Anda di halaman 1dari 12

Makalah Fungsi Manajemen Jaringan FCAPS dan Protokol

SNMP

Anggota Kelompok :
1.
2.
3.
4.

Rininta Vita Rosanti (12/334747/PA/14978)


Sheptiani Putri P (12/331153/PA/14464)
M. Ersan Ramadhan (12/334666/PA/14899)
Mohammad Mauliadi (12/333040/PA/14809)

JURUSAN ILMU KOMPUTER DAN ELEKTRONIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014

1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang :
Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komiditi yang sangat penting, Kemampuan untuk
mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah
organisasi, seperti perusahaan, perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual. Begitu
pentingnya nilai sebuah informasi menyebabkan seringkali informasi diinginkan hanya boleh diakses
oleh orang-orang tertentu. Jatuhnya informasi ke tangan pihak lain dapat menimbulkan kerugian bagi
pemilik informasi.
Di dalam pengaksesan informasi terdapat suatu jaringan yang menghubungkan antar penyedia
informasi tersebut. Suatu jaringan tersebut juga tak selamanya berjalan sesuai yang diharapkan, dalam
artian pasti ada error yang mungkin membuat suatu jaringan tersebut terputus. Oleh karena itu
dibutuhkan suatu system yang menginfomasikan ke pengguna atau yang sering kita sebut fault
manajemen. Dan didalam jaringan tersebut agar berjalan sesuai yang diharapkan diperlukan system
yang selalu memantau dalam satu pusat control yang dikendalikan user.

1.2 Tujuan :
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah ini ialah diharapkan agar
pembaca dapat memahami tentang fault manajemen dan simple network manajemen protocol (SNMP)

MANAJEMEN JARINGAN| 2

2. Dasar Teori
A. SNMP (Simple Network Management Protocol)
SNMP (Simple Network Management Protocol) adalah protocol pada layer yang
bekerja pada layer aplikasi dalam OSI layer, yang menyediakan format komunikasi antara
yang disebut agent dan manager, yang nantinya untuk memonitoring atau memanage
perangkat network seperti, switch, router, pc , printer dan perangkat network lainnya.
Dengan menggunakan protokol ini kita bisa mendapatkan informasi tentang status dan
keadaan dari suatu jaringan. Protokol ini menggunakan transport UDP pada port 161.
Protokol ini bekerja dengan cara mengumpulkan data dan melakukan penetapan terhadap
variabel-variabel dalam elemen jaringan yang dikelola.
SNMP mempunyai 3 elemen, yaitu Manager, Agent, MIB. Manager merupakan
software yang berjalan di sebuah host di jaringan. Elemen Manager bertugas untuk meminta
informasi kepada elemen Agent. Elemen Manajer ini terdiri atas satu proses atau lebih yang
terhubung dengan agen-agennya di dalam sebuah jaringan. Elemen Manajer akan
mengumpulkan informasi dari agen, namun tidak meminta semua informasi yang dimiliki
oleh agen, tetapi hanya meminta informasi tertentu saja yang akan digunakan untuk
mengamati unjuk kerja jaringan. Manager biasanya menggunakan komputer yang memiliki
tampilan grafis dan berwarna sehingga selain dapat menjalankan fungsinya sebagai Manager,
juga untuk melihat grafik unjuk kerja dari suatu elemen jaringan yang dihasilkan oleh proses
monitoring.
Agen merupakan perangkat lunak yang dijalankan disetiap elemen jaringan yang
dikelola. Setiap agen mempunyai basis data variabel yang bersifat local yang menerangkan
keadaan dan berkas aktivitasnya dan pengaruhnya terhadap operasi. SNMP agent bekerja
untuk mengambil variabel yang berada pada database variabel atau yang sering disebut MIB
(Management Information Base) dan membuatkan parameter untuk device tersebut.
Pengambilan informasi dari SNMP agent disebut GET message, dan message yang menulis
variabel disebut SET message.
Manager Information Base, merupakan struktur basis data Variabel dari elemen
jaringan yang dikelola variable dari elemen jaringan yang dikelola. Struktur ini bersifat
hierarki dan memiliki aturan sedemikian rupa sehingga informasi setiap variabel dapat
dikelola atau ditetapkan dengan mudah.
Hubungan ketiga elemen adalah SNMP manager adalah aplikasi network management
yang berjalan pada PC, dan agent adalah software yang berjalan pada device yang akan di
manage. SNMP agent bekerja untuk mengambil variabel yang berada pada database variabel
atau yang sering disebut MIB (management Information Base) dan membuatkan parameter
untuk device tersebut. Pengambilan informasi dari SNMP agent disebut GET message, dan
message yang menulis variabel disebut SET message.

MANAJEMEN JARINGAN| 3

B. FCAPS (Fault, Configuration, Accounting, Performance, Security)


Network management mengacu pada aktivitas, metode, prosedur, dan perangkat yang
berkaitan dengan pelaksanaan(operation), administrasi (administration), perawatan
(maintenance) dan ketentuan yang berlaku (provisioning) pada suatu system jaringan.
-

Pelaksanaan (Operation) berkenaan dengan menjaga agar network (dan serviceservice yang disediakan oleh network tsb) berjalan lancar. Termasuk didalamnya
pengawasan atau monitoring network untuk mendeteksi masalah secepat mungkin
sebelum para user network terkena akibat masalah tersebut.

Administrasi berkaitan dengan pencatatan atau dokumentasi segala sumber daya pada
network dan bagaimana sumber daya tersebut digunakan.

Perawatan (maintenance) berurusan dengan kegiatan perbaikan dan upgrading


network, contohnya pada saat ada peralatan yang harus diganti, pada
saat router membutuhkan patch baru untuk IOS nya, pada saat ada tambahan switch
pada network. Perawatan jg termasuk dalam langkah-langkah corrective dan
preventive dalam menjaga network beroperasi agar maksimal, seperti mengatur
konfigurasi parameter perangkat jaringan.

Penetapan ketentuan (provisioning) berkaitan dengan melakukan konfigurasi sumber


daya network agar dapat memberikan service-service yang diinginkan. Contohnya,
mengeset suatu network agar user baru dapat memiliki service voice.

Cara yang umum dalam mengkategorikan fungsi-fungsi dari manajemen network


adalah FCAPS Fault, Configuration, Accounting/Administration, Performance dan Security.
FCAPS merupakan model dan framework dari ISO Telecommunications untuk Management
Network yang mana mengkategorikan tugas tugas dari network management.

MANAJEMEN JARINGAN| 4

3. Fungsi FACPS dan SNMP


a. Fungsi FACPS
1. Fault Management (Manajemen Kesalahan / Gangguan)
Menyediakan fasilitas yang memungkinkan administrator jaringan untuk
mengetahui kesalahan (fault) pada perangkat yang dikelola, jaringan, dan operasi
jaringan, agar dapat segera menentukan apa penyebabnya dan dapat segera
mengambil tindakan perbaikan. Manajemen kesalahan memiliki mekanisme untuk
melaporkan terjadinya kesalahan, mencatat laporan kesalahan, melakukan
diagnosis, dan mengoreksi kesalahan (dimungkinkan secara otomatis).
Manajemen jaringan fokus pada masalah menggunakan notifikasi (alert), data
historis, dan analisa untuk membantu memprediksi kesalahan dan mengantisipasi
risiko. Notifikasi events dan alarms merupakan fitur utama baik yang bersifat realtime maupun data historis.
2. Configuration Management (Manajemen Konfigurasi)
Memonitor informasi konfigurasi jaringan sehingga dampak dari perangkat
keras atau pun lunak tertentu dapat dikelola dengan baik. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan kemampuan inisialisasi, konfigurasi ulang, pengoperasian, dan
mematikan perangkat yang dikelola.
Tujuan manajemen konfigurasi adalah untuk mengumpulkan informasi dari
perangkat

dan

membuatnya

mudah

dan

efisien

dalam

mengendalikan

infrastruktur. Fitur pentingnya seperti Topology, Provisioning, Hardware Software


