Disusun Oleh :
iii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kesehatan
Masyarakat Dalam Kaitannya Dengan Pelayanan Kebidanan.“ Penyusunan makalah ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pelayanan Kebidanan dalam
Sistem Pelayanan Kesehatan.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan para pembaca mengenai Konsep Kesehatan Masyarakat. Penulis juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh
dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, penyusun mengharapkan adanya kritik, saran, dan
usulan demi perbaikan di masa yang akan datang. Dengan ini penulis mempersembahkan
makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga dapat memberikan manfaat bagi
para pembacanya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................2
A. Peran Bidan dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat (The Public Health Role
Of The Midwife).....................................................................................................................3
A. Kesimpulan..................................................................................................................21
B. Saran.............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bidan dalam pelayanan kebidanan mempunyai peran penting dalam
menurunkan angka kematian ibu dan anak dan sebagai ujung tombak pemberi
asuhan kebidanan. Dalam memberi asuhan bidan sebagai indifidu yang
memegang tanggung jawab terhadap tugas kliennya, bio-pisiko sosial. Di
tengah masyarakat, bidan juga berperan dalam memberi pendidikan kesehatan
dan mengubah prilaku masyarakat tehadap pola hidup dan gaya hidup
menjadi sehat. Jadi tidak hanya memberi asuhan pada individu tetapi juga
terhadap keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kebidanan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada
perorangan, keluarga dan masyarakat terhadap segala hal yang berkaitan
dengan kehamilan, termasuk penyuluhan kesehatan umum (Gizi, KB,
kesiapan dalam menghadapi kehamilan dan menjadi calon orang tua,
persalinan dan nifas). Tujuan adalah memberikan penyuluhan kesehatan yang
tepat untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat dan berencana serta
menjadi orang yang bertanggung jawab. Dan hasil yang diharapkan dari
penerapan standar 1 adalah masyarakat dan perorangan dapat ikut serta dalam
upaya mencapai kehamilan yang sehat. Ibu, keluarga dan masyarakat
meningkat pengetahuannya tentang fungsi alat-alat reproduksi dan bahaya
kehamilan pada usia muda. Tanda-tanda bahaya kehamilan diketahui oleh
masyarakat dan ibu.
Semenjak umat manusia menghuni pelanet bumi ini, sebenernya mereka
sudah sering kali menghadapi masalah-masalah kesehatan serta bahaya
kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di
sekeliling mereka seperti benda mati, makhluk hidup, adat istiadat, kebiasaan
dan lain-lain. Namun oleh karna keterbatasan ilmu pengetahuan mereka pada
1
saat itu, maka setiap kejadian yang luar biasa dalam kehidupan mereka selalu
di asosiasikan dengan hal-hal yang bersifat mistik, seperti wabah penyakit
sampar yang berjangkit di suatu tempat di anggap sebagai kutukan dan
kemarahan dewata.
Masalah kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang dihadapi
oleh masyarakat kita saat ini. Semakin maju teknologi di bidang kedokteran,
semakin banyak pula macam penyakit yang mendera masyarakat. Hal ini
tentu terjadi pengaruh oleh faktor tingkah laku manusia sendri. Tapi apakah
bener hanya faktor tingkah laku saja yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat? Sebelum membahas tentang masalah kesehatan masyarakat tentu
nya lebih baik jika kita memahami konsep dari kesehatan masyarakat itu
terlebih dahulu.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah konsep dan definisi tentang kesehatan?
2. Apakah peran bidan dalam kesehatan masyarakat (The Public Health Role
Of The Midwife)
3. Bagaimana epidemiologi dalam kebidanan?
4. Bagaimana ketidak setaraan dalam kesehatan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui konsep dan definisi tentang Kesehatan
2. Untuk mengetahui peran bidan dalam kesahatan masyrakat
3. Untuk mengenal epidemiologi dalam kebidanan
4. Untuk mengetahui ketidak setaraan dalam kesehatan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
b. Tugas kolaborasi/kerjasama
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga:
1) Mengkaji masalah yang berkaitan dengan komplikasi dan keadaan
kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi
2) Menentukan diagnosis, prognosis dan kegawatan yang
memerlukan tindakan kolaborasi
3) Merencanakan tindakan sesuai dengan prioritas kegawatan dan
hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien
4) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana dan melibatkan
klien
5) Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan
6) Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien
7) Membuat pencatatan dan pelaporan.
c. Tugas Ketergantungan/Merujuk
Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai dengan fungsi keterlibatan klien dan keluarga.
1) Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang memerlukan tindakan
di luar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan
2) Menentukan diagnosis, prognosis dan prioritas serta sumber-
sumber dan fasilitas untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut
bersama klien/keluarga
3) Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada
petugas/institusi pelayanan kesehatan yang berwenang dengan
dokumentasi yang lengkap
4) Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan
seluruh kejadian dan intervensi.
2. Peran Bidan Sebagai Pengelola
4
a. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan
kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat
wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/klien
1) Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji
kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan
anak untuk meningkatkan dan mengembangkan program pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya.
2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan
masyarakat
3) Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat
khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan rencana
4) Mengkoordinasi, mengawasi dan membimbing kader, dukun dan
petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB.
5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak serta KB termasuk
pemanfaatan sumber-sumber yang ada pada program dan sektor
terkait
6) Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dan
memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi
yang ada.
7) Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktek
professional melalui pendidikan, pelatihan, magang dan kegiatan-
kegiatan dalam kelompok profesi.
8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
5
1) Bekerjasama dengan puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim
dalam memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi
rujukan dan tindak lanjut
2) Membina hubungan baik dengan dukun, kader keserhatan/PLKB
dan masyarakat.
3) Melaksanakan pelatihan, membimbing dukun bayi, kader dan
petugas kesehatan lain.
4) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
5) Membina kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, yang
berkaitan dengan kesehatan.
6
6) Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil
pendidikan/penyuluhan kesehatan masyarakat secara lengkap dan
sistematis.
b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan dan
keperawatan serta membina dukun di wilayah atau tempat kerjanya.
7
Setiap bidan harus mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk
tulisan/catatan mengenai pasien yang dilayaninya. Catatan ini dapat
digunakan sebagai bahan laporan untuk disampaikan pada atasannya.
Di Indonesia sebelum ada ketentuan berapa lama penyimpanan catatan
bidan, di Inggris selama 25 tahun (Jonani, 2019).
d. Tanggung jawab terhadap keluarga yang dilayani
Bidan memiliki kewajiban memberi asuhan kepada ibu dan anak
yang meminta pertolongan kepadanya. Ibu dan anak merupakan bagian
dari keluarga. Oleh karena itu, kegiatan bidan sangat erat kaitannya
dengan keluarga. Tanggung Jawab bidan tidak hanya pada kesehatan
ibu dan anak, tetapi juga menyangkut kesehatan keluarga. Bidan harus
dapat mengidentifikasi masalah dan kebutuhan keluarga serta memberi
pelayanan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuuhan keluarga.
Pelayanan terhadap kesehatan keluarga merupakan kondisi yang
diperlukan ibu yang membutuhkan keselamatan, kepuasan, dan
kebahagiaan selama masa hamil atau melahirkan. Oleh karena itu,
bidan harus mengerahkan segala kemampuan pengetahuan, sikap, dan
perilakunya dalam memberi pelayanan kesehatan keluarga yang
membutuhkan (Jonani, 2019).
e. Tanggung jawab terhadap profesi
Bidan harus menjadi anggota organisasi bidan. Bidan memiliki hak
mengajukan suara dan pendapat tentang profesinya. Bidan harus ikut
serta di dalam kegiatan organisasi dan badan resmi kebidanan. Bidan
harus menerima tanggung jawab keprofesian yang dimilikinya. Oleh
karena itu, ia harus mematuhi dan berperan aktif dalam melaksanakan
asuhan kebidanan sesuai dengan kewenangan dan standar keprofesian.
Bidan harus ikut serta dalam kegiatan organisasi bidan dan badan
resmi kebidanan. Untuk mengembangkan kemampuan profesinya,
bidan harus mencari informasi tentang perkembangan kebidanan
melalui media kebidanan, seminar, dan pertemuan ilmiah lainnya.
8
Semua bidan harus menjadi anggota organisasi bidan. Bidan memiliki
hak mengajukan suara dan pendapat tentang profesinya (Jonani, 2019).
9
Epidemiologi dalam layanan kebidanan mengkaji distribusi serta
determinan peristiwa morbiditas dan mortalitas yang terjadi dalam layanan
kebidanan. Tujuan epidemiologi kebidanan adalah mengenali faktor-faktor
risiko terhadap ibu selama periode kehamilan, persalinan, dan masa nifas
(42 hari setelah berakhirnya kehamilan) beserta hasil konsepsinya, dan
mempelajari cara-cara pencegahannya (Syalfina A.D, Erfiani Mail, 2018).
Epidemiologi adalah studi yang mempelajari distribusi dan
determinan penyakit dan keadaan Kesehatan pada populasi, serta
penerapannya untuk pengendalian masalah-masalah Kesehatan (alhidayah,
2023)
10
Penyakit (Natural History of Disease). Pengetahuan tentang
perkembangan alamiah ini amat penting dalam menggambarkan
perjalanan suatu penyakit. Dengan pengetahuan tersebut dapat
dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan perjalanan
penyakit sedemikian rupa sehingga penyakit tidak sampai
berkelanjutan. Manfaat/peranan Epidemiologi dalam menerangkan
perkembangan alamiah suatu penyakit adalah melalui
pemanfaatan keterangan tentang frekuensi dan penyebaran
penyakit terutama penyebaran penyakit menurut waktu. Dengan
diketahuinya waktu muncul dan berakhirnya suatu penyakit,
maka dapatlah diperkirakan perkembangan penyakit tersebut.
d. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan Karena
Epidemiologi mempelajari tentang frekuensi dan
penyebaran masalah kesehatan, maka akan diperoleh keterangan
tentang keadaan masalah kesehatan tersebut. Keadaan yang
dimaksud di sini merupakan perpaduan dari keterangan menurut
ciri–ciri manusia, tempat, dan waktu (Syalfina A.D, Erfiani Mail,
2018).
11
a) Penderita yang datang berobat ke puskesmas, terutama
penyakit menular yang berbahaya dan dapat menimbulkan
wabah penyakit.
b) Laporan dari masyarakat yang datang ke Puskesmas.
c) Kunjungan rumah dalam rangka perawatan keluarga.
2) Penelitian/survei kesehatan
3) Studi kasus (Sidabutar, 2020).
Terjadinya Masalah Kesehatan dalam Pelayanan Kebidanan
Dengan menggunakan paradigma Epidemiologi Klasik yang
menganggap terjadinya penyakit / masalah kesehatan sebagai hasil
akhir interaksi antara pejamu, agen, dan lingkungan, maka dalam
pelayanan kebidanan:
1) Pejamu adalah ibu hamil
2) Agen adalah hasil konsepsi, yaitu janin / fetus yang ada dalam
kandungan ibu hamil
3) Lingkungan adalah lingkungan sosial-budaya serta pelayanan
kesehatan yang diterima oleh ibu hamil.
Apabila dalam penyakit atau masalah kesehatan pada umumnya
agen merupakan faktor yang harus diupayakan untuk dieliminasi, pada
pelayanan kebidanan hasil konsepsi adalah sesuatu yang harus
dilindungi, yang pada gilirannya dapat menimbulkan masalah
kesehatan tersendiri (Sidabutar, 2020).
12
Menunjukkan keadaan orang, orang tua, anak-anak, wanita, pria
dan sebagainya.
2) Di manakah serangan itu terjadi?
Menunjukkan keadaan tempat, daerah, perkotaan, daerah pedesaan,
pantai, gunung dan sebagainya.
3) Kapan/bilamana serangan itu terjadi?
Menunjukkan keadaan waktu apakah pada waktu musim hujan,
musim panas atau pada periode waktu tertentu (Sidabutar, 2020).
Variabel orang :
1) Umur : angka kesakitan dan kematian dalam hampir semua
keadaan menunjukkan hubungan dengan umur, keadaan itu
berkaitan dengan:
a) Fungsi dari proses umur, perkembangan, imunisasi dan
keadaan fisiologis.
b) Perubahan kebiasaan makan tiap-tiap golongan umur atau
dengan perjalanan waktu.
c) Perubahan daya tahan tubuh. d. Penyakit-penyakit tertentu
yang menyerang umur-umur tertentu.
2) Jenis kelamin : dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa
adanya penyakit-penyakit yang menyerang jenis kelamin tertentu.
Misalnya penyakit kanker payudara pada wanita, kanker prostat
pada pria. Perbedaan faktor ini sangat dipengaruhi oleh
faktorfaktor dari dalam atau dari luar orang yang bersangkutan.
Faktor dari dalam di antaranya adalah :
a) Keturunan (herediter)
b) Perbedaan hormonal
Faktor dari luar di antaranya adalah :
a) Perokok, peminum alkohol.
b) Pekerja berat
c) Pekerja-pekerja yang berbahaya.
13
3) Jenis pekerjaan : pekerjaan tertentu akan berakibat terhadap
penyakit-penyakit tertentu. Di antaranya adalah :
a) Faktor lingkungan yang berhubungan dengan penyakit
misalnya : bahan kimia, gas-gas beracun, radiasi, benda-benda
fisik yang menimbulkan kecelakaan.
b) Situasi pekerjaan yang penuh dengan stres, misalnya : ulkus
peptikum, hipertensi dan sebagainya.
c) Penyakit cacing tambang yang bekerja dipertambangkan.
4) Penghasilan : akan erat kaitannya dengan kemampuan orang untuk
memenuhi kebutuhan gizi, perumahan yang sehat, pakaian dan
kebutuhan lain yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan.
5) Golongan etnik : tertentu akan menderita penyakit tertentu dan
keadaan tersebut berkaitan dengan :
a) Kebiasaan makan
b) Susunan genetika
c) Gaya hidup
6) Status perkawinan : dari penelitian-penelitian menunjukkan
terdapat hubungan antara angka kesakitan dan angka kematian
antara status perkawinan, kematian bagi yang tidak kawin lebih
tinggi dari pada yang kawin, keadaan ini disebabkan karena :
a) Orang-orang yang tidak kawin kebanyakan kurang sehat.
b) Orang-orang yang tidak kawin tidak banyak berhubungan
dengan penyebab penyakit.
c) Perbedaan-perbedaan dalam gaya hidup (Sidabutar, 2020).
Variabel Tempat
Penyebaran penyakit menurut keadaan tempat lebih menekankan
kepada kondisi geografis. Karena variasi geografis tertentu akan erat
kaitannya dengan penyakit-penyakit tertentu. Ada beberapa faktor
sebagai berikut (Sidabutar, 2020) :
14
1) Lingkungan fisik, kimiawi, biologis, sosial dan ekonomi yang
berbeda-beda dari suatu tempat.
2) Karakteristik penduduk
3) Kebudayaan, yang terlihat dari kebiasaan, pekerjaan, keluarga,
pemeliharaan kesehatan perorangan.
4) Higiene sanitasi lingkungan
5) Tersedianya unit-unit pelayanan medis
Variabel Waktu
Perubahan-perubahan penyakit menurut waktu menunjukkan
adanya perubahan-perubahan dari faktor etimologis, yang dapat
dibedakan menjadi (Sidabutar, 2020) :
1) Fluktuasi jangka pendek. Di mana perubahan angka kesakitan
berlangsung beberapa jam, hari, Minggu, bulan, orang yang
terserang bersamaan dengan waktu inkubasi rata-rata pendek.
2) Perubahan-perubahan secara siklus. Di mana perubahanperubahan
angka kesakitan terjadi secara berulang-ulang dengan antar
beberapa hari, beberapa bulan (musiman), tahunan atau beberapa
tahun. Contoh konkret adalah kasus penyakit DHF di Jakarta akan
meningkat setiap lima tahun.
3) Perubahan-perubahan angka kesakitan yang berlangsung dalam
waktu periode panjang. Keadaan tersebut biasanya berkaitan
dengan perubahan demografi (kependudukan), untuk masalah ini
erat kaitannya dengan keluarga berencana dan program kesehatan
lainnya.
15
a) Usia
b) Paritas
c) Kehamilan tak diinginkan
2) Faktor-faktor komplikasi kehamilan:
a) Perdarahan pada abortus spontan
b) Kehamilan ektopik
c) Perdarahan pada trimester III kehamilan
d) Perdarahan postpartum
e) Infeksi nifas
f) Gestosis
g) Distosia
h) Abortus provokatus
3) Faktor-faktor pelayanan kesehatan:
a) Kesukaran untuk memperoleh pelayanan kesehatan maternal
b) Asuhan medis yang kurang baik
c) Kekurangan tenaga terlatih dan obat-obatan esensial
4) Faktor-faktor sosial-budaya:
a) Kemiskinan dan ketidakmampuan membayar pelayanan yang
baik
b) Ketidaktahuan dan kebodohan
c) Kesulitan transportasi
d) Status wanita yang rendah
e) Pantangan makanan tertentu pada wanita hamil.
16
kesehatan lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana
kesehatan dan sebagainya. Dengan demikian subjek dan objek
epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara keseluruhan.
1) Masalah kesehatan pada sekelompok manusia Pekerjaan epidemiologi
dalam mempelajari masalah kesehatan akan memanfaatkan data dari
hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu
menyangkut masalah penyakit, keluarga berencana atau kesehatan
lingkungan. Setelah dianalisa dan diketahui penyebabnya dilakukan
upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.
2) Pemanfaatan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan
dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan.
17
4) Post natal : Bidan memberikan asuhan ibu nifas dan menyusui yang
bermutu tinggi dan tanggap terhadap budaya setempat.
5) Infant ( 2 bln s.d 1 thn ) : Bidan memberikan asuhan yang bermutu
tinggi,komprehensif pada bayi dan balita sehat.
6) Child hood ( 2- pubertas ) : Bidan mempunyai persyaratan
pengetahuan dan keterampilan daru ilmu – ilmu social,kesehatan
masyarakat dan etik yang membentuk dasar dari asuhan yang bermutu
tinggi sesuai dengan budaya untuk bayi naru lahir,wanita dan
keluarganya.
2. Determinasi Antara
a. Status Kesehatan Ibu
a) Status gizi (LILA)
b) Anemia
c) Penyakit yang diderita ibu
b. Status Reproduksi
a) Usia ibu hamil ( < 20 tahun )
b) Jumlah kelahiran
c) Jarak kehamilan
18
d) Dan status perkawinan ibu.
c. Akses terhadap pelayanan Kesehatan
d. Fasilitas pelayanan Kesehatan
3. Determinan Jauh
a. Social kultural
b. Ekonomi
c. Keagamaan
d. Tingkat Pendidikan
e. Pekerjaan
f. Pengetahuan
g. Kemiskinan
19
4. Temuan 4 : Walaupun akses terhadap perawatan antenatal di negara
berkembang meningkat, tetapi perempuan di negara berkembang
melakukan kunjungan antenatal kurang dari 4 kali. Kondisi ini di pedesaan
lebih buruk. Di 48 negara terjadi ketidaksetaraan pelayanan antenatal
karena kekayaan.
5. Temuan 5 : Di negara berkembang, 20 persen perempuan termiskin lebih
cenderung melahirkan tanpa bantuan daripada perempuan di 20 persen
teratas
6. Temuan 6 : Remaja (15-19 tahun) pada 20% rumah tangga termiskin di
negara berkembang memiliki kelahiran remaja 3 kali lebih besar dari 20%
remaja yang berada pada 20% rumah tangga terkaya. Remaja di tingkat
perdesaan mempunyai 2 kali lebih besar kelahiran (setiap 1000
perempuan) dibandingkan dengan mereka yang tinggal di perkotaan.
kelahiran remaja 3 kali lebih besar dari 20% remaja yang berada pada 20%
rumah tangga terkaya.
20
BAB III
PENUTUP
21
A. Kesimpulan
Kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu
antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah pengobatan penyakit yang
melanda penduduk atau masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah kombinasi
antara teori (ilmu) dan peraktek (seni) yang bertujuan mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat).
Kesehatan ada 4 dimensi, yaitu fisik (badan), mental (jiwa), social dan
ekonomi yang saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan
pada seseorang, kelompok, atau masyarakat.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentnang frekuensi dan
penyebaran msalah kesehatan pada sekelompok / masyarakat serta faktot-
faktor yang mempengaruhi nya. Epidemiologi analitik adalah epidemiologi
yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya
frekuensi, penyebaran serta munculnya suatu msalah kesehatan. Epidemiologi
ekperimen, dilakukan dengan mengadakan eksperimen (percobaan) kepada
kelompok subjek, kemudian dibandikan dengan kelompok kontrol (yang
tidak dikenakan percobaan).
B. Saran
Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia.
Menjaga dan memelihara serta mendapatkan kesetaraan untuk masyarakat
merupakan kewajiban bersama sehingga diharapkan bidan dapat dengan
sepenuh hati membantu penduduk/masyarakat dalam menjalankan hal
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
22
Astuti, L. P., Prasida, D. W., & Wardhani, P. K. (2018). Peran Dan Fungsi Bidan
Dalam Pelaksanaan Informed Consent Pada Kegawat Daruratan Obstetri Di
Puskesmas. Jurnal Kebidanan, 9(02), 101.
https://doi.org/10.35872/jurkeb.v9i02.313
Jonani. (2019). Hak Dan Kewajiban Bidan Honorer Dengan Pihak Puskesmas.
Kepatuhan Hukum Berlalu Lintas, Xl, 1958–1964.
Kemenkes RI. (2017). Modul Peran dan Fungsi Bidan di Komunitas. In Modul 2
Kebidanan Komunitas Politeknik Kesehatan Yogyakarta (Vol. 3, Issue 1).
Robertson, D. (2017). annette sachs. (n.d.). kesehatan dan hak reproduksi di era
ketidak setaraan
23