SUBNETTING 1
Oleh :
Dwi Ratna Sari
1901301033
Dosen Pengampu :
Bpk. Khairul Anwar Hafizd, M.Kom
PELAIHARI
2019
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga bisa menyusun dan menyelesaikan laporan ini tepat
waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga dan para sahabatnya hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah
jaringan komputer yang membimbing penulis selama proses pembelajaran.
Penulis tentu menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik serta saran untuk Makalah ini, supaya Makalah ini nantinya dapat
menjadi Makalah yang lebih baik lagi. Jika terdapat banyak kesalahan pada Makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Secara sederhana, subnetting itu sama halnya dengan analogi sebuah jalan.
Misalnya, Jalan Imam Bonjol terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-06. Dan rumah
bernomor 06 adalah rumah ketua RT yang memiliki tugas untuk mengumumkan
informasi apapun kepada seluruh rumah yang ada di wilayah jalan Imam Bonjol
tersebut.
Kemudian, ketika rumah di wilayah itu semakin banyak, pastinya hal tersebut akan
menimbulkan kemacetan dan hal-hal buruk merepotkan lainnya. Karena itulah
kemudian rumah-rumah baru tersebut akan diatur lagi, seperti dibuat gang-gang, diberi
nomor rumah, dan setiap gang memiliki ketua RT-nya masing-masing. Upaya tersebut
tentunya untuk memecahkan kemacetan, efiesiensi, dan optimalisasi transportasi. Serta
ketua RT dalam hal ini berperan sebagai pengatur untuk mengelola wilayahnya masing-
masing di setiap gang.
Jadi seperti itulah gambaran subnetting yang dalam suatu network atau jaringan
kompuer.
2
2.2 Tujuan Subnetting
Subnetting dilakukan untuk mempermudah dalam mengatur sebuah jaringan
komputer yang ada, berikut ini beberapa tujuan dilakukannya pengaturan subnetting
sehingga dapat memudahkan dalam mengatur sebuah jaringan komputer agar bisa
berjalan dengan lancar dan normal.
1. Dapat mengatur dan menentukan penempatan suatu host akan ada di dalam suatu
jaringan ataupun tidak.
2. Membagi suatu jaringan yang ada menjadi jaringan lebih kecil ke beberapa sub
jaringan.
3. Agar penggunaan alamat IP Address bisa menjadi lebih efektif dan efisien di dalam
jaringan.
4. Dapat menangani jika ada masalah perbedaan antar perangkat keras atau hardware
yang ada di dalam topologi jaringan tersebut.
3
2.4 Proses Subnetting
1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
2. Menentukan jumlah host per subnet
3. Menentukan subnet yang valid
4. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
5. Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet
Subnet mask digunakan untuk membaca bagaimana kita membagi jalan dan gang,
atau membagi network dan hostnya. Subnet mask adalah istilah teknologi Informasi
yang membedakan Network ID dan Host ID atau sebagai penentu porsi Network ID
dan Host ID pada deretan kode biner. Fungsi dari subnet mask sendiri adalah untuk
membedakan Network ID dengan Host ID dan menentukan alamat tujuan paket data
apakah local atau remote.
Kelas dalam suatu subnet mask yang paling sering dan paling banyak diketahui yaitu
kelas A, B, dan C. Seperti tabel berikut:
4
sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum
network ID adalah 30 bit.
3. Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja
yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini
adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.
2.7 IP Address
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun
adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, Artinya bahwa IP address
192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. /24 diambil dari penghitungan
bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain,
subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0).
Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang
diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
5
Tabel Nilai CIDR
Nilai Nilai
Subnet Mask Subnet Mask
CIDR CIDR
255.128.0.0 /9 255.255.240.0 /20
255.192.0.0 /10 255.255.248.0 /21
255.224.0.0 /11 255.255.252.0 /22
255.240.0.0 /12 255.255.254.0 /23
255.248.0.0 /13 255.255.255.0 /24
255.252.0.0 /14 255.255.255.128 /25
255.254.0.0 /15 255.255.255.192 /26
255.255.0.0 /16 255.255.255.224 /27
255.255.128.0 /17 255.255.255.240 /28
255.255.192.0 /18 255.255.255.248 /29
255.255.224.0 /19 255.255.255.252 /30
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Diharapkan setelah membaca laporan ini pembaca bisa lebih memahami tentang apa
itu subnetting. Dan seiring berubahnya zaman penulis berharap generasi z bukan hanya
bisa menggunakan teknologi tanpa tau apa yang ada didalamnya.
7
DAFTAR PUSTAKA