Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 1 3A

S1-Keperawatan 2023
• 1. Mochamad Hakim HC 1801033
• 2. Afni Handayani 2001002
• 3. Alfina Diah Kurniawati 2001003
• 4. Alviah Damayanti 2001004
• 5. Alwi Fakhrul Rozi 2001005
• 6. Anisa Nurhayati 2001006
• 7. Anisa Septiani 2001007
A. Interaksi Keluarga Dengan 3. Interaksi Sehat Sakit Dan Keluarga
Continum Sehat Sakit Status sehat/sakit pada anggota keluarga dan keluarga
saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Menurut
Gilliss dkk. Keluarga cenderung menjadi reaktor terhadap
1. Pengertian Kesehatan Keluarga masalah kesehatan dan menjadi faktor dalam
Pengertian kesehatan keluarga menentukan masalah kesehatan anggota keluarga.
adalah pengetahuan tentang Ada 6 Tahap Interaksi Antara Sehat/Sakit Dan Keluarga,
keadaan sehat fisik, jasmani dan diantaranya :
sosial dari individu-individu yang a. Tahap pencegahan sakit dan penurunan resiko
terdapat dalam satu keluarga. Keluarga dapat memainkan peran vital dalam upaya
peningkatan kesehatan dan penurunan resiko, misalnya
2. Faktor-Faktor Yang mengubah gaya hidup dari kurang sehat ke arah lebih
Mempengaruhi Kesehatan Keluarga sehat
• Faktor Fisik
• Faktor Psikis b. Tahap gejala penyakit yang dialami oleh keluarga
• Faktor Sosial Setelah gejala diketahui, diinterpretasikan keparahannya,
• Faktor Budaya penyebabnya, dan urgensinya, beberapa masalah dapat
ditentukan.
e. Tahap respons sakit terhadap keluarga dan pasien
Setelah pasien menerima perawatan kesehatan dari
.C. Tahap mencari perawatan praktisi, sudah tentu ia menyerahkan beberapa hak
Apabila keluarga telah menyatakan anggota istimewanya dan keputusannya kepada orang lain dan
keluarganya sakit dan membutuhkan menerima peran baru sebagai pasien ia harus
pertolongan, setiap orang mulai mencari mengikuti aturan atau nasehat dari tenaga
informasi tentang penyembuhan, kesehatan, profesional yang merawatnya dengan harapan agar
dan validasi profesional lainnya. cepat sembuh.

d. Tahap kontak keluarga dengan institusi f. Tahap adaptasi terhadap penyakit dan pemulihan
kesehatan Adanya suatu penyakit yang serius dan kronis pada
Setelah ada keputusan untuk mencari diri seorang anggota keluarga biasanya memiliki
perawatan, dilakukan kontak dengan institusi pengaruh yang mendalam pada sistem keluarga,
kesehatan baik profesional atau non khususnya pada sektor perannya dan pelaksana
profesional sesuai dengan tingkat kemampuan, fungsi keluarga.
misalnya kontak langsung dengan puskesmas,
rumah sakit, praktik dokter swasta,
paranormal/dukun, dan lain-lain.
Tingkat kemandirian Keluarga Mandiri dibagi lagi
dalam beberapa tingkatan (Keluarga Mandiri tingkat I
(paling rendah) sampai Keluarga Mandiri tingkat IV
Keluarga mandiri dalam memenuhi kebutuhan (paling tinggi)) dan setiap tingkatan memiliki
kesehatannya dinilai dengan tingkat indikator sebagai berikut :
1. Keluarga Mandiri Tingkat Pertama (KM – I)
kemandirian keluarga. Kemandirian keluarga
berorientasi pada lima fungsi keluarga dalam Kriteria :
mengatasi masalah kesehatannya yaitu : Menerima Petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat.
• Mampu mengenal masalah kesehatannya. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan
• Mampu mengambil keputusan tepat untuk sesuai dengan rencana keperawatan.
mengatasi kesehatannya. 2. Keluarga Mandiri Tingkat Dua (KM - II)
• Mampu melakukan tindakan keperawatan Kriteria :
untuk anggota keluarga yangmemerlukan Menerima petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat.
bantuan keperawatan. Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan
• Mampu memodifikasi lingkungan sehingga sesuai dengan rencana keperawatan.
menunjang upaya peningkatan kesehatan. Tahu dan dapat mengungkapkan masalah
• Mampu memanfaatkan sarana pelayanan kesehatannya secara benar.
kesehatan yang ada. Melakukan perawatan sederhana sesuai yang
dianjurkan.
3. Keluarga Mandiri Tingkat Tiga (KM – III) 4. Keluarga Mandiri Tingkat Empat (KM – IV)
Kriteria :
Kriteria :
Menerima petugas Perawatan Kesehatan
Masyarakat. ✓ Menerima petugas Perawatan Kesehatan Masyarakat.
✓ Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai
Menerima pelayanan keperawatan yang diberikan
dengan rencana keperawatan.
sesuai dengan rencana keperawatan.
✓ Tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya
Tahu dan dapat mengungkapkan masalah secara benar.
kesehatannya secara benar. ✓ Memanfaatkan fasilitas pelayanan sesuai anjuran.
Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan secara ✓ Melakukan perawatan sederhana sesuai yang dianjurkan.
aktif. ✓ Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.
Melakukan perawatan sederhana sesuai yang ✓ Melaksanakan tindakan promotif
dianjurkan.
Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.
Mengintegrasikan Keluarga
Dalan Strandar Keperawtan Struktur Keluarga

