Anda di halaman 1dari 15

Karya Tulis Ilmiah/Artikel Ilmiah

MAKALAH

Dosen : Husni Dwi Syafutri M.Pd.

Kelompok 3

Penyusun :

Titha Aza Radita 193001070009

Nela Regar 193001070007

Timun 193001070005

Bella Entafani Putri 193001070008

Sepia Rani Putri 193001070010

PRODI KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN DAN FARMASI

UNIVERSITAS ADIWANGSA JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga
makalah tentang Kalimat dalam Bahasa Indonesia dapat tersusun hingga selesai. Penulis
bersyukur kepada Allah yang telah memberikan hidayahnya kepada penulis sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman. Penulis masih banyak


kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 20 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………..….1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………….2
D. Manfaat Penulisan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................3
A. Pengertian Karya Ilmiah........................................................................................3
B. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah….....………..………………4
C. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang baik………………..……………6
D. Perumusan Topik Karya Ilmiah.............................................................................7
E. Syarat Topik dan Judul Karya Ilmiah………………………….......……….…….7
F. Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah/Artikel.....................................................8
G. Contoh Karya Tulis Ilmiah.....................................................................................

BAB III………………………………………………..……………………………...….12

A. Kesimpulan...........................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Banyak orang yang mungkin sudah akrab dengan karya ilmiah atau karya tulis ilmiah,
apalagi para mahasiswa yang dituntut untuk bisa menyusun karya tulis ilmiah untuk
mencapai gelar sarjananya dengan menulis hasil penelitian yang dikenal dengan nama
skripsi. Untuk menyusun skripsi, tesis, atau disertasi pun seorang mahasiswa
membutuhkan teknik dan aturan. Hal ini sangat penting karena karya tulis ilmiah yang
dihasilkan harus dapat dipertanggungjawabkan keasliannya dan kelogisannya.

Bukan hanya tekniknya saja yang harus diketahui, namun apa itu karya ilmiah,
bagaimana bagian dan urutannya, apa fungsinya, serta apa yang harus diperhatikan dan
dipersiapkan untuk menyusunnya. Pertanyaan-pertanyaan di atas akan dijawab dalam
tulisan ini.

B. Rumusan masalah
1. Pengertian Karya Ilmiah
2. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
3. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang baik
4. Perumusan Topik Karya Ilmiah
5. Syarat Topik dan Judul Karya Ilmiah
6. Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah/Artikel
7. Contoh Karya Tulis Ilmiah

C. Tujuan Penulisan
Pengertian Karya Ilmiah
Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang baik
Perumusan Topik Karya Ilmiah
Syarat Topik dan Judul Karya Ilmiah
Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah/Artikel
Contoh Karya Tulis Ilmiah

D. Manfaat penulisan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karya Ilmiah

Alfari (2018) Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan
hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan. Juga, biasa disebut sebagai tulisan akademis
(academic writing) karena biasa ditulis oleh kalangan kampus perguruan tinggi, dosen,
dan mahasiswa.

Anjarwati (2019) Karya ilmiah adalah karangan yang memaparkan pendapat, hasil
pengamatan, tinjauan, dan penelitian dalam bidang tertentu yang disusun menurut metode
tertentu dengan sistematika penulisan, bersantun bahasa, dan isi yang kebenarannya dapat
dipertanggungjawabkan.

Tujuan Penulisan karya ilmiah Mulyati (2014:145) :

 Menyampaikan gagasan pada masyarakat luas atau kalangan tertentu


 Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan
ilmiah
 Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah
 Menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu

B. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah

Menurut Depid (2013) :

A. BAGIAN PEMBUKA
     1. Halaman Sampul
     2. Halaman Judul
     3. Halaman Pengesahan
     4. Abstraksi
     5. Kata Pengantar
     6. Daftar Isi
     7. Daftar Tabel, Gambar, Grafik, dll.

