Operasi
P e r i o d e o p e rati f
Perioperatif terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
a. Pre-operatif (sebelum)
b. Intra-operatif (selama)
c. Post-operatif (sesudah)
Pre Operasi
Persiapan
P embedaha Kamar
n
Operasi
Operas
i
Menurut Himpunan Kamar Bedah Indonesia
899. Pemrsiearpikasna
1. Pemeriksaan Fisik secara
umum
Identitas klien,
Riwayat penyakit seperti kesehatan masa
lalu, Riwayat kesehatan keluarga,
Pemeriksaan fisik lengkap, (antara lain
status
hemodinamika, status kardiovaskuler, status pernafasan,
fungsi ginjal dan hepatik, fungsi endokrin, fungsi
imunologi)
2. Pengosongan lambung dan usus
Lambung dan kolon
dibersihkandengan puasakan
pasien dan lakukan tindakan
pengosongan lambung dan kolon
dengan tindakan enema/
lavement. Lama puasa berkisar
antara 7 sampai 8 jam
Tu j u a n Pengosongan
L a m b u n g ???
1. M e n g h i n d a r i a s p i r a s i
2. M e n g h i n d a r i k o n t a m i n a s i
fese s k e a r e a
pembedahan sehingga
menghindarkan
terjadinya i nfeksi pasca
pembedahan
3. Keseimbangan Cairan dan
Elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
terkait erat dengan fungsi ginjal.
Dimana ginjal berfungsi mengatur
mekanisme asam basa dan ekskresi
metabolik obat- obatan anastesi.
Jika fungsi ginjal baik maka operasi
dapat dilakukan dengan baik.
4. Pencukuran ( s c h e r e n ) pada
mery
Padafase ini lingkup aktivitas
keperawatan mencakup
pemasangan cath,
pemberian
Imedikasi
V intaravena,
melakukan
pemantauan kondisi
fi siologis
menyeluruh sepanjang
prosedur
pembedahan dan
menjaga
keselamatan pasien.
Persiapan Intra Operasi
1. Penggunaan baju seragam bedah
2. Mencuci tangan sebelum pembedahan
3. Menerima pasien di daerah bedah
4. Pengiriman dan pengaturan posisi kamar
bedah
5. Pembersihan dan persiapan kulit
6. Penutupan daerah steril
7. Pelaksanaan anestesia
8. Pelaksanaan pembedahan
Post Operasi
Ruang
P e m u lih a n / R e c o ve r y Evaluasi Selanjutnya
Room
Fase Post operatif merupakan
tahap lanjutan dari perawatan
pre operatif dan intra operatif
yang dimulai keti ka klien
diterima di ruang pemulihan
pasca anaestesi dan berakhir
sampai evaluasi ti ndak lanjut
pada tatanan klinik atau di
rumah.
1. Pemindahan pasien dari
kamar operasi Pemindahan
pasien dilaksanakan dengan
hati-
hati mengingat :
Pasien yang belum sadar baik atau belum pulih
pengaruh anestesia, posisi kepala diatur
dari
sedemikian
rupa agar kelapangan jalan napas tetap
adekuat sehingga ventilasi terjamin.
Apabila dianggap perlu, pada pasien yang belum
bernapas spontan, diberikan napas
buatan.
Gerakan pada saat memindahkan dapat
pasien menimbulkan atau menambah rasa
ti ndakan
nyeri pembedahan dan bisa terjadi dislokasi akiba
Pada pasien yang sirkulasinya belum stabil bisa
terjadi syok atau hipotensi.
Yakinkan bahwa infus, pipa nasogastrik dan kateter
urin tetap berfungsi dengan baik atau ti dak lepas.
perdarahan.
Untuk mempermudah akses bagi
pasien untuk:
Perawat yang disiapkan untuk
merawat pasca operasi (perawat
anA helis taensei )stesi dan ahli
bedah
Alat monitoring dan peralatan
khusus penunjang lainnya
PeRmuualnihg
an