OLEH :
SELVYANA TA’DUNG
NIM 202106040151
UNIVERSITAS KADIRI
FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022
2
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Type-type keluarga :
a. Keluarga inti (Nuclear family) yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu,
dan anak-anak.
b. Keluarga besar (Exstended family) yaitu keluarga inti ditambah
dengan anak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
c. Keluarga berantai (serial family) yaitu keluarga yang terdiri dari wanita
dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu
keluarga inti.
d. Keluarga duda/janda (single family) yaitu keluarga yang terjadi
karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi (Composite) yaitu keluarga yang
perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
4
b. Dokumentasi
Pendokumentasian yang dilakukan selama perawatan di rumah
sangat penting untuk melihat kemajuan keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan yang dialaminya.
c. Koordinasi antara pelayanan dan manajemen kasus
Perawat bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan para
professional lain dalam memberikan pelayanan kepada keluarga.
Focus peran perawat yang yang menjadi manajer kasus adalah
kemampuan untuk mengkaji kebutuhan, menentukan prioritas
kebutuhan, mengidentifikasi cara untuk mememuhi kebutuhan tersebut
dan mengimplementasikan rencana yang disusun.
d. Menentukan frekuensi dan lama perawatan
Frekuensi kunjungan adalah kekerapan kunjungan yang dilakukan
selama periode waktu tertentut sedangkan lama perawatan adalah
lamanya waktu perawatan yang dilakukan di rumah.
e. Advocacy
Tanggung jawab sebagai penasehat bagi klien yang dimaksud di
sini adalah peran perawat sebagai penasehat terutama yang
berhubungan dengan masalah pembayaran yang terkait dengan
pelayanan yang diberikan.
4. Asuhan Keperawatan Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga meupakan proses yang kompleks
dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan individu sebagai anggota keluarga.
5
a. Tahap pengkajian
Pengkajian adalah tahapan dimana seorang perawat
mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga
yang dibinanya. Hal – hal yang dikaji dalam keluarga adalah :
1. Data umum :
o Meliputi nama kepala keluarga, alamat, pekerjaan dan
pendidikan kepala keluarga, komposisi keluarga yang terdiri
dari nama, jenis kelamin, hubungan dengan KK, umur,
pendidikan, dan status imunisasi dari masing – masing anggota
keluarga serta genogram.
o Type keluarga. Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga
beserta kendala atau masalah yang terjadi dengan jenis tiper
keluarga tersebut.
o Suku bangsa. Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut
serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait
dengan kesehatan
o Agama. Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta
kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.
o Status sosial ekonomi keluarga. Status social ekonomi keluarga
ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainnya. Selain itu status social ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan – kebutuhan yang
dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang dimiliki
oleh keluarga.
o Aktivitas rekreasi keluarga. Rekreasi keluarga tidak hanya
dilihat kapan saja keluarga pergi bersama – sama untuk
mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton
TV dan mendengarkan radio juga merupakan aktivitas rekreasi.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
o Tahap perkembangan keluarga saat ini. Dimana ditentukan oleh
anak tertua dari keluarga inti.
o Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.
Menjelaskan bagaimana tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendalanya.
o Riwayat keluarga inti. Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga inti, yang meliputi riwayat penyakit keturunan,
riwayat kesehatan masing – masing anggota dan sumber
pelayanan yang digunakan keluarga.
6
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah. Diidentifikasi dengan melihat luas rumah,
tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaat ruangan,
peletakan perabotan rumah, dan denah rumah.
b. Karakteristik tetangga. Menjelaskan mengenai karakteristik
tetangga dan komunitas setempat yang meliputi kebiasaan,
lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat,
budaya yang mempengaruhi kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga. Mobilitas geografis keluarga yang
ditentukan dengan kebiasaan keluarga berpindah tempat.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada.
e. Sistem pendukung keluarga. Yang termasuk sistem pendukung
adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang
dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang meliputi
fasilitas fisik, psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga
dan fasilitas sosial atau dukungan masyarakat setempat.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga. Menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga. Kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk mengubah
perilaku.
c. Struktur peran. Menjelaskan peran dari masingg – masing
anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
d. Nilai atau norma keluarga. Menjelaskan mengenai nilai norma
yang dianut keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.
5. Fungsi keluarga
o Fungsi afektif. Mengkaji gambaran diri anggota
keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lainnya,
kehangatan pada keluarga dan keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai.
