Anda di halaman 1dari 21

TUGAS KELOMPOK

NAMA DOSEN

Nurjayanti Kaharuddin,S.S.,M.Pd

PENULISAN KARYA ILMIAH

KELOMPOK 3

NAMA ANGGOTA

1. Jayjay KHT (1911002)


2. Delfina Itung (1911008)
3. Desi Chandra (1911020)
4. Heny Wulandari (1911024)
5. Ingramelia Tanjung (1911026)
6. Stephanie (1911027)

JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
hanya dengan rahmat-Nya, kami akhirnya bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Penulisan Karya Ilmiah” ini dengan baik tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pengajar
mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan banyak pengarahan serta
masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah. Rasa terima kasih
juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi yang telah
memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Meskipun kami sudah mengumpulkan banyak referensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun kami menyadari bahwa di dalam makalah yang
telah kami susun ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga
kami mengharapkan saran serta masukan dari para pembaca demi tersusunnya
makalah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa
memberikan banyak manfaat terhadap penulisan karya ilmiah.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................2
D. Manfaat Penelitian.....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
BAB III PENUTUP.............................................................................................16
A. Simpulan....................................................................................................16
B. Saran..........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penulisan karya ilmiah dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah
diperkenalkan pada siswa sejak pendidikan tingkah menengah pertama.
Kemudian akan dilanjutkan pada tingkat menengah pertama, lalu tingkat
menengah atas hingga perguruan tinggi. Namun, apakah pengetahuan seorang
siswa akan terus meningkat mengenai penulisan karya ilmiah seiring
seringnya berlatih menulis karya ilmiah dari jenjang yang mudah hingga
tingkat kesulitannya cukup rumit.
Pada dasarnya tulisan ilmiah merupakan tulisan yang didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisnnya. Selain itu, bahasanya pun
harus santun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Karya
ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu yang
memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang
penulis atau peneliti untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan
sistematis. Aturan dalam karya ilmiah biasanya merupakan suatu persyaratan
tata tulis yang telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum,
proses penulisan karya ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu : tahap
prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Sebagai hasil penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karangan ilmiah
mengandung komponen adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah
itu. Adanya tujuan penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek
penelitian, instrumen yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang
diperoleh. Setelah kaidah ditemukan dan dirumuskan, kegiatan penelitian
harus diwujudkan dalam bentuk laporan. Hal ini dimaksudkan karena sasaran
akhir penelitian adalah mengkomunikasikan hasil penelitian pada khalayak
terkait. Oleh karena itu,  menulis laporan merupakan tahap akhir yang penting

1
dalam penelitian, karena menulis laporan merupakan proses komunikasi yang
membutuhkan adanya pengertian yang sama antara penulis dan  pembaca.
Jadi, dapat disimpulkan belajar menulis karya ilmiah itu sangat penting.
Supaya di setiap proses dan tahapannya sesuai dengan aturan yang berlaku.
Selain itu, pentingnya belajar menulis karya ilmiah juga dapat memperjelas
sasaran atau tujuan dilaksanakannya penelitian sehingga dalam
pembahasannya dapat disampaikan secara tepat dan mudah dipahami oleh
pembaca. Sehingga kami membuat makalah penulisan karya ilmiah ini
sebagai bahan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, penulis
mengidentifikasi masalah-masalah yang ada sebagai berikut.
1. Apa sajakah konsep dasar dalam karya ilmiah?
2. Apa sajakah prinsip-prinsip umum yang mendasari penulisan sebuah
karya ilmiah?
3. Apa sajakah ciri dan tujuan karya ilmiah?
4. Bagaimana penggunaan bahasa ragam ilmiah dalam karya ilmiah?
5. Bagaimanakah ragam bahasa keilmuan yang mendasari penulisan
sebuah karya ilmiah?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian untuk mendeskripsikan sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar dalam karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip umum yang mendasari penulisan
sebuah karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui ciri dan tujuan karya ilmiah
4. Untuk mengetahui penggunaan bahasa ragam ilmiah
5. Untuk mengetahui ragam bahasa keilmuan yang mendasari penulisan
sebuah karya ilmiah.