B. BAGIAN ISI
     BAB I PENDAHULUAN
     1.1 Latar Belakangg Masalah
     1.2 Rumusan masalah
     1.3 Tujuan Penelitian
     1.4 Manfaat Penelitian
     1.5 Batasan masalah
     1.6 Definisi Istilah (Boleh ada, boleh tidak)
     1.7 Hipotesis

     BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI

     BAB III METODE PENELITIAN


     3.1 Jenis Penelitian
     3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
     3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
     3.4 Metode Pengumpulan Data
     3.5 Teknik Analisis Data
     3.6 Desain Penelitian

     BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


     4.1 Hasil
     4.2 Pembahasan

     BAB V
     5.1 Kesimpulan
     5.2 Saran

C. BAGIAN AKHIR
     Daftar Pustaka
     Lampiran
     Biodata Peneliti

C. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik

Menurut Sarwono (2010:1) :

1) Tulisan Menggunakan Metode Ilmiah


2) Tulisan didukung dengan data empiris
3) Data dikumpulkan menggunakan eknik observasi
4) Terdapat pengukuran hasil yang ditemukan, biasanya menggunakan perhitungan
statistic
5) Umumnya menggunakan terminology khusus yang hanya diketahui sesama
kelompok keahlian
6) Tidak jarang hasil temuan juga dipaparkan dengan menggunakan grafik, table
atau gambar
7) Tulisan disusun dengan menggunakan gaya penulisan ilmiah tertentu
8) Hasilnya merupakan dokumentasi teknis
D. Perumusan Topik Karya Ilmiah

Menurut “Tp” (2011) Bila penulis mengalami kesukaran menemukan topik atau pokok
pembicaraan untuk dijadikan bahan dalam penulisan, maka petunjuk-petunjuk di bawah
ini dapat membantu.

1.      Selalu berusaha menambah pengalaman dengan banyak melihat,


mendengar, membaca, dan mengalami sendiri berbagai peristiwa.
2.      Rajin mengamat-amati sesuatu yang terjadi di sekitar kita atau membaca
buku-buku yang merupakan hasil pengamatan dan penelitian orang lain.
3.      Selalu mengembangkan imajinasi (daya khayal) dan kreativitas diri
4.      Sering mengadakan diskusi dan tukar menukar pendapat dan
mempertahankannya dengan argumentasi dan contoh yang baik dan tepat serta
memperluas cakrawala berpikir.

Menurut Faradilla (2015) :

1. Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.


2. Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yangada.
3. Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
4. Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
5. Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
6. Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan
referensi.

E. Syarat Topik dan Judul Karya Ilmiah

Menurut “Tp”(2011) :

1. Memilih Topik

Setelah melakukan hal di atas dan menemukan sejumlah topik yang dapat dijadikan
tulisan/karangan, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan evaluasi untuk memilih
satu di antara sekian banyak topik yang telah ditemukan. Sehubungan dengan evaluasi
topik atau memilih topik   yang baik untuk dijadikan karangan, terutama karangan ilmiah,
maka hal-hal di bawah ini perlu dipertimbangkan, antara lain :

(1) Topik menarik perhatian penulis

Topik  yang menarik perhatian penulis akan memungkinkan penulis berusaha terus-


menerus mencari data untuk memecahkan masalah yang dihadapi penulis akan didorong
terus-menerus agar dapat menyelesaikan tulisan itu sebaik-baiknya.

(2) Topik dikenal/ diketahui dengan baik


Yang dimaksud dengan sebuah topik dikenal/diketahui dengan baik adalah bahwa
sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya diketahui oleh penulis. Berdasarkan
prinsip-prinsip ilmiah yang diketahuinya, penulis akan berusaha sekuat tenaga mencari
data melalui penelitian, observasi, wawancara, dan sebagainya sehingga pengetahuannya
mengenai masalah itu bertambah dalam.

(3) Bahannya dapat diperoleh

Sebuah topik yang baik harus dapat dipikirkan apakah bahannya cukup tersedia di sekitar
kita atau tidak. Bila bahannya cukup tersedia, hal ini memungkinkan penulis untuk dapat
memperolehnya, kemudian mempelajari dan menguasai sepenuhnya.

(4) Topik dibatasi ruang lingkupnya

Topik yang terlampau umum dan luas yang mungkin belum cukup kemampuan untuk
menggarapnya akan lebih bijaksana kalau dibatasi ruanglingkupnya.