Inventory, Backup Restore, dan Upgrade.
3. Accounting Management (Manajemen Akuntansi / Pelaporan)
Mengukur utilisasi jaringan dari pengguna atau grup tertentu untuk
menghasilkan informasi tagihan (billing), mengatur pengguna atau grup, dan
membantu dalam menjaga performa jaringan pada level tertentu yang dapat
diterima.
Manajemen akuntansi jaringan juga melacak dan mencatat pemanfaatan
sumber daya jaringan, sehingga beban biaya dari tiap user, departemen, atau unit
bisnis dapat diketahui. Manajemen ini juga dapat menggunakan pendekatan
administrasi, yakni untuk mengelola hak akses user, otoritas, sinkronisasi dan
operasional. Metode manajemen ini menggunakan statistik dan pengumpulan
informasi mengenai penggunaan kuota disk, utilisasi link, waktu CPU, dan
lainnya.
4. Performance Management (Manajemen Performa)
MANAJEMEN JARINGAN| 5

Mengukur berbagai aspek dari performa jaringan termasuk pengumpulan dan


analisis dari data statistik sistem sehingga dapat dikelola dan dipertahankan pada
level tertentu yang dapat diterima. Untuk itu, manajemen performa memiliki
kemampuan untuk memperoleh utilisasi dan tingkat kesalahan dari perangkat
jaringan, dan mempertahankan performa pada level tertentu dengan memastikan
perangkat memiliki kapasitas yang mencukupi.
Untuk memastikan bahwa kinerja jaringan tetap pada tingkat yang dapat
diterima. Inilah strategi proaktif dalam memantau kinerja jaringan dan
mengidentifikasi masalah sebelum terjadi serta dapat diatur untuk mengaktifkan
alarm. Perhatian utamanya pada performa (throughput), response times, packet
loss rates, link utilization, percentage utilization, error rates dan sebagainya.
Manajemen kinerja memungkinkan administrator untuk menentukan efisiensi dari
jaringan saat ini dan mempersiapkan jaringan untuk masa depan.
5. Security Management (Manajemen Keamanan)
Mengatur akses ke sumber daya jaringan sehingga informasi tidak dapat
diperoleh tanpa izin. Hal tersebut dilakukan dengan cara membatasi akses ke
sumber daya jaringan, dan memberi pemberitahuan akan adanya usaha
pelanggaran dan pelanggaran keamanan.
Manajemen keamanan bisa dikatakan mengontrol akses ke aset didalam
jaringan. Pengguna jaringan dari internal maupun eksternal hanya memiliki akses
ke sumber daya jaringan yang tepat. Metodenya melalui otentikasi dan enkripsi,
yang dikonfigurasi dengan pengaturan kontrol akses OS dan DBMS. Fungsi
manajemen keamanan lainnya termasuk konfigurasi dan manajemen firewall,
sistem deteksi intrusi, dan kebijakan keamanan.
Dari kelima uraian diatas, maka dapat disimpulkan beberapa keuntungan dari
penerapan elemen FCAPS management :
1.
2.
3.
4.
5.

Kontrol yang lebih baik terhadap persediaan komponen.


Jadwal pelaksanaan lebih pendek.
Kepuasan pengguna yang lebih besar.
Sedikit membantu help desk dan trouble ticket.
Lebih cepat menemukan lokasi pada masalah kinerja.
MANAJEMEN JARINGAN| 6

6. Umpan balik terhadap efektivitas desain.


7. Kemampuan untuk mengelola sumber daya yang lebih jauh dengan staf yang ada.
8. Penyederhanaan prosedur pusat operasi jaringan (NOC).

b. Fungsi SNMP
Protokol ini digunakan untuk memonitor device-device yang terhubung ke
jaringan akan kondisi-kondisi systemnya yang penting. Sebagai contoh penggunaan
CPU, penggunaan harddisk, penggunaan memory, traffic jaringan dan lain-lain. Untuk
device-device yang dapat dipantau adalah device-device seperti PC, Server, atau
router. Sedangkan Operating System bisa Linux, *Nix, Windows, atau yang lain.
Dengan Adanya SNMP tidak perlu memeriksa-memeriksa satu-satu server,
tetapi cukup mengakses satu komputer untuk melihat kondisi seluruh server dan
router. Hal ini disebabkan server dan router akan bertindak sebagai SNMP-server
yang tugasnya yang menyediakan requset SNMP dari komputer lain. Satu PC akan
bertindak sebagai SNMP Agent yaitu komputer yang mengumpulkan informasiinformasi

dari

SNMP-servers.