7
8. Harapan keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
1.Pengertian
Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi jaringan
mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan
maag berasal dari bahasa yunani yaity gastro yang berarti perut atau lambung
dan titis yang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan berarti penyakit
tunggal, tetapi berbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu
mengakibatkan peradangan pada lambung. (Refelina Widja, 2018).
2. Etiologi.
gastrointestinal bagian atas. Salisilat dalam tingkat yang lebih kecil obat obat anti
peradangan bukan steroid dapat merusak sawar mukosa lambung merangsang
difusi balik ion hidrigen dan akhirnya menimbulkan perdarahan. Kebanyakan lesi
terjadi pada pasien dengan kelainan berat, Kerusakan mukosa barier sehingga
difusi balik ion H+meningkat, Perfusi mukosa lambung terganggu, Jumlah asam
lambung, Faktor ini saling berhubungan, misalnya stresfisik yang dapat
menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu sehingga timbul infark kecil,
disamping itu sekresi asam lambung juga terpacu ( Inayah, 2004 ).
Aspirin dan obat anti inflamasi nonsteroid merusak mukosa lambung melalui
beberapa mekanisme. Obat-obat ini dapat menghambat aktivitas siklo
oksigenase mukosa. Siklo oksigenase merupakan enzim yang penting untuk
pembentukan prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglanding merupakan
salah satu factor defensive mukosa lambung yang amat penting. Selain
menghambat produksi prostaglanding mukosa, aspirin dan obat anti inflamasi
nonsteroid tertentu dapat merusak mukosa secara topikal.
Kerusakan tropical terjadi karena kandungan asam dalam obat tersebut bersifat
korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa dan juga dapat
menurunkan sekresi bikarbonat mucus oleh lambung, sehingga kemampuan
factor defensive tergaggu. (Hirlan, 2001).
4.Manifestasi klinis.
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hematemesis dan melena,
dan berakhir sebagai syok hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu
dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran yang diperlihatkan hampir sama.
Namun pada tukak peptic penyebab utamanya adalah infeksi Helicobacter pylori,
sebesar 100 % pada tukak duodenum dan 6o-90 % pada tukak lambung.
Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi.
( Mansjoerdkk., 1999 ).
13
6.Patogenesis.
lambung. Faktor ini saling berhubungan, misalnya stress fisik yang dapat
menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu, sehingga timbul daerah
daerah infark kecil. Disamping itu sekresi asam lambung juga terpacu. Suasana
asam yang terdapat pada lumen lambung akan mempercepat
kerusakan mukosa barier oleh cairan. (Inayah, 2004.).
7.Pengobatan
A.PENGKAJIAN
1.DATA UMUM
a.Nama KK : Tn. R
b.Umur : 40 tahun
c.Agama : Kristen
d.Suku : Toraja
e.Pendidikan : SMA
f.Pekerjaan : Wiraswasta
g.Alamat : Kobakma
i. Genogram
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
menikah
j. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn. R adalah keluarga inti yaitu dalam satu keluarga
terdiri dari ayah, ibu dan anak
k. Suku bangsa
Tn. R mengatakan nyeri ulu hati bila terlambat makan, pusing, mual dan
muntah. Kalau sakit biasanya berobat ke Rumah Sakit atau Puskesmas.
Biasa merokok, sehari ½ bungkus, setiap pagi minum kopi dan makan
sehari 3 kali, tapi kadang lambat makan. Tn. R tampak meringis
menahan sakit, skala nyeri 5-6. Ny. E mengatakan, tidak ada penyakit
kronis dan belum pernah diopname di rumah sakit karena penyakit
tertentu, paling sakit ringan.
Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang serius. Paling pilek,
kadang batuk, pernah diare tetapi tidak sampai opname di rumah sakit.
Status imunisasi lengkap
Tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti Asma, DM, pada kedua
orang tua Tn. R dan Ny. E, tetapi kedua orang tua pernah menderita
Gastritis
3.Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
1. Fungsi afektif
4. Fungsi Ekonomi
Kepala keluarga bekerja sebagai petani dan dalam memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari Tn.R kerja sebagai tukang/wiraswasta
5. Fungsi perawatan keluarga
Tn. R saat ini sedang sakit, yaitu nyeri ulu hati dengan skala nyeri 6,
mual, muntah dan pusing.Tn. R jarang sarapan pagi, dan makan siang
biasanya jam 15.00, makan malam jam 21.00 WIT . Tn. R mengatakan
bila sudah merokok dan minum kopi perut terasa kenyang.
a. Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Ny. E mengatakan bahwa Tn. R sering kambuh maagnya, dan bila
kambuh maagnya Ny. E mengambil obat di RS.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan yang
tepat
Ketika ada anggota keluarga yang sakit terutamaTn. R tidak langsung
di bawa kepuskesmas untuk berobat, nanti kalau tidak sembuh baru
di bawa ke puskesmas
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Dalam
merawat Tn. R anggota keluarga hanya memberikan obat yang di beli
di kios Wamena seperti obat Promag. Keluarga tidak mengetahui
kenapa Tn. R sering sakit ulu hati
d. Kemampuan kelurga memodifikasi lingkungan yang sehat
8.Harapan keluarga
Analisa Data
Data objektif
a. Tampak meringis
b. Skala nyeri 6
c. Terdapat obar maag
-
2 Data subjektif Ketidakmampuan Resiko
Tn. R mengatakan jarang keluarga merawat Ketidakseimbangan
sarapan pagi, cukup kopi anggota keluarga nutrisi kurang dari
dan yang sakit kebutuhan tubuh
Rokok sudah terasa
kenyang
Data objektif
a. sakit ulu hati, mual dan
muntah
22
b. tampak lemah
B.DiagnosaKeperawatan
C.Intervensi Keperawatan
No
Nyeri Setelah dilakukan Kunjungan 1.Setelah a.Keluarga Gastritis a. Kaji
akut pada keluargaTn. sebanyak 3 x45 menit keluarga dilakukan Mampu adalah proses pengetahuan
R khususnya Tn.R mampu mengenal masalah kunjungan 1x menyebutkan inflamasi pada tentang Gastritis
berhubungan dengan kesehatan tentang Gastritis 4 menit defenisi lapisan mukosa b. Diskusikan
ketidakmampu- an keluarga Gastritis atau dan submukosa dengan keluarga
keluarga dalam mampu tentang
maag lambung..
mengenal masalah. mengenal pengertian
masalah Gastritis dengan
Gastritis menggunakan
leafleat/
lembarbalik
c. Evaluasikembali
pengertian
Gastritis pada
keluarga
d. Berikan pujian
pada
keluarga atas
jawaban yang
benar
b.Keluarga Penyebab a.Mengakaji
mampu nya adalah obat pengetahuan
menyebut analgetik anti Tentang
25
kan penyebab
penyebab Gastritis
dari
nutrisi :
Kurang
dari
kebutuha
n tubuh
3.Setelah Keluargamampumemberi a. Keluargadapatmenjelaskantentangcarapemb a Jelaskan pada
dilakukan kan diet sesuaianjuran eriandiit . keluargacarameningkatkan
kunjunga tinggienergitinggi p rotein.(TKTP) nafsumakan pada
n 1x 45 b. Keluargadapatmendemon Tn.Rdenganmenyajikan
makanan yang
menit
menarikDemontasikanbersamakel
keluarga
uargacara
mampu b
membuat makanan
merawat .
yang menarik
anggota
keluarga
yang
sakit
dengan
mendem
ontrasik
30
1. Nyeri akut pada keluargaTn. R khususnya Tn.R berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah.
Tanggal DP Implementasi Evaluasi T.tangan
31
1. Menanyakan pada keluarga tentang gastritis atau S: Tn. R dan Ny. E mampu menjelaskan kembali
maag tentang pengertian, penyebab, tanda dan
2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu gejalaGastritits
gastritis atau maag, penyebabnya, tanda dan Ny.E mengatakan dapat membuat pengobatan
gejalanya tradisional
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk Ny. E mengatakanakan memberitahu suaminya
menanyakan kembali hal-hal yang belum untuk tidak merokok di dalam rumah
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang O: Tn. R menjelaskan bahwa gastritis adalah infeksi
pengertian gastritis, penyebabnya, tanda dan pada lambung dan penyebabnya adalah bakteri
gejalanya. dan makanan asam serta rokok. Tanda dan
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga gejalanya biasanya nyeri ulu hati, mual, muntah
menyebutkan kembali tentang pengertian, dan kurang nafsu makan.
penyebab, tanda dan gejala gastritis Ny. E dapat mendemonstrasikan pembuatan
6. Memperagakan tehnik distraksi dan relaksasi obat tradisional kunyit.
dengan cara menarik napas dalam dan Tn. R dapat memperagakan tehnik relaksasi
membuang udara melalui mulut secara pelan-
pelan. A: Masalah Teratasi
7. MenganjurkanTn. R untuk santai dan tidak stres
8. Menjelaskan tentang pembuatan obat tradisonal P: -
kunyit dengan cara 2 batang kunyit kemudian
Diparut campurkan air secukupnya kemudian
disaring. Minum 2 kali sehari.