2. Judul Karangan

Tahap selanjutnya dari rangkaian kegiatan dalam perencanaan karangan adalah


menentukan/ merumuskan judul yang tepat/sesuai. Judul karangan sering dikacaukan
dengan pengertian topik atau pokok pembicaraan.

            Topik dan judul berbeda. Topik, seperti yang telah disebutkan di atas adalah
pokok pembicaraan atau pokok masalah yang dibahas dalam karangan, sedangkan judul
adalah kepala atau nama sebuah karangan. Topik harus ditentukan sebelum penulis
memulai menulis, sedangkan  judul tidak selalu demikian dibuat/ditentukan setelah
karangan itu selesai.

            Apabila judul ditentukan sebelum memulai menulis, maka penulis/pengarang


hendaknya selalu bersedia untuk mempertimbangkannya kembali sesudah karangan
selesai ditulis seluruhnya. Hal ini dimaksudkan agar judul sebagai kepala karangan sesuai
betul dengan isi karangan.

            Sebagai kepala karangan, judul memiliki kedudukan yang penting karena judul
harus mampu menarik perhatian pembaca. Judul dapat saja diambil dari kata-kata, frase,
atau kalimat yang menarik yang terdapat dalam karangan tersebut. Itulah sebabnya kata-
kata yang dipilih untuk judul karangan harus dipertimbangkan sedemikian rupa agar tepat
betul dijadikan sebagai kepala karangan. Dengan demikian, antara judul, topic, dan isi
karangan ada hubungannya/kaitan yang erat, terutama karangan yang bersifat ilmiah.
Sebuah topik yang terbatas dan memenuhi syarat-syarat untuk judul karangan, maka topik
tersebut dapat langsung dijadikan judul karangan.

            Judul karangan ilmiah harus dipikirkan secara sungguh-sungguh dengan


memperhatikan persyaratan, antara lain :
1. Judul harus relevan, artinya sebuah judul yang baik harus mempunyai pertalian
dengan topik, isi, dan jangkauan pembahasannya.
2. Judul harus provokatif, artinya judul harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga
dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi karangan itu.
3. Judul harus singkat, artinya judul tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau
frasa yang panjang, tetapi harus mengambil frasa atau kata. Bila tidak dapat
dihindari judul yang panjang, maka pengarang dapat menempuh jalan keluar
dengan menciptakan judul utama yang singkat, tetapi judul tambahan yang
panjang (anak judul).
4. Judul harus sejelas mungkin, maksudnya judul tidak boleh dinyatakan dalam kata
kiasan dan tidak mengandung makna ganda. Hal seperti ini dihindari agar tidak
menimbulkan kesalahpahaman atau interpretasi yang lain antara pengarang
dengan pembaca. Jadi, kata-kata yang dipilih untuk judul karangan sedapat
mungkin kata yang bermakna denotasi (makna konsep).
5. Judul harus dibatasi sedemikian rupa agar terdapat kesesuaian dengan isi
karangan baik kesesuaian dari segi sifat atau sudut pandang (segi kualitatif),
maupun kesesuaian dari segi keseimbangan ruang lingkup pokok persoalan
dengan kenyataan pembehasan (segi kuantitatif). Jauh lebih bijaksana memilih
judul yang terbatas dengan diikuti pembahasan luar dan dalam daripada memilih
judul yang luas dengan pembahasan yang sempit dan dangkal.
6. Judul karangan hendaknya menunjukkan kepada pembaca hakikat pokok
persoalan yang dikemukakan dalam karangan, sehingga setiap pembaca dengan
segera mengetahui, apakah ia berkepentingan dengan karangan itu atau tidak.

Sesungguhnya masih banyak yang perlu diperhatikan di dalam merumuskan sebuah judul
karangan yang baik dan menarik, tetapi apabila kenam hal tersebut di atas, dapat dipenuhi
atau diperhatikan dengan sungguh-sungguh, maka judul yang dibuat itu sudah cukup
memadai adanya.

Keberhasilan memilih dan merumuskan judul karangan secara jelas, dapat mewakili
pokok persoalan yang hendak dipaparkan, sudah merupakan modal yang berharharga
untuk menyusun karangan yang bermutu sebagai hasil penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya.

F. Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah

Menurut Faradilla (2015) :

a. Metode Penelitian

Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah
sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini
berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik
ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu
sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan,
pertanian, manajemen, sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan
atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi,
merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap
realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang
memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.

Dalam tahap persiapan dilakukan:

1) Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan


2) Pembatasan topik atau penentuan judul

2. Tahap Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi


melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam
kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan
catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian. Pada tahap
pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :

a.       Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis
yang kita buat.

b.      Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan


dijadikan tema dalam karya ilmiah.

c.       Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema
dari karya ilmiah.

d.      Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.

3. Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan

Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya
tahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian
data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu proses
dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari berbagai
referensi.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam
karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis,
sifat dan bentuk data.

Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan
yang telah ditetapkan.

4. Tahap Penyuntingan Konsep

Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis
tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit.
Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih kurang. Membuang
dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan  pokok bahasan
karya ilmiah.

Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan- bahan
secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang
lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian
bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata,  penyesuaian
kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

5. Tahap Penyajian

Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang
lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh
peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :

a.       Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.

b.      Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman
pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar
pustaka, dll.

b. Analisa dan Pembahasan

Tujuan dari bab pembahasan ini adalah :

1.        Menjawab masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian


dicapai.

2.        Menafsirkan temuan penelitian.

3.        Menganalisis hasil penelitian.


4.        Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah
mapan.

5.        Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru.

6.        Menjelaskan implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan


penelitian.

c. Penutup

1.        Kesimpulan

Kesimpulan terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Kesimpulan
juga dapat ditarik dari hasil pembahasan. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil
penelitian yang telah diuraikan secara lengkap.

2.        Saran

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan,
dan kesimpulan hasil penelitian. Saran dapat ditunjukkan pada suatu instansi seperti
pemerintahan, lembaga, ataupun swasta, ataupun pihak lain yang dianggap layak.

Daftar Pustaka

-            Baris pertama di mulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya di
mulai dengan 3 ketukan ke kanan.

-            Jarak antar baris adalah 1,5 spasi.

-            Daftar pustaka diurut berdasar abjad huruf pertama nama penulis.

-            Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama
penulis harus dicantumkan ulang.

Teknik :

-          Nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga.

-          Tahun terbit karya ilmiah yang bersangkutan.

-          Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf besar untuk huruf pertama tiap
kata kecuali untuk kata sambung dan kata depan, ditulis dengan format huruf miring.

-          Data publikasi berisi nama tempat kota dan nama penerbit.


G. Contoh Karya Tulis Ilmiah
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka

Alfari, Sabrina. 2018. “Jenis Jenis Karya Tulis Ilmiah”. Artikel Bahasa. (Online).
(https://blog.ruangguru.com/jenis-jenis-karya-tulis-ilmiah, diunduh pada tanggal 20
November 2019).

Anjarwati, Julia. 2019. “Karya Ilmiah: Pengertian, Jenis, Fungsi, Struktur, dan Contoh”.
Artikel Bahasa. (Online). (https://bahasa.foresteract.com/karya-ilmiah/, diunduh pada
tanggal 10 desember 2019).

 Depid. 2013. “Sistematika Penulisan karya Ilmiah”. Artikel Bahasa. (Online).


(http://depidpu.blogspot.com/2012/12/sistematika-penulisan-karya-ilmiah.html, diunduh
pada tanggal 10 desember 2019).

Faradilla, Ayu. 2015. “Proses Penyusunan Karya Tulis Ilmiah”. Artikel Bahasa. (Online).
(http://ayfadillara.blogspot.com/2015/12/proses-penyusunan-karya-tulis-ilmiah.html,
diunduh pada tanggal 10 Desember 2019).

Mulyati. 2014. “Terampil Berbahasa Indonesia”. Palembang : Kencana Prenamedia.

Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

“Tp”. 2011. “PERENCANAAN KARYA TULIS ILMIAH: Perumusan Topik dan Judul”.
Artikel Bahasa. (Online). (http://estetikainspire.blogspot.com/2011/11/perencanaan-
karya-tulis-ilmiah.html, diunduh pada tanggal 10 desember 2019).

Anda mungkin juga menyukai