Selain digunakan untuk memonitoring sebetulnya SNMP dapat digunakan untuk


melakukan perubahan dan memberikan konfigurasi baru ke server. Tetapi pengubahan
konfigurasi system di server hanya dilakukan apabila ada perubahan infrastruktur di
jaringan.
Nilai-nilai variabel yang diakses menggunakan SNMP diatur dalam bentuk
hirarki. Tipe hirarki dan metadata (seperti tipe dan deskripsi variabel) diatur oleh
Management Information Bases (MIBs).

MANAJEMEN JARINGAN| 7

4. Pembahasan
a. Implementasi FCAPS

Penerapan Fault Management Untuk Network Management System (NMS)


Berbasis Open Source Pada World Wide InteroperabilityFor

Microwave

Access (WiMAX).
OpenNMS memiliki pola kerja yang bertahap dalam melakukan
manajemen pada jaringan yakni discovery, probing, polling dan collecting.
Layanan BS dan SS WiMAX mampu dimonitor oleh OpenNMS dengan
memanfaatkan OID spesifik pada MIB standar IEEE 802.16f

yang

disimulasikan oleh Net-SNMP. Proses fault management secara aktif dapat


dijalankan dengan melakukan polling dan collecting data jaringan, serta
secara pasif dengan menerima informasi SNMP trap dari node.
OpenNMS yang sudah dimodifikasi merupakan perangkat lunak open
source yang mampu menerapkan fault management dengan baik untuk
jaringan WiMAX kecuali kriteria Fault Correction dan Network Recovery
masih belum bisa diimplementasikan karena agen SNMP belum bisa
dikompilasi seluruhnya.

Implementasi FCAPS secara umum

Fault

Configuration
Management

Management

Accounting
Management

Performance
Managemen
t

Security
Management
Control

Alarm handling

Trouble detection
Trouble

System turn-up

Track
usage

Network

Bill

provisioning

services

autodiscovery

correction
Test

and Back up and

acceptance
Network

restore
Database

recovery

handling

service Data
collection
for Report

network
element

(NE)

access
Enable

generation

function

Data analysis

Access logs

NE

MANAJEMEN JARINGAN| 8

Tabel

ini

mengelompokkan

implementasi-implementasi

FCAPS

berdasarkan fungsinya.

b. Implementasi SNMP

Implementasi protokol SNMP untuk jaringan di gedung


Sistem monitoring yang dibuat dapat menampilkan status perangkat secara
real time, dengan menggunakan sistem monitoring, waktu yang dibutuhkan dalam
menganalisa dan memecahkan masalah yang terjadi dapat digunakan dengan lebih
efisien, dan The Dude tidak hanya dapat melakukan monitoring, tetapi juga dapat
melakukan kontrol serta manajemen jaringan. The Dude merupakan software yang
memberikan tampilan realtime mengenai traffic yang sedang berjalan dengan bantuan
SNMP.
Setelah melakukan berbagai konfigurasi, dimulai dari penginstallan The Dude
ke dalam Mikrotik Router sampai dengan mengaktifkan service SNMP pada komputer
Client, maka tahap selanjutnya adalah pengujian sistem. Pengujian dilakukan mulai dari
menjalankan program The Dude, memantau kondisi networking sampai dengan
bagaimana melakukan Troubleshooting disaat terjadi masalah yang mengganggu
kinerja dan stabilitas jaringan komputer. Langkah pertama yang akan kita lakukan
dalam pengujian adalah dengan menjalankan program The Dude. Setelah memasukan
user name, password dan alamat IP router, maka akan keluar tampilan peta jaringan.
Apabila sistem monitoring yang kita buat telah berjalan dengan baik. Semua
router dan komputer client yang tersambung pada router utama telah dipetakan dengan
jelas. Hasil yang ditampilkan oleh program ini bersifat real-time, sehingga data yang
ditampilkan lebih akurat. Untuk membuat sistem ini bekerja lebih fleksibel dan mobile,
monitoring tidak hanya bisa dilakukan pada komputer yang memiliki aplikasi The Dude
saja, tetapi juga dapat diakses melalui halaman web. Sehingga kita tidak harus
kerepotan untuk mendownload dan menginstal program The Dude terlebih dahulu.
Cukup dengan memasukan IP router tujuan yang akan diakses maka halaman web The
Dude akan tampil. Sistem ini juga tidak hanya bekerja pada komputer saja, tetapi juga
pada gadget yang memiliki sistem operasi.

