PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan salah satu faktor yang sangat menentukan
kualitas sumber daya manusia, disamping itu kesehatan juga merupakan karunia tuhan. Oleh
karena itu, kesehatan perlu dipeliharadan ditingkatkan kualitasnya serta di lindungi dari ancaman
yang merugikan.
Kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya sebagai inventasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam memecahkan masalah untuk
memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan dan bidan lain yang berkaitan, agar mampu
Program Indonesia sehat 2010 dicanangkan oleh pemerintah adalah suatu upaya untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau. Memelihara dan meningkatkan
masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya mencapai derajat
kesehatan yang optimal melelui pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin
keterjangkuan pelayanan kesehatan yang dibutukan dan dilibatkan klien sebagai mitra dalam
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dimana masalah kesehatan dapat
Dalam hal ini penulis mengambil kasus pada keluarga Ny. E pada RT/RW 01/10
Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa Kota Jakarta Selatan sebagai bukti
berencana.
1.2 Tujuan
2. Melaksanakan perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan pada ibu Ny “E“ Di Kelurahan
5. Melaksanakan evaluasi pada ibu Ny “E“ Di Kelurahan Srengseng Sawah Kecamatan Jagakarsa
1.3 Manfaat
kebidan pada keluarga berencana sehingga nantinya pada saat bekerja di lapangan dapat
dilakukan secara sistematis yang pada akhirnya meningkatkan mutu pelayanan yang akan
Agar tetap mempertahankan dan meningkatkan asuhan kebidanan telah ada, dan selalu
menerapkan teori-teori yang telah didapatkan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.
3. Mengetahui adanya kesenjangan dan faktor-faktor penyebab kesenjangan antara teori dan
praktek sebagai bahan analisa untuk pendidikan praktik kebidanan komunitas yang akan
datang.
Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi suatu pengetahuan nagi keluarga Ny. E dalam
menjalankan program yang telah disusun secara bersama dan terus dikembangkan guna
mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera dan terwujudnya keluarga yang sehat dan lingkingna
BAB II
TINJAUAN TEORI
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah adaptasi atau
perkawinan. Keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas 2 orang atau lebih adanya
ikatan perkawinan dan pertalian darah, hidup dalam satu rumah tangga dibawah asuhan seorang
kepala rumah tangga berinteraksi diantara sesama anggota keluarga, setiap anggota keluarga
Keluarga adalah satu kelompok yang terdiri dari 2 orang atau lebih, yang dipersatukan
oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi atau pengakuan sebagai anggota keluarga yang
tinggal bersama, satu kesatuan atau unit yang membina kerjasama yang bersumber dari
kebudayaan umum. Di mana setiap anggotanya belajar dan melakukan peranannya seperti yang
diharapkan. Keluarga sebagai suatu sistem sosial melakukan beberapa fungsi yang paling dasar
1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi,
2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi
3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu.
4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa
sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
a. Tradisional :
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah
3) Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuK mendapatkan anak terlambat
waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya
7) Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat
tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat
8) Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah
9) Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling
menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi,
telpon, dll)
perkawinan sebelumnya
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan
b. Non-tradisional :
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah
3) Commune family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup
bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri
(marital partners)
6) Cohabitating couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu
7) Group-marriage family
Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah
saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan
anaknya
Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling
membesarkan anaknya.
9) Foster family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara,
pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis
personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental
11) Gang
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional
dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal
dalam kehidupannya.
