Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN INDIVIDU

ASUHAN KEBIDANAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI


KOMUNITAS

Dosen Pengampu :
Ruwayda, SST, M.Kes
Lia Artika Sari, M.Keb

Disusun Oleh :
Nama : Rosdiana
NIM : PO.71.24.11.900.11
Prodi : D IV Kebidanan Semester VI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI


PRODI D IV KEBIDANAN SEMESTER VI
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-
Nya saya dapat menyelesaiakan Laporan Individu Asuhan Kebidanan Pemberdayaan
Perempuan di Komunitas tepat pada waktunya.

Laporan ini merupakan laporan yang dikerjakan berdasarkan data yang dikumpulkan
melalui kegiatan, mulai dari pendataan hingga intervensi masalah yang yang ditemui selama
pendataan serta evaluasi terhadap penyelesaian setiap masalah Kesehatan yang ada di
keluarga.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada :


1. Hj. Suryani, S.Pd, M.Kes Selaku Kepala Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Jambi.
2. Yuli Suryanti, M.Keb Selaku Ketua Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jambi.
3. Hj. Ruwayda, S.ST, M.Kes dan Lia Artika Sari, M.Keb Selaku Pembimbing Mata
kuliah Asuhan Kebidanan Pemberdayaan Perempuan di Komunitas, dalam
memberikan arahan dalam penyusunan laporan ini.
4. Ny. Selaku narasumber yang senang hati menerima setiap arahan dan mengikuti
setiap intervensi yang diberikan.
5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna masih banyak
kekurangan baik itu pada isi laporan, tata bahasa, pengejaan dan penataan tanda baca. Maka
dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bisa menjadi acuan ke depannnya agar
dapat menghasilkan tulisan yang lebih baik lagi.

Jambi, 25 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2
C. Manfaat Penulisan ................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI ............................................................................ 4
A. Konsep Keluarga Berencana ................................................................... 4
B. Ruang Lingkup Program KB ................................................................. 4
C. Manfaat Usaha KB Dipandang dari Segi Kesehatan .............................. 5
D. Akseptor Keluarga Berencana ............................................................. 5
E. Pendekatan Kb Berbasis Hak ................................................................. 6
F. Jenis-jenis KB Hormonal ...................................................................... 7
G. Jenis-jenis KB Non Hormonal .............................................................. 12

BAB III TINJAUAN KASUS......................................................................... 14


BAB IV PENUTUP ......................................................................................... 38
A. Kesimpulan ........................................................................................... 38
B. Saran .................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
PENDOKUMENTASIAN

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada awalnya, kontrasepsi sering kali dianggap sebagai cara untuk
menjarangkan kehamilan atau mengurangi jumlah penduduk. Seiring dengan
perkembangan, masalah kontrasepsi tersebut, kini menjadi bagian dari masalah
kesehatan reproduksi. Keberadaan metode dan alat-alat kontrasepsi terkini, memaksa
para penyelenggara pelayanan Keluarga Berencana untuk memperbaharui
pengetahuannya. Masalah-masalah kontrasepsi telah memasuki tahapan yang jauh
lebih rumit, yaitu menyangkut masalah kesetaraan gender dan hak asasi manusia.
Teknologi kontrasepsi berkembang sangat pesat dalam waktu tiga dasawarsa
terakhir ini. Standarisasi pelayanan kontrasepsi secara nasional dan oleh Badan
Internasional (misal: WHO) telah diterbitkan secara berkala. Sayangnya
perkembangan tersebut tidak selalu diikuti dengan cermat oleh para petugas kesehatan
dan keluarga berencana di Indonesia.
Berbagai kontroversi timbul dalam perkembangan teknologi kontrasepsi
selama ini, khususnya mengenai dampak negatif penggunaan kontrasepsi bagi wanita
dalam jangka panjang. Banyak berbagai pertanyaan yang diajukan tentang berbagai
risiko negatif penggunaan kontrasepsi, tetapi sangat sedikit penyampaian informasi
tentang dampak positif kontrasepsi kepada kesehatan reproduksi wanita. Padahal,
kontrasepsi tidak hanya memiliki dampak negatif, tetapi memiliki dampak positif
seperti mencegah jenis kanker tertentu dan anemia yang seringkali dijumpai pada
wanita di Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar pemberi pelayanan KB adalah
para bidan. Program KB di Indonesia tidak akan berhasil tanpa hadirnya bidan. Bidan
merupakan ujung tombak penyedia layanan KB. Hal senada tercantum dalam
Kepmenkes No. 1464/Menkes/PER/X/2010 yang menyatakan bahwa bidan dalam
menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi
pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, pelayanan KB, dan pelayanan
kesehatan reproduksi perempuan.
Para anggota IBI diharapkan dapat meningkatkan dan mempertahankan
kualitas pelayanan kesehatan reproduksi terstandar. Standarisasi pelayanan KB telah
ada dalam kebijakan Depkes RI yang meliputi keahlian, kompetensi, peralatan,
1
sarana, prasarana, dan manajemen klinik. Oleh karenanya, melalui pelatihan ini
diharapkan kualitas pelayanan KB akan semakin meningkat sesuai dengan standar
sehingga dapat memuaskan klien.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu Asuhan Kebidanan Pemberdayaan
Perempua di Komunitas guna untuk meningkatkan kemampuan dalam
meningkatkan kemampuan dalam meningkatkan kesehatan reproduksi secara
individu, keluarga, dan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan wawasan tentang pembangunan kesehatan masyarakat dan
menemukan masalah kesehatan reproduksi.
b. Mendapatkan data dokumentasi tentang masalah kesehatan reproduksi yang
ada dan faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah tersebut.
c. Meningkatkan kerja sama dengan pihak terkait untuk menanggulangi masalah
kesehatan reproduksi.
d. Meningkatkan kemandirian perempuan dalam mengatasi masalah kesehatan
reproduksi.
e. Mendapatkan data mengenai dampak program yang dijalankan terhadap
masalah kesehatan reproduksi.

C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Institusi (Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi)
a. Tersosialisasinya Politeknik Kesehatan Kemenkes Jambi sebagai institusi
kesehatan yang mempunyai kepedulian terhadap kesehatan masyarakat.
b. Sebagai sarana partisipasi dosen dan mahasiswa dalam kegiatan praktikum
Asuhan Kebidanan Pemberdayaan Perempua di Komunitas.
c. Terlaksananya program lintas sector antara Politeknik Kesehatan Kemenkes
Jambi dengan dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan pusat pelayanan
kesehatan terpadu setempat.
d. Terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi, salah satunya adalah kegiatan
pengabdian masyarakat dalam bentuk praktik Asuhan Kebidanan
Pemberdayaan Perempua di Komunitas.
2
2. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman dalam menanggulangi masalah kesehatan di
keluarga.
b. Menciptakan kerja sama dalam memberdayakan perempuan di bidang
kesehatan.
3. Bagi Narasumber
a. Menambah wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan agar terhindar dari
resiko, sakit, dan berupaya menyelesaikan masalah kesehatannya serta
terciptanya keluarga sehat.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan wanita mengenai hak-hak reproduksi
perempuan dan pemberdayaan perempuan.

3
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Keluarga Berencana


KB adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan
kelahiran. KB merupakan tindakan membantu individu atau pasangan suami istri
untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang diinginkan , mengatur interval diantara kelahiran. KB adalah proses yang
disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu
kelahiran.
Tujuan Keluarga Berencana meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Di samping itu KB
diharapkan dapat menghasilkan penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia
yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Sasaran dari program KB, meliputi sasaran langsung, yaitu pasangan usia
subur yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara peng gunaan
kontrasepsi secara berkelanjutan, dan sasaran tidak langsung yang terdiri dari
pelaksana dan pengelola KB, dengan cara menurunkan tingkat kelahiran melalui
pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka men capai keluarga
yang berkualitas dan keluarga sejahtera.

B. Ruang Lingkup Program KB


Ruang Lingkup Program KB, meliputi:
1. Komunikasi informasi dan edukasi
2. Konseling
3. Pelayanan Infertilitas
4. Pendidikan seks
5. Konsultasi pra perkawinan dan konsultasi perkawinan
6. Konsultasi genetic

4
C. Manfaat Usaha KB Dipandang dari Segi Kesehatan
Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan
yang dialami wanita.

D. Akseptor Keluarga Berencana


Akseptor KB adalah proses yang disadari oleh pasangan untuk memutuskan
jumlah danjarak anak serta waktu kelahiran. Adapun jenis-jenis akseptor KB, yaitu
1. Akseptor Aktif
Akseptor aktif adalah kseptor yang ada pada saat inimenggunakan
salah satu cara atau alat kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan atau
mengakhiri kesuburan.
2. Akseptor aktif kembali
Akseptor aktif kembali adalah pasangan usia subur yangtelah
menggunakan kontrasepsi selama 3 (tiga) bulanatau lebih yang tidak diselingi
suatu kehamilan, dan kembali menggunakan cara alat kontrasepsi baikdengan
cara yang sama maupun berganti cara setelah berhenti atau istirahat kurang
lebih 3 (tiga) bulan berturut-turut dan bukan karena hamil.
3. Akseptor KB Baru
Akseptor KB baru adalah akseptor yang baru pertama kali
menggunakan alat atau obat kontrasepsi atau pasangan usia subur yang
kembali menggunakan alat kontrasepsi setelah melahirkan atau abortus.
4. Akseptor KB dini
Akseptor KB dini merupakan para ibu yang menerima salah satu cara
kontrasepsi dalam waktu 2 minggu setelah melahirkan atau abortus.
5. Akseptor KB langsung
Akseptor KB langsung merupakan para istri yang memakai salah satu
cara kontrasepsi dalam waktu 40 hari setelah melahirkan atau abortus.
6. Akseptor KB dropout
Akseptor KB dropout adalah akseptor yang menghentikan pemakaian
kontrasepsi lebih dari 3 bulan. (BKKBN, 2007)

5
E. Pendekatan Kb Berbasis Hak
Strategi ini menggunakan pendekatan berbasis hak, yang artinya langkah-
langkah strategis yang dijelaskan di dalam dokumen ini bertujuan untuk memastikan
terpenuhinya prinsip-prinsip hak asasi manusia sehingga masyarakat mendapatkan
pelayanan dan informasi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang
dibutuhkannya untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan aman.
Strategi berbasis hak ini berlandaskan pada prinsip hak asasi manusia yang
meliputi:
1. Hak terhadap akses ke informasi KB dan pelayanan dengan standar tertinggi
2. Keadilan dalam akses
3. Pendekatan sistem kesehatan yang dapat diterapkan di sektor pemerintah dan
swasta:
a. Integrasi KB dalam kontinuum pelayanan kesehatan reproduksi
b. Standar etika dan professional dalam memberikan pelayanan keluarga
berencana
4. Perencanaan program berbasis bukti
5. Transparansi dan akuntabilitas
6. Pelayanan yang sensitif gender
7. Sensitivitas budaya
8. Kemitraan
Empat tujuan strategis dalam Strategi KB Berbasis Hak meliputi:
 Tujuan strategis 1: Tersedianya Sistem penyediaan pelayanan KB
merata dan berkualitas di sektor pemerintah dan swasta untuk
menjamin agar setiap warga negara dapat memenuhi tujuan reproduksi
mereka.
 Tujuan strategis 2: Meningkatnya permintaan atas metode kontrasepsi
modern yang terpenuhi dengan penggunaan yang berkelanjutan.
 Tujuan strategis 3: Meningkatnya bimbingan dan pengelolaan di
seluruh jenjang pelayanan serta lingkungan yang mendukung untuk
program KB yang efektif, adil, dan berkelanjutan pada sektor publik
dan swasta untuk memungkinkan semua pihak memenuhi tujuan-
tujuan reproduksi mereka.
 Tujuan strategis 4: Berkembang dan diaplikasikannya inovasi dan
bukti untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas program.
6
F. Jenis-jenis KB Hormonal
KB Hormonal adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen
saja, progesteron saja maupun kombinasi keduanya. Adapun yang akan kita pelajari
adalah Kontrasepsi Kombinasi dan Kontrasepsi Progestin.
1. Pil Kombinasi
1) Profil
Efektif, harus diminum setiap hari, pada bulan pertama efek samping
berupa mual dan perdarahan bercak yang tidak berbahaya dan segera akan
hilang. Efek samping yang serius sangat jarang terjadi, dapat dipakai oleh
semua ibu usi reproduksi, baik yang sudah mempunyai anak maupun
belum, dapat diminum setiap saat bila yakin tidak hamil, tidak dianjurkan
pada ibu yang menyusui karena mengurangi produksi ASI.
2) Macam-macam nama dagang alat kontrasepsi pil
Mengandung 2 hormon (Andalan pil KB, Microgynon) dan
mengandung 1 hormon (Andalan pil KB, Microlut).
3) Cara kerja pil kombinasi
Mencegah pengeluaran hormon dari kelenjar hipofise (hormon LH)
sehingga tidak terjadi ovulasi, menyebabkan perubahan pada
endometrium, sehingga endometrium tidak siap untuk nidasi, menambah
kepekatan lender serviks, sehingga sulit dilalui sperma, pergerakan tuba
terganggu sehingga transportasi telur dengan sendirinya akan terganggu
pula.
4) Keuntungan (manfaat) pil kombinasi
Alat kontrasepsi yang sangat efektif bila minum secara teratur (tidak
lupa), tidak mengganggu senggama, reversibilitas (pemulihan kesuburan)
tinggi siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang
(mencegah anemia) tidak terjadi nyeri haid, dapat digunakan jangka
panjang selama perempuan masih menggunakannya untuk mencegah
kehamilan, dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause, mudah
dihentikan setiap saat, membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker
ovarium, penyakit radang panggul, disminore, mengurangi perdarahan
menstruasi.

7
5) Kerugian pil Kombinasi
Membosankan karena harus minum setiap hari, mual, pusing terutama
pada 3 bulan pertama, perdarahan bercak terutama 3 bulan pertama, nyeri
payudara, berat badan naik sedikit tetepi pada perempuan tertentu berat
badan justru memilki dampak positif, amenore, tapi jarang sekali untuk pil
kombinasi, tidak boleh diberikan pada ibu yang menyusui karena akan
mengurangi produksi ASI, pada sebagian kecil wanita dapat menimbulkan
depresi dan perubahan suasana hati sehingga keinginan untuk melakukan
hubungan senggama berkurang, dapat meningkatkan tekanan darah dan
retensi cairan, sehingga resiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada
vena sedikit meningkat. Pada perempuan usia > 35 tahun keatas dan
merokok perlu hati-hati, tidak mencegah IMS, HIV/AID’s.

2. Suntikan Kombinasi
1) Profil
Suntikan kombinasi disuntikkan secara IM, diberikan setiap 1 bulanan
dan mengandung 2 hormon, sangat efektif (terjadi kegagalan 0,1-0,4
kehamilan per 100 perempuan), jenisnya ada 3 yaitu cyclofem sebanyak 1
cc, sedangkan gestin F2 sebanyak 1,5 cc, tetapi kalau cyclogeston
sebanyak 1 cc.
2) Cara kerja
Menekan ovulasi, membuat lendir serviks menjadi kental sehingga
penetrASI sperma terganggu, perubahan pada endometrium (atrofi)
sehingga implantasi terganggu, menghambat transportasi sperma.
3) Keuntungan alat kontrasepsi suntikan kombinasi
Resiko terhadap kesehatan kecil, tidak berpengaruh terhadap hubungan
suami istri, tidak diperlukan pemeriksaan dalam, jangka panjang, efek
samping sangat kecil, klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
4) Keuntungan non kontrasepsi
Mengurangi jumlah perdarahan, mengurangi nyeri saat haid, mencegah
anemia, khasiat pencegahan terhadap kanker ovarium dan kanker
endometrium, mencegah kehamilan ektopik, melindungi klien dari jenis-
jenis tertentu penyakit radang panggul.

8
5) Kerugian
Terjadi perubahan pola haid,seperti tidak teratur,spotting, mual,sakit
kepala, nyeri payudara ringan, keluhan seperti ini akan hilang setelah
suntikan kedua atau ketiga, ketergantungan klien terhadap pelayanan
kesehatan. Klien harus kembali setiap 30 hari untuk mendapatkan
suntikan, efektivitas berkurang bila digunakan bersamaan dengan obatobat
epilepsy (fenitoin dan barbioturate) atau obat tuberculosis (firampisin),
dapat terjadi efek samping yang serius, seperti serangan jantung, stroke,
bekuan darah pada paru atau otak dan kemungkinan timbul tumor hati,
penambahan berat badan, kemungkinan terlambat.
6) Yang boleh menggunakan suntik kombinasi
Usia reproduksi, telah memiliki anak, ataupun yang belum, ingin
mendapatkan kontrasepsi dengan efektivitas tinggi, memberikan ASI pasca
persalinan > 6 bulan , pasca persalinan dan tidak menyusui, anemia , nyeri
haid hebat, haid teratur, riwayat kehamilan ektopik, sering lupa
menggunakan pil kontrasepsi, wanita perokok berusia lebih 35 tahun.
7) Yang tidak boleh menggunakan suntik kombinasi
Hamil atau diduga hamil, menyusui dibawah 6 bulan pasca persalinan,
perdarahan pervaginam yang belum diketahui penyebabnya, penyakit hati
akut (virus hepatitis), usia lebih 35 tahun dan merokok, riwayat penyakit
jantung, stroke, tekanan darah tinggi >180/110 mmhg, riwayat kencing
manis > 20 tahun, kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit
kepala atau migrain, keganasan payudara.

3. Minipil
1) Profil
Cocok untuk semu ibu menyusui, dosis rendah,tidak menurun kan
produksi ASI, tidak memberikan efek samping estrogen, spotting dan
perdrahan tidak teratur, banyak dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat.
2) Efek samping
Menstruasi tidak teratur atau tidak menstruasi, kenaikan berat badan,
nyeri tekan pada payudara, depresi, penurunan HDL, kemungkinan
penurunan massa tulang.

9
3) Tanda peringatan
Nyeri hebat pada abdomen bawah, sakit kepala hebat, tidak menstruasi
pada waktu yang biasanya menstruasi, perdarahan pervaginam hebat (pada
penggunaan depo provera). Sangat diperlukan melakukan konseling
konseling mini pil pada klien. Pasien harus mengetahui secara pasti bahwa
Mini pil sangat efektif (98,5% tidak terjadi kehamilan), jangan sampai ada
tablet yang lupa, tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari setelah
makan), senggama sebaiknya dilakukan 3-20 jam setelah penggunaan mini
pil, diminum mulai hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid, bila
menggunakannya pada hari ke 5 haid, jangan melakukan senggama selama
2 hari atau boleh menggunakan kondom, bila klien tidak haid minipil dapat
digunakan setiap saat asal klien yakin tidak hamil, bila menyusui penuh
antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan mini pil dapat dimulai setiap
saat dan tanpa memerlukan alkon tambahan, bila lebih dari 6 minggu pasca
persalinan dan klien telah mendapat haid, mini pil dapat diminum mulai
hari 1 sampai dengan siklus haid, mini pil dapat diberikan segera pasca
keguguran, bila sebelum pakai hormonal yang lain atau pakai IUD ingin
ganti mini pil, bisa diberikan segera asal yakin tidak hamil, bila klien
muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, gunakan metode
kontrasepsi lain (kondom), bila klien ingin melakukan hubungan
senggama pada 48 jam berikutnya, bila klien lupa terlambat minum pil
lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut begitu klien ingat, dan gunakan
metode pelindung selama 48 jam, bila klien lupa minum 1-2 tablet,
minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera klien ingat dan
gunakan metode pelindung sampai akhir bulan, walaupun klien belum
haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir habis, bila haid
teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus haid (tidak haid).

4. Implan Atau Susuk


1) Profil
Metode implan merupakan metode kontrasepsi efektif yang dapat
member perlindungan 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena,
Indoplant atau Implanon, terbuat dari bahan semacam karet lunak berisi
hormon levonorgestrel, berjumlah 6 kapsul, panjangnya 3,4 cm, diameter
10
2,4 cm, dan setiap kapsul berisi 36 mg hormon levonorgestrel, cara
penyebaran zat kontrasepsi dalam tubuh, yaitu progestin meresap melalui
dinding kapsul secara berkesinambungan dalam dosis rendah. Kandungan
levonorgestrel dalam darah yang cukup untuk menghambat konsepsi
dalam 24 jam setelah pemasangan.
2) Jenis Implan Norplant terdiri 6 kapsul silastik lembut berongga dengan
panjang 3,4 cm, diameter 2,4 mm yang beisi 36 mg levonorgestrel,
Implanon, tersiri satu batang putih lentur, pajangnya 40 mm, diameter 2
mm, berisi 68 mg desogestrel, Jadena dan Indoplant, terdiri dari 2 batang
yang berisi 75 mg levonorgestrel.
3) Mekanisme Kerja
Menghambat ovulasi sehingga ovum tidak diproduksi, membentuk
secret serviks yang tebal untuk mencegah penetrASI sperma, menekan
pertumbuhan endometrium sehingga tidak siap untuk nidASI, mengurangi
sekresi progesteron selama fase luteal dalam siklus terjadinya ovulasi.
4) Keuntungan Pemakaian
Angka kegagalan tahun pertama antara 0,2-0,5 per tahun wanita,
awitan kerja sangat cepat 24 jam setelah pemasanganan, pengembalian
tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan, perlindungan jangka
panjang sampai 5 tahun, tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas
estrogen, tidak mengganggu kegiatan senggama, efektif tidak merepotkan
klien, tingkat proteksi yang berkesinambungan, bias dicabut setiap saat
sesuai kebutuhan, klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan,
tidak mengganggu ASI, mengurangi nyeri haid, jumlah darah haid dan
mengurangi anemia, melindungi terjadinya kanker endometrium, beberapa
penyebab penyakit radang panggul, menurunkan angka kejadian
Endometriosis.
5) Kerugian Pemakaian
Tidak memberikan efek protektif terhadap penyakit menular seksual
termasuk AID’s, membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi
dan pencabutan, akseptor tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian
kontrasepsi ini sesuai keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik, secara
kosmetik susuk Norplant dapat terlihat dari luar, terjadi perubahan pola
darah haid (spotting), hypermenore atau meningkatnya jumlah darah haid,
11
Amenore (20%) untuk beberapa bulan atau tahun, pemasangan dan
pencabutan perlu pelatihan.

G. Jenis-jenis KB Non Hormonal


Jenis kontrasepsi Non-hormonal merupakan jenis kontrasepsi yang tidak
berhubungan dengan hormonal sehingga tidak memberikan efek hormonal pada
penggunanya. KB Non-hormonal terdiri atas Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
dan Kontrasepsi Mantap yaitu Tubektomi dan Vasektomi. Namun sekarang hanya
akan mempelajari tentang kontrasepsi AKDR sebagai kontrasepsi efektif jangka
panjang.
1. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (Akdr)
1) Profil
Sangat efektif, reversible dan berjangka panjang (Cu T 380 A sampai
10 tahun), haid menjadi lebih lama dan banyak, pemasangan dan pencabutan
memerlukan pelatihan, dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi,
tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar IMS.
2) Jenis AKDR yang sering digunakan adalah Cu T 380 A.
3) Cara kerja
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii,
mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri, AKDR
bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, memungkinkan untuk
mencegah implantasi telur dalam uterus.
4) Keuntungan
Sangat efektif, efetif segera seteah pemasangan, jangka panjang, tidak
mempengaruhi hubungan seksual, meningkatkan kenyamanan hubungan
seksual karena tidak takut untuk hamil, tidak ada efek samping hormonal,
tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI, Dapat dipasang segera setelah
melahirkan/post abortus, dapat digunakan sampai menopause, tidak ada
interaksi dengan obat-obat, membantu mencegah kehamilan ektopik.
5) Kerugian
Perubahan siklus haid (lebih lama dan banyak), terjadi spotting
(perdarahan) antar menstruasi, saat haid lebih sakit, merasakan sakit atau kram
selama 3-5 hari pasca pemasangan, perforasi dinding uterus, tidak mencegah
IMS termasuk HIV/AID’s, terjadi penyakit radang panggul yang dapat
12
memicu infertilitas bila sebelumnya memang sudah terpapar IMS. Prosedur
medis perlu pemeriksaan pelvik dan kebanyakan perempuan takut selama
pemasangan, sedikit nyeri dan perdarahan setelah pemasangan, klien tidak
bisa melepas AKDR sendiri, bisa terjadi ekspulsi AKDR, tidak mencegah
kehamilan ektopik, harus rutin memeriksa posisi benang.
6) Saat pemasangan AKDR
Pada waktu haid, segera setelah induksi haid atau abortus spontan,
setelah melahirkan, setiap saat bila yakin tidak hamil, post abortus, selama 1-5
hari setelah senggama yang tidak dilindungi.
7) Pemeriksaan fisik meliputi
Palpasi perut, inspeksi, pemeriksaan speculum, pemeriksaan bimanual.

13
BAB III
TINJAUAN KASUS

FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA


TAHUN AKADEMIK 2021/2022

I. Identitas Keluarga
Nama Kepala Keluarga : Ngadiran
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 42 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Melayu
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas
Penghasilan Perbulan :  < 500.000  500.000-1 juta  > 1 juta
Status Pernikahan : (M/BM/J/D), usia menikah suami: 27 th, istri: 24 th
Alamat : Jl.Marene Rt. 13 Kec.Paal Merah Kel. Eka Jaya

II. Anggota Keluarga


No Nama Tgl Lahir L/ Hub. Pendidikan Pekerjaan
P Keluarga
1 Watirah 22-02-1985 P Istri SMP IRT
2 Teguh Febrianto 03-02-2006 L Anak Masih Pelajar
sekolah
3. Rahmat Hidayat 22-08-2014 L Anak Masih Pelajar
sekolah
4. Saminah 06-05-1964 P Mertua SD Tidak
Bekerja

14
III. Status Kesehatan Keluarga 1 Tahun Terakhir
No Nama Tgl Lahir L/P Penyakit yang sedang/ Pekerjaan
pernah diderita

Tidak ada Tidak ada

IV. Kematian anggota keluarga (dalam 1 tahun terakhir)


No Nama Tgl L/P Penyebab kematian Pekerjaan
Lahir
Tidak ada Tidak ada

V. Ibu Hamil
1. Apakah ibu saat ini sedang hamil ?
 Ya (jika ya lanjut ke pertanyaan no 2 )
 Tidak

2. Riwayat kehamilan sekarang


G…..P…..A…..H HPHT : …....TP: ……… Usia kehamilan : ….. .. minggu
TB : ..… m BB : … Kg BB sebelum hamil : … ….Kg
TD : … …mmHg N : … x/i S : …0C RR : …. x/i
TFU : …. Edema : …… Hb : ….gr% LILA : cm

3. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu :


No Tgl/th Kehamilan Persalinan Bayi Laktasi

15
lahir Tempat
Lama
Usia Komplikasi dan Komplikasi ASI
PB BB JK Keadaan pemberian
Kehamilan kehamilan penolong persalinan Eksklusif
ASI
pesalinan

4. Apakah ibu melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC)


 Ya, berapa kali …  Tidak periksa
5. Alasan tidak melakukan ANC
 Transportasi sulit  Sosial ekonomi
 Sosial budaya  Lain-lain, sebutkan ………..
6. Kepada siapa ibu memeriksakan kehamilannya
 Bidan  Dukun
 Dokter  Lain-lain, sebutkan ………..
 Perawat
7. Dimana tempat ibu memeriksakan kehamilan
 RS  Posyandu  Lain-lain, sebutkan….
 Puskesmas  Dokter
 Polindes  Bidan
8. Apakah ibu mempunyai KMS/Buku KIA
 Ya  Tidak
9. Imunisasi TT
 Ada, TT Caten: TT 1 tanggal : TT II tanggal :
Tempat : RS/PKM/RB,BPM/Posyandu/Poskesdes
 Tidak ada, alasan :…………….
10. Diet/makanan sehari-hari : kali/hari
Menu makanan ibu selama hamil :
 Nasi putih  Hewani
 Lauk pauk  Nabati

16
 Sayuran  Buah
 Susu
 Makanan selingan lainnya, sebutkan .........
11. Cara pengolahan makanan (sayuran)
 Dipotong baru dicuci  Dicuci baru dipotong
12. Perubahan pola makanan selama hamil :
 Ada, sebutkan:  Tidak ada
13. Pemasukan cairan/minuman per hari :
 < 8 gelas/hari  8-10 gelas/hari  > 10 gelas/hari
14. Apakah ada pantangan makanan selama hamil :
 Ada, sebutkan  Tidak ada
15. Apakah ibu melakukan senam hamil setelah usia kehamilan 28 minggu?
 Ya, dimana  Puskesmas  Di rumah sendiri
 Di rumah bidan
 Tidak
16. Apakah ibu melakukan perawatan payudara
 Ya  Tidak

17. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita


 Jantung  Hepatitis  Campak
 Hypertensi  Anemia  lain-lain, sebutkan
 DM  PHS/HIV/AIDS
18. Apakah ibu mendapat obat penambah darah (Fe) selama kehamilan
 Ya, konsumi dengan benar  Ya, tidak dimakan  Tidak pernah
19. Apakah ibu ada mengkonsumsi obat lain selama kehamilan
 Ada, sebutkan:  Tidak ada
20. Perilaku kesehatan
 Penggunaan alkohol  Ada, kapan  Tidak pernah
 Jamu/obat yang sering digunakan:  Ada, sebutkan  Tidak ada
 Merokok :  Ada, berapa banyak  Tidak ada
 Ganti pakaian dalam  Ada, berapa kali  Tidak, alasan
 Ganti pakaian sehari-hari  Ada, berapa kali  Tidak, alasan :
…………..

17
21. Rencana penolong persalinan
 Bidan  Dukun
 Dokter  Lain-lain, sebutkan…..
 Perawat
22. Rencana tempat persalinan
 RS  PKM  POLINDES  BPM  RB  Rumah
sendiri

VI. Ibu Bersalin dan Nifas (sampai dengan 40 hari)


1. Tanggal persalinan : ........... Jam persalinan :............ Nifas hari ke : ..........
2. Jenis persalinan :
 Spontan  Vakum  Forceps  Sectio Sesaria
3. Penolong persalinan :
 Dokter  Perawat  Dukun  Lain-lain, sebutkan bidan
4. Penyulit persalinan dan nifas : ………….
 Ada, sebutkan : …………..  Tidak ada
5. Keluhan : Tidak ada
6. Pemeriksaan fisik :
 TD : ..... mmHg  S : .....C  N : ...... x/i  P : ..... x/i
 Lochea : Alba
 Jahitan perineum :  Ada, keadaan  Tidak ada
7. Apakah ibu memeriksakan diri selama nifas/dikunjungi oleh Nakes
 Ya, Beberapa kali Kapan : Dimana: BPM Oleh : Bidan
 Tidak
8. Apakah ibu mendapat obat-obatan selama nifas
 Ya, jenis penghilang nyeri  Tidak
9. Konsumsi vitamin A nifas
 Ya  Tidak
10. Kapan ibu melakukan hubungan intim dengan suami setelah melahirkan?
 < 40 hari  Setelah 40 hari
11. Apa saja menu makanan ibu setelah melahirkan
 Nasi putih  Hewani
 Lauk pauk  Nabati
 Sayuran  Buah
18
 Susu  Makanan selingan lainnya
12. Apakah ibu ada minum jamu setelah melahirkan
 Ya, sebutkan jenisnya : ………… Tujuan : ……………
 Tidak, alasan
13. Apakah ibu melakukan senam nifas
 Ya, dimana : ……..  Tidak
14. Apakah ibu melakukan vulva hygiene, bagaimana melakukan vulva hygiene?
 Ya  Tidak
15. Apakah ibu melakukan perawatan payudara selama masa nifas
 Ya  Tidak
16. Bagaimana cara ibu mandi segera setelah melahirkan
 Mandi keramas dengan air hangat-hangat kuku
 Mandi keramas dengan air biasa
 Mandi dengan air biasa
 Tidak mandi
 Dan lain-lain, sebutkan ......
17. Apakah ibu sudah merencanakan untuk ber KB dan sudah menentukan Metode KB
apa?
 Belum  Sudah
Jenis Kontrasepsi:
 Pil Kondom Suntik Implant AKDR  Kontap  MAL
18. Apakah ada mitos-mitos yang masih berlaku di masyarakat tentang masa nifas?
 Ada, sebutkan : …………
 Tidak ada

VII. Buteki (≤ 2 tahun)


1. Apakah ibu menyusui segera setelah bayi lahir
 Diberikan  Tidak diberikan
2. Apakah ASI yang pertama kali keluar diberikan pada bayi
 Diberikan  Tidak diberikan
3. Apakah ibu memberikan ASI saja tanpa makanan tambahan/PASI ?
 Ya  Tidak, alasan
4. Rencana ibu memberikan ASI Ekslusif
 < 6 bulan  6 bulan
19
5. Apakah ibu mempunyai masalah dalam menyusui
 Ya, sebutkan : ……….  Tidak
6. Apa usaha ibu untuk memperbanyak ASI
 Minum jamu, sebutkan : ………..  Lain-lain, sebutkan
 Memperbanyak makan sayur
7. Kapan ibu merencanakan untuk menyapih/memberhentikan anak menyusu (tidak
diberikan ASI)
 < 2 tahun  2 tahun  > 2 tahun

VIII. Kesehatan akseptor KB


1. Apakah ibu menjadi akseptor KB?
 Ya, jenis alat kontrasepsi yang digunakan : …………….. sejak : ………..
 Tidak, alasan : masih mau memiliki anak dan tidak mau mengalami efek
samping Kb
2. Efek samping selama menggunakan alat kontrasepsi :
 Ada, sebutkan : Gemuk Pengobatan : ……………
 Tidak ada
3. Dimana mendapatkan pelayanan KB
 Dokter  RB  Polindes  Pustu
 BPM  Puskemas  Dan lain-lain, sebutkan ......

IX. Bayi (Umur 0-12 bulan)


1. Usia kehamilan ibu saat bayi dilahirkan
 28-36 minggu  37-42 minggu  > 42 minggu
2. Berat badan lahir
 < 2500 gr  > 4000 gr
 2500-4000 gr  Tidak ditimbang
3. Keadaan bayi waktu lahir
 Segera menangis  Tidak segera menangis
4. Kepemilikan KMS
 Ya, terisi lengkap  Ya, tidak terisi lengkap
 Ya, tidak terisi  Tidak punya
5. Keadaan gizi bayi dilihat dari KMS

20
 BGM  Pada garis kuning  Pada garis hijau
6. Apakah pernah kunjungan ke posyandu
 Ya, teratur  Ya, tidak teratur  Tidak, alasan :
7. Bayi mendapat vitamin A (umur 6-12 bulan)
 Ya  Tidak, alasan : belum cukup usia
Pada bulan :  Februari  Agustus
8. Status imunisasi bayi :
Jenis Tanggal Usia Tempat Keterangan
Imunisasi Pemberian Pemberian Pemberian
BCG

Polio 1

Polio 2

Polio 3

Polio 4

DPT 1

DPT 2

DPT 3

Campak

Hepatitis B0

Hepatitis B1

Hepatitis B2

Hepatitis B3

Lain-lain
 Bila tidak diimunisasi, alasan : ……………
 Bila tidak lengkap, alasan : ……………
9. Jika anak ibu perempuan apakah disunat
 Ya, oleh siapa : Dukun Apanya yang disunat :……………
 Tidak, alasan : …………...

X. Balita (umur >1 sampai 5 tahun)


1. Kepemilikan KMS
 Ya, terisi lengkap  Ya, tidak terisi lengkap

21
 Ya, tidak terisi  Tidak punya
2. Keadaan gizi balita dilihat dari KMS
 BGM  Pada garis kuning  Pada garis hijau
3. Apakah balita mendapat vitamin A
 Ya  Tidak, alasan : ……..
Pada bulan :  Februari  Agustus
4. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita
 Kejang-kejang  Campak  Malaria
 Diare  DBD  Lain-lain
5. Status imunisasi Balita
Jenis Tanggal Usia Tempat Keterangan
Imunisasi Pemberian Pemberian Pemberian

BCG

Polio 1

Polio 2

Polio 3

Polio 4

DPT 1

DPT 2

DPT 3

Campak

Hepatitis B1

Hepatitis B2

Hepatitis B3

Lain-lain

 Bila tidak diimunisasi, alasan : ……………


 Bila tidak lengkap, alasan : ……………

22
XI. Remaja Putri (umur 10-19 tahun)
1. Apakah remaja putri pernah memeriksakan diri untuk kesehatannya
 Pernah, dimana : ……….. Dan apa jenis pemeriksaannya : ………….
 Tidak pernah, alasan : …………..
2. Apakah remaja putri pernah cek HB
 Pernah, kapan : ………. HB: …….gr%
 Tidak pernah
3. Kapan mendapat haid pertama
 Belum  < 10 thn  10-18 thn  > 18 thn
4. Jika sedang haid memakai pembalut apa : ……….
 Berapa kali ganti pembalut : …… x/hari
 Siklus : Teratur/Tidak teratur Lamanya berapa hari : hari
5. Adakah keluhan organ reproduksi eksterna dan interna :
 Ada, sebutkan :  Tidak ada
6. Pemanfaatan waktu luang :
 Membaca  Olah raga  Pengajian  Lain-lain
7. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita remaja putri
 Keputihan  Dismenore  Lain-lain
8. Pernahkan mendapat penyuluhan tentang kesehatan reproduksi
 Pernah, tentang : ………..  Tidak pernah
9. Sebagai remaja putri apakah anda pernah merasa tertekan dengan norma yang berlaku
 Ada, sebutkan …….  Tidak ada
10. Pernahkah anda melakukan hubungan seksual sebelum menikah?
 Pernah  Tidak pernah
11. Pernahkah anda mendengar tentang HIV/AIDS atau penyakit kelamin lainnya?
 Pernah, dari mana : …………….  Tidak pernah
12. Bagaimana pendapat anda tentang pernikahan dini
 Setuju  Tidak setuju  Tidak tahu
13. Kegiatan sosial yang pernah diikuti : ………………….

XII. Pra Menopause


1. Apakah ibu sudah berhenti haid :
 Ya, pada usia …. tahun  belum
2. Keluhan yang dirasakan saat ini…
23
 Ada, sebutkan …………..  Tidak ada
3. Apakah ibu mempunyai kegiatan/pekerjaan saat ini :
 Ada, sebutkan : ………….  Tidak
4. Kegiatan sosial yang diikuti, sebutkan .................

XIII. Kepemilikan
1. Jaminan sosial kesehatan : ada/tidak
Jenis BPJS
2. Kegiatan, jaringan sosial yang diikuti : Tidak ada
(khusus tanyakan, arisan, ambulan desa, tabungan ibu bersalin, kumpulan donor
darah, dan sebagainya yang berkaitan)
3. Informasi kesehatan pernah diperoleh dari :
 Tahu sendiri
 Petugas kesehatan
 Media massa, jenis …………………………………………………
4. Kendaraan yang dimiliki dan dapat digunakan sewaktu-waktu :
 Sepeda/kendaraan bermotor  Lain-lain : (sebutkan) : …………..
 Sepeda motor
 mobil
XIV. Kebiasaan kesehatan keluarga (tanyakan perilaku kesehatan yang sering dilakukan oleh
keluarga)
1. Gizi
a. Frekuensi makan : 3 kali sehari
b. Waktu makan :
 Teratur  Tidak teratur
c. Porsi makan :
 1 piring penuh  ½ piring
d. Jenis makanan :
o Makanan pokok : Nasi
o Lauk pauk : Ikan,ayam, daging, telur, tahu, tempe
o Sayuran : Bayam, kubis, wortel, kangkung, dll
o Buah-buahan/selingan :  ada  Tidak ada
Jika ada sebutkan : Apel, jeruk, pisang, dll
e. Cara mengolah makanan :
24
 sayur di potong dulu baru dicuci  Sayur dicuci dulu baru dipotong
Alasannya : Biar langsung bisa dimasak setelah dicuci
f. Variasi menu dalam seminggu :
 Ada  Tidak ada, alasan : ……….
g. Cara penyajian makanan :
 Saji langsung, setelah masak
 Sisa kelebihan makanan (dibuang, dipanaskan, langsung makan)
h. Makanan pantangan keluarga :
 Ada  Tidak ada
Jika ada sebutkan : ………..
Alasan : ……………
i. Makanan kesukaan keluarga :
 Ada  Tidak ada
Jika ada sebutkan : Ayam
Alasannya : Anak suka makan ayam
j. Kebiasaan minum, keluarga :
 Ada  Tidak ada
Bila ada sebutkan jenisnya : Teh
2. Pola kebiasaan keluarga
a. Pola istirahat : Waktu istirahat : 8 jam/hari
b. Rekreasi :
o Kesempatan untuk rekreasi :  Ada  Tidak
o Kapan : Saat libur kerja
o Berapa kali dalam seminggu/sebulan/setahun : 1-2 kali
c. Hygiene keluarga :
o Kebiasaan mandi : 2 kali sehari
o Menggunakan sabun mandi :  Ya  Tidak, alasan :
o Menggosok gigi :  Ya, frekuensi : 2 x/hari
 Tidak, alasan : ……….
o Ganti pakaian :  Ya, frekuensi : 2 x/hari
 Tidak, alasan : …….
o Cuci tangan sebelum makan :  Ya  Tidak, alasan :
3. Tanaman obat keluarga (Toga)
 Ada, letaknya : Samping rumah
25
 Tidak, alasannya : ………..

XV. Fasilitas kesehatan/sosial yang ada di desa


 Praktek dokter swasta  Kader kesehatan
 BPM  Tabulin
 Rumah/Klinik Bersalin  Dukun urut
 PUSTU  Dasa wisma
 Puskesmas  Koperasi
 Polindes  BKMT (Badan Kontak
Majelis Taklim)
 Posyandu  Karang taruna
 POD  Dana sehat
 Dukun beranak (Paraji)  Ambulan desa

XVI. Kegiatan yang ada didesa


 Posyandu  Pengajian
 GSI  Arisan
 Karang Taruna  LKMD
 Remaja Masjid  Lain-lain

XVII. Sarana
1. Pendidikan
 PAUD  TK  SD  SMP
 SLTA
 Madrasah  Pesantren  Akademi/PT

2. Sarana Ibadah :  Mesjid/Mushola 


Pura
 Gereja  Wihara

26
3. Sarana olah raga :  Lapangan bulu tangkis
 Lapangan sepak bola
 Lapangan volley
 lain-lain sebutkan

Jambi, 17 Maret 2022


Pembimbing Praktik Pewawancara

Lia Artika Sari, M.Keb Rosdiana


NIP : NIM : PO.71.24.11.900.11

KUESIONER KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN


Nama KK : Ngadiran
Nama Istri : Watirah
Alamat : Jl.Marene Rt. 13 Kec. Paal Merah Kel. Eka Jaya

ASPEK KESEJAHTERAAN
1. Berapa kali rata-rata dalam satu hari Ibu makan ?
a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali d. Tidak tentu, jelaskan .....
2. Apakah ada perbedaan menu makanan yang disediakan untuk:
Ayah : ya/tidak, jelaskan, semua sama rata
Ibu : ya/tidak, jelaskan, semua sama rata
Anak laki-laki: ya/tidak, jelaskan semua sama rata
Anak perempuan: ya/tidak, jelaskan, semua sama rata.
3. Dalam 1 hari berapa kali ibu berganti pakaian............?
a. 1 kali, b. 2 kali c. 3 kali d. Tidak tentu,jelaskan...
4. Apakah ibu memiliki waktu istirahat yang cukup setiap harinya ?
a. Ya, kapan waktu istirahatnya siang dan malam hari
b. Tidak, jelaskan kenapa ………………………………..
27
5. Apakah ibu memiliki penghasilan sendiri ?,
 Ya, Jika ya, berapa penghasilan ibu sebulannya?
a. < 500,000.- b. 500,000 – 1.000,000. c. 1 juta – 2.000,000. d.> 2 juta
 Tidak
6. Jika tidak memiliki penghasilan sendiri, Apakah penghasilan suami diserahkan
sepenuhnya kepada Ibu untuk mengelolanya?
a. Ya, berapa rata-rata sebulan >1juta
b. Tidak, jelaskan ….........................................
7. Dari penghasilan keluarga, apakah ibu sudah mengalokasikan dana untuk kepentingan
pemeliharaan kesehatan Ibu ?
a. Sudah, berapa rata-rata per bulannya > Rp.100.000
b. Belum, mengapa ......................................
8. Apakah Ibu memiliki persiapan dana untuk pemeriksaan kehamilan dan persalinan ?
a. Sudah, berapa dana yang telah dipersiapkan ....................................
b. Belum, mengapa karena baru ada rencana punya anak
9. Apakah pada saat ibu menyusui bayi ada alokasi dana khusus untuk keperluan ibu?
a. Ada, untuk keperluan apa saja, jelaskan untuk membeli susu dan vitamin
a. Tidak, alasan:
10. Apakah ibu memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendidikan oleh suami atau
keluarga ?
a. Ya, dalam bentuk apa ...............................................................
b. Tidak, mengapa karena sudah terlalu tua
11. Apakah ibu pernah mengalami tindakan kekerasan dalam bentuk fisik, seperti;
ditampar, dipukul, ditendang, dianiaya oleh suami ?
a. Ya, apa alasannya suami.............................................................................
b. Tidak.
12. Apakah ibu pernah mengalami tindakan kekerasan psikis, seperti; dihina, disudutkan
atau dilecehkan oleh suami ?
a. Ya, apa alasan suami.............................................................................
b. Tidak.
13. Apakah ibu pernah mengalami tindakan kekerasan sosial, seperti; dilarang bergaul
dengan tetangga, dilarang mengikuti kegiatan di masyarakat oleh suami ?
a. Ya, apa alasan suami.............................................................................
b. Tidak
28
B. AKSES
1. Apakah ibu mengetahui dimana saja tempat pelayanan kesehatan yang dapat
dikunjungi setiap saat ?
a. Ya, jelaskan ...............................................................
b. Tidak, jelaskan ...........................................................
2. Dimanakah ibu memeriksakan kesehatan jika sakit ?
a. Bidan b. Puskesmas c. Rumah Sakit d. Lainnya, sebutkan .......................
3. Berapa jauh tempat pelayanan kesehatan dengan tempat tinggal ibu ?
a. < 1 km b. 1 – 5 km c. 5 – 10 km d. > 10 km
4. Apakah tenaga kesehatan, misalnya Bidan desa selalu ada ditempat dan dapat dengan
mudah ditemui oleh Ibu ?
a. Ya, jelaskan bidan selalu bersikap ramah
b. Tidak, jelaskan ...........................................
5. Apakah saat mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dilayani dengan baik dan ramah
oleh petugas kesehatan ?
a. Ya, jelaskan bidan tidak membedakan pasien
b. Tidak, jelaskan ..........................................
6. Apakah biaya pelayanan kesehatan yang ada di tempat ibu terjangku dengan kondisi
keuangan keluarga ?
a. Ya, jelaskan biayanya sesuai dengan kantong masyarakat
b. Tidak, jelaskan .................................................
7. Apakah pelayanan KB yang ada cukup lengkap sesuai dengan pilihan Ibu ?
a. Ya, jelaskan berbagai jenis KB tersedia
b. Tidak, jelaskan ........................
8. Apakah harga kontransepsi yang ada terjangkau oleh kondisi keuangan Ibu ?
a. Ya, jelaskan biayanya sesuai dengan kantong masyarakat
b. Tidak, jelaskan .......................
9. Apakah ibu memiliki jamban keluarga sendiri ?
a. Ya, jelaskan karena lebih bersih dan nyaman
b. Tidak, mengapa ...................
10. Apakah ibu dan keluarga telah memiliki tempat tinggal/rumah sendiri ?
29
a. Ya, jelaskan sejak kapan setelah menikah
b. Tidak, jelaskan .............................................
11. Apakah ibu memiliki ruang/kamar tempat istirahat sendiri bersama suami ?
a. Ya, jelaskan agar istirahat lebih tenang
b. Tidak, jelaskan ............................
12. Apakah ibu memiliki tabungan sendiri ?
a. Ya, jelaskan untuk apa keperluan mendesak
b. Tidak, jelaskan mengapa ...............................
13. Apakah ibu dapat dengan mudah memperoleh pinjaman kredit untuk peningkatan
ekonomi dari pemerintah ?
a. Ya, jelaskan karena saya tidak pernah ada masalah tentang pinjaman kredit
b. Tidak, jelaskan ..............................................
14. Apakah ibu memiliki kesempatan untuk meningkatkan pendidikan yang disediakan
oleh pemerintah ?
a. Ya, jelaskan ...........................................
b. Tidak, jelaskan ......................................
15. Apakah ditempat ibu ada fasilitas sosial yang dapat digunakan untuk tempat
berkumpul kaum perempuan ?
a. Ya, jelaskan .......................................
b. Tidak jelaskan,..................................

C. KESADARAN KRITIS
1. Apakah ibu mengetahui tentang adanya hak-hak perempuan atau isteri ?
a. Ya, sebutkan contohnya hak untuk hidup
b. Tidak, jelaskan mengapa .............................................................
2. Apakah ibu tahu tentang hak-hak kesehatan reproduksi ?
a. Ya, sebutkan contohnya...............................................................
b. Tidak, jelaskan mengapa karena saya tidak mengerti hal itu
3. Apakah ibu masih percaya bahwa kodrat perempuan adalah disekitar sumur, kasur
dan dapur ?
a. Ya, jelaskan alasannya ........................................................
b. Tidak, mengapa ......................................................................
4. Apakah ibu percaya bahwa perempuan terbuat dari tulang rusuk laki- laki?
a. Ya, jelaskan alasannya ada dalam Al-Qur’an
30
b. Tidak, mengapa ......................................................................
5. Apakah ibu percaya jika tidak mau melayani suami dalam berhubungan intim akan
dikutuk oleh malaikat sampai subuh ?
a. Ya, alasan ada dalam Al-Qur’an
b. Tidak, alasan,...........................................................................
6. Apakah ibu percaya untuk menghentikan kehamilan dapat dilakukan dengan minum
air tape, minum sprit, atau melompat-lompat setelah berhubungan suami-isteri ?
a. Ya, alasannya membuat perut panas
b. Tidak, alasannya ......................................................................
7. Apakah ibu mengetahui bahwa setiap jenis alat KB punya efek samping?
a. Ya, jelaskan salah satu contohnya jerawatan dan BB naik
b. Tidak, mengapa ..............................................................................
8. Apakah ibu mengetahui kapan waktunya melakukan kontrol terhadap kehamilan ?
a. Ya, jelaskan kapan saatnya jika ada keluhan
b. Tidak, mengapa .................................................
9. Apakah ibu masih percaya terhadap mitos-mitos atau pantangan- pantangan yang
harus dihindari saat sedang hamil ?
a. Ya, jelaskan contohnya tidak boleh duduk di depan pintu
b. Tidak, mengapa ..........................................
10. Apakah ibu masih percaya, jika seorang ibu meninggal karena melahirkan disebut
mati sahid ?
a. Ya, jelas mengapa karena berjuang mengeluarkan bayi walaupun nyawa
taruhannya
b. Tidak, mengapa ........................................

D. PARTISIPASI
1.Apakah ibu selalu diajak berdiskusi oleh suami dalam pengambilan keputusan di
keluarga ?
a. Ya, sebutkan contohnya tentang masalah keluarga
b. Tidak, mengapa .................................................................
2.Apakah ibu diberikan kesempatan oleh suami untuk mengikuti kegiatan diluar rumah?
a. Ya, alasannya jiak kegiatannya positif
b. Tidak, alasannya ..........................................................
3. Apakah pendapat atau saran ibu selalu diterima atau didengar oleh suami ?
31
a. Ya, sebutkan contohnya memilih tempat persalinan
b. Tidak, alasannya ........................................................
4. Apakah ibu memiliki kesempatan untuk memutuskan hamil atau tidak hamil dan
jumlah anak dalam keluarga ?
a. Ya, alasannya suami memberikan saya hak untuk memilih
b. Tidak, alasannya ..............................................................
5. Apakah ibu selalu dilibatkan dalam kegiatan sosial di masyarakat, seperti PKK,
Posyandu ?
a. Ya, alasannya ...............................................................
b. Tidak, alasannya ...........................................................
6. Apakah ibu selalu diberikan kesempatan untuk mengajukan pendapat atau saran-saran
pada setiap kegiatan di masyarakat ?
a. Ya, contohnya...................................................................
b. Tidak, alasannya ................................................................
7. Apakah ibu mendapatkan kesempatan untuk bertanya pada bidan atau dokter/nakes
lainnya saat memperoleh pelayanan kesehatan ?
a. Ya, contohnya pada saat saya ada keluhan
b. Tidak, alasannya................................................................
8. Apakah bidan atau dokter/nakes lainnya menyediakan waktu untuk mendengarkan
keluhan-keluhan yang ibu sampaikan ?
a. Ya, contohnya pada saat saya mengeluh mual-mual
b. Tidak, alasannya ....................................................................
9. Pernahkah ibu diundang untuk ikut serta membahas kebijakan pembangunan di desa
Ibu ?
a. Ya, kapan ...........................................
b. Tidak, alasannya suami yang ikut serta membahas kebijakan tersebut
10. Apakah ibu mendapatkan kesempatan untuk berpendapat ?
a. Ya, contohnya pada saat berdiskusi dengan suami
b. Tidak, alasan ..........................................................

E. KONTROL
1. Apakah ibu memiliki kuasa untuk menentukan keputusan hamil, tidak hamil dan
menentukan berapa jumlah anak yang diinginkan di keluarga ?
a. Ya, alasannya suami memberikan saya hak untuk memilih
32
b. Tidak, alasannya ..............................
2. Apakah ibu memiliki kuasa untuk menentukan pilihan ber KB atau tidak?
c. Ya, alasannya suami memberikan saya hak untuk memilih
b. Tidak, alasannya ....................................................
3. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengatur hak-hak kesehatan reproduksi
ibu sendiri ?
a. Ya, alasannya suami memberikan saya hak
b. Tidak, alasannya .........................................................
4. Apakah ibu memiliki kuasa menolak ajakan suami untuk melakukan hubungan intim
ketika ibu tidak siap ?
a. Ya, alasannya ....................................................
b. Tidak, alasanya jika masalah ini saya tidak memiliki kuasa
5. Apakah ibu memiliki kuasa untuk memilih sendiri pemeriksaan kehamilan dan
pertolongan persalinan ke bidan atau ke dokter ?
a. Ya, alasannya suami mendukung keputusan saya
b. Tidak, alasannya ..................................................
6. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengatur pengelolaan penghasilan keluarga ?
a. Ya, alasannya suami percaya kepada saya untuk mengolah keuangan
keluarga
b. Tidak, alasannya ........................................................
7. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengatur penghasilan ibu sendiri ?
a. Ya, alasannya karena hasil saya sendiri
b. Tidak, alasannya ...................................................................................
8. Apakah ibu memiliki kuasa untuk mengontrol kebijakan pembangunan di desa ibu
yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan ?
a. Ya, dalam bentuk ................................................
b. Tidak, alasannya jika sudah disetujui semua warga maka saya tidak memiliki
kuasa

33
9. Apakah ibu memiliki kuasa untuk menolak kebijakan pembangunan yang akan
merugikan kaum perempuan ?
a. Ya, alasannya ketua Rt memberikan kami kesempatan untuk berpendapat
b. Tidak, alasannya .................................................

Jambi, 17 Maret 2022


Pembimbing Praktik Pewawancara

Lia Artika Sari, M.Keb Rosdiana


NIP : NIM : PO.71.24.11.900.11

34
ANALISIS DATA

I. PENGKAJIAN
Tanggal 17 Maret 2022 Pukul 10.00 WIB
A. Identitas pasien
1. Nama : Ny. Watirah
2. Umur : 37 tahun
3. Agama : Islam
4. Suku Bangsa : Jawa
5. Pendidikan : SD
6. Pekerjaan : IRT
7. Alamat : Jl.Marene Rt. 13 Kec. Paal Merah Kel. Eka Jaya

B. Anamnesa (Data Subjektif)


1. Keluhan Utama : Ny. Watirah mengatakan tidak melakukan KB karena
tidak mau mengalami efek samping dari KB.
2. Riwayat Menstruasi

a. Menarche : Umur 12 tahun


b. Siklus : 30 hari dan teratur
c. Lama : 5-6 hari
d. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
e. Konsistensi : Cair dan menggumpal
3. Riwayat penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang : Tidak ada
b. Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
c. Riwayat operasi : Tidak

II. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBJEKTIF)


1. Keadaan Umum : Baik
2. Kesadaran : Composmentis
3. TTV TD : 100/80 mmHg, R : 21x/menit

35
N : 83x/menit, S : 36,8oC.
TB : 157 cm
BB : 55 kg
4. Kepala: Bersih, tidak berketombe dan tidak mudah rontok
5. Muka : Bersih, pucat, tidak oedema, dan tampak menahan sakit
6. Mata : Conjungtiva : Merah Sklera : Tidak ikterus
7. Hidung : Bersih, tidak ada secret dan tidakada benjolan
8. Telinga : Bersih
9. Mulut/Gigi/Gusi : Bersih tidak ada kelainan
10. Leher : Tidak ada kelainan
11. Abdomen : Tidak ada kelainan
12. Ekstremitas atas dan bawah: Tidak ada kelainan

III. INTERPRETASI DATA


1. Diagnosa Kebidanan
Ibu P2A0H2 tidak mau menggunakan KB.
2. Masalah
Ny. Watirah tidak ingin mendapatkan efek samping KB.

IV. DIAGNOSA POTENSIAL

Tidak ada

V. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA


Tidak ada

VI. PERENCANAAN

RENCANA ASUHAN YANG AKAN DIBERIKAN KEPADA


KELURGA NY. WATIRAH

No Rencana Asuhan Sasaran Tujuan


1. Lakukan pemeriksaan Ny. Watirah Agar ibu mengetahui kondisi
Tanda Tanda Vital kehata dirinya sehingga ibu

36
pada Ny. Watirah tidak perlu merasa cemas dan
khawatir
2. Berikan konseling Ny. Watirah Agar ibu mengetahui dan
kepada ibu mengenai menambah informasi ibu
jenis-jenis KB dan mengenai jenis-jenis KB dan
efek sampingnya efek sampingnya

Dari pertanyaan terkait 5 aspek tersebut Ny. Watirah memiliki sedikit masalah pada
bagia berpikir kritis karena NY. Watirah masih belum mengetahui hak-hak kesehatan
reproduksi perempuan yang sangat penting bagi dirinya.

No Rencana Asuhan Sasaran Tujuan


1. Beritahu ibu tentang Ny. Watirah Agar ibu mengetahui dan
Hak-hak Kesehatan menambah informasinya tentang
Reproduksi pentingnya Hak-hak Kesehata
Perempuan Reproduksi bagi perempuan

VII. EVALUASI
1. Ny. Watirah sudah mengerti tentang jenis-jenis KB da efek sampingnya
sehingga tidak membuat ia takut untuk berKB.
2. Ny. Watirah sudah mengerti tentag Hak-hak Kesehatan Reproduksi
perempuan.

37
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
KB adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan
jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan penjarangan
kelahiran. KB merupakan tindakan membantu individu atau pasangan suami istri
untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang
memang diinginkan, mengatur interval diantara kelahiran. KB adalah proses yang
disadari oleh pasangan untuk memutuskan jumlah dan jarak anak serta waktu
kelahiran.
Tujuan Keluarga Berencana meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta
mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Di samping itu KB
diharapkan dapat menghasilkan penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia
yang bermutu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Peningkatan dan perluasan pelayanan KB merupakan salah satu usaha untuk
menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang semakin tinggi akibat kehamilan
yang dialami wanita.
Strategi ini menggunakan pendekatan berbasis hak, yang artinya langkah-
langkah strategis yang dijelaskan di dalam dokumen ini bertujuan untuk memastikan
terpenuhinya prinsip-prinsip hak asasi manusia sehingga masyarakat mendapatkan
pelayanan dan informasi keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yang
dibutuhkannya untuk menjalani kehidupan reproduksi yang sehat dan aman.
KB Hormonal adalah metode kontrasepsi yang mengandung hormon estrogen
saja, progesteron saja maupun kombinasi keduanya. KB hormonal terdiri atas pil
kombinasi, suntik kombinasi, minipil, implan.
Jenis kontrasepsi Non-hormonal merupakan jenis kontrasepsi yang tidak
berhubungan dengan hormonal sehingga tidak memberikan efek hormonal pada
penggunanya. KB Non-hormonal terdiri atas Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)
dan Kontrasepsi Mantap yaitu Tubektomi dan Vasektomi.

38
B. Saran
1. Bagi Keluarga
Agar dapat menambah informasi dan pengetahuan terkait pentingnya
kesehatan reproduksi perempuan dan agar selalu meningkatkan perilaku hidup
sehat di dalam keluarga.

2. Bagi Mahasiswa
Agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiwa tentang
kesehatan reproduksi wanita dan bisa menjadi referensi mahasiwa terkait
denga kesehatan reproduksi wanita.

39
40
DAFTAR PUSTAKA

Matahari, Ratu dkk. 2018. Buku Ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Yogyakarta:
Pustaka Ilmu.
Prijatni, Ida. 2016. Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana. Jakarta: KEMENKES
RI.
PENDOKUMENTASIAN

Anda mungkin juga menyukai