Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PROYEK TERINTEGRASI MATA KULIAH WAJIB UMUM (MKWU)

PERAN MASJID DALAM MENGHADAPI TANTANGAN MODERNISASI DAN DEKADENSI MORAL

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 7 PDB 46

1. Daffina Natasya T. (166231084)

2. Damai Dwi Putri P. (007231092)

3. Dinda Ranti Saputri (111231182)

4. Exbal Taski Pratama (185231086)

5. Fathiyah Aisyah Putri (161231148)

6. Melda Salaka Telsye S. (164231108)

7. Piska Amalia (143231265)

8. Rastyo Carolina Ayu L. (191231226)

UNIVERSITAS AIRLANGGA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan rahmat-Nya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan laporan yang berjudul “Peran Masjid Dalam
Menghadapi Tantangan Modernisasi dan Dekadensi Moral’’ dengan baik. Pembuatan makalah
ini tidak hanya sebagai syarat untuk memenuhi tugas, tetapi juga untuk menambah pengetahuan
kami tentang peran masjid dalam menghadapi tantangan modernisasi dan dekadensi moral yang
sedang terjadi.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada dosen mata kuliah
wajib umum yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis ucapkan
terima kasih pula kepada pihak-pihak lain yang telah turut membantu menyelesaikan makalah
ini.

Penulis menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis menerima tanggapan berupa kritik dan saran yang membangun. Penulis
berharap makalah ini dapat menambah wawasan, baik untuk penulis maupun untuk para
pembaca.

Surabaya, 25 Desember 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………………………………………………

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………………………………….

RINGKASAN……………………………………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………………

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………………………………………………..

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………………………………………………….

BAB II GAMBARAN LOKASI DAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN……………………………………………..

2.1 Metode Penelitian…………………………………………………………….………………………………………………

2.2 Fokus Penelitian…………………………………………………………….…………………………………………………

2.3 Waktu Penelitian…………………………………………………………….………………………………………………..

2.4 Lokasi Penelitian…………………………………………………………….…………………………………………………

2.5 Narasumber………………………………..……………………………………………………………………………………

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………….

3.1 Hasil…………………………………………………………….…………………………………………………………………..

3.2 Pembahasan…………………………………………………………….………………………………………………………

BAB IV REFLEKSI DAN PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT…………………………………………………………

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………….……………………………………………………….

4.2 Saran…………………………………………………………….…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………….

LAMPIRAN…..……………………………………………………………………………………………………………………….

iii
RINGKASAN

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Globalisasi yang terus berkembang di tengah masyarakat bisa saja berdampak positif,
misalnya mempermudah manusia dalam melakukan segala aktifitas berkat lahirnya teknologi
yang canggih. Namun di sisi lain, kemajuan teknologi tersebut juga dapat memberikan dampak
negatif apabila teknologi disalahgunakan ke jalan yang menyimpang, karena dapat melanggar
norma-norma yang ada di masyarakat dan menyebabkan dekadensi moral pada generasi penerus
bangsa. Contohnya pada saat ini, maraknya pergaulan bebas di kalangan remaja yang sudah tidak
asing lagi di masyarakat. Hal tersebut disebabkan oleh pesatnya arus globalisasi yang memberikan
dampak signifikan dan melahirkan dua segmen yang sulit dipisahkan, yaitu dampak positif dan
negatif. Banyak dari kalangan pelajar yang menggunakan internet untuk mengakses sesuatu yang
tidak wajar. Mereka justru menyalahgunakan kecanggihan teknologi dengan menyaksikan
tayangan-tayangan serta gambar-gambar budaya asing yang tidak normatif, bahkan mengakses
situs-situs yang mengandung unsur pornografi yang tidak sesuai dengan hal yang dibutuhkan di
dalam bidang pendidikan. Situs dengan unsur pornografi tersebut dapat berupa gambar maupun
video yang tidak wajar untuk ditampilkan dan disebarluaskan bagi para pengguna internet,
khususnya para pelajar.