a. Peran Keluarga
berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga
didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut:
1) Peranan ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan
pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta
2) Peranan ibu :
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga
3) Peranan anak :
b. Fungsi Keluarga
1) Fungsi biologis :
a) Meneruskan keturunan
2) Fungsi Psikologis :
3) Fungsi sosialisasi :
4) Fungsi ekonomi :
5) Fungsi pendidikan :
b) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya
6) Fungsi religious
Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota lain
dalam kehidupan beragama dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada
kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
7) Fungsi rekreasi
keluarga dalam fungsi rekreasi ini adalah tidak selalu harus pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang
penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat
8) Fungsi perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,
9) Fungsi perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara intitusif merasakan perasaan dan suasana
anak dan anggota lain dalam berkomunikasi dan interaksi antar semua anggota keluarga,
sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk
keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis) keluarga masing-masing :
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan kegiatan
keluarga
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia 5
tahun :
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi
d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga (keluarga lain
e. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12
tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun
kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga ini adalah
melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja sudah
c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari perdebatan, kecurigaan
dan permusuhan
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat
anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam
keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :
c. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
a. Mempertahankan kesehatan
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun,
2) Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus
Komunitas berasal dari bahasa latin yaitu kommunis yang berarti kesamaan, publik
ataupun banyak. Istilah comunity dapat di terjemahkan sebagai masyarakat setempat yang
beserta aspek- aspek sosialnya. Hubungan-hubungan individu dalam sebuah komunitas akan
membangun dan mendukung terbentuknya suatu sistem kepercayaan atau keyakinan baik tentang
arti kekuarga , konsep sehat , maupun sakit. Keyakinan mereka ini akan di cerminkan daklam
perilaku keluarga maupun di kelompok tertentu.Hal ini merupakan dasar pemikiran mereka
Kebidanan komunitas adalah upaya memberikan asuhan kebidanan pada masyarakat baik
individu, keluaraga, kelompok dan masyarakat yang terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan
anak (KIA), Keluarga berencana (KB), Kesehatan Reproduksi termasuk usia wanita adi yuswa
secara paripurna. Pelaksanaan pelayanan kebidanan komunitas di dasarkan pada 4 konsep utama
dalam pelayanan kebidanan yaitu manusia, masyarakat, lingkungan, kesehatan dan pelayanan
kebidanan yang mengacu pada konsep paradigma kebidanan dan paradigma sehat sehingga di
Konsep adalah kerangka ide yang mengandung suatu pengertian tertentu. Kebidanan
berasal dari kata “Bidan”. Kebidanan adalah mencankup pengetahuan yang dimilikai dan
kegiatan pelayanan untuk menyelamtkan ibu dan bayi, kebidanan merupakan profesi tertua
Bidan adalah seorang yang telah mengikuti program pendidikan kebidanan yang diakui
oleh negaranya, telah lulus dari pendidikan tersebut, serta memenuhi kualifikasi untuk didaftar
(registrasi) atau memiliki ijin yang sah (lisensi) untuk melakukan praktik kebidanan.
Komunitas adalah kelompok orang yang berada disuatu lokasi atau daerah atau area
tertentu. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat
diwilayah tertentu. Kebidanan komunitas adalah konsep dasar bidan dalam melayani keluarga
dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan untuk pemecahan
terhadap masalah kesehatan ibu dan anak balita didalam keluarga dan masyarakat.
1. Tujuan umum
kerja bidan.
2. Tujuan khusus
secara terpadu
c. Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan resiko kehamilan, persalinan, nifas, dan
perinatal
d. Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan angka kematian ibu dan
anak
e. Membangun jejaring kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh masyarakat setempat atau terkait.
Masalah yang telah diidentifikasi perlu ditentukan menurut urutan atau prioritas masalah,
untuk itu digunakan beberapa metode. Metode yang dapat digunakan dalam menetapkan urutan
prioritas masalah, pada umumnya dibagi atas, Teknik Skoring dan Teknik Non Skoring, sebagai
berikut : Teknik scoring dapat digunakan apabila tersedia data kuantitatif atau data yang dapat
terukur dan dapat dinyatakan dalam angka, yang cukup dan lengkap. Yang termasuk teknik
2.4 Kontrasepsi.
menetap dan dapat dilakukan tanpa menggunakan alat secara mekanis, menggunakan obat atau
1. Tujuan umum: pemberian dukungan dan pemantapan penerimaan gagasan KB yaitu dihayatinya
NKKBS.
3. Guna mencapai tujuan tersebut maka ditempuh kebijaksanaan mengkategorikan tiga fase untuk
Maksud kebijaksanaan tersebut yaitu untuk menyelamatkan ibu dan anak akibat
melahirkan pada usia muda, jarak kelahiran yang terlalu dekat dan melahirkan pada usia tua.
2. Melumpuhkan sperma.
busa vagina, krem, jel ),pencabutan sebelum ejakulasi, diafragma, penutup leher rahim ,metode
kalender, kontrasepsi implantasi, kontrasepsi suntikan dan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim
(AKDR). Kontrasepsi dapat digunakan oleh pasangan suami istri yang secara fisik dapat hamil
dan memiliki hubungan seks dengan seseorang lawan jenisnya namun tidak ingin memiliki bayi
pada saat itu. Setelah mempelajari tentang kegunaan dan berbagai metode kontrasepsi, seseorang
1. Kontrasepsi Hormonal
a. Oral Kontrasepsi
1) Profil
c) Dosis rendah
f) Efek samping utama adalah gangguan perdarahan : perdarahan bercak, atau perdarahan tidak
teratur
2) Jenis
3) Cara kerja
4) Efektifitas
a) Sangat efektif 98,5 %
5) Keuntungan Kontrasepsi
b. Suntikan/Injeksi
1) Profil
a) Sangat efektif
b) Aman
2) Cara Kerja
a) Mencegah ovulasi
3) Efektifitas
Memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan pwer 100 perempuan/tahun, asal
4) Keuntungan kontrasepsi
a) Sangat efektif
d) Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit jantung dan
a) Terjadi perubahan pada pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/spotting, atau
b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan
c) Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan. Klien kembali setiap 30 hari untuk
mendapatkan suntikan.
d) Efektivitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat-obatan epilepsy (Fenitoin dan
c. Implant
1) Profil
a) Dua kapsul tipis, fleksibel berisi levonorgestrel (LNG) yang disipkan di bawah kulit lengan atas
seseorang wanita
b) Efektif 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant atau Implanon
c) Nyaman
2) Cara Kerja
d) Menekan ovulasi
3) Efektifitas
4) Keuntungan kontrasepsi
d. Kondom
1) Profil
Selubung atau sarung karet yang dapat terbuat dari bergbagai bahan diantaranya lateks (karet),
plastic (vinil), atau bahan alami (hewani) yang dipasang pada penis saat berhubungan seksual.
2) Cara Kerja
a) Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara mengemas sperma di ujung
b) Mencegah penularan mikrooganisme (IMS dan HIV/AIDS) dari satu pasangan kepada pasangan
yang lain.
3) Efek samping
4) Indikasi
a) Pria : Penyakit genetalia, sensitivitas penis terhadap secret vagina, ejakulasi dini
b) Wanita : vaginitis, kontraindikasi terhadap kontrasepsi oral dan IUD, untuk membuktikan bahwa
c) Pasangan pria dan wanita : pengendalian dari pihak pria lebih diutamakan, senggama yang
5) Kontraindikasi
a) Absolut : Pria dengan ereksi yang tidak baik, riwayat syok septic, tidak bertanggung jawab
seksual, alergi terhadap karet pada partner seksual, interupsi sexual foreplay menghalangi minat
seksual.
1) Profil
a) Sangat efektif, reversible, dan berjangka panjang (dapat sampai 10 tahun : Cut-380A)
2) Jenis
a) AKDR Cut-380A
Kecil, kerangka dari plastic yang fleksibel, berbentuk huruf T, disebulungi oleh kawat halus yang
3) Mekanisme kerja
c) AKDR bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun AKDR membuat
sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurangi kemampuan sperma
untuk fertilitas
4) Indikasi
a) Usia reproduksi
b) Keadaan nulipara
5) Kontraindikasi
d) Kelainan bawaan uterus yang abnormal/tumor jinak rahim yang dapat dipengaruhi kavum uteri
6) Efek samping
a) Amenore
b) Kejang
7) Waktu penggunaan
1. Setiap waktu dalam siklus haid, yang dapat dipastikan klien tidak hamil
4. Perlu diingat angka ekspulsi tinggi pada pemasangan segera atau selama 48 jam pascapersalinan
5. Setelah abortus atau keguguran (segera atau dalam waktu 7 hari) apabila tidak gejala infeksi
1. Jelaskan kepada klien apa yang akan dilakuakn dan mempersilakan klien mengajukan
pertanyaan
2. Sampaikan kepada klien kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada beberapa langkah waktu
pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah-langkah tersebut
9. Masukkan speculum dan usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptic
setelah memberi asuhan kepada pasien, merupakan informasi lengkap meliputi status kesehatan
pasien, kebutuhan pasien, kegiatan asuhan keperawatan/kebidanan serta respons pasien terhadap
terdiri atas 4 langkah yang disarikan dari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan yang
dipakai untuk mendokumentasikan asuhan klien dalam rekam medis klien sebagai catatan
kemajuan.
SOAP adalah catatan yang tertulis secara singkat, lengkap, dan bermanfaat buat bidan atau
pemberi asuhan yang lain. Penggunaan SOAP dalam asuhan ibu hamil cacatan SOAP ditulis satu
kali setiap kunjungan. Sementara bagi ibu dengan intrapartum, SOAP dibuat lebih dari satu
1. Subyektif (S)
Informasi atau data yang diperoleh dari apa yang dikatakan klien.
2. Obyektif (O)
Data yang diperoleh dari apa yang dilihat dan dirasakan oleh bidan sewaktu melakukan
3. Analisa (A)
4. Penatalaksanaan (P)
Perencanaa, pelaksanaan dan evaluasi sesuai dengan kesimpulan yang telah dibuat.
asuhan. Metode ini merupakan penyaringan inti sari dari proses penatalaksanaan kebidanan
untuk tujuan penyediaan dan pendokumentasian asuhan. SOAP merupakan urut-urutan yang
dapat membantu dalam mengorganisir pikiran dan memberikan asuhan yang menyeluruh.
BAB III
Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Ny.E Dengan Akseptor Aktif suntik 3 bulan Di
3.1 Kunjungan I
Pada bab ini penulis melakukan pengkajian data atas nama Ny.E umur 38 tahun dengan
keluarga berencana ( KB ) suntik 3 bulan yang dijadikan sebagai keluarga binaan oleh penulis
dalam pelayanan praktek kebidanan komunitas. Penulis melakukan pengkajian pada klien
dengan metode penulisan pada tinjauan kasus ini menggunakan asuhan kebidanan 7 langkah
Data Subjektif
Pasien Ny.E berumur 38 tahun, agama islam, suku jawa, pendidikan SMA, pekerjaan ibu
rumah tangga, suaminya bernama Tn. D berumur 40 tahun, agama islam, suku jawa, pendidikan
SMA, pekerjaan wiraswasta, alamat di Jln. Mangga, Ds. Srengseng sawah RT/RW 01/10, Jakarta
Selatan. Keluhan utama : Ibu mengatakan bahwa dia tidak teratur haid. Ibu mengatakan tidak
pernah menderita penyakit menular dan penyakit lain seperti : jantung, asma/TBC paru, DM,
hepatitis, epilepsy, IMS, HIV/AIDS dan lain-lain. Pola makan ibu teratur 3 kali sehari dengan
menu nasi, sayur, lauk pauk dan air putih. Tidak ada gangguan pada pola makan, nafsu makan
