Anda di halaman 1dari 43

GANGGUAN TULANG BELAKANG

DAN PERAWATAN PERIOPERATIF


PRODI S1 KEPERAWATAN
GANGGUAN TULANG BELAKANG
SKOLIOSIS
Adalah kurvatura lateral pada berbagai area : servikal,
torakal, torakolumbal atau lumbal.
Kurvatura struktural : tidak dapat mengkoreksi
dirinya sendiri pada pembengkokan yang dipaksakan
melawan kurvatura, rotasi vertebra dapat dilakukan.
Kurvaturan non struktural : dengan mudah dikoreksi,
dapat bengkak dengan pemaksaan
GANGGUAN TULANG BELAKANG
Skoliosis Idiopatik
Paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja
Skoliosis pada dewasa diakibatkan karena kurang
maksimalnya skrining ketika masih anak-anak
menyebabkan perubahan degeneratif pada tulang belakang
Kurangnya kesadaran penderita dalam mengobati
deformitas  terjadi nyeri dan masalah kardiopulmonal 
mencari pengobatan
Tulang belakang matur < 20 derajat  terapi
Tulang belakang imatur <20-40 derajat penanganan
penguatan
Tulang belakang > 45 derajat  intervensi bedah
Etiologi
Kongenital
Malformasi segmen tlg vertebra pada tlg punggung
dapat disebabkan karena kegagalan dari 1 formasi atau
kegagalan 2 segmentasi
Neuromuskuler
deformitas spinal : serebral palsi, polio, atrofi otot
spinal, tumor sumsum tulang belakang, trauma dan
kondisi miopatik seperti distrofi muskular.
MANAJEMEN MEDIS
Terapi bedah yang dapat dilakukan antara lain
stimulasi elektrik, fisioterapi. Namun terapi ini masih
gagal dalam menurunkan kurvatura tulang belakang
Terapi bedah  yang paling efektif, namun perlu
tindakan lebih lanjut dalam perawatan post operatif
PENANGANAN MEDIS
KIFOSIS
Disebut juga punggung yang bungkuk atau punuk 
membulatnya tulang posterior pada sisi torakal
Kurvatura > 45 derajat
Postural  secara sadar menghiperekstensikan tulang
belakang pada kurvatura yang benar dan tdk ada bukti
perubahan struktural pada radiologis.
Sering ditemukan pada : osteomielitis dan
osteosarkoma
LORDOSIS
Kurvatura masuk ke dalam yang berlebihan dari
tulang lumbar yang terkadang dapat dilihat pada klien
hamil atu obesitas atau individu dengan tumor
abdominal yang besar.
Lordosis : bahu menurun, sudut pelvis yang
membesar, rotasi tungkai ke arah medial
Hiperlordosis pada anak
PERAWATAN PERIOPERATIF
POKOK BAHASAN
1. Pendahuluan
2. Tahap Keperawatan Perioperatif
3. Surgical Safe
PENDAHULUAN
Ada 3 yaitu pre op, intra dan post op (EGC)

pre : sejak pasien masuk sampai di meja


operasi , persiapan psikologis dan
fisiologis

Intra: pasien dipindahkan ke instalasi


bedah sampai ke ruang recovery

Post : dipindahkan ke PACU


Tindakan bedah pada sist
Muskuloskeletal
Laminektomi
ILIZAROF
TOTAL HIP REPLACEMENT
TAHAP KEPERAWATAN PERIOPERATIF : PRE
OPERATIF
Pengkajian dasar pada pasien meliputi anamnesis,
menyiapkan pasien untuk anestesi
Persiapan Psikologis  mengatasi cemas dengan
edukasi pre operatif
Edukasi pre operatif perlu diperhatikan dari aspek sosial
ekonomi, pendidikan dan latar belakan
Perlu implementasi keperawatan
Cont…
Persiapan fisiologis :
1. Diet (puasa) minimal 4 jam sebelum op pasien
dipuasakan
2. Lavement untuk operasi pada sistem pencernaan
3. Persiapan kulit yang akan dilakukan pembedahan
4. Penandaan (marker)
5. Pemeriksaan penunjang (laboratorium dan
radiologi)
6. Informed consent
TAHAP KEPERAWATAN PERIOPERATIF : INTRA
OPERATIF
Dimulai sejak pasien ditransfer
ke meja bedah dan berakhir di RR
(Subianto)
Dimulai dengan pemindahan
dari tempat tidur pembedahan ke
ruang paska anestesi /care unit
Cont..
Prinsip tindakan Letak bagian tubuh yang
dioperasi
keperawatan pada tahap
Perhatikan !!! Umur dan ukuran tubuh
ini adalah pengaturan pasien
posisi Tipe anestesi yang digunakan
Cont…
Implementasi keperawatan meliputi :
1. Pemasangan IV cath
2. Premedikasi (sesuai instruksi dokter)
3. Memberikan dukungan psikologis
4. Bertindak sebagai scrub nurse atau circulating nurse
Cont..
Tim Steril

