Anda di halaman 1dari 6

Jawaban UAS Jaringan Komputer Raja Rizqi Ramadhan 0031 1112 1023

1. Tuliskanlah keuntungan dan kerugian pembagian IP dengan


menggunakan VLSM dan dengan menggunakan Subnetting. Berikanlah illustrasinya. VLSM ( Variable Length Subnet Mask ) Perhitungan IP Address menggunakan metode VLSM adalah metode yang berbeda dengan memberikan suatu Network Address lebih dari satu subnet mask, jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas. Metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukannya pemecahan Network ID guna mengatasi kekerungan IP Address tersebut. Network Address yang telah diberikan oleh lembaga IANA jumlahnya sangat terbatas, biasanya suatu perusahaan baik instansi pemerintah, swasta maupun institusi pendidikan yang terkoneksi ke jaringan internet hanya memilik Network ID tidak lebih dari 5 7 Network ID (IP Public). Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi persyaratan ; routing protocol yang digunakan harus mampu membawainformasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2), semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus packet informasi. Tahapan perihitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh : 130.20.0.0/20 Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat 11111111.11111111.11110000.00000000 = /20 Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka 6 Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16 Maka blok tiap subnetnya adalah : Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20 Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20 Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20 Dst sampai dengan Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20 Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian - Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil

perhitungan subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16 - Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu : Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24 Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24, dst..sampai ke 16 - Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu 130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 - sehingga didapat : Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27 Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27 Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27 Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27 Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27 Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27, dst

2. Jelaskan

algortima routing distance vektor dan link state. Berikan ilustrasinya.

Distance Vector

Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling

berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi. Algoritma distance vector juga disebut dengan algoritma Bellman-Ford. Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung langsung. Pada gambar di bawah ini digambarkan konsep kerja dari distance vector.

1. Router B menerima informasi dari Router A. 2. Router B menambahkan nomor distance vector, seperti jumlah hop. 3. Jumlah ini menambahkan distance vector. 4. Router B melewatkan table routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu Router C. 5. Proses ini akan terus berlangsung untuk semua router.

Link State Algoritma link-state juga dikenal dengan algoritma Dijkstra atau algoritma shortest path first (SPF). Algoritma ini memperbaiki informasi database dari informasi topologi. Algoritma distance vector memiliki informasi yang tidak spesifik tentang distance network dan tidak mengetahui jarak router. Sedangkan algortima link-state memperbaiki pengetahuan dari jarak router dan bagaimana mereka inter-koneksi.

Fitur-fitur yang dimiliki oleh routing link-state adalah: Link-state advertisement (LSA) adalah paket kecil dari informasi routing yang dikirim antar router Topological database adalah kumpulan informasi yang dari LSALSA SPF algorithm adalah hasil perhitungan pada database sebagai hasil dari pohon SPF Routing table adalah daftar rute dan interface Router-router yang menggunakan protokol link-state membutuhkan memori lebih dan proses data yang lebih daripada router-router yang menggunakan protokol distance vector. Router link-state membutuhkan memori yang cukup untuk menangani semua informasi dari database, pohon topologi dan table routing. Pada proses inisial discovery, semua router yang menggunakan protokol routing link-state mengirimkan paket LSA ke semua router tetangganya. Peristiwa ini menyebabkan pengurangan bandwidth yang tersedia untuk merouting trafik yang membawa data user. Setelah inisial flooding ini, protokol routing link-state secara umum membutuhkan bandwidth minimal untuk mengirim paket-paket LSA yang menyebabkan perubahan topologi

3. OSI adalah suatu standarisasi yang telah ditetapkan untuk protocol


protocol yang digunakan dalam komunikasi data dan jaringan komputer. Buatlah suatu pemetaan yang jelas antara arsitektural dasar suatu jaringan komputer dengan layer layer yang terdapat didalam OSI. Dan jelaskan jawaban anda secara sistematis berdasarkan pemetaan yang anda buat.

1. Lapisan Fisik (Physical Layer) Lapisan ini berfungsi untuk menterjemahkan media transmisi jaringan, bagaimana ethernet bekerja, berupa data-data yang diterjemahkan menjadi bit-bit/sinyal analog dan diteruskan melalui media kabel ke ethernet, dan menjaga koneksi antara media jaringan dengan sistem. 2. Lapisan Data Link (Data Link Layer) Lapisan ini tugasnya yaitu mengelompokkan bit-bit data yang kemudian dikelompokkan menjadi frame dan diteruskan melalui kartu jaringan (Network Interface Card). Pada lapisan ini juga dilakukan pemeriksaan dan penanganan error apabila terjadi kesalahan antara pengalamatan MAC address pada masing-masing NIC (Networ Interface Card) dan hardware penghubung jaringan lainnya. Contoh media jaringan pada apliaksi ini adalah: Hub, Switch 3. Lapisan Network (Network Layer) Lapisan ini bertugas untuk menentukan alamat jaringan tujuan berdasarkan IP address, pada lapisan ini juga dilakukan routing untuk meneruskan data ke alamat jaringan yang berbeda. Contoh media jaringan pada apliaksi ini adalah: Router, Core Switch 4. Lapisan Transport (Transport layer) Lapisan ini bekerja pada protokol TCP/UDP, bertugas untuk mengubah frame data menjadi beberapa paket data yang kemudian dikirimkan ke alamat tujuan dan menjamin data sampai ke tempat tujuan, kecuali untuk UDP karena transport data yang dilakukan tidak connection oriented (menjamin data sampai ke tempat tujuan), melainkan connectionless (tidak menjamin data sampai ke tempat tujuan) 5. Lapisan Session (Session Layer)

Lapisan ini bertugas untuk menjaga kedua koneksi yang saling terhubung, dan bertanggung jawab untuk menjaga, memelihara, atau memutuskan koneksi yang sedang berlangsung. 6. Lapisan Presentasi (Presentation Layer) Lapisan ini bertugas untuk menterjemahkan data yang hendak ditransfer ke sisi aplikasi yang digunakan oleh end user/pengguna akhir contoh: format ascii yang diubah menjadi tulisan yang bisa dilihat oleh sisi user, pada browser seperti Mozilla Firefox, Opera, dll 7. Lapisan Aplikasi (Application Layer) Lapisan ini bertugas untuk menyampaikan informasi dari jaringan kepada user lewat aplikasi yang ada, seperti browser, email, dll. Dan sebagai interface anatara pengguna dengan aplikasi. Contoh aplikasi jaringan yang bekerja ada lapisan ini adalah: Internet Explorer, Microsoft Outlook, Mozilla Firefox Rincian: Karena itulah lapisan OSI sangat berperan dalam arsitektur jaringan, karena masingmasing layer mempunyai tugas dan peran masing-masing, ibarat analogi yang tergambar yaitu proses pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat yang lain, dan dalam proses pengiriman itu dilakukan berbagai prosedur pengiriman agar barang yang dikirimkan sampai ke tempat tujuan

Anda mungkin juga menyukai