Pergaulan bebas yang marak terjadi saat ini merupakan salah satu bentuk dekadensi moral
yang terjadi pada remaja. Dekadensi moral merupakan bentuk penurunan moralitas yang
berimbas pada lahirnya pola perilaku yang menyimpang dan paradigma baru yang tidak sesuai
dengan tatanan kehidupan sosial masyarakat dan agama. Hal itu dapat disebabkan oleh beberapa
faktor, salah satunya yaitu kurangnya bimbingan terhadap para remaja terkait cara mengisi waktu
luang dengan baik dan mengarah pada pembinaan moral. Padahal, dampak dari dekadensi moral
sangat serius, karena dapat menimbulkan kerugian baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Terlebih lagi ketika dekadensi moral terjadi pada remaja yang merupakan generasi penerus bangsa
Indonesia. Di mana setiap harinya mereka selalu terkontaminasi oleh berbagai tayangan kurang
mendidik di televisi ataupun media internet, yang tidak hanya mengakibatkan dekadensi moral,
namun juga membuat remaja saat ini tidak mengetahui budaya daerah mereka sendiri. Mereka
justru lebih tertarik kepada budaya luar seperti budaya korea yang populer di kalangan mereka.
Hal kecil semacam ini harusnya menjadi perhatian masyarakat sebab masalah ini jauh dari definisi
hubungan sosial yang baik dan dapat membuat generasi penerus bangsa Indonesia kehilangan
rasa nasionalisme terhadap bangsanya sendiri. Dekadensi moral seperti ini biasanya dimulai dari
hal-hal yang sepele, seperti mengikuti gaya berpakaian, cara berbicara, bahkan tradisi yang tidak
sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. Beberapa bentuk dekadensi moral lain yang banyak
terjadi saat ini, di antaranya perzinahan, pencurian, penggunaan narkoba, pornografi, tindakan
kekerasan dan kriminal, seks bebas, aborsi di kalangan remaja, dan lain-lain. Bentuk dekadensi
moral tersebut tentu menjadi masalah sosial yang sangat serius dan sulit untuk diatasi secara
menyeluruh, namun bukan berarti tidak ada usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasinya. Di
negara Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, masjid tentu menjadi fundamen
pembangunan umat yang harus memiliki otonomi kuat dalam melawan tantangan globalisasi dan
modernisasi bersama seluruh lapisan masyarakat, terutama dalam mengatasi degradasi moral
yang terjadi.

Alasan kelompok 7 memilih masjid Al Falah Surabaya sebagai lokasi field study adalah
untuk mengetahui bagaimana pengurus masjid mengusahakan jalannya program kegiatan dengan
optimal, seperti kegiatan sosial masyarakat, kegiatan ibadah, kegiatan keagamaan, dan kegiatan
pembangunan masjid yang terus mengalami peningkatan berkat dukungan pemanfaatan dana
yang optimal. Selain itu, peneliti memilih untuk mengunjungi masjid ini dikarenakan hadirnya
Remaja Islam Masjid Al Falah Surabaya (RISMA) dalam membantu terlaksananya program
kegiatan masjid dengan baik, mulai dari kegiatan keagamaan, hingga kegiatan aksi sosial dalam
masyarakat yang menargetkan para remaja dan pemuda lain untuk turut berpartisipasi dalam
kegiatan yang dijalankan. Namun pada kenyataannya, manfaat kegiatan yang dilaksanakan
bahkan dapat dirasakan oleh masyarakat muslim hingga non muslim. Oleh karena itu, kami
tertarik untuk meneliti lebih jauh terkait bagaimana peran remaja masjid dalam mendukung
kegiatan masjid dan membantu masyarakat menumbuhkan karakter remaja yang bermoral.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut.

1. Kegiatan apa yang dijalankan oleh remaja masjid Al Falah Surabaya terkait penyebaran nilai
atau ajaran yang sesuai norma agama di era modernisasi?

2. Bagaimana respons timbul dari masyarakat terkait kegiatan yang diadakan oleh remaja masjid
Al Falah Surabaya?

3. Adakah yang menjadi target spesifik dari kegiatan yang dijalankan oleh remaja masjid?

4. Bagaimana remaja masjid menjalankan kegiatan atau program kegiatan masjid dengan
melibatkan iptek?

5. Kegiatan apa yang dilakukan oleh remaja masjid untuk menumbuhkan sikap toleransi antar
umat beragama yang ada di lingkungan sekitar masjid?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian
ini adalah sebagai berikut.

1. Memahami kegiatan apa yang dijalankan oleh remaja masjid Al Falah Surabaya terkait
penyebaran nilai atau ajaran yang sesuai norma agama di era modernisasi.

2. Memahami bentuk respons yang timbul dari masyarakat terkait kegiatan yang diadakan
oleh remaja masjid Al Falah Surabaya.

3. Mengetahui target spesifik dari kegiatan yang dijalankan oleh remaja masjid.

4. Memahami cara remaja masjid menjalankan kegiatan atau program kegiatan masjid
dengan melibatkan iptek.

5. Mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh remaja masjid untuk menumbuhkan sikap
toleransi antar umat beragama yang ada di lingkungan sekitar masjid.
BAB II

GAMBARAN LOKASI DAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN

2.1 Metode Penelitian


Pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam sebuah penelitian, karena
bertujuan untuk mendapatkan data dari sumber data. Berdasarkan tujuan penelitian yang
hendak dicapai, penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa wawancara untuk
memperoleh data yang bersifat deskriptif. Penggunaan metode kualitatif didasari oleh adanya
tujuan penelitian, yaitu untuk mengkaji dan memahami fenomena yang terjadi berdasarkan
data yang diperoleh secara langsung sesuai fakta di lapangan. Selanjutnya, wawancara
dilakukan secara bebas terpimpin oleh anggota kelompok 7 bersama perwakilan Remaja Islam
Masjid Al Falah Surabaya (RISMA) yang dalam pelaksanaannya, peneliti telah memiliki
pedoman terkait hal yang akan ditanyakan secara garis besar.