2
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan jawaban dari permasalahan-
permasalahan yang telah dirumuskan dan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut.
a. Bagi Dosen
Makalah ini diharapkan menjadi sebuah referensi bagi dosen untuk
ketika akan mengajari sebuah materi mengenai karya tulis ilmiah kepada
mahasiswa. Pada dasarnya tulisan ilmiah merupakan tulisan yang
didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang
tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisnnya. Selain itu, bahasanya pun harus santun dan isinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.

b. Bagi Mahasiswa
Melalui penulisan makalah ini, mahasiswa diharapkan menjadi lebih
termotivasi dalam mengemukakan pendapatnya yang berupa
argumentasi, sehingga dapat membantu kemampuan dalam diri untuk
berpendapat dengan objektif mengenai suatu permasalahan tertentu dan
untuk memberikan kemudahan terhadap mahasiswa dalam penulisan
karya ilmiah.

c. Bagi Pembaca
Pembaca diharapkan dapat mengetahui apa saja mengenai karya
ilmiah, dan dengan mudah mendapatkan informasi mengenai karya
ilmiah melalui penulisan makalah ini.

3
BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Karya Ilmiah

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang memaparkan hasil pembacaan,


pengkajian, dan pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis
atau peneliti untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada
para pembaca. Dilihat dari panjang atau kedalaman uraian, karya ilmiah
dibedakan atas makalah dan laporan penelitian. Dalam penulisan, baik makalah
maupun laporan penelitian, didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah.
Penyusunan dan pengajian karya semacam itu didahului oleh studi pustaka dan
lapangan (Azyumardi, 2008: 111).

Finoza dalam Alamsyah (2008: 98) mengklasifikasikan karangan menurut


bobot isinya ke dalam tiga jenis, yaitu karangan ilmiah, karangan semi-ilmiah atau
ilmiah populer, dan karangan non-ilmiah. Karangan yang tergolong dalam
karangan ilmiah, antara lain makalah, laporan, skripsi, tesis, dan disertasi.
Karangan yang tergolong dalam karangan semi-ilmiah, antara lain artikel,
editorial, opini, feature, dan reportase. Karangan yang tergolong karangan non-
ilmiah, antara lain anekdot, opini, dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan
naskah drama.Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan
khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa. Karangan non-ilmiah
adalah karangan yang tidak terikat pada karangan baku, sedangkan karangan
semi-ilmiah berada diantara keduanya.

Prinsip - Prinsip Umum yang Mendasari Penulisan Sebuah Karya Ilmiah

Terdapat tiga prinsip umum yang mendasari penulisan karya ilmiah, yaitu :

4
1. Objektif, artinya setiap pernyataan ilmiah di dalam suatu karya ilmiah harus
didasarkan kepada data dan fakta.
2. Prosedur atau penyimpulan temuan melalui penalaran induktif dan deduktif.
3. Pembahasan data bersifat rasional. Dalam menganalisis data, seorang penulis
karya ilmiah harus menggunakan pengalaman dan pikirannya secara logis.

Ciri dan Tujuan Karya Ilmiah

Ciri-Ciri dan Karateristik Karya Ilmiah yang harus diketahui dan dipahami
antara lain sebagai berikut :

 Berdasarkan Teori. Tulisan yang dibuat harus mengarah pada teori


sebagai landasan berfikir dalam pembahasan suatu masalah.
 Lugas, artinya pembicaraan langsung kepada pokok permasalahan dengan
menggunakan kalimat yang efektif, tidak kritis, dan tidak menimbulkan
Interprestasi lain.
 Tidak Emotif, artinya karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek
perasaan dari penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta
yang didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan
subjektif dari penulisnya.
 Logis, artinya segala keterangan yang disajikan dapat diterima oleh akal
sehat yang mengacu pada pembahasan yang rasional dengan urutan yang
konsisten. Tulisan tidak memuat hal-hal yang janggal atau tidak bisa
dibuktikan kebenarannya, serta tidak boleh di luar nalar manusia.
 Sistematis, artinya baik penulisan dan pembahasan harus sesuai dengan
prosedur dan sistem yang berlaku dan memilki kesinambungan antar
bagian dan babnya.
 Objektif, artinya segala keterangan dikemukakan berdasarkan pada fakta,
dalam hal ini kerangka karya tulis ilmiah bersifat konkrit dan benar
adanya, dan tidak mengada-ada.

5
 Lengkap, artinya pembahasan mengenai segi-segi masalah dibahas secara
tuntas dan menyeluruh selengkap-lengkapnya.
 Saksama, artinya karya ilmiah dikerjakan dengan teliti dan berusaha
menghindarkan dari segala bentuk kesalahan.
 Jelas, artinya segala keterangan yang dikemukakan dapat mengungkapkan
maksud secara jernih.
 Empiris, yakni kebenarannya dapat diuji.
 Terbuka, yakni konsep atau pandangan keilmuan dapat berubah
seandainya muncul pendapat baru.
 Berlaku umum, yaitu semua simpulannya berlaku bagi semua
populasinya.
 Penyajian menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim.
 Tuntas, artinya permasalahan dikupas secara mendalam dan selengkap-
lengkapnya.
 Bahasa Baku, penggunaan bahasa baku itu meliputi setiap aspek
penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga penulisan
kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan
membuat pembaca bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan
tidak dipahami pembaca.
 Menggunakan Kaidah Keilmuan, hal itu bertujuan untuk menunjukkan
bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian
yang dibahas dalam karya ilmiah.

Adapun tujuan karya ilmiah, sebagai berikut :

a) Memberi penjelasan untuk menambah pengetahuan sesuai dengan


permasalahan yang dibahas.
b) Memberi komentar atau penilaian.
c) Memberi saran.
d) Menyampaikan sanggahan dan memecahkan permasalahan yang diteliti.

6
e) Membuktikan hipotesa.

Ragam Ilmiah

            Ilmiah itu merupakan kualitas dari tulisan yang membahas persoalan
dalam bahasa indonesia bidang ilmu tertentu. Kualitas keilmuan itu didukung juga
oleh pemakaian bahasa dalam ragam ilmiah. Jadi, ragam bahasa ilmiah itu
mempunyai sumbangan yang tidak kecil terhadap kualitas tulisan ilmiah.
Ragam ilmiah merupakan pemakaian bahasayang mewadahi dan
mencerminkan sifat keilmuan dari karya ilmiah.sebagai  wadah, ragam ilmiah
harus menjadi ungkapan yang tetap bagi kerumitan (sofistifikasi) pemikiran dalam
karya ilmiah. Dari pemakaian ragam ilmiah itu juga bukan saja tercermin sikap
ilmiah, melainkan juga hati-hatian, kecendekiaan, kecermatan, kebijaksanaan
(wisdom) dan kecerdasandari penulisnya.

Ranah Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah


Penggunaan bahasa dalam berbagai karya ilmiah adalah sebagai berikut :
a. Laporan berbentuk naskah.
Contoh : artikel makalah, laporan hasil penelitian, dan laporan surat.
b. Skripsi (pada S1), Tesis (pada S2), Desertasi (pada S3).
c. Laporan pekerjaan yang berbentuk surat/ naskah.
d. Laporan pertanggung jawaban.
Contoh : laporan kegiatan, keuangan, dan laporan pemegang saham.

Ciri – ciri Ragam Bahasa Ilmiah

Dalam bahasa Indonesia kebakuan bahasa diukur dengan pedoman umum


ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan, pedoman umum tata bentuk istilah,
Kamus Besar Bahasa Ilmiah, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Pedoman

7
Pengindonesiaan Istilah Asing dan lain sebagainya. Ragam bahasa ilmiah juga
mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain :

1. Baku.

Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa


Indonesia baku, baik mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian
juga, pemilihan kata istilah dan penulisan yang sesuai dengan kaidah
ejaan.

