Anda di halaman 1dari 13

Manajemen Asuhan Kebidanan Kehamilan

MAKALAH

Dosen : Lismawati, SST,.M.kes

Penyusun :

Bela Entafani Putri 193001070008


Sepia Rani Putri 193001070010
Titha Aza Radita 193001070009
Wita Lestari 193001070001

PRODI KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah tentang “Manajemen Asuhan Kebidanan Kehamilan” dapat
tersusun hingga selesai. Penulis bersyukur kepada Allah yang telah memberikan
hidayahnya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman. Penulis masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 02 Juli 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................1
D. Manfaat Penulisan........................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
A. Model Asuhan Kebidanan pada Kehamilan.................................................3
B. Woman Center Care pada Pengambilan Keputusan....................................7
BAB III....................................................................................................................9
A. Kesimpulan..................................................................................................9
B. Saran.............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pemberian dukungan untuk ibu hamil dalam menghadapi masa kehamilannya adalah hal
yang dibutuhkan bagi ibu, sejak masa konsepsi hingga lahirnya janin. Seorang ibu hamil
akan mengalami perubahan pada fisik maupun psikologisnya. Oleh karena itu kehamilan
yang sehat merupakan keinginan setiap ibu hamil sehingga ibu hamil harus memenuhi
nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan janin dan kesehatannya sendiri (Yuliani, dkk
2021).

Salah satu capaian pembelajaran Kebidanan adalah mewujudkan kompetensi bidan


sebagai Care Provider (Pemberi Asuhan pada ibu hamil), yaitu kemampuan memberikan
asuhan kebidanan pada ibu hamil dalam kondisi normal maupun kemampuan mendeteksi
kehamilan sesuai dengan kewenangan secara profesional (efektif, aman dan holistik serta
bermutu tinggi) berdasarkan kode etik, standar praktek profesi, standar asuhan kebidanan,
mampu berdaptasi dengan berbagai situasi dan mendokumentasikannya secara tepat.

(Yuliani, dkk 2021) Support sistem yang mendukung ibu hamil tidak hanya dari keluarga,
tetapi juga tenaga kesehatan, yang berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan
khususnya tentang kehamilan. Penatalaksanaan dalam pemberian pelayanan asuhan
kebidanan ibu hamil oleh tenaga kesehatan di mulai dari ibu hamil trimester 1 sampai
dengan ibu hamil trimester 3. Hal ini adalah upaya yang dilakukan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu, menghindari ibu dari risiko tinggi
kehamilan dan mempersiapkan diri dalam menghadapi masa nifas dan menyusui.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana Model Asuhan Kebidanan pada Kehamilan?


2. Bagaimana Woman Center Care pada Pengambilan Keputusan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui Model Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

1
2. Mengetahui Woman Center Care pada Pengambilan Keputusan

D. Manfaat penulisan

Menggunakan penulisan makalah ini untuk menjadikan pedoman dalam


asuhan kebidanan yang berkualitas dan tidak melanggar kode etik dengan
tujuan pemberdayaan perempuan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Model Asuhan Kebidanan pada Kehamilan


(Astuti dkk 2016) Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang
menjelaskan suatu objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa
penyederhanaan atau idealisasi. Model konseptual adalah model representasi
untuk suatu ide atau konseptual. Model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk
pedoman / acuan yang merupakan kerangka kerja seorang bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan
(filosofi asuhan kebidanan), meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam paradigma
kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan).

(Wakhidah 2018) Model asuhan kebidanan yang digunakan adalah menurut


keputusan menteri kesehatan RI nomor 938/Menkes/SK/VIII/2007 kerangka
pikirnya mengacu pada manajemen asuhan kebidanan menurut Helen Varney,
1997. Dimana manajemen asuhan yang digunakan melalui pendekatan dan
kerangka pikir yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan metode pemecahan
masalah secara sistematis mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa atau
masalah kebidanan, perencanaan, implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan
kebidanan.

Model konseptual dalam asuhan kebidanan :

1. Medical model
2. Paradigma sehat
3. Midwifery care

1. Partnership Bidan dan Perempuan dalam Pelayanan Kebidanan

(Yulizawati, et al 2017) Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan


dalam memberikan asuhan kebidanan pada klien yang menjadi tanggung

3
jawab bidan mulai dari kehamilan sampai Keluarga Berencana (KB) termasuk
kesehatan reproduksi perempuan dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Pemberdayaan adalah upaya mengembangkan dari keadaan kurang atau tidak


berdaya menjadi punya daya dengan tujuan dapat mencapai / memperoleh
kehidupan yang lebih baik (Satria, 2008).

Partnership adalah sharing antara bidan dan perempuan, yang melibatkan


kepercayaan, pembagian kontrol dan tanggung jawab serta berbagi makna
melalui saling pengertian.