2.2 Fokus Penelitian


Fokus penelitian merupakan indikator yang menjadi garis besar dari penelitian sehingga
wawancara lebih terarah dan tidak terjadi pembahasan yang terlalu luas sehingga tetap sesuai
dengan judul penelitian. Fokus dalam penelitian ini adalah peran remaja masjid dalam
mendukung kegiatan masjid dan membantu masyarakat menumbuhkan karakter remaja yang
bermoral dengan memanfaatkan teknologi dalam segmen yang positif.

2.3 Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa, 7 November 2023, tepatnya pada pukul 17.30
hingga 19.00 dengan durasi selama 1 jam 30 menit.

2.4 Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Masjid Al Falah Surabaya, Jalan Raya Darmo No.137 A,
Darmo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.

2.5 Narasumber
Adapun pihak-pihak yang menjadi narasumber dan membantu jalannya proses
pengumpulan data secara langsung melalui metode wawancara dalam penelitian ini di
antaranya:
 Alfandino Rasyid, sebagai Ketua Remaja Islam Masjid Al Falah Surabaya (RISMA)
 Afifudin Ramadhan, sebagai anggota Remaja Islam Masjid Al Falah Surabaya (RISMA)
 Akma Aufa Hamzi, sebagai anggota Remaja Islam Masjid Al Falah Surabaya (RISMA)
 Mbak Futhna, sebagai anggota Remaja Islam Masjid Al Falah Surabaya (RISMA)
 Mbak Nona, sebagai anggota Remaja Islam Masjid Al Falah Surabaya (RISMA)

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

Kegiatan yang diselenggarakan oleh remaja masjid adalah berupa pembinaan remaja
yang menekankan pada pembinaan sifat dan moral berupa kajian yang menyangkut adab dan
akhlak. Tidak hanya itu, topik kajian juga dapat berupa sejarah di zaman nabi. Selain itu, ada
pula kegiatan yang dinamakan "Spirit of Ramadhan" yang hanya diadakan di bulan
Ramadhan, yaitu kegiatan bakti sosial yang ditujukan kepada warga yang membutuhkan,
seperti penjual koran dan penjual bensin eceran di pinggir jalan. Selain itu, remaja masjid Al
Falah Surabaya juga rutin mengadakan urunan bulanan. Apabila telah mencapai nominal
tertentu, urunan bulanan tersebut dipergunakan untuk membeli jualan warga yang tidak laku
dengan harga lebih daripada harga awal yang ditetapkan oleh penjual. Selain itu, ada pula
kegiatan lain yang bersifat umum dan dapat diikuti oleh masyarakat dari kalangan agama lain,
yaitu kegiatan latihan panahan yang juga berhasil menarik banyak peminat dari kalangan
pemuda.

Kegiatan yang diselenggarakan di masjid Al Falah Surabaya senantiasa memperoleh


respons positif dari masyarakat. Hal itu terbukti dengan keantusiasan dan keturutsertaan
masyarakat dalam menghadiri kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan, terutama kegiatan
pengajian yang tidak hanya sukses menarik perhatian para pemuda, namun juga dari
kalangan anak-anak hingga lansia.

Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di masjid Al Falah Surabaya sebenarnya


ditargetkan kepada para pemuda, namun target itu bukan berarti menghalangi kalangan lain
untuk ikut berpartisipasi. hal tersebut dibuktikan dengan ramainya kalangan anak-anak dan
orang tua, hingga lansia yang juga turut hadir dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan
oleh remaja masjid Al Falah Surabaya.

Terkait perlibatan iptek dalam menjalankan kegiatan ataupun program kerja remaja
masjid Al Falah Surabaya adalah berupa pembuatan poster-poster digital terkait kegiatan
yang akan diadakan dan mempublikasikannya di akun-akun media sosial remaja masjid Al
Falah Surabaya dengan disertai ajakan agar pembaca tertarik untuk mengikuti kegiatan yang
tertera di poster. Selain itu, media sosial juga dimanfaatkan untuk melakukan siaran langsung
saat diadakannya kegiatan kajian di masjid Al Falah Surabaya untuk menarik lebih banyak
jangkauan di media sosial. Selebihnya, teknologi dimanfaatkan untuk membantu
penyimpanan data-data kepengurusan remaja masjid.

3.2 Pembahasan

BAB IV

REFLEKSI DAN PEMBELAJARAN YANG DIDAPAT

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai