Anda di halaman 1dari 39

Persiapan Pre-intra-post

Operasi

 
P e r i o d e o p e rati f  
Perioperatif terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
a. Pre-operatif (sebelum)
 b. Intra-operatif (selama)

c. Post-operatif (sesudah)
Pre Operasi
Persiapan
P embedaha Kamar
n  
Operasi
Operas
i
Menurut Himpunan Kamar Bedah Indonesia

(HIPKABI) mendefinisikan tindakan operasi sebagai


 prosedur medis yang bersifat invasif untuk diagnosis,
 pengobatan penyakit, trauma dan deformitas
(HIPKABI, 2014).
Operasi merupakan tindakan pembedahan pada suatu
 bagian tubuh (Smeltzer, dkk., 2008).
Konsep pre operasi adalah bagian dari
keperawatan perioperatif dan merupakan
persiapan awal sebelum melakukan tindakan
operasi.
Tahap ini merupakan awalan yang menjadi
kesuksesan tahap-tahap berikutnya. Kesalahan
 yang dilakukan pada tahap ini akan berakibat
fatal pada tahap berikutnya (HIPKABI, 2014).
Persiapan yang harus
dilakukan
1.   Pemeriksaan Fisik 
2.   Pengosongan Lambung dan Usus
3.   Keseimbangan cairan dan elektrolit
4.   Pencukuran Daerah Operasi
5.   Penandaan daerah Operasi (Marker)
6.   Kebersihan diri (Personal Hygiene)
7.   Latihan pre op:
Latihan Nafas Dalam
Teknik Batuk Efektif 
Latihan gerak sendi

899. Pemrsiearpikasna
1.   Pemeriksaan Fisik secara
umum
Identitas klien,
Riwayat penyakit seperti kesehatan masa
lalu, Riwayat kesehatan keluarga,
Pemeriksaan fisik lengkap, (antara lain
status
hemodinamika, status kardiovaskuler, status pernafasan,
fungsi ginjal dan hepatik, fungsi endokrin, fungsi
imunologi)
2. Pengosongan lambung dan usus
Lambung dan kolon
dibersihkandengan puasakan
pasien dan lakukan tindakan
pengosongan lambung dan kolon
dengan tindakan enema/
lavement. Lama puasa berkisar
antara 7 sampai 8 jam
Tu j u a n Pengosongan
L a m b u n g ???
1. M e n g h i n d a r i a s p i r a s i
2. M e n g h i n d a r i k o n t a m i n a s i
fese s k e a r e a
pembedahan sehingga
menghindarkan
terjadinya i nfeksi pasca
pembedahan
3. Keseimbangan Cairan dan

Elektrolit
Keseimbangan cairan dan elektrolit
terkait erat dengan fungsi ginjal.
Dimana ginjal berfungsi mengatur
mekanisme asam basa dan ekskresi
metabolik obat- obatan anastesi.
Jika fungsi ginjal baik maka operasi
dapat dilakukan dengan baik.
4. Pencukuran ( s c h e r e n ) pada

mdmaenrgahi onpdearai stie


drjiatudjinku ya nin ufenktusik 
pada daerah yang dilakukan
pembedahan karena rambut yang

teiedmapk adti buc ekrsuerm dbaupnaty


im keunmj adni dan
 juga mengganggu/ menghambat
7. Latihan Pre Operasi
1.   Nafas dalam
2.  Batuk efektif 
3.   Latihan gerak sendi
LATIHAN NAFAS DALAM
1.   Pasien tidur dengan posisi duduk atau setengah
duduk  (semifowler) dengan lutut ditekuk
dan perut tidak 
 boleh tegang.
2.   Letakkan tangan diatas perut
3.   Hirup udara sebanyak-banyaknya
dengan menggunakan hidung dalam kondisi mulut
rapat.
4. tertutup
  Tahan nafas beberapa saat (3-5 detik) kemudian
secara perlahan-lahan, udara dikeluarkan sedikit
demi sedikit melalui mulut.

656.   hl atli hinani b deurua lkanlgi


CARA BATUK EFEKTIF

1.   pLesaat ieknk aconn bdaontagl dkei


daedpa nd adne nutgbanhu posisi
setengah duduk.
2.   Jalinkan jari-jari tangan dan
letakkan melintang diatas dada
3.  sKepmerutdi icanr ap nasaifeans
dn alamf sd
(a3la-5m kali)
4.   Segera lakukan batuk
spontan, pastikan rongga
pernafasan terbuka dan tidak
hanya batuk 
dt engaonr omkeang sadja lkarne
nkeak buiasatan terjadi luka pada
tenggorokan.
LATIHAN GERAK SENDI
 Latihan gerak sendi merupakan hal
sangat penting bagi pasien sehingga
setelah operasi, pasien dapat segera
 melakukan berbagai pergerakan yang
diperlukan untuk mempercepat proses
  penyembuhan.

 Tujuannya adalah memperlancar 


sirkulasi, terjadinya dekubitus,
 merangsang peristaltik, serta
mengurangi danya nyeri .
8. PERSIAPAN MENTAL
Bantu pasien mengetahui tentang tindakan-
tindakan yang dialami pasien sebelum operasi,
memberikan informasi pada pasien tentang
 waktu operasi, hal-hal yang akan dialami oleh
pasien selama proses operasi, menunjukkan
tempat kamar operasi,dll.
Informed
Consent
INTRA OPERASI
Ruang
pemulihan
Meja
/
Operasi
rercooov

mery
Padafase ini lingkup aktivitas
keperawatan mencakup
 pemasangan cath,
pemberian
Imedikasi
V intaravena,
melakukan
 pemantauan kondisi
fi siologis
menyeluruh sepanjang
prosedur 
 pembedahan dan
menjaga
keselamatan pasien.
Persiapan Intra Operasi
1.   Penggunaan baju seragam bedah
2.   Mencuci tangan sebelum pembedahan
3.  Menerima pasien di daerah bedah
4.   Pengiriman dan pengaturan posisi kamar
 bedah
5.   Pembersihan dan persiapan kulit
6.  Penutupan daerah steril
7.  Pelaksanaan anestesia
8.  Pelaksanaan pembedahan
Post Operasi
Ruang
P e m u lih a n / R e c o ve r y Evaluasi Selanjutnya
Room
Fase Post operatif merupakan
tahap lanjutan dari perawatan
pre operatif dan intra operatif 
 yang dimulai keti ka klien
diterima di ruang pemulihan
pasca anaestesi dan berakhir
sampai evaluasi ti ndak lanjut
pada tatanan klinik atau di
rumah.
1.   Pemindahan pasien dari
kamar operasi Pemindahan
pasien dilaksanakan dengan
hati-
hati mengingat :
Pasien yang belum sadar baik atau belum pulih
pengaruh anestesia, posisi kepala diatur
dari
sedemikian
rupa agar kelapangan jalan napas tetap
adekuat sehingga ventilasi terjamin.
 Apabila dianggap perlu, pada pasien yang belum
 bernapas spontan, diberikan napas
buatan.
Gerakan pada saat memindahkan dapat
pasien menimbulkan atau menambah rasa
ti ndakan
nyeri pembedahan dan bisa terjadi dislokasi akiba
Pada pasien yang sirkulasinya belum stabil bisa
terjadi syok atau hipotensi.
 Yakinkan bahwa infus, pipa nasogastrik dan kateter
urin tetap berfungsi dengan baik atau ti dak lepas.

hTaild atekr spebrlut mdaepnadto rmonenggkaekriebtat ket arng


ersas-ag ensyae kria rdeanrai
daerah bekas operasi,
perubahan posisi kepala, sehingga dapat
menimbulkan masalah ventilasi,
2.   Serah terima pasien di ruang pemulihan
Hal-hal yang perlu disampaikan pada saat serah terima
adalah:
Masalah-masalah tatalaksana anestesia, penyulit
selama anetesia/pembedahan, pengobatan dan reaksi
alergi yang mungkin terjadi.
Tindakan pembedahan yang dikerjakan, penyulit-
 penyulit saat pembedahan, termasuk jumlah

 perdarahan.
Untuk mempermudah akses bagi
pasien untuk:
Perawat yang disiapkan untuk 
merawat pasca operasi (perawat
 anA helis taensei )stesi dan ahli
bedah
 Alat monitoring dan peralatan
khusus penunjang lainnya
PeRmuualnihg
an

Ruang pemulihan (Recovery Room)/Post


 Anesthesia Care Unit ( PAC U ) adalah ruangan
tempat pengawasan dan pengelolaan secara
ketat pada pasien yang baru saja menjalani
operasi sampai dengan keadaan umum pasien
stabil.
1.   Mempertahankan jalan nafas
2.   Mempertahankan
 venti lasi/oksigenasi
3.  Mempertahankan sirkulasi
darah
4.   observasi keadaan umum,
 vomitus dan drainase
5.   balance cairan

6.  Mdaenm mp erntcaehgaanhk


212.   M aenmaojenmi toenr TluTkVa 
3.   mobilisasi Dini (ROM,Nafas dalam, batuk 
efektif)
4.  Discharge planning

Anda mungkin juga menyukai