Dilihat dari definisi bidan, praktik & asuhan kebidanan serta tujuannya dan
perubahan pola pikir penerima asuhan maka telah jelas dalam memberikan
asuhan kebidanan, bidan harus memegang prinsip kemitraan dengan
perempuan.

2. Filosofi Asuhan

Antenatal Filosofi kebidanan dalam asuhan antenatal adalah nilai atau keyakinan
atau kepercayaan yang mendasari bidan untuk berperilaku dalam memberikan
asuhan kehamilan. Pada prinsipnya filosofi asuhan kehamilan merujuk pada
filosofi bidan, meliputi sebagai berikut (Tyastuti dan Heni 2016):

 Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal)


dan bukan proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi
patologi/abnormal.
 Setiap perempuan berkepribadian unik, di mana terdiri atas
biopsikososial yang berbeda, sehingga dalam memperlakukan
klien satu dengan yang lainnya juga berbeda dan tidak boleh
disamakan
 Mengupayakan kesejahteraan perempuan dan bayi baru lahir. Ini
dapat dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi kesehatan
melalui penyuluhan atau konseling, maupun dengan upaya
preventif misalnya pemberian imunisasi TT ibu hamil dan tablet
tambah darah.
 Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang
kesehatan, siapa dan di mana mendapatkan pelayanan kesehatan.
 Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya
preventif (pencegahan) dan promotif (peningkatan kesehatan).

4
 Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan
penggunaan teknologi dilakukan hanya atas indikasi.Membangun
kemitraan dengan profesi lain untuk memberdayakan perempuan.

3. Lingkup Asuhan Kehamilan

Dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil, bidan harus memberikan pelayanan
secara komprehensif atau menyeluruh. Adapun lingkup asuhan kebidanan pada
ibu hamil meliputi (Tyastuti dan Heni 2016):

o Mengumpulkan data riwayat kesehatan dan kehamilan serta


menganalisis tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
o Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap.
o Melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul.
o Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung
janin dengan fetoskop/pinard dan gerakan janin dengan palpasi.
o Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL).
o Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin.
o Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan
komplikasi.
o Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana
menghubungi bidan.
o Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan anemia ringan,
hiperemesis gravidarum tingkat I, abortus iminen dan
preeklampsia ringan.
o Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi
ketidaknyamanan kehamilan.
o Memberi Imunisasi TT bagi ibu hamil
o Mengidentifikasi atau mendeteksi penyimpangan kehamilan
normal dan penanganannya termasuk rujukan tepat pada: kurang
gizi, pertumbuhan janin tidak adekuat, PEB dan hipertensi,
perdarahan pervaginam, kehamilan ganda aterm, kematian janin,
oedema yang signifikan, sakit kepala berat, gangguan pandangan,

5
nyeri epigastrium karena hipertensi, KPSW, Persangkaan
Polihidramnion, DM, kelainan kongenital, hasil laboratorium
abnormal, kelainan letak janin, infeksi ibu hamil seperti infeksi
menular seksual,vaginitis, infeksi saluran kencing.
o Memberikan bimbingan dan persiapan persalinan, kelahiran dan
menjadi orang tua.
o Bimbingan dan penyuluhan tentang perilaku kesehatan selama
hamil seperti nutrisi, latihan, keamanan, kebiasaan merokok.
o Penggunaan secara aman jamu atau obat-obatan tradisional yang
tersedia.
4. Prinsip Pokok Asuhan Kehamilan

(Tyastuti dan Heni 2016) Prinsip merupakan dasar atau azas atau kebenaran yang menjadi
pokok dasar berpikir, bertindak dan sebagainya. Sebagai seorang bidan dalam melakukan
asuhan kebidanan harus berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok dan fungsinya agar apa
yang dilakukan tidak melanggar kewenangan. Selain harus memiliki kompetensi, bidan
dalam melaksanakan asuhan harus berpegang pada Undang-Undang Kesehatan Nomor 30
Tahun 2009; Permenkes 1464 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Praktik Bidan,
pelayanan dilaksanakan sesuai standar pelayanan kebidanan dan standar profesi bidan.

5. Tujuan Asuhan Kehamilan

(Tyastuti dan Heni 2016) Tujuan asuhan kehamilan yang harus di upayakan oleh bidan
melalui asuhan antenatal yang efektif; adalahmempromosikan dan menjaga kesehatan
fisik mental sosial ibu dan bayi dengan pendidikan kesehatan, gizi, kebersihan diri, dan
proses kelahiran bayi. Di dalamnya juga harus dilakukan deteksi abnormalitas atau
komplikasi dan penatalaksanaan komplikasi medis, bedah, atau obstetri selama
kehamilan. Pada asuhan kehamilan juga dikembangkan persiapan persalinan serta
kesiapan menghadapi komplikasi, membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan
sukses, menjalankan nifas normaldan merawat anak secara fisik, psikologis dan sosial
dan mempersiapkan rujukan apabila diperlukan.