baik, pada pola eliminasi, BAB lancar 1 kali sehari, konsistensi lembek dan berwarna kuning,
Frekuensi BAK ≥ 6 kali sehari, lancar, warna jernih dan tidak ada keluhan pada saat BAK. Pola
istirahat pada siang hari 1 jam, dengan tidur malam ± 8 jam sehari. Ibu mengatakan aktivitas
seperti biasa dan tidak ada masalah. Ibu tidak pernah mempunyai kebiasaan seperti merokok,
minum jamu-jamuan, minum-minuman keras, makan sirih dan memakai obatan terlarang,
Objektif
Dari hasil pemeriksaan umum pada Ny.E terdapat keadaan umum baik, kesadaran
composmentis, keadaan emosional stabil, tinggi badan 158 cm, berat badan 58 kg, pemeriksaan
tanda-tanda vital : tekanan darah : 120/70 mmHg, pernapasan : 24 x/m, nadi : 80x/m, suhu :
36,00C. Pada pemeriksaan fisik terdapat : kepala tidak ada mesocephal, rambut bersih, tidak
rontok, tidak ada ketombe, mata berbentuk simetris, konjungtiva tidak pucat, tidak ikterus, muka
berbentuk simetris, tidak odema, hidung berbentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada secret,
telinga berbentuk simetris, tidak ada serumen, mulut/gigi tidak ada stomatitis, dan tidak ada
caries pada gigi, leher tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan pembesaran vena jungularis,
genetalia tidak dilakukan pemeriksaan, anus tidak dilakukan pemeriksaan, Ekstermitas tangan
dan kaki tidak terdapat oedema dan varises, refleks patella positif dan tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang.
Dari hasil interprestasi data pada Ny.E penulis mendapatkan diagnosa kebidanan pada Ny.E
umur 38 tahun dengan akseptor KB suntik 3 bulan, dengan masalah : ibu mengatakan kalau tidak
teratur haid, kebutuhan yang harus didapatkan Ny.E, yaitu : faktor lingkungan, istirahat yang
Dari hasil diagnosa potensial penulis tidak mendapatkan diagnosa potensial pada Ny.E
Dari hasil yang didapat penulis langsung melakukan tindakan segera pada Ny.E yaitu
pemeriksaan yang telah dilakukan, ingatkan kepada Ny.E untuk menjaga pola makan, tidak
boleh stress, beritahu kepada Ny.E tentang akibat haid tidak teratur, beritahu kepada Ny.E
tentang pentingnya pola hidup sehat, tidak boleh stress, dan tentang nutrisi, anjurkan Ny.E untuk
berobat ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan obat, beritahu kepada Ny.E bahwa akan
Pelaksanaan yang telah dilakukan, yaitu menginformasikan kepada Ny.E tentang hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan yaitu tekanan darah 120/70 mmhg, pernapasan : 24 x/m, nadi :
80x/m, suhu : 36,00C, mengingatkan kepada Ny.E untuk menjaga pola makan, yaitu makan-
makanan yang bergizi, dan tidak boleh stress, menganjurkan Ny.E untuk berobat ke pelayanan
kesehatan untuk mendapatkan obat, memberitahukan kepada Ny.E bahwa akan dilakukan
Evaluasi yang telah didapatkan dari Ny.E, yaitu : Ny.E telah mengetahui hasil
pemeriksaan yang telah dilakukan, Ny.E akan menjaga pola makan, dan tidak boleh stress Ny.E
telah mengerti tentang penjelasan tersebut, Ny.E bersedia akan dilakukan kunjungan kedua pada
Pada hari senin pukul 10.00 WIB tepatnya pada tanggal 22 juli dilakukan kunjungan ke II
terhadap pasien. Ny.E mengatakan bahwa dia sudah menjaga pola makan, dan menjaga agar
tidak stress. Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, Keadaan emosional : stabil,
Tinggi badan : 159 cm, Berat badan : 58 kg, Pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan Darah
- Memberitahu ibu tentang alat kontrasepsi mengenai Manfaat dan efek sampingnya.
- Memperkenalkan jenis-jenis alat kontrasepsi kepada ibu dan menjelaskan keuntungan dan
kerugiannya
- Memberitahu ibu agar ibu jangan terlalu kecapekan mngerjakan pekerjaan rumah.
- Membuat kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 24 Juli 2017. Ibu
Evaluasi : Ibu sudah mengerti manfaat dan efek samping alat kontrasepsi
Selanjutnya dilakukkan kunjungan ke III pada hari senin tanggal 23 juli 2017 tepatnya
pada pukul 16.00 WIB. Ny.E mengatakan bahwa dia sudah menjaga pola makan yang dianjurkan
serta sudah tidak stress lagi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan Keadaan umum : baik, kesadaran
: composmentis, Keadaan emosional : stabil, Tinggi badan : 159 cm, Berat badan : 58 kg,
Pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 120/70 mmHg, Pernapasan : 22 x/m, Nadi : 81
Setelah dilakukannya assasment dilanjutkan dengan planning yang diberikan untuk pasien
kerugiannya
Bergizi
- Memberitahu ibu agar ibu jangan terlalu kecapekan mngerjakan pekerjaan rumah.
- Membuat kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 25 Juli 2017. Ibu
Evaluasi : Ibu sudah mengerti manfaat dan efek samping alat kontrasepsi
keluarga binaan Ny. E dengan ?.,mn, setelah kunjungan terakhir Ny.M mengatakan bahwa dia
sudah menjaga pola makan, merasa lebih nyaman, sudah tidak sulit lagi tidur malam.
kesadaran : composmentis, Keadaan emosional : stabil, Tinggi badan : 159 cm, Berat badan : 58
kg, Pemeriksaan tanda-tanda vital : Tekanan Darah : 120/70 mmHg, Pernapasan : 22 x/m, Nadi :
Setelah dilakukannya assasment dilanjutkan dengan planning yang diberikan untuk pasien
kerugiannya
Evaluasi : Ibu sudah mengerti manfaat dan efek samping alat Kontrasepsi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada pembahasan ini, mahasiswa akan membandingkan praktek dengan teori belajar
lapangan di Kelurahan Srengseng Sawah RT/RW 01/10 khususnya pada keluarga Tn.D.
Dari keseluruhan permasalahan yang ditemukan berdasarkan hasil pendekatan dan tabulasi
data, telah dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah bersama keluarga Tn. D sesuai
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara yang dilakukan
secara kunjungan rumah. Menurut Andreas, (2012) pengumpulan data diperoleh dari data
Data subyektif diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada keluarga Ny. E.
Menurut Andreas (2012). Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai
suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data subjektif ini diperoleh dengan anamnesa
terhadap klien.
Penulis melakukan pengkajian data subjektif pada keluarga Ny. E berdasarkan proses
pengkajian melalui wawancara dan observasi lingkungan rumah Ny. E Berdasarkan hasil
pengkajian data subjektif pada keluarga Ny. E didapatkan bahwa Ny. E menjadi akseptor KB
aktif.
metode yang sesuai dengan teori maka tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek.
Menurut Andreas (2012) data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur,
dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik.
Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran.
Penulis melakukan pemeriksaan fisik pada Ny.”E” Dan di dapat kan hasil normal tanpa
yang sesuai dengan teori sehingga tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan praktek.
Di dalam menganalisa data ada 3 norma yang perlu diperhatikan dalam melihat
3. Karakteristik keluarga.
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif, langkah berikutnya yaitu
menganalisa data yaitu menentukan masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga Ny.”E”.
Masalah kesehatan yang dialami keluarga Ny.”E”yaitu Ny. “E” mengatakan menjadi akseptor
KB aktif.
Dengan demikianan alisa data dilakukan sesuai dengan teori sehingga disimpulkan bahwa
Setelah analisa data, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dalam
keluarga Ny.”E”. Bagian rumusan masalah berisi tentang masalah-masalah yang hendak
dipecahkan yaitu:
2. Perkenalkan jenis-jenis alat kontrasepsi kepada ibu dan menjelaskan keuntungan dan
kerugiannya
Penentuan perumusan masalah sudah sesuai teori sehingga tidak ditemukan kesenjang
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesehatan pada tubuh kita itu sangat penting. Terutama bagi tanda-tanda vital seperti denyut
nadi, tekanan darah, pernapasan, suhu badan, dan berat badan. Bagaimana prosedur pelaksanaan
yang berperan penting kepada masyarakat atau pun pasien dan bertujuan untuk menambah
pengetahuan. Seperti pada tekanan darah, seiring dengan bertambahnya umur seseorang maka
tekanan darah akan meningkat. Dan emosi rasa stres akan meningkat.
Kontrasepsi adalah suatu upaya mencegah kehamilan yang bersifat sementara ataupun
menetap dan dapat dilakukan tanpa menggunakan alat secara mekanis, menggunakan obat atau
5.2 Saran
1. Untuk Penulis
kebidan pada keluarga berencana sehingga nantinya pada saat bekerja di lapangan dapat
dilakukan secara sistematis yang pada akhirnya meningkatkan mutu pelayanan yang akan
Sebagai bahan masukan dan dapat menjadi suatu pengetahuan nagi keluarga Ny. E dalam
menjalankan program yang telah disusun secara bersama dan terus dikembangkan guna
mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera dan terwujudnya keluarga yang sehat dan lingkingna
Agar lebih memperbanyak literatur - literatur khususnya buku-buku kebidanan menurut Varney
sehingga mahasiswa dapat lebih memahami dan dapat menerapkan asuhan kebidanan pada
pasien. Dapat menyatukan persepsi dalam penyusunan asuhan kebidanan dengan SOAP.
Agar tetap mempertahankan kesabarannya dalam membimbing mahasiswa yang seringkali tidak
menerapkan teori yang ada dan mengalami kejenuhan dalam melakukan aktifitas kuliah.
4. Untuk Mahasiswa
Agar tetap mempertahankan dan meningkatkan asuhan kebidanan telah ada, dan selalu
menerapkan teori-teori yang telah didapatkan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan.
Mansjoer, Arief, 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I Media Aesculapius, FKUI. Jakarta
Manuaba, 2005. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan.
EGC. Jakarta.
Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Ny.E Dengan Akseptor Aktif suntik 3 bulan Di
Kunjungan I
I. Pengumpulan Data
A. Data Subyektif
1. Identitas / Biodata
2. Keluhan Utama :
3. Riwayat Kesehatan
c. Istirahat/Tidur
Siang : 1 jam
Malam : 8 jam
d. Personal Hygine
Mandi : 3x sehari
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
TB : 150 cm
BB : 50 kg
N : 80 x/m S : 36,0 0C
2. Pemeriksaan Fisik
Leher :Tidak ada pemesaran kelenjar tyroid dan pembesaran vena jungularis
Ekstermitas :Tangan dan kaki tidak terdapat oedema dan varises, refleks patella positif
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
B. Masalah : Flek
penggunaan kontrasepsi
Tidak ada
V. Perencanaan
6. Beritahu kepada Ny. E bahwa akan dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 22 juli
2017.
VI. Pelaksanaan
6. Memberitahukan kepada Ny.E bahwa akan dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 22 juli
2017.
7. Evaluasi
3. Ny.E telah mengerti agar tidak stress, pentingnya pola hidup sehat.
4. Ny.E sudah mengetahui akan dilakukan kunjungan kedua pada tanggal 22 juli 2017.
Pendokumentasian SOAP
P :
- Memberitahu ibu tentang alat kontrasepsi mengenai Manfaat dan efek sampingnya.
- Memperkenalkan jenis-jenis alat kontrasepsi kepada ibu dan menjelaskan keuntungan dan
kerugiannya
- Memberitahu ibu agar ibu tidak stres
- Memberitahu ibu agar ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi
- Memberitahu ibu agar ibu jangan terlalu kecapekan mngerjakan pekerjaan rumah.
