perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16 - Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu : Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24 Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24, dst..sampai ke 16 - Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 - sehingga didapat : Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27 Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27 Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27 Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27 Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27 Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27, dst
2. Jelaskan
Distance Vector
Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling
berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-Ford. Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung langsung. Pada gambar di bawah ini digambarkan konsep kerja dari distance vector.
1. Router B menerima informasi dari Router A. 2. Router B menambahkan nomor distance vector, seperti jumlah hop. 3. Jumlah ini menambahkan distance vector. 4. Router B melewatkan table routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu Router C. 5. Proses ini akan terus berlangsung untuk semua router.
Link State Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.
Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah: Link-state advertisement (LSA) adalah paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router Topological database adalah kumpulan informasi yang dari LSALSA SPF algorithm adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF Routing table adalah daftar rute dan interface Router-router yang menggunakan protokol link-state membutuhkan memori lebih dan proses data yang lebih daripada router-router yang menggunakan protokol distance vector. Router link-state membutuhkan memori yang cukup untuk menangani semua informasi dari database, pohon topologi dan table routing. Pada proses inisial discovery, semua router yang menggunakan protokol routing link-state mengirimkan paket LSA ke semua router tetangganya. Peristiwa ini menyebabkan pengurangan bandwidth yang tersedia untuk merouting trafik yang membawa data user. Setelah inisial flooding ini, protokol routing link-state secara umum membutuhkan bandwidth minimal untuk mengirim paket-paket LSA yang menyebabkan perubahan topologi
1. Lapisan Fisik (Physical Layer) Lapisan ini berfungsi untuk menterjemahkan media transmisi jaringan, bagaimana ethernet bekerja, berupa data-data yang diterjemahkan menjadi bit-bit/sinyal analog dan diteruskan melalui media kabel ke ethernet, dan menjaga koneksi antara media jaringan dengan sistem. 2. Lapisan Data Link (Data Link Layer) Lapisan ini tugasnya yaitu mengelompokkan bit-bit data yang kemudian dikelompokkan menjadi frame dan diteruskan melalui kartu jaringan (Network Interface Card). Pada lapisan ini juga dilakukan pemeriksaan dan penanganan error apabila terjadi kesalahan antara pengalamatan MAC address pada masing-masing NIC (Networ Interface Card) dan hardware penghubung jaringan lainnya. Contoh media jaringan pada apliaksi ini adalah: Hub, Switch 3. Lapisan Network (Network Layer) Lapisan ini bertugas untuk menentukan alamat jaringan tujuan berdasarkan IP address, pada lapisan ini juga dilakukan routing untuk meneruskan data ke alamat jaringan yang berbeda. Contoh media jaringan pada apliaksi ini adalah: Router, Core Switch 4. Lapisan Transport (Transport layer) Lapisan ini bekerja pada protokol TCP/UDP, bertugas untuk mengubah frame data menjadi beberapa paket data yang kemudian dikirimkan ke alamat tujuan dan menjamin data sampai ke tempat tujuan, kecuali untuk UDP karena transport data yang dilakukan tidak connection oriented (menjamin data sampai ke tempat tujuan), melainkan connectionless (tidak menjamin data sampai ke tempat tujuan) 5. Lapisan Session (Session Layer)
Lapisan ini bertugas untuk menjaga kedua koneksi yang saling terhubung, dan bertanggung jawab untuk menjaga, memelihara, atau memutuskan koneksi yang sedang berlangsung. 6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer) Lapisan ini bertugas untuk menterjemahkan data yang hendak ditransfer ke sisi aplikasi yang digunakan oleh end user/pengguna akhir contoh: format ascii yang diubah menjadi tulisan yang bisa dilihat oleh sisi user, pada browser seperti Mozilla Firefox, Opera, dll 7. Lapisan Aplikasi (Application Layer) Lapisan ini bertugas untuk menyampaikan informasi dari jaringan kepada user lewat aplikasi yang ada, seperti browser, email, dll. Dan sebagai interface anatara pengguna dengan aplikasi. Contoh aplikasi jaringan yang bekerja ada lapisan ini adalah: Internet Explorer, Microsoft Outlook, Mozilla Firefox Rincian: Karena itulah lapisan OSI sangat berperan dalam arsitektur jaringan, karena masingmasing layer mempunyai tugas dan peran masing-masing, ibarat analogi yang tergambar yaitu proses pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat yang lain, dan dalam proses pengiriman itu dilakukan berbagai prosedur pengiriman agar barang yang dikirimkan sampai ke tempat tujuan