Disusun Oleh:
MELISA MULIDYA SYAHNAZ
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Karya Ilmiah.......................................................................... 3
B. Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah. 4
C. Sistematika atau Kerangka Penulisan Karya Ilmiah............................... 4
D. Cara atau Syarat Penulisan Karya Ilmiah yang Baik............................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 11
B. Saran....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Secara umum, proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga
tahapan, yaitu : tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Karya ilmiah adalah hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu. Aturan
tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah
dibakukan oleh masyarakat akademik.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah
mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah
itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek
penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang
diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian
harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran
akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak
terkait. Oleh karena itu, menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting
dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang
membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting.
Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas
sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam
pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh
pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini
sebagai bahan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?
2. Bagaimana merancang informasi, tujuan, dan esensi dalam karya
ilmiah?
1
3. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?
4. Bagaimana cara penulisan karya ilmiah yang baik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian karya ilmiah;
2. Untuk mengetahui bagaimana merancang informasi, tujuan, dan
esensi dalam karya ilmiah;
3. Untuk mengetahui sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah;
4. Untuk mengetahui cara penulisan karya ilmiah yang baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
B. Merancang Informasi, Tujuan, dan Esensi dalam Karya Ilmiah
1. Menentukan Informasi Penting dalam Karya Ilmiah
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk memublikasikan
suatu ilmu pengetahuan kepada masyarakat.
2. Menyajikan Hasil Karya Ilmiah dalam Diskusi
Berikut langkah-langkah menyajikan makalah dalam forum
diskusi resmi.
a. Tampillah sebagai pemakalah setelah mendapat izin dari
moderator.
b. Kalau tidak diperkenalkan oleh moderator, perkenalkan diri
dengan rendah hati.
c. Sampaikan masalah umum dari isi makalah yang akan dipaparkan.
d. Jelaskan pokok-pokok isi makalah dengan bahasa yang lugas.
e. Sertakan ilustrasi dan fakta-fakta penting yang menyertai
penjelasan di atas.
f. Akhiri paparan dengan menyampaikan simpulan.
4
menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah
yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh
pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji.
c. Kata Pengantar
Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan
mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi
antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam karya
tulis dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan dukungan dalam menggarap dan menyelesaikankarya
tulis tersebut.
d. Halaman Abstrak
Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu,
abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang
perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut:
1) Paragraf pertama latar belakang masalah;
2) Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam
penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh;
3) Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data;
4) Paragraf keempat hasil analisis data.
Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin.
e. Daftar Isi
Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi
harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian
penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan
kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor
halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas
bab-bab dan subbab serta rinciannya
f. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik
Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk
menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan
halaman dengan jelas.
5
2. Bagian Isi
Secara umum, bagian isi terdiri dari:
a. Pendahuluan
Memaparkan: latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan
kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian.
1) Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong
mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang
masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-
hal yang bersifat khusus.
2) Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang
akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus
merupakan hasi penspesifikasian atau pengkhususan masalah utama
yang harus dijawab pada bab kesimpulan.
3) Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian. Tujuan penelitian
biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena tertentu.
Manfaat penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan dilaksanakan.
Manfaat terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng
bersifat praktis.
4) Metodologi Penelitian
Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih
dalam melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal
yang diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal
tersebut mencakup:
a) Metode yang digunakan dalam penelitian;
b) Sumber data;
c) Cara mengambil data;
d) Cara menganalisis data;
e) Cara menyimpulkan/membuat simpulan;
6
b. Landasan teori
Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis
yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang
mendasari perumusan hipotesis. Hal-hal yang perlu ditulis dalam
landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang
sedang diteliti. Agar tidak salah dalam memasukkan teori kita harus
berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau
pada variabel-variabel penelitian (bagi yang penelitiannya terdiri atas
beberapa variabel).
c. Hasil penelitian
Menguraikan: pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil
analisis data.
d. Kesimpulan dan Saran
Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil
penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan
kemudian dikemukakan beberapa saran.
3. Bagian Penutup
Pada umumnya terdiri dari:
a. Daftar Kepustakaan
Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan
seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan.
b. Lampiran
Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan
statistik, tabel, dan lain-lain.
c. Indeks
Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan
disusun menurut abjad.
7
Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis
harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya,
tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung
jawabkan berdasarkan data yang ada.
2. Pola berfikir deduktif-induktif
Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus
menggunakan pola berfikir yang logis (runtut dan sesuai dengan nalar) ada
dua pola berfikir logis yaitu : dedukatif dan indukatif. Pola berfikir
deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan
yang khusus. Contoh : Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya
jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik
kesimpulan ayahku tulisannya jelek.
Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik
kesimpulan dari fakta-fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat
utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh : Fakta-fakta
khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan
membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat
disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”
3. Sistematika
Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti
alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata
tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah,
biasanya masing – masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang
berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai
patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena :
a. Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian.
b. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya.
c. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan
kembali.
Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari: penulisan kutipan, catatan kaki,
dan daftar pustaka.
8
1. Kutipan
Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis
orang lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan
dibedakan menjadi dua,yaitu: Kutipan langsung dan kutipan tidak
langsung.
a. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya (baik kata, ejaan,
maupun tanda bacanya). Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk
mengutip: rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa,
difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan
menjadi dua:kutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek.
Kutipan langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri
dalam alinea baru dengan perubahan spasi. Baris pertama kutipan
dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya
dimulai pada ketukan ke-lima.
Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan
langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik (“…”) dan tanpa
perubahan spasi.
b. Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-
kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi
pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan didalamnya.penulisanya
tanpa tanda petik dan spasi.Sumber asal kutipan dapat dituliskan
langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan
halaman buku.
2. Catatan Kaki
Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang
ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila
ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu
disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber,
9
catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan
catatan kaki adalah:
a. Menyusun pembuktian;
b. Menyatakan utang budi;
c. Menyampaikan keterangan tambahan;
d. Merujuk bagian teks lain.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi
sebagai berikut:
a. Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan
penunjukkan.;
b. Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah
memulai nomor urut baru pada setiap bab;
c. Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau
komputer perlu diperhatikan teknik penempatannya (spasi).
Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang-ulang, digunakan
singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber.
Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut:
a. Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa
kutipan itu diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya
telah dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di
antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain.
Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid halaman.
b. Loz. Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan
sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama,
hanya telah diselingi sumber lain. Contoh: Jauhari, Loz. Cit.
c. Op. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih
dahulu. Contoh: Muttaqin, Op. Cit. hlm.207.
3. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam
penulisan.Komponen yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama
pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Karya ilmiah adalah tulisan yang berisikan ilmu pengetahuan dan
kebenaran ilmiah yang disusun secara sistematis menurut metode penulisan
ilmiah dengan menggunakan ragam bahasa resmi.
Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga
bagian, yaitu: pendahuluan, isi, dan penutup.
Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut :
1. Objektivitas
2. Pola berfikir deduktif-induktif
3. Sistematika
Tata cara penulisan karya ilmiah mencakup : penulisan kutipan, catatan
kaki, dan daftar pustaka.
11
DAFTAR PUSTAKA
12