Anda di halaman 1dari 25

BAHAS TUNTAS :

Tindakan keperawatan pre/intra/post


Komplikasi post operasi dan komplikasi
post op

NOVA KRISTINA LT
PENGERTIAN
• Keperawatan perioperatif adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan fungsi keperawatan yang berkaitan dengan pengalaman
pembedahan pasien. Kata “perioperatif” adalah suatu istilah gabungan yang
mencakup tiga fase pengalaman pembedahan, yaitu praoperatif, intraoperatif,
dan pascaoperatif

TUJUAN
• Diagnostik : seperti dilakukan biopsi atau laparatomi eksplorasi
• Kuratif : mengeksisi masa tumor atau mengangkat apendiks yang inflamasi
• Reparatif : seperti memperbaiki luka yang multipek
• Rekonstruktif atau Kosmetik : seperti perbaikan wajah
• Paliatif : seperti ketika harus menghilangkan nyeri atau memperbaiki masalah,
contoh ketika selang gastrostomi dipasang untuk mengkompensasi terhadap
kemampuan untuk menelan makanan.
KLASIFIKASI OPERASI

Klasifikasi Definisi operasi Contoh


Bersih Di daerah tanpa radang, tanpa membuka saluran pernafasan, Craniotomi, Strumectomi,
saluran pencernaan, saluran kemih atau saluran billier, dan Shunt, operasi tulang
Operasi elektif dengan penutupan kulit primer tanpa luka terbuka, biopsi
Bersih Operasi dilakukan dengan membuka saluran pernafasan, Tonsilektomi,trackeostomi,
terkontaminas saluran pencernaan, saluran kemih,saluran billier atau thorakotomi bersih,
saluran reproduksi, Operasi tanpa pencemaran nyata dan gastrectomi, reseksi usus,
Operasi pada luka kecelakaan yang bersih dan belum appendiktomi, dll
melampaui “Golden Period”
Terkontaminasi Operasi yang dilakukan dengan membuka saluran Appendiktomi perforasi ,
pernafasan,saluran pencernaan, salurankemih, saluran billier hemorrhoidectomi,recto
atau saluran reproduksi dengan pencemaran nyata dan atau vagina fistel
Kotor Operasi dengan adanya perforasi membuka saluran Peritonitis, osteomielitis,
pernafasan, saluran pencernaan, saluran kemih, atau saluran debridement, luka kotor,
billier yang terinfeksi, Operasi dengan melalui daerah necrotomi, insisi abses,
purulent - inflamasi bacterial, Operasi pada luka terbuka amputasi gangren
• Perawat administrative perencanaan dan pengaturan staf, manajemen
penjadwalan pasien, manajemen perencanaan material dan menajemen
kinerja
• Perawat instrumentditugaskan dalam pengelolaan alat atau instrumen
pembedahan selama tindakan dilakukan
• Perawat sirkuler penghubung antara area steril dan bagian kamar PERAN PERAWAT
operasi lainnya OPERATIF
• Perawat ruang pemulihanMenjaga kondisi pasien sampai pasien sadar
penuh agar bisa dikirim kembali ke ruang rawat inap
• Perawat anastesi Pada tahap pra operasi, perawat anestesi berperan
untuk melakukan sign in bersama dengan dokter anestesi. Tahap intra
operatif, perawat anestesi bertanggung jawab terhadap kesiapan
instrumen anestesi, manajemen pasien termasuk posisi pasien yang
aman bagi aktivitas anestesi dan efek yang ditimbulkan dari anestesi.
PENGERTIAN 
• tahap awal yang dimulai ketika ada keputusan untuk dilakukan intervensi bedah
dan diakhiri ketika klien dikirim ke meja operasi

PERSIAPAN
• FISIK
 Status Kesehatan Fisik Secara Umumidentitas klien, riwayat penyakit seperti
kesehatan masa lalu, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik lengkap,
antara lain status hemodinamika, status kardiovaskuler, status pernafasan, PRE OPERASI
fungsi ginjal dan hepatik, fungsi endokrin, fungsi imunologi, dan istirahat cukup
(TTV bagus)
 Status NutrisiSegala bentuk defisiensi nutrisi harus di koreksi sebelum
pembedahan untuk memberikan protein yang cukup untuk perbaikan jaringan
 Keseimbangan Cairan dan Elektrolitterkait erat dengan fungsi ginjal untuk
mengatur mekanisme asam basa dan ekskresi metabolik obat- obatan anastesi
 Pencukuran Daerah Operasimenghindari infeksi
 Personal hyginemenghindari infeksi
 Pengosongan kandung kemihuntuk pengosongan isi bladder tindakan
kateterisasi juga diperlukan untuk mengobservasi balance cairan
 Latihan pra operasilatihan nafas dalam, batuk efektif, latihan gerak sendi
PERSIAPAN
• PERSIAPAN PENUNJANG
 pemeriksaan radiologi berupa thoraks, laboratorium (masa perdarahan
(bledding time) dan masa pembekuan (clotting time) darah pasien,
elektrolit serum, hemoglobin, protein darah, EKG
• PEMERIKSAAN STATUS ANASTESI
 dilakukan karena obat dan teknik anastesi pada umumnya akan PRE OPERASI
mengganggu fungsi pernafasan, peredaran darah dan sistem saraf
• INFORM CONSENT
 Menjelaskan segala resiko dan kemungkinan yang akan terjadi
• PERSIAPAN MENTAL DAN FISIK
 Tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual
pada integeritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres
fisiologis maupun psikologis. Lihat dari perubahn TD, HR, RR, gerakan
gelisah, tangan lembab, sulit tidur, sering kemih. Kaji mekanisme
koping pasien
RESPON KECEMASAN
• Respon Fisiologis terhadap Kecemasan
 “fight” atau “flight”. Flight merupakan reaksi isotonik tubuh untuk
melarikan diri, dimana terjadi peningkatan sekresi adrenalin ke dalam
sirkulasi darah yang akan menyebabkan meningkatnya denyut PRE OPERASI
jantung dan tekanan darah sistolik, sedangkan fight merupakan reaksi
agresif untuk menyerang yang akan menyebabkan sekresi
noradrenalin, renninangiotensin sehingga tekanan darah meningkat
baik sistolik maupun diastolic
 Respon Psikologis terhadap Kecemasan
• individu menarik diri dan menurunkan keterlibatan dengan orang lain.
 Respon kognitif
• tidak mampu memperhatikan, konsentrasi menurun, mudah lupa,
menurunnya lapang persepsi, dan bingung
 Respon afektif
• kebingungan dan curiga berlebihan sebagai reaksi emosi terhadap
kecemasan
FAKTOR KECEMASAN
• Nyeri dan Ketidaknyamanan (Pain And Discomfort)
• Ketidaktahuan (Unknow)
• Kerusakan atau Kecacatan (Mutilation)
• Kematian (Death)
• Anastesi (khawatir paralisis, tidak bangun, dll)
PENGERTIAN 
• prosedur yang dilakukan sebelum induksi anastesi prosedur Sign In idealnya
dilakukan oleh tiga komponen, yaitu pasien (bila kondisi sadar/memungkinkan),
perawat anastesi , dan dokter anastesi.

LANGKAH LANGKAH
• Konfirmasi identitas pasien SIGN IN
• Konfirmasi sisi pembedahan
• Persiapan mesin pembedahan dan anestesi
• Pengecekan pulse oximetri dan fungsinya
• Konfirmasi tentang alergi pasien
• Konfirmasi Resiko Operasi
• Konfirmasi resiko kehilangan darah lebih dari 500 ml (700ml/kg pada anak-
anak)
PENGERTIAN 
• prosedur keselamatan pembedahan pasien yang dilakukan sebelum dilakukan
insisi kulit, Time Out dikoordinasi oleh salah satu dari anggota petugas kamar
operasi (dokter atau perawat)

LANGKAH LANGKAH
• Konfirmasi nama dan peran anggota tim dan melakukan konfirmasi identitas
pasien, sisi yang akan dilakukan pembedahan, dan prosedur pembedahan TIME OUT
• Apakah antibiotik profilaksis telah diberikan 60 menit terakhir
• Antisipasi Peristiwa kritis
• Untuk dokter bedah : Apa langkah kritis, berapa lama kasus ini dilakukan,
dan bagaimana antisipasi kehilangan darah?
• Untuk dokter anastesi : apakah ada kekhawatiran tertentu pada pasien?
• Untuk perawat : apakah sterilitas (termasuk hasil indikator) telah
dikonfirmasi? Apakah ada masalah peralatan atau masalah apapun?
• Apakah pemeriksaan penunjang berupa foto perlu ditampilkan di kamar
operasi
PENGERTIAN 
• prosedur keselamatan pembedahan yang dilakukan oleh petugas kamar operasi
sebelum penutupan luka, dikoordinasi oleh salah satu anggota petugas kamar
operasi (dokter atau perawat).

LANGKAH LANGKAH SIGN OUT


• Review pembedahan (“apa prosedur yang telah dilakukan?”)
• Penghitungan instrumen, spons, dan jumlah jarum
• Pelabelan specimen (digunakan untuk pemeriksaan dianostik patologi)
• Konfirmasi masalah peralatan
• Ahli bedah, ahli anastesi, dan perawat meninjau rencana pemulihan dan
pengelolaan pasien
FASE INTRA OPERASI

PENGERTIAN
dimulai ketika pasien masuk atau dipindahkan ke
instalasi bedah dan berakhir saat pasien
dipindahkan ke ruang pemulihan

lingkup aktivitas keperawatan mencakup


pemasangan IV cath, pemberian medikasi
intaravena, melakukan pemantauan kondisi
fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur
pembedahan dan menjaga keselamatan pasien

Checklist dalam operasi dibagi menjadi tiga fase,


masing-masing sesuai dengan periode waktu
tertentu dalam prosedur normal : periode sebelum
induksi anestesi (sign in), periode setelah induksi
dan sebelum insisi (time out) dan periode selama
atau segera setelah penutupan luka (sign out)
FASE POST OPERASI

PENGERTIAN
dimulai ketika klien diterima di ruang pemulihan
(recovery room)/pasca anaestesi dan berakhir
sampai evaluasi tindak lanjut pada tatanan klinik
atau di rumah.

fokus pengkajian meliputi efek agen atau obat


anestesi dan memantau fungsi vital serta
mencegah komplikasi. kemudian berfokus pada
peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan
penyuluhan, perawatan tindak lanjut dan rujukan
yang penting untuk penyembuhan dan rehabilitasi
serta pemulangan pasien
• Nyeri akut berhubungan dengan telah dilakukannya insisi bedah
• Ansietas berhubungan dengan ancaman terhadap konsep diri, ancaman
terhadap dengan orang perubahanstatus kesehatan, ancaman terhadap pola
interaksi yang berarti, krisis situasiatau krisis maturasi.
• Gangguan citra tubuh berhubungan dengan pembedahan, efek samping
penanganan,
factor budaya atau spiritual yang berpengaruh pada perubahan penampilan
• Koping individu, ketidakefektifan berhubungan dengan perubahan
DIAGNOSA
penampilan, keluhan terhadap reaksi orang lain, kehilangan fungsi,
diagnosis kanker
• Proses keluarga, perubahan berhubungan dengan terapi yang
kompleks,hospitalisasi/perubahan lingkungan, reaksi orang lain terhadap
perubahan penampilan
• Ketakutan berhubungan dengan proses penyakit/prognosis (misalnya
kanker),ketidakberdayaan
• Mobilitas fisik, hambatan berhubungan dengan penurunan rentang gerak,
kerusakansaraf/otot, dan nyeri
Komplikasi post operasi
NYERI

perasaan yang tidak nyaman atau tidak


menyenangkan yang disebabkan oleh kerusakan
jaringan yang telah rusak atau yang berpotensi
untuk rusak

Klasifikasi nyeri
1. Nyeri perifer (superfisial, viseral, alih)
2. Nyeri sentral
3. Nyeri psikogenik (akut dan kronis)

Penatalaksanaan
1. Farmakologi
2. Non farmakologi (distraksi, relaksasi, imajinasi
terbimbing, hipnosis, sentuhan)
MASASEstimulasi kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada
punggung dan bahu. dapat membuat pasien lebih nyaman karena menyebabkan
relaksasi otot

TERAPI PANAS DAN ESTerapi es dapat menurunkan prostaglandin, yang


memperkuat sensitivitas reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera
dengan menghambat proses inflamasi. Penggunaan panas mempunyai keuntungan
meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut
menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan. NON FARMAKOLOGI

TENSmenggunakan unit yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang


dipasang pada kulit untuk menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau
mendengung pada area nyeri.

DISTRAKSImemfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain pada nyeri

RELAKSASI OTOTdapat menurunkan nyeri dengan merilekskan ketegangan otot


yang menunjang nyeri

IMAJINASI TERBIMBINGmengggunakan imajinasi seseorang dalam suatu cara


yang dirancang secara khusus untuk mencapai efek positif tertentu.

HIPNOSIS
Mual muntah Infeksi luka operasi

Infeksi luka operasi (ILO) adalah infeksi yang


Tujuan obat bius, yang bertujuan membuat mati terjadi pada luka bekas sayatan operasi. Kondisi
rasa area tubuh tertentu atau bahkan membuat ini umumnya muncul dalam 30 hari pertama
tidak sadarkan diri (tertidur) setelah operasi, dengan gejala nyeri, kemerahan,
dan rasa panas pada bekas luka
Efek samping
Pencegahan
mual, muntah, gatal, pusing, memar, sulit buang air
Sembuhkan dulu jika ada infeksi baru operasi,
kecil, merasa kedinginan dan menggigil, alergi, dll
cukur di ruangan operasi, kadar gula harus
normal, Mandikan pasien dengan zat antiseptik
Cara mencegah dengan diet/puasa sebelum malam hari sebelum hari operasi, Oleskan
tindakan operasi dan pemberian obat antiemetik antiseptik pada kulit dengan gerakan melingkar
mulai dari bagian tengah menuju ke arah luar.

Pengobatan
Penanganan yang paling utama pada infeksi luka
operasi adalah memastikan infeksi sudah
dibersihkan, kemudian diberikan pengobatan
antibiotik secara suntik, minum maupun oles.
Pendarahan post operasi

Pendarahan setelah operasi adalah kondisi Penatalaksanaan


keluarnya darah atau kehilangan darah dari area Cairan
tubuh yang dioperasi Transfusi darah
Obat anti fibrinolitik
Operasi kembali untuk memperbaiki area
Penyebab pendarahan
Pembulu darah bermasalah
Jahitan lepas
Cedera organ lain selama operasai Pencegahan
Lakukan pengkajian dengan benar
Ciri – ciri
Ada darah yang membasahi perban penutup
Pasien gelisah
HR meningkat
RR meningkat
Luka

Luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan Penyembuhan luka dipengaruhi oleh faktor :
karena adanya cedera atau pembedahan • Vaskularisasi
• Anemia
Klasifikasi luka • Umur
Akut (luka sayat, luka bakar, luka tusuk, dll) • Penyakit
Kronis (ulkus diabetik, luka bakar, dll) • Nutrisi
• Kegemukan, obat, rokok, dll
Fase penyembuhan
1. Inflamasi ( 1-3 hari) Manajemen luka pasca pembedahan
2. Proliferasi (3-24 hari) • Mencegah infeksi
3. Maturasi (>24 hari) • Menggunakan teknik aseptik untuk 48 jam
pertama sampai epitelisasi primer muncul
• Melindungi luka dari trauma dan dukung tipe
Tujuan dari perawatan luka yaitu : penyembuhan primer dengan penggunaan
a. Mencegah dan melindungi luka dari infeksi. dressing yang tepat
b. Menyerap eksudat. • Menghindari komplikasi pembedahan seperti
c. Melindungi luka dari trauma. infeksi, hematoma dan dehisense
d. Mencegah cendera jaringan yang lebih lanjut. • Mendukung proses pemulihan dan rehabilitasi
e. Meningkatkan penyembuhan luka dan memperoleh kembali ke aktivitas sehari-hari sesuai
rasa nyaman. kemampuan
Komplikasi Luka

Infeksi Dehiscense
Invasi bakteri dapat terjadi saat trauma saat Dehiscense yaitu terpisahnya lapisan kulit serta
pembedahan atau terjadi setelah pembedahan, jaringan atau tepi luka tidak menyatu dengan tepi
gejala infeksi sering muncul sekitar dalam 2-7 luka yang lain, komplikasi ini dapat terjadi pada
hari setelah pembedahan. Gejala dari infeksi hari ke 3 sampai dengan hari ke 11 setelah
berupa kemerahan, nyeri, bengkak di sekeliling cendera.
luka, peningkatan suhu, dan peningkatan sel
darah putih. Suatu cairan luka atau eksudat yang
banyak serta berbau dan berjenis purulen
Eviserasi
menandakan terjadinya suatu infeksi
Organ bagian dalam (viseral) dapat keluar dari
(rubor, kalor, dolor, tumor, function lasea)
permukaan luka yang terbuka ini disebut sebagai
eviserasi
Pendarahan
Pendarahan terjadi paling sering jika kondisi
pasien lemah serta adanya penyakit penyerta oleh
pasien seperti kelainan darah atau bisa karena
malnutrisi seperti kekurangan vitamin K
HIDROGEL membantu proses peluruhan jaringan nekrotik oleh tubuh sendiri. Berbahan dasar gliserin / air yang dapat
memberikan kelembaban; digunakan sebagai dressing primer dan memerlukan balutan sekunder (pad / kasa
dan transparent fi lm). Topikal ini tepat digunakan untuk luka nekrotik / berwarna hitam / kuning dengan eksudat
minimal atau tidak ada

FILM DRESSING sering digunakan sebagai secondary dressing dan untuk luka-luka superfi sial dan non-eksudatif atau untuk
luka post-operasi. Terbuat dari polyurethane film yang disertai perekat adhesif; tidak menyerap eksudat. Indikasi
: luka dengan epitelisasi, low exudate, luka insisi. Kontraindikasi : luka terinfeksi, eksudat banyak.
HYDROCOLLOID berfungsi mempertahankan luka dalam suasana lembab, melindungi luka dari trauma dan menghindarkan luka
dari risiko infeksi, mampu menyerap eksudat tetapi minimal; sebagai dressing primer atau sekunder, support
autolysis untuk mengangkat jaringan nekrotik atau slough. Terbuat dari pektin, gelatin, carboxy-methylcellulose,
dan elastomers. Indikasi : luka berwarna kemerahan dengan epitelisasi, eksudat minimal. Kontraindikasi : luka
terinfeksi atau luka grade III-IV

CALCIUM ALGINATE dressing primer dan masih memerlukan balutan sekunder. Membentuk gel di atas permukaan luka; berfungsi
menyerap cairan luka yang berlebihan dan menstimulasi proses pembekuan darah. Terbuat dari rumput laut
yang berubah menjadi gel jika bercampur dengan cairan luka. Indikasi : luka dengan eksudat sedang sampai
berat. Kontraindikasi : luka dengan jaringan nekrotik dan kering

FOAM berfungsi untuk menyerap cairan luka yang jumlahnya sangat banyak (absorbant dressing), sebagai dressing
primer atau sekunder. Terbuat dari polyurethane; non-adherent wound contact layer, highly absorptive. Indikasi
: eksudat sedang sampai berat. Kontraindikasi : luka dengan eksudat minimal, jaringan nekrotik hitam
DRESSING Balutan mengandung silver 1,2% dan hydrofiber dengan spektrum luas termasuk bakteri MRSA
ANTIMIKROBIAL (Methicillin-Resistant Staphy-Lococcus Aureus). Balutan ini digunakan untuk luka kronis dan akut yang
terinfeksi atau berisiko infeksi. Balutan antimikrobial tidak disarankan digunakan dalam jangka waktu lama
dan tidak direkomendasikan bersama cairan NaCl 0,9%

ANTIMIKROBIAL Terbuat dari diakylcarbamoil chloride, non-absorben, non-adhesif. Digunakan untuk luka bereksudat
HYDROPHOBIC sedang – banyak, luka terinfeksi, dan memerlukan balutan sekunder

MEDICAL COLLAGEN Terbuat dari bahan collagen dan sponge. Digunakan untuk merangsang percepatan pertumbuhan jaringan
SPONGE luka dengan eksudat minimal dan memerlukan balutan sekunder

Anda mungkin juga menyukai