Dosen Pengampu :
Ruwayda, SST, M.Kes
Lia Artika Sari, M.Keb
Disusun Oleh :
Nama : Rosdiana
NIM : PO.71.24.11.900.11
Prodi : D IV Kebidanan Semester VI
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-
Nya saya dapat menyelesaiakan Laporan Individu Asuhan Kebidanan Pemberdayaan
Perempuan di Komunitas tepat pada waktunya.
Laporan ini merupakan laporan yang dikerjakan berdasarkan data yang dikumpulkan
melalui kegiatan, mulai dari pendataan hingga intervensi masalah yang yang ditemui selama
pendataan serta evaluasi terhadap penyelesaian setiap masalah Kesehatan yang ada di
keluarga.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna masih banyak
kekurangan baik itu pada isi laporan, tata bahasa, pengejaan dan penataan tanda baca. Maka
dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bisa menjadi acuan ke depannnya agar
dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan ................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................ 4
A. Konsep Keluarga Berencana ................................................................... 4
B. Ruang Lingkup Program KB ................................................................. 4
C. Manfaat Usaha KB Dipandang dari Segi Kesehatan .............................. 5
D. Akseptor Keluarga Berencana ............................................................. 5
E. Pendekatan Kb Berbasis Hak ................................................................. 6
F. Jenis-jenis KB Hormonal ...................................................................... 7
G. Jenis-jenis KB Non Hormonal .............................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya, kontrasepsi sering kali dianggap sebagai cara untuk
menjarangkan kehamilan atau mengurangi jumlah penduduk. Seiring dengan
perkembangan, masalah kontrasepsi tersebut, kini menjadi bagian dari masalah
kesehatan reproduksi. Keberadaan metode dan alat-alat kontrasepsi terkini, memaksa
para penyelenggara pelayanan Keluarga Berencana untuk memperbaharui
pengetahuannya. Masalah-masalah kontrasepsi telah memasuki tahapan yang jauh
lebih rumit, yaitu menyangkut masalah kesetaraan gender dan hak asasi manusia.
Teknologi kontrasepsi berkembang sangat pesat dalam waktu tiga dasawarsa
terakhir ini. Standarisasi pelayanan kontrasepsi secara nasional dan oleh Badan
Internasional (misal: WHO) telah diterbitkan secara berkala. Sayangnya
perkembangan tersebut tidak selalu diikuti dengan cermat oleh para petugas kesehatan
dan keluarga berencana di Indonesia.
Berbagai kontroversi timbul dalam perkembangan teknologi kontrasepsi
selama ini, khususnya mengenai dampak negatif penggunaan kontrasepsi bagi wanita
dalam jangka panjang. Banyak berbagai pertanyaan yang diajukan tentang berbagai
risiko negatif penggunaan kontrasepsi, tetapi sangat sedikit penyampaian informasi
tentang dampak positif kontrasepsi kepada kesehatan reproduksi wanita. Padahal,
kontrasepsi tidak hanya memiliki dampak negatif, tetapi memiliki dampak positif
seperti mencegah jenis kanker tertentu dan anemia yang seringkali dijumpai pada
wanita di Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar pemberi pelayanan KB adalah
para bidan. Program KB di Indonesia tidak akan berhasil tanpa hadirnya bidan. Bidan
merupakan ujung tombak penyedia layanan KB. Hal senada tercantum dalam
Kepmenkes No. 1464/Menkes/PER/X/2010 yang menyatakan bahwa bidan dalam
menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi
pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, pelayanan KB, dan pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan.
Para anggota IBI diharapkan dapat meningkatkan dan mempertahankan
kualitas pelayanan kesehatan reproduksi terstandar. Standarisasi pelayanan KB telah
ada dalam kebijakan Depkes RI yang meliputi keahlian, kompetensi, peralatan,
1
sarana, prasarana, dan manajemen klinik. Oleh karenanya, melalui pelatihan ini
diharapkan kualitas pelayanan KB akan semakin meningkat sesuai dengan standar
sehingga dapat memuaskan klien.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu Asuhan Kebidanan Pemberdayaan
Perempua di Komunitas guna untuk meningkatkan kemampuan dalam
meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan kesehatan reproduksi secara
individu, keluarga, dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan wawasan tentang pembangunan kesehatan masyarakat dan
menemukan masalah kesehatan reproduksi.
b. Mendapatkan data dokumentasi tentang masalah kesehatan reproduksi yang
ada dan faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah tersebut.
c. Meningkatkan kerja sama dengan pihak terkait untuk menanggulangi masalah
kesehatan reproduksi.
d. Meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatasi masalah kesehatan
reproduksi.
e. Mendapatkan data mengenai dampak program yang dijalankan terhadap
masalah kesehatan reproduksi.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi (Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi)
a. Tersosialisasinya Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi sebagai institusi
kesehatan yang mempunyai kepedulian terhadap kesehatan masyarakat.
b. Sebagai sarana partisipasi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan praktikum
Asuhan Kebidanan Pemberdayaan Perempua di Komunitas.
c. Terlaksananya program lintas sector antara Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jambi dengan dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan pusat pelayanan
kesehatan terpadu setempat.
d. Terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah kegiatan
pengabdian masyarakat dalam bentuk praktik Asuhan Kebidanan
Pemberdayaan Perempua di Komunitas.
2
2. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman dalam menanggulangi masalah kesehatan di
keluarga.
b. Menciptakan kerja sama dalam memberdayakan perempuan di bidang
kesehatan.
3. Bagi Narasumber
a. Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan agar terhindar dari
resiko, sakit, dan berupaya menyelesaikan masalah kesehatannya serta
terciptanya keluarga sehat.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan wanita mengenai hak-hak reproduksi
perempuan dan pemberdayaan perempuan.
3
BAB II
TINJAUAN TEORI
4
C. Manfaat Usaha KB Dipandang dari Segi Kesehatan
Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan
yang dialami wanita.
5
E. Pendekatan Kb Berbasis Hak
Strategi ini menggunakan pendekatan berbasis hak, yang artinya langkah-
langkah strategis yang dijelaskan di dalam dokumen ini bertujuan untuk memastikan
terpenuhinya prinsip-prinsip hak asasi manusia sehingga masyarakat mendapatkan
pelayanan dan informasi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang
dibutuhkannya untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan aman.
Strategi berbasis hak ini berlandaskan pada prinsip hak asasi manusia yang
meliputi:
1. Hak terhadap akses ke informasi KB dan pelayanan dengan standar tertinggi
2. Keadilan dalam akses
3. Pendekatan sistem kesehatan yang dapat diterapkan di sektor pemerintah dan
swasta:
a. Integrasi KB dalam kontinuum pelayanan kesehatan reproduksi
b. Standar etika dan professional dalam memberikan pelayanan keluarga
berencana
4. Perencanaan program berbasis bukti
5. Transparansi dan akuntabilitas
6. Pelayanan yang sensitif gender
7. Sensitivitas budaya
8. Kemitraan
Empat tujuan strategis dalam Strategi KB Berbasis Hak meliputi:
Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB
merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk
menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksi
mereka.
Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi
modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.
Tujuan strategis 3: Meningkatnya bimbingan dan pengelolaan di
seluruh jenjang pelayanan serta lingkungan yang mendukung untuk
program KB yang efektif, adil, dan berkelanjutan pada sektor publik
dan swasta untuk memungkinkan semua pihak memenuhi tujuan-
tujuan reproduksi mereka.
Tujuan strategis 4: Berkembang dan diaplikasikannya inovasi dan
bukti untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program.
6
F. Jenis-jenis KB Hormonal
KB Hormonal adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen
saja, progesteron saja maupun kombinasi keduanya. Adapun yang akan kita pelajari
adalah Kontrasepsi Kombinasi dan Kontrasepsi Progestin.
1. Pil Kombinasi
1) Profil
Efektif, harus diminum setiap hari, pada bulan pertama efek samping
berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan
hilang. Efek samping yang serius sangat jarang terjadi, dapat dipakai oleh
semua ibu usi reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun
belum, dapat diminum setiap saat bila yakin tidak hamil, tidak dianjurkan
pada ibu yang menyusui karena mengurangi produksi ASI.
2) Macam-macam nama dagang alat kontrasepsi pil
Mengandung 2 hormon (Andalan pil KB, Microgynon) dan
mengandung 1 hormon (Andalan pil KB, Microlut).
3) Cara kerja pil kombinasi
Mencegah pengeluaran hormon dari kelenjar hipofise (hormon LH)
sehingga tidak terjadi ovulasi, menyebabkan perubahan pada
endometrium, sehingga endometrium tidak siap untuk nidasi, menambah
kepekatan lender serviks, sehingga sulit dilalui sperma, pergerakan tuba
terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu
pula.
4) Keuntungan (manfaat) pil kombinasi
Alat kontrasepsi yang sangat efektif bila minum secara teratur (tidak
lupa), tidak mengganggu senggama, reversibilitas (pemulihan kesuburan)
tinggi siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang
(mencegah anemia) tidak terjadi nyeri haid, dapat digunakan jangka
panjang selama perempuan masih menggunakannya untuk mencegah
kehamilan, dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause, mudah
dihentikan setiap saat, membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker
ovarium, penyakit radang panggul, disminore, mengurangi perdarahan
menstruasi.
7
5) Kerugian pil Kombinasi
Membosankan karena harus minum setiap hari, mual, pusing terutama
pada 3 bulan pertama, perdarahan bercak terutama 3 bulan pertama, nyeri
payudara, berat badan naik sedikit tetepi pada perempuan tertentu berat
badan justru memilki dampak positif, amenore, tapi jarang sekali untuk pil
kombinasi, tidak boleh diberikan pada ibu yang menyusui karena akan
mengurangi produksi ASI, pada sebagian kecil wanita dapat menimbulkan
depresi dan perubahan suasana hati sehingga keinginan untuk melakukan
hubungan senggama berkurang, dapat meningkatkan tekanan darah dan
retensi cairan, sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada
vena sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35 tahun keatas dan
merokok perlu hati-hati, tidak mencegah IMS, HIV/AID’s.
2. Suntikan Kombinasi
1) Profil
Suntikan kombinasi disuntikkan secara IM, diberikan setiap 1 bulanan
dan mengandung 2 hormon, sangat efektif (terjadi kegagalan 0,1-0,4
kehamilan per 100 perempuan), jenisnya ada 3 yaitu cyclofem sebanyak 1
cc, sedangkan gestin F2 sebanyak 1,5 cc, tetapi kalau cyclogeston
sebanyak 1 cc.
2) Cara kerja
Menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi kental sehingga
penetrASI sperma terganggu, perubahan pada endometrium (atrofi)
sehingga implantasi terganggu, menghambat transportasi sperma.
3) Keuntungan alat kontrasepsi suntikan kombinasi
Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh terhadap hubungan
suami istri, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek
samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
4) Keuntungan non kontrasepsi
Mengurangi jumlah perdarahan, mengurangi nyeri saat haid, mencegah
anemia, khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker
endometrium, mencegah kehamilan ektopik, melindungi klien dari jenis-
jenis tertentu penyakit radang panggul.
8
5) Kerugian
Terjadi perubahan pola haid,seperti tidak teratur,spotting, mual,sakit
kepala, nyeri payudara ringan, keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga, ketergantungan klien terhadap pelayanan
kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan
suntikan, efektivitas berkurang bila digunakan bersamaan dengan obatobat
epilepsy (fenitoin dan barbioturate) atau obat tuberculosis (firampisin),
dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke,
bekuan darah pada paru atau otak dan kemungkinan timbul tumor hati,
penambahan berat badan, kemungkinan terlambat.
6) Yang boleh menggunakan suntik kombinasi
Usia reproduksi, telah memiliki anak, ataupun yang belum, ingin
mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas tinggi, memberikan ASI pasca
persalinan > 6 bulan , pasca persalinan dan tidak menyusui, anemia , nyeri
haid hebat, haid teratur, riwayat kehamilan ektopik, sering lupa
menggunakan pil kontrasepsi, wanita perokok berusia lebih 35 tahun.
7) Yang tidak boleh menggunakan suntik kombinasi
Hamil atau diduga hamil, menyusui dibawah 6 bulan pasca persalinan,
perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, penyakit hati
akut (virus hepatitis), usia lebih 35 tahun dan merokok, riwayat penyakit
jantung, stroke, tekanan darah tinggi >180/110 mmhg, riwayat kencing
manis > 20 tahun, kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit
kepala atau migrain, keganasan payudara.
3. Minipil
1) Profil
Cocok untuk semu ibu menyusui, dosis rendah,tidak menurun kan
produksi ASI, tidak memberikan efek samping estrogen, spotting dan
perdrahan tidak teratur, banyak dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
2) Efek samping
Menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi, kenaikan berat badan,
nyeri tekan pada payudara, depresi, penurunan HDL, kemungkinan
penurunan massa tulang.
9
3) Tanda peringatan
Nyeri hebat pada abdomen bawah, sakit kepala hebat, tidak menstruasi
pada waktu yang biasanya menstruasi, perdarahan pervaginam hebat (pada
penggunaan depo provera). Sangat diperlukan melakukan konseling
konseling mini pil pada klien. Pasien harus mengetahui secara pasti bahwa
Mini pil sangat efektif (98,5% tidak terjadi kehamilan), jangan sampai ada
tablet yang lupa, tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari setelah
makan), senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan mini
pil, diminum mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid, bila
menggunakannya pada hari ke 5 haid, jangan melakukan senggama selama
2 hari atau boleh menggunakan kondom, bila klien tidak haid minipil dapat
digunakan setiap saat asal klien yakin tidak hamil, bila menyusui penuh
antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan mini pil dapat dimulai setiap
saat dan tanpa memerlukan alkon tambahan, bila lebih dari 6 minggu pasca
persalinan dan klien telah mendapat haid, mini pil dapat diminum mulai
hari 1 sampai dengan siklus haid, mini pil dapat diberikan segera pasca
keguguran, bila sebelum pakai hormonal yang lain atau pakai IUD ingin
ganti mini pil, bisa diberikan segera asal yakin tidak hamil, bila klien
muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, gunakan metode
kontrasepsi lain (kondom), bila klien ingin melakukan hubungan
senggama pada 48 jam berikutnya, bila klien lupa terlambat minum pil
lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat, dan gunakan
metode pelindung selama 48 jam, bila klien lupa minum 1-2 tablet,
minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera klien ingat dan
gunakan metode pelindung sampai akhir bulan, walaupun klien belum
haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis, bila haid
teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus haid (tidak haid).
13
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Ngadiran
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 42 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Melayu
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
Penghasilan Perbulan : < 500.000 500.000-1 juta > 1 juta
Status Pernikahan : (M/BM/J/D), usia menikah suami: 27 th, istri: 24 th
Alamat : Jl.Marene Rt. 13 Kec.Paal Merah Kel. Eka Jaya
14
III. Status Kesehatan Keluarga 1 Tahun Terakhir
No Nama Tgl Lahir L/P Penyakit yang sedang/ Pekerjaan
pernah diderita
V. Ibu Hamil
1. Apakah ibu saat ini sedang hamil ?
Ya (jika ya lanjut ke pertanyaan no 2 )
Tidak
15
lahir Tempat
Lama
Usia Komplikasi dan Komplikasi ASI
PB BB JK Keadaan pemberian
Kehamilan kehamilan penolong persalinan Eksklusif
ASI
pesalinan
16
Sayuran Buah
Susu
Makanan selingan lainnya, sebutkan .........
11. Cara pengolahan makanan (sayuran)
Dipotong baru dicuci Dicuci baru dipotong
12. Perubahan pola makanan selama hamil :
Ada, sebutkan: Tidak ada
13. Pemasukan cairan/minuman per hari :
< 8 gelas/hari 8-10 gelas/hari > 10 gelas/hari
14. Apakah ada pantangan makanan selama hamil :
Ada, sebutkan Tidak ada
15. Apakah ibu melakukan senam hamil setelah usia kehamilan 28 minggu?
Ya, dimana Puskesmas Di rumah sendiri
Di rumah bidan
Tidak
16. Apakah ibu melakukan perawatan payudara
Ya Tidak
17
21. Rencana penolong persalinan
Bidan Dukun
Dokter Lain-lain, sebutkan…..
Perawat
22. Rencana tempat persalinan
RS PKM POLINDES BPM RB Rumah
sendiri
20
BGM Pada garis kuning Pada garis hijau
6. Apakah pernah kunjungan ke posyandu
Ya, teratur Ya, tidak teratur Tidak, alasan :
7. Bayi mendapat vitamin A (umur 6-12 bulan)
Ya Tidak, alasan : belum cukup usia
Pada bulan : Februari Agustus
8. Status imunisasi bayi :
Jenis Tanggal Usia Tempat Keterangan
Imunisasi Pemberian Pemberian Pemberian
BCG
Polio 1
Polio 2
Polio 3
Polio 4
DPT 1
DPT 2
DPT 3
Campak
Hepatitis B0
Hepatitis B1
Hepatitis B2
Hepatitis B3
Lain-lain
Bila tidak diimunisasi, alasan : ……………
Bila tidak lengkap, alasan : ……………
9. Jika anak ibu perempuan apakah disunat
Ya, oleh siapa : Dukun Apanya yang disunat :……………
Tidak, alasan : …………...
21
Ya, tidak terisi Tidak punya
2. Keadaan gizi balita dilihat dari KMS
BGM Pada garis kuning Pada garis hijau
3. Apakah balita mendapat vitamin A
Ya Tidak, alasan : ……..
Pada bulan : Februari Agustus
4. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
Kejang-kejang Campak Malaria
Diare DBD Lain-lain
5. Status imunisasi Balita
Jenis Tanggal Usia Tempat Keterangan
Imunisasi Pemberian Pemberian Pemberian
BCG
Polio 1
Polio 2
Polio 3
Polio 4
DPT 1
DPT 2
DPT 3
Campak
Hepatitis B1
Hepatitis B2
Hepatitis B3
Lain-lain
22
XI. Remaja Putri (umur 10-19 tahun)
1. Apakah remaja putri pernah memeriksakan diri untuk kesehatannya
Pernah, dimana : ……….. Dan apa jenis pemeriksaannya : ………….
Tidak pernah, alasan : …………..
2. Apakah remaja putri pernah cek HB
Pernah, kapan : ………. HB: …….gr%
Tidak pernah
3. Kapan mendapat haid pertama
Belum < 10 thn 10-18 thn > 18 thn
4. Jika sedang haid memakai pembalut apa : ……….
Berapa kali ganti pembalut : …… x/hari
Siklus : Teratur/Tidak teratur Lamanya berapa hari : hari
5. Adakah keluhan organ reproduksi eksterna dan interna :
Ada, sebutkan : Tidak ada
6. Pemanfaatan waktu luang :
Membaca Olah raga Pengajian Lain-lain
7. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita remaja putri
Keputihan Dismenore Lain-lain
8. Pernahkan mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi
Pernah, tentang : ……….. Tidak pernah
9. Sebagai remaja putri apakah anda pernah merasa tertekan dengan norma yang berlaku
Ada, sebutkan ……. Tidak ada
10. Pernahkah anda melakukan hubungan seksual sebelum menikah?
Pernah Tidak pernah
11. Pernahkah anda mendengar tentang HIV/AIDS atau penyakit kelamin lainnya?
Pernah, dari mana : ……………. Tidak pernah
12. Bagaimana pendapat anda tentang pernikahan dini
Setuju Tidak setuju Tidak tahu
13. Kegiatan sosial yang pernah diikuti : ………………….
XIII. Kepemilikan
1. Jaminan sosial kesehatan : ada/tidak
Jenis BPJS
2. Kegiatan, jaringan sosial yang diikuti : Tidak ada
(khusus tanyakan, arisan, ambulan desa, tabungan ibu bersalin, kumpulan donor
darah, dan sebagainya yang berkaitan)
3. Informasi kesehatan pernah diperoleh dari :
Tahu sendiri
Petugas kesehatan
Media massa, jenis …………………………………………………
4. Kendaraan yang dimiliki dan dapat digunakan sewaktu-waktu :
Sepeda/kendaraan bermotor Lain-lain : (sebutkan) : …………..
Sepeda motor
mobil
XIV. Kebiasaan kesehatan keluarga (tanyakan perilaku kesehatan yang sering dilakukan oleh
keluarga)
1. Gizi
a. Frekuensi makan : 3 kali sehari
b. Waktu makan :
Teratur Tidak teratur
c. Porsi makan :
1 piring penuh ½ piring
d. Jenis makanan :
o Makanan pokok : Nasi
o Lauk pauk : Ikan,ayam, daging, telur, tahu, tempe
o Sayuran : Bayam, kubis, wortel, kangkung, dll
o Buah-buahan/selingan : ada Tidak ada
Jika ada sebutkan : Apel, jeruk, pisang, dll
e. Cara mengolah makanan :
24
sayur di potong dulu baru dicuci Sayur dicuci dulu baru dipotong
Alasannya : Biar langsung bisa dimasak setelah dicuci
f. Variasi menu dalam seminggu :
Ada Tidak ada, alasan : ……….
g. Cara penyajian makanan :
Saji langsung, setelah masak
Sisa kelebihan makanan (dibuang, dipanaskan, langsung makan)
h. Makanan pantangan keluarga :
Ada Tidak ada
Jika ada sebutkan : ………..
Alasan : ……………
i. Makanan kesukaan keluarga :
Ada Tidak ada
Jika ada sebutkan : Ayam
Alasannya : Anak suka makan ayam
j. Kebiasaan minum, keluarga :
Ada Tidak ada
Bila ada sebutkan jenisnya : Teh
2. Pola kebiasaan keluarga
a. Pola istirahat : Waktu istirahat : 8 jam/hari
b. Rekreasi :
o Kesempatan untuk rekreasi : Ada Tidak
o Kapan : Saat libur kerja
o Berapa kali dalam seminggu/sebulan/setahun : 1-2 kali
c. Hygiene keluarga :
o Kebiasaan mandi : 2 kali sehari
o Menggunakan sabun mandi : Ya Tidak, alasan :
o Menggosok gigi : Ya, frekuensi : 2 x/hari
Tidak, alasan : ……….
o Ganti pakaian : Ya, frekuensi : 2 x/hari
Tidak, alasan : …….
o Cuci tangan sebelum makan : Ya Tidak, alasan :
3. Tanaman obat keluarga (Toga)
Ada, letaknya : Samping rumah
25
Tidak, alasannya : ………..
XVII. Sarana
1. Pendidikan
PAUD TK SD SMP
SLTA
Madrasah Pesantren Akademi/PT
26
3. Sarana olah raga : Lapangan bulu tangkis
Lapangan sepak bola
Lapangan volley
lain-lain sebutkan
ASPEK KESEJAHTERAAN
1. Berapa kali rata-rata dalam satu hari Ibu makan ?
a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. Tidak tentu, jelaskan .....
2. Apakah ada perbedaan menu makanan yang disediakan untuk:
Ayah : ya/tidak, jelaskan, semua sama rata
Ibu : ya/tidak, jelaskan, semua sama rata
Anak laki-laki: ya/tidak, jelaskan semua sama rata
Anak perempuan: ya/tidak, jelaskan, semua sama rata.
3. Dalam 1 hari berapa kali ibu berganti pakaian............?
a. 1 kali, b. 2 kali c. 3 kali d. Tidak tentu,jelaskan...
4. Apakah ibu memiliki waktu istirahat yang cukup setiap harinya ?
a. Ya, kapan waktu istirahatnya siang dan malam hari
b. Tidak, jelaskan kenapa ………………………………..
27
5. Apakah ibu memiliki penghasilan sendiri ?,
Ya, Jika ya, berapa penghasilan ibu sebulannya?
a. < 500,000.- b. 500,000 – 1.000,000. c. 1 juta – 2.000,000. d.> 2 juta
Tidak
6. Jika tidak memiliki penghasilan sendiri, Apakah penghasilan suami diserahkan
sepenuhnya kepada Ibu untuk mengelolanya?
a. Ya, berapa rata-rata sebulan >1juta
b. Tidak, jelaskan ….........................................
7. Dari penghasilan keluarga, apakah ibu sudah mengalokasikan dana untuk kepentingan
pemeliharaan kesehatan Ibu ?
a. Sudah, berapa rata-rata per bulannya > Rp.100.000
b. Belum, mengapa ......................................
8. Apakah Ibu memiliki persiapan dana untuk pemeriksaan kehamilan dan persalinan ?
a. Sudah, berapa dana yang telah dipersiapkan ....................................
b. Belum, mengapa karena baru ada rencana punya anak
9. Apakah pada saat ibu menyusui bayi ada alokasi dana khusus untuk keperluan ibu?
a. Ada, untuk keperluan apa saja, jelaskan untuk membeli susu dan vitamin
a. Tidak, alasan:
10. Apakah ibu memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendidikan oleh suami atau
keluarga ?
a. Ya, dalam bentuk apa ...............................................................
b. Tidak, mengapa karena sudah terlalu tua
11. Apakah ibu pernah mengalami tindakan kekerasan dalam bentuk fisik, seperti;
ditampar, dipukul, ditendang, dianiaya oleh suami ?
a. Ya, apa alasannya suami.............................................................................
b. Tidak.
12. Apakah ibu pernah mengalami tindakan kekerasan psikis, seperti; dihina, disudutkan
atau dilecehkan oleh suami ?
a. Ya, apa alasan suami.............................................................................
b. Tidak.
13. Apakah ibu pernah mengalami tindakan kekerasan sosial, seperti; dilarang bergaul
dengan tetangga, dilarang mengikuti kegiatan di masyarakat oleh suami ?
a. Ya, apa alasan suami.............................................................................
b. Tidak
28
B. AKSES
1. Apakah ibu mengetahui dimana saja tempat pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi setiap saat ?
a. Ya, jelaskan ...............................................................
b. Tidak, jelaskan ...........................................................
2. Dimanakah ibu memeriksakan kesehatan jika sakit ?
a. Bidan b. Puskesmas c. Rumah Sakit d. Lainnya, sebutkan .......................
3. Berapa jauh tempat pelayanan kesehatan dengan tempat tinggal ibu ?
a. < 1 km b. 1 – 5 km c. 5 – 10 km d. > 10 km
4. Apakah tenaga kesehatan, misalnya Bidan desa selalu ada ditempat dan dapat dengan
mudah ditemui oleh Ibu ?
a. Ya, jelaskan bidan selalu bersikap ramah
b. Tidak, jelaskan ...........................................
5. Apakah saat mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dilayani dengan baik dan ramah
oleh petugas kesehatan ?
a. Ya, jelaskan bidan tidak membedakan pasien
b. Tidak, jelaskan ..........................................
6. Apakah biaya pelayanan kesehatan yang ada di tempat ibu terjangku dengan kondisi
keuangan keluarga ?
a. Ya, jelaskan biayanya sesuai dengan kantong masyarakat
b. Tidak, jelaskan .................................................
7. Apakah pelayanan KB yang ada cukup lengkap sesuai dengan pilihan Ibu ?
a. Ya, jelaskan berbagai jenis KB tersedia
b. Tidak, jelaskan ........................
8. Apakah harga kontransepsi yang ada terjangkau oleh kondisi keuangan Ibu ?
a. Ya, jelaskan biayanya sesuai dengan kantong masyarakat
b. Tidak, jelaskan .......................
9. Apakah ibu memiliki jamban keluarga sendiri ?
a. Ya, jelaskan karena lebih bersih dan nyaman
b. Tidak, mengapa ...................
10. Apakah ibu dan keluarga telah memiliki tempat tinggal/rumah sendiri ?
29
a. Ya, jelaskan sejak kapan setelah menikah
b. Tidak, jelaskan .............................................
11. Apakah ibu memiliki ruang/kamar tempat istirahat sendiri bersama suami ?
a. Ya, jelaskan agar istirahat lebih tenang
b. Tidak, jelaskan ............................
12. Apakah ibu memiliki tabungan sendiri ?
a. Ya, jelaskan untuk apa keperluan mendesak
b. Tidak, jelaskan mengapa ...............................
13. Apakah ibu dapat dengan mudah memperoleh pinjaman kredit untuk peningkatan
ekonomi dari pemerintah ?
a. Ya, jelaskan karena saya tidak pernah ada masalah tentang pinjaman kredit
b. Tidak, jelaskan ..............................................
14. Apakah ibu memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang disediakan
oleh pemerintah ?
a. Ya, jelaskan ...........................................
b. Tidak, jelaskan ......................................
15. Apakah ditempat ibu ada fasilitas sosial yang dapat digunakan untuk tempat
berkumpul kaum perempuan ?
a. Ya, jelaskan .......................................
b. Tidak jelaskan,..................................
C. KESADARAN KRITIS
1. Apakah ibu mengetahui tentang adanya hak-hak perempuan atau isteri ?
a. Ya, sebutkan contohnya hak untuk hidup
b. Tidak, jelaskan mengapa .............................................................
2. Apakah ibu tahu tentang hak-hak kesehatan reproduksi ?
a. Ya, sebutkan contohnya...............................................................
b. Tidak, jelaskan mengapa karena saya tidak mengerti hal itu
3. Apakah ibu masih percaya bahwa kodrat perempuan adalah disekitar sumur, kasur
dan dapur ?
a. Ya, jelaskan alasannya ........................................................
b. Tidak, mengapa ......................................................................
4. Apakah ibu percaya bahwa perempuan terbuat dari tulang rusuk laki- laki?
a. Ya, jelaskan alasannya ada dalam Al-Qur’an
30
b. Tidak, mengapa ......................................................................
5. Apakah ibu percaya jika tidak mau melayani suami dalam berhubungan intim akan
dikutuk oleh malaikat sampai subuh ?
a. Ya, alasan ada dalam Al-Qur’an
b. Tidak, alasan,...........................................................................
6. Apakah ibu percaya untuk menghentikan kehamilan dapat dilakukan dengan minum
air tape, minum sprit, atau melompat-lompat setelah berhubungan suami-isteri ?
a. Ya, alasannya membuat perut panas
b. Tidak, alasannya ......................................................................
7. Apakah ibu mengetahui bahwa setiap jenis alat KB punya efek samping?
a. Ya, jelaskan salah satu contohnya jerawatan dan BB naik
b. Tidak, mengapa ..............................................................................
8. Apakah ibu mengetahui kapan waktunya melakukan kontrol terhadap kehamilan ?
a. Ya, jelaskan kapan saatnya jika ada keluhan
b. Tidak, mengapa .................................................
9. Apakah ibu masih percaya terhadap mitos-mitos atau pantangan- pantangan yang
harus dihindari saat sedang hamil ?
a. Ya, jelaskan contohnya tidak boleh duduk di depan pintu
b. Tidak, mengapa ..........................................
10. Apakah ibu masih percaya, jika seorang ibu meninggal karena melahirkan disebut
mati sahid ?
a. Ya, jelas mengapa karena berjuang mengeluarkan bayi walaupun nyawa
taruhannya
b. Tidak, mengapa ........................................
D. PARTISIPASI
1.Apakah ibu selalu diajak berdiskusi oleh suami dalam pengambilan keputusan di
keluarga ?
a. Ya, sebutkan contohnya tentang masalah keluarga
b. Tidak, mengapa .................................................................
2.Apakah ibu diberikan kesempatan oleh suami untuk mengikuti kegiatan diluar rumah?
a. Ya, alasannya jiak kegiatannya positif
b. Tidak, alasannya ..........................................................
3. Apakah pendapat atau saran ibu selalu diterima atau didengar oleh suami ?
31
a. Ya, sebutkan contohnya memilih tempat persalinan
b. Tidak, alasannya ........................................................
4. Apakah ibu memiliki kesempatan untuk memutuskan hamil atau tidak hamil dan
jumlah anak dalam keluarga ?
a. Ya, alasannya suami memberikan saya hak untuk memilih
b. Tidak, alasannya ..............................................................
5. Apakah ibu selalu dilibatkan dalam kegiatan sosial di masyarakat, seperti PKK,
Posyandu ?
a. Ya, alasannya ...............................................................
b. Tidak, alasannya ...........................................................
6. Apakah ibu selalu diberikan kesempatan untuk mengajukan pendapat atau saran-saran
pada setiap kegiatan di masyarakat ?
a. Ya, contohnya...................................................................
b. Tidak, alasannya ................................................................
7. Apakah ibu mendapatkan kesempatan untuk bertanya pada bidan atau dokter/nakes
lainnya saat memperoleh pelayanan kesehatan ?
a. Ya, contohnya pada saat saya ada keluhan
b. Tidak, alasannya................................................................
8. Apakah bidan atau dokter/nakes lainnya menyediakan waktu untuk mendengarkan
keluhan-keluhan yang ibu sampaikan ?
a. Ya, contohnya pada saat saya mengeluh mual-mual
b. Tidak, alasannya ....................................................................
9. Pernahkah ibu diundang untuk ikut serta membahas kebijakan pembangunan di desa
Ibu ?
a. Ya, kapan ...........................................
b. Tidak, alasannya suami yang ikut serta membahas kebijakan tersebut
10. Apakah ibu mendapatkan kesempatan untuk berpendapat ?
a. Ya, contohnya pada saat berdiskusi dengan suami
b. Tidak, alasan ..........................................................
E. KONTROL
1. Apakah ibu memiliki kuasa untuk menentukan keputusan hamil, tidak hamil dan
menentukan berapa jumlah anak yang diinginkan di keluarga ?
a. Ya, alasannya suami memberikan saya hak untuk memilih
32
b. Tidak, alasannya ..............................
2. Apakah ibu memiliki kuasa untuk menentukan pilihan ber KB atau tidak?
c. Ya, alasannya suami memberikan saya hak untuk memilih
b. Tidak, alasannya ....................................................
3. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengatur hak-hak kesehatan reproduksi
ibu sendiri ?
a. Ya, alasannya suami memberikan saya hak
b. Tidak, alasannya .........................................................
4. Apakah ibu memiliki kuasa menolak ajakan suami untuk melakukan hubungan intim
ketika ibu tidak siap ?
a. Ya, alasannya ....................................................
b. Tidak, alasanya jika masalah ini saya tidak memiliki kuasa
5. Apakah ibu memiliki kuasa untuk memilih sendiri pemeriksaan kehamilan dan
pertolongan persalinan ke bidan atau ke dokter ?
a. Ya, alasannya suami mendukung keputusan saya
b. Tidak, alasannya ..................................................
6. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengatur pengelolaan penghasilan keluarga ?
a. Ya, alasannya suami percaya kepada saya untuk mengolah keuangan
keluarga
b. Tidak, alasannya ........................................................
7. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengatur penghasilan ibu sendiri ?
a. Ya, alasannya karena hasil saya sendiri
b. Tidak, alasannya ...................................................................................
8. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengontrol kebijakan pembangunan di desa ibu
yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan ?
a. Ya, dalam bentuk ................................................
b. Tidak, alasannya jika sudah disetujui semua warga maka saya tidak memiliki
kuasa
33
9. Apakah ibu memiliki kuasa untuk menolak kebijakan pembangunan yang akan
merugikan kaum perempuan ?
a. Ya, alasannya ketua Rt memberikan kami kesempatan untuk berpendapat
b. Tidak, alasannya .................................................
34
ANALISIS DATA
I. PENGKAJIAN
Tanggal 17 Maret 2022 Pukul 10.00 WIB
A. Identitas pasien
1. Nama : Ny. Watirah
2. Umur : 37 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku Bangsa : Jawa
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : IRT
7. Alamat : Jl.Marene Rt. 13 Kec. Paal Merah Kel. Eka Jaya
35
N : 83x/menit, S : 36,8oC.
TB : 157 cm
BB : 55 kg
4. Kepala: Bersih, tidak berketombe dan tidak mudah rontok
5. Muka : Bersih, pucat, tidak oedema, dan tampak menahan sakit
6. Mata : Conjungtiva : Merah Sklera : Tidak ikterus
7. Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidakada benjolan
8. Telinga : Bersih
9. Mulut/Gigi/Gusi : Bersih tidak ada kelainan
10. Leher : Tidak ada kelainan
11. Abdomen : Tidak ada kelainan
12. Ekstremitas atas dan bawah: Tidak ada kelainan
Tidak ada
VI. PERENCANAAN
36
pada Ny. Watirah tidak perlu merasa cemas dan
khawatir
2. Berikan konseling Ny. Watirah Agar ibu mengetahui dan
kepada ibu mengenai menambah informasi ibu
jenis-jenis KB dan mengenai jenis-jenis KB dan
efek sampingnya efek sampingnya
Dari pertanyaan terkait 5 aspek tersebut Ny. Watirah memiliki sedikit masalah pada
bagia berpikir kritis karena NY. Watirah masih belum mengetahui hak-hak kesehatan
reproduksi perempuan yang sangat penting bagi dirinya.
VII. EVALUASI
1. Ny. Watirah sudah mengerti tentang jenis-jenis KB da efek sampingnya
sehingga tidak membuat ia takut untuk berKB.
2. Ny. Watirah sudah mengerti tentag Hak-hak Kesehatan Reproduksi
perempuan.
37
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
KB adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan
kelahiran. KB merupakan tindakan membantu individu atau pasangan suami istri
untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran. KB adalah proses yang
disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu
kelahiran.
Tujuan Keluarga Berencana meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Di samping itu KB
diharapkan dapat menghasilkan penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia
yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan
yang dialami wanita.
Strategi ini menggunakan pendekatan berbasis hak, yang artinya langkah-
langkah strategis yang dijelaskan di dalam dokumen ini bertujuan untuk memastikan
terpenuhinya prinsip-prinsip hak asasi manusia sehingga masyarakat mendapatkan
pelayanan dan informasi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang
dibutuhkannya untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan aman.
KB Hormonal adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen
saja, progesteron saja maupun kombinasi keduanya. KB hormonal terdiri atas pil
kombinasi, suntik kombinasi, minipil, implan.
Jenis kontrasepsi Non-hormonal merupakan jenis kontrasepsi yang tidak
berhubungan dengan hormonal sehingga tidak memberikan efek hormonal pada
penggunanya. KB Non-hormonal terdiri atas Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
dan Kontrasepsi Mantap yaitu Tubektomi dan Vasektomi.
38
B. Saran
1. Bagi Keluarga
Agar dapat menambah informasi dan pengetahuan terkait pentingnya
kesehatan reproduksi perempuan dan agar selalu meningkatkan perilaku hidup
sehat di dalam keluarga.
2. Bagi Mahasiswa
Agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiwa tentang
kesehatan reproduksi wanita dan bisa menjadi referensi mahasiwa terkait
denga kesehatan reproduksi wanita.
39
40
DAFTAR PUSTAKA
Matahari, Ratu dkk. 2018. Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Yogyakarta:
Pustaka Ilmu.
Prijatni, Ida. 2016. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta: KEMENKES
RI.
PENDOKUMENTASIAN