- Membuat kesepakatan dengan ibu untuk kunjungan ulang pada tanggal 24 Juli 2017. Ibu bersedia
untuk kunjungan ulang pada waktu yang ditentukan.
Evaluasi : Ibu sudah mengerti manfaat dan efek samping alat kontrasepsi
JOB SHEET
SEMESTER : II ( DUA )
Bulan
Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan dapat menerima norma
keluarga kacil bahagia sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada “catur warga /zero population
peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
Kontrasepsi suntik adalah alat kontrasepsi yang disuntikan ke dalam tubuh dalam jangka
waktu tertentu, kemudian masuk ke dalam pembuluh darah diserap sedikit demi sedikit oleh
PETUNJUK
4. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas.
1. Lembar balik KB
REFERENSI
1. Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu kandungan .Jakarta : yayasan bina pustaka sarwono
prawirohardjo
2. Lumongga lubis, Lamora. Memahami dasar-dasar konseling dalam teori dan praktek, Kencana
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan
sopan
kontrasepsi
obat kontrasepsi
SEMESTER : II ( DUA )
BULAN
1. Standar Kompetensi/
an : Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang hipertensi kepada lansia, dan lansia
3 bulan.
B. Materi
D. Langkah Pembelajaran
Ev: Mendengarkan
2. .
3. pernyataan
E. Evaluasi
1. Struktural
c. Persiapan SAP
2. Proses
b. Selama penyuluhan pasien (keluarga binaan) bertanya tentang penjelasan yang disampaikan
c. Selama penyuluhan pasien (keluarga binaan aktif menjawab pertanyaan yang diajukan
3. Hasil
a. Pasien (keluarga binaan) mampu memahami efek samping penggunaan alat kontrasepsi suntik 3
bulan.
b. Pasien (keluarga binaan) mampu memahami keuntungan dan kerugian penggunaan alat
c. Pasien (keluarga binaan) mampu memahami ketepatan waktu sangat memperngaruhi efektivitas
d. Pasien (keluarga binaan) mampu menjelaskan kembali tentang efek samping, keuntungan dan
Dosen Pamong
NO LANGKAH KASUS
1 2 3 4 5
A. PENGUKURAN TEKANAN DARAH
1. Pemeriksa berada di sebelah kanan pasien. √
2. Memberi penjelasan mengenai pemeriksaan √
3.
dari tekananmanset
vertikal
Memasang oleh pakaian
sedemikian rupa sehingga melingkari √
7.
Dapat meraba pulsasi a. brachialis di fossa cubiti sebelah √
8. Dengan tiga jari meraba pulsasi a. Brachialis pompa manset √
medial
lengan atas secara rapi dan tidak terlalu ketat, 2 cm di atas
dengan cepat sampai 30 mmHg di atas hilangnya pulsasi
Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi
arteri teraba kembali. Melaporkan hasil sebagai tekanan √
sistolik
siku danpalpatoir.
sejajar dengan jantung
9.
Mengambil stetoskop dan memasang corong bel pada √
10.
tempat perabaan
Memompa pulsasi
kembali manset sampai 30 mmHg di atas √
20.
Tempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada √
21. Tunggu sampai 3 – 5 menit, kemudian dilakukan pembacaan √
D. PEMERIKSAAN FREKUENSI
apex fossa aksillaris kiri denganNAFAS
sendi bahu adduksi
22. Meminta penderita melepas baju (duduk atau tidur) √
maksimal.
23.
Melakukan inspeksi atau melakukan palpasi dengan kedua √
24.
Melaporkan hasil frekuensi nafas per menit √
SKORtangan = ∑punggung/dada
NILAIpada NILAI X 100% untuk menghitung gerakan
72 100
TANGGAL
25 Juli 2017
pernafasan minimal selama 15 detik
PARAF PEMBIMBING
Dengan ini saya menyatakan SETUJU / MENOLAK untuk dilakukan kegiatan keluarga binaan
DOKUMENTASI