Definisi Keluarga 1. Patrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari


keluarga adalah sekumpulan orang sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
dengan ikatan perkawinan,kelahiran dan dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah.
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan 2. Matrilineal : Keluarga sedarah yang terdiri dari
,mempertahankan budaya dan meningkatkan sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
perkembangan fisik,mental,emosional serta dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
social dari tiap anggota keluarga. 3. Matrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal
bersama keluarga sedarah ibu.
4. Patrilokal : Sepasang suami istri yang tinggal
bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga Kawinan : Hubungan suami istri sebagai
dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak
saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suami atau istri.
, dengan cara : rutin menyapu dan mengepel lantai,
membersihkan kaca jendela, mengelap meja dan perabot
lainnya dengan kain basa, menyirami halaman, atau dengan
1. Terorganisasi : Saling berhubungan, saling cara menanam tanaman diteras rumah sebagai pagar hidup.
ketergantungan antara anggota keluarga. 2. Menjaga peralatan makan selalu bersih
2. Ada keterbatasan : Setiap anggota memiliki Peralatan makan yang kotor seperti sendok, piring, garpu,
kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai gelas minum, dan sebagainya kerap menjadi penyebab
keterbatasan dalam mejalankan fungsi dan tugasnya seseorang mudah terserang penyakit diare atau cacingan.
masing-masing. Oleh karena itu, bila kita ingin agar bisa selalu terhindar
3. Ada perbedaan dan kekhususan : Setiap anggota dari penyakit- penyakit tersebut, maka menjaga peralatan
keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing- makan agar selalu bersih adalah suatu keharusan.
masing. 3. Memasak makananan dengan benar
Sebisa mungkin hindari mengkonsumsi makanan mentah
Pencegahan Malasalah Kesehatan Dalam Keluarga yang tidak dimasak, karena kita tidak pernah tahu bakteri,
. kuman atau virus apa yang melekat pada makanan
Menjaga kebersihan rumah tersebut, dan sebelum dimasak ada baiknya kita cuci dulu
Setiap anggota keluarga harus diberi pengertian serta makanan tersebut supaya debu, pasir, dan pestisida yang
tanggung jawab untuk menjaga rumah tempat tinggal larut dalam air.
mereka senantiasa bersih,
4. Menjaga kebersihan tubuh
Menjaga kebersihan tubuh adalah suatu kewajiban
bila kita ingin tubuh kita senantiasa sehat
terhindar dari penyakit. Mandilah 2 kali sehari,
cucilah tangan sebelum makan, menggosok gigi
sebelum tidur, segera mencuci baju yang kotor,
adalah cara-cara yang harus kita biasakan setiap
hari terutama kepada anak-anak kita yang masih
kecil. •
5. Berolahraga, mengkonsumsi vitamin tambahan
dan vaksinasi
Ketika kita berolahraga maka tubuh akan •
memproduksi semakin banyak antibodi.
Kemudian kita bisa mengkonsumsi vitamin
tambahan bila dirasa makanan yang kita •
konsumsi kurang mengandung vitamin, dan
jangan lupa untuk memberikan vaksinasi yang
dibutuhkan anak-anak kita sesuai dengan usia
serta pertumbuhannya.
Penyebab :
Hambatan lingkungan