2. Logis.

Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam


ilmiah dapat diterima akal. Contoh: “Masalah pengembangan dakwah kita
tingkatkan.”Ide kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang
tepat. Pengembangan dakwah mempunyai masalah kendala. Tidak logis
apabila masalahnya kita tingkatkan. Kalimat di atas seharusnya
“Pengembangan dakwah kita tingkatkan.”

3. Kuantitatif.

Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara


pasti. Perhatikan contoh di bawah ini:Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan”
lulusan perguruan tinggi. Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6
atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan ilmiah tidak benar memilih kata
“kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi menjadi Da’i di Gunung
Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang lagi dari lulusan
pesantren.

4. Tepat.

Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan


oleh pemutus atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh:

8
“Jamban pesantren yang sudah rusak itu sedang diperbaiki. ”Kalimat
tersebut, mempunyai makna ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban,
atau mungkin juga pesantren.

5. Denotatif yang berlawanan dengan konotatif.

Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya


dan tidak diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.

6. Runtun.

Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya,


baik dalam kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat
kalimat yang mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah menurut Moeliono (1989:73-74) memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :

 Bersifat formal dan objektif.

 Lazimnya menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan ragam


kalimat pasif.

 Menggunakan titik pandang gramatik yang bersifat konsisten.

 Menggunakan istilah khusus dalam bidang keilmuan yang sesuai.

 Tingkat formalitas ragam bahsa bersifat resmi.

 Bentuk wacana yang digunakan addalah ekspositoris atau


eksposisi.

 Gagasan digunakan dengan lengkap, jelas, ringkas dan tepat.

 Menghindari ungkapan yang bersifat ekstrim dan emosional.

9
 Menghindari kata-kata mubazir.

 Bersifat moderat.

 Digunakan sebagai alat komunikasi dengan pikiran dan bukan


dengan perasaan.

 Ukuran panjang kalimat sedang.

 Penggunaan majas sangat dibatasi.

 Lazim dilengkapi dengan gambar, diagram, peta, daftar dan tabel.

 Menggunakan unsur mekanis secara tepat seperti ejaan, lambang,


singkatan dan rujukan.

Ragam Bahasa Keilmuan

Menurut Sunaryo (1994:1), kaidah-kaidah berbahasa perlu diperhatikan


dalam berkomunikasi, baik yang berkaitan dengan kebenaran kaidah pemakaian
bahasa sesuai dengan konteks situasi, kondisi, maupun sosial-budayanya. Pada
saat kita berbahasa, baik secara lisan maupun tertulis, kita selalu memerhatikan
faktor-faktor yang menentukan bentuk-bentuk bahasa yang kita gunakan. Pada
saat menulis, misalnya, kita selalu memerhatikan siapa pembaca tulisan kita, apa
yang kita tulis, apa tujuan tulisan itu, dan di media apa kita menulis agar tulisan
yang kita buat tepat sasaran.

Faktor-faktor penentu berkomunikasi meliputi: partisipan, topik, latar,


tujuan, dan saluran (lisan dan tulisan). Partisipan tutur berupa P1
(pembicara/penulis) dan P2 (pembaca atau pendengar tutur). Agar pesan yang
disampaikan dapat terkomunikasikan dengan baik, maka P1 perlu mengetahui
latar belakang P2 dan memerhatikan hubungan antara P1 dengan P2. Hal itu perlu

10
diketahui agar pilihan bentuk bahasa yang digunakan tepat, pesan dapat
tersampaikan, tidak menyinggung perasaan, menyepelekan, merendahkan, dan
sejenisnya.

Topik tutur berkenaan dengan masalah apa yang disampaikan penutur ke


penanggap tutur. Penyampaian topic tutur dapat dilakukan secara:

a. Naratif untuk menceritakan peristiwa, perbuatan, cerita;


b. Deskriptif untuk menggambarkan hal-hal faktual, seperti keadaan, tempat
barang, dan sebagainya;
c. Ekspositoris; dan
d. Argumentatif dan persuasif.

Ragam Bahasa Keilmuan mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :

a. Cendekia. Bahasa Indonesia keilmuan mampu digunakan untuk


mengungkapkan hasil pemikiran logis secara tepat.
b. Lugas dan Jelas. Bahasa Indonesia keilmuan digunakan untuk
menyampaikan gagasan ilmiah secara jelas dan tepat.
c. Gagasan sebagai pangkal tolak. Bahasa Indonesia keilmuan digunakan
dengan orientasi gagasan. Hal itu berarti penekanan diarahkan pada
gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada penulisan.
d. Formal dan objektif. Komunikasi ilmiah melalui teks ilmiah merupakan
komunikasi formal.

Kata Berciri Formal Kata Berdiri Informal


Korp Korps
Berkata Bilang
Karena Lantaran
Suku Cadang Onderdill

Laras Ilmiah

11
Laras ilmiah adalah penggunaan bahasa dalam kegiatan ilmiah, contohnya
adalah penulisan karya tulis ilmiah, namun nyatanya banyak penulisan karya tulis
ilmiah terkadang tidak sesuai dengan kalimat penulisan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Contohnya dalam penulisan tanda dalam kalimat titik dua
seharusnya berada tepat di akhir kalimat, nyatanya kita ingin memperindah tanda
tersebut dalam kalimat jadi tanda titik dua tersebut di awal kalimat.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah hendaknya disesuaikan dengan ejaan


yang disempurnakan (EYD). Mahasiswa yang sedang menjalani program karya
tulis ilmiah sebaiknya menyesuaikan penulisan dengan EYD, untuk menyesuaikan
penulisan, harus rajin konsultasi dengan dosen pembimbing utama dan dosen
pembimbing pendamping agar tulisan karya tulis ilmiah mendekati sempurna.

Hal yang sering menjadi kesalahan dalam penulisan Bahasa Indonesia


adalah penggunaan huruf kapital dan huruf kecil. Huruf kapital digunakan untuk
kata sapaan, contohnya “berapa jumlah anak Bapak sekarang?”, sedangkan
huruf kecil digunakan untuk kata yang bukan sapaan, contohnya “di samping
gardu tersebut terlihat seorang bapak berdiri menunggu angkutan kota datang”.

Selain itu, imbuhan dalam kalimat sangat perlu diperhatikan dan


disesuaikan dengan ejaan yang disempurnakan (EYD), contohnya imbuhan
dengan awalan mem dan akhiran an dalam kata mempengaruhi tetapi penulisan
yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan adalah memengaruhi, karena setiap
kata yang mendapatkan imbuhan maka huruf awalnya akan hilang. Contoh lain
pada kata fokus yang berimbuhan awalan mem dan akhiran an akan
menjadi memokuskan bukan memfokuskan. Berbeda dengan kata yang huruf
awalnya menggunakan huruf konsonan dan huruf kedua kata tersebut juga
menggunakan huruf konsonan, contohnya praktek, jika medapatkan imbuhan
dengan awalan mem dan akhiran an maka kata praktek menjadi mempraktekan. 

12
Kata penghubung juga harus diperhatikan kapan menggunakan kata
penghubung di awal kalimat dan kapan menggunakan kata penghubung di tengah
kalimat, sedangkan kata penghubung oleh karena itu digunakan di awal kalimat.

Dalam penulisan kalimat yang benar juga harus diperhatikan kata


konjugasi atau yang bisa disebut dengan kata penghubung, contohnya
kata karena dalam penulisan kalimat kata tersebut harus berada di tengah dan
kata oleh karena itu harus berada di depan kalimat.  
     
Pengetahuan tentang penulisan Bahasa Indonesia yaitu baik dan benar
penting dalam penulisan makalah. Terdapat dua jenis penulisan makalah, yaitu
makalah panjang dan makalah pendek. Makalah panjang adalah  makalah yang
menggunnakan BAB di dalam pembuatan makalah tersebut, sedangkan makalah
pendek adalah makalah yang dibuat tanpa menggunakan BAB di dalamnya.
     
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat penting untuk digunakan
dalam kehidupan sehari-hari, namun kita juga harus bisa memilih waktu yang
tepat untuk penggunaan Bahasa Indonesia karena bahasa yang kita gunakan akan
terdengar kaku jika kita menggunakan Bahasa Indonesia tidak tepat pada
waktunya. 

Persyaratan bagi sebuah tulisan untuk dianggap sebagai karya ilmiah


adalah sebagai berikut (Brotowidjojo 1988: 15-16):
- Manyajikan fakta objektif secara sistematis atau runut.
- Aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
- Ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur, dan tidak bersifat terkaan. Dalam
pengertian “jujur”, terkandung sikap etis penulisan ilmiah, yakni
penyebutan rujukan dan kutipan yang jelas.
- Disusun secara sistematis; setiap langkah direncanakan secara terkendali,
terkonsep, dan sesuai prosedur.

13
- Menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan
induktif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
- Mengandung pandangan yang disertai dengan dukungan dan pembuktian
berdasarkan suatu hipotesis.
- Ditulis secara tulus. Hal ini berarti bahwa karya ilmiah hanya mengandung
kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang
bernada meragukan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta,
tidak bersifat ambisius, dan berprasangka. Penyajian tidak boleh bersifat
emotif.
- Pada dasarnya, suatu karya ilmiah bersifat ekspositoris. Jika pada akhirnya
timbul kesan argumentatif dan persuasif, maka hal itu ditimbulkan oleh
penyusunan kerangka karangan yang cermat. Dengan demikian, fakta dan
hukum alam yang diterapkan pada situasi spesifik tersebut dibiarkan
berbicara sendiri. Pembaca dibiarkan mengambil kesimpulan sendiri
berupa pembenaran dan keyakinan akan kebenaran karya ilmiah tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dikatakan bahwa karya ilmiah memiliki


tiga ciri jika dilihat dari segi bahasa yang digunakan, yaitu:
a. Harus cepat dan tunggal makna, tidak remang nalar atau mendua makna.
b. Harus secara cepat mendefinisikan setiap istilah, sifat, dan pengertian yang
digunakan agar tidak menimbulkan kerancuan dan keraguan.
c. Harus singkat, berlandaskan ekonomi bahasa.

Sebagai karya ilmiah, karya tulis harus memenuhi syarat berikut ini:


a. Mempunyai masalah dan pemecahan,
b. Masalah harus objektif,
c. Penyusunan dengan metode tertentu,
d. Karanan haruslah lengkap,
e. Karangan dikemukakan dengan pemikiran yang sehat,
f. Karangan disusun dengan suatu sistem.

14
Laras Ilmiah Populer

Laras ilmiah populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi
diungkapkan dengan penuturan yang mudah dimengerti. Karya ilmiah populer
tidak selalu merupakan hasil penelitian ilmiah. Tulisan ini dapat berupa petunjuk
teknis, pengalaman, dan pengamatan biasa yang diuraikan dengan metode ilmiah.
Jika karya ilmiah harus selalu disajikan dalam ragam bahasa yang standar, maka
karya ilmiah populer dapat disajikan dalam ragam standar, semi-standar, dan non-
standar. Penyusun karya ilmiah populer akan tetap disebut penulis bukan
pengarang karena proses penyusunan karya ilmiah populer sama dengan proses
penyusunan karya ilmiah biasa. Hal yang membedakan karya ilmiah dengan karya
ilmiah populer hanyalah cara penyajiannya. Seperti yang telah diuraikan
sebelumnya, persyaratan yang berlaku bagi sebuah karya ilmiah berlaku pula bagi
karya ilmiah populer. Akan tetapi, terdapat pula persoalan lain dalam karya ilmiah
populer, seperti kritik terhadap pemerintah, analisis atas suatu peristiwa yang
sedang populer di tengah masyarakat, jalan keluar bagi persoalan yang sedang
dihadapi masyarakat, atau sekedar informasi baru yang ingin disampaikan kepada
masyarakat.

Jika karya ilmiah memiliki struktur yang baku, tidak demikian halnya
dengan karya ilmiah populer. Oleh karena itu, karya ilmiah populer biasanya
disajikan melalui media surat kabar dan majalah, biasanya format penyajiannya
mengikuti format penyajian yang berlaku dalam laras jurnalistik. Pemilihan topik
dan perumusan tema harus dilakukan dengan cermat. Tema tersebut kemudian
dikembangkan dengan jenis karangan tertentu, misalnya narasi eksposisi,
argumentasi, atau deskripsi. Secara lebih perinci, penulis dapat mengembangkan
gagasannya dalam berbagai bentuk pengembangan paragraph, seperti pemecahan
masalah, kronologi, perbandingan, atau opini.

15
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Karya Ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan
suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau
peneliti untuk memberitahukan sesuatu secara logis dan sistematis kepada
pembaca. Karya Ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai
suatu hal yang terdapat di dalam objek tulisan.

Adapun ciri – ciri karya ilmiah sebagai berikut ; logis, sistematis, objektif,
lengkap, lugas, saksama, jelas, empiris, terbuka, berlaku umum, penyajian
karya ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah dan bahasa tulis yang lazim.

Metode Ilmiah menggunakan dua pendekatan, yaitu ;


1. Pendekatan Rasional, berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan kajian
data yang diperoleh dari berbagai rujukan (litertur).
2. Pendekatan Empiris, berupaya merumuskan kebenaran berdasarkan fakta
yang diperoleh dari lapangan atau hasil percobaan (laboratorium).

Karya Ilmiah memiliki beberapa tujuan, antara lain :


1. Memberi penjelasan.
2. Memberi komentar atau penilaian.
3. Memberi saran.

16
4. Menyampaikan sanggahan.
5. Menggunakan hipotesis.

Bahasa Ragam Ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan jenis


pemakaiannya di dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat keilmuannya.

Ragam Bahasa Keilmuan mempunyai ciri ; cendekia, lugas dan jelas,


gagasan sebagai pangkal tolak, formal dan objektif.

Setiap laras dapat disampaikan dalam ragam standar, semi – standar, atau
non – standar. Akan tetapi, tidak demikian halnya dengan laras ilmiah. Laras
ilmiah harus selalu menggunakan ragam standar.

Laras Ilmiah Populer merupakan sebuah tulisan yang bersifat ilmiah, tetapi
diungkapkan dengan penuturan yang mudah dimengerti. Jika karya ilmiah
memiliki struktur yang baku, tidak demikian dengan halnya dengan karya
ilmiah popular.

B. Saran
Penulis menyarankan beberapa hal terkait Penulisan Karya Ilmiah diatas
seperti:

 Penulisan karya ilmiah dapat dilakukan oleh siapa saja asal mengetahui
konsep karya ilmiah, perinsip-prinsip umum yang mendasari penulisan,
dan persyaratan karya ilmiah.
 Penulis karya ilmiah bukan hanya untuk mengekspresikan pikiran, tetapi
juga untuk menyampaikan hasil penilitian.
 Penulis menyadari bahwa banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber, Penulis akan
memperbaiki makalah tersebut. Penulis juga mengharapkan kritik dan
saran dalam penulisan makalah dikemudian hari.

17
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. Achmad H. P., Dr. Alek, M.Pd..Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Penerbit Erlangga.

https://www.pelajaran.co.id/2018/16/pengertian-karya-ilmiah-ciri-ciri-tujuan-
manfaat-syarat-dan-jenis-karya-ilmiah.html

https://sevima.com/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-karya-tulis-ilmiah/

https://blog.ruangguru.com/karakteristik-karya-tulis-ilmiah-beserta-tujuan-dan-
manfaatnya

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/bahasa-indonesia/yuk-pahami-apa-itu-
karya-ilmiah-biar-bisa-menulisnya/

http://niummukulsum30.blogspot.com/2016/12/makalah-bahasa-indonesia-
tentang-karya.html

http://repository.upi.edu/1408/4/S_IND_0906911_Chapter1.pdf

https://ukhuwahislah.blogspot.com/2018/03/makalah-karya-tulis-ilmiah.html

https://www.masukuniversitas.com/contoh-kata-pengantar/

http://keperawatankel1.blogspot.com/2015/09/laras-ilmiah-bahasa.html

https://www.artikelmateri.com/2016/05/karya-ilmiah
https://contohsoal.co.id/contoh-saran-dalam-makalah/

18

Anda mungkin juga menyukai