

Mencegah Hipoventilasi
ASKEP POST OP

Merupakan periode kritis shg memerlukan pengamatan


dan penanganan jeli dan teliti baik fisik maupun
psikologis

Meliputi perawatan : RR,transportasi,ruang perawatan /


intensive

Masalah perawatan yg sering tjd:distress


pernapasan,syok,nyeri,gangguan hemodinamik

Tujuan perawatan :membantu kembalinya fs tubuh ke


N secepatnya,memberi rasa aman dan nyaman ,
mencegah komplikasi
Post operasi
Menghilangkan ketidaknyamanan paska
operatif
Meredakan nyeri
Menghilangkan kegelisahan
Menghilangkan mual dan muntah
Menghilangkan distensi abdomen
Mempertahankan suhu tubuh normal
Menghindari cedera
Mempertahankan status nutrisi yang
normal
Meningkatkan fungsi urinanius yang
normal
Meningkatkan eliminasi usus
Memulihkan mobilitas
Ambulasi dini
Pengaturan posisi
Tindakan Kolaboratif
Mempertahankan perfusi jaringan yang
adekuat:
◦ Penggantian cairan
◦ Terapi komponen darah
◦ Medikasi untuk memperbaiki atau mendukung
fungsi jantung (ex : antidisritmia)
◦ Pemberian oksigen
◦ Latihan tungkai untuk menstimulasi sirkulasi
Mempertahankan volume cairan adekuat
Penggantian cairan dan elektrolit per IV
Penggantian cairan per oral secara
bertahap setelah mual-muntah menghilang
dan bising usus terdengar
Pencegahan infeksi

 Penggunaan selang dan kateter, prosedur


pembedahan
 Efek ansethesia dan bedah mengurangi daya tahan
tubuh terhadap infeksi
 Pasien dapat terpajan pada agen infeksius selama
hospitalisasi
Tindakan pengendalian
Dorongan kepada pasien untuk batuk dan nafas
efektif
Penggunaan peralatan steril
Antibiotik dan antimikroba
Mempraktikkan teknik aseptik
Pencegahan kerusakan kulit
Pantau tanda-tanda hemorrhagi dan drainage
abnormal
Perawatan insisi dan balutan
Penggantian selang intravena dan alat invasif lainnya
sesuai program

Anda mungkin juga menyukai