Anda di halaman 1dari 6

Materi Dasar-Dasar Routing

Senin 05 Oktober 2020


Mapel Administrasi Infrastruktur Jaringan

Router adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan

beberapa network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti

menghubungkan network yang menggunakan topologi Bus, Star dan Ring.  Router minimal memiliki 2

network interface. Dalam postingan sebelumnya tentang mengenal teknik subneting telah disinggung

bahwa koneksi antar network (jaringan dengan subnet IP yang berbeda) hanya bisa terjadi dengan

bantuan Router.

PENGERTIAN ROUTER

Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet

menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada

lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu

jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa

alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router

merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat

dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat,

dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN

Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis

itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada

beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki

banyak router IP.

Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih

besar, yang disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam

beberapa subnetwork  untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah manajemennya. Router

juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah jaringan yang menggunakan media yang

berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan
komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel

UTP), atau berbeda arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti

halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk

menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access

server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah

koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi

firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket

tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket

disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang

dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu

memperlambat kinerja jaringan.

CARA KERJA ROUTER

Fungsi utama Router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah Router memiliki kemampuan

Routing, artinya Router secara cerdas dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (paket)

akan dilewatkan, apakah ditujukan untuk host lain yang satu network ataukah berada di network yang

berbeda.

Jika paket-paket ditujukan untuk host pada network lain maka router akan meneruskannya ke

network tersebut. Sebaliknya, jika paket-paket ditujukan untuk host yang satu network maka router

akan menghalangi paket-paket keluar.

Ilustrasi mengenai cara kerja router ini dapat dilihat pada gambar dibawah:
Router adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan beberapa network, baik

network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan network yang

menggunakan topologi Bus, Star dan Ring.  Router minimal memiliki 2 network interface. Dalam

postingan sebelumnya tentang mengenal teknik subneting telah disinggung bahwa koneksi antar

network (jaringan dengan subnet IP yang berbeda) hanya bisa terjadi dengan bantuan Router.

Pada gambar diatas terdapat 2 buah network yang terhubung dengan sebuah router. Network sebelah

kiri yang terhubung ke port 1 router mempunyai alamat network 192.168.1.0 dan network sebelah

kanan terhubung ke port 2 dari router dengan network address 192.155.2.0

 Komputer A mengirim data ke komputer C, maka router tidak akan meneruskan data
tersebut ke network lain.
 Begitu pula ketika komputer F mengirim data ke E, router tidak akan meneruskan paket
data ke network lain.
 Barulah ketika komputer F mengirimkan data ke komputer B, maka router akan menruskan
paket data tersebut ke komputer B.

ROUTING

Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik

tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada

umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).

Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:

 Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara
langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain
atau gateway.
 Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain
yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih
gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.

Tabel Routing

Router merekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan paket berdasarkan

informasi yang terdapat pada Tabel Routing.

Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui perantara

administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual ataupun secara dynamic routing

menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling bertukar

informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing.

Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:

 Alamat Network Tujuan


 Interface Router yang terdekat dengan network tujuan
 Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan. Metric
tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).

Contoh tabel routing pada MikroTik

JENIS-JENIS ROUTING
 Routing statis
 Routing default
 Routing dinamis

Routing Statis

Routing statis terjadi jika Admin secara manual menambahkan route-route di routing table dari setiap

router.

Routing statis memiliki kentungan-keuntungan berikut:


 Tidak ada overhead (waktu pemrosesan) pada CPU router (router lebih murah dibandingkan
dengan routeng dinamis)
 Tidak ada bandwidth yang digunakan di antara router.
 Routing statis menambah keamanan, karena administrator dapat memilih untuk mengisikan
akses routing ke jaringan tertentu saja.

Routing statis memiliki kerugian-kerugian berikut:

 Administrasi harus benar-benar memahami internetwork dan bagaimana setiap router 


dihubungkan untuk dapat mengkonfigurasikan router dengan benar.
 Jika sebuah network ditambahkan ke internetwork, Administrasi harus menambahkan
sebuah route kesemua router—secara manual.
 Routing statis tidak sesuai untuk network-network yang besar karena menjaganya akan
menjadi sebuah pekerjaan full-time sendiri.

Routing Default

Routing default digunakan untuk mengirimkan paket-paket secara manual menambahkan router ke

sebuah network tujuan yang remote yang tidak ada di routing table, ke router hop berikutnya.

Bisanya digunakan pada jaringan yg hanya memiliki satu jalur keluar.

Routing Dinamis

Routing dinamis  adalah ketika routing protocol digunakan untuk menemukan network dan melakukan

update routing table pada router. Dan ini lebih mudah daripada menggunakan routing statis dan

default, tapi ia akan membedakan Anda dalam hal proses-proses di CPU router dan penggunaan

bandwidth dari link jaringan

A. PRAKTIKUM

1. Tujuan
 Memahami dasar cara kerja router
 Membuat simulasi routing statis dengan paket tracer

2. Simulasi
 Buat simulasi rangkaian jaringan berikut dengan software cisco paket tracer

 Konfigurasi static IP disetiap interface fastethernet sesuai table berikut

 Konfigurasi static routing setiap router sesuai table berikut

3. Pengamatan
 Lakukan ping PC A to PC B dan sebaliknya
 Lakukan penelusuran ruter (tracert) dari PC A to PC B dan sebaliknya
4. Tugas

Buat rangkaian seperti gambar dibawah, kemudian konfigurasi IP dan table routing semua device

sehingga PC A, PC B dan PC C bisa saling tersambung. Tunjukkan dengan hasil

perintah ping dan tracert.

B. LAPORAN
 Tujuan
 Dasar Teori
 Hasil dan Pembahasan (included tugas)
 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai