Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep, Sejarah dan Politik
dalam Praktik Kebidanan
Dosen Pengampu: Dr. Runjati, M.Mid.
Disusun Oleh :
Kelompok VIII
Rizka Anggriani P1337424722020
Wahyu Handayani P1337424722021
Fiyola Ladyvia P1337424722022
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Praktik Profesional Bidan” tepat pada waktunya.
Adapun makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Konsep, Sejarah dan Politik dalam Praktik Kebidanan. Tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Runjati, M.Mid., selaku dosen pengampu
mata kuliah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,
baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna
perbaikan makalah ini lebih lanjut.
Kami berharap semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetauan bagi kita semua.
Kelompok VIII
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
terstruktur mata kuliah Konsep, Sejarah dan Politik dalam Praktik Kebidanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui definisi bidan.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri jabatan professional.
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bidan merupakan jabatan
professional.
4. Untuk mengetahui ciri-ciri bidan sebagai profesi.
5. Untuk mengetahui definisi organisasi profesi.
6. Untuk mengetahui peran, fungsi, dan manfaat dari organisasi profesi.
7. Untuk mengetahui UU yang mengatur tenaga kesehatan terkait dengan
bidan.
1.4 Manfaat
Penulisan makalah ini bermanfaat untuk menambah ilmu mengenai
konsep, sejarah dan politik dalam praktik kebidanan terkhusus tentang praktik
professional bidan, yang dapat dijadikan bahan pembelajaran sehingga dalam
melaksanakan praktik pelayanan kebidanan dapat dilakukan secara
professional, sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
yang berlaku. Bidan adalah seseorang yang telah mendapatkan lisesnsi untuk
melaksanakan praktik kebidananan (Nur Damayanti et al., 2019).
Bidan (midwife/pendamping istri) berasal dari bahasa sansekerta
“Wirdhan” yang artinya wanita bijaksana. Bidan adalah sebuah profesi yang
khusus, dinyatakan sebagai sebuah pengertian bahwa bidan adalah orang
pertama yang melakukan penyelamatan kelahiran sehingga ibu dan bayinya
lahir dengan selamat. Tugas yang diemban bidan berguna untuk kesejahteraan
manusia (Tinggi, Kesehatan and Elisabeth, 2021).
Menurut WHO bidan adalah seseorang yang telah diakui secara regular
dalam program pendidikan kebidanan sebagaimana yang telah diakui skala
yuridis, dimana ia ditempatkan dan telah menyelesaikan pendidikan
kebidanan dan memperoleh izin melaksanakan praktek kebidanan (Tinggi,
Kesehatan and Elisabeth, 2021).
Hal tersebut akan terus diupayakan oleh para bidan sebagai anggota
profesi yang harus memberikan pelayanan profesional. Tentunya harus
diimbangi dengan kesempatan memperoleh pendidikan lanjutan, pelatihan,
dan selalu berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan.
Tanggungjawab sebagai bidan profesional, yaitu:
1. Menjaga agar pengetahuannya tetap up to date, terus mengembangkan
keterampilan dan kemahiran agar bertambah luas serta mencangkup
semua aspek peran seorang bidan.
2. Mengenali batas-batas pengetahuan, keterampilan pribadinya dan tidak
berupaya melampaui wewenangannya dalam praktik klinik.
3. Menerima tanggungjawab untuk mengambil keputusan serta konsekuensi
dari keputusan tersebut.
4. Berkomunikasi dengan pekerja kesehatan lainnya (bidan, dokter, dan
perawat) dengan rasa hormat dan martabat.
5. Memelihara kerja sama yang baik dengan staf kesehatan dan rumah sakit
pendukung untuk memastikan sistem rujukan yang optimal.
6. Melaksanakan kegiatan pemantauan mutu yang mencangkup penilaian
sejawat, pendidikan berkesinambungan, mengkaji ulang kasus audit
maternal atau perinatal.
7. Bekerjasama dengan masyarakat tempat bidan praktik.
8. Meningkatkan akses dan mutu asuhan kebidanan.
9. Menjadi bagian dari upaya meningkatkan status wanita, kondisi hidup
mereka dan menghilangkan praktik kultur yang sudah terbukti merugikan
kaum wanita (Fitriyah, 2020).
Kewajiban bidan terhadap profesinya, yaitu:
1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bermutu pada masyarakat.
2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
13
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam penelitian (Ratni dkk, 2020), dalam artikel jurnal yang berjudul
“Implementasi Praktik Kebidanan Menurut Undang Undang Nomor : 4 Tahun
2019 Tentang Kebidanan Di Kota Tasikmalaya.”. Pelayanan kebidanan
merupakan salah satu upaya kesehatan yang diberikan oleh tenaga kebidanan
yang telah terdaftar dan terlisensi sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk
dapat melakukan praktik kebidanan. Untuk itu bidan harus mampu terampil
memberikan pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh peraturan
perundang undangan.
Peran bidan dalam masyarakat untuk menjalin hubungan dengan klien,
bidan harus memiliki etika profesi yang baik dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah agar bersikap
profesiaonal dalam memberikan asuhan terhadap klien. Peran dan posisi
19
bidan dalam masyarakat sangat dihargai dan dihormati, karena tugasnya yang
mulia yakni memberi semangat serta membesarkan hati untuk mendampingi
dan menolong ibu yang melahirkan sampai ibu merawat bayinya dengan baik.
Bidan sebagai pekerja yang professional dalam menjalankan tugas dan
prakteknya, bekerja sebagai pandangan filosofis yang dianut keilmuan,
metode kerja, standar praktik pelayanan dank ode etik yang dimilikinya
semua mengacu kepada peraturan perundang undangan yang berlaku.
Peneliti mengunakan metode penelitian kualitatif, sehingga akan
memperoleh data yang komprehensif, dan objektif dimana penelitian
dilakukan dengan fokus dan pengamatan yang mendalam. Tehnik
pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, populasi yang diambil yaitu
20 orang bidan. Setelah hasil wawancara dikumpulkan kemudian dianalisis
secara deskriftif, dan hasil analisis tersebut akan di validasi untuk
menentukan hasil penelitian secara kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar partisipan dalam pelayanan
terhadap klien atau pasien sudah memenuhi standard dan kriteria pelayanan
yang baik dan bersih serta telah melksanakan semua prosedur sesuai
peraturan perundang undangan. Didalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Kebidanan mengatur mengenai pendidikan Kebidanan,
Registrasi dan izin praktik, Bidan warga negara Indonesia lulusan luar negeri,
Bidan Warga Negara Asing, Praktik Kebidanan, hak dan kewajiban,
Organisasi Profesi Bidan, pendayagunaan Bidan, serta pembinaan dan
pengawasan.
Bidan Sebagai Profesi memiliki ciri-ciri tertentu, yang dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Disiapkan melalui pendidikan yang formal agar lulusannya dapat
melaksanakan dan mengerjakan pekerjaan yang menjadi tanggung
jawabnya secara professional (Wila Candrawila Supriadi, : 2001).
2. Dalam menjalankan tugasnya, bidan memiliki alat yang dinamakan
Standar Pelayanan Kebidanan, Kode Etik dan Etika Kebidanan.
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bidan merupakan profesi tenaga kesehatan dan berfokus pada kesehatan
reproduksi perempuan, keluarga berencana, bayi, dan anak balita, serta
pelayanan kesehatan masyarakat. Profesi bidan mempunyai standar tersendiri
seperti profesi-profesi lainnya. Standar profesi ini terdiri dari standar
kompetensi bidan Indonesia, standar pendidikan, standar pelayanan
kebidanan, dan kode etik profesi. Hal ini juga tidak terlepas dari tanggung
jawab dalam melaksanakan tugasnya dalam rangka mewujudkan kesehatan
keluarga dan masyarakat.
Kebidanan sebagai profesi merupakan komponen yang paling penting
dalam meningkatkan kesehatan perempuan. Dalam menjalankan tugasnya
bidan harus mempunyai karakter jujur,cerdas, tangguh peduli, bersikap
profesional terhadap tugasnya dengan memiliki kemampuan kritisi masalah
yang baik. Mampu mengambil keputusan sesuai dengan kode etik
dan evidence base yang berlaku dengan mementingkan kesejahteraan ibu dan
bayi. Kemampuan kecerdasan sosialisasi sangat dibutuhkan bidan dalam
mengelola masalah yang timbul di masyarakat. Sehingga bidan bisa diterima
idenya dengan baik di ingkungan masyarakat.
4.2 Saran
Untuk menjadi bidan yang profesional, seorang bidan harus memenuhi
syarat yang telah ditetapkan, dikarena bidan memiliki tanggungjawab yang
besar terhadap pasien yang akan diberi pelayanan.
1. Profesi bidan diharapkan mampu bertindak seprofesional mungkin.
2. Seorang bidan harus memiliki landasan kemanusiaan dan profesionalisme
dalam melaksanakan tugasnya
3. Seorang bidan juga harus cakap dan menguasai ilmu sebelum bertindak
dalam tugasnya kepada masyarakat.
23
4. Selau berfikir kritis terhadap solusi suatu masalah yang ada di linkungan
tempat bidan bertugas sesuai dengan ilmu pengetahuan.
5. Belajar memutuskan masalah dengan berlandaskan kode etik dan undang-
undang yang berlaku.
6. Bersikap profesional dan belajar inovatif memanfaatkan sumber daya
yang ada untuk mengatasi masalah yang timbul.
DAFTAR PUSTAKA
24
25