Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

METODE PENGEMBANGAN SOFTWARE


(Prototype Models)

oleh :
Kelompok 3
Kania Putri Khalilah (09031281924036)
Muhammad Syach Reza (09031281924057)
Jenny Fetricia (09031281924069)
Pradia Paramita (09031281924158)

Dosen Pengampu:
Dinna Yunika Hardiyanti, M.T

Program Studi Sistem Informasi


Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Sriwijaya
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. atas semua rahmat, taufiq dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa adanya halangan yang melanda.
Tak lupa sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Rasulullah SAW. yang telah
menyelamatkan kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Perangkat
Lunak. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai metode pengembangan software khususnya
Prototype Models. Makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa khususnya jurusan Sistem
Informasi sebagai penambah pengetahuan dan pemahaman tentang metode pengembangan
software Prototype Models dan mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam
pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan makalah
ini.

Palembang, 24 Februari 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR….....................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Maksud dan Tujuan....................................................................................... 1-2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Metode Pengembangan Perangkat Lunak Prototype Models…....3-5
2.2 Contoh Kasus Prototype Models....................................................................5-6
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Prototype Models……………..............................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan........................................................................................................7
3.2 Saran..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….....8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini, pengembangan perangkat lunak sudah sangat berkembang. Pada awalnya,
pengembangan perangkat lunak dilakukan tanpa adanya perencanaan yang spesifik. Seiring
berkembangnya kebutuhan perangkat lunak, proses perancangan dan desain perangkat lunak pun
menjadi sebuah kebutuhan. Kerjasama dan ketelitian dari tim pengembang sangat berpengaruh
dalam kesuksesan pengembangan perangkat lunak.

Dalam pengembangan perangkat lunak terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu,
sumber daya manusia yang terkait dalam pengembangan perangkat lunak, estimasi biaya dan
metode yang diterapkan dalam proses pengembangan perangkat lunak tersebut. Terdapat banyak
metode dalam proses pengembangan perangkat lunak salah satunya yaitu Prototype Models.

Pada makalah ini kami akan membahas tentang salah satu metode pengembangan perangat lunak
yaitu Prototype Models. Kami akan memaparkan deskripsi dari model prototype, contoh
kasusnya dan kelebihan serta kekurangan metode pengembangan perangat lunak model
prototype.

1.2 Rumusan Masalah

Pembahasan yang dapat dijabarkan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana definisi model prototype?
2. Apa saja teknik-teknik dalam protyping?
3. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari model prototype?
4. Bagaimana tahapan-tahapan dalam proses metode prototype?

1.3 Maksud dan Tujuan

1
Dengan dibuatnya makalah Metode Pengembangan Software Prototype Models diharapkan
memberi tujuan diantaranya sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang definisi model prototype.
2. Memberikan informasi mengenai teknik-teknik dalam prototyping.
3. Mampu memberikan informasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari model
prototype.
4. Memberikan informasi bagaimana tahapan-tahapan dalam proses metode prototype.
5. Melengkapi tugas mata kuliah Rekayasa Perangkat Lunak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Metode Pengembangan Perangkat Lunak Prototype Models

Metode Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam metode pengembangan perangkat
lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan perangkat
lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan perangkat lunak yang lama yaitu sistem
sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau waterfall development model.

Prototype dalam bahasa Indonesia diartikan dengan istilah purwarupa. Istilah tersebut berarti
model awal atau rancangan sementara yang masih membutuhkan berbagai penyesuaian sebelum
dinyatakan telah memenuhi hasil yang diinginkan.

Dalam Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian
dipresentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan untuk
memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya betul-betul sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

3
Prototype merupakan salah satu metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan.
Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama
proses pembuatan sistem.

Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya
tanpa menyebutkan secara detal output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa
saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma,
kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer.

Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus dibutuhakan
kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar
apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan
akan mengetahui proses-proses dalm menyelasaikan system yang diinginkan. Dengan demikian
akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan
main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun
untuk mendefinisikan kebutuhan.Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan
perangkat lunak aktual aktual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah
ditentukan.Perubahan dan presentasi prototype dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai
kesepakatan bentuk dari perangkat lunak yang akan dikembangkan.