9. Mendiskusikan dengan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan rumah
10. Memberitahu keluarga khususnya Tn.R agar tidak
merokok
11. Mendiskusikan dengan keluarga untuk
memanfaatkan puskesmas bila keluarga
mengalami sakit
12. Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga
mengenai pelayanan puskesmas
32
2. Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada keluarga Tn.R khususnya Tn. R berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Tanggal DP Implementasi Evaluasi T.tangan
33
1. Menanyakan pada keluarga tentang diet untuk S: Tn. R danNy. E mampu menjelaskan kembali
penyakit maag tentang diet untuk penyakit maag
2. Menjelaskan pada keluarga tentang apa itu diet
untuk sakit maag O: Tn. R dan Ny. E menjelaskan bahwa diet untuk
3. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk makanan yang di konsumsiyaitu TKTP,
menanyakan kembali hal-hal yang belum menghindari yang asam, pedas dan rokok
dimengerti
4. Menanyakan kembali pada keluarga tentang A: Masalah Teratasi
pengertian diet dan makanan apa saja yang boleh
diberikan pada penyakit maag dan makanan apa P: -
yang harus dihindari.
5. Memberikan pujian atas keberhasilan keluarga
menyebutkan kembali tentang makanan yang
harus dihindari dan makanan yang boleh
dimakan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Gustin, R.K (2011). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gastritis pada pasien
yang berobat jalan di Puskesmas Gulai Gancah Kota Bukit Tinggi tahun 2011.
Hirlan (2018), Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid2 edisi ketiga, Jakarta, FKUI
Inayah (2004).Asuhan keperawatan pada klien gangguan system pencernaan jilid I edisi I,
Jakarta, Salemaba Medika
Jhonson, (2018). Keperawatan Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga. Yogyakarta : Nuha
Medika
35
GASTRITIS
IDENTIFIKASI MASALAH
Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi jaringan mukosa
(jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan maag berasal dari
bahasa yunani yaity gastro yang berarti perut atau lambung dan titis yang berarti inflamasi
atau peradangan. Gastritis bukan berarti penyakit tunggal, tetapi berbentuk dari beberapa
kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung. (Refelina Widja,
2018).
II. PENGANTAR
Topik : GASTRITIS
Waktu : 30 menit
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang selama 30 menit, diharapkan keluarga Tn. R
yang menderita atau beresiko terhadap Gastritis dapat memahami.
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
VII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
1. 5 Pembukaan :
menit
Menjawab
1. Memberi salam
salam
2. Menjelaskan tujuan penyuluhan
Mendengarkan
3. Menyebutkan materi/pokok dan
bahasan yang akan disampaikan memperhatika
n
2. 10 Pelaksanaan :
menit
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur. Menyimak dan
memperhatika
Materi :
n
1. Pengertian Gastritis
2. Penyebab Gastritis
3. Gejala Gastritis
3. 10 Evaluasi :
menit
Menyimpulkan inti penyuluhan Menyimak dan
mendengarkan
Menyampaikan secara singkat materi penyuluhan
4. 5 Penutup :
menit
Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah disampaikan Menjawab
salam
Menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan kepada peserta
Mengucapkan salam
A. Pengertian
Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi jaringan
mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan maag
berasal dari bahasa yunani yaity gastro yang berarti perut atau lambung dan titis yang
berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan berarti penyakit tunggal, tetapi
berbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan
pada lambung. (Refelina Widja, 2018).
B. Penyebab Gastritis
Infeksi bakteri Helicobactery
Stres berkepanjangan
Merokok
Konsumsi alkohol
Nyeri epigastrium
Mual
Kembung
Muntah
Cegukan
Cepat merasa kenyang saat makan
Buang air besar dengan tinja warna hitam
Perdarahan saluran cerna berupa hematemisis dan melena
Nyeri ulu hati
Anoreksia
Nausea
Minuman berkafein
Makanan yang digoreng
Daging tinggi lemak
Minuman bersoda
Alkohol
Tomat
Bawang bombai
Kunyit Secukupnya
1 gelas air mendidih
Madu atau gula merah
Cara membuat :