Kelemahan dalam implementasi SNMP


Simple Network Management Protocol (SNMP) merupakan protokol standard
industri yang digunakan untuk memonitor dan mengelola berbagai perangkat di
MANAJEMEN JARINGAN| 9

jaringan Internet meliputi hub, router, switch, workstation dan sistem manajemen
jaringan secara jarak jauh (remote). Baru-baru ini (pertengahan Februari 2002) Oulu
University Secure Programming Group, sebuah group riset keamanan jaringan di
Finlandia, telah menemukan adanya kelemahan (vulnerability) pada SNMP v1.
Kelemahan tersebut memungkinkan seorang cracker memasang back door
pada peralatan yang menggunakan SNMP v1 sehingga bisa menyusup ke jaringan dan
melakukan apa saja terhadap jaringan. Kelemahan ditemukan pada SNMP trap and
request facilities yang memungkinkan penyusup memperoleh akses ke dalam sistem
yang menjalankan SNMP dan melakukan serangan Denial of Service (DoS) yang
membuat sistem tidak berfungsi (down) atau tidak stabil.
SNMP v1 telah dipakai sejak awal tahun 1980-an. Terdapat berbagai usaha
untuk memperbaiki standard SNMP yaitu dengan munculnya SNMP v2 dan SNMP v3
pada tahun 1998. Namun usaha ini tidak begitu berhasil. Sebagian besar jaringan saat
ini masih menggunakan SNMP v1.

MANAJEMEN JARINGAN| 10

Untuk mengatasi kelemahan pada SNMP ini CERT Coordination Center, suatu
pusat pengembangan dan riset keamanan Internet, merekomendasikan untuk sementara
menutup jalan masuk (ingress filtering) trafik SNMP pada port 161/udp dan 162/udp.
Jika hal ini tidak mungkin dilakukan, CERT menyarankan untuk membatasi trafik
SNMP hanya pada Virtual Private Network (VPN) atau mengisolasi sistem manajemen
jaringan dari jaringan publik. Penutupan port dilakukan sementara sambil menunggu
dikeluarkannya pacth/update dari pihak vendor yang membuat perangkat yang
menggunakan SNMP v1 tersebut.5. Referensi
[1]anvendrian.blogspot.com/2013/02/manajemen-jaringan-komputer.html

(14

September

2014,09:44)
[2]http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/TSA-2011-0026%202.pdf (14 September
2014,12:10)
[3] http://solusitek.com/?p=3723 (14 September 2014, 12:12)
[4] SNMP http://saraahendarsi.blogspot.com/2012/10/snmp.html (14 September 2014,22:30)
[5] http://caritauyokk.blogspot.com (18.09 14 september 2014)
[6] http://oktathea.wordpress.com (18.09 14 september 2014)
[7] http://solusitek.com (18.09 14 september 2014)
[8] http://tonyseno.blogspot.com (18.09 14 september 2014)
[9] http://budi.insan.co.id/presentation/ipteknet-connectivity.pdf (11.20 14 September 2014)
[10] http://mum.mikrotik.com/presentations/ID11/id-slamet.pdf (23:39 14 September 2014)
[11] M. Komarudin1, Wahyu Eko Sulistiono1, Hery Dian Septama1,ELECTRICIAN Jurnal
Rekayasa dan Teknologi Elektro, Penerapan Fault Management Untuk Network
Management System (NMS) Berbasis Open Source Pada World Wide InteroperabilityFor
Microwave Access (WiMAX) (11:35 14 September 2014)
[12]http://lecturer.eepisits.edu/~zenhadi/kuliah/Jarkom1/Modul%2010%20Layer%20Aplikasi
%20(SNMP).pdf
[13] http://net.comlabs.itb.ac.id/blog/?p=557 (14 September 2014,09:01)
[14]http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/TCP/IP:_Simple_Network_Manage
ment_Protocol (14 September 2014,09:07)
[15]http://ptiactivity.wordpress.com/2011/08/19/iso-telecommunication-managementnetwork/ (14 September 2014,11:26)
[16]http://en.wikipedia.org/wiki/FCAPS (14 September 2014,11:11)

MANAJEMEN JARINGAN| 11

MANAJEMEN JARINGAN| 12

Anda mungkin juga menyukai