operator

Asisten operator

Scrub nurse
TAHAP KEPERAWATAN PERIOPERATIF : POST
OPERATIF
masuknya pasien ke PACU dan berakhir dengan
tatanan klinik atau di rumah
suatu kondisi dalam ruang PACU sampai pasien
dalam kondisi sadar utk dibawa ke ruang rawat inap
(Arief Muttaqin)
pemindahan pasien dari ruang op sampai ke ruang
PACU
Postoperative Care:
Immediate postoperative period.

Initial Assessment
Airway patency
Effectiveness of respiration
Presence of artificial airways
Mechanical ventilation, or supplemental oxygen
Circulatory status, vital signs
Wound condition, including dressings and drains
Fluid balance, including IV fluids, output from catheters
and drains and ability to void
Level of consciousness and pain
Postoperative Care:
Later postoperative period
Ongoing Assessment
Respiratory function
General condition
Vital signs
Cardiovascular function
Fluid status
Pain level
Bowel and urinary elimination
Dressings, tubes, drains, and IV lines
KHUSUS TINDAKAN BEDAH ORTOPEDI
Perhatikan mobilisasi post operatif  mobilisasi dini
Tujuan : mencegah kontraktur, atrofi otot dan infeksi
Perhatikan pada tindakan bedah tulang belakang
perlu tidaknya brace
Kolaborasi dengan dokter atau fisioterapi
Nursing Diagnosis
Risk for altered respiratory function related to
immobility, effects of anesthesia, analgesics and pain.
Pain related to surgical incision and manipulation of body
structures.
Altered Comfort (nausea and vomiting) related to effects
of anesthesia or side effects of narcotics.
Risk for Infection related to break in skin integrity
(surgical incision, wound drainage devices).
Activity Intolerance related to decreased mobility and
weakness secondary to anesthesia and surgery.
Postoperative Complications
1. Hemorrhage
2. Shock
3. Hypoxia
4. Aspiration
Four Categories for Surgical Standards:
CONTROL OF INFECTION AND
CONTAMINATION
ANESTHESIA AND PATIENT
MONITORING
SURGICAL OPERATOR
QUALITY ASSURANCE
Surgical Risk Factor
Age → Very young – Elderly
Nutritional Status →Malnourished – Low weight –
Obese
Medical Problems →Acute and chronic respiratory
problems – Hypertension – Liver dysfunction – Renal
failure – Diabetes
Bundles of Care in Surgical Site Infection (SSI)
 Clippers - Hair Removal:
If hair must be
removed from the surgical site,
clippers are the best option. Never
use a razor.
 Antibiotics Prophylactic
Antibiotic: Antibiotics consistent
with national guidelines should be
administered within 1 hour of
incision time and discontinued
within 24 hours, in most cases.
 Temperature - Normothermia:
Colorectal
surgery patients should be
normothermic (96.8-100.4°F)
within the first hour of surgery.
 Sugar – Glucose Control:
Cardiac surgery
patients should have controlled 6
Provisions of the Universal Protocol
 Preoperative verification process
 Relevant pre-op tasks completed and information is available and
correct

 Surgical site marking


 Unambiguous mark, visible after prep & drape
 Right/left, multiple structures or levels

 “Time out” immediately before starting


 Involves entire team; active communication
 Fail-safe model: “No go” unless all agree

 Applicable to invasive procedures in all settings


Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
Proper steps for removing gloves

1 2

3 4

5 6
Luka tusuk jarum
300 luka tusuk/100 TT/tahun
21.5% selama tindakan
78.5% setelah tindakan
Recapping
Melepas jarum / scalpel

Yunihastuti, et al. Health Care Workers’ Behaviour during HIV Occupational Exposure
Reported to Pokdisus AIDS Jakarta 2004-2006
Penanganan benda tajam

Jangan recapping jarum bekas pakai


(kategori IB),
Dilarang mematahkan jarum, melepaskan,
membengkokkan jarum bekas pakai.
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai