Anda di halaman 1dari 14

KONSEP PERAWATAN

PERIOPERATIF
• Keperwatan perioperatif meliputi tiga fase yaitu : fase
preoperatif, fase introperatif dan fase post operatif.
• Fase preoperatif dimulai sejak keputusan untuk tindakan
pembedahan dibuat sampai pasien dipindakan ke tempat tidur
kamar bedah. Preoperatif, pasien dipersiapkan secara fisik dan
psikologik untuk menjalani pembedahan.
- Asuhan keperawatan yang menjadi fokus perhatian pada fase
ini adalah
idendifikasi masalah pasien & kebutuhan untuk menjamin
keselamatan
intraoperatif serta pendidikan kesehatan.
• Fase intraoperatif dimulai sejak pasien dipindahkan ke tempat
tidur kamar bedah sampai pasien masuk perawatan di Post
Anasthetik Care Unit (PACU) atau istilah lain Recovery Room
(RR)  Aspek penting dari asuhan keperawatan pada fase ini
adalah memelihara keselamatan pasien.
• Fase postoperatif, fase ini dimulai sejak
pasien masuk perawatan di PACU sampai
pasien sembuh total dari pembedahan 
Fungsi penting dari asuhan keperawatan
pada fase ini adalah:
- Membantu pasien dalam proses pemulihan
akibat anestesia
- Pemeliharaan sistem tubuh pasien
- Pencegahan terjadinya komplikasi pasca
pembedahan
- Pencegahan terjadinya kegelisahan yang
tidak semestinya.
PEMBEDAHAN
Pembedahan merupakan stressor
Pembedahan
Respon saraf simpatis Respon hormonal Respon Metabolik

Vasokontriksi CO Retensi Na Katabolisme Prot


Aktifitas GIT Sekresi ADH Lemak ,KH
Prod Thrombosit

-Mempertahankan TD -Me suplay as amino u/penye


&keseimb cairan mbuhan
-Cukup aliran drh ke otak -Me energi u penyembuhan
-Pembekuan darah memungkinkan
Penutupan pemb darah yg rusak
Intraoperatif Fase
• Fase intraoperatif dimulai sejak pasien dipindahkan ke stretcher
kamar bedah dan berakhir pada saat pasien masuk ke recovery
room (Kneedler and Dodge, 1987).
• Perhatian utama asuhan keperawatan pada fase ini adalah
pemeliharaan keselamatan pasien.
• Perawat yang bekerja di kamar bedah harus telah mengambil
program proregistration education courses in anaesthetic and
operating theatre nursiing.
• Dalam pembedahan perawat disebut sebagaiScrubbed nurse
yang bertindak sebagai asisten ahli bedah. Perawat
bertanggungjawab akan pemeliharaan sterilitas daerah
pembedahan dan instrument dan menjamin ketersediaan
peralatan yang dibutuhkan ahi bedah untuk terlaksananya
pembedahan yang direncanakan.
• Circulating nurse bertanggungjawab untuk menjamin
terpenuhinya perlengkapan yang dibutuhkan oleh scrubbed nurse
dan bertangungjawab terhadap observasi dan perawatan pasien
tanpa menimbulkan kontaminasi terhadap daerah steril.
• Pasien yang telah dianaesthesi rentan terhadap injury, sebab pasien
tidak sadar terhadap lingkkungan dan tidak bisa melindungi diri sendiri.
Perawat harus mengawasi hal berikut pada saat pengaturan posisi untuk
pembedahan:
- Lindungi kulit pasien dari injury
- Pelihara posisi pasien dengan membatasi pergerakan sendi
- Gunakan alat pengaman yang tepat seperti safety straps.
• Monitoring pasien selama pembedahan, dilakukan oleh perawawt
aneaesthesi atau oleh anaesthesiologist, akan tetapi bagi pasien dengan
anaesthesi lokal monitoring dilakukan oleh perawat kamar bedah.
• Melakukan dokumentasi, pencatatan intraoperatif terpusat pada
intervensi keperawatan seperti catatan kassa, instrument dan jumlah
jarum, lokasi grounding electrosurgical unit, monitor, lokasi tourniquet,
waktu dan tekanan yang digunakan, implant, dressing, drainage, spesimen
dan kultur, pengobatan, posisi pasien di meja operasi, dan type alat
pengaman yang digunakan (contoh : hand restraints (Kneedler and
dodge, 1983
Peran Keperawatan dalam Pembedahan

• Dua jenis dari tugas perawat dalam pembedahan yaitu scrubbed nurse
dan circulating nurse.
• Scrubbed Nurse bertanggungjawab :
- Menangani instrumen steril dan suplay lainnya dari meja steril untuk
diberikan kepada pembedah
- Menghitung kasa, jarum, dan instrument. Penghitungan dilakukan
sebelum mulai pembedahan dan sebelum ahli bedah menutup luka
operasi.
- Pengaturan alat-alat yang telah digunakan
• Circulating nurse bertanggungjawab
- Membantu mengatur posisi pasien di meja operasi
- Membantu menutup pasien dan membantu scrubbed nurse, ahli bedah
untuk mengenakan gaun operasi dan sarung tangan.
- Membuka bungkusan sehingga scrubbed nurse dapat membuka supply
steril.
- Mengatur pengiriman spesimen biopsi ke laboratorium
- Mengatur lampu operasi
- Menyediakan suply dan alat tambahan.
Fase Postoperatif

• Monitoring cardiovaskular status, keseimbangan cairan, neurologik


ststus, memberikan kenyamanan dan keamanan, mendorong
mobilitas dan mencegah komplikasi.
• Perawatan dini postoperatif biasanya diberikan di PAR/PACU,
apabila pasien telh stabil dapat dipindahkan ke ruang perawatan.
• Pada awal post operatif pasien sebaiknya dalam posisi miring dengan
bagian muka agak kebawah sehingga dengan gravitasi lidah akan ke
depan dan memungkinkan mencegah terjadinya penyumbatan pada
pharynx dan memungkinkan lendir tetap keluar dari mulut.
• Perawat membantu ekspansi dada pasien dengan cara mengangkat
lengan atas pasien dan diganjal dengn bantal
• Ketika refleks telah kembali, pasien dalam posisi telentang. Siapkan
air way dan suction sampai control batuk dan menelan kembal. Pada
umumnya pasien meludahkan oropharyngeal air way ketika batuk.
• ETT tidak dilepas sampai pasien bangun dan dapat memlihara jalan
nafasnya sendiri.
• Pengkajian postoperatif di PAR/PACU :
- Fungsi pernafasan
- Fungsi cardiovaskular
- Keseimbangan cairan dan elektrolit
- Dressing, tubes dan drains
- Neurologik status
- Pain
- Safety
• Perawat membantu ekspansi dada pasien dengan cara mengangkat lengan
atas pasien dan diganjal dengn bantal
• Ketika refleks telah kembali, pasien dalam posisi telentang. Siapkan air
way dan suction sampai control batuk dan menelan kembal. Pada
umumnya pasien meludahkan oropharyngeal air way ketika batuk.
• ETT tidak dilepas sampai pasien bangun dan dapat memlihara jalan
nafasnya sendiri.
• Pengkajian postoperatif di PAR/PACU :
- Fungsi pernafasan
- Fungsi cardiovaskular
- Keseimbangan cairan dan elektrolit
- Dressing, tubes dan drains
- Neurologik status
- Pain
- Safety
Perawatan Post Operasi
Di Recovery Room
1. Klien dapat menggerakkan :
4 ext score 2
2 ext score 1
0 ext score 0
2. Respirasi :
Dapat bernafas dan batuk score 2
Dyspnoe score 1
Apnea score 0
3. Sirkulasi
BP ±20 mm dari pre anastesi score 2
BP ±20-50 mm score 1
BP ±50 mm score 0
4. Kesadaran
CM score 2
Dgn rangsangan score 1
Tidak ada respon score 0
5. Warna kulit
normal score 2
pucat ,icteric score 1
Cyanosis score 0
Bila jumlah nilai 10 klien pindah ke ruangan
• Di Ruangan
• Monitor tanda2 vital
• Monitor kesadaran
• Perdarahan dari drain/luka op
• monitor NGT
• Monitor intake dan output cairan
• Kolaborasi pem Hb <10 gr %
• Kolaborasi tranfusi
• Monitor respirasi, batuk efektif
• Mobilisasi dini sesegera mungkin
• Monitor BU, distensi abd
• Perawatan luka dengan a dan antiseptik 3 hr
post op
KATEGORI PEMBEDAHAN

The nurse understands the termomology for surgical procedure the


clientand family
members with comprehensive information. Procedure are usually
categorized according to :

The reason for the surgery


• The urgency of the procedure
• The degree of risk
• The anatomic location
• The extent of surgery required

Anda mungkin juga menyukai