Teori Struktur – Fungsional Keluarga


Lanjutan
1. Teori Struktural Fungsional
Teori Struktural Fungsional sudah lama
Ruang Lingkup Kesehatan Keluarga diterapkan sejak terbentuknya keluarga dari
Promosi kesehatan zaman kerajaan di Indonesia. Dapat kita lihat
Pencegahan penyakit -> pencegahan dalam penuturan Anderson K. dalam Journal of
spesifik -> keluarga bebas dari cerder, Marriage and Family (1997), dalam masa
imunisasi, pencegahan merokok, program prasejarah, sebuah suku telah diorganizir oleh
kebugaran fisik, screening dan follow up seorang kepala suku yang berfungsi untuk
care sebagai kasus (Hipertensi, pencegahan mengembangkan pertanian, mengorganisir
komplikasi klien DM dan osteoporosis) wilayah dan peraturan dalam wilayah suku
Intervensi keperawatan untuk proses tersebut.
penyembuhan (terapi keperawatan) -> Contoh kepala suku ini telah menggambarkan
intervensi keperawatan untuk memenuhi posisi kepala suku yang notabene adalah laki-laki
kebutuhan terapi modalitas dan terapi sebagai kepala keluarga, walaupun dalam kasus
komplementer ini tidak disebut demikian. Teori ini menekankan
Pemulihan kesehatan -> rehabilitas fisik, kepada tiap-tiap anggota keluarga untuk
mental dan sosial -> meningkatkan menjalani hidupnya sesuai dengan peran dan
kemampuan keluarga dan anggota fungsi yang seharusnya ia jalankan dalam
keluarga berfungsi secara optimal. keluarga.
2. Pendekatan Fungsional Durkheim
Durkheim mengungkapkan bahwa masyarakat adalah
sebuah kesatuan dimana di dalamnya terdapat
Lanjutan bagian–bagian yang dibedakan. Bagian-bagian dari
sistem tersebut mempunyai fungsi masing-masing
Tujuan dari kajian-kajian struktural- yang membuat sistem menjadi seimbang. Bagian
fungsionalisme adalah untuk membangun tersebut saling interdependensi satu sama lain dan
suatu sistem sosial, atau struktur sosial, fungsional, sehingga jika ada yang tidak berfungsi
melalui pengkajian terhadap pola hubungan maka akan merusak keseimbangan sistem.
yang berfungsi antara individu-individu,
Teori fungsionalisme yang menekankan kepada
antara kelompok-kelompok, atau antara keteraturan bahwa masyarakat merupakan suatu
institusi-institusi sosial di dalam suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau
masyarakat, pada suatu kurun masa tertentu. elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling
menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang
Struktural-fungsional adalah penggabungan terjadi pada suatu bagian akan membawa perubahan
dari dua pendekatan, yang bermula dari pula terhadap bagian yang lain, dengan kata lain
pendekatan fungsional Durkheim, kemudian masyarakat senantiasa berada dalam keadaan
berubah secara berangsur- angsur dengan tetap
digabungkan dengan pendekatan struktural
memelihara keseimbangan.
R-B.
Lanjutan

Menurut Durkheim bahwa kesadaran Pendekatan Struktural R-B (Radcliffe-Brown)


individual berkembang dalam cara yang Dalam konsep “struktural-fungsionalisme”
berbeda dari kesadaran kolektif. Seringkali model yang dapat digunakan adalah model
malah berbenturan dengan kesadaran organisme tubuh manusia. Dalam model ini, R-
kolektif. Mengutamakan keseimbangan, B mengumpamakan sebuah masyarakat
dengan kata lain teori ini memandang . sebagai sebuah organisme tubuh manusia, dan
bahwa semua peristiwa dan struktur adalah kehidupan sosial adalah seperti kehidupan
fungsional bagi suatu masyarakat. Dimana organisme tubuh tersebut.
jika sekelompok masyarakat ingin
memajukan kelompoknya, mereka akan
melihat apa yang akan dikembangkan dan
tetap mempertahankan bahkan
melestarikan tradisi- tradisi dan budaya
yang sudah berkembang dan
menjadikannya sebagai alat modernisasi.
Lanjutan
Lanjutan
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Teori
Struktural Fungsional adalah teori yang
Satu organisme tubuh terdiri dari sekumpulan sel menjelaskan bahwa tiap-tiap anggota keluarga
dan cairan yang tersusun dalam suatu jaringan harus menjalankan peran dan fungsinya
hubungan, sedemikian rupa, sehingga masing-masing terlepas dari hasrat pribadinya.
membentuk sebuah keseluruhan kehidupan yang Karena dengan hilangnya salah satu peran
terintegrasi. Susunan hubungan antara unit-unit dalam keluarga, maka fungsi-fungsi asli dari
dalam organisme tersebut, atau sistem hubungan keluarga pun tidak dapat dilaksanakan dengan
yang mengikat keseluruhan unit, disebut struktur baik dan tujuannya pun tidak akan tercapai.
dari organisme tersebut. Sepanjang hidupnya
organisme tubuh ini menjaga kesinambungan
strukturnya.

Anda mungkin juga menyukai