Anda di halaman 1dari 13

Keperawatan Perioperatif

Oleh Kelompok 6 :
1. Eti junia astuti
2. Diyah ahadiyatunnisa
3. Fadila hapsah bapang
4. Husnul khotimah
5. Iin putri aulia
6. Alfin musa bakti
1. Definisi
• Keperawatan Perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman pembedahan
pasien . Kata perioperatif adalah gabungan dari tiga fase pengalaman pembedahan
yaitu : pre operatif, intra operatif dan post operatif.

2. Fase perioperative
a. Fase Pre operatif
• Fase pre operatif merupakan tahap pertama dari perawatan perioperatif yang dimulai
ketika pasien diterima masuk di ruang terima pasien dan berakhir ketika pasien
dipindahkan ke meja operasi untuk dilakukan tindakan pembedahan.
b. Fase Intra operatif
• Fase intra operatif dimulai ketika pasien masuk atau dipindahkan ke
instalasi bedah dan berakhir saat pasien dipindahkan ke ruang
pemulihan. Pada fase ini lingkup aktivitas keperawatan mencakup
pemasangan IV cath, pemberian medikasi intaravena, melakukan
pemantauan kondisi fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur
pembedahan dan menjaga keselamatan pasien

c. Fase Post operatif


• Fase Post operatif merupakan tahap lanjutan dari perawatan pre
operatif dan intra operatif yang dimulai ketika klien diterima di ruang
pemulihan (recovery room)/ pasca anaestesi dan berakhir sampai
evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik atau di rumah.
3. Peran perawat perioperarif
a. Perawat Administratif
• Perawat administratif berperan dalam pengaturan
manajemen penunjang pelaksanaan pembedahan.
Biasanya terdiri dari perencanaan dan pengaturan staf,
kolaborasi penjadwalan pasien bedah, perencanaan
manajemen material, dan manajemen kinerja.
b. Perawat Instrumen
• Perawat scrub atau di Indonesia dikenal sebagai perawat
instrumen memiliki tanggung jawab terhadap
manajemen instrumen operasi pada setiap jenis
pembedahan.
c. Perawat Sirkulasi
• Perawat sirkulasi atau dikenal juga dengan sebutan perawat unloop
bertanggung jawab menjamin terpenuhinya perlengkapan yang dibutuhkan
oleh perawat instrumen dan mengobservasi pasien tanpa menimbulkan
kontaminasi terhadap area steril.
d. Perawat anastesi
e. Perawat Ruang Pemulihan
• Perawat ruang pemulihan adalah perawat anestesi yang menjaga kondisi
pasien sampai sadar penuh agar bisa dikirim kembali ke ruang rawat inap.
f. Kompetensi Perawat Kamar Bedah
• Kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dilandasi atas pengetahuan,
keterampialan dan sikap untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Indikasi dan klasifikasi pembedahan
a. Indikasi
• Diagnostik
• Kuratif
• Reparatif
• Rekonstruktif atau Kosmetik
• Paliatif
b. Klasifikasi
Menurut urgensi dilakukan tindakan pembedahan, maka tindakan
pembedahan dapat diklasifikasikan menjadi 5 tingkatan yaitu :
• Kedaruratan/Emergency
• Urgen
• Diperlukan
• Elektif
• Pilihan
6. Pemeriksaan penunjang
• Foto sinar-X dada adalah pemeriksaan kondisi jantung dan paru-paru
• Ekg adalah mengukur aktifitas listrik jantung untk menentukan apakah denyut
jantung, irama, dan faktor lainnya normal.
7. Pemberian informed consent
Selain dilakukannya berbagai macam pemeriksaan penunjang terhadap pasien,
hal lain yang sangat penting terkait dengan aspek hukum dan tanggung jawab
dan tanggung gugat, yaitu Inform Consent. Baik pasien maupun keluarganya
harus menyadari bahwa tindakan medis, operasi sekecil apapun mempunyai
resiko.
7. Pengosongan kandung kemih
Pengosongan kandung kemih dilakukan dengan melakukan pemasangan kateter.
Selain untuk pengongan isi bladder tindakan kateterisasi juga diperluka untuk
mengobservasi balance cairan.
8. Latihan Pra Operasi
Berbagai latihan sangat diperlukan pada pasien sebelum operasi, hal ini sangat
penting sebagai persiapan pasien dalam menghadapi kondisi pasca operasi,
8. Persiapan mental psikis anak atau keluarga
Persiapan mental merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dalam proses
persiapan operasi karena mental pasien yang tidak siap atau labil dapat
berpengaruh terhadap kondisi fisiknya.

9. Obat-obatan premedikasi
Sebelum operasi dilakukan pada esok harinya. Pasien akan diberikan obat-
obatan premedikasi untuk memberikan kesempatan pasien mendapatkan waktu
istirahat yang cukup.
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian
• Pengkajian fase Pre Operatif
• Pengkajian Psikologis : meliputi perasaan takut / cemas dan keadaan emosi pasien
• Pengkajian Fisik : pengkajian tanda-tanda vital : tekanan darah, nadi, pernafasan dan suhu.
• Sistem integument : apakah pasien pucat, sianosis dan adakah penyakit kulit di area badan.
• Sistem Kardiovaskuler : apakah ada gangguan pada sisitem cardio, validasi apakah pasien menderita penyakit
jantung ?, kebiasaan minum obat jantung sebelum operasi., Kebiasaan merokok, minum alcohol, Oedema, Irama
dan frekuensi jantung.
• Sistem pernafasan : Apakah pasien bernafas teratur dan batuk secara tiba-tiba di kamar operasi.
• Sistem gastrointestinal : apakah pasien diare ?
• Sistem reproduksi : apakah pasien wanita mengalami menstruasi?
• Sistem saraf : bagaimana kesadaran ?
• Validasi persiapan fisik pasien : apakah pasien puasa, lavement, kapter, perhiasan, Make up, Scheren, pakaian
pasien / perlengkapan operasi dan validasi apakah pasien alaergi terhadap obat ?
a. Pengkajian fase Intra Operatif
• Pengkajian mental : Bila pasien diberi anaesthesi lokal dan pasien masih sadar
/ terjaga maka sebaiknya perawat menjelaskan prosedur yang sedang
dilakukan terhadapnya dan memberi dukungan agar pasien tidak cemas/takut
menghadapi prosedur tersebut.
• Pengkajian fisik : Tanda-tanda vital (bila terjadi ketidaknormalan maka
perawat harus memberitahukan ketidaknormalan tersebut kepada ahli bedah).
• Transfusi dan infuse : Monitor flabot sudah habis apa belum.
• Pengeluaran urin : Normalnya pasien akan mengeluarkan urin sebanyak 1
cc/kg BB/jam.
b. Pengkajian fase Post Operatif
• Status respirasi : Meliputi : kebersihan jalan nafas, kedalaman pernafasaan, kecepatan dan sifat pernafasan dan
bunyi nafas.
• Status sirkulatori : Meliputi : nadi, tekanan darah, suhu dan warna kulit.
• Status neurologis : Meliputi tingkat kesadaran.
• Balutan Meliputi : keadaan drain dan terdapat pipa yang harus disambung dengan sistem drainage.
• Kenyamanan Meliputi : terdapat nyeri, mual dan muntah
• Keselamatan Meliputi : diperlukan penghalang samping tempat tidur, kabel panggil yang mudah dijangkau dan
alat pemantau dipasang dan dapat berfungsi.
• Perawatan Meliputi : cairan infus, kecepatan, jumlah cairan, kelancaran cairan. Sistem drainage : bentuk
kelancaran pipa, hubungan dengan alat penampung, sifat dan jumlah drainage.
• Nyeri Meliputi : waktu, tempat, frekuensi, kualitas dan faktor yang memperberat / memperingan.

Anda mungkin juga menyukai