Teknik – teknik Prototyping Meliputi :


• Perancangan Model
• Perancangan Dialog
• Simulasi

Berikut adalah 4 langkah yang menjadi karakteristik dalam proses pengembangan pada metode
prototype, yaitu :
• Pemilihan fungsi
• Penyusunan Sistem Informasi

4
• Evaluasi
• Penggunaan Selanjutnya

Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari suatu sistem perangkat lunak, terdiri atas
model kertas, model kerja dan program. Pihak pengembang akan melakukan identifikasi
kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan studi kelayakan serta studi terhadap
kebutuhan pemakai, meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan
dimanfaatkan.

2.2 Contoh Kasus Prototype Models

Seorang client memberikan sebuah target gambaran umum dan aplikasi ini juga memiliki banyak
interaksi dengan banyak user. Namun belum ada penggambaran yang lain seperti input/output
dan proses yang spesifik akan akan dimasukkan dalam aplikasi tersebut. Oleh karena itu, metode
pengembangan prototyping cocok untuk digunakan pada projek ini yang dimana client hanya
menjelaskan hal umum tanpa detail bagaimana sebuah aplikasi nantinya akan berjalan. Baik dari
segi input, output, dan proses yang nantinya akan ada pada aplikasi yang akan dikembangkan.

5
Dari gambaran umum seorang client tersebut pengembang melakukan identifikasi segala
kebutuhan yang akan diperlukan aplikasi dan membangun sebuah purwarupa (prototype) aplikasi
tersebut yang nantinya akan dilakukan uji coba dengan client dan pihak – pihak lainnya. Setelah
itu dilakukan evaluasi dan koreksi dari client dari hasil uji coba aplikasi tersebut dan merevisi
dari aplikasi yang sudah dibuat menjadi bentuk prototype yang baru. Proses ini dilakukan
berulang – ulang sampai beberapa kali atau dirasa client sudah merasa puas menyesuaikan dengan
jadwal waktu pengembangan. Hal ini dilakukan agar client dan pengembang mencapai
kesepakatan terhadap aplikasi yang sedang dibangun dan diselesaikan tepat pada waktunya.

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Prototype Models

A. Kelebihan Metode Prototype


• Menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
• Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
• Klien berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem, sehingga hasil perangkat lunak
mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.
• Adanya komunikasi yang baik antara pelanggan dan pengembang.
• Pengembang dapat bekerja lebih baik dan lebih mudah dalam menentukan kebutuhan
pelanggan.

B. Kekurangan Metode Prototype


• Proses perencangan dan analisa terlalu singkat.
• Biasanya Kurang fleksibel dalam menghadapi perubahan.
• Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan
algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping
lebihcepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya
merupakancetak biru sistem
• Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum
mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan
kemampuan pemeliharaan untuk jangka waktu lama.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode prototype melakukan bentuk antisipatif terhadap kesalahpahaman idea atau spesifikasi
kebutuhan user dari percakapan yang dilakukan dari metode lainya. Dapat dilihat dari paparan
teori dan contoh diatas jelas bahwa metode prototype memilki kelebihan dalam hal komunikasi
antara user dan analis untuk menemukan spesifikasi yang sesuai dan ideal. dan pelanggan tersebut
diberikan kesempatan untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan
nantinya betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.Sehingga analis akan
dapat memahami dengan betul apa yang menjadi keinginan dari user atau client yang
bersangkutan.

3.2 Saran

Karena metode prototype adalah metode yang melibatkan user secara lebih aktif dalam
mengutarakan idea dan spesifikasi permasalahannya, analis yang melakukan metode ini
diharapkan harus lebih cermat, teliti, dan dapat memahami maksud dan keinginan user, sehingga
analisis yang telah dilakukan dapat membantu proses pembuatan perangkat lunak baik dari segi
konsep maupun design menjadi lebih baik, benar, dan sesuai. Analis juga diharapkan dapat
membantu user mengutarakan pendapatnya secara tertata dan mengurangi kesalahpahaman
diantara kedua belah pihak.

7
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.uad.ac.id/1719/17/08018038-ziaulhaq-prototyping-kelebihan_dan_kekurangan.pdf
https://ejurnal.unmerpas.ac.id/index.php/informatika/article/view/67
file:///C:/Users/USER/Downloads/53949-1057-134983-3-10-20200101.pdf
http://jurnal.univbinainsan.ac.id/index.php/jusim/article/download/331/228
https://media.neliti.com/media/publications/264541-model-prototyping-pada-pengembangan-
sist-1571738b.pdf

Anda mungkin juga menyukai