6. Hak-Hak Wanita Hamil


o Wanita berhak mendapatkan pelayanan kesehatan komprehensif, yang diberikan
secara bermartabat dan dengan rasa hormat.

6
o Asuhan harus dapat dicapai, diterima, terjangkau untuk/semua perempuan dan
keluarga.
o Wanita berhak memilih dan memutuskan tentang kesehatannya

B. Woman Center Care pada Pengambilan Keputusan

(Astuti dkk 2016) Women center care merupakan model konseptual dalam asuhan
midwifery care dan asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini bidan
difokuskan untuk memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh
status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan perawatan
kesehatannya sendiri. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh badan
yaitu House of commons Health commitee tahun 1992, disimpulkan bahwa
terdapat permintaan yang meluas pada kaum wanita untuk memilih pilihan yang
lebih besar dalam menentukan jenis asuhan maternitas saat ini membuat mereka
frustasi bukan memfasilitasi mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan
pentingnaya asuhan yang berorientasi pada wanita dimana mereka punya peran
dalam menentukan pilihan sehingga terpenuhi kebutuhannya dan timbul
kepuasan. Hal ini juga menunjukan bahwa asuhan berorientasi pada wanita atau
women Center Care amat penting untuk kemajuan praktik kebidanan.

Visi women center care (Astuti dkk 2016):

Women Center care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (Internasional
Confederation of Midwifery) yang tertuang pada visinya yaitu:

a. Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan asuhan


kebidanan
b. Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang
menghargai kerjasama team dalam memberikan asuhan untuk
seluruh kebutuhan wanita dan keluarga
c. Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan di masa
mendatang termasukpelayanan kesehatan utama pada komunitas
untuk seluruh wanita dan keluarga.

7
Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini:

a. Lakukan intervensi minimal


b. Memberikan asuhan yang sesuai kebutuhan
c. Melakukan segala tindakan sesuai dengan standar, wewenang dan
kompetensi
d. Memberikan inform konten
e. Memberikan asuhan yang nyaman, aman, logis dan berkualitas
f. Menerapkan asuhan sayang ibu

Asuhan sayang ibu ini adalah

a. Asuhan yang tidak menibulkan penderitaan bagi ibu

b. Ibu punya otonomi dalam setiap pengambilan keputusan

c. Asuahan yang berorientasi dengan kebutuhan ibu

d. Memberdayakan ibu / wanita dan keluarga.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen kebidanan asuhan kehamilan adalah suatu tindakan dalam


memberikan pelayanan kehamilan kepada klien berdasarkan tujuan asuhan
kehamilan. Tujuan Asuhan kehamilan secara umum untuk memenuhi hak setiap
ibu hamil memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga mampu
menjalani kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan melahirkan bayi
yang sehat dan berkualitas (Kementerian Kesehatan, 2014) dan tujuan khusus
asuhan kehamilan meliputi:

1. Memonitor kemajuan kehamilan, untuk memastikan kondisi kesehatan ibu dan


pertumbuhan perkembangan janin

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan
janin

3. Mengenali secara dini adanya kondisi yang menyimpang dan memberikan


penatalaksanaan yang di butuhkan

4. Menyiapkan persalinan cukup bulan sehingga ibu dan janin lahir sehat dan
selamat

5. Membina hubungan saling percaya antara ibu dan tenaga kesehatan dalam
rangka mempersiapkan ibu dan keluarga secara fisik. emosional dan logis untuk
menghadapi kelahiran serta kemungkinan adanya komplikasi

B. Saran

9
Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya
berdasarkan kebutuhan klien, kelurga dan masyarakat.

Daftar Pustaka

Astuti, Kh Endah Widhi, Atit Tajmiati dan Emy Suryani. 2016. “Buku Kebidanan
dan Etikolegal dalam Praktik Kebidanan”. Modul Ajaran. (Online).
(http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Konsep-Kebidanan-dan-Etikolegal-dalam-
Praktik-Kebidanan-Komprehensif.pdf , diunduh pada tanggal 02 Juli
2021).

Tyastuti, Siti dan Heni Puji Wahyuningsih. 2016. “Asuhan Kebidanan Kehamilan
”. Modul Ajaran. (Online). (http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Asuhan-Kebidanan-Kehamilan-
Komprehensif.pdf , diunduh pada tanggal 03 Juli 2021).

Wakhidah, Nadia Saadatul. 2018.” Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin pada Ny. M di
BPM Sri Sulami A. Md, Keb Kecamatan Kedungkandang Kota Malang” .
Karya Tulis Ilmiah. (Online). (http://perpustakaan.poltekkes-
malang.ac.id/assets/file/kti/1502100039/12._BAB_3_.pdf, diunduh pada
tanggal 02 Juli 2021).

Yuliani, Diki Retno, dkk. 2021. Asuhan Kehamilan. Medan: Yayasan Kita
Menulis.

Yulizawati, et al. 2017. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan. Padang: Erka.

10

Anda mungkin juga menyukai