Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KELUARGA BINAAN TENTANG IMUNISASI

PADA KELUARGA Tn. H DI DUSUN III SEI NANGKA


KECAMATAN SEI KEPAYANG BARAT
KABUPATEN ASAHAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

DWI DHEA ANANDA HASIBUAN


15141833005

DOSEN PEMBIMBING : MAHYUNIDAR, SST, M.KM

PROGRAM DIPLOMA III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN AS SYIFA
KISARAN TAHUN 2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Keluarga Binaan ini telah disusun untuk dipertahankan


Dihadapan penguji Laporan Keluarga Binaan Program
Studi Akademi Kebidanan
As Syifa Kisaran

Menyetujui

Kisaran, Februari 2018

Pembimbing

Mahyunidar, SST, M.KM

ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis sampaikan kehadiran Allah SWT berkat
rahmat dan karunia Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Belajar
Lapangan (PBL) di Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang.

Laporan ini merupakan hasil rangkaian dari permasalahan yang di


temukan selama PBL, pada masa ini penulis menemukan prioritas masalah yang
mempengaruhi kesehatan keluarga. Permasalahan ini dapat di tanggulangi dengan
kegiatan yang di lakukan selama dua minggu melalui penyuluhan kesehatan.

Adapun tujuan dari penyusun laporan ini adalah untuk laporan ini adalah
untuk melengkapi persyaratan menyelesaikan pendidikan yang di tetapkan.
Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan laporan ini
dikemudian hari sehingga dapat bermanfaat untuk masa sekarang dan masa yang
akan dating.

Semua tidak lepas dari kerja sama yang baik antar mahasiswi Akbid As
Syifa Kisaran, staff puskesmas, Kepala Desa dan Masyarakat Desai Sei Nangka
Kecamatan Sei Kepayang. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terimakasih :

1. Hj. Masdalifah Pasaribu SKM,M. Kes, selaku ketua yayasan Akademi


Kebidanan As Syifa Kisaran.
2. Nani Jahriani, SST, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan As Syifa
Kisaran.
3. Mahyunidar, SST, M.KM selalu pembimbing yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan ini.
4. Seluruh Staff, Dosen Pegawai Akademi Kebidanan As Syifa Kisaran.
5. Bapak Kepala Lingkungan III Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang
Kabupaten Asahan.
6. Seluruh Masyarakat Desa Sei Nangka Kecamatan Sei Kepayang Barat.

Kisaran, Februari 2018


DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................................
KATA PENGANTAR .............................................................................
DAFTAR ISI ............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
1.1 Latar Belakang ................................................................................
1.2 Tujuan .............................................................................................
1.3 Manfaat ............................................................................................
1.4 Metode Pengumpulan Data..............................................................

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................


2.2 Tujuan Pemberian Imunisasi ..........................................................
2.3 Macam-macam imunisasi .............................................................
2.4 Jadwal Pemberian Imunisasi ..........................................................

2.5 Penyakit yang Dapat Dicegah ......................................................


2.6 Faktor yang berkaitan ....................................................................
2.7 Dampak Yang Ditimbulkan ..........................................................
BAB III PEMBINAAN KESEHATAN KELUARGA BINAAN ........
DIKEBIDANAN KOMUNITAS ............................................................
3.1 Biodata............................................................................................
3.2 Kegiatan Sehari-hari .......................................................................
3.3 Situasi Lingkungan .........................................................................
3.4 Analisa Data ...................................................................................
3.5 Perumusan Masalah ........................................................................
BAB IV PENUTUP .................................................................................

4.1 Kesimpulan ....................................................................................

4.2 Saran .............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Imunisasi telah dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1956 dan mulai
tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi program pengembangan imunisasi
dalam rangka pencegahan penularan penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD31). Sejak dimulainya program imunisasi di Indonesia pada tahun
1956, saat ini telah dikembangkan tujuh jenis vaksinasi yaitu BCG, Campak,
Polio, DPT, DT, TT, Hep.B.
Pengembangan Program Imunisasi (PPI) merupakan program pemerintah
dalam bidang imunisasi guna mencapai komitmen internasional Universal Child
Immunization (UCI) pada akhir 1990. Tujuan program imunisasi dalam komitmen
internasional (ultimate goal) adalah eradikasi polio (ERAPO), eliminasi tetanus
neonatorum (ETN), serta reduksi campak, yang akan dicapai pada tahun 2000.
Sedangkan target UCI 80-80-80 merupakan tujuan antara (intermediate goal)
berarti cakupan imunisasi untuk BCG, DPT, polio, campak dan hepatitis B, harus
mencapai 80% baik di tingkat nasional, propinsi, kabupaten bahkan di setiap desa.
Program imunisasi nasional disusun berdasarkan keadaan epidemiologi
penyakit yang terjadi saat itu. Maka jadwal program imunisasi nasional dapat
berubah dari tahun ke tahun. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jadwal
program imunisasi nasional yang terbaru yakni tahun 2014.
Sampai saat ini penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih
merupakan masalah dan masih menimbulkan gangguan dalam proses tumbuh
kembang anak,yang memberikan dampak negatif pada pembentukan anak yang
berkualitas.
Selama dalam proses tumbuh kembang, anak memerlukan asupan gizi
yang kuat, penilaian nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang konsisten
dan upaya pencegahan. Salah satu upaya pencegahan penyakit, yaitu pemberian
imunisasi. Pemahaman tentang imunisasi diperlukan sebagai dasar dalam
memberikan asuhan kebidanan terutama pada anak sehat dan implikasi konsep
imunisasi pada saat merawat anak sakit, khususnya pada kasus tuberculosis ,
difteri, pertussis, tetanus, polio, campak, dan hepatitis.
Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti
dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan
bayi menurun 10% dari angka sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi
menurun 5% dari angka sebelumnya menjadi 1,7 juta kematian setiap tahunnya di
Indonesia.
Pada hakekatnya masalah imunisasi tidak luput dari perhitungan untung
rugi. Dengan imunisasi anak pasti dapat mencapai keuntungan bukan kerugian.
Keuntungan pada imunisasi tidak terlihat dalam bentuk materi.Mungkin pula
secara langsung dirasakan. Anak yang tidak mendapat imunisasi mempunyai
resiko tinggi terjangkit penyakit infeksi dan menular. Penyakit ini mungkin
menyebabkan ia cacat seumur hidup, gangguan pertumbuhan dan perkembangan
anak bahkan dapat berakhir dengan kematian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian imunisasi?
2. Apa tujuan imunisasi?
3. Apa saja macam-macam imunisasi?
4. Apa saja penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi?
5. Apa saja faktor yang berkaitan dengan pengetahuan ibu terhadap imunisasi
dasar lengkap?
6. Apa dampak yang ditimbulkan apabila tidak melakukan imunisasi?
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk melakukan pembinaan kesehatan kepada keluarga tentang imunisasi
terutama ibu supaya mau membawa anaknya untuk imunisasi
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Memberi penyuluhan tentang imunisasi.
2. Memberikan asuhan pada keluarga manfaat imunisasi.
3.Mengajurkan ibu untuk membawa anaknya untuk imunisasi.

ii
1.3 Manfaat
1. Bagi Keluarga Binaan
Keluarga binaan mengetahui dan memahami pentingnya imunisasi bagi anaknya
2.Bagi Penulis
Agar dapat mengaplikasikan teori yang selama ini di pelajari.

1.4 Metode Pengumpulan Data


Dalam rangka pembinaan kesehatan keluarga dan masyarakat di gunakan beberapa
metode sebagai berikut:
a. Wawancara
Mengadakan tanya jawab langsung kepada keluarga binaan dan masyarakat secara
langsung.
b. Observasi
Mengganti secara langsung keluarga binaan dan potensi masyarakat yang ada.
c. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data dari kantor kelurahan,kantor camat,puskesmas dan bidan desa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit
yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata
imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya
akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk
terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya.
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit serius yang
paling efektif untuk bayi dari segi biaya (Wahab, 2014).
Imunisasi sebagai salah satu cara untuk menjadikan kebal pada bayi dan
anak dari berbagai jenis penyakit,diharapkan anak atau bayi tetap tumbuh dalam
keadaan sehat.Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahanan secara
mandiri agar berbagai kuman yang masuk dapat dicegah,pertahanan tubuh
tersebut meliputi pertahanan non spesifik dan pertahanan spesifik,proses
mekanisme pertahanan dalam tubuh pertama kali adalah pertahanan non spesifik
seperti komplemen dan makrofag dimana komplemen dan makrofag ini pertama
kali akan memberikan peran ketika ada kuman yang masuk kedalam tubuh.
Imunisasi dasar adalah pemberian imunisasi awal pada bayi yang baru
lahir sampai usia satu tahun untuk mencapai kadar kekebalan diatas ambang
perlindungan. (Depkes RI).
Menurut Proverawati dan Andhini (2010), Imunisasi adalah suatu usaha
memberikan kekebalan bayi dan anak terhadap penyakit.Imunisasi suatu tindakan
dengan sengaja memasukan vaksin berupa mikroba hidup yang sudah
dilemahkan.Dimana imunisasi dapat menimbulkan kekebalan terhadap
tubuh.Imunisasi juga dapat dikatakan suatu tindakan dengan sengaja memasukkan
vaksin yang berisi mikroba hidup yang sudah dilemahkan pada balita.

ii
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit
dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit
yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang.
Secara khusus, antigen merupakan bagian protein kuman atau racun yang
jika masuk ke dalam tubuh manusia, maka sebagai reaksinya tubuh harus
memiliki zat anti. Bila antigen itu kuman, zat anti yang dibuat tubuh manusia
disebut antibody. Zat anti terhadap racun kuman disebut antitoksin.
Dalam keadaan tersebut, jika tubuh terinfeksi maka tubuh akan
membentuk antibody untuk melawan bibit penyakit yang menyebabkan terinfeksi.
Tetapi antibody tersebut bersifat spesifik yang hanya bekerja untuk bibit penyakit
tertentu yang masuk ke dalam tubuh dan tidak terhadap bibit penyakit lainnya
(Satgas IDAI).
2.2 Tujuan Pemberian Imunisasi

a. Untuk mencegah terjadinya infeksi tertentu

b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala

yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.

2.3 Macam-macam imunisasi

Yang kita tahu bahwa imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu

penyakit dengan memasukkan sesuatu kedalam tubuh agar tubuh tahan terhadap

penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Macam-macam

imunisasi diantaranya adalah :

1. BCG
a. Gunanya : memberikan kekebalan terhadap penyakit tuberkolosis (TBC).
Kekebalan yang diperoleh anak tidak mutlak 100%, jadi kemungkinan anak akan
menderita penyakit TBC ringan, akan tetapi terhindar dari TBC berat-ringan.
b. Tempat penyuntikan : pada lengan kanan atas.
c. Kontra indikasi :
1. Anak yang sakit kulit atau infeksi kulit ditempat penyuntikan.
2. Anak yang telah menderita penyakit TBC.
d. Efek samping
1. Reaksi normal
a. Setelah 2-3 minggu pada tempat penyuntikan akan terjadi pembengkakan kecil
berwarna merah kemudian akan menjadi luka dengan diameter 10 mm.
b. Hal ini perlu diberitahukan kepada ibu agar tidak memberikan apapun pada luka
tersebut dan diberikan atau bila ditutup dengan menggunakan kain kasa kering dan
bersih.
c. Luka tersebut akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut (scar)
dengan diametr 5-7 mm.
2. Reaksi berat
a. Kadang-kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat/abces yang lebih
luas.
b. Pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher atau ketiak.
2. DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)
a. Gunanya : Memberikan kekebalan terhadap penyakit dipteri, pertusis, tetanus.
b. Tempat penyuntikan : Di paha bagian luar
c. Kontra indikasi :
1. Panas diatas 38º C
2. Reaksi berlebihan setelah pemberian imunisasi DPT sebelumnya seperti panas
tinggi dengan kejang, penurunan kesadaran dan syok.
d. Efek samping :
1. Reaksi lokal
a. Terjadi pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan disertai demam
ringan selama 1-2 hari.
b. Pada keadaan pertama (reaksi lokal) ibu tidak perlu panic sebab panas akan
sembuh dan itu berarti kekebalan sudah dimiliki oleh bayi.

2. Reaksi Umum
1. Demam tinggi, kejang dan syok berat.
2. Pada keadaan kedua (reaksi umum atau reaksi yang lebih berat) sebaiknya ibu
konsultasi pada bidan atau dokter.

ii
3. Hepatitis B
a. Gunanya : memberi kekebalan aktif terhadap penyakit hepatitis
b. Tempat penyuntikan : Di paha bagian luar
c. Kontra indikasi : tidak ada
d. Efek samping : Pada umumnya tidak ada
4. Polio
a. Gunanya : memberikan kekebalan terhadap penyakit polio nyelitis
b. Cara pemberian : Diteteskan langsung kedalam mulut 2 tetes
c. Kontra indikasi:
1. Anak menderita diare berat
2. Anak sakit panas.
d. Efek samping :
1. Reaksi yang timbul biasanya hampir tidak ada, kalaupun ada hanya berak-berak
ringan.
2. Efek samping hampir tidak ada,bila ada hanya berupa kelumpuhan pada anggota gerak
dan tertular kasus polio orang dewasa.
3. Kekebalan yang diperoleh dari vaksinasi polio adalah 45-100%.
5. Campak
a. Gunakan : memberi kekebalan terhadap penyakit campak.
b. Tempat penyuntikan : Pada lengan kiri atas
c. Kontra indikasi :
1. Panas lebih dari 38ºC
2. Anak yang sakit parah
3. Anak yang menderita TBC tanpa pengobatan
4. Anak yang defisiensi gizi dalam derjat berat
5. Riwayat kejang demam
d. Efek samping :
1. Panas lebih dari 38ºC
2. Kejang yang ringan dan tidak berbahaya pada hari ke 10-12
3. Dapat terjadi radang otak dalam 30 hari setelah penyuntikan tetapi kejadian ini
jarang terjadi.
2.4 Jadwal Pemberian Imunisasi

Tabel 2.3

Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Lengkap Pada Bayi

No Jenis Jadwal
BCG diberikan 1 kali (pada usia 1 bulan)
1
DPT diberikan 3 kali (pada usia 2,3,dan 4 bulan)
2
Hepatitis B diberikan 1 kali (pada usia 0-7 hari)
3
Polio diberikan 4 kali (pada usia 1,2,3, dan 4 bulan)
4
Campak diberikan 1 kali (pada usia 9 bulan)
5

2.5 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi


Terdapat beberapa jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu
:
a. Tuberculosis
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Cara
penularannya melalui droplet atau percikan air ludah, sedangkan reservoir adalah
manusia, imunisasi yang dapat mencegah penyakit ini adalah BCG.
b. Difteri
Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis, dan
intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala ringan
berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi obstruksi
jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan kelenjar
sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit
ini adalah DPT.
c. Pertusis
Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium dyptheriae tipe gravis, milis, dan
intermedium, yang menular melalui percikan ludah yang tercemar. gejala ringan
berupa membran pada rongga hidung dan gejala berat apabila terjadi obstruksi
jalan napas karena mengenai laring, saluran napas bagian atas, tonsil dan kelenjar

ii
sekitar leher membengkak. Imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit
ini adalah DPT.

d. Tetanus
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium tetani. Gejala awal ditunjukkan
dengan bayi tidak mau menyusu. Kekebalan pada penyakit ini hanya diperoleh
dengan imunisasi atau vaksinasi lengkap, imunisasi yang diberikan tidak hanya
DPT pada anak, tetapi juga TT pada calon pengantin.
e. Poliomyelitis
Penyakit ini disebabkan oleh virus polio tipe 1, 2, 3, yang menyerang myelin atau
serabut otot. Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam ringan dan
infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), penularan penyakit ini melalui droplet
atau fekal, reservoarnya adalah manusia yang menderita polio. Pencegahan dapat
dilakukan dengan imunisasi dengan menggunakan vaksinasi polio, bahkan dapat
eradikasi dengan cakupan polio 100%.
f. Campak
Penyebab penyakit infeksi adalah virus morbili yang menular melalui droplet,
gejala awal ditunjukkan dengan adanya kemerahan yang mulai timbul pada bagian
belakang telinga, dahi, dan menjalar ke wajah dan anggota badan, imunisasi yang
diberikan pada usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu terhadap
penyakit campak berangsur akan hilang sampai usia 9 bulan.
g. Hepatitis B
Penyakit infeksi ini disebabkan oleh virus hepatitis B yang menyerang kelompok
resiko secara vertical yaitu bayi dan ibu pengidap, sedangkan secara horizontal
tenaga medis dan paramedic, pecandu narkotika, pasien hemodialisis. Gejala yang
muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang ikterik.
Pencegahannya lakukan imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-11bulan
dengan maksud untuk memutus rantai penularan dari ibu ke bayi.
2.6. Faktor yang berkaitan dengan Pengetahuan Ibu terhadap Imunisasi Dasar
Lengkap.
Faktor-faktor yang berkaitan dengan pengetahuan ibu terhadap imunisasi dasar
lengkap di bagi 3, yaitu :
1. Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang
tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berfikir dan bekerja. semakin bertambah usia ibu maka tingkat
pengetahuan semakin tinggi.

2. Pendidikan
Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan
orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Jadi semakin tinggi pendidikan
seseorang, maka akan semakin mudah untuk memahami sesuatu.
3. Paritas
Paritas adalah jumlah anak yang pernah di lahirkan baik lahir hidup maupun lahir
mati. Paritas wanita akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan wanita, karena
semakin tinggi paritas ibu maka akan semakin meningkat pengetahuan ibu.
2.7 Dampak Yang Ditimbulkan Apabila Tidak Melakukan Imunisasi
Program imunisasi tidak boleh dilakukan sembarangan dan harus
sesuai jadwal lahir dan usia dari sang bayi,karena pemberian imunisasi yang
terlambat bisa dikatakan hampir percuma karena biasanya penyakit sudah masuk
kedalam tubuh.Berikut bahaya yang ditimbulkan apabila anak tidak dilakukan
imunisasi :
a. Mudah terserang virus penyakit
Imunisasi pada dasarnya merupakan tindakan preventif yang dilakukan untuk
mencegahserangan virus di masa mendatang. Maka dari itu ketika imunisasi tdak
dilakukan,virus akan lebih mudah melumpuhkan sistem imun dan menyebabkan
penyakit pada tubuh.
Tentu saja,jika anak hanya mendapatkan imunisasi yang seperlunya seperti DPT dan
juga BCG,bukan berarti anak tersebut akan kebal terhadap penyakit menular secara
umum.Penyakit berbahaya seperti Hepatitis A,hepatitis B,polio dan bahkan juga
campak akan sangat mudah dan beresiko menyerang anak tersebut.Dengan kata lain
untuk urusan penyakit di atas kekebalan anak tersebut sama halnya dengan kekebalan
anak yang tidak di imunisasi.
b. Mudah tertular orang yang sakit

ii
Sudah pasti anak-anak akan mudah terserang penyakit berbahaya yang menular
seperti polio,apabila di tubuh anak tidak ada sistem pertahanan yang menjaganya
dengan penuh,tidak perduli itu datang dari bakteri itu sendiri ataupun bahkan dari
hasil penularan yang dilakukan oleh orang lain.Misalkan anak tersebut sudah di
imunisasi dengan polio saat lahir tapi kemudian sejak saat itu anak tersebut tidak
pernah lagi di imunisasi polio maka hasilnya vaksin polio tersebut hanya melindungi
seadanya dan hanya dalam waktu yang singkat,setelah itu anak tersebut benar-benar
tanpa perlindungan apapun untuk mencegah penyakit polio yang datang padanya dan
inilah yang menyebabkan sang anak akhirnya terserang polio kendati sebelumnya
sudah divaksin.
c. Ada efek samping
Vaksin sengaja diberikan secara bertahap karena mengikuti kemampuan dari bayi
untuk menerima vaksin tersebut.Ada bebrapa vaksin awal yang sifatnya adalah aman
untuk jangka waktu tertentu setelah itu akan menimbulkan efek samping. Karena itu
ada bentuk vaksin-2,vaksin-3,vaksin-4 dan seterusnya karena selain memperpanjang
usia vaksin juga berguna untuk menghilangkan efek samping dari vaksin yang ada
sebelumnya.
d. Daya tahan tubuh rendah
Bayi yang tidak diberi imunisasi biasanya cenderung memiliki daya tahan tubuh yang
rendah. Hal ini pada dasarnya sangat wajar terjadi mengingat imunisasi memang
merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ketika imunisasi tidak diberikan ataupun tidak dilakukan secara lengkap,maka sudah
sepantasnya jika daya tahan tubuh anak menjadi lebih rendah terhadap beberapa
macam virus yang berkaitan dengan program imunisasi tersebut.
BAB III
TINJAUAN KASUS
PEMBINAAN KESEHATAN KELUARGA BINAAN DI
KEBIDANAN KOMUNITAS
Biodata
Nama Kepala Keluarga : Tn.H
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan :Nelayan
Penghasilan :-
Alamat :Dusun III Desa Sei Nangka Kecamatan Sei
Kepayang
Anggota Keluarga
No Nama Umur JK Hubunga Pendidikan Status KB Keadaan
n Imunisasi Kesehatan
Keluarga
1. Sofia 37Tahun Perempuan Istri SMA Tidak Suntik Sehat
Lengkap
2. M.Rasyid 13Tahun Laki-Laki Anak SD Tidak - Sehat
Lengkap
3. Hasbi H 11Tahun Laki-Laki Anak SD Tidak - Sehat
Lengkap
4. Abdullah 9 Tahun Laki-Laki Anak SD Tidak - Sehat
Lengkap
5. M.Rizki 7 Tahun Laki-Laki Anak SD Tidak - Sehat
Lengkap
6. M.Azmi 7 Bulan Laki-Laki Anak SD Tidak - Sehat
Lengkap

ii
Dalam hal ini, keluarga yang dominan dengan pengambilan keputusan adalah
Ayah sebagai kepala keluarga. Hubungan dalam keluarga harmonis.

Kegiatan Sehari-hari
a. Kebiasaan Tidur
Kebiasaan tidur kelurga tergantung kepada kemauan anggota keluarga
masing-masing
b. Kebiasaan Makan
Makan 3x sehari,makanan pokok beras (nasi). Keadaan fisik anggota
keluarga tidak perlu gemuk dan tidak terlalu kurus dan berat badan
anggota keluarga umumnya sesuai dengan tinggi badan.
c. Pengunaan Waktu Senggang
ibu beristirahat, membersihkan rumah dan merawat anak.
d. Situasi Sosial Budaya Dan Ekonomi
Penghasilan Tn. Guntur yang tidak menetap dan keseluruhan nya
dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Situasi Lingkungan
a. Perumahan
Permanen yang terdiri dari 1 kamar mandi, 1 kamar tamu, 2 kamar
tidur dan 1 ruang makan yang merangkap dapur,ventilasi cukup,
kebersihan rumah baik.
b. Sumber Air Minum
Penggunaan sumber air dari sumur gali,keadaan jernih, tidak berbau
dan tidak berasa dan keadaannya cukup baik dengan keadaan jarak
sumur dengan septi tank 10-15 meter.
c. Tempat Pembuangan Tinja
Keluarga Mempunyai WC
d. Tempat Pembuangan Limbah
Dibuang di belakang rumah.
e. Tempat Pembuangan Sampah
Sampah dibuang dilubang yang dibuat dibelakang rumah dan
kemudian sampah dibakar
f. Kadang Ternak
Keluarga mempunyai unggas dengan jarak kandang dengan rumah 10
meter.
Status Kesehatan
a. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan
Jika ada anggota keluarga yang sakit maka dibawa kepuskesmas.
b. Keadaan Kesehatan Keluarga
Status kesehatan keluarga baik, tetapi anak kurang imunisasi

No Jenis Imunisasi I II III IV V

1. Hepatitis B - - - - -

2. BCG - - - - -
3. DPT - - - - -

4. Polio - - - - -

5. Campak - - - - -

c. Keluarga Berencana
Ibu menggunakan alat kontrasepsi Suntik
d. Riwayat Persalinan
Persalinan yang dialami oleh ibu di tolong oleh bidan.
e. Riwayat Nifas
Selama masa nifas ibu tidak mengalami infeksi masa nifas dan
keadaan ibu saat masa nifas dalam keadaan normal.
f. Keadaan Gizi Keluarga
Pertumbuhan fisik anak Tn.Herman baik dan tidak mengalami
kelainan.
g. Penyakit Yang Diderita Keluarga
Ibu dan keluarga dalam keadaan sehat.

ii
Analisis Data
Ibu tidak mengerti tentang imunisasi sehingga anaknya tidak mendapatkan
imunisasi yang diterapkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang imunisasi.
Dengan adanya penyuluhan di harapkan ibu dan keluarga dapat memahami
tentang imunisasi dan mau membawa anaknya imunisasi.

Perumusan Masalah
Masalah yang ada pada keluarga ini adalah ibu tidak mengerti tentang
imunisasi dan tidak membawa anaknya untuk imunisasi.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis melakukan pembinaan keluarga di Dusun II Desa Sei Nangka


pada tanggal 23 februari 2018,maka penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut:

4.1 Kesimpulan
Dari analisa yang penulis dapatkan maka penulis mengambil kesimpulan
masalah yang terdapat pada keluarga binaan pada Tn. Guntur ibu tidak
memberikan imunisasi pada anaknya.
Perencanaan yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini dengan
memberikan penyuluhan tentang imunisasi, manfaat imunisasi.
Dari evaluasi, dapat disimpulkan bahwa ibu mengertidan memahami
pentingnya imunisasi.
4.2 Saran
Sangat penting untuk melakukan imunisasi sejak dini karena dengan melakukan
imunisasi semua anak-anak akan terhindar dari segala jenis penyakit menular seperti
campak,polio dll. Selain itu Jika dalam penuilisan makalah ini terdapat kekurangan
dan kesalahan, kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di
kemudian hari.
1. Kepala Keluarga
a. Diharapkan peran serta keluarga terutama bagi ibu untuk dapat
memberiksn imunisasi pada anaknya.
b. Diharapkan pada ibu untuk memberikan imunisasi pada anaknya.

ii
SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)
A. Identitas
Topik Penyuluhan : Imunisasi
Hari /Tanggal :
Waktu :13.00 wib
Tempat : Dusun III Desa Sei Nangka
Sasaran : Ibu yang mempunyai anak dengan
imunsasi lengkap.

B. Tujuan Instruktusional
1. Tujuan Instruktusional Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan sasaran dapat mengerti
tentang imunisasi.
2. Tujuan Instruktusional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai imunisasi sasaran
dapat :
a. Menyebutkan dengan benar pengertian imunisasi.
b. Manfaat dan Tujuan Imunisasi.
c. Menjelaskan tentang dampak imunisasi yang tidak lengkap.
d. Menjelaskan tentang keuntungan mendapatkan imunisasi
lengkap.
C. Materi Penyuluhan
a. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen sehingga bila kelak ia terpanjang
pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. (Ranuh, 2014).
b. Manfaat dan Tujuan Imunisasi
1. Melindungi tubuh bayi dan anak dari penyakit menular yang dapat
membahayakan bagi ibu dan anak.
2. Memberikan kekebalan pada tubuh bayi terhadap penyakit seperti :
Hepatitis, Dipteri, Polio, TBC, Tetanus, Pertusis, Campak, dan lain-
lain

c. Dampak Imunisasi Yang Tidak Lengkap


1. Imunisasi Hepatitis B
1. Pemberian vaksinasi hepatitis B ini berguna untuk
mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan
merusak hati dan bila hal it uterus terjadi sampai si anak
dewasa akan bisa menyebabkan timbulnya penyakit
kanker hati.
2. Imunisasi BCG
Pemberian imunisasi dan juga imunisasi BCG ini
bermanfaat dan berguna dalam hal rangka untuk
mencegah timbulnya penyakit TBC. Dilakukan sekali
pada bayi dengan sebelum bayi usia 3 bulan. Biasanya
dilakukan bila bayi berusia1 bulan. Bila bayi berusia
lebih dari 3 bulandan belum mendapat imunisasi BCG
maka harus dilakukan uji tuberculin untuk mengetahui
apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa
di berikan bila hasil tes tuberkulin negative.
3. Imunisasi DPT
Diberikan dalam rangka untuk mencegah terjadinya
penyakit Difteri,Pertusis, dan Tetanus. Penyakit Difteri
dapat menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan
pernafasan, serta mengeluarkan racun yang dapat
melemahkan otot jantung. Penyakit Pertusis yang dalam
kondisi berat bisa menyebabkan terjadinya pneumonia.
4. Imunisasi Polio
Ini adalah jenis vaksinasi yang pemberiannya melalui
oral (mulut) dan manfaat imunisasi polia ini untuk
mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan
kelumpuhan atau kecacatan. Imunisasi di berikan

ii
sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4
bulan.
5. Imunisasi Campak
Tujuan pemberian imunisasi campak ini adalah
mencegah penyakit campak. Pemberiannya danya sekali
saja yaitu pada saat anak berusia 9 bulan, pemberiannya
dapat di ulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti
program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang di
canangkan pemerintah.
D. Kegiatan Penyuluhan
Pembukaan 10 menit
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan cakupan materi yang akan disampaikan.
Pengkajian 30 menit
1. Menjelaskan tentang pengertian imunisasi
2. Menjelaskan tentang dampak imunisasi tidak lengkap
3. Memberi kesempatan keluarga untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan keluarga
5. Menjawab tentang imunisasi
a. Menggali pengetahuan keluarga mengenai imunisasi
b. Menyimpulkan pendapat keluarga dan menjelaskan
tentang imunisasi
6. Menjelaskan tentang keuntungan mendapatkan imunisasi
lengkap
7. Memberi kesempatan pada keluarga untuk menanyakan materi
yang kurang jelas.
8. Menjawab pertanyaan keluarga
a. Menyimak dan mendengar
b. Bertanyak
c. Menanggapi
d. Memperhatikan
e. Tanya jawab
Penutup 10 menit
1. Menutup pertemuan dengan menyimpulkan materi yang
telah dibahas
2. Melakukan evaluasi dengan memberikan pertanyaan
pada keluarga
3. Memberi salam penutup
a. Mendengarkan
b. Menjawab salam

ii
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi UF,2014. Imunisasi Mengapa Perlu?. Jakarta : PT Kompas Media


Nusantara.
Arsita Eka Prasetyawati,2012. Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA) Dalam
Millenium Development Goals (MDGs).Yogyakarta : Nuha Medika
Hidayat, 2012. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba
Medika
Kurniasih, dkk, 2014. Panduan Imunisasi. Jakarta : PT Gramedia
Markum AH,2012. Imunisasi. Edisi Kedua.Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
LAMPIRAN

ii
Power Point
ii

Anda